20
1 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh Valentino 292014702 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN … · Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”. Tujuan Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

    HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

    KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02

    SALATIGA TAHUN PELAJARAN

    2015/2016

    SKRIPSI

    Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan

    pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

    Oleh

    Valentino

    292014702

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2016

  • 2

    HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

    HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

    KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02

    SALATIGA TAHUN PELAJARAN

    2015/2016

    Valentino

    Romirio Torang Purba

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

    Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

    ABSTRAK

    Taraf hidup orang tua siswa SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga tergolong

    rendah sehingga motivasi belajar dan hasil belajar siswa juga rendah. Tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan hasil

    belajar siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan sampel seluruh

    siswa kelas V yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar IPA kelas

    V SD Negeri Tegalrejo 02 Kota Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

    Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara

    motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Tegalrejo 02

    Salatiga. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan nilai rxy sebesar 0,127 yang berada

    pada 0,00-0,199 dan pada taraf signifikan 5% sebesar 0,312. Selain itu pula

    diketahui kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD

    Negeri Tegalrejo 02 hanya 1,6129% sedangkan 98,3871% ditentukan oleh faktor

    lain.

    Kata Kunci : motivasi belajar, hasil belajar, ilmu pengetahuan alam

  • 3

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Kurang berperan aktif dalam pembelajaran membuat peserta didik malas,

    bosan, dan cepat mengantuk dalam proses pembelajaran. seperti yang diungkapkan

    Prof. Suyanto, Ph.D. Dirjen Mendidasmen(Ahmad Rizali dkk,2009): “Guru harus

    diajak berubah dengan dilatih terus menerus dalam pembuatan satuan pelajaran,

    metode pembelajaran yang berbasis, inquiry, discovery, make a match, menggunakan

    alat bantunya, menyusun, evaluasinya, perubahan filosofinya, dan lain-lain”.

    Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

    di semua jenjang pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting dalam

    penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    di Sekolah Dasar (SD) perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak yaitu

    pendidik, pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran IPA di

    sekolah dasar merupakan peletak konsep dasar yang dijadikan landasan untuk belajar

    pada jenjang berikutnya.

    Oleh sebab itulah, motivasi belajar hendaknya ditanamkan pada diri siswa agar

    dengan senang hati akan mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di

    sekolah. Perlu ditanamkan pada diri siswa bahwa dengan belajarlah akan

    mendapatkan pengetahuan yang baik,siswa akan mempunyai bekal menjalani

    kehidupannya di kemudian hari.

    Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Tegalrejo

    02 Kota Salatiga, motivasi belajar dan hasil pembelajaran bidang studi IPA terbukti

    kurang memuaskan. Karena rata-rata tingkat perekonomian siswa di sekitar SD

    Negeri Tegalrejo 02 taraf hidupnya rendah. Sehingga kurang mendukung siswa

    dalam proses pembelajaran dan membuat motivasi belajar siswa menjadi berkurang

    karena tuntutan ekonomi.

    Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

    maka dilakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa

  • 4

    Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V SD Negeri Tegalrejo 02

    Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

    hubungan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri

    Tegalrejo 02 Kota Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

    Manfaat Hasil Penelitian

    1. Dapat menambah pengetahuan bagi dunia pendidikan dalam

    kaitannya tentang hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar

    2. Bagi guru, dapat berguna sebagai masukan bagi guru SD Negeri

    Tegalrejo 02 untuk memberikan bantuan motivasi belajar dan

    perbaikan dalam pembelajaran

    3. Bagi sekolah, dapat meningkatkan hasil belajar sehingga sekolah

    mampu bersaing dengan sekolah lain.

    KAJIAN PUSTAKA

    Motivasi Belajar

    Motivasi adalah “pendorongan“ suatu usaha yang disadari untuk

    mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak

    melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu, (Ngalim

    Purwanto,1998: 71). Pengertian motivasi, yaitu suatu tenaga atau faktor yang terdapat

    di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan

    tingkah lakunya, (Martin Handoko,1992: 9). Dengan demikian motivasi merupakan

    dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan

    tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanya (Hamzah B.Uno, 2008:

    3).

