HASIL MUNAS VI PPI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    1/83

    1

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    2/83

      2

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................................................................... 1

    DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................................. 2

    Keputusan tentang Jadwal Acara dan Tata Tertib MUNAS VI PPI ............................................................................ 3

    Lampiran Keputusan tentang Jadwal Acara ..................................................................................................................... 4

    Lampiran Keputusan tentang Tata Tertib MUNAS VI PPI ........................................................................................... 6

    Keputusan tentang Pimpinan Sidang Pleno MUNAS VI PPI ........................................................................................ 11

    Keputusan tentang Penilaian dan Pengesahan LPJ Pengurus Pusat PPI ................................................................ 12

    Laporan Umum Pengurus Pusat PPI PERIODE 2007 - 2011 ...................................................................................... 13

     Akumulasi biaya yang telah dikeluarkan PP PPI (Oktober 2007-Oktober 2011) ............................................... 18

    Laporan keuangan kegiatan BAKSOS PPI (2007-2011) ............................................................................................... 21

    Pandangan terhadap Laporan Umum Pengurus Pusat PPI Periode 2007 - 2011 ............................................... 24

    Keputusan tentang Pembagian Komisi MUNAS VI PPI ................................................................................................. 28

    Lampiran Peserta Sidang ........................................................................................................................................................ 29

    Keputusan tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ......................................................................... 32

     Anggaran Dasar Purna Paskibraka Indonesia ................................................................................................................. 33

     Anggaran Rumah Tangga Purna Paskibraka Indonesia ............................................................................................... 38

    Keputusan tentang Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum PPI PERIODE 2011-2015............................................ 43

    Keputusan tentang Garis-garis Besar Program Kerja PPI PERIODE 2011-2015 ................................................. 46

    Lampiran Keputusan tentang Garis-garis Besar Program Kerja PPI PERIODE 2011-2015 ............................. 47

    Keputusan tentang Pokok-pokok Pikiran dan Rekomendasi MUNAS VI PPI ........................................................ 51

    Lampiran Keputusan tentang Pokok-pokok Pikiran dan Rekomendasi MUNAS VI PPI ................................... 52

    Keputusan tentang Pengesahan Ketua Umum PP PPI PERIODE 2011-2015 ........................................................ 56

    Keputusan tentang Pembentukan Formatur MUNAS VI PPI ...................................................................................... 78

    Keputusan tentang Pengesahan PP PPI PERIODE 2011-2015 ................................................................................... 80

    Berita Acara Sidang Formatur Munas VI Purna Paskibraka Indonesia .................................................................. 82

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    3/83

      3

     

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    4/83

      4

     

    LAMPIRAN KEPUTUSANMUSYAWARAH NASIONAL VI PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    NOMOR : O1/MUNAS-VI/PPI/2011

    TENTANGJADWAL ACARA DAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL VI

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIAYogyakarta, 20-23 Oktober 2011

    NO WAKTU AGENDA KETERANGAN

    1. Kamis, 20/10/2011

    08.00 - 14.00

    14.00 - 16.00

    16.00 - 17.0017.00 - 18.30

    18.30 - 19.30

    19.30 - 21.15

    21.15 - 22.00

    22.00 - …….

    Registrasi Peserta

    Check in Peserta

    Kirab Keliling Jogja dengan AndongKeperluan Pribadi/ Ibadah

    Makan Malam

    Pembukaan

    Pengarahan SC

    Istirahat

    Hotel Saphir

    Pakaian : Bebasrapi

    Pakaian : PDH

    2. Jumat, 21/10/2011

    06.00 - 07.00

    07.00 - 08.00

    08.00 - 10.00

    10.00 - 10.15

    10.15 - 11.30

    11.30 - 13.30

    13.30 - 15.30

    15.30 - 16.00

    16.00 - 16.30

    16.30 - 17.30

    17.30 - 19.30

    19.30 - 22.00

    22.00 - ………

    Keperluan Pribadi

    Persiapan Sidang

    Sidang Pleno I :

    1.  Pembahasan & Pengesahan Jadwal Acara dan Tatib

    2.  Pembahasan dan Pengesahan Pimpinan Sidang

    Coffee Break

    Sidang Pleno II : Penyampaian LPJ Pengurus Pusat PPI

    PERIODE 2007-2011

    Ishoma dan Persiapan Sidang

    Sidang Pleno III : Penyampaian Pandangan Umum dan

    Tanggapan Daerah

    Ishoma

    Sidang Pleno IV : Pembagian Komisi

    Sidang Komisi :

    Komisi A : Organisasi

    Komisi B : Garis-garis Besar Program Kerja

    Komisi C : Pokok-pokok Pikiran dan Rekomendasi

    Keperluan Pribadi (Ishoma)

    Lanjutan Sidang Komisi

    Istirahat

    Hotel Saphir

    Pakaian : Kaos

    dari Panitia

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    5/83

      5

    3. Sabtu, 22/10/2011

    06.00 - 07.00

    07.00 - 08.00

    08.00 - 10.15

    10.15 - 10.30

    10.30 - 13.00

    13.00 - 14.00

    14.00 - 16.00

    16.00 - 16.30

    16.30 - 18.00

    18.00 – 19.30

    19.30 - 22.00

    22.00 - ……….

    Keperluan Pribadi

    Persiapan Sidang

    Sidang Pleno V : Penyampaian dan Pengesahan Hasil

    Sidang Komisi

    Coffee Break

    Sidang Pleno VI : Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum

    Pengurus Pusat PPI PERIODE 2011-2015

    Ishoma

    Lanjutan Sidang Pleno VI : Prosesi Pemilihan dan

    Penetapan Ketua Umum Pengurus Pusat PPI PERIODE

    2011-2015

    Ishoma

    Sidang Pleno VII : Pembentukan dan Pengesahan

    Formatur

    Keperluan Pribadi (Ishoma)

    Sidang Formatur

    Istirahat

    Hotel Saphir

    Pakaian : Batik

    4. Minggu,23/10/2011

    06.00 - 07.00

    07.00 - 08.00

    08.00 - 09.00

    09.00 - 09.15

    09.15 - 10.15

    10.15 - 12.00

    Keperluan Pribadi

    Persiapan Sidang

    Sidang Pleno VIII :

    1.  Penyampaian Hasil Sidang Formatur

    2. 

    Pengesahan dan Penetapan Hasil Sidang FormaturPersiapan Penutupan

    Penutupan

    Chek Out Peserta

    Hotel Saphir

    Pakaian : PDH

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    6/83

      6

     

    TATA TERTIBMUSYAWARAH NASIONAL VI

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIATAHUN 2011

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    1.  Musyawarah Nasional VI Purna Paskibraka Indonesia Tahun 2011, yang selanjutnya dalam Tata Tertib inidisebut MUNAS VI PPI adalah merupakan forum tertinggi dalam organisasi PPI.

    2.  Penyelenggaraan MUNAS VI PPI sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengurus Pusat PPI.

    BAB II

    TUGAS DAN WEWENANG

    Pasal 2Tugas dan Wewenang MUNAS VI PPI adalah :1.  Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat PPI PERIODE 2007-2011.2.  Menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Garis-garis Besar Program

    Kerja dan menetapkan Kebijakan Organisasi lainnya.

    3.  Memilih dan menetapkan Ketua Umum Pengurus Pusat PPI PERIODE 2011-2015.

    4.  Memilih dan menetapkan anggota Formatur.5.  Memilih dan menetapkan Pengurus Pusat PPI PERIODE 2011-2015 melalui Sidang Formatur.6.  Menyusun dan menetapkan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Pengurus Pusat PPI.

    BAB IIIUTUSAN MUNAS VI PPI

    Pasal 3

    1. 

    MUNAS VI PPI dihadiri oleh Peserta dan Peninjau.2.  Peserta :

    a.  Penasehat Pengurus Pusat PPI.b.  Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Pengurus Pusat PPI.c.  Pengurus Pusat PPI.

    d.  Utusan Pengurus Provinsi PPI, masing – masing sejumlah 3 (tiga) orang.

    3.  Peninjau MUNAS VI PPI adalah utusan Pengurus Provinsi PPI, masing – masing sejumlah 2 (dua) orang.4.  Peserta dan Peninjau dari utusan Pengurus Provinsi PPI wajib membawa surat mandat.

    BAB IVHAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU

    Pasal 41.  Peserta dan Peninjau memiliki hak bicara.

    2. 

    Peserta dan Peninjau dapat mengajukan pertanyaan, usul, saran dan pendapat baik secara lisan maupuntertulis.

    3.  Peserta dan Peninjau berhak mendapatkan materi MUNAS VI PPI.4.  Pertanyaan atau pendapat disampaikan dengan singkat dan jelas kepada Pimpinan Sidang.

    Pasal 5

    1.  Peserta yang memiliki hak suara adalah Pengurus Pusat PPI Demisioner dan Pengurus Provinsi PPI.2.  Pengurus Pusat PPI Demisioner memiliki 1 (satu) hak suara secara kolektif.3.  Pengurus Provinsi PPI memiliki 1 (satu) hak suara tiap Provinsi.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    7/83

      7

    Pasal 6

    1.  Setiap Peserta diharuskan menjadi anggota salah satu Komisi MUNAS VI PPI.2.  Setiap Peninjau berhak menjadi anggota salah satu Komisi MUNAS VI PPI.3.  Jumlah anggota masing-masing komisi disusun secara proporsional.

    BAB V

     ALAT KELENGKAPAN MUNAS VI PPIPasal 7

     Alat-alat kelengkapan MUNAS VI PPI terdiri dari :1.  Penanggungjawab MUNAS VI PPI.

    2.  Pimpinan MUNAS VI PPI.3.  Panitia Pengarah (SC).4.  Panitia Pelaksana (OC).

    5.  Pimpinan Sidang Pleno.6.  Pimpinan Sidang Komisi.7.  Formatur MUNAS VI PPI.

    Pasal 8

    1.  Penanggungjawab MUNAS VI PPI adalah Pengurus Pusat PPI periode 2007 - 2011.2.  Pimpinan MUNAS VI PPI adalah Pimpinan sidang PLENO MUNAS VI PPI.

    3. 

    Pimpinan MUNAS VI PPI mempunyai tugas :a.  Menjaga ketertiban, kelancaran dan kesuksesan MUNAS VI PPI.b.  Menjaga kebersamaan selama MUNAS VI PPI.c.  Dalam hal-hal mendesak, Pimpinan MUNAS VI PPI dapat bertindak sebagai Pimpinan Organisasi dan

    bersifat sementara.

    Pasal 91.  Panitia Pengarah (SC) MUNAS VI PPI dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Pengurus Pusat

    PPI No. SK.039/PP.PPI/VIII/2011 tanggal 2 Agustus 2011 tentang Panitia Pengarah dan Panitia PelaksanaMusyawarah Nasional (MUNAS) VI Purna Paskibraka Indonesia Tahun 2011 yang bertugas menyiapkandan mengarahkan materi yang akan dibahas serta disahkan dalam MUNAS VI PPI.

    2.  Panitia Pelaksana (OC) MUNAS VI PPI dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum PengurusPusat PPI No. SK.039/PP.PPI/VIII/2011 tanggal 2 Agustus 2011 tentang  Panitia Pengarah dan PanitiaPelaksana Musyawarah Nasional (MUNAS) VI Purna Paskibraka Indonesia Tahun 2011 yang bertugas

    menyiapkan teknis penyelenggaraan MUNAS VI PPI agar bisa berjalan lancar.

    Pasal 101.  Pimpinan Sidang Pleno MUNAS VI PPI dipilih dari dan oleh Peserta MUNAS VI PPI yang berjumlah 5 (lima)

    orang secara kolektif.

    2.  Pimpinan Sidang Pleno MUNAS VI PPI terdiri atas :

    a.  Satu (1) orang Panitia Pengarah (SC).b.  Empat (4) orang dari Peserta MUNAS VI PPI.

    3.  Pimpinan Sidang Pleno bertugas memimpin seluruh Sidang Pleno MUNAS VI PPI.

    Pasal 11

    1.  Komisi MUNAS VI PPI dibentuk sesuai dengan kebutuhan berdasarkan keputusan Sidang Pleno.2.  Komisi bertugas membahas materi yang menjadi Pokok Bahasan pada masing-masing komisi dan

    melaporkan hasilnya pada Sidang Pleno.

