Hernia Pada Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bb

Citation preview

HERNIA PADA ANAK

DefinisiHernia adalah protrusi (penonjolan) dari isi organ viseral melalui dinding abdomen. Ada dua komponen utama pada hernia. Yang pertama adalah defek yang terjadi baik lokasi dan ukurannya. Komponen kedua adalah kantung hernia yang kantung yang menonjol melalui defek yang terjadi. Kantung hernia bisa berisi kandungan dalam abdomen, seperti usus halus, usus besar atau kandung kemih, atau dapat kosong.EtiologiHernia inguinalis dianggap sebagai penyakit congenital pada anak. Sedangkan pada orang dewasa walaupun banyak perdebatan tentang hernia, tetapi hernia pada orang dewasa biasanya terjadi karena kelemahan pada dinding abdomen.Hernia kongenital mayoritas yang terjadi pada anak dianggap sebagai suatu perkembangan yang normal, bukan sebuah kelemahan yang diperoleh. Selama perkembangan janin, testis turun dari ruang intra-abdomen ke dalam scrotum pada trimester ke-tiga ( pada bulan ke-7 sampai bulan ke-8 ), penurunannya didahului oleh gubernaculum dan divertikulum peritoneum yang menjorok melalui kanalis inguinalis dan akhirnya menjadi processus vaginalis. Pada minggu ke 36-40, processus vaginalis akan menutup dan menghilangkan pembukaan peritoneum pada inguinal. Kegagalan processus vaginalis untuk menutup cincin internal akan menyebabkan Patent Processus Vaginalis (PPV), yang juga menjelaskan penyebab tingginya insiden hernia inguinalis pada bayi prematur. Processus vaginalis akan menutup sejalan dengan usia perkembangan anak dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Anak-anak dengan PPV dan carier hernia inguinal tidak selalu menunjukkan suatu hernia inguinalis saat itu juga. Dalam sebuah penelitian terhadap 600 orang dewasa yang menjalani laparoskopi karena tidak adanya perbaikan hernia inguinalis, inspeksi bilateral dari cincin inguinal interna menunjukan 12% adanya PPV. Selama 5 tahun ke depan pasien dengan cincin inguinal interna terbuka mempunyai kesempatan 4x lebih besar terkena hernia inguinalis rekuren daripada pasien dengan cincin inguinal interna tertutup.

EpidemiologiHernia inguinalis indirect kebanyakan terjadi pada anak-anak, terkait dengan prosesus vaginalis persisten. Sekitar 1-5% anak dilahirkan dengan timbulnya hernia inguinalis. Namun, insiden meningkat pada bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah (13% pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 32 minggu dan 30% pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1000 g). Pada kebanyakan kasus, rasio hernia inguinalis pada anak laki-laki dan anak perempuan adalah 8 : 1 sampai 10 : 1. Sekitar 10% hernia didiagnosis saat lahir bilateral.Sebagian besar hernia inguinalis unilateral terdapat di sisi kanan. Namun sepertiga pasien yang mengalami perbaikan hernia inguinalis unilateral dapat mengalami hernia inguinalis sisi kontralateral. Walaupun pemeriksaan fisik diandalkan dalam mendiagnosis hernia, namun pemeriksaan tersebut masih mempunyai keterbatasan dalam mendiagnosis hernia yang berukuran kecil. Sehingga meskipun pasien didiagnosis mengalami hernia inguinalis unilateral sebenarnya pasien tersebut kemungkinan memiliki hernia inguinalis bilateral. Dengan teknik laparoskopi maka hernia kontralateral dapat diperiksa tanpa sayatan. Dalam sebuah penelitian, pasien dengan hernia inguinalis unilateral, sebanyak 22% juga memiliki hernia pada sisi kontralateral.AnatomiDaerah inguinal merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari otot, ligamen, dan fascia yang terjalin dalam mode multiplanar. Karena sebagian besar hernia inguinalis terjadi pada pria, deskripsi umum anatomi inguinal yang akan dibahas berkaitan dengan inguinal pada pria. Kanalis InguinalisTerdapat beberapa struktur di dalam kanalis inguinalis. Kanalis inguinalis mengandung korda spermatika pada pria dan ligamentum rotundum pada wanita. Kanal ini terletak secara oblik diantara lingkaran inguinal dalam atau interna, yang berasal dari fasia transversalis, dan lingkaran inguinal superfisial atau eksterna yang berasal dari aponeurosis oblikus eksterna. Korda spermatika berjalan lingkaran interna melewati kanalis inguinalis dan keluar menuju lingkaran eksterna untuk bergabung dengan testis di dalam skrotum. Korda spermatika mengandung beberapa struktur termasuk fasia spermatika superfisial (berasal dari fasia Scarpa dan fasia Camper), fasia spermatika eksterna (berasal dari muskulus oblikus eksternus), lapisan muskulus kremaster sirkumferens (bersala dari muskulus oblikus internus), dan arteri spermatika eksterna atau arteri kremaster, fasia spermatika interna (berasal dari fasia transversalis), vas deferens dan arteri vas deferens, arteri spermatika interna atau arteri testikular yang berasal dari aorta, tepat di sebelah inferior arteri renalis, pleksus vena pampiniforme yang berasal dari vena testicular dan berjalan menuju vena kava di sebelah kanan dan vena renalis di sebelah kiri, nervus ilioinguinal, dan cabang genital dari nervus genitofemoralis, dan serat simpatis dari pleksus hipogastrikus.

