Upload
muhamad-tedo-hardiyanto
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Hemorrhoid Hhh
1/5
HEMORHOID
II. Anatomi
Canalis ani panjangnya sekitar 4 cm dan berjalan ke bawah dan belakang dariampulla recti ke anus. Kecuali defekasi, dinding lateralnya tetap teraposisi oleh m.levator
ani dan sphincter ani.
Canalis ani dibatasi pada bagian posterior oleh corpus anococcygeale, yang
merupakan massa jaringan fibrosa yang terletak antara canalis ani dan os coccygis. Di
lateral di batasi oleh fossa ischiorectalis yang terisi lemak. Pada pria, di anterior dibatasi
oleh corpus perineale, diafragma urogenitalis, urethra pars membranacea, dan bulbus penis.
Pada wanita, di anterior dibatasi oleh corpus perineale, diafragma urogenitalis dan bagian
bawah vagina.
Mukosa paruh atas canalis ani berasal dari ektoderm usus belakang (hind gut).
Gambaran anatomi yang penting adalah :
1. Dibatasi oleh epitel selapis thoraks.
2. Mempuyai lipatan vertikal yang dinamakan collum analis yang dihubungkan satu
sama lain pada ujung bawahnya oleh plica semilunaris yang dinamakan valvula
analis (sisa membran proctedeum.
3. Persarafannya sama seperti mukosa rectum dan berasal dari saraf otonom pleksus
hypogastricus. Mukosanya hanya peka terhadap regangan.
4. Arteri yang memasok adalah arteri yang memasok usus belakang, yaitu arteri
rectalis superior, suatu cabang dari arteri mesenterica inferior. Aliran darah vena
terutama oleh vena rectalis superior, suatu cabang v. Mesenterica inferior.
5. Aliran cairan limfe terutama ke atas sepanjang arteri rectalis superior menuju nodi
lympatici para rectalis dan akhirnya ke nodi lympatici mesenterica inferior.
Mukosa paruh bawah canalis ani berasal dari ektoderm proctodeum dengan struktur
sebagai berikut :
1. Dibatasi oleh epitel berlapis gepeng yang lambat laun bergabung pada anus dengan
epidermis perianal.
2. Tidak mempunyai collum analis
7/31/2019 Hemorrhoid Hhh
2/5
3. Persarafan berasal dari saraf somatis n. rectalis inferior sehingga peka terhadap
nyeri, suhu, raba, dan tekan.
4. Arteri yang memasok adalah a. rectalis inferior, suatu cabang a. pudenda interna.
Aliran vena oleh v. rectalis inferior, cabang dari v. pudenda interna, yang
mengalirkan darah vena ke v. iliaca interna.
5. Aliran cairan limfe ke bawah menuju nodi lympatici inguinalis superficialis
medialis.
Selubung otot sangat berkembang seperti pada bagian saluran cerna, dibagi menjadi
lapisan otot luar logitudinal dan lapisan dalam sirkular. Lapisan sirkular pada ujung atas
canalis ani menebal membentuk spincter ani internus involunter. Sphincter internus
diliputi oleh lapisan otot bercorak yang membentuk sphincter ani ekstenus volunter.
Pada perbatasan antara rectum dan canalis ani, penggabungan spincter ani internus
dengan pars profunda sphincter ani eksternus dan m. Puborectalis membentuk cincin yang
nyata yang teraba pada pemeriksaaan rectum, dinamakan cincin anorectal.
III. Patofisiologi
Hemorroid timbul akibat kongesti dari pedikel vaskular pada hemoroidal kompleks,
kemudian berdilatasi, tegang dan menyebabkan pembesaran dari pembuluh darah.
Kompleks vaskular yang mengalami pembesaran dikarenakan tekanan dari dinding pelvis
selama mengangkat beban berat, ataupun berdiri. Perdarahan terjadi karena trauma lokal
pada kompleks hemoroidal biasanya selama defekasi dan kongesti pada pembuluh darah
juga mengakibatkan mudah berdarah dan edematus serta akhirnya mengalami hipertropi.
Kongesti terjadi pada vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis.
Beberapa faktor etiologi telah diajukan, termasuk konstipasi atau diare, feses yang
keras,peregangan, peningkatan tekanan intraabdomen, dan gangguan pada dasar pelvis
akan menyebabkan gangguan pada perkembangan jaringan haemorhoid., sering mengedan,
kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat, fibroma uteri, dan tumor rectum.
Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi porta sering mengakibatkan hemoroid, karena
vena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke dalam sistem porta. Selain itu sistem
porta tidak mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.
7/31/2019 Hemorrhoid Hhh
3/5
Hemoroid Eksternal yang mengalami trombosis biasanya terletak subkutan di
daerah kanalis analis, trombosis dapat terjadi karena tekanan tinggi di vena misalnya saat
mengangkat berat, batuk, bersin, mengedan keras atau partus. tersebut kemudian vena
melebar, menonjol dan terjepit sehingga terjadi trombosis. Kelainan yang nyeri sekali ini
dapat terjadi pada semua usia dan tidak berhubungan dengan ada atau tidak adanya
hemorroid interna. Kadang-kadang terdapat lebih dari satu trombus.
IV. Klasifikasi
Hemoroid dibedakan atas hemorrhoid interna dan eksterna.