    3. 

    MUNAS VI PPI dapat membentuk komisi khusus bila diperlukan.4.  Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi, berjumlah 3 (tiga) orang.

    5.  Pimpinan Sidang Komisi bertugas memimpin seluruh Sidang Komisi MUNAS VI PPI.

    Pasal 12

    Komisi-komisi MUNAS VI PPI terdiri dari :

    1.  Komisi A : Membahas AD/ART Organisasi dan Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum.2.  Komisi B : Membahas Garis-Garis Besar Program Kerja.3.  Komisi C : Membahas Pokok-pokok Pikiran dan Rekomendasi.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    8/83

      8

    BAB VIMUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

    Pasal 13Musyawarah dan rapat-rapat MUNAS VI PPI terdiri dari :

    1.  Sidang Pleno.2.  Sidang Komisi.

    3.  Sidang Formatur.

    4. 

    Rapat Pimpinan MUNAS VI PPI, bila diperlukan.

    Pasal 141.  Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris dan 3 (tiga) orang

    anggota.2.  Pimpinan Sidang Pleno merupakan satu kesatuan kolektif.3.  Pimpinan Sidang Pleno berkewajiban :

    a.  Memimpin sidang agar tetap dalam suasana kebersamaan, sehingga MUNAS VI PPI dapat berjalanlancar dan sukses.

    b.  Berusaha mempertemukan pendapat, menyimpulkan pembicaraan dan persoalan pada proporsinyaserta meluruskan pembicaraan sesuai dengan acara persidangan

    BAB VII

    TATA CARA BERBICARAPasal 15

    1.  Demi ketertiban dan kelancaran persidangan, tiap utusan berbicara melalui dan seijin Pimpinan Sidang.2.  Setiap pembicara berbicara atas nama utusan yang diwakilinya.

    Pasal 16

    1.  Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicara berbicara diatur o!eh Pimpinan Sidang.2.  Bila pembicara berbicara melampaui batas waktu yang ditetapkan, Pimpinan Sidang mengingatkan

    pembicara agar mengakhiri pembicaraannya dan pembicara harus mentaati peringatan itu.

    Pasal 17

    1.  Sebelum berbicara, setiap pembicara mendaftarkan diri pada Pimpinan Sidang terlebih dahulu.2.  Untuk efisiensi waktu, maka setiap pembicara hendaknya langsung pada pokok masalahnya dan

    disampaikan secara singkat.

    Pasal 18Setiap utusan dapat menyampaikan interupsi setelah mendapat ijin dari Pimpinan Sidang untuk:

    1.  Memintakan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya tentang masalah yang dibicarakan.2.  Mengajukan usul prosedur mengenai soal yang dibicarakan.

    3.  Memberikan penjelasan tentang masalah yang dibicarakan.

    Pasal 191.   Apabila seorang utusan melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban sidang, Pimpinan Sidang

    memperingatkan agar utusan tersebut menghentikan perbuatannya.2.  Jika peringatan tersebut, pada ayat 1 di atas tidak diindahkan, Pimpinan Sidang dapat memerintahkan

    utusan itu untuk meninggalkan ruangan persidangan.

    BAB VIIIQUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

    Pasal 201.  Sidang Pleno MUNAS VI PPI dinyatakan sah jika dihadiri 3/4 jumlah Pengurus Provinsi yang hadir dalam

    MUNAS VI PPI.

    2.   Apabila Sidang Pleno ini tidak mencapai quorum sebagaimana yang dimaksudkan pada ayat 1 pasal ini,

    maka sidang ditunda selama jangka waktu 15 (lima belas) menit.3.   Apabila penundaan seperti pada ayat 2 pasal ini telah dilakukan 1 (satu) kali, maka sidang dimaksud

    untuk selanjutnya dianggap sah serta dapat mengambil keputusan.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    9/83

      9

    Pasal 21

    1.  Pengambilan keputusan diusahakan secara musyawarah mufakat dan apabila hal ini tidak mungkindicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

    2.  Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila :a.  Diambil dalam sidang yang memenuhi quorum.b.  Disetujui oleh lebih dari 50% + 1 peserta yang hadir memenuhi quorum.

    3.   Apabila dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak diperoleh hasil yang sama, maka

    pemungutan suara diulang paling banyak 1 (satu) kali.4.   Apabila dari hasil pemungutan suara yang terakhir masih menghasilkan suara yang sama, maka usulan

    atau hal yang diusulkan ditolak.5.  Penyampaian suara dilakukan peserta untuk menyatakan sikap setuju, menolak, atau abstain dilakukan

    secara lisan, mengancungkan tangan, berdiri atau tertulis.6.  Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan perhitungan suara

    secara langsung.

    BAB IXLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

    PENGURUS PUSAT PURNA PASKIBRAKA INDONESIAPERIODE 2007 - 2011

    Pasal 22

    1. 

    Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia masa bakti 2007-2011disampaikan dalam sidang pleno MUNAS VI PPI secara lisan dan tertulis.

    2.  Penilaian terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesiadisampaikan melalui pandangan umum tiap Provinsi dalam Sidang Pleno MUNAS VI PPI.

    3.  Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia masa bakti 2007-2011 mempunyai hak jawab atas

    pandangan umum.

    Pasal 23Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia periode 2007 – 2011 disahkanmelalui sidang PLENO MUNAS VI PPI, dan untuk selanjutnya maka pengurus pusat PPI periode 2007 – 2011dinyatakan demisioner.

    BAB X

    FORMATUR DAN TATA CARA PEMBENTUKAN FORMATUR

    Pasal 241.   Anggota formatur MUNAS VI PPI dipilih dari dan oleh peserta MUNAS VI PPI dan dalam sidang Pleno

    MUNAS VI PPI.2.  Formatur ditetapkan sebanyak 9 (sembilan) orang yang terdiri dari :

    a.  Ketua Umum PPI terpilih sebagai Ketua Formatur.

    b.  Satu orang dari unsur Pengurus Pusat PPI Demisioner.

    c.  Satu orang dari MPO periode 2007 – 2011.d.  Enam (6) orang utusan Pengurus Provinsi PPI yang mewakili : Indonesia Bagian Barat, Tengah, dan

    Timur.3.  Komposisi Formatur terdiri dari :

    a.  Satu (1) orang Ketua merangkap Anggota.

    b.  Satu (1) orang Sekretaris merangkap Anggota.c.  7 orang Anggota.

    Pasal 25Pemilihan formatur dilaksanakan dalam Sidang Pleno MUNAS VI PPI setelah pemilihan Ketua Umum Pengurus

    Pusat PPI periode 2011-2015.

    Pasal 26

    1.  Formatur diberi wewenang penuh menyusun Pengurus Pusat PPI periode 2011-2015 dengan

    memperhatikan usulan nama-nama resmi rekomendasi dari Pengurus Pusat PPI dan Pengurus ProvinsiPPI.

    2.  Susunan lengkap Pengurus Pusat PPI periode 2011-2015 diumumkan dalam sidang Pleno MUNAS VI PPIsebelum penutupan.

    3.  Struktur dan jumlah personalia Pengurus Pusat PPI periode 2011-2015 didasarkan pada hasil ketetapanKomisi A atau AD/ART PPI Perubahan.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    10/83

      10

    BAB XITATA CARA PEMILIHAN KETUA UMUM

    PENGURUS PUSAT PURNA PASKIBRAKA INDONESIAPERIODE 2011-2015

    Pasal 27Tata cara pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat PPI periode 2011-2015 diatur tersendiri dalam ketetapan

    yang dihasilkan oleh Komisi A dalam Sidang Komisi.

    BAB XIIPENETAPAN DAN PENYEMPURNAAN

     ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGAPURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    Pasal 28

    Untuk menetapkan dan menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Purna PaskibrakaIndonesia maka :

    1.  Dilakukan dalam sidang Pleno yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 peserta.2.  Keputusan diambil atas persetujuan sekurang-kurangnya 3/4 dari peserta yang hadir.

    BAB XIII

    RISALAHPasal 29

    Untuk setiap sidang harus dibuat risalah, yakni laporan jalannya sidang secara tertulis yang berisi :1.  Tempat dan Acara Sidang.2.  Hari, Tanggal dan Jam dilaksanakan Sidang.

    3.  Daftar Hadir Peserta Sidang.

    BAB XIVKETENTUAN PENUTUP

    Pasal 30

    Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditetapkan kemudian oleh Peserta MUNAS VI PPI.

    Ditetapkan di : YogyakartaPada tanggal : 21 Oktober 2011

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    11/83

      11

     

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    12/83

      12

     

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    13/83

      13

     

    LAPORAN UMUM

    PENGURUS PUSAT

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    PERIODE 2007 – 2011

    PADA

    MUSYAWARAH NASIONAL VI

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    TGL. 20 – 23 OKTOBER 2011

    DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    (YOGYAKARTA)

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    14/83

      14

    LAPORAN UMUM

    PENGURUS PUSAT

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    MASA BAKTI 2007 – 2011

    I.  PENDAHULUAN

     Assalamualaikum Wr.Wb

    Perasaan prihatin, bahkan mengarah pada rasa khawatir akan perkembangan generasi muda negeri ini

    yang semakin jauh dari kata baik, memancing saya berfikir untuk berperan aktif sebagai “agen pembaharu”

    dan turut membantu mereka untuk lebih siap menghadapi laju globalisasi yang semakin deras. Salah

    satunya dengan kesiapan dan kehadiran saya berkarya secara langsung dalam lingkup organisasi yang saya

    banggakan dapat dikatakan berazas “mulia” dan “penting” ini, Purna Paskibraka Indonesia (PPI).

    Ya, mulia. Karena disamping membina anggota agar memiliki semangat nasionalis yang kuat, sekaligus

    menggiring kesadaran anggota untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai religiusitas. Hal ini yang

    kemudian menjadikan PPI penting, karena semangat Nasionalis-Religius tersebut terus dikembangkan

    sebagai wawasan kebangsaan disertai tanggung jawab tinggi dalam mendasari sikap Nation and Character

    Building yang selalu diperjuangkan oleh PPI dalam rangka turut memupuk generasi bangsa yang religius,

    beretika dan berakhlak mulia yang senantiasa bangga dan memiliki kecintaan mendalam terhadap Negara

    Kesatuan Republik Indonesia.

    Ketertarikan saya untuk berperan serta dalam organisasi ini semakin menguat, karena PPI, selain sebagaipemupuk character building  unggulan ternyata mampu tampil sebagai organisasi penyeimbang dan

    pelopor persatuan, ditengah kondisi sistem kebangsaan saat ini yang penuh problematika pelik dan

    ancaman lunturnya semangat nasionalisme di kalangan generasi muda. Dan melalui semangat kebangsaan

    dan kesetiakawanan yang tinggi, nyatanya PPI mampu menempati peran sebagai salah satu elemen penjaga

    keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman disintegrasi dan serangan ideologi

    kebangsaan yang kian gencar, utamanya dengan memaksimalkan peran generasi muda pilihan yang

    berkemampuan dan berdaya saing tinggi untuk berada di garda depan.

    II.  VISI DAN MISI

    VISI :Membangun Purna Paskibraka Indonesia menjadi organisasi yang professional dalam bekerja,independen dalam bersikap, dan berwawasan internasional dalam bermitra.

    MISI:

    1.  Merealisasikan sarana infrastruktur organisasi untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi.

    2.  Menciptakan Tata Kelola organisasi yang professional, akuntabel, transparan, dan aspiratif guna

    terciptanya budaya kejujuran dalam berorganisasi.

    3.  Membina dan menjaga semangat kekeluargaan dan kebersamaan antar anggota organisasi.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    15/83

      15

    4.  Meningkatkan jalinan kerjasama dengan berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah dengan

    prinsip kesetaraan dan kebersamaan untuk memperluas networking organisasi.