Gambar Kanalis InguinalisKanalis inguinalis dapat dibagi berdasarkan batasannya. Di anterior kanalis inguinalis terikat oleh aponeurosis oblikus eksternus, di superior oleh oblikus internus dan muskulus dan aponeurosis abdominis transversus, dan di bagian inferior oleh ligament lakunar dan inguinal. Dinding inferiormya dibentuk oleh fasia transversalis. Jika terjadi defek pada dinding ini, maka perioteneum dan isi dari kavitas abdomen dapat mengalami herniasi.Trigonum HasselbachTrigonum Hasselbach dibentuk oleh ligamen inguinal pada sisi lateral, selubung rektus di bagian medial, dan pembuluh darah epigastrik inferior pada sisi superior. Hernia direk terjadi jika ada penonjolan terhadap dinding kanalis inguinalis pada trigonum Hasselbach (medial sampai inferior pembuluh darah epigastrik). Sehingga, hernia direk adalah penonjolan peritoneum melewati fasia transversalis (berdekatan dengan korda spermatika). Kantung hernianya keluar kanal bersamaan dengan korda spermatika melewati lingkaran externa menuju ke skrotum. Kantung hernia indirek umumnya ditemukan pada aspek anteromedial korda spermatika. Hernia yang terjadi secara direk dan indirek disbut juga sebagai pantaloon hernia (pantaloon= celana), karena kedua hernia tersebut menggantungkan pembuluh darah epigastik inferior, mirip dengan gambaran sepasang celana.

Gambar Trigonum Hasselbach.