    Menurut Mc.Donald, Sardiman A.M (2009: 73) mengatakan motivasi adalah

    perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”

  • 5

    dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Duncan seorang ahli

    administrasi, dalam bukunya, ”Organization Behavior”, mengemukakan bahwa

    didalam konsep manajemen, motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk

    mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara

    maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Vroom, motivasi mengacu

    kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-

    macam bentuk kegiatan yang dikehendaki (Ngalim Purwanto,1998:72 ).

    Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

    adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar diri siswa

    (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu)

    yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga

    tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

    Aspek-aspek yang mempengaruhi motivasi atau menentukan intensitas dari

    motivasi dikenal sebagai dimensi motivasi (Singgih D. Gunarsa, 2008:52).

    Sedangkan menurut Hamzah B. Uno,( 2008 : 22 ) mengatakan bahwa motivasi adalah

    dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan

    tingkah laku yang mempuyai indikator sebagai berikut, yaitu: (1) adanya hasrat dan

    keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya

    harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya

    kegiatan yang menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

    dibagi menjadi dua yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik dan

    faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi motivasi intrinsik ( Hamzah, 2008 & Elida 1989) yaitu :

    (1) Perasaan senang dalam belajar : kesenangan siswa saat mengikuti pelajaran yang

    disukainya akan membuat siswa terpacu untuk mendapatkan hasil belajar yang

    baik.

  • 6

    (2) Ketertarikan : Tanggapan yang diberikan siswa menunjukkan apa yang

    disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin tahu

    yang besar.

    (3) Kemauan : kondisi dimana seorang siswa cenderung untuk melakukan suatu

    aktifitas tanpa adanya paksaan. Siswa yang memiliki keinginan yang kuat untuk

    mempelajari suatu hal, maka dia akan berusaha untuk mencari pengetahuan yang

    lebih terhadap sesuatu itu..

    (4) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar : siswa dimotivasi oleh kebutuhan

    untuk menjadikan dirinya sendiri belajar secara penuh, sehingga mampu meraih

    hasil belajar secara maksimal..

    (5) Adanya hasrat dan keinginan berhasil : Hasrat untuk belajar berarti ada unsur

    kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar pada diri anak berarti

    mereka mempunyai motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya

    akan lebih baik..

    (6) Adanya harapan dan cita-cita masa depan : Cita-cita merupakan satu kata tertanam

    dalam jiwa seorang individu. Cita-cita merupakan angan-angan yang ada di

    imajinasi seorang individu, dimana cita-cita tersebut dapat dicapai akan

    memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut.

    (7) Lingkungan belajar yang kondusif : lingkungan kelas yang tenang dan nyaman

    sangat merangsang siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat

    menunjang proses belajar mengajar. Karena itu guru harus mengelola kelas dengan

    baik.

    (8) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar : siswa akan merasakan cepat bosan

    apabila kegiatan belajar yang diikutinya tidak menarik. Maka dari itu penggunaan

    metode dan model belajar sangat penting untuk guru dalam meningkatkan

    motivasi belajar siswa.

    Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsiknya yaitu:

  • 7

    (1) tingkah laku : perbuatan yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan

    penguatan (reinforcement). Penguatan perlu dilakukan pada setiap tingkat

    pengalaman belajar.

    (2) dorongan dari orang tua siswa : dengan cara memberikan perhatian kepada siswa

    mengenai kegiatan belajarnya.

    (3) dorongan umtuk berprestasi : adanya pemberian semangat untuk berprestasi

    dalam pembelajaran dari orang tua membuat siswa terpacu untuk mendapatkan hasil

    belajar yang memuaskan.

    (4) mendapatkan pujian : memberikan pujian terhadap hasil belajar siswa adalah

    sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu.

    (5) hadiah : suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada siswa yang berprestasi.

    Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar

    siswa karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi

    siswa.

    (6) metode guru saat mengajar : bagaimana guru mempersiapkan diri dalam

    membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik

    perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain.