    5.  Mengembangkan jaringan dan pergaulan organisasi dengan institusi – institusi internasional.

    6.  Meningkatkan partisipasi organisasi dalam berbagai bidang sosial kemanusiaan.

    III. KONDISI UMUM

    Di awal kepemimpinan kami dalam organisasi ini tidak sedikit adanya permasalahan-permasalahan

    yang belum terselesaikan, diantaranya :

    1.  Belum adanya legitimasi tetap tentang kedudukan hukum organisasi. Hal yang sangatlah

    fundamental, tidak bisa ditunda apalagi dikesampingkan. Meski pada tahun 1999 telah terdaftar

    melalui Surat Keputusan nomor 277 Tahun 1999/DIV yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Sosial

    Politik Departemen Dalam Negeri, namun berakhir pada tanggal 20 Agustus 2001. Kini,

    kedudukan Direktorat tersebut dilebur. Dan bukti legitimasi tersebut belum diperbaharui lagi.

    2.  Sumber Daya Manusia untuk mengisi kepengurusan belum maksimal. Sehingga seringkali 1 orang

    mengemban tugas dari berbagai departemen, Standard Operation Procedure yang abu-abu inilah

    yang akhirnya mengakibatkan tersendatnya roda organisasi.

    3.  Belum adanya sekretariat/kantor berikut alat kelengkapan pendukungnya, yang diperuntukkan

    khusus untuk menjalani organisasi PPI

    4.  Kurang harmonisnya hubungan dan komunikasi antar kepengurusan dikarenakan adanya

    ketidaksamaan persepsi mengenai aturan organisasi pada tingkat Provinsi.

    5.  Pengurus Provinsi seringkali harus menanggung biaya acara kunjungan kerja Pengurus Pusat ke

    Provinsi yang dituju.

    6.  Belum terbentuknya PPI Provinsi secara utuh dan menyeluruh.

    7.  Sistem pendataan anggota belum ada dan terdata dengan baik sehingga menjadikan kendala

    kepengurusan berikutnya dalam menjalankan tugasnya.

    Oleh dan atas pertimbangan kondisi diatas, maka saya merasa bahwa solusi yang komprehensif dan

    juga optimalisasi sendi – sendi organisasi mutlak diperlukan. Maka, berikut, kami menyusun Program Kerja

    dengan target dan pencapaian, berikut :

     A.  PROGRAM KERJA

    1)  Program Tahun Pertama ( 2007 – 2008)

    Tahun pertama kepengurusan, kami memiliki program utama diantaranya konsolidasi internal

    organisasi di berbagai tingkatan kepengurusan. Rencana teknis program ini adalah akan

    dibangunnya sistem jaringan instruksi dan koordinasi organisatoris yang lebih efektif dan efisien

    antar tingkatan kepengurusan, baik Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota. Program ini

    mengedepankan fungsi sebagai penyeragaman pandangan di berbagai tingkatan kepengurusan

    menyangkut sistem organisasi baru hasil Munas. Untuk menunjang upaya konsolidasi organisasi

    dan mencapai hasil yang maksimal, maka akan dilakukan upaya pengaktifan kantor-kantorsekretariat PPI di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

    dengan ditunjang kelengkapan perangkat/fasilitas kantor yang berkualitas demi tercapainya

    komunikasi dua arah secara real time dan real value. Dengan begitu, diharapkan terbangun

    kesadaran dan komitmen kuat para pengurus organisasi PPI di berbagai tingkatan untuk

    menjalankan fungsi dan tugas secara profesional dan bertangggung jawab. Target yang hendak

    dicapai dalam program tahun pertama ini adalah: “Tercipt anya kesepahaman pandangan akan

    sistem, mekanisme ker ja dan tuj uan or ganisasi”

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    16/83

      16

    a)  Pencapaian tahun pertama:

    i.   Akta Notaris

    ii.  Membangun legalitas branding organisasi melalui Pengesahan Direktorat Hak Atas

    Kekayaan Intelektual untuk logo PASKIBRAKA dan Purna Paskibraka Indonesia.

    iii.  Restrukturisasi tugas pokok, fungsi kerja dan kinerja organisasi yang diimplentasikan

    dalam Penyempurnaan Peraturan Organisasi.

    iv.  Pemberian Bantuan operasional untuk PPI Provinsi.

    v.  Rutinitas administrasi organisasi seperti laporan mingguan dan bulanan kepada

    Ketua Umum serta rapat koordinasi.

    2)  Program Tahun Kedua

    Program utama pada tahun kedua ini merupakan lanjutan dari tahap pertama yaitu program

    pendataan anggota organisasi dengan menerbitkan kartu anggota PPI aturan baku yang tertib.

    Kemudian dari hasil pendataan anggota organisasi ini dapat dilakukan pemetaan untuk melihat

    berbagai potensi anggota dan kemungkinan adanya berbagai peluang bagi pengembangan

    kapasitas maupun kualitas organisasi. Tidak hanya pendataan anggota, program lain yang akan

    dilakukan pada tahun kedua salah satunya adalah menjalin komunikasi dengan institusi

    pemerintah pusat maupun daerah dalam membangun sistem koordinasi yang efektif, efisien dan

    harmonis terutama terkait dengan pengiriman dan atau pemusatan latihan anggota Paskibraka di

    daerah. Target yang hendak dicapai dalam program tahun kedua ini adalah: “Terkumpulnya data

    keseluruhan anggota organisasi PPI secara lengkap dan akurat meliputi potensi juga kapasitas

    masing-masing anggota”. Juga: “Terciptanya sistem koordinasi yang efektif dengan pemerintah

    daerah dalam rangka menunjang berbagai program organisasi”.

    a)  Pencapaian Tahun Kedua:

    i.   Adanya rintisan strategi pendataan berbasis data, melalui formulir isian data dan

    Pengiriman Questionnaire ke Pengurus PPI Provinsi se-Indonesia.

    ii.  Ikut serta dalam kegiatan penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan

    PASKIBRAKA Tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Asisten Deputi Pendidikan

    Kepemudaan – Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda – Kementrian

    Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia serta sosialisasi ke berbagai Provinsi.

    iii.  Terlibat secara langsung dan berkompetensi dengan jelas dalam Pemusatan Latihan

    PASKIBRAKA Tahun 2011.

    iv.  Pembentukan online database resource melalui social networking media untuk

    seluruh anggota organisasi.

    v.  Penambahan Unit Kerja Pengurus Pusat untuk operasional organisasi.

    vi.  Penguatan koordinasi dan komunikasi dengan Pengurus Provinsi melalui penerapan

    Good Governance dan effective management dalam rencana, program, keuangan,

    struktur kerja, serta evaluasi dan monitoring.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    17/83

      17

    3)  Program Tahun Ketiga

    Di tahun ketiga, program utama yang dijalankan merupakan lanjutan dari tahap kedua yaitu

    menjalin kemitraan yang fungsinya untuk lancarnya komunikasi dan sinergi berbagai program

    organisasi dalam kerangka kerjasama yang berlandaskan prinsip kesetaraan. Kemitraan itu dijalin

    bersama berbagai institusi pemerintah juga swasta, baik didalam maupun luar negeri. Target yang

    hendak dicapai dalam program tahun ketiga ini adalah: “Terbukanya peluang dan kesempatan bagi

     pengembangan demi meningkatkan meningkatkan kapasitas dan kompetensi organisasi”.

    a)  Pencapaian Tahun Ketiga:

    i.  Revitalisasi organisasi melalui tersedianya Sekretariat PP PPI yang representative,

    juga adanya kendaraan operasional dan perangkat kerja.

    ii.  Pembentukan kepengurusan secara utuh di 33 Provinsi PPI di seluruh Indonesia. Ini

    merupakan langkah awal untuk dapat menjalin kemitraan dengan berbagai institusi

    sampai tingkat kota/kabupaten.

    iii. 

    Pelatihan wirausaha organisasi dalam bentuk budidaya ikan lele dan

    pengembangbiakan kambing di Provinsi D.I. Yogyakarta (Pilot Project).

    iv.  Membuka komunikasi struktural pemerintah dengan berbagai Dept., Kementerian,

    dan lembaga tinggi negara Republik Indonesia.

    v.  Sosialisasi peran Purna Paskibraka Indonesia dalam kepemudaan dan nilai – nilai

    perjuangan melalui berbagai media, seperti media televisi (TVRI) dan radio.

    vi.  Perancangan dan penyusunan draft Peraturan Organisasi (PO) secara online bersama

    Pengurus Provinsi seluruh Indonesia.

    vii.  Penyeragaman alamat email dan kontak resmi untuk seluruh Pengurus Provinsi yang

    baku dan terintegrasi.viii.  Undangan peran serta anggota PPI Provinsi dalam kegiatan skala nasional TANASDA,

    Seminar, Protokol Perbantuan Istana Kepresidenan RI, dan sebagainya.

    4)  Program Tahun Keempat

    Tahun keempat adalah tahun bagi program sosial kemanusiaan. Dalam rangka meningkatkan

    peran serta organisasi di bidang sosial kemanusiaan sebagai cerminan atas transformasi sosial.

    Dalam program ini akan dibentuk jaringan unit Aksi Cepat Tanggap Darurat di berbagai tingkatan

    kepengurusan sebagai bentuk antisipasi organisasi terhadap tragedi sosial kemanusiaan yang

    membutuhkan penanganan cepat. Selain itu, akan dilaksanakan sejumlah program yang

    berorientasi pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat untuk membantumeningkatkan kualitas kehidupan masyarakat miskin. Target yang hendak dicapai dalam program

    tahun keempat ini adalah: “Berdiri dan berfungsinya unit Aksi Cepat Tanggap Darurat di seluruh

    tingkatan kepengurusan dengan dukungan infrastruktur yang berfungsi secara baik, dengan

    kualitas pelayanan terbaik”.

    a)  Pencapaian Tahun Keempat :

    i.  Penyaluran bantuan ke korban Merapi di Yogyakarta

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    18/83

      18

    ii.  Pemberian dana bantuan kepada anggota PPI yang terkena bencana alam di Wasior

    iii.  Membangun Social Responsibility organisasi melalui Bhakti sosial rutin PP PPI pasca

    Peringatan Kemerdekaan RI.

    iv.  Pendaftaran Badan Hukum organisasi Purna Paskibraka Indonesia di Direktorat

     Administrasi Hukum dan Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

    v. 

    Pengadaan bahan PDH dan Kartu Tanda Anggota untuk seluruh anggota PPI di

    Indonesia.

    IV.  KONDISI KEUANGAN

     AKUMULASI BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN PP PPI 2007-2011

    Kurun Waktu; Oktober 2007 - Oktober 2011

    NO. JENIS PENGELUARAN JUMLAH (Rp) KETERANGAN

    1 MUSYAWARAH NASIONAL

    a. MUNAS Makassar 450,000,000

    b. MUNAS Yogyakarta 650,000,000

    2 KESEKRETARIATAN

    a. Pengadaan Sekretariat 260,000,000 Biaya sewa dan renovasi awal

    b. Kelengkapan Sekretariat 225,000,000

    Furniture, Komputer, ATK, Mesin

    Fotocopy, Scanner, dll.

    c. Pengadaan Kendaran Operasional 150,000,000 1 unit mobil + 1 unit sepeda motor

    d. Perawatan Sekretariat + Kendaraan 200,000,000Biaya tagihan bulanan + RutinKantor+Penyusutan

    e. Pengadaan Sekretariat 250,000,000

    f. Dokumentasi dan Publikasi Kegiatan 150,000,000 akumulasi 4 tahun

    g. Legalisasi organisasi 120,000,000HAKI, Badan Hukum PPI, domisili,dan turunannya

    h. Pembuatan Lagu Mars PPI 80,000,000

    3 RAPAT – RAPAT

    a. Rakernas I (Maret 2008) 450,000,000 Hotel Utami – Surabaya

    b. Rakernas II (Agustus 2010) 450,000,000 Hotel Treva – Jakarta

    c. Rakornas (April 2011) 450,000,000 Hotel D'Arjuna - Bandung

    d. Rapat-rapat Internal 236,000,000 Akumulatif termasuk transport

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    19/83

      19

    4 ASISTANSI PPI PROVINSI

    a. Biaya Perjalanan Kun-Ker 2007-2011 480,000,000 Akumulatif

    b. Bantuan untuk PPI Provinsi 500,000,000Pengadaan Kegiatan, MUSDA,

    Bantuan, dll.

