Upload
duhita-jihan-rahma-perdhani
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Hasil-Pembahasan PK 2
1/5
A. Hasil
1. Makroskopis
a. Bentuk dan konsistensi
Bentuk feses silinder dengan konsistensi yang padat.
b. Warna dan bau
Warna feses coklat tua dengan bau yang sangat khas.
c. Darah dan lendir
Tidak terdapat darah dan lendir pada feses menunjukan tidak ada kelainan atau
gangguan pada gastrointestinal.
. Mikroskopis
a. !el darah " #$%
b. &pitel " #$%
c. 'ati " #$%
d. 'rotein " #(%
e. )emak " #(% dalam metode pemanasan* #$% dalam metode asam asetat +,-.
f. ristal " #$%
+. imia/ia. Bilirubin
Tidak ada perubahan /arna menjadi hijau dengan intrepretasi tidak terdapatnya
bilirubin di dalam feses.
B. 'embahasan
1. 'emeriksaan Makroskopis
a. Bentuk dan konsistensi.
Dari hasil praktikum didapatkan bentuk feses yang silinder0 dengan konsistensi
padat0 tidak terlalu cair dan tidak terlalu keras. Hal ini menunjukkan bah/a bentuk
dan konsistensi feses normal. onsistensi feses yang normal adalah plastic0 dalam
artian tidak terlalu cair dan tidak terlalu keras. !aat konsistensi feses berubah menjadi
cair0 didapatkan kemungkinan terjadinya diare. Bila konsistensi feses lembek dan
7/25/2019 Hasil-Pembahasan PK 2
2/5
berbusa dapat menunjukkan tanda$tanda terjadinya steathorrhea #ischbach 2
Dunning0 ,13%.
b. Warna dan bau.
Didapatkan feses ber/arna coklat tua dengan bau yang khas. Hal ini
menunjukkan bah/a /arna dan bau feses normal. Bau yang khas ini didapatkan dari
adanya indole dan skatole yang terbentuk dari hasil fermentasi dan pembusukan
bakteri #ischbach 2 Dunning0 ,13%.
c. Darah dan lendir.
eses yang di jadikan sampel tidak berdarah dan berlendir dapat diartikan feses
tidak adanya iritasi atau radang pada saluran pencernaan. Terdapatnya mukus dan
dalam feses dapat menunjukkan gejala konstipasi0 keganasan0 hemoroid0 Irritable
Bowel Syndrome0 dan colitis #)aycock 2 Haslam0 ,1+%.
. 'emeriksaan Mikroskopis.
a. &pitel dan eritrosit
'ada pemeriksaan mikroskopis tidak ditemukan adanya sel epitel dan sel darah.
Bila didapatkan adanya sel epitel0 bila berasal dari dinding usus bagian distal0 sel
epitel dapat ditemukan dalam keadaan normal. alau sel epitel berasal dari bagian
yang lebih proksimal0 sel$ sel itu sebagian atau seluruhnya rusak. 4umlah sel epitel
bertambah banyak kalau ada perangsangan atau peradangan dinding usus #leinman0
et al.0 ,,5%.
Makrofag merupakan sel$ sel besar berinti satu memiliki daya fagositosis0 dalam
plasmanya sering dilihat sel$ sel lain #leukosit0 eritrosit% atau benda$ benda lain.
Dalam preparat natif #tanpa pe/arnaan% sel$ sel itu menyerupai amuba0 hanya saja sel
ini tidak dapat bergerak. &ritrosit hanya dilihat kalau lesi mempunyai lokalisasi dalam
kolon0 rectum atau anus. eadaan ini selalu bersifat patologis #ischbach 2 Dunning0
,13%.
b. 'ati6Amilum
'ati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air0
ber/ujud bubuk putih0 ta/ar dan tidak berbau. 'ati merupakan bahan utama yang
7/25/2019 Hasil-Pembahasan PK 2
3/5
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa #sebagai produk
fotosintesis% dalam jangka panjang. He/an dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting. 'ati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan 7$
glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya0 tergantung dari panjang rantai
8$nya. 'ati tersusun dari dua macam fraksi karbohidrat0 amilosa sebagai fraksi
terlarut dan amilopektin sebagai fraksi tidak larut dengan komposisi yang berbeda$
beda. Amilosa memberikan sifat keras #pera% sedangkan amilopektin menyebabkan
sifat lengket serta memberikan /arna ungu pekat pada tes iodine0 sementara
amilopektin tidak bereaksi. 'ati yang berikatan dengan iodine akan menghasilkan
/arna biru. Hal ini disebabkan oleh struktur molekul pati yang berbentuk spiral0
sehingga akan mengikat molekul iodine dan terbentuklah /arna biru #Winarno0
,,9%.