    Hasil Belajar

    Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana

    Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

    perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

    mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono

    (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi

    tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan

    proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

    berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

    Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil

    belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

    pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek

    http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02/lks-lembar-kerja-siswa.htmlhttp://aadesanjaya.blogspot.com/2011/04/tata-tertib-siswa-selama-prakerin.html

  • 8

    kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan

    evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan

    menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

    Kerangka Pikir

    Dalam proses belajar mengajar siswa tentunya harus memiliki motivasi

    yang kuat baik motivasi yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari

    luar diri siswa. Sebab tanpa adanya motivasi maka seseorang tidak akan terdorong

    atau memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu.

    Jika dalam diri siswa belum memiliki dorongan belajar maka pihak sekolah

    perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa tersebut sehingga sekolah semangat

    dalam belajar. Misalnya guru dapat melakukan pendekatan kepada siswa untuk

    mengetahui alasan seseorang tidak semanagat dalam belajar dan menanyakan tujuan

    siswa belajar di sekolah. Dari pendekatan tersebut maka guru akan memperoleh

    informasi terkait dengan motivasi belajar siswa dan mencari permasalahan masalah

    siswa tersebut. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa

    seperti pengaruh lingkungan baik itu lingkungan di rumah maupun lingkungan

    bermainnya, pengaruh guru dalam proses pembelajaran di kelas dan sebagainya.

    Maka dari itu, diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak seperti kepala

    sekolah, guru bidang studi, wali kelas, maupun orang tua siswa. Dengan begitu siswa

    akan semakin giat belajar karena siswa merasa diperhatikan dan diberi dukungan oleh

    semua pihak.

    Jika siswa telah memiliki motivasi belajar yang tinggi maka siswa akan

    merasa percaya diri dalam mengembangkan kemampuannya dan siswa pun akan

    semangat dan giat dalam belajar. Dengan adanya dorongan belajar yang kuat tersebut

    siswa akan mudah dalam memahami suatu pembelajaran dan akan mudah pula siswa

    dalam memperoleh hasil belajar yang baik.

    Hipotesis Penelitian

  • 9

    Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir maka dapat dirumuskan

    hipotesis penelitian yaitu :

    Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil

    belajar Ilmu Pengetahuan Alam

    Ha : Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar

    Ilmu Pengetahuan Alam.

    METODE PENELITIAN

    Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, karena memakai 1

    kelompok dan 2 variabel. Dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan/manipulasi

    terhadap variabel- variabelnya namun bertujuan untuk menyelidiki hubungan antar

    variabel. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi.

    Penelitian ini bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar

    siswa dengan hasil belajar pada IPA di kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga

    semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

    Sampel Penelitian

    Menurut Arikunto (206: 131) sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah

    populasi yang diteliti. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel bertujuan

    atau purposive sample. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek

    bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

    tujuan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel di kelas V karena

    hasil belajar IPA di kelas V kurang baik.

    Variabel Penelitian

    a. Variabel bebas (variabel X) yaitu motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri

    Tegalrejo 2

    b. Variabel terikat (variabel Y) yaitu hasil belajar.

    Instrumen Penelitian

    a. Angket

  • 10

    Penyusunan angket dalam penelitian ini menggunkan skala Likert yang telah

    dimodifikasi dengan empat alternatif pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),

    kurang setuju (KS),dan tidak setuju (TS). Skor untuk setiap pertanyan positif adalah

    4-1, sedangkan skor untuk pertanyaan negatif adalah 1-4.