    c. Kegiatan 8 Agustus 2008 255,000,000

    d. Pembentukan Pengurus PPI Provinsi

    Sulawesi Tengah - Papua - Papua Barat180,000,000 Termasuk Transport + Akomodasi

    e. Kunjungan Daerah 250,000,000 Akumulatif

    5 LAIN – LAIN

    a. Peringatan HUT RI 2008-2011 370,000,000 Baksos, Protokol, Pendamping, dll.

    b. Bantuan Bencana Wasior 110,000,000 Termasuk Transport + Akomodasi

    c. Pengadaan bahan PDH dan KTA 320,000,000

    6 TOTAL 6,586,000,000

    Sumber dana: R.H. DWI PUTRANTO SULAKSONO

    V.  LAIN-LAIN

     A.  Laporan Keuangan Bhakti Sosial dan Kegiatan Kemanusiaan (terlampir)

    B.   Akun PPI :

    1.  Nama : PERKUMPULAN PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    2.  No.Rek : 122 000 584966-9

    Bank MANDIRI, KCP Bendungan Hilir – JAKARTA

    VI.  PENUTUP

    Namun, disamping pencapaian-pencapaian itu, tentulah masih banyak kekurangan yang dirasakan

    oleh segenap anggota PPI, salah satunya dan tidak dapat dipungkiri bahwa kurangnya intensitas tatapmuka saya dengan rekan – rekan Pengurus Pusat maupun Pengurus Provinsi bahkan kakak – kakak senior

    sangat minim dalam berbagai kegiatan organisasi, jika saya boleh menyebut, maka lagi-lagi karena

    tanggung jawab atas tuntutan pekerjaanlah yang menjadi penyebabnya. Dan karena penghargaan juga

    profesionalisme kerja, setiap ada undangan yang kebetulan saya tidak dapat hadir, maka saya berusaha

    untuk tetap mengirim utusan sebagai permohonan maaf dan penghargaan saya terhadap undangan

    tersebut. Dengan minimnya intensitas bertemu tersebut, serta untuk tidak mengurangi tanggung jawab

    dan tugas saya sebagai Ketua Umum PP PPI juga untuk secara terus menerus tetap memonitor segala

    bentuk kegiatan dan pergerakan yang terjadi di organisasi ini melalui berbagai media komunikasi.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    20/83

      20

     Akhirnya, dalam kesempatan ini, perkenankan saya menghaturkan terima kasih yang setinggi-

    tingginya kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan tenaga maupun moril sehingga

    kepengurusan ini berakhir. Juga, permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dan

    kekhilafan saya baik yang disengaja maupun tidak dalam mengemban amanah ini, karena sesungguhnya

    kesempurnaan itu hanya milik ALLAH SWT dan manusia hanyalah makhluk yang penuh dengan

    kekurangan dan kesalahan.

    Demikianlah yang saya dapat sampaikan. Terima kasih.

    Wassalamu’alaikum W r . Wb  

    Yogyakarta, 21 Oktober 2011

    TTD

    R.H. DWI PUTRANTO SULAKSONO

    Ketua Umum PP PPI 2007 - 2011 

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    21/83

      21

    Lampiran:

    LAPORAN KEUANGAN

    KEGIATAN BHAKTI SOSIAL PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    PERIODE 2007 -2011

    NO DESKRIPSI MASUK KELUAR

    1BAKSOS TAHUN 2008

    a. Sumbangan Ketua Umum Rp 15,000,000.00

    b. 300 Paket Sembako dari PT. ASTRA ARGO Lestari via Kak Tris

    b. Belanja barang Rp 15,000,000.00

    Saldo Rp -

    2BAKSOS TAHUN 2009

    a. Sumbangan dari:

    - Ketua Umum Rp 15,000,000.00

    - Kak Erlan Rp 2,500,000.00

    - Kak Tommy Yacobus Rp 2,500,000.00

    - Kak Novery Dartin Rp 1,000,000.00

    - Kak Ayu Diah Pasha Rp 1,000,000.00

    - Kak Yubasri Rp 1,000,000.00

    - Kak Abasmay Rp 1,000,000.00

    - Kak Yappi Rp 500,000.00

    - Kak Henny Rp 500,000.00

    - Kak Emira Rp 500,000.00

    - Kak Sri Sunarti Rp 500,000.00

    - Kak Dewi Rp 500,000.00

    - Kak Baiq Rp 500,000.00

    - Kak Agung Rp 500,000.00

    - Kak Rusnidar Rp 500,000.00

    - Kak Arnila Rp 250,000.00

    - Kak Biko Rp 300,000.00

    - Kak Adi N Rp 300,000.00

    - Kak Fahly Rp 100,000.00

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    22/83

      22

     - Kak Evi R Rp 100,000.00

    - Kak Ety Rp 100,000.00

    - Kak Vinni Rp 100,000.00

    b. Sisa Kas dari Kak Arnila Rp 550,000.00

    Total Rp 29,800,000.00

    c. Belanja barang Rp 17,030,300.00

    d. Transportasi & Jasa Angkut (Kuli) Rp 2,500,000.00

    Total Rp 19,530,300.00

    Saldo Rp 10,269,700.00

    3BAKSOS TAHUN 2010

    a. Sumbangan dari:

    - KEMENPORA Rp 10,000,000.00

    - PPI Jakarta Timur Rp 1,000,000.00

    - PPI Sumatera Selatan Rp 300,000.00

    - PPI 1976 Rp 1,000,000.00

    - Kak Oni (PPI DIY 1986) Rp 25,000,000.00

    - Kak Erlan Rp 10,000,000.00

    - Kak Sinta Asmoro Rp 150,000.00

    - Kak Baiq Rp 600,000.00

    - Kak Henry Rp 400,000.00

    - Kak Farida,Yadik, Ridho, & Rafika Rp 300,000.00

    - Kak Arnila Rp 200,000.00

    - Kak Borkat Rp 500,000.00

    - Kak Farhat Rp 500,000.00

    - Hamba Allah Rp 100,000.00

    Total Rp 50,050,000.00

    b. Belanja barang Rp 33,674,500.00

    c. Transportasi & Jasa Angkut (Kuli) Rp 5,000,000.00

    Total Rp 38,674,500.00

    Saldo Rp 11,375,500.00

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    23/83

      23

    4BAKSOS TAHUN 2011

    a. Sumbangan dari:

    - KEMENPORA Rp 15,000,000.00

    - Kak Arman Rp 600,000.00

    - Kak Arnila Rp 200,000.00

    - Kak Baiq (Transfer ke Rek. PPI) Rp 500,000.00

    - Kak Novita Elia (Transfer ke Rek. PPI) Rp 750,000.00

    - Kak Ayu Dyah Satyari Utami (Transfer ke Rek. PPI) Rp 300,000.00

    b. Saldo Baksos 2010 & 2009 Rp 21,645,200.00

    Total Rp 38,995,200.00

    c. Belanja barang 200 paket @ Rp. 145,000 Rp 29,000,000.00

    d. Belanja tambahan isi paket dari ASTRA Rp 7,000,000.00

    Total Rp 36,000,000.00

    Saldo (dibukukan pada rekening PPI) Rp 2,995,200.00

    5BANTUAN BENCANA WASIOR

    a. Sumbangan dari:

    - Kak Tommy Yacobus Rp 10,000,000.00

    - Kak Tris & Kak Merry Rp 1,000,000.00

    - Kak Yubasri Rp 750,000.00

    - Kak Dina Rp 600,000.00

    - Kak Binanto Rp 400,000.00

    - Kak Rima Rp 200,000.00

    - Kak Vera Rp 200,000.00

    Total Rp 13,150,000.00

    b. Penyerahan Dana bantuan Rp 13,150,000.00

    Saldo Rp -

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    24/83

      24

    PANDANGAN TERHADAP LAPORAN UMUMPENGURUS PUSAT

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIAPERIODE 2007 – 2011

    1. 

    Sumatera Utara  Progress yang luar biasa untuk program kerja

      Pembentukan koperasi

      Bantuan dana untuk daerah

      Sistem peninjauan antar daerah (pusat ke daerah)

      KTA diterbitkan provinsi

    2.  Sumatera Barat

      Menerima LPJ dengan baik

    3.  Riau

      Konsolidasi di Riau (12 Kab: 4 sudah Musda, 4 belum Musda)

      Rakerda dan Rakorda

      Tahun 2012 Pembangunan kantor secara representatif

     

    PPI Riau menerima LPJ dengan catatan:- Janji Pengpus untuk pengadaan kesekretariatan- Hasil Munas sudah rekayasa- Upaya pembangunan organisasi

    Saran untuk PPI Pusat

      Menjadi fasilitator dan bagi PPI daerah

      Menjadikan PPI benar-benar diperhitungkan di masyarakat

      Melaksanakan kegiatan nasional jenjang keanggotaan 

      Melanjutkan proker yang membangun

    4.   Aceh

      Memperhatikan akumulasi biaya kurang transparan

     

    Tidak ada upaya peningkatan kas organisasi  Terbangunnya legalitas PPI

      Sudah terbentuknya kepengurusan PPI di Provinsi

    Menerima LPJ dengan catatan:

      Dapat memperbaiki laporan keuangan

    5.  JambiMenerima LPJ ketua dengan baik

    6.  Sumatera Selatan

      Koordinasi antar Korwil & PPI

      Merekatkan hubungan antar pengurus daerah

    7. 

    Bengkulu  Permohonan maaf ketidakhadiran ketua

      Menerima LPJ PPI Pusat 2007-2011

      Jalur komunikasi yang baik

      Meningkatkan proker selanjutnya

    8.  Kalimantan Selatan

      Menerima LPJ dengan catatan

      Intensifkan komunikasi antar daerah

      Meningkatkan kinerja organisasi

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    25/83

      25

    9.  Kalimantan Timur

      Permasalahan Kepengurusan di Provinsi

      LPJ diterima dengan baik

    10. Lampung

      Evaluasi

      Susun kembali kepengurusan pusat yang lebih efektif

     

    Belum berjalannya kinerja pengurus harian  Menerima LPJ ketum

    11. Bangka Belitung

      Proker dapat diimplementasikan di daerah (bahan PDH & KTA)

      Menerima LPJ PPI Pusat

      Keberadaan Korwil??

      PPI dapat meluangkan waktu bagi PPI daerah

      Organisasi yang independen

    12. Sulawesi Tengah

      Kepengurusan memberikan warna baru bagi daerah

      Kurangnya interaksi dengan daerah

     

    Menerima LPJ dan menyatakan H. Dwi Putranto Sulaksono menjadi ketua lagi

    13. Sulawesi Utara

      Ucapan terima kasih kepada PPI Pusat

      Terbentuknya kepengurusan yang sudah menyeluruh

      Menerima LPJ PPI Pusat

    14. Sulawesi Selatan

      Sebagai sarana evaluasi Proker

    Kelemahan

      Kepengurusan belum berfungsi

      Sekum tidak melaksanakan tugas

      Kurang adanya koordinasi korwil

      Garis hub & koordinasi yang jelas

     

    Perlunya ketua dewan Pembina

    Kelebihan

      Penyeragaman PDH & KTA

      Program

      Keuangan: apresiasi yang tunggu (7 M)

      Kelemahan bendahara umum dalam mengelola keuangan organisasi

      Kepemilikan hak suara bagi PPI Kab/Kota

    15. Sulawesi Tenggara

      Menerima dengan yakin LPJ PPI 2007-2011

      Semua program kemitraan (MOU) dengan PPI Provinsi dapat dilaksanakan

    16. DKI Jakarta

      PPI Pusat tergantung pada dana ketua umum

      Belum optimal peran bagi organisasi pengurus pusat secara nyata

      Fasilitas kesekretariatan yang baik

      Menerima LPJ dengan catatan

      Komunikasi yang kurang antar daerah

      Kurang optimal Humas dan Media Cnter

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    26/83

      26

    17. Jawa Barat

       Apresiasi terhadap legalitas formal dan kesekretaratan

      Terlalu asyik membangun dirinya sendiri

      Program kerja yng tidak meyentuh di Provinsi

      Menerima LPJ PPI

    18. Sulawesi Barat  Menerima LPJ dengan catatan

      PPI harus lebih kompak

      Pelatihan Pembina Paskibraka (TOT) hendaknya menjadi program kerja tersendiri (Orang-orang harus pahamdengan Paskibraka)

      MUNAS diselenggarakan di bagian timur

    19. Gorontalo

      Membagikan hasil MOU antar PP dengan Menpora

      Menerima LPJ PPI Pusat

      Mendukung pencalonan K. Dwi Putranto Sulaksono

    20. Maluku

      Kurangnya komunikasi dengan ketua umum

     

    Kepengurusan selanjutnya meningkatkan komunikasi antar pusat dan provinsi

      Kegiatan nasional Maluku siap menjadi OC

      Menerima LPJ PPI Pusat dengan catatan ada audit keuangan organisasi

    21. Bali

      Menerima LPJ dengan baik

      Kak Anto maju lagi di MUNAS VI

    22. Jawa Tengah

      Pandangan umum

      LPJ bersifat individu

      Terima kasih atas pemberian dana

      Kebijakan harus disosialisasikan ke dati II

     

    Menerima LPJ dengan baik

    23. DIY

      Secara general ada peningkatan (eksternal & internal)

      Peran struktur keorganisasian di bawah ketua lebih aik

      Bakti sosial yang bagus

      Database keanggotaan diperbaiki

      Jenjang keanggotaan /karir PPI diperjelas

      Menerima LPJ

    24. Jawa Timur

      Menerima LPJ Pengurus Pusat tanpa catatan

      Sinergi PPI Jatim & Pusat ditingkatkan

    25. NTT

      Lanjutkan kepemimpinan di Munas VI

      Menerima LPJ tanpa catatan

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    27/83

      27

    26. Kalimantan Tengah

      Pada prinsipnya dapat menerima Laporan Pertanggungjawaban PP-PPI periode 2007-2011 dengan segala

    kelebihan dan kekurangan yang ada dengan beberapa catatan untuk perbaikan dan kemajuan PPI ke depan.