Hemorhoid interna adalah pelebaran cabang-cabang v. rectalis superior (v. hemoroidalis
superior) diatas garis mukokutaneus dan diliputi oleh mukosa. Cabang vena yang terletak
pada colllum analis posisi jam 3,7, dan 11 bila dilihat saat pasien dalam posisi litotomimudah sekali menjadi varises. Hemorroid interna ini merupakan bantalan vaskuler di dalam
jaringan submukosa pada rektum. Paling sering terjadi pada tiga posisi yaitu kanan depan,
kanan belakang, dan kiri lateral.
Penyebab hemoroid interna diduga kelemahan kongenital dinding vena karena
sering ditemukan pada anggota keluarga yang sama. Vena rectalis superior merupakan
bagian paling bergantung pada sirkulasi portal dan tidak berkatup. Jadi berat kolom darah
vena paling besar pada vena yang terletak pada paruh atas canalis ani. Disini jaringan ikat
longgar submukosa sedikit memberi penyokong pada dinding vena. Selanjutnya aliran
balik darah vena dihambat oleh kontraksi lapisan otot dinding rectum selama defekasi.
Konstipasi kronik yang dikaitkan dengan mengedan yang lama merupakan faktor
predisposisi. Hemoroid kehamilan sering terjadi akibat penekanan vena rectalis superior
oleh uterus gravid. Hipertensi portal akibat sirosis hati juga dapat menyebabkan hemoroid.
Kemungkinan kanker rectum juga menghambat vena rectalis superior.
Hemoroid interna diklasifikasikan sebagai derajat I IV :
Derajat Berdarah Menonjol ReposisiI + - -
II + + Spontan
III + + Manual
IV + tetap Tidak dapat
Hemoroid eksterna adalah pelebaran cabang-cabang vena rectalis (hemorroidalis)
inferior waktu vena ini berjalan ke lateral dari pinggir anus. Hemorroid ini diliputi kulit dan
7/31/2019 Hemorrhoid Hhh
4/5
sering dikaitkan dengan hemorroid interna yang sudah ada. Keadaan klinik yang lebih
penting adalah ruptura cabang-cabang v. rectalis inferior sebagai akibat batuk atau
mengedan, disertai adanya bekuan darah kecil pada jaringan submukosa dekat anus.
Pembengkakan kecil berwarna biru ini dinamakan hematoma perianal.
Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk akut berupa
pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan hematoma,
walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini sering sangat nyeri
dan gatal karena ujung ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri. Kadang kadang
perlu membuang trombus dengan anestesi lokal, atau dapat diobati dengan kompres
duduk panas dan analgesik. Hemoroid eksterna akut atau skin tag berupa satu atau lebih
lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
V. Gejala dan Tanda
Table Symptoms mistakenly attributed to hemorrhoids.
VII. Pengobatan
Pada hemorrhoid grade I dan II masih berespon terhadap diet tinggi serat,
menghindari duduk terlalu lama, namun jika usaha-usaha tersebut gagal dapat dilakukan
elastik ligasi, eksisi pada grade II. Pembedahan jarang diindikasikan untuk hemorroid grade
I dengan perdarahan.
Skleroterapi adalah penyuntikan larytan kimia seperti fenol 5% dan minyak
almond. Penyuntikan ini berguna untuk menghentikan perdarahan pada hemorroid grade I
dab II. Penyuntikan dilakukan ke dalam jaringan submuosa yang longgar di bawah
7/31/2019 Hemorrhoid Hhh
5/5
hemorroid interna dengan tujuan menimbulkan peradangan yang steril dan kemudian
menjadi fibrotik.
Elastik Ligasi dapat dilakukan pada hemorroid interna grade II dan III. Satu atau
dua cm diatas linea dentata, terapi ini sangat efektif untuk mengontrol perdarahan dan
prolaps. Cara ini dilakukan dengan bantuan anuskop, mukosa diatas hemorroid yang
menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus. Gelang karet
didorong dari ligator dan ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa pleksus
hemorroidalis tersebut. Nekrosis dan iskemia terjadi dalam beberapa hari. Mukosa dan
karet akan lepas sendiri, dan terjadi fibrosis dan parut pada pangkal hemorroid.1
Hemorroid dapat pula dibekukan dengan pendinginan pada suhu yang rendah
sekali. Bedah beku atau cryosurgery tidak dipakai secara luas karena mukosa yang nekrotik
sukar ditentukan luasnya. Bedah beku ini lebih cocok untuk terapi paliatif pada karsinoma
rektum. Komplikasi yang terjadi antara lain alergi, reaksi infalamasi lokal dan prostatitis
Terapi bedah terpilih untuk hemorroid grade III dan IV adalah hemorroidektomi,
terapi ini juga dapat dilakukan pada penderita yang mengalami perdarahan berulang dan
anemia yang tak sembuh dengan terapi lain. Prinsip yang perlu diperhatikan pada
hemorroidektomi adalah eksisi dilakukan hanya pada jaringan yang benar-benar
berlebihan. Eksisi sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal
dengan tidak mengganggu spingter ani. Toindakan bedah lain dilakukan dengan metode
dilatasi Lord, dengan cara memutuskan jaringan ikat yang diduga menyebabkan obstruksi
jalan keluar anus atau spasme yang merupakan faktor penting terjadinya hemorrois
pembedahan ini dilakukan dalam keadaan teranastesi. Namun pembedahan ini sering
menimbulkan penyulit inkontinensia sehingga tidak dianjurkan.