Upload
chervonita-indri-turnip
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Faktor risiko yang tidak dapat dirubahUmur: makin bertambah umur risiko makin tinggiJenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanitaRiawayat cedera punggung atau HNP sebelumnyaFaktor risiko hnp yang dapat dirubahPekerjaan dan aktivitasOlahraga yang tidak teraturMerokokBerat badan berlebihanBatuk lama dan berulang
Citation preview
HERNIA NUKLEUS PULPOSUS
Definisi HNP
• Hernia Nukleus pulposus (HNP) atau Potrusi Diskus Intervertebralis (PDI) adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis (protrusi diskus) atau ruptur pada diskus vebrata yang diakibatkan oleh menonjolnya nukleus pulposus yang menekan anulus fibrosus yang menyebabkan kompresi pada syaraf, terutama banyak terjadi di daerah lumbal dan servikal sehingga menimbulkan adanya gangguan neurologi (nyeri punggung) yang didahului oleh perubahan degeneratif pada proses penuaan.
Etiologi
• Trauma, hiperfleksia, injuri pada vertebra• Spinal stenosis• Ketidakstabilan vertebra karena salah posisi, mengangkat• Pembentukan osteophyte• Degenerasi dan degidrasi dari kandungan tulang rawan
annulus dan nucleus mengakibatkanberkurangnya elastisitas sehingga mengakibatkan herniasi dari nucleus hingga annulus
Faktor ResikoFaktor risiko yang tidak dapat dirubah
1. Umur: makin bertambah umur risiko makin tinggi2. Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanita3. Riawayat cedera punggung atau HNP sebelumnya
Faktor risiko yang dapat dirubah1. Pekerjaan dan aktivitas2. Olahraga yang tidak teratur3. Merokok4. Berat badan berlebihan5. Batuk lama dan berulang
Epidemiologi • Herniasi diskus intervertebralis atau hernia nukleus
pulposus sering terjadi pada pria dan wanita dewasa dengan insiden puncak pada dekade ke 4 dan ke 5. Kelainan ini banyak terjadi pada individu dengan pekerjaan yang banyak membungkuk dan mengangkat.
• HNP pada daerah lumbal lebih sering terjadi pada usia sekitar 40 tahun dan lebih banyak pada wanita dibanding pria.
• HNP servikal lebih sering terjadi pada usia 20-40 tahun. • HNP torakal lebih sering pada usia 50-60 tahun dan
angka kejadian pada wanita dan pria sama.• Hampir 80% dari HNP terjadi di daerah lumbal.
Epidemiologi • Sebagian besar HNP terjadi pada diskus L4-L5 dan L5-S1.
Sedangkan HNP servikal hanya sekitar 20% dari insiden HNP.
• HNP servikal paling sering terjadi pada diskus C6-C7, C5-C6, C4-C5. Selain pada daerah servikal dan lumbal, HNP juga dapat terjadi pada daerah torakal namun sangat jarang ditemukan.
• Lokasi paling sering dari HNP torakal adalah diskus T9-T10, T10-T11, T11-T12. Karena ligamentum longitudinalis posterior pada daerah lumbal lebih kuat pada bagian tengahnya, maka protrusi diskus cenderung terjadi ke arah posterolateral, dengan kompresi radiks saraf.
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan keterbatasan pergerakan motorik dan berkurangnya sensasi rasa sesuai dengan persarafan yang terkena. Biasanya akan didapatkan parasthesi, atrofi otot daerah biceps dan triceps serta didaptkan otot-otot leher yang spastik.
Pemeriksaan Penunjang
1.Laboratorium : Darah
2.Gambaran Radiologik: Foto rontgen biasa sering terlihat normal atau terkadang-kadang dijumpai penyempitan ruang intervertebral, perubahan degeneratif dan tumor. Ct-Scan adalah sarana diagnostik yang
efektif bila vertebra dan level neurologis terlihat jelas dan kemungkinan karena kelainan tulang.
MRI dengan akurasi yang tinggi sangat sensitif pada HNP dan akan menunjukkan prolaps. MRI sangat berguna pada vertebra dan level neurologis yang belum jelas, kecurigaan pada medula spinalis, untuk menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasi dan kecurigaan karena infeksi atau neoplasma.
Patofisiologi & Manifestasi Klinik HNP
Lokasi HNP
Normal
Patofisiologis HNP
Batuk, Bersin Mengedan, Mengangkat Beban Berat -> Makin Nyeri
Tes Kaku Kuduk Positif & Referred Pain
Nyeri Leher dgn Sejalur Segmen
Dermatom/ Referred Pain
Non-Farmakologi
Tirah baring• Tujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri
mekanik dan tekanan intradiskal, lama yang dianjurkan adalah 2-4 hari
• Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan punggung, lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi. Fleksi ringan dari vertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi dan memisahkan aproksimasi jaringan yang meradang.
Farmakologi
• Analgetik dan NSAID• Opioid • Muscle relaxant: tidak dianjurkan karena
memiliki efek depresan• Kortikosteroid oral• Analgetik adjuvans
Analgetik non-opioid• Ibupropen
• Paracetamol/acetaminophen
Analgetik opioid• Metadon
• Fentanil
• Kodein
Prognosis
• Terapi konservatif yang dilakukan dengan traksi merupakan suatu perawatan yang praktis dengan kesembuhan maksimal. Kelemahan fungsi motorik dapat menyebabkan atrofi otot dan dapat juga terjadi pergantian kulit.