      Diharapkan untuk kepengurusan PP PPI periode selanjutnya, pengurusnya harus berkomitmen terhadaporganisasi sehingga koordinasi dan komunikasi dapat lebih cepat dan lancar. Terealisasi ke semua daerah di

    tanah air, lebih solid dan kompak dalam menjalankan roda organisasi PPI ke depan.

      Sebagai koreksi bahwa suatu sistem manajemen organisasi harus sistemik dan koordinatif

      Untuk kepengurusan ke depan agar memberikan perhatian serius ke daerah-daerah khususnya Kalimantan

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    28/83

      28

     

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    29/83

      29

    Lampiran:

    PESERTA SIDANG KOMISI A

    NO NAMA UTUSAN

    1 GOUSTA FERIZA PENGURUS PUSAT2 AMRAN NOMPO PENGURUS PUSAT

    3 A. FAISAL SUMATERA UTARA

    4 DR. SURYA MALYA BALI

    5 UJANG HENDRA GUNAWAN BANTEN

    6 HERI AHMAD SATIARI, SE KALBAR

    7 BILHANS RAKASIWI JAMBI

    8 SIGIT K YUNIANTO KALTENG

    9 BUDI TOMO PURNOMO LAMPUNG

    10 ARI M RUSLAN JAWA BARAT

    11 RANGGA JAWA BARAT

    12 ENDANG JAWA BARAT13 TONI WERDIANSYAH, S.Si RIAU

    14 IEWANSYAH KALSEL

    15 ZAMREF SUMATERA BARAT

    16 ROOY D.R. DAPANSUNGA NTT

    17 WILDRIAN OTTA NTT

    18 ALVINDO PUTRA BENGKULU

    19 ASWIN BUDIANTO SULAWESI BARAT

    20 WD NASIHA, SH SULAWESI TENGGARA

    21 ENDRI NUR WICAKSONO JAWA TIMUR

    22 ARIFIANTO JAWA TIMUR

    23 ANGGA PRATAMA JAWA TIMUR24 MIRZA NAZIR DKI JAKARTA

    25 ANDI MUFAINI DKI JAKARTA

    26 TRI TIYAS DKI JAKARTA

    27 ANUGERAH SIJAYA SULTENG

    28 M. FIKRI LATUCONSINA MALUKU

    29 M. YASIR PPUTRA ACEH

    30 MUH NASHIR T, ST,MT SULAWESI SELATAN

    31 ARIF RAHMAN SE NTB

    32 AGUS SUKMAYADI NTB

    33 YUDIANTO EVAN SETIAWAN BABEL

    34 AUFA SYAHRIZAL SUMSEL

    35 CAROLINE SUMSEL

    36 DAISY PANGENAAN, ST, MSI SULUT

    37 ASMADI KALIMANTAN TIMUR

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    30/83

      30

    PESERTA SIDANG KOMISI B

    NO NAMA UTUSAN1 LALU MARTADINATA PENGURUS PUSAT

    2 ELVERA MOVIDA PENGURUS PUSAT

    3 VICTOR KOBI GORONTALO4 BILLY KURNIAWAN JAWA TIMUR

    5 M. MIFTACHUL ALAM JAWA TIMUR

    6 SHANDY SISWANTORO JAWA TIMUR

    7 FACHRUL REZA DKI JAKARTA

    8 EARHART REYZALNO DKI JAKARTA

    9 FADLAN MUZAKI DKI JAKARTA

    10 DEASY ASRIANY SULTENG

    11 YAN PAAYS MALUKU

    12 T. AWALUDIN ACEH

    13 A. FADHILAH SULAWESI SELATAN

    14 RIA APRIANI, S.Pd NTB

    15 PITRI SYAPRIANTO, SE BABEL16 ICHANUL AMRI SUMSEL

    17 OCTAVIANUS RASUBALA SULUT

    18 RAHMAT MANSUR SULAWESI TENGGARA

    19 SISWANTO SULAWESI BARAT

    20 HERRY ARMEIDY BENGKULU

    21 ABDOH M. BAZHER NTT

    22 GUSNALDI SUMATERA BARAT

    23 DENI DENHARI JAWA BARAT

    24 RIDWAN JAWA BARAT

    25 TONY FERDINANSYAH LAMPUNG

    26 CHUNG NINA JAMBI

    27 SUBOWO ST KALBAR28 ERIS ANWAR BANTEN

    29 HENDRA BUDI UTAMA BALI

    30 IDA AYU ISWARI P BALI

    31 ADRI SAHAYA PAPUA

    32 YUNI KALIMANTAN TIMUR

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    31/83

      31

    PESERTA SIDANG KOMISI C

    NO NAMA UTUSAN1 MERRY LABAN PENGURUS PUSAT

    2 NUNU RAHMAT PENGURUS PUSAT

    3 JOHANES GALUH JAWA TENGAH4 MUHAMAD HARLY MALUKU UTARA

    5 ERWIN PAKAYA GORONTALO

    6 BUDI SATRIA ANDIKA JAWA TIMUR

    7 A. ROCHMAD JAWA TIMUR

    8 TRI HARI KOESTANTO JAWA TIMUR

    9 ACMAD RAMDANI DKI JAKARTA

    10 FARID BACHMAN YUSUF DKI JAKARTA

    11 Drg. WENDDY PELUPESSY MALUKU

    12 YUBASRI ACEH

    13 RIZALDY ARIANSYAH SULAWESI SELATAN

    14 RIHUL RAHMAN, ST NTB

    15 Ir.AMIRULLAH NTB16 AGUSTINO BABEL

    17 BARATA G SUMSEL

    18 MACHEL R. SINGKON,AMKL,SE SULUT

    19 HERNO TANASALE SULAWESI TENGGARA

    20 IRWAN SUSANTO SULAWESI BARAT

    21 YUDHO PRABOWO BENGKULU

    22 YUREN DARIANSY NTT

    23 ADRIZAL SUMATERA BARAT

    24 M. RAHMADY ABASMAY KALSEL

    25 EKA MARTIN RIAU

    26 SU WIBOWO JAWA BARAT

    27 ADJI JAWA BARAT28 A.NAZAMUDIN KALTENG

    29 BERLIANTO H, ST JAMBI

    30 KESU MAWIDAYANI KALBAR

    31 WAHYU SAPUTRA BANTEN

    32 I DEWA AGUNG SUGANDA BALI

    33 PUTU GEDE PUJAWAN BALI

    34 RAJA M. SITORUS SUMUT

    35 BENNY FONATABA PAPUA

    36 USMAN KALIMANTAN TIMUR

    37 RUDIANSYAH KALIMANTAN TIMUR

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    32/83

      32

     

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    33/83

      33

     

     ANGGARAN DASAR

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    PEMBUKAAN

    Hakekat pembinaan generasi muda dalam Pembangunan Nasional Bangsa Indonesia adalah usahauntuk menyiapkan kader penerus cita-cita perjuangan bangsa dan manusia pembangunan yang beriman,

    bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berjiwa Pancasila sebagai Pandu Ibu Pertiwi.

    Purna Paskibraka merupakan salah satu bagian dari generasi muda Indonesia yang selalu terusmembina diri agar memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, idealisme, patriotisme dan harga diri sertamempunyai wawasan yang luas, kokoh kepribadiannya, memiliki kesegaran jasmani dan daya kreasi serta

    dapat mengembangkan kemandirian, kepemimpinan, ilmu, keterampilan, semangat kerja keras dankepeloporan.

    Dalam upaya mewujudkan pembinaan tersebut, maka Purna Paskibraka membentuk suatu wadahyang diberi nama Purna Paskibraka Indonesia.

     Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa serta didorong oleh kebulatan tekad dan semangat yang

    ikhlas, keinginan luhur, berkebudayaan dalam kesatuan dan persatuan, persaudaraan dan kekeluargaan antar

    sesama generasi muda yang tergabung dalam satu kesatuan yang kokoh, sentosa, sejahtera dan dinamis sertaharmonis lahir dan bathin, maka setiap pemuda yang pernah dikukuhkan dan bersama-sama mengembantugas Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Ibukota Negara /Ibukota Provinsi dan Ibukota Kabupaten / Kota, menuangkan kesadaran dan keinginan luhur itu dalam Anggaran Dasar Organisasi sebagai landasan berpijak dalam melaksanakan darma baktinya kepada tanah

    tumpah darah Indonesia dengan berazaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.

    BAB INAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

    Pasal 11.  Organisasi ini bernama Purna Paskibraka Indonesia yang disingkat PPI.

    2.  Purna Paskibraka Indonesia didirikan di Cipayung, Bogor pada tanggal 21 Desember 1989 melalui

    Musyawarah Nasional (MUNAS) I Purna Paskibraka Indonesia, untuk waktu yang tidak ditentukan.3.  Purna Paskibraka Indonesia berkedudukan di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    BAB II AZAS, DASAR DAN SIFAT

    Pasal 2

     AZAS-DASARPurna Paskibraka Indonesia berazaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia tahun 1945.

    Pasal 3

    SIFAT

    1.  Purna Paskibraka Indonesia adalah Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang bersifat kekeluargaan.2.  Purna Paskibraka Indonesia bukan merupakan organisasi sosial politik dan tidak menjalankan kegiatan

    politik.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    34/83

      34

    BAB IIITUJUAN DAN FUNGSI

    Pasal 4TUJUAN

    Purna Paskibraka Indonesia mempunyai tujuan :

    1.  Menghimpun dan membina para anggota agar menjadi warga Negara Indonesia yang beriman dan

    bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, setia dan patuh pada Negara KesatuanRepublik Indonesia dan menjadi Pandu Ibu Pertiwi.

    2.  Mengamalkan dan mengamankan Pancasila.3.  Membina watak kemandirian dan profesionalisme, memelihara dan meningkatkan rasa persaudaraan,

    kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, mewujudkan kerja sama yang utuh serta jiwa pengabdian kepadabangsa dan negara, memupuk rasa tanggung jawab dan daya cipta yang dinamis serta kesadaran nasionaldi kalangan para anggota dan keluarganya.

    4.  Membentuk manusia Indonesia yang memiliki ketahanan mental (tangguh), cukup pengetahuan dankemahiran teknis untuk dapat melaksanakan pekerjaannya (tanggap ) serta daya tahan fisik / jasmani(tangkas).

    Pasal 5

    FUNGSIPurna Paskibraka Indonesia mempunyai fungsi :

    1. 

