Upload
demmyaugusta
View
20
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah HAN
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi diantara keduanya. Di saat sistem administrasi negara yang menjadi pilar pelayanan public menghadapi masalah yang fundamental maka rekonseptualisasi, reposisi dan revitalisasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi satu keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good governance.
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia secara luas memiliki arti Sistem Penyelenggaraan Negara Indonesia menurut UUD 1945, yang merupakan sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan dalam arti sempit, SANRI adalah idiil Pancasila, Konstitusional UUD 1945, operasional RPMJ Nasional serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia secara simultan berinteraksi dengan faktor-faktor fisik, geografis, demografi, kekayaan alam, idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara diselenggarakan fungsi-fungsi negara yang masing-masing dilaksanakan oleh Lembaga Negara yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 dengan amandemennya.
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara merupakan bagian integral dari sistem Penyelenggaraan negara. Operasionalisasi dari semua ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945 merupakan bagian yang sangat dominan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.Berdasarkan perspektif ilmu hukum administrasi, ada dua jenis hukum administrasi, yaitu pertama,hukum administrasi umum (allgemeem deel) , Yakni berkenaan dengan teori teori dan prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua bidang hukum administrasi,tidak terikat pada bidang-bidang tertentu , kedua hukum administrasi khusus (bijzonder deel) , yakni hukum-hukum yang terkait dengan bidang-bidang pemerintahan tertentu seperti hukum lingkungan, hukum tata ruang , hukum kesehatan dan sebagainya. Sekilas Tentang Negara Hukum. Pemikiran atau konsepsi manusia tentang Negara hukum juga lahir dan berkembang dalam situasi kesejarahan. Oleh karena itu , meskipun konsep Negara hukum dianggap sebagai konsep universal. Secara embrionik, gagasan Negara hukum telah dikemukakan oleh plato.
HUBUNGAN ANTARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DAN HUKUM
TATA NEGARA
Ada dua golongan pendapat mengenai hubungan antara HAN dengan
H
TN. Golongan pertama, menyatakan ada perbedaan yuridis prinsipiil antara
HAN dengan HTN. Golongan kedua menyatakan tidak ada perbedaan yuridis
prinsipiil antara HAN dengan HTN. Para ahli yang berpendapat bahwa ada
perbedaan yuridis prinsipiil antara HAN da
n HTN adalah Oppenheim, Van
Vollenhoven dan Logeman. Sedangkan
pendapat kedua yang menyatakan tidak
ada perbedaan yuridis prinsipiil antara HAN dan HTN diikuti oleh Kranenburg,
Prins, dan Prajudi Atmosudirdjo.
Oppenheim,
menyatakan bahwa yang dipersoalka
n HTN adalah negara
dalam keadaan berhenti sedangkan HAN adalah peraturan
-
peraturan hukum
mengenai negara dalam keadaan bergerak. HTN merupakan kumpulan
peraturan
-
peraturan hukum yang membentuk alat
-
alat perlengkapan negara dan
memberikan kepadanya wewenan
g yang membagi
-
bagikan tugas pekerjaan dari
pemerintah modern antara bebeeapa alat perlengkapan negara di tingkat tinggi
dan tingkat rendah. Sedangkan HAN
adalah sekumpulan peraturan
-
peraturan
hukum yang mengikat alat
-
alat perlengkapan yang tinggi maupun y
ang rendah
dalam menggunakan wewenangnya yang telah diberikan/ditetapkan dalam HTN.
Van Vollenhoven
menyatakan bahwa yang termasuk di dalam HAN
,
adalah semua peraturan hukum nasional sesudah dikurang HTN materiil, hukum
perdata materiil dan hukum pidana m
ateriil. Hubungan antara HTN dengan HAN,
yaitu bahwa badan
-
badan kenegaraan memperoleh wewenang dari HTN dan
badan
-
badan kenegaraan itu menggunakan wewenangnya harus berdasarkan
atau sesuai dengan HAN.