Hasil dari pemeriksaan pati pada feces menunjukkan hasil negatif atau dapat
dikatakan normal. Bila pemeriksaan amilum positif0 hal ini menunjukkan bah/a di
dalam sampel terdapat pati yang tidak tercerna dengan sempurna sehingga
terekskresikan le/at tinja. 'ada feces bila ditemukan sisa$sisa makanan masih dapat
dikatakan normal #!nady0 ,1%.
c. )emak
:ormalnya0 lemak sudah tidak ditemukan dalam feses karena lemak sudah habis
dicerna di usus. :amun0 bisa saja pemeriksaan yang dilakukan praktikan tidak ;alid
dan tidak akurat. Adanya lemak yang masih ditemukan dalam feses #steatorrhea%
mengindikasikan adanya gangguan dalam sistem pencernaan0 terutama pencernaan
lemak. Dalam hal ini0 organ yang mungkin mengalami gangguan adalah pancreas
#Domo=0 ,11%.
d. 'rotein
Dalam preparat0 ditemukan /arna kuning muda. Hal ini menunjukkan adanya
protein yang ditemukan dalam feses0 yang tampak sebagai serabut bengkak homogen0
/arna kuning muda. Ditemukannya protein dalam feses dapat disebabkan oleh
7/25/2019 Hasil-Pembahasan PK 2
4/5
beberapa faktor0 antara lain sisa makanan yang mengandung protein sulit tercerna
dalam tubuh dan adanya gangguan pada sistem pencernaan #'ourakbari0 et al.0 ,11%.
+. 'emeriksaan imia/i
a. 'emeriksaan Bilirubin
'emeriksaan bilirubin dalam feces menggunakan prinsip bilirubin akan
dioksidasi menjadi bili;erdin yang ber/arna hijau. 8ara pemeriksaan bilirubin pada
faeces dapat dilakukan dengan cara membuat suspensi feces0 biarkan selama
beberapa menit0 kemudian saring. !etelah endapan feces pada kertas saring agak
kering0 kemudian tetesi reagen ouchet. Hasil positif didapat apabila terjadi
perubahan /arna menjadi hijau$biru #?amakrishnan 2 !ulochana0 ,1%.
'ada saat praktikan melakukan pemeriksaan bilirubin0 tidak terjadi perubahan
/arna yang berarti bilirubin pada probandus dalam keadaan normal.
'emeriksaan bilirubin akan beraksi negatif pada tinja normal0 karena bilirubin dalam
usus akan berubah menjadi urobilinogen dan kemudian oleh udara akan teroksidasi
menjadi urobilin. ?eaksi mungkin menjadi positif pada diare dan pada keadaan yang
menghalangi perubahan bilirubin menjadi urobilinogen0 seperti pengobatan jangka
panjang dengan antibiotik yang diberikan peroral0 mungkin memusnahkan flora usus
yang menyelenggarakan perubahan tadi. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada
kesalahan dalam pengambilan sampel dan cara kerja praktikum serta melakukan
intrepretasinya dikarenakan kurang pemahaman dan pengalaman dari praktikan #@an
!lambrouck0 et al.0 ,1+%.
@an !lambrouck0 8. M.0 !alem0 .0 Meehan0 !. M.0 dan 8hang A. ,1+. Bile cast nephropathy isa common pathologic finding for kidney injury associated /ith se;ere li;er dysfunction.
Kidney International. 53#1%" 19$19C.
?amakrishnan0 !.0 dan . :. !ulochana. ,1.Manual of Medical Laboratory Techniques: 1st
dition. :e/ Delhi" 4aypee Brothers Medical 'ublishers.
'ourakbari0 B.0 Mirsalehian0 A.0 Maleknejad0 '.0 Mamishi0 !.0 A=hdarkosh0 H.0 Daryani0 :. &.0
:ajafi0 M.0 a=emi0 B.0 'aknejad0 M.0 Mahmoudi0 !.0 ha=i0 M.0 !ala;at0 A.0 dan
Bandehpour0 M. ,11. &;aluation of a ne/ antigen for diagnosis of Helicobacter pylori
infection in stool of adult and children.!elicobacter. 1E#1%" 3$3E.
7/25/2019 Hasil-Pembahasan PK 2
5/5
Domo=0 4. &. ,11. 'ancreatic en=yme therapy for pancreatic eFocrine
insufficiency. "astroenterolo#y $ !epatolo#y. C#E%" 3,1$3,+.
!nady0 H. ,1. Method of Bo/el 8leansing. @irginia" %S &atent 'pplication.
Winarno0 .. ,,9.Kimia &an#an dan "i(i. 4akarta" 'T ramedia 'ustaka Gtama.
ischbach0 . T.0 dan M. B. Dunning. ,13. ' Manual of Laboratory and )ia#nostic Test: *inth
dition. Alphen aan den ?ijn" Wolters lu/er.
leinman0 ?. &.0 oulet0 .0 Mieli$;ergani0 .0 !anderson0 I. ?.0 !herman0 '. M.0 dan !hneider0
B. ,,5. +alker,s &ediatric "astrointestinal )isease: &hysiolo#y- )ia#nosis-
Mana#ement. !helton" 'M'H$G!A )imited.
)aycock0 4.0 dan 4. Haslam. ,1+. Therapeutic Management of Incontinence and 'el;ic 'ain"
'el;ic rgan Disorders. Berlin" !pringer !cience 2 Business Media.