    Pendorong dan pemrakarsa pembaharuan melalui kegiatan yang konstruktif sehingga dapat menjadipelopor pembangunan demi kemajuan Bangsa dan Negara.

    2.  Sebagai wadah pembinaan dan pengembangan potensi anggota untuk menjadi insan yang mandiri,berkarya, profesional dan bertanggung jawab.

    BAB IVKODE ETIK, MARS, DAN ATRIBUT

    Pasal 6

    KODE ETIKKode Etik Purna Paskibraka Indonesia adalah Ikrar Putra Indonesia.

    Pasal 7

    MARS DAN ATRIBUT1.  Purna Paskibraka Indonesia mempunyai mars dan atribut berupa lambang, bendera, seragam, dan tanda

    jasa.2.  Mars dan atribut Purna Paskibraka Indonesia diatur dan ditetapkan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah

    Tangga dan Peraturan Organisasi.

    BAB VKEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

    Pasal 8

    KEANGGOTAANKeanggotaan dalam Purna Paskibraka Indonesia terdiri dari:

    a.   Anggota Biasa.

    b. 

     Anggota Kehormatan.

    Pasal 9

    HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA1.   Anggota Biasa mempunyai hak bicara, hak suara (memilih) dan hak dipilih sebagai pengurus.

    2.   Anggota Kehormatan mempunyai hak bicara, menghadiri upacara dan rapat-rapat tertentu, tidak

    mempunyai hak suara dan tidak mempunyai hak untuk dipilih sebagai pengurus.3.   Anggota Biasa dan Anggota Kehormatan berkewajiban menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan

    organisasi serta mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan oleh MusyawarahNasional serta Peraturan Organisasi yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    35/83

      35

    BAB VIORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

    SERTA MAJELIS PERTIMBANGAN ORGANISASI

    Pasal 10

    HIRARKI ORGANISASIOrganisasi Purna Paskibraka Indonesia disusun secara vertikal dengan urutan sebagai berikut :

    1. 

    Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.2.  Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia berkedudukan di Ibukota Provinsi.3.  Pengurus Kabupaten/Kota Purna Paskibraka Indonesia berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota.

    Pasal 111.  Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia ditetapkan dan disahkan berdasarkan Keputusan

    Musyawarah Nasional.

    2.  Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia ditetapkan berdasarkan Keputusan Musyawarah TingkatProvinsi untuk kemudian disahkan dengan Keputusan Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia.

    3.  Pengurus Kabupaten/Kota Purna Paskibraka Indonesia ditetapkan berdasarkan Keputusan MusyawarahTingkat Kabupaten/Kota, untuk kemudian disahkan dengan Keputusan Pengurus Provinsi PurnaPaskibraka Indonesia.

    4.  Pelantikan pengurus Pusat, pengurus Provinsi, pengurus Kabupaten/Kota Purna Paskibraka Indonesiadiatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

    Pasal 12

    MAJELIS PERTIMBANGAN ORGANISASIOrganisasi Purna Paskibraka Indonesia mempunyai Majelis Pertimbangan Organisasi.

    Pasal 13

    1.  Majelis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia Pusat, terdiri dari beberapa anggota PurnaPaskibraka Indonesia yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional.

    2.  Majelis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia Provinsi terdiri dari beberapa anggotaPurna Paskibraka Indonesia yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Daerah Provinsi.

    3.  Majelis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten/Kota terdiri dari beberapa

    anggota Purna Paskibraka Indonesia yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah DaerahKabupaten/Kota.

    4.  Berkenaan dengan tugas dan fungsi Majelis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia akan

    diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

    BAB VII

    PEMBINA DAN PENASIHAT

    Pasal 14

    PEMBINA1.  Pembina Tingkat Pusat adalah Presiden.2.  Pembina Tingkat Provinsi adalah Gubernur.3.  Pembina Tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota.

    Pasal 15

    PENASIHAT

    1. 

    Penasihat Tingkat Pusat adalah Pejabat Negara dari Kementrian dan/atau Instansi Pemerintah danPejabat Instansi Militer/Polri yang terkait terhadap Pembinaan dan Pendidikan Generasi Muda, serta

    perorangan yang mempunyai dedikasi, kontribusi nyata dan kepedulian terhadap Organisasi PurnaPaskibraka Indonesia.

    2.  Penasihat Tingkat Provinsi adalah Pejabat Daerah dari Dinas dan/atau Instansi Pemerintah dan Pejabat

    Instansi Militer/Polri Daerah, yang terkait terhadap Pembinaan dan Pendidikan Generasi Muda, serta

    perorangan yang mempunyai dedikasi, kontribusi nyata dan kepedulian terhadap Organisasi PurnaPaskibraka Indonesia.

    3.  Penasihat Tingkat Kabupaten/Kota adalah Pejabat Kabupaten/Kota dari Suku Dinas dan/atau InstansiPemerintah dan Pejabat Instansi Militer/Polri Tingkat Kabupaten/Kota, yang terkait terhadap Pembinaan

    dan Pendidikan Generasi Muda serta perorangan yang mempunyai dedikasi, kontribusi nyata dankepedulian terhadap Organisasi Purna Paskibraka Indonesia.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    36/83

      36

     BAB VIII

    MUSYAWARAH, RAPAT-RAPAT DAN QUORUM

    Pasal 16

    MUSYAWARAHMusyawarah dalam Organisasi Purna Paskibraka Indonesia terdiri dari:

    a. 

    Musyawarah Nasional (MUNAS).b.  Musyawarah Nasional (MUNAS) Luar Biasa.c.  Musyawarah Provinsi.d.  Musyawarah Provinsi Luar Biasa.

    e.  Musyawarah Kabupaten/Kota.f.  Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa.

    Pasal 171.  MUNAS dan MUNAS Luar Biasa dinyatakan sah apabila dihadiri oleh minimal ¾ dari Pengurus Provinsi

    Purna Paskibraka Indonesia.2.  Musda Provinsi dan Musda Provinsi Luar Biasa dinyatakan sah apabila dihadiri oleh minimal ¾ dari

    Pengurus Kabupaten/Kota.

    3.  Musda Kabupaten/Kota dan Musda Kabupaten/Kota Luar Biasa dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ¾dari jumlah anggota dan Pengurus Kabupaten/Kota.

    Pasal 18

    RAPAT-RAPATRapat-rapat terdiri atas :

    a.  Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS).

    b.  Rapat Kerja Provinsi (RAKERPROV).

    c.  Rapat Kerja Kabupaten/Kota (RAKERKAB/KOTA).d.  Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS).e.  Rapat Koordinasi Provinsi (RAKORPROV).f.  Rapat Koordinasi Kabupaten/Kota (RAKORKAB/KOTA).g.  Rapat-Rapat Pleno sesuai tingkatannya.

    h.  Rapat-Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya.

    BAB IXTATA URUTAN KETENTUAN ORGANISASI

    Pasal 19Tata urutan ketentuan organisasi terdiri atas :

    a.   Anggaran Dasar.

    b.   Anggaran Rumah Tangga.c.  Peraturan Organisasi.d.  Keputusan musyawarah-musyawarah.e.  Keputusan rapat-rapat.

    BAB XKEUANGAN DAN KEKAYAAN

    Pasal 20

    KEUANGANKeuangan Purna Paskibraka Indonesia diperoleh dari :1.  luran Anggota.

    2.  Hasil-Hasil Usaha yang halal dan sah.

    3.  Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    37/83

      37

    Pasal 21

    KEKAYAANKekayaan Purna Paskibraka Indonesia diperoleh dari hasil usaha organisasi dan sumbangan lain yang sah dantidak mengikat serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

    BAB XI ANGGARAN RUMAH TANGGA

    Pasal 22Segala sesuatu hal yang belum tertuang dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dan dijabarkan lebih lanjutdalam Anggaran Rumah Tangga dengan tidak bertentangan dari Anggaran Dasar.

    BAB XII

    PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

    Pasal 23

    PERUBAHAN ANGGARAN DASARPerubahan atas Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional.

    Pasal 24

    PEMBUBARAN ORGANISASI

    1. 

    Pembubaran Organisasi Purna Paskibraka Indonesia hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah NasionalLuar Biasa yang khusus diadakan untuk itu.

    2.  Dalam hal Organisasi Purna Paskibraka Indonesia dibubarkan, maka penyelesaian kekayaan organisasiditetapkan bersamaan dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa yang dimaksud Ayat (1) Pasal ini.

    BAB XIIIPENUTUP

    Pasal 25Perubahan dan Penyempurnaan Anggaran Dasar ini dilakukan dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional VI

    Purna Paskibraka Indonesia Tahun 2011 yang diselenggarakan pada tanggal 20 s.d 23 Oktober 2011,bertempat di Hotel Saphir, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    38/83

      38

     

     ANGGARAN RUMAH TANGGA

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    BAB IKODE ETIK, MARS DAN ATRIBUT

    Pasal 1

    IKRAR PUTRA INDONESIA Aku mengaku Putra Indonesia, dan berdasarkan Pengakuan itu :

       Aku mengaku, bahwa aku adalah makhluk Tuhan Al Khalik Yang Maha Esa dan bersumber kepada-Nya.

       Aku mengaku, bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.

       Aku mengaku, berbangsa satu, Bangsa Indonesia.

       Aku mengaku, bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila.

       Aku mengaku, bertujuan satu, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sesuai dengan isiPembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

     

     Aku mengaku, bercara karya satu, perjuangan besar dengan akhlak dan ihsan, menurut ridho Tuhan YangMaha Esa.

    Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku aku berjanji, akan bersungguh-sungguhmenjalankan kewajiban untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari. Semoga

    Tuhan Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan Taufiq dan Hidayah serta Inayah-Nya.

    Pasal 2MARS 

    Mars Purna Paskibraka Indonesia adalah sebagai berikut

    SATUKAN LANGKAH

    Cipt. R. H. DWI PUTRANTO SULAKSONO

    KAMI PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    DI SELURUH NUSANTARA

    KUAT DAN BULAT TEKADKU

    BERBAKTI UNTUK NEGERIKU

    WALAU TUBUHKU TERLUKA

    SEMANGATKU TETAP MEMBARA

    WALAU RINTANGAN KAN MENGHADANG

    TABAH HINGGA AJAL MENJELANG

    REFF :

    SATUKAN LANGKAH TERUS MAJU

    DENGAN TAK MENGENAL WAKTU

    SATUKAN NUSA DAN BANGSA

    MENUJU INDONESIA JAYA

    JAYALAH TANAH AIRKU

    MAJULAH NEGERIKU

    MAKMURLAH BANGSAKU

    UNTUKMU INDONESIAKU 

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    39/83

      39

    Pasal 3

     ATRIBUT

    1.  Lambang Purna Paskibraka Indonesia adalah bunga teratai yang dilingkari rantai berbentuk bulatan dansegi empat berjumlah 16 pasang.

    2.  Bendera Purna Paskibraka Indonesia berukuran 150 x 100 cm dengan warna dasar hijau yang di tengah-

    tengahnya berisi lambang berwarna emas dengan garis tengah 75 cm, dan tulisan PURNA PASKIBRAKA

    INDONESIA serta nama daerah masing-masing.3.  Untuk mempertebal rasa persatuan dan kesatuan serta meningkatkan disiplin, anggota Purna Paskibraka

    Indonesia menggunakan seragam dengan atributnya.4.  Semua atribut yang berhubungan dengan Purna Paskibraka Indonesia tidak dibenarkan dipakai atau

    dimiliki selain oleh anggota Purna Paskibraka Indonesia.5.  Semua atribut yang telah diberikan kepada anggota harus dicatat dalam administrasi organisasi.

    Pasal 4Pemberian penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan Iebih lanjut akan diatur dalam Peraturan Organisasi.

    Pasal 5Penjelasan lebih lanjut tentang kode etik, atribut dan seragam serta penggunaannya akan diatur dalam

    Peraturan Organisasi.

    BAB II

    KEANGGOTAAN

    Pasal 6

    1.   Anggota Biasa adalah mereka yang pernah dan hanya bertugas sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera

    Pusaka di Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi ataupun Tingkat Kabupaten/Kota pada tanggal 17 Agustusserta pernah mengikuti pelatihan baik dalam Gladian Sentra Nasional ataupun Daerah yang dibuktikandengan sertifikat, dan mendaftarkan diri.

