Click here to load reader

Hipertensi pulmonal.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Hipertensi pulmonal

OLA & ECAHipertensi pulmonal1Hipertensi pulmonalAdalah suatu keadaan dimana terjadi tekanan darah tinggi di arteri paru-paru. Tekanan darah di arteri pulmonal yang normal adalah 8-20 mmHg, pada pasien PH tekanan paru >25 pd kondisi istirahat dan .30 pd saat beraktivitas. (pulmonary hypertension association)2EpidemiologiSering pd usia muda & usia pertengahanLebih sering 2 : 1Angka kejadian per tahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta pendudukHTTekanan arteri pulmonalis rata2 dipengaruhi oleh 3 variable :Resistansi pembuluh darah paru ( PVR )Curah jantung Tekanan atrium kiri4Gejala Hipertensi paru Sesak nafasJantung kanan bengkakNyeri di dadaPusingPingsanMudah lelahEdema pada pergelangan/ tungkai kakiraynauds phenomenon5Jenis HPHipertensi paru primerHipertensi paru sekunder6Hipertensi paru primerAtau disebut idiopatic pulmonary arterial hypertension (IPAH) adalah hipertensi paru tanpa penyebab yang jelasPh primer merupakan suatu kondisi yg langka, terdapat paa perempuan minimal 2x lebih sering dibandingkan laki2 dan biasanya terjadi pada dekade ke dua dan ketigaEtiologinya tidak diketahui, faktor :Obat2an, kokain, obat2an kemoterapi, infeksi hiv, sindrom keracunan oli

7Hipertensi paru sekunder atau associated pulmonary arterial hypertension (APAH) adalah hipertensi paru yang disebabkan oleh panyakit lainnya, contoh : penyakit jaringan ikar, penyakit jantung bawaan, dll..hipertensi pulmonal sekunder adalah hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh kondisi medis lain.

8Penyebab ph sekunder :Fibrosis paru, gagal napas karena abnormalitas dinding dada, penyakit tromboemboli, hidup didaerah tinggi, penyakit jantung sisi kiri, penyakit jantung kongenital9Gk ph primer Dispnu seringterjadiRasa tdk enak didada seperti angina yg letak disentralSinkop dpt timbul pd latihan.Sianosis jaringan10Gk hp sekunderBiasanya datang dengan gejala yg berkaitan dengan etiologi dasar ph (paru, jantung, emboli paru ). Jika ph telah lanjut maka gejala akan meliputi gejala ph primer

11Apapun etiologinya, tanda2 ph :Peningkatan jvpTakikardia sinus atau AFTekanan darah sistemik normal atau rendahSirkulasi perifer buruk (ekstremitas dingin)Bunyi jantung s3/s4Regurgitasi trikuspidEdemaMngkin pembesaran hati 12Status Fungsional Menurut WHO

Patogenesis

diagnosisEkgRadiografi thoraxTes fungsi paruEkokardiografi16ekgMungkin memperlihatkan deviasi aksis ke kanan, hipertrofi atrium kanan namun seringkali tidak signifikanAdanya dada emfisema (barrel chest) pd penyakit paru kronik mengurangi voltase elektrik ekg dan dapat mnutupi tanda2 hipertrofi17

18Radiografi thoraksBisa ditemukan dilatasi arteri pulmonalis utama pada semua penyebab PH. Hampir 85 % terdapat kelainan Radiografi torak pada HP, seperti pembesaran ventrikel kanan dan/atau atrium kanan, dilatasi arteri pulmonal. 19

20Tesfungsi paruAkan menunjukkan kelainan pada pasien dengan penyakit paru dasar. Kapasitas difusi karbonmonoksida sangat rendah bila ada PH21ekokardiografiEkokardiografi adalah modalitas diagnostic untuk evaluasi atau eklusi penyebab HP sekunder (seperti gagal ventrikel kiri, penyakit jantung katup, penyakit jantung kongenital dengan shunt sistemikpulmonal dan disfungsi diastolik ventrikel kiri). 22terapiTerapi konvensional : Membatasi aktivitas yg berlebihanPemberian oksigen untuk mengatasi sesak nafas dan hipoksia, saturasi oksigen dipertahankan diatas 90 %. Penggunaan diuretik untuk mengurangi sesak dan edema perifer, dapat bermanfat untuk mengurangi kelebihan cairan terutama bila ada regurgitasi trikuspidal.

23Managemen HPPMedikamentosa a. Terapi vasodilator b. Prostanoid c. Nitric oxide d. Phambat Fosfodiesterase e. Antagonis reseptor endotelin f. AntikoagulanTerapi intervensi (bedah) - Atrial septosotomi - Thromboenarterectomy pulmonary - Transplantasi paru

IPD,FKUIreferensiPatofisiologi sibernagl (hal.214)Lecture notes(242)www.escardio.org Phaindonesia.orgIpd harrison

26