Upload
herman-powerfull-man
View
98
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Dr. Heri Sunandar, M. Cl. Dosen Pembimbing
MAKALAH EKONOMI ISLAM II
TENTANG
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI RIAU
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri pada
Mata Kuliah Ekonomi Islam II
OLEH :
HERMAN01126103253
JURUSAN D3 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
UIN SUSKA RIAU
2012
0
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kesehatan,
kesempatan dan keluangan waktu serta keinginan yang mendalam dari lubuk hati
untuk menyelesaikan makalah yang berjudul Pengembangan dan Pembangunan
Ekonomi Riau Persfektif Ekonomi Ialam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Pekanbaru, 16 Desember 2012
penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
1.1. Latar Belakang......................................................................................2
1.2. Pembatasan Masalah.............................................................................4
1.3. Tujuan penulisan...................................................................................4
1.4. Manfaat penulisan.................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
2.1. Pengertian.............................................................................................5
2.2. Tujuan Ekonomi Islam..........................................................................6
2.3. Konsep Ekonomi Syariah.....................................................................7
2.4. Pengembangan dan Pembangunan Ekonomi Riau ..............................8
2.4.1. Potensi Sumber Daya Alam......................................................9
2.4.2. Potensi Sumber Daya Manusia.............................................. 11
2.5. Upaya pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau....................12
2.6. Analisis................................................................................................13
BAB III PENUTUP...................................................................................................14
3.1. Kesimpulan..........................................................................................14
3.2. Kritik dan saran...................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.5. Latar Belakang
Kondisi perekonomian Provinsi Riau dan kecendrungan perkembangannya
pada dasarnya didukung oleh sumber daya alam (Resource Base Economy) yang
dimiliki seperti perkebunan, kehutanan dan perikanan serta pertambangan dan energi.
Berdasarkan potensi sumber daya alam tersebut, maka pengelolaan yang efektif dan
efisien akan memperkokoh struktur perekonomian Provinsi Riau. Disamping hal
tersebut kekayaan sumber daya pesisir dan kelautan juga menjadi penting bagi
perkembangan perekonomian pada masa mendatang melalui kegiatan perikanan,
wisata bahari, pertambangan dan jasa kelautan seperti kepelabuhan dan lainnya.
Pengembangan dan pembangunan ekonomi Provinsi Riau tersebut tidak hanya
didukung oleh potensi sumber daya alam yang dimiliki Provinsi Riau, tetapi
pengembangan dan pembangunan perekonomian Provinsi Riau ini harus didukung
oleh sumber daya manusianya agar pengelolaannya bisa seefektif dan seefesien
mungkin. Untuk menigkat sumber daya manusia yang bisa mengelola pertumbuhan
ekonomi Riau maka sumber daya manusia tersebut harus dibekali dengan pendidikan
dan keahlian yang berbasis Syariah. Dengan demikian, pengelolaan sektor ekonomi
bisa berkembangan dengan baik berlandaskan syariah.
Pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau berdasarkan ekonomi Islam
sudah terlihat jelas yaitu dari sektor perbankan, pendidikan Islam yang mencetak
potensi sumber daya manusia dalam pengelolaan pertumbuhan dan pembangunan
perekonomian Riau.
Bedasarkan permasalahan di atas dalam pengelolaan perkembangan dan
pembangunan perekonomian Riau maka penulis menarik sebuah tema dalam makalah
ini yaitu “Pengembangan dan Pembangunan Ekonomi Riau dalam Perspektif
Ekonomi Islam”.
3
1.6. Pembatasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini hanya mengidentifikasikan permasalahan
tentang Pengembangan dan Pembangunan Ekonomi Riau dalam Perspektif Islam.
1.7. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar penulis mengetahui bagaimana
bagaimana pengembangan dan pembangunan ekonomi riau bedasarkan ekonomi
Islam.
Tujuan lain penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mandiri mata
kuliah Ekonomi Islam pada semsester tiga.