    2.   Anggota kehormatan adalah mereka yang pernah menjadi Komandan, Pelatih dan Pembina PasukanPengibar Bendera Pusaka serta mereka yang berjasa, berpartisipasi aktif / nyata kepada Pasukan Pengibar

    Bendera Pusaka dan organisasi Purna Paskibraka Indonesia yang ditetapkan melalui musyawarah sesuaitingkatannya.

    Pasal 71.  Kepindahan Anggota Biasa diatur secara administrasi melalui Surat Pindah.2.   Anggota Biasa yang pindah domisili wajib melapor dan mendaftarkan diri kepada Pengurus Daerah yang

    dituju dengan menyerahkan Surat Keterangan dari Pengurus Daerah asal.

    Pasal 8

    1.  Keanggotaan Purna Paskibraka Indonesia terhenti apabila yang bersangkutan meninggal dunia2.  Keanggotaan Purna Paskibraka Indonesia dapat diberhentikan karena melanggar ketentuan organisasi

    dan melakukan tindak pidana yang telah memperoleh putusan yang berkekuatan hukum tetap3.  Dalam hal anggota melanggar ketentuan organisasi, pemberhentian hanya dapat dilakukan melalui

    musyawarah sesuai dengan tingkatannya

    4.  Selama menunggu waktu diadakannya Musyawarah seperti tersebut dalam ayat 3 pasal ini,  Pengurusdapat menon-aktifkan anggota yang bersangkutan.

    5.  Sebelum dianyatakan keanggotaannya diberhentikan, anggota yang bersangkutan diberi kesempatan

    membela diri.

    BAB IIISUSUNAN PENGURUS

    Pasal 9

    PENGURUS PUSATPengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia terdiri dari (sekurang-kurangnya):

    a.  Ketua Umum

    b.  Ketua (sesuai kebutuhan)c.  Sekretaris Umum

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    40/83

      40

    d.  Sekretaris (sesuai kebutuhan)

    e.  Bendahara Umumf.  Bendahara (sesuai kebutuhan)g.  Departemen-Departemen (sesuai dengan kebutuhan)

    Pasal 10

    PENGURUS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

    Pengurus Purna Paskibraka Indonesia Provinsi dan Kabupaten/Kota terdiri dari (sekurang-kurangnya) :a.  Ketua.b.  Wakil Ketua.c.  Sekretaris.

    d.  Wakil Sekretaris.e.  Bendahara.f.  Wakil Bendahara.

    g.  Ketua-Ketua Biro untuk Provinsi dan Ketua Bidang untuk Kabupaten/Kota sesuai kebutuhan.Jumlah anggota Pengurus point b, d, f, disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.

    Pasal 11

    KEANGGOTAAN PENGURUS PUSAT1.  Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia adalah Anggota Biasa.2.  Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia dipilih dan ditetapkan serta disahkan dalam Musyawarah

    Nasional.

    Pasal 12KEANGGOTAAN PENGURUS PROVINSI

    1.  Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia adalah Anggota Biasa.

    2.  Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Provinsi.

    3.  Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia yang telah ditetapkan berdasarkan hasil MusyawarahProvinsi disahkan dengan Keputusan dan dilantik oleh Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia.

    Pasal 13

    KEANGGOTAAN PENGURUS KABUPATEN/KOTA1.  Pengurus Kabupaten/Kota Purna Paskibraka Indonesia adalah anggota Biasa.2.  Pengurus Kabupaten/Kota Purna Paskibraka Indonesia dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Daerah

    Kabupaten/Kota.

    3. 

    Pengurus Kabupaten/Kota Purna Paskibraka Indonesia yang telah ditetapkan berdasarkan hasilMusyawarah Kabupaten/Kota disahkan dengan Keputusan dan dilantik oleh Pengurus Provinsi PurnaPaskibraka Indonesia.

    BAB VTATA CARA PEMILIHAN PENGURUS

    Pasal 141.  Ketua Umum Pengurus Pusat, Ketua Pengurus Provinsi, Ketua Pengurus Kabupaten/Kota dipilih secara

    langsung.

    2.  Ketua Umum/Ketua terpilih dalam menyusun kepengurusan dibantu oleh Tim Formatur yang dibentukuntuk itu.

    3.  Tata cara Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat, Ketua Pengurus Provinsi, Ketua Pengurus

    Kabupaten/Kota, diatur lebih lanjut dalam Keputusan Sidang Komisi yang ditetapkan dalam Sidang Plenopada masing-masing Musyawarah sesuai tingkatannya.

    BAB VIMASA JABATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS

    Pasal 151.  Masa jabatan Ketua Umum/Ketua Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi dan Pengurus Kabupaten/Kota

    paling lama dua PERIODE kepengurusan berturut-turut.

    2.  Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi dan Pengurus Kabupaten/Kota berhenti bila habis masa jabatannya.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    41/83

      41

    3.  Pemberhentian Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi dan Pengurus Kabupaten/Kota hanya dapat dilakukan

    melalui Musyawarah atau Musyawarah Luar Biasa di tingkatnya masing-masing.

    BAB VIIMUSYAWARAH DAN MUSYAWARAH LUAR BIASA

    Pasal 16Musyawarah Nasional, Musyawarah Provinsi dan Musyawarah Kabupaten/Kota diadakan sekali dalam 4(empat) tahun.

    Pasal 17Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi yang mempunyai wewenang :

    a.  Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat.

    b.  Menetapkan perubahan/penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.c.  Menetapkan garis-garis besar program kerja dan kebijakan organisasi.d.  Memilih dan menetapkan Ketua Umum.e.  Memilih dan menetapkan Formatur.f.  Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia.

    g.  Menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu.

    Pasal 18Musyawarah Provinsi merupakan forum tertinggi yang mempunyai wewenang :

    a.  Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Provinsi.b.  Menetapkan garis-garis besar program kerja tingkat Provinsi.c.  Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus Provinsi.

    Pasal 19Musyawarah Kabupaten/Kota merupakan forum tertinggi yang mempunyai wewenang :

    a.  Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Kabupaten/Kota.b.  Menetapkan garis-garis besar program kerja Kabupaten/Kota.c.  Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus Kabupaten/Kota.

    Pasal 201.  Musyawarah Luar Biasa di Tingkat Nasional, Provinsi maupun Kabupaten/Kota dapat diadakan apabila

    ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak.2.  Musyawarah Nasional Luar Biasa hanya dapat diadakan apabila diminta oleh sekurang-kurangnya 3/4

    jumlah Pengurus Provinsi.3.  Musyawarah Provinsi Luar Biasa hanya dapat diadakan apabila diminta oleh sekurang-kurangnya 3/4

    jumlah Pengurus Kabupaten/Kota.

    4.  Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa hanya dapat diadakan apabila diminta oleh sekurang-kurangnya

    ¾ dari jumlah anggota dan pengurus sesuai dengan kondisi setempat.

    BAB VIIIRAPAT KERJA DAN RAPAT KOORDINASI

    Pasal 211.  Rapat Kerja Nasional dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun setelah Musyawarah Nasional dan

    diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam waktu satu PERIODE kepengurusan yang dihadiri PengurusPusat dan Utusan Pengurus Provinsi yang membahas tentang program-program kerja dan membuat

    peraturan organisasi.2.  Rapat Kerja Provinsi diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam waktu satu PERIODE kepengurusan

    yang dihadiri Pengurus Provinsi dan utusan Pengurus Kabupaten/Kota.

    3.  Rapat Kerja Kabupaten/Kota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam waktu satu PERIODE

    kepengurusan yang dihadiri Pengurus Kabupaten/Kota dan anggota sesuai dengan kondisi setempat.

    Pasal 221.  Rapat Koordinasi diadakan dalam satu kali dalam satu kepengurusan yaitu menjelang musyawarah,

    diadakan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum musyawarah.2.  Rapat Koordinasi menyusun materi-materi musyawarah.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    42/83

      42

    BAB IXPENGAMBILAN KEPUTUSAN

    Pasal 231.  Pengambilan Keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.2.  Bila setelah diupayakan bersungguh-sungguh namun musyawarah untuk mencapai mufakat tidak

    tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

    BAB XPERUBAHAN DAN PERATURAN TAMBAHAN

    Pasal 24Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional.

    Pasal 25Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dan ditetapkan oleh PengurusPusat Purna Paskibraka Indonesia dalam bentuk Peraturan Organisasi.

    BAB XI

    PERATURAN PERALIHAN

    Pasal 26Ketentuan dan Peraturan Organisasi yang masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan AnggaranRumah Tangga ini dinyatakan masih tetap berlaku.

    BAB XII

    PENUTUP

    Pasal 27

    Perubahan dan Penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional VI PurnaPaskibraka Indonesia yang diselenggarakan tanggai 20 s/d 23 Oktober 2011, bertempat di Hotel Saphir,Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Ditetapkan di : YogyakartaPada tanggal : 22 Oktober 2011

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    43/83

      43

     

    KEPUTUSAN

    MUSYAWARAH NASIONAL VI PURNA PASKIBRAKA INDONESIANOMOR : 06 /MUNAS-VI/PPI/2011

    TENTANG

    TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA UMUMPENGURUS PUSAT PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    PERIODE 2011 – 2015

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    Menimbang : 1. Bahwa MUNAS merupakan forum tertinggi yang berwenang menetapkan aturan

    dan kebijaksanaan dasar Purna Paskibraka Indonesia;2. Bahwa untuk memperlancar jalannya pemilihan, MUNAS VI PPI memandang

    perlu menetapkan keputusan tentang Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum

    Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia PERIODE 2011-2015.

    Mengingat : 1. AD/ART Purna Paskibraka Indonesia;2. Peraturan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia.

    Memperhatikan : Hasil tanggapan dan musyawarah yang membahas Tata Tertib Pemilihan KetuaUmum Pengurus Pusat PPI PERIODE 2011-2015.

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat PPI PERIODE 2011-2015dalam MUNAS VI PPI sebagai berikut :

    Pasal 1Sistem Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia PERIODE2011-2015 dilaksanakan secara langsung, dengan tahapan sebagai berikut :

    a.  Inventarisasi Bakal Calon Ketua Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka

    Indonesia atas usul Pengurus Provinsi.b.  Penelitian persyaratan dan kelengkapan administrasi Bakal Calon Ketua Umum

    Pengurus Pusat PPI PERIODE 2011-2015 oleh peserta melalui Pimpinan Sidang.c.  Pengesahan Bakal Calon Ketua Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka

    Indonesia PERIODE 2011-2015 setelah dinyatakan sah memenuhi persyaratanyang ditentukan.

    d.  Pemilihan Bakal Calon Ketua Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia

    PERIODE 2011-2015 oleh peserta MUNAS VI PPI secara langsung, umum, bebasdan rahasia.

    e. 

    Penyampaian Visi dan Misi Bakal Calon Ketua Umum Pengurus Pusat PurnaPaskibraka Indonesia PERIODE 2011-2015.

    f.  Menggunakan nomor atau gambar atau nama calon.

    g.  Pemilihan Ketua Umum secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.h.  Pengesahan Ketua Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia PERIODE

    2011-2015.

    Pasal 2

    a.  Pencalonan dan Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat Purna PaskibrakaIndonesia PERIODE 2011-2015 dilakukan dalam Sidang Pleno MUNAS VI PPI.

    b.  Bakal Calon Ketua Umum diajukan oleh Pengurus Provinsi

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    44/83

      44

    c.  Pengurus Provinsi hanya dapat mengajukan 1 (satu) bakal calon ketua umum.

    d.  3 (tiga) Bakal Calon Ketua Umum yang mendapatkan dukungan terbanyakdinyatakan sah menjadi Calon Ketua Umum

    e.  Penggunaan hak suara sebagaimana diatur dalam Tata Tertib MUNAS VI PPIdilaksanakan oleh :

    -  Unsur Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia 2007-2011 Demisioner 1

    (satu) suara.

    Unsur Utusan Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia, masing-masing 1 (satu) suara.