Anulus inguinalis profundus adalah suatu lubang berbentuk oval pada fascia transversalis terletak sekitar inci (1,3 cm) di atas ligamentum inguinale. Di sebelah medial anulus ini terdapat arteri dan vena epigastrica inferior yang berjalan ke atas dari arteri dan vena illiaca externa. Pinggir-pinggir anulus, merupakan tempat melekatnya fascia spermatica interna (atau pembungkus bagian dalam ligamentum teres uteri).Anulus inguinalis superficialis merupakan lubang berbentuk segitiga pada aponeurosis musculus obliquus externus abdominis dan terletak tepat di atas dan medial terhadap tuberculum pubicum . Pinggir-pinggir anulus, kadang-kadang disebut crura, merupakan tempat melekatnya fascia spermatica externa.Dinding inferior atau dasar canalis inguinalis dibentuk oleh lipatan pinggir bawah aponeurosis musculus obliquus externus abdominis yang disebut ligamentum inguinale dan ujung medialnya disebut ligamentum lacunare. Dinding superior atau atap canalis inguinalis dibentuk oleh serabut terbawah musculus obliquus intenus abdominis dan musculus transversus abdominis yang melengkung.Seluruh panjang dinding posterior canalis inguinalis dibentuk oleh fascia transversalis. Dinding posterior ini diperkuat di 1/3 medial oleh conjoint tendon, yang merupakan gabungan tendon insertion m.obliqus abdominis internus dan m. transversus abdominis yang melekat pada crista pubica dan linea pectinea. Oleh karena itu, dinding ini paling kuat dimana ia berhadapan dengan bagian dinding anterior yang paling lemah, yaitu annulus inguinalis externus.Funiculus spermaticus merupakan gabungan struktur-struktur yang melalui canalis inguinalis dan berjalan menuju ke dan dari testis. Funiculus spermaticus diliputi oleh tiga lapisan konsentris fascia yang berasal dari lapisan-lapisan dinding anterior abdomen. Funiculus spermaticus berawal pada anulus inguinalis profundus yang terletak lateral terhadap arteri epigastrica inferior dan berakhir di testis.Bagian-bagian hernia diantaranya: Pintu hernia terdiri dari lapisan-lapisan dinding perut dan pangggul, jadi tebentuk dari otot, tendon, jaringan perut dan juga tulang. Penamaan berdasarkan lokasi pintu atau tempat masuknya. Kantung hernia yaitu peritoneum parietalis. Terdiri dari kolum, korpus dan basis. Kantung hernia dapat terdiri dari 2 kantung (bilokularis) dan salah satu kantungnya dapat terletak di dalam atau diantara dinding perut (Zwerchsackform). Kanal hernia, membentang antara cincin interna dan eksterna. Kanal ini dapat berjalan horizontal ataupun miring. Pada hernia inguinalis, kanalnya adalah kanalis inguinalis. Isi hernia, dapat bermacam-macam, misalnya usus halus, omentum, caecum, ovarium. Bila isinya divertikulum meckel maka disebut Hernia Littre, bila isinya sebagian dinding usus disebut Hernia Richler. Selubung hernia, merupakan lapisan-lapisan yang menyelubungi kantung hernia. Pada hernia inguinalis selubung hernia dibentuk oleh kantung peritoneum, lemak preperotoneal, fascia transversalis, m.cremaster, fascia superficialis perineal dan epidermis. Pengetahuan mengenai selubung hernia ini penting untuk pembedahan.Embriologi Canalis InguinalisLigamentum gubernaculum turun pada tiap sisi abdomen dari pole inferior gonad ke permukaan interna labial/scrotum. Gubernaculum akan melewati dinding abdomen yang mana pada sisi bagian ini akan menjadi kanalis inguinalis. Processus vaginalis adalah evaginasi diverticular peritoneum yang