1.8. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu penulis dapat memenuhi tugas mandiri
mata kuliah ekonomi Islam dan mengetahui bagaimana perkembangan ekonomi di
Riau.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia
yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid
sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Bekerja merupakan
suatu kewajiban karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya
dalam surat At Taubah ayat 105:
Artinya “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Pembangunan Ekonomi menurut para teorikus ekonomi Islam bersifat
komprehensif, tidak terbatas pada variable-varibel ekonomi semata, akan tetapi
seperti yang ditegaskan oleh Khurshid meliputi aspek moral dan social, material dan
spiritual. Khurshid juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi menurut Islam
tidak lepas dari keadilan ditribusi pendapatan dan kekayaan bagi setiap individu pada
setiap generasi, menghapus riba dan mewajibkan zakat. Pendapat lain menambahkan
bahwa pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk membersihkan dan mensucikan akidah
dan membenarkan iman. Dengan demikian, terdapat perbedaan mendasar antara
konsep pertumbuhan ekonomi menurut Islam dengan kapitalis dan sosialisme. Sistem
5
Ekonomi Islam menurut khursyid berasaskan filsafat al-tauhid, al-rhububiayah, dan
al-istikhlaf.1
2.2. Tujuan Ekonomi Islam
Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam system Islam mengarah pada
tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan,
kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal
ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia dan
di akhirat.
Seorang fuqaha asal Mesir bernama Prof.Muhammad Abu Zahrah mengatakan
ada tiga sasaran hukum Islam yang menunjukan bahwa Islam diturunkan sebagai
rahmat bagi seluruh umat manusia, yaitu:2
1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
masyarakat dan lingkungannya.
2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup aspek
kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
3. Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati bahwa
maslahah yang menjad puncak sasaran di atas mencaku p lima jaminan dasar:
keselamatan keyakinan agama ( al din)
kesalamatan jiwa (al nafs)
keselamatan akal (al aql)
keselamatan keluarga dan keturunan (al nasl)
keselamatan harta benda (al mal)
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam Secara garis besar ekonomi Islam memiliki beberapa
prinsip dasar:
1 Khursyid Ahmad, 1985. Al-Tanmiyah al-iqtisodiyah fi ithorin islamiyin, terjemah rafiq Al-Mistri, Majalah Abhas al- Iqtisod Al- Islami, nomor 2, bagian 2. Hal. 5-46.
2 Buku Saku Lembaga Bisnis Syariah yang diterbitkan oleh Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah
6
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah
swt kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
segelintir orang saja.
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya
direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat
nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.
2.3. Konsep Ekonomi Islam
Ekonomi berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan ambisi materi. Ilmu
ekonomi dititikberatkan pada usaha pencapaian tujuan dalam Islam dengan Ikhtishot (
maksud atau tujuan). Allah SWT sang kholik manusia dan jin telah menciptakan
manusia dari unsure jasmani dan rohani. Bukan hanya manusia, semua makhluk
tumbuhan dan hewan pun terdiri dari unsur tersebut.
Keberadaan jasad manusia tersebut memenuhi kebutuhan –kebutuhan dan cara
memenuhinya. Tanpa memenuhi kebutuhan hidup tidak akan lestari. Oleh karenanya
tidak ada jalan lain untuk tidak memenuhinya selain dengan cara biologis. Namun,
pemenuhan kebutuhan bukan jalan akhir tujuan hidup manusia. Karenanya kita harus
melatakkan kebutuhan dan kemampuan mental dan fisik dengan merubahnya menjadi
kebutuhan akan menyembah Allah SWT yang menciptkan kita. Inilah konsep
pertama Ekonomi Islam dalam naungan hokum Allah SWT.3
3 Mahmud Abu Saud, 1996. GBEI ( Garis-Garis Besar Ekonomi Islam), Jakarta : Gema Insani Press. Hal. 16.
7
Konsep kedua yaitu beriman kepada keesaan Allah SWT. Sebagai muslim kita
tidak bisa mentolerir peliteisme sedikitpun. Tujuan setiap perbuatan yang
bertentangan dengan keimanan terhadap keesaan Allah SWT tidak ada kaitannya
dengan Islam karena dapat merusak dasar-dasar dan sendi Islam. Berarti hanya ada
dua alternatif yaitu antara monoteisme murni dan poloteisme mutlak.4
Konsep ketiga ekonomi Islam yaitu dalam situasi apapun berlaku aturan Islam.