    Pasal 3a.  Calon Ketua Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia PERIODE 2011-

    2015 yang dinyatakan sah sebagaimana pada Pasal 2 butir d di atas, harus

    menyampaikan Visi dan Misi mengenai Program Purna Paskibraka Indonesia2011-2015.

    b.  Calon Ketua Umum Purna Paskibrka Indonesia yang memperoleh suaraterbanyak dinyatakan sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Purna PaskibrakaIndonesia PERIODE 2011-2015 sekaligus sebagai Ketua Formatur.

    c.   Apabila terdapat lebih dari satu Calon yang mendapat suara terbanyak denganjumlah yang sama, maka pemilihan diulang sampai terdapat selisih jumlah suara.

    Pasal 4Syarat–syarat menjadi Calon Ketua Umum Pengurus Pusat Purna PaskibrakaIndonesia PERIODE 2011-2015 adalah :

    a.  Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

    b.  Berprestasi, berdedikasi, loyal terhadap organisasi dan ideologi Pancasila dantidak tercela;

    c.   Anggota Biasa;d.  Menyampaikan Surat pernyataan kesediaan untuk dipilih sebagai Calon Ketua

    Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia PERIODE 2011-2015;

    e.  Menyampaikan Surat Pernyataan Tidak Akan Merangkap Jabatan Struktural diKepengurusan lebih bawah apabila terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus PusatPurna Paskibraka Indonesia;

    f. 

    Menyampaikan Surat Pernyataan Menerima Ikrar Putra Indonesia, AnggaranDasar/Anggaran Rumah Tangga Purna Paskibraka Indonesia, PeraturanOrganisasi lainnya;

    g.  Menyampaikan Surat Pernyataan kesediaan waktu dan peran aktif dalammenjalankan Kepengurusan Pusat Purna Paskibraka Indonesia.

    h.  Sehat Jasmani dan Rohani dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter;

    i.  Calon Ketua Umum berdomisili di wilayah hukum Republik Indonesia. 

    Pasal 5a.  Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum Pengurus

    Pusat Purna Paskibraka Indonesia PERIODE 2011-2015 ini akan ditentukan lebihlanjut dalam MUNAS VI Purna Paskibraka Indonesia.

    b.  Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    45/83

      45

     

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    46/83

      46

     

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    47/83

      47

     

    LAMPIRAN KEPUTUSANMUSYAWARAH NASIONAL VI PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

    NOMOR : 07/MUNAS-VI/PPI/2011

    TENTANGGARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA

    PURNA PASKIBRAKA INDONESIAPERIODE 2011-2015

    I.  PENDAHULUAN

    Garis-garis Besar Program Kerja Purna Pasikbraka Indonesia merupakan landasan kerja untukmenetapkan arah dan strategi yang akan diambil dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Untuk hal tersebutMusyawarah Nasional ini merupakan forum tertinggi yang memiliki kewenangan dalam melakukan penetapankebijakan dimaksud, dalam mengantisipasi berbagai permasalahan umum kemasyarakatan yang berkembangdewasa ini, khususnya terhadap persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kepentingan pembinaan dan

    pengembangan generasi muda pada umumnya serta potensi anggota khsususnya.

    1.  Pengertian

    1.1.  Garis-garis Besar Program Kerja adalah :a.  Konsepsi Program secara Garis Besar, yang merupakan hasil MUNAS VI PPI dan perlu

    dijabarkan lebih lanjut menjadi Program Kerja.b.  Konsepsi Program yang didasarkan pada strategi dan kebijakan PPI dan diarahkan sesuai

    dengan tujuan yang telah ditetapkan.c.  Konsepsi Program yang disusun secara koordinatif dengan berbagai pihak terkait.

    1.2.  Berdasarkan pengertian di atas, maka Garis-Garis Besar Program Kerja PPI memiliki karakteristiksebagai berikut :

    a.  Fungsi struktur organisasi, dalam hal ini fungsi PPI sebagai media komunikasi, koordinasi dankonsultasi.

    b.  Lingkup Program, disesuaikan dengan kebutuhan PPI atas pertimbangan yang strategis,konseptual, operasional, baik dalam skala wiiayah maupun skaia daerah serta skala nasional.

    2.  Landasan

    2.1.  Landasan Idiil : Pancasila

    2.2. 

    Landasan Konstitusional : UUD Negara Republik Indonesia 19452.3.  Landasan Operasional : AD / ART Purna Paskibraka Indonesia

    3.  Tujuan

    3.1.  Memberi Pedoman bagi pelaksanaan kegiatan PPI dalam melakukan kiprahnya lebih lanjut.3.2.  Menyatukan arah dan gerak langkah pelaksanaan kegiatan di seluruh jajaran Purna Paskibraka

    Indonesia.3.3.  Mewujudkan dan mengaktualisasikan peran PPI sebagai media koordinasi, konsultasi dan

    komunikasi anggotanya, sebagai bentuk partisipasi terhadap pembangunan.3.4.  Memberi tolak ukur dalam mengevaluasi keberadaan dan tingkat kepemimpinan Purna

    Paskibraka Indonesia, khususnya dalam melaksanakan kegiatan.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    48/83

      48

     

    4.  Ruang Lingkup dan Sifat

    4.1.  Ruang Lingkup Garis-garis Besar Program Kerja PPI meliputi :

    4.1.1.  Pelaksanaan Kegiatan Sektoral, merupakan kegiatan masing-masing departemen / biro /

    bidang atau kegiatan lintas kompartemen di lingkungan PPI.4.1.2.  Pelaksanaan Kegiatan Terpadu, artinya bahwa pelaksanaan kegiatan merupakan kegiatan

    bersama dengan lembaga teknis terkait atau organisasi kemasyarakatan atau keiompokminat lainnya.

    4.1.3.  Pelaksanaan Kegiatan yang bersifat nasional atau regional, sekaligus memberi nilaitambah bagi upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    4.1.4.  Pelaksanaan Kegiatan yang bersifat “Pilot Project” baik yang datang dari Pengurus PPI

    itu sendiri maupun dari pihak lain.

    4.2.  Sifat Garis-garis Besar Program Kerja PPI adalah :4.2.1.  Ke dalam : untuk memantapkan PPI dan meningkatkan kualitas peran sebagai

    perwujudan fungsi komunikator, sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi

    muda melalui upaya-upaya konsolidasi, komunikasi, koordinasi, kaderisasi danpartisipasi dalam pembangunan.

    4.2.2. 

    Ke Luar : untuk mewujudkan peran kehadiran PPI di tengah-tengah masyarakat denganlebih meningkatkan partisipasinya dalam berbagai bidang kehidupan, melalui berbagaisektor pembangunan.

    II.   ARAH, SRATEGI DAN KEBIJAKAN

    II.1. ArahGaris-garis Besar Program Kerja PPI diarahkan kepada :II.1.1. Peningkatan kualitas peran PPI dalam pembinaan Generasi Muda khususnya dan

    masyarakat pada umumnya.II.1.2. Peningkatan penguasaan Iptek dan Keterampilan dalam rangka menciptakan Sumber

    Daya Manusia yang kuat dan tangguh.II.1.3. Menciptakan pola kaderisasi yang utuh dalam tubuh PPI agar mampu mendorong

    kreatifitas semua potensi bangsa khususnya generasi muda sebagai calon pemimpin di

    masa mendatang.Berdasarkan arah tersebut maka titik berat kegiatan PPI antara lain sebagai berikut :a.  Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.b.  Meningkatkan komunikasi timbal balik segenap pihak, terkait khususnya dengan jajaran

    pemerintahan.

    c.  Pemantapan organisasi.

    d.  Pendidikan dan Kaderisasi.e.  Pengembangan swadaya yang berorientasi pada karya nyata.f.  Pemantapan peranan organisasi melalui peningkatan peran PPI dalam mengisi

    Pembangunan.g.  Pengembangan kemandirian keuangan organisasi melalui unit atau badan usaha. 

    II.2. StrategiBerpedoman kepada arah yang telah diuraikan di atas, maka strategi pelaksnaan kegiatan disusun

    sebagai berikut :II.2.1. Strategi Jangka Panjang meliputi hai-hal sebagai berikut :

    a.  Pengembangan iklim pembinaan dan pengembangan PPI, yang mampumenumbuhkan komitmen serta penghargaan yang tinggi pada pengembanganwawasan kebangsaan, mental ideologi Pancasila, sikap perilaku, etika, moral

    spiritual, jiwa dan semangat kepeloporan serta pembaharuan, disiplin diri dan

    mandiri.b.  Mewujudkan keberanian moral dalam mengaktualisasikan kepentingan PPI dalam

    rangka mensukseskan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila di segala bidangkehidupan masyarakat.

    c.  Pengembangan iklim kebersamaan di semua sektor kehidupan untuk kepentinganPPI dan optimalisasi peran PPI ke masa depan.

  • 8/17/2019 HASIL MUNAS VI PPI

    49/83

      49

    d.  Peningkatan dan pemantapan peran PPI dalam hubungan antar anggota sesuai

    dengan kepentingan pembangunan nasional.

    II.2.2. Strategi Jangka Pendek meliputi hal-hal sebagai berikut :Strategi jangka pendek sesungguhnya merupakan penjabaran strategi jangka panjangyang berkaitan dengan kondisi nyata pembangunan saat ini, antara lain yaitu :

    a.  Pemantapan PPI sebagai media komunikasi, konsultasi dan koordinasi maupun

    sebagai mekanisme pembinaan dan pengembangan anggota PPI, dalam rangkamewujudkan segenap tugas dan fungsi PPI agar memperoleh kemampuan optimaldalam ikut serta memantapkan kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara.

    b.  Memberi dukungan optimal bagi pemantapan organisasi di daerah, baik dari segi

    kelembagaan, keanggotaan maupun program.c.  Memantapkan kesadaran disiplin dan tanggung jawab PPI sebagai warga Negara

    sekaligus sebagai subyek yang berperan dalam memantapkan sistem nasional serta

    mekanismenya terutama dalam berbagai agenda pembangunan yang tengahdilaksanakan. 

    II.3. KebijakanSesuai dengan arah dan strategi di atas, maka kebijaksanaan pelaksanaan Program yang

    berhubungan dengan tindakan segenap aparat pelaksana program, adalah sebagai berikut :II.3.1. GBPK ini perlu dijabarkan daiam Program Kerja dengan memperhatikan perspektif yang

    telah dirumuskan sebagai arah dan rangkaian kegiatan sebagai strategi program.II.3.2. Penjabaran dan pelaksanaan GBPK PPI dilakukan dalam upaya memperkokoh wawasan

    kebangsaan, kebersamaan dan kesetiakawanan serta kekeluargaan, antara sesamaanggota sehingga akan mempertebal idealisme, jiwa kepeloporan dan pembaharuan.

    II.3.3. Pelaksanaan Program harus didukung dengan tingkat kemantapan optimal dari segenap

    perangkat organisasi PPI dalam segala aspek.

    II.3.4. Dalam menjabarkan GBPK menjadi Program Kerja, hendaknya memperhatikan agar tidakterjadi penumpukan, pengulangan dan saling tumpang tindih serta diupayakan agarprogram kerja dapat mencerminkan sifat dan fungsi PPI.

    II.3.5. PPI dalam melaksanakan programnya, agar melibatkan segenap potensi secara optimal,sesuai dengan mekanisme kerja yang disepekati bersama dalam forum yang berwenang

    untuk menetapkan hal tersebut.

    III.  PENDEKATAN PELAKSANAAN PROGRAM

    Melihat identifikasi permasalahan yang ada, maka pendekatan program difokuskan kepada :III.1. Program Intern Organisasi, yakni program PPI yang berkenaan dengan peningkatan kualitas

    konsolidasi, komunikasi dan kaderisasi dengan aspirasi dan koordinasi.III.2. Program Partisipasi, yakni program yang dalam hubungan dengan pembangunan sebagai bentuk

    partisipasi PPI dalam menjawab permasalahan pembangunan melalui kerja sama bersama

    lembaga teknis terkait termasuk Pemerintah.III.3. Metode Pelaksanaan Program yang ditempuh dengan;

    III.3.1. Pendekatan Konseptual, merupakan pengkajian / studi terhadap program-program yangbersifat konsepsi dan partisipasi pemikiran.

    III.3.2. Pendekatan Operasional, yaitu pelaksanaan dari bentuk-bentuk program kerja baik yang

    bersifat rutin situasional maupun sesuai