1
Hazel Grace Lancaster. Remaja 17 tahum yang mengidap penyakit kanker thyroid yang menyebar ke paru-parunya. Enggan mengikuti grup pendukung yang disuruh orangtuanya tetapi akhirnya ia ikuti karena dipaksa ibunya. Saat mengikutu grup pendukung Hazel bertemu dengan Augustus Waters yang kehilangan 1 kakinya karena kanker osteocostroma. selesai mengikuti grup pendukung augustus mengajak Hazel untuk mengunjungi rumahnya. Saat mereka berdua sampai di rumah Augustus di kamar Augustus tepatnya, mereka ber inisiatif untuk bertukar novel favorit mereka. Augustus memberi novel the price of dawn dan Hazel menyarankan novel the imperial afflection yang ditulis oleh Van houten. Setelah augustus selesai membaca novel yang di beri oleh Hazel, ia pun tidak bisa berhenti memikirkan novel itu dan akhirnya ia mulai mengirim email kepada assisten van houten yaitu lidewij. Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke Amsterdam bersama ibunya hazel. Setiba di Amsterdam mereka makan malam berdua yang di biayai oleh van houten. Ke esokan paginya mereka dating mengunjungi kediaman van houten. Disana mereka disambut oleh lidewij tetapi mereka kecewa pada van houten karena ternyata ia adalah orang yang tidak sopan dan tidak menghargai kedatangan augustus dan hazel. Sepulang dari rumah van houten mereka pun menenangkan diri di sisi danau. Augustus tiba tiba memberi tahu pada hazel bahwa kankernya kembali ada dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Mereka pun memutuskan untuk pulang ke Indianapolis. Saat Augustus sedang menjalani khemotheraphy ia meminta Isaac dan hazel menyiapkan pidato untuk di pemakamannya.

Hazel Grace Lancaster

Embed Size (px)

DESCRIPTION

this is a story about a girl in urban called Hazel Grace. she has leukemia

Citation preview

Page 1: Hazel Grace Lancaster

Hazel Grace Lancaster. Remaja 17 tahum yang mengidap penyakit kanker thyroid yang menyebar ke paru-parunya. Enggan mengikuti grup pendukung yang disuruh orangtuanya tetapi akhirnya ia ikuti karena dipaksa ibunya. Saat mengikutu grup pendukung Hazel bertemu dengan Augustus Waters yang kehilangan 1 kakinya karena kanker osteocostroma. selesai mengikuti grup pendukung augustus mengajak Hazel untuk mengunjungi rumahnya.

Saat mereka berdua sampai di rumah Augustus di kamar Augustus tepatnya, mereka ber inisiatif untuk bertukar novel favorit mereka. Augustus memberi novel the price of dawn dan Hazel menyarankan novel the imperial afflection yang ditulis oleh Van houten. Setelah augustus selesai membaca novel yang di beri oleh Hazel, ia pun tidak bisa berhenti memikirkan novel itu dan akhirnya ia mulai mengirim email kepada assisten van houten yaitu lidewij.

Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke Amsterdam bersama ibunya hazel. Setiba di Amsterdam mereka makan malam berdua yang di biayai oleh van houten. Ke esokan paginya mereka dating mengunjungi kediaman van houten. Disana mereka disambut oleh lidewij tetapi mereka kecewa pada van houten karena ternyata ia adalah orang yang tidak sopan dan tidak menghargai kedatangan augustus dan hazel. Sepulang dari rumah van houten mereka pun menenangkan diri di sisi danau. Augustus tiba tiba memberi tahu pada hazel bahwa kankernya kembali ada dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Mereka pun memutuskan untuk pulang ke Indianapolis.

Saat Augustus sedang menjalani khemotheraphy ia meminta Isaac dan hazel menyiapkan pidato untuk di pemakamannya.