Ekonomi adalah bagian penting dalam kehidupan dalam segala bidang.5
Jadi, dalam pengembangan dan pembangunan Ekonomi Riau berdasarkan
konsepsi Islam sangat urgansi untuk diterapkan kepada pelaku ekonomi yang ada di
Riau untuk mengaplikasikan konsep ekonomi Silam tersebut.
2.4. Pengembangan dan Pembangunan Ekonomi Riau
Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju
pola-pola masyarakat yang lebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang
memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap
lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya memperoleh
kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri serta pertanggungjawaban atas
perbuatannya di akhirat terhadap Allah SWT.
Dalam pengembangan ekonomi di Riau dapat didasarkan pada dua potensi yang
sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi Riau. Adapun kedua potensi
tersebut yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di Riau.
2.4.1. Potensi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul
secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan,
4 Ibid.5 Ibid
8
tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen anbiotik, seperti minyak bumi,
gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. 6
Potensi SDA Riau sangat beragam diantaranya perkebunan, perikanan,
pertambangan serta dan energi.
1. Perkebunan
Di sektor perkebunan, Pemerintah Provinsi Riau tengah berupaya
mengembangkan industri hilir hasil produksi kelapa sawit dengan membangun pabrik
pengolahan kelapa sawit dan industri turunan CPO. Sebagai sebuah daerah agraris,
Provinsi Riau memiliki lahan perkebunan yang sangat luas.
Provinsi Riau kini mampu menjadi daerah penghasil produk perkebunan yang
bermutu tinggi. Data statistik menyatakan bahwa saat ini Provinsi Riau memiliki
1.530. 150 hektar lahan perkebunan sawit ( terluas di Indonesia) dengan produksi
CPO sebanyak ±4,659,246 ton/ tahun (nomor dua terbesar di Indonesia). Disamping
itu, produk-produk hasil perkebunan lainnya seperti karet, kopi, kelapa, dan sayur
sayuran merupakan potensi yang memberikan kontribusi besar bagi partumbuhan
perekonomian daerah. Dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan terminal
agribisnis di Kota Dumai, Pemerintah Provinsi Riau membuka peluang seluas-
luasnya bagi kalangan pelaku usaha dan pemilik modal untuk menanamkan modalnya
melalui pemmbangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dan industri turunan CPO di
sebuah kawasan khusus yang diberi nama Kawasan Industri Dumai. Peluang investasi
tersebut sepenuhnya terbuka bagi para investor dalam negeri (PMDN) maupun
investor asing (PMA) dan BUMD / BUMN.7
Perkebunan inilah yang merupakan bentuk upaya pemerintah dalam
mengembangan perekonomian Provinsi Riau.
6 Barrow M. 2010. Natural Resources. Diakses pada 6 Agustus 2011.7 www.google.com/peluang dan potensi investasi provinsi Riau.2010.
9
2. Perikanan8
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Irwan Effendi mengatakan, potensi
perikanan di Riau cukup tinggi, yakni mencapai 132.000 ton, meningkat daripada
tahun sebelumnya yang hanya 127.000 ton. Potensi tersebut dapat dilihat dari
beberapa sektor pengembangan, baik perikanan dan kelautan di Laut Cina Selatan,
Selat Malaka, perairan umum, maupun budidaya kolam, tambak, dan keramba. "Kami
melihat potensi dari sektor perikanan masih cukup besar untuk dikembangkan," ujar
Irwan, Senin (31/1/2011).