membentuk bagian ventral gubernaculums bilateral. Pada pria testes awalnya retroperitoneal dan dengan processus vaginalis testes akan turun melewati canalis inguinalis ke scrotum dikarenakan kontraksi gubernaculum. Pada sisi sebelah kiri terjadi penurunan terlebih dahulu sehingga, yang tersering hernia inguinalis lateralis angka kejadiannya lebih banyak pada laki-laki dan yang paling sering adalah yang sebelah kanan. Testis yang pada mulanya terletak didalam rigi urogenital di retroperitoneum, turun kedaerah cincin dalam pada sekitar umur kehamilan 28 minggu. Penurunan testis melalui kanalis inguinalis diatur oleh hormon androgen dan faktor mekanis (meningkatkan tekanan dalam perut). Testis turun kedalam skrotum pada umur kehamilan 29 minggu. Setiap testis turun melalui kanalis inguinalis eksterna ke prosesus vaginalis.Pada wanita ovarium turun ke pelvis dan gubernaculum bagian inferior menjadi ligamentum rotundum yang mana melewati cincin interna ke labia majus. Processus vaginalis normalnya menutup, menghapuskan perluasan rongga peritoneal yang melewati cincin interna. Pada pria kehilangan sisa ini akan melekatkan testis yang dikenal dengan tunika vaginalis. Jika processus vaginalis tidak menutup maka hidrokel atau hernia inguinalis lateralis akan terjadi. Sedangkan pada wanita akan terbentuk kanal Nuck. Akan tetapi tidak semua hernia ingunalis disebabkan karena kegagalan menutupnya processus vaginalis dibuktikan pada 20%-30% autopsi yang terkena hernia ingunalis lateralis proseccus vaginalisnya menutup.Selama beberapa minggu terakhir kehamilan atau segera setelah lahir, lapisan prosesus vaginalis secara normal berfusi bersama dan berobliterasi masuk kedalam saluran inguinal disekitar cincin interna. Kegagalan obliterasi mengakibatkan berbagai anomali inguinal. kegagalan total obliterasi akan menghasilkan hernia inguinalis total. Obliterasi distal dengan bagian proksimal patensi akan menghasilkan hernia inguinalis tidak langsung. Obliterasi proksimal dengan bagian distal patensi akan menghasilkan hidrokel murni,lebih dikenal sebagai hidrokel tunika vaginalis. Obliterasi prosesus vaginalis sebelah proksimal dan distal tetapi patensi di bagian tengah tali spermatika akan menghasilkan hidrokel tali tersebut.Istilah hidrokel komunikans membingungkan dan seharusnya dihindari karena anomali ini sinonim dengan hernia inguinalis total.Klasifikasi HerniaSejumlah sistem klasifikasi telah dikembangkan sehubungan dengan hernia inguinalis. Suatu sistem klasifikasi yang ideal juga akan mampu standarisasi sebelum operasi hernia dan memungkinkan pendekatan yang paling tepat untuk penatalaksanaan, daripada membuat keputusan manajemen berdasarkan temuan intraoperatif. Namun, klasifikasi preoperative sangat bergantung pada anamnesis dan pemeriksaan fisik. Sedangkan klasifikasi intraoperatif juga rumit oleh fakta bahwa komponen-komponen tertentu dari hernia inguinal tidak dapat dinilai melalui metode laparoskopi.Sejumlah penulis, termasuk Rutkow, Robbins, Gilbert, Nyhus, dan Schumpelick, telah berusaha untuk merancang sistem klasifikasi standar. Klasifikasi Nyhus lebih rinci dan menilai tidak hanya lokasi dan ukuran dari cacat, tetapi juga integritas dari cincin inguinal dan lantai inguinalis. Karena itu, ini adalah salah satu klasifikasi yang paling banyak digunakan. Sistem ini membagi hernia menjadi empat jenis, dengan tiga sub-grup untuk tipe III. Sistem Klasifikasi Nyhus