Logeman
mengemukakan bahwa HTN merupakan suatu pelaja
ran
tentang kompetensi, sedangkan HAN/HTP merupakan suatu pelajaran tentang
perhubungan
-
perhubungan hukum istimewa. Menurutnya HTN mempelajari :
a. Jabatan
-
jabatan apa yang ada dalam susunan suatu negara;
b. Siapa yang mengadakan jabatan tersebut;
c. Denga
n cara bagaimana jabatan
-
jabatan itu ditempati oleh pejabat;
d.
Fungsi/lapangan kerja dari jabatan
-
jabatan itu;
e. Kekuasaan hukum dari jabatan
-
jabatan itu;
f. Hubungan antara masing
-
masing jabatan;
g. Dalam batas
-
batas manakah organ
-
organ kenegaraan dapat
melakukan
tugasnya.
Sedangkan yang dipelajari dalam HAN/HTP yaitu sifat, bentuk dan akibat hukum
yang timbul karena perbuatan hukum istimewa yang dilakukan oleh para
pejabat dalam menjalankan tugasnya.
Kranenburg, Prins dan Prajudi Atmosudirdjo
menyatak
an bahwa
antara HAN dengan HTN tidak ada perbedaan yuridis prinsipiil, perbedaan yang
ada hanya pada titik berat/fokus pembahasan. HTN fokusnya adalah hukum
rangka dasar dari negara sebagai keseluruhan, sedangkan HAN fokusnya
merupakan bagian khusus dari H
TN.
Kranenburg
menyatakan bahwa
kalau di dalam praktek ada perbedaan,
hanya karena untuk mencapai kemanfaatan dalam penyelidikan. Menurutnya
yang digolongkan dalam HTN adalah peraturan
-
peraturan yang mengatur
struktur umum dari suatu pemerintahan negara,
misalnya UUD dan UU organic
(UU yang mengatur daerah
-
daerah otonom), HAN berisi UU dan peraturan
-
peraturan khusus misalnya : hukum kepegawaian.
Prins
mengemukakan bahwa HTN mempelajari hal
-
hal yang fundamental
yang merupakan dasar
-
dasar dari negara dan la
ngsung menyangkut tiap
-
tiap
warga negara, sedangkan HAN menitikberatkan pada hal
-
hal yang teknis saja,
yang hanya penting bagi para spesialis. Disendirikannya HAN dari HTN tidak
karena adanya perbedaan tugas antara HTN dan HAN, akan tetapi karena sudah
sed
emikian berkembangnya HAN, sehingga memerlukan perhatian tersendiri
bukan sebagai tambahan/sampiran HTN saja.
Prajudi Atmosudir
djo
menyatakan bahwa perbedaan HTN dan HAN
hanya terletak pada titik berat dalam pembahasan. Di dalam mempelajari HTN
fokus perh
atian ada pada konstitusi negara sebagai keseluruhan, sedangkan di
dalam HAN fokus atau titik berat perhatian kita secara khas kepada administrasi
negara.
Hubungan antara HAN dengan HTN mirip dengan hubungan antara
Hukum Dagang dengan Hukum Perdata, di man
a Hukum Dagang merupakan
spesialisasi dari Hukum Perikatan di dalam Hukum Perdata. HAN merupakan
spesialisasi belaka pada salah satu bagian dari HTN, sehingga asas
-
asas dan
kaidah
-
kaidah dari HTN yang bersangkutan dengan administrasi negara berlaku
pula ba
gi HAN.
Buku Sumber :
-
Muchsan, SH, 1982,
Peng
antar Hukum Administrasi Negara
,
Liberty,
Yogyakarta;
-
Muchsan, SH, 1981,
Peradilan Administrasi Negara
, Liberty,
Yogyakarta;
-
Phillipus M. Hadjon dkk, 1993,
Pengantar Hukum Administrasi
Indonesia
, Gadjah Mada Un
iversity Press, Yogyakarta;
-
Prajudi Atmosudirdjo, Prof. Dr. Mr., 1983,
Hukum Administrasi
Negara
, Ghalia Indonesia, Jakarta;
-
SF Marbun dkk, 2001,
Dimensi
-
Dimensi Pemikiran Hukum
Administrasi
Negara
,
UII Press
, Yogyakarta;
-
Utrecht
,
E, 1986,
Pengantar Hukum
Administrasi Negara
, Pustaka
Tinta Mas,
Surabaya:
-
Victor Situmorang, SH, 1988,
Dasar
-
Dasar HukumAdministrasi
Negara
, Bina Aksara, Jakarta
1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang di atas dapat kami rumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:1. Pengertian Hukum Adminisrtasi Negara2. Bagaimanakah letak Hukum Administrasi Negara dalam Tata Hukum Indonesia ?3. Bagaimanakah hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Ilmu-ilmu yang lainnya?
1.3 Tujuan PeulisanMakalah ini dibuat untuk meamenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Hukum Administrasi Negara dan ingin lebih mengetahui dan mengkaji tentang ilmu Hukum Administrasi Negara serta untuk mengetahui hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata Negara dan dan ilmu-ilmu yang lainnya.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Hukum Administrasi Negara Dan Perkembangannya1. Pengertian Hukum Administrasi NegaraMengenai pengertian Hukum Administrasi Negara hingga saat ini masih belum ada kesepakatan atau kesatuan pendapat diantara para sarjana. Oleh karena itu untuk mendapatkan pemahaman yang cukup memadai maka dikemukakan batasan-batasan pengertian Hukum Administrasi Negara.a. Van Vollenhoven mengemukakan bahwa, Hukum Administrasi Negara adalah suatu gabungan ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun yang rendah apabila badan-badan itu menggunakan wewenangnya yang telah diberikan kepadanya oleh Hukum Tata Negara.b. J.H Logemann mengatakan bahwa, Hukum Administrasi Negara adalah hukum mengenai hubungan-hubungan antara jabatan-jabatan satu dengan yang lainnya serta hubungan hukum antara jabatan-jabatan Negara itu dengan warga masyarakat.c. Menutut Muchsan, Hukum Administrasi Negara adalah hukum mengenai struktur dan kefungsian administrasi Negara.d. Prajudi Atmosudirjo, dalam SF. Marbun (2001:22) berpendapat bahwa Hukum Administrasi Negara adalah hukum mengenai pemerintah beserta aparaturnya yang terpenting yakni administrasi Negara.Dari berbagai batasan pengertian Hukum Administrasi Negara tersebut, maka dapat disimpulakan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah hukum tentang pengadministrasian Negara yaitu mengenai pemerintahan dan segala peraturan-peraturan di dalamnya serta bagaiman menjalankan fungsi dan tugas pemerintahan tersebut dalam bidang kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.
1. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata NegaraBaron de Gerando adalah seorang ilmuwan Perancis yang pertama kali mempekenalkan ilmu hukum administrasi Negara sebagai ilmu hukum yang tumbuh langsung berdasarkan keputusan-keputusan alat perlengkapan Negara berdasarkan praktik kenegaraan sehari-hari. Maksudnya, keputusan raja dalam menyelesaikan sengketa antara pejabat dengan rakyat merupakan kaidah Hukum Administrasi Negara.Mr. W.F. Prins menyatakan bahwa Hukum Administrasi Negara merupakan aanhangsel (embel-embel atau tambahan) dari hukum tata negara. Sementara Mr. Dr. Romeyn menyatakan bahwa Hukum Tata Negara menyinggung dasar-dasar dari pada negara dan Hukum Administrasi Negara adalah mengenai pelaksanaan tekniknya. Pendapat Romeyn ini dapat diartikan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah sejenis hukum yang melaksanakan apa yang telah ditentukan oleh Hukum Tata Negara, dan sejalan dengan teori Dwi Praja dari Donner, maka Hukum Tata Negara itu menetapkan tugas (taakstelling) sedangkan Hukum Administrasi Negara itu melaksanakan apa yang telah ditentukan oleh Hukum Tata Negara (taakverwezenlijking).Menurut Van Vollenhoven, secara teoretis Hukum Tata Negara adalah keseluruhan peraturan hukum yang membentuk alat perlengkapan Negara dan menentukan kewenangan alat-alat perlengkapan Negara tersebut, sedangkan Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan ketentuan yang mengikat alat-alat perlengkapan Negara, baik tinggi maupun rendah ketika alat-alat itu akan menggunakan kewenangan ketatanegaraan. Pada pihak yang satu terdapatlah hukum tata negara sebagai suatu kelompok peraturan hukum yang mengadakan badan-badan kenegaraan, yang memberi wewenang kepada badan-badan itu, yang membagi pekerjaan pemerintah serta memberi bagian-bagian itu kepada masing-masing badan tersebut yang tinggi maupun yang rendah. Hukum Tata Negara menurut Oppenheim yaitu memperhatikan negara dalam keadaan tidak bergerak (staat in rust).Pada pihak lain terdapat Hukum Administrasi negara sebagai suatu kelompok ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun rendah bila badan-badan itu menggunakan wewenangnya yang telah diberi kepadanya oleh hukum tata negara itu. Hukum Administrasi negara itu menurut Oppenheim memperhatikan negara dalam keadaan bergerak (staat in beweging). Tidak ada pemisahan tegas antara hukum tata Negara dan hukum administrasi. Terhadap hukum tata Negara, hukum administrasi merupakan perpanjangan dari hukum tata Negara. Hukum administrasi melengkapi hukum tata Negara, disamping sebagai hukum instrumental (instrumenteel recht) juga menetapkan perlindungan hukum terhadap keputusan keputusan penguasa.BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan
Hukum tata usaha (administrasi) negara adalah hukum yang mengatur kegiatan administrasi negara. Yaitu hukum yang mengatur tata pelaksanaan pemerintah dalam menjalankan tugasnya . hukum administarasi negara memiliki kemiripan dengan hukum tata negara.kesamaanya terletak dalam hal kebijakan pemerintah ,sedangkan dalam hal perbedaan hukum tata negara lebih mengacu kepada fungsi konstitusi/hukum dasar yang digunakan oleh suatu negara dalam hal pengaturan kebijakan pemerintah,untuk hukum administrasi negara dimana negara dalam keadaan yang bergerak. Hukum tata usaha negara juga sering disebut HTN dalam arti sempit.
3.2 SaranSebagai Negara hukum sudah sepatutnya hukum itu harus dipatuhi dan ditaati agar terciptalah Negara yang sejahtera, agar demikian masyarakat yang ada didalam dapat terlendungi hukum dari hal-hal yang meresahkan dan tidak mengenakan, sebagai Negara hukum Indonesia adalah salah satu Negara yang menjunjung hukum agar ketentraman dinegara Indonesia senantiasa terjaga dan terpelihara agar terciptalah kesejahteraan dan ketentraman dalam bermasyarakat, oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah juga turut turun langsung meninjau apakah seluruh masyarakat sudah mendapatkan hak-nya dilindungi oleh hukum tanpa pandang bulu apa dia masyarakat yang mampu ataukah tidak mampu. Karena hukum itu adalah bagian dari masyarakat juga dan masyarakatlah yang berhak dijamin atas hukum.Dalam penyusunan Makalah ini penulis tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dan kehilafan oleh sebab itu penulis berharap untuk diberi kritikan dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini dan pembuatan makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo, Hestu Cipto.(2009).Hukum Tata Negara Indonesia. Universitas Atma Jaya Yogyakarta: YogyakartaMinollah dan Eko Purnomo,Crisdianto.(2006).Hukum Tata Negara Indonesia. Mataram University Press: YogyakartaSF, Marbun dkk. 2001. Dimensi-dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara. UII Press: Yogyakarta______________1997.Sistem Administrasi Negara Jilid 3. Toko Gunung Agung: Jakarta
Persamaan HTN dan HANdalam sejarah perkembangannya hukum adminstrasi merupakan stu kesatuan dengan hukum tata Negara,bahkan tidak dapat dipisahkan secara tegas kedua bidang hukum tersebut ,sehingga dikatakan mempelajari hukum adminstrasi Negara tidak sempurna jika tidak mempelajari hukum tata Negara terlebih dahulu,sebagai mana dikatakan oleh Philipus M.Hadjon,bahwa kajian terhadap hukum adminstrasi tanpa memasuki hukum tata Negara dan sebaliknya kajian terhadap hukum tata Negara tanpa memasuki lapangan hukum adminstrasi Negara adalah kajian yang tidak lengkap,walaupun dalam perkembanganya menjadi studi yang terpisah.
Lebih lanjut dikatakan,bahwa hukum tata Negara dan hukum adminstrasi memuat aturan-aturan yang menguasai jalannya lingkaran politik dan pemerintah,jadi aturan-aturan mengenai organisasi pemerintahan,mengenai alat-alatnya,penggendalian.tentang dipenggaruhinya pihak penguasa oleh masyarakat umum dan perlindungan hakim.Jadi hukum tata Negara memuat prinsip-prinsip dasar,aturan-aturan pokok dari tata tertib hukum public .Aturan-aturan pokok tersebut dapat ditemukan dalam berbagai konstitusi(undang-undang dasar).Hukum adminstrasi juga mengenal aturan-aturan yang mengikat dengan proses politik dan pemerintahan.Dengan demikian hukum tata Negara terdiri dari aturan-aturan mendasar dari tata tertib Negara ,yakni lebih banyak berkaitan dengan proses politik dalam masyarakat hukum dalam masyarakat hukum proses politik dalam masyarakat hukum tertentu dan organisasinya,hukum adminstrasi lebih banyak.
Berurusan dengan pelaksanaan pembentukan aspirasi politik,jadi lebih banyak dengan proses pemerintahan dan organisasinya.berarti hukum adminstrasi tidak terpisah dari hukum tata Negara ,tetapi sebenarnya merupakan suatu bentuk lain dari padanya.
Pemikiran tersebut lebih mendasarkan pada pembagian kewenangan antara badan dalam struktur ketatanegaraan dan hubungan hukum secara umum.Hukum tata Negara memberikan tugas dan wewenang,fungsi,jabatan,badan-badan lembaga pemerintahan seangkan hukum adminstrasi Negara beerja ketika badan atau lembaga pemerintahan tersebut akan menjalankan tugas dan wewenangnya.
Hukum tata Negara memiliki hubungan yang sangat erat dengan hukum adminstrasi Negara .Hukum tata Negara memberikan tugas dan wewenang ,jabatan pada badan pemerintahan(adminstrasi),sedangkan hukum adminstrasi mengatur tugas dan wewenang secara organisatoris yang diperoleh dari hukum tata Negara akan dijalankan ,maka hukum adminsrasi mengaturnya.oleh karna itu hukum adminstrasi merupakan tindak lanjut dari hukum tata Negara ,Artinya tugas dan wewenang ,fungsi,jabatan,badan adminstrasi dijalankan diatur dalam hukum adminstrasi ,sebagai mana dikatakan oleh ten Berge, bahwa hukum adminstrasi adalalah sebagai perpanjangan dari hukum tata Negara dan hukum adminstrasi merupakan jenis hukum yang berbedA,namun tidak dapat dipisahkan secara tegas,karena kedua jenis hukum ini mempunyai keterkaitan yang sangat erat,Bahkan pendapat lain mengatakan bahwa hukum administrasi merupakan bagian dari hukum tata Negara.hal ini diperkuat oleh Prajudi Atmosudirdjo yang memandang hukum adminstrasi sebagai suatupengkhususan atau spesialisasi dari salah satu bagian hukum tata Negara ,yaitu bagian hukum mengenai administrasi Negara.
Kranenburg juga menegaskan keterkaitan erat antara hukum tata Negara dan hukum administrasi ini,sebagai mana pendapatnya yang mengatakangeen studie van het adminstratiefrecht mogelijk(zal) mempelajari hukum adminstrasi tanpa didahului (dengan pelajaran) hukum tata Negara)
Hubungan mendasar antara hukum adminstrasi dan hukum tata Negara melalui pendekatan isi dan objeknya,maka dapat digambarkan bahwahukum tata negarasebagai suatu gabungan peraturan peraturan yang mengadakan badan-badan(kenegaraan),yang memberi pekerjaan pemerintah serta membagi pekerjaan itu pada badan yang tinggi dan rendah
Sebagai mana disebutkan sebelumnya,hukum tata Negara memperhatikan Negara dalam keadaan tidak bergerak (staat in beweging)Dilihat dari objek yang dipelajari,kedua bidang hukum dimaksud dapat dipetakan,sebagai berikut:
Hukum Tata Negara focus kajiannya,meliputi:
Jabatan-jabatan apa yang ada dalam susunan suatu Negara
Siapakah yang mengadakan jabtan-jabtan itu:
Cara bagai manakah jabatan-jabatan itu ditempati oleh pejabat;
Fungsi jabatan-jabatan;
Kekuasaan hukum jabatan-jabatan itu;
Hubungan antara masing-masing jabatan;dan
Dalam batas-batas manakah organisasi kenegaraan dapat melakukan tugasnya.
Hukum Adminstrasi ,objek kajianya meliputi:
Jabatan pemerintah
Sifat jabatan pemerintah;
Kedudukan hukum jabatan;
Kekuasaan hukum(tugas dan wewenang)jabatan;
Pengisian jabatan;
Instrument pengatur jabatan.
Landasan yuridis kewenangan jabatan.
Perbedaan HAN dan HTN
Perbedaan PandanganAda Sarjana yang mengatakan bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara mempunyai perbedaan prinsip,sebaliknya ada segolongan sarjana lain yang berpendapat bahwa HTN dan HAN tidak mempunyai perbedaan prinsip.Menurut Prins ada konsepsi yang sama diantara mereka(para sarjana itu)yakni:(1) Hukum Tata Negara mempelajari hal-hal yang sifatnya fundamental yakni tentang dasar-dasar dari negara dan menyangkut langsung setiap warga negara.(2) Hukum Administrasi Negara lebih menitikberatkan pada hal-hal yang teknis saja,yang selama ini kita tidak berkepentingan karene hanya penting bagi para spesialis.Berikut ini akan diuraikan pendapat-pendapat sarjana baik dari golongan yang mengatakan bahwa ada perbedaan prinsip antara NTH dan HAN maupun yang mengatakan tidak ada;1.Golongan yang Berpendapat Ada Perbedaan PrinsipMenurut Oppenheim HTN adalah sekumpulan peraturan hukum yang membentuk alat-alat perlengkapan negara dan aturan-aturan yang memberi wewenang kepada alat-alat perlengkapan negara itu serta membagi-bagikan tugas pekerjaan pemerintah modern antara beberapa alat perlengkapan negara di tingkat tinggi dan tingkat rendah,artinya HTN itu mempersoalkan negara dalam keadaan diam(terhenti). Sedangkan HAN adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengikat alat-alat perlengkapan menggunakan wewenang yang telah ditetapkan oleh HTN ,dengan demikian HAN merupakan aturan-aturan mengenai negara dalam keadaan bergerak.Mengenai HAN oleh Van Vollenhoven dibagi menjadi 4 macam,yaitu:1.Hukum Pemerintahan ( Bestuurrecht)2.Hukum Peradilan (Justitierechht)3.Hukum Kepolisian (Politierecht)4.Hukum Perundang-undangan (Regelaar recht)Sedangkan hukum Peradilan dibagi-bagi menjadi 4 macam,yaitu:1.Hukum Acara Ketatanegaraan2.Hukum Acara Keperdataan3.Hukum Acara Kepidanaan4.Hukum Acara Administrasi NegaraMenurut Logeman HTN adalah pelajaran tentang hubungan kompetensi sedangkan HAN adalah pelajaran tentang hubungan istimewa.2.Golongan yang Berpendapat tidak ada Perbedaan PrinsipMenurut Kranenburg HTN dan HAN tidak mempunyai perbedaan prinsip,sebab perbedaan kedua ilmu tersebut hanyalah akibat dari perkembangan sejarah semata-mata. Hubungan HTN dan HAN sama seperti hubungan BW(KUH Perdata) dan WvK(Wetboek van Koophandel) yakni hubungan umum dan khusus sebab yang satu bersifat umum dan yang lainnya bersifat khusus.C.Kedudukan HAN dalam Tata HukumHAN itu pada mulanya termasuk atau menjadi bagian dari HTN,tetapi karena perkembangan masyarakt dan situasi hukum dimana ada tuntutan akan munculnya kaidah-kaidah hukum baru dalam studi HAN maka lama kelamaan HAN itu menjadi lapangan studi sendiri,terpisah bahkan mencakup masalah-masalah yan jauh lebih luas dari HTN.Dengan demikian HAN itu merupakan bagian dari hukum publik karena berisi pengaturan yan berkaitan dengan masalah-masalah umum(kolektip).Reff : http://riayustianppkn.blogspot.com/2012/06/makalah-hukum-administrasi-negara.html