Potensi biota di Laut China Selatan mencapai 361.430 ton, sedangkan
pemanfaatannya baru 211.732 ton atau 58,8 persen. Untuk beberapa potensi,
pemanfaatannya sudah melampaui batas (overfishing), seperti di Selat Malaka dan
perairan umum. Potensi pengembangan di Selat Malaka senilai 84.928 ton. Namun,
pemanfaatannya mencapai 84.994 ton atau 100,07 persen. Begitu juga di perairan
umum, potensi pengembangannya 14.232 ton. Akan tetapi, pemanfaatannya melebihi
potensi tersebut, yakni 14.354,9 ton atau 100,01 persen. "Dengan kondisi ini, ikan
dan biota perairan yang masih tergolong kecil dan tahap pembesaran juga
tereksploitasi nelayan. Jika berlarut-larut, ini akan berdampak negatif berupa
penurunan potensi dari sektor perikanan dan kelautan di Riau," katanya.
Dia juga menjelaskan, potensi sektor perikanan tidak hanya berada di sektor
kelautan, tetapi juga perikanan darat. Hal ini terlihat dari potensi budidaya kolam
yang mencapai 14.000 ton, sementara pemanfaatannya baru 2.403,58 ton atau 17,17
persen. "Begitu juga potensi pengembangan tambak dan keramba, pemanfaatannya
masih di bawah 10 persen," ungkapnya. Beberapa potensi inilah, menurut dia, yang
dapat dikembangkan secara optimal dalam mendukung pendapatan asli daerah untuk
Pemerintah Provinsi Riau.
8 Kompas, 31 Januari 2011
10
3. Pertambangan
Hasil pertambangan provinsi Riau adalah Minyak bumi, Gas, dan Batu Bara.
Minyak bumi merupakan pertambangan mayoritas daerah Riau, minyak bumi
terdapat di daerah Kabupaten Siak tepatnya di Minas, kabupaten Bengkalis Tepatnya
di kecamatan Mandau Duri , dan Rokan Hilir tepatnya di kecamatan Tanah Putih di
desa Sintung.9.
Potensi ini merupakan asset perekonomian Riau yang merupakan pengembangan
dari perekonomian Riau.
2.4.2. Potensi Sumber Daya Manusia
Pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau sangat bergantung kepada
sumber daya manusia yang berintelektual dan memiliki agamais yang kuat. Hal ini
diperlukan karena dalam pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau bisa
berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari syariat. Dengan demikian
dibutuhkan sarana dan prasarana dalam menyiapkan SDM yang berpontensi yang
sesuai syariah sehingga bisa mengembangkan dan membangun perekonomian Riau
bedasarkan Ekonomi Islam. Dalam menyiapkan SDM berbasis syariah ini diperlukan
peran serta pemerintah.
Pemerintah Provinsi Riau sudah mulai perupaya untuk mencetak SDM yang
berbasis syariah yaitu dengan cara mendirikan lembaga pendidikan Islam seperti
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Dengan adanya lembaga
pendidikan ini maka SDM Riau akan banyak meluluskan sarjana-sarjana Islam yang
dapat mengembangkan dan membangun ekonomi berbasis Islam di Riau.
2.5. Upaya pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau
9 ( wawancara kepada masyarakat Sintung, Rades, 13 Desember 2012)
11
Upaya pengembangan dan pembangunan ekonomi riau berdasarkan ekonomi
Islam berdasarkan bebrapa sector pendukungnya akan dibahas sebagai berikut :
1. Sektor pendidikan
Pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau berdasarkan ekonomi Islam
sangat dibutuhkan peran serta lembaga pendidikan, terutama PTNI (Perguruan Tinggi
Ngeri Islam). Peran dari lembaga pendidikan Islam adalah membentuk sumber daya
manusia yang memiliki intelektual yang berdasarkan syariah. Sehingga untuk
membentuk sumber daya seperti itu peran PTNI ini memberikan pendidikan Ekonomi
Islam pada setiap mahasiswa.
2. Sektor lembaga keuangan
Dalam sector keuangan Riau telah mulai mengembangkan system syariah dengan
bukti tersebarnya perbankan syariah di berbagai daerah Riau. Seperti bagansiapiapi
disana telah terdapat BSM tepatnya di ibu kota kabupaten Rokan Hilir dan juga
didaerah kecamatannya.
Lembaga keuangan syariah ini sangat membantu dalam pengembangan ekonomi
Riau yang Islami. Dengan adanya ini maka kesejahteraan masyarakat akan mulai
tercapai dan masyarakat tidak lagi bergelut dengan riba dengan menggunakan
perbankan konvensioal.
3. Sektor Lembaga pemerintahan
Lembaga pemerintahan kini telah mulai mempersipakan berbagai cara untuk
mengembangkan dan membangun ekonomi Riau berbasis ekonomi Islam. Dengan
adanya PTN Islam seperti Universitas Islam Negeri. Ini merupakan suatu upaya
pemerintah dalam mengembagnkan dan membangun ekonomi Riau dengan system
syariah. Kemudian dalam masalah keaungan, Riau telah membuka Unit usaha syariah
pada bank Riau. Ini sautu bukti bahwa pemerintahan Riau telah mulai
mengembangkan ekonomi Riau secara Ekonomi Islam.
Kemudian dengan penyebaran-penyebaran perbankan syariah diberbagai daerah
kabupaten yang ada di Riau juga merupakan suatu upaya pemerintah dalam
mengembangkan dan membangun ekonomi syariah.
12
2.6. Analisis
Pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau dalam konsep Ekonomi Islam
pemerintah dan masyarakat Riau harus berperan penting dalam upaya
pemgembangan dan pembangunan tersebut. Tanpa peran pemerintah dan masyarakat
Riau maka semua yang direncanakan tidak akan membuahkan hasil yang baik.
Upaya pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau ini pemerintah telah
berupaya seperti mengembangkan pendidikan yang berbasis Islam untuk mencetak
sumber daya manusia yang Islami, sektor keuangan pemerintah telah menyebarkan
perbankan syariah diseluruh daerah Provinsi Riau dan dari segi lembaga
pemerintahan, pejabat pemerintahan sudah banyak yang sarjana-sarjana Islam.
Potensi yang telah diupayakan pemerintah untuk mengembangankan dan
membangun Ekonomi Riau dalam konsep Islam sudah berjalan walaupun belum
maksimal tetapi pemerintah sudah berupaya untuk menjadi Riau sebagai pusat
pemerintahan yang berbasis Islam.
Selain daripada itu, Masyarakat Riau juga sudah banyak mengerti tentang
Ekonomi Islam terutam kalangan muda yang mengabil jrusan Ekonomi Islam di
perguruan Tinggi Islam yang tersebar di Riau.
13
BAB III
PENUTUP
3.3. Kesimpulan
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia
yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan
tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
Tujuan ekonomi dalm Islam tersebut bukan saja memenuhi kebutuhan
individu tetapi juga memenuhi kubutuhan yang agregat serta juga memiliki
konsep keadilan dan mempertangugjawabkan segala perbuatannya di dunia
kepada Allah SWT.
Pembangunan dan pengembangan ekonomi berdasarkan Islam tergantung
kepada SDA dan SDM yang didukung moralitas pelaku ekonomi tersebut serta
atas izin Allah SWT sebagai pencipta sekalian Ala mini.
3.4. Kritik dan saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis sangat berharap
sekali atas kritik serta saran para pembaca sekalian untuk kesempurnaan makalah
ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kompas, 2011, Perikanan Indonesia
www.google.com/peluang dan potensi investasi provinsi Riau.2010.
Abu Saud, Mahmud. 1996. GBEI ( Garis-Garis Besar Ekonomi Islam). Jakarta: Gema
Insani Press.
Buku Saku Lembaga Bisnis Syariah yang diterbitkan oleh Pusat Komunikasi
Ekonomi Syariah
Ahmad, Khursyid,.1985. Al-Tanmiyah al-iqtisodiyah fi ithorin islamiyin, terjemah
rafiq Al-Mistri, Majalah Abhas al- Iqtisod Al- Islami, nomor 2, bagian 2.
15