Tipe IHernia indirek, cincin inguinal interna normal, biasanya pada bayi, anak-anak dan remaja.

Tipe IIHernia indirek, cincin inguinal membesar tapi tidak menyentuh lantai canalis inguinalis, tidak meluas ke scrotum

Tipe III AHernia direk, ukuran tidak diperhitungkan

Tipe IIIBHernia indirek, meluas ke dinding inguinal posterior, hernia indirek yang turun ke scrotum termasuk dalam kategori ini karena biasanya berhubungan dengan perluasan ruang langsung, juga termasuk hernia pantalon, dan hernia yang menyebabkan kelemahan dinding inguinal posterior.

Tipe III CHernia femoralis

Tipe IVHernia rekuren (direk, indirek, femoralis dan kombinasi)

Klasifikasi Hernia InguinalisHernia Inguinalis MedialisHernia Inguinalis Lateralis

Hernia masuk canalis inguinalis karena kelemahan dinding posterior dan tidak melewati cincin internal Terdapat di posterior funiculus spermaticus Tidak pernah masuk scrotum Jarang terjadi strangulata Biasanya pada pria dan usia tua Biasanya pada perokok dengan kelemahan jaringan conective Faktor predisposisi : aktifitas berat, batuk kronik, dan ketegangan. Dapat mencederai n.illioinguinal Hernia melewati cincin interna sampai ke cincin externa Dapat masuk ke scrotum Jika kongenital dapat terjadi karena patent processus vaginalis Biasa terjadi pada pria dan wanita Pada semua umur Biasanya hernia inguinalis dextra lebih sering daripada hernia inguinalis sinistra

PatofisiologiPada anak Faktor kongenital (kegagalan penutupan prosesus vaginalis) masuknya isi rongga abdomen melalui anulus inguinalis internus sampai keluar dari anulus inguinalis eksternus muncul benjolan pada inguinal yang bisa turun sampai ke skrotum. Bersifat reponible namun lama-kelamaan bila isi kantung hernia bertambah besar dapat menyebabkan terjepitnya isi kantung hernia bersifat irreponible. Pada dewasa Faktor didapat ( batuk kronik, aktivitas yang sering mengangkat beban berat, sering mengejan saat BAB, dll) peningkatan tekanan intraabdominal dinding abdomen menjadi rapuh isi rongga abdomen mendorong dinding abdomen yang rapuh membuat jalur yang kemudian masuk kedalam kanalis inguinalis muncul benjolan pada daerah inguinal yang bisa turun sampai ke skrotum. Bersifat reponible namun lama-kelamaan bila isi kantung hernia bertambah besar dapat menyebabkan terjepitnya isi kantung hernia bersifat irreponible. Manifestasi klinisHernia inguinalis lateralis pada anak ditandai dengan adanya benjolan pada groin/selangkangan, dan bisa turun sampai ke skrotum, dapat terlihat selama peningkatan tekanan intraabdomen (menangis, tertawa, dan peregangan). Hernia biasanya secara spontan menghilang saat relaksasi, atau benjolan didorong masuk secara manual. Bila benjolan semakin membesar dan persisten disebut hernia inkarserata. Diagnosis hernia pada anak yang paling akurat berdasarkan anamnesis dan palpasi inguinal. Selain itu herniogram juga dapat dilakukan dalam mendiagnosis hernia, tetapi berdasarkan pertimbangan biaya, komplikasi, dan radiasi sehingga teknik ini jarang digunakan.

DiagnosisAnamnesisHernia inguinalis tanpa keluhan sering terdeteksi secara tidak sengaja saat pemeriksaan fisik. Disisi lain hernia dapat teridentifikasi intra-abdomen oleh laparoscopy. Pasien dengan hernia inguinalis bergejala akan datang ke dokter dengan keluhan nyeri di inguinal. Tak sedikit dari mereka akan datang dengan keluhan extrainguinal seperti gangguan pencernaan atau gangguan perkemihan. Berkaitan dengan ukuran, sebuah hernia dapat menekan saraf disekitarnya dan menyebabkan berbagai keluhan seperti nyeri yang menyeluruh, nyeri yang tajam disekitar inguinal dan nyeri alih. Tekanan atau rasa berat di iguinal merupakan keluhan yang umum terutama setelah aktifitas yang lama. Nyeri tajam mengindikasikan adanya saraf yang terkena dan tidak ada hubungannya dengan tingkat aktifitas pasien. Akhirnya, nyeri akibat penekanan saraf dapat menyebar ke scrotum, testis atau paha bagian dalam. Perubahan pada sistem pencernaan dan perkemihan mengindikasikan adanya hernia terdiri dari bagian usus atau adanya keterlibatan kandung kemih pada kantong hernia. Keluhan yang paling penting dari pasien adalah durasi dan progresivitas keluhan yang dirasakan. Hernia sering bertambah besar dalam waktu yang sangat lama. Tetapi beberapa pasien datang dengan riwayat hernia inguinalis akut karena aktifitas yang berat. Sekarang anamnesis lebih ditekankan pada apakah hernia reponible atau tidak. Kadang-kadang pasien dapat mendorong hernia kembali ke dalam perut tetapi seiring dengan bertambahnya ukuran hernia, peningkatan tekanan intra abdomen dan isi dari kantong hernia maka hernia tidak dapat lagi dimasukan ke dalam perut.Pemeriksaan FisikInspeksiHernia inguinalis lebih mudah dilihat saat pasien berdiri karena adanya peningkatan tekanan intra-abdomen. Hernia inguinalis lateralis didapatkan berbentuk elips, tidak mudah tereduksi, terkadang mencapai scrotum. Sedangkan hernia inguinalis medialis berbentuk sirkular, simetris, terletak dekat cincin eksterna (Trigonum Hasselbach).PalpasiPasien diminta berdiri, pasien diminta batuk atau pemeriksa melakukan manuver valsava yaitu ujung jari pemeriksa masuk ke dalam canalis inguinalis, kemudian pasien disuruh mengedan atau batuk. Dilakukan pada hernia inguinalis lateralis yang reponible. Bila benjolan sudah terlihat tidak perlu lagi dilakukan valsava manuever. Jika ada tonjolan bergerak ke lateral jari pemeriksa menunjukan hernia inguinalis medialis (hernia direk) tetapi jika benjolan menyentuh ujung jari pemeriksa menunjukan hernia inguinalis lateralis (hernia indirek). Jika benjolan terindentifikasi dibawah ligamentum inguinal merupakan hernia femoralis.Differential DiagnosisDiagnosa banding untuk massa di inguinal meliputi :

1

Hidrokel Varikokel Lipoma Hematoma Epididimitis Limfoma Metastasis tumor Torsio testis