    Tabel 3.1 Kisi-Kisi Motivasi Belajar

    Dimensi Indikator No Item

    Positif Negatif

    1. Intrinsik Perasaan senang dalam belajar 1, 7 3

    Ketertarikan 2, 33 10

    Kemauan 6, 8 16

    Kebutuhan belajar 9, 25, 14

    Hasrat dan keinginan berhasil 15, 22 17

    Harapan dan cita-cita masa depan 12 19

    Lingkungan belajar yang kondusif 32 20

    Ada kegiatan yang menarik dalam

    belajar

    18 30 , 36

    2. Ekstrinsik Tingkah laku 4, 38 11, 39

    Dorongan dari orang tua siswa 24, 35 26

    Dorongan untuk berprestasi 21 23, 37

    Mendapatkan pujian 28, 40 13

    Hadiah 31 27

    Metode guru saat mengajar 5, 34 29

    b. Nilai ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam

    Nilai ulangan harian digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini adalah

    nilai ulangan Ilmu Pengetahuan Alam di bulan April. Metode dokumentasi dilakukan

    untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan

    dalam penelitian ini berupa hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 2.

    Uji Validitas Instrumen

    Menurut Priyatno (2010) Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna

    untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin

    diukur. Metode pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya ada dua model

  • 11

    yaitu menggunakan batasan r tabel dengan signifikan 0,005 dan uji 2 sisi atau

    menggunakan batasan 0,3 (Azwar, dalam Priyatno, 2010:21).

    Menurut Azwar, semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30

    daya pembedanya dianggap memuaskan. Untuk batasan r tabel maka dengan n = 30

    maka di dapat r tabel sebesar 0,361, artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang

    ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang

    ditentukan maka item dianggap tidak valid.

    Uji validitas ini peneliti menggunakan dua uji validitas yaitu

    a. Metode pearson correlation (Product Moment Pearson) yaitu dengan

    mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total.( Lampiran ).

    b. Metode corrected item total correlation yaitu dengan mengkorelasikan antara

    skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai

    koefisien korelasi yang overestimasi.(Lampiran).

    Tabel 3.4

    Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar

    Analisis Data No Item Soal Evaluasi

    InstrumenValid InstrumenTidak Valid

    Analisis 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10 11, 12, 13,

    14, 15, 16, 17 18, 19, 20, 21, 22, 23,

    26, 27, 29, 30, 31, 32, 34, 35,

    37,38,39 , 40.

    24, 25, 28, 33, 36.

    Uji Reliabilitas Instrumen

    Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS versi 16 for

    windows dengan uji teknik Alpha Cronbach’s. Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas

    dalam tabel berikut ini :

    Tabel 3.5

    Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .949 34

  • 12

    Berdasarkan data tabel 3.5 hasil uji reliabilitas instrumen angket motivasi

    belajar, dapat diuraikan bahawa hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda sebanyak 35

    soal memiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.949. Hal ini menunjukkan bahwa

    reliabilitas instrumen diinterpretasikan sangat tinggi, sehingga 35 soal yang valid dan

    reliabel dapat digunakandalam penelitian

    Analisis Data dan Interpretasi Data

    Teknik analisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

    menyederhanakan keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut

    dapat dipahami. Untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut, digunakan

    teknik analisa korelasional dengan menggunakan software SPSS versi 16 for windows

    rumus Product Moment Pearson. Tabel 3.6

    Interpretasi Data

    Besarnya r

    Product

    Moment

    Tingkat Hubungan

    0,90 – 1,00 Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat baik atau sangat kuat

    0,70 – 0,899 Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat

    0,40 – 0,699 Antara variabel x dan y terdapat korelasi hubungan yang sedang

    0,20 – 0,399 Antara korelasi x dan y terdapat hubungan yang lemah atau rendah

    0,00 – 0,199 Antara variabel x dan y terdapat korelasi, akan tetapi korelasi tersebut sangat

    lemah atau sangat rendah sehingga dianggap tidak ada korelasi antara x dan y

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Deskripsi Data Penelitian

    Dari angket yang telah dikembangkan oleh peneliti terdapat 14 indikator. 8

    indikator dilihat dari dimensi intrinsik dan 6 indikator dilihat dari faktor ekstrinsik.

    Dari perhitungan angket yang telah diolah peneliti 70% motivasi belajar siswa berasal

    dari dimensi intrinsik siswa. Diantaranya aspek yang tinggi dalam hal kemauan siswa

    untuk belajar, hasrat dan keinginan siswa untuk berhasil, harapan dan cita-cita dimