Upload
sanrorobby
View
26
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
2. Persamaan Gelombang
Erwin Schrödinger dan Werner Heisenberg secara independen memformulasikan teori kuantum, dimana :
-Heisenberg memakai metode dalam term matrix
-Schrödinger memakai metode dalam term persamaan diferensial parsial
2.1. Persamaan gelombang satu dimensi
Contoh : gerakan dawai yang bergetar
sebuah dawai yang uniform diren- tangkan antara 2 titik yang tetap.
-berubahnya letak dawai dari posisi keseimbangan horizontalnya disebut amplitudo, u(x,t), yang memenuhi persamaan :
2
2
2
22
2
t
u
v
1
x
u
dimana v adalah laju pengganggu keseimbangan yang bergerak sepanjang dawai
-persamaan ini merupakan persamaan diferensial parsial, sebab u(x,t) tidak diketahui dan muncul sebagai turunan-turunan parsialnya :
bila u(x,t) tergantung pada x dan t, disebut variabel dependent
bila u(x,t) tak tergantung pada x dan t, disebut variabel indepen-
dent
-persamaan ini merupakan persamaan diferensial parsial yang linier, sebab u(x,t) dan turunannya hanya muncul pada tingkatan pertama dan tidak ada term yang saling menyilang
-u(x,t) harus memenuhi kondisi-kondisi fisik tertentu
Contoh : ujung-ujung dawai dipegang tetap, maka u(0,t) = 0 dan u(l,t) = 0 untuk semua t, dan disebut sebagai syarat-syarat batas
3
-persamaan diferensial parsial harus diselesaikan atas dasar syarat-syarat batas tertentu.
2.2. Penyelesaian persamaan gelombang dengan metode pemisahan variabel
u(x,t) dapat dianggap merupakan fungsi x saja dikalikan dengan fungsi t saja :
u(x,t) = X(x) . T(t)
substitusi menghasilkan :
2
2
)x(22
2
)t(dt
TdX
v
1
dx
XdT
: X(x) T(t)
2
2
)t(22
2
)x( dt
Td
Tv
1
dx
Xd
X
1
fungsi x saja fungsi t saja
4
Karena x dan t adalah variabel-variabel yang independent, maka masing-masing sisi dapat divariasikan secara independent dan hanya sama dengan suatu konstanta k (konstanta pemisah) :
kdx
Xd
X
12
2
)x( dan k
dt
Td
Tv
12
2
)t(2
0kXdx
Xd)x(2
2 dan 0Tkv
dt
Td)t(
22
2
-merupakan persamaan diferensial umum, karena X(x) dan T(t) adalah turunan-turunan umum.
-kedua persamaan diferensial ini adalah linier
-koefisien dalam masing-masing term menyangkut konstanta yang sama dengan 1 dan –k dan 1 dan –kv2, yaitu persamaan diferensial linier dengan koefisien konstan.
-untuk menentukan nilai k, apakah positif, negatif atau nol :
Misal k = 0, maka X(x) = a1 x + b1 dan T(t) = a2 t + b2
Pers. (2-8) dan (2-9)
5
dimana a dan b adalah tetapan-tetapan integrasi yang dapat ditentukan dengan syarat batas : u(0,t) = X(x) T(t) = 0 dan
u(l,t) = X(l) T(t) = 0
Karena T(t) tidak menjadi hilang untuk semua nilai t, maka seharusnya X(0) = 0 dan X(l) = 0. Satu-satunya cara untuk memenuhinya adalah bila a1 = b1 = 0, yang artinya X(x) = 0 atau u(x,t) = 0 untuk semua nilai x (tidak ada artinya atau trivial).
Misak k ≠ 0, maka dimana k dapat bernilai positif atau negatif
Bila k = positif, yaitu persamaan linier dengan koefisien konstan, misal :
0)x(kydx
yd2
2
0)x(y4dx
yd2
2 dan
xe)x(y dengan harus ditentukan : = ± 2
( adalah bilangan riil)
Jadi : y(x) = c1 e2x + c2 e-2x
6
2.3. Beberapa persamaan diferensial dengan penyelesaian osilatori
Pada banyak kasus, nilai adlah tak riil (imaginer)
Misal : dan y(x) = ex, sehingga = ± i0)x(ydx
yd2
2
Menurut definisi besarnya I mengikuti persamaan i2 = -1, sehingga :
Dengan formula Euler : sinicose i
ix2
ix1 ecec)x(y
)xsinix(cosc)xsinix(cosc)x(y 21
xsin)icic(xcos)cc()x(y 2121 xsincxcosc 43
Latihan : selesaikan persamaan 0)t(xdt
xd 22
2
dengan kondisi awal x(0) = A dan x’(0) = 0
7
2.4. Penyelesaian umum persamaan gelombang (superposisi moda normal)
Misal k adalah positif dan k = 2, dimana adalah bilangan riil.