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang tidak terlalu dibutuhkan dalam menegakkan diagnosis hernia, karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat menegakkan diagnosis hernia. Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain :USGUltrasonografi adalah teknik invasif minimal dan tidak memberikan efek radiasi yang banyak pada pasien. Struktur anatomi lebih mudah dilihat oleh karena kehadiran densitas tulang, karena di canalis inguinalis hampir sedikit tulang maka struktur lain seperti v. epigastric inferior dapat digunakan untuk mendeskripsikan anatomi inguinal.Herniogram Dapat digunakan dalam mendiagnosis hernia, tetapi berdasarkan pertimbangan biaya, komplikasi, dan radiasi sehingga pemeriksaan ini jarang digunakan.CT scan dan MRICT scan dan MRI menyediakan gambar statis yang mampu melukiskan antomi pangkal paha dan tidak hanya menunjukan adanya hernia inguinalis, tetapi juga menyingkirkan diagnosis banding dari gejala yang tidak khas. Tetapi penggunaan CT scan dan MRI dalam mendiagnosis hernia masih jarang digunakan.PenatalaksanaanNon operatif Dapat diterapkan pada pasien lansia atau pasien yang tidak stabil Penyangga hernia harus selalu digunakan Pemberian sedasi, elevasi setengah tubuh bagian bawah.Operatif Modalitas penatalaksanaan yang banyak dipilih Herniotomy adalah operasi dengan membuka kantong hernia, mengembalikan isi hernia ke tempatnya, menghilangkan kantung hernia memotong kantung hernia. Herniorhaphy merupakan tindakan membuka kantong hernia, mengembalikan isi hernia ke tempatnya, menghilangkan kantung hernia dan menutup defek dengan jahitan yang kuat. Lytles repair : menyempitkan cincin internal dengan menjahit dinding medial. Bassinis repair : menjahit tendon conjoint ke bagian ligamentum inguinal Shouldice repair : double breasting dari fascia transversalis Oglives repair : plikasi fascia transversalis Mc vays repair/ Coopers repair : conjoint tendon dijahit ke ligament coopers. Laparoscopic repair : membutuhkan pengalaman dan skill yang baik. Nyeri postoperasi minimal, membutuhkan anastesi lokal atau umum dan lebih mahal. Berdasarkan pendekatan operatif, teknik herniorraphy dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori utama yaitu (1) open anterior repair, (2) open posterior repair, (3) tension-free repair with mesh dan (4) laparoroscopic procedure.Pada umumnya semua hernia dilakukan pembedahan, akan tetapi pada hernia inguinalis reponible dengan pembukaan anulus yang besar dan pembukaan kantong hernia yang relatif kecil, penggunaan sabuk penopang dapat berguna untuk menghalangi penonjolan hernia. Hal ini dilakukan bila tindakan pembedahan tidak dapat dilakukan atau harus ditunda. Selain itu segala aktifitas yang dapat meningkatkan tekanan intra-abdomen sepeti mengangkat benda-benda berat dan batuk harus dihindari. Pada hernia irreponible dilakukan terapi konvensional dengan menggunakan analgetik dan muscle relaxant untuk mendorong penonjolan ke dalam abdomen. Apabila terapi konvensional tidak berhasil, tindakan operasi harus segera dilakukan. Keadaan strangulasi dapat menyebabkan gangren pada usus dalam waktu sekitar 6 jam. Terkadang ditemukan keadaan hernia irreponible yang melebihi waktu 6 jam tanpa disertai tanda klinis strangulasi, dapat dilakukan operasi elektif pada pasien ini.Tujuan pembedahan hernioplasti adalah untuk mencegah penonjolan melalui orifisium myopektineal. Integritas orifisium myopektinial dapat diperbaiki melalui dua cara sesuai dengan konsep Fruchaud, yaitu (1) penutupan aponeurosis orificium myopektineal dan (2) penggunaan prostetik sintetik untuk menutup defek pada fascia transversalis. Kedua metode ini dapat dikombinasikan. Teknik operasi Bassini, mc Vay dan Shouldice termasuk dalam teknik open anterior repair, dilakukan pembukaan aponeurosis obliquus externus dan pembebasan funikulus spermaticus. Fascia transversalis kemudian dibuka untuk melihat canalis inguinalis, daerah indirek dan direk. Kantung hernia diligasi, dan dasar canalis inguinalis direkonstruksi ulang. Teknik Nyhus (illiopubic tract repair) termasuk dalam open posterior repair. Perbedaan dengan teknik open anterior repair adalah rekontruksi dilakukan dari dalam. Persamaan kedua teknik ini adalah dilakukannya tension suture.Teknik Lichenstein dan Rutkow menggunakan suatu prostetik jaring-jaring nonabsorable. Pendekatan awal sama dengan teknik open anterior repair tanpa dilakukan penjahitan kuat (tension suture). Penggunaan mesh memungkinkan hernia diperbaiki tanpa adanya tension. Hernioraphy laparoskopi dilakukan dengan dua cara pendekatan operasi, yaitu transabdominal preperitoneal (TAPP) approach atau total extraperitoneal (TEP) approach.PrognosisTelah dilaporkan terjadinya rekurensi 0-1%, dijumpai pada anak yang lahir premature, defisiensi kolagen herediter. Adanya injury pada lantai kanalis inguinalis setelah tindakan herniorhapy. Biasanya terjadi pada hernia inguinalis medialis.

DAFTAR PUSTAKATowsend, M. Jr, dkk. Hernia at Sabiston textbook of Surgery. Elsivier. United State of America. 2008Brunicardi, F. Charles, dkk. Hernia at Schwartzs Principles of Surgery Eight Edition. Mc Graw Hill: United State of America. 2005Anatomi klinikStead, Latha. G, dkk. Hernia at First Aid for The Surgery Clerkship. Mc Graw Hill. United State of America. 2003 W. Keith, M.Thomas. Pediatric Surgery second edition.