Penyelesaian persamaan (2-8) adalah :x
2x
1 ecec)x(X
untuk syarat batas c1 = c2 = 0 merupakan penyelesaian trivial
Bila k adalah negatif dan k = -2, maka :
0)x(Xdx
Xd 22
2
Penyelesaian umumnya adalah : xsinBxcosA)x(X
untuk syarat batas : X(0) = 0, maka A = 0
dan pada x = l, maka X(l) = B sin l = 0, sehingga bila B = 0, dan karena A = 0, maka adalah trivial
jadi sin l = 0 dan karena sin = 0 untuk = , 2 dst.nya
sehingga : l = n dengan n = 1, 2, 3, …. (n = 0 adalah trivial)
8
l
xnsinB)x(X
Penyelesaian persamaan 2-9 : 0)t(Tvdt
)t(Td 222
2
tsinEtcosD)t(T nn
dimana dan tidak ada persyaratan untuk menentukan D dan E, maka : l
vnvn
)t(T)x(X)t,x(u
l
xnsin)tsinGtcosF( nn
Dimana F = DB dan G = EB, dan nilai F dan G mungkin tergantung pada n, sehingga harus ditulis :
)tsinEtcosD(l
xnsinB nn
n = 1, 2, ….
l
xnsin)tsinGtcosF()t,x(u nnnnn
1n
nnnn l
xnsin)tsinGtcosF(
n = 1, 2, …
9
Fn cos nt + Gn sin nt dapat ditulis dalam bentuk ekivalennya, yaitu A cos (t + ) dimana A dan adalah konstanta :
A = amplitudo gelombang
= sudut fase
1nn
1nnnn )t,x(u
l
xnsin)tcos(A)t,x(u
disebut deret Fourier, dimana setiap un(x,t) disebut moda normal dan ketergantungan waktu dari setiap moda normal menyatakan frekuensi gerakan harmonis :
l2
vn
2n
n
l
vnvn
dimana digunakan fakta bahwa :
Term pertama, 1(x,t) disebut moda dasar atau harmonis pertama, menggambarkan ketergantungan waktu cosinusoidal
10
(harmonis) dari pada frekuensi, v/2l (gambar a) :
Harmonis kedua atau overtone pertama, u2(x,t) bervibrasi secara harmonis dengan frekuensi v/l (gambar b).
Titik tengah dari harmonis ini adalah tidak berubah (tetap) pada nol untuk semua t dan disebut simpul (node).
Harmonis kedua berosilasi dengan frekuensi 2x harmonis pertama.
Gambar c menunjukkan bahwa harmonis ketiga atau overtone kedua mempunyai dua simpul. Jumlah simpul adalah sama dengan n-1.
11
Gelombang-gelombang ini disebut gelombang diam (standing wave), karena posisi-posisi simpul adalah tetap dengan waktu. Diantara simpul-simpul, dawai bergetar naik dan turun.
Gelombang diam adalah superposisi dari gelombang berjalan dan secara matematik untuk harmonis pertama adalah :
n = 1 :l
xsintcosA)t,x(u 111
Untuk mudahnya diambil 1 = 0, dengan menggunakan hubungan trigoniometri : sin cos = ½ sin (+) + ½ sin (-), maka :
)vtx(
lsin
2
Avtx
lsin
2
A 11
Panjang gelombang harmonis pertama adalah = 2l, sehingga :
vtx2
sin2
Avtx
2sin
2
A)t,x(u 11
1
gelomban gelombang
berjalan kekiri berjalan kekanan
l
vt
l
xsin
2
A
l
vt
l
xsin
2
A)t,x(u 11
1
12
Suatu kasus yang sederhana dimana u(x,t) terdiri dari hanya 2 harmonis pertama :
l
x2sin
2tcos
2
1
l
xsintcos)t,x(u 21
Superposisi 2 gelombang diam (2 = 2 1) menghasilkan gelombang berjalan :
-masing-masing moda tergantung pada waktu.
-jumlah 2 harmonis atau 2 gerakan dawai aktual sebagai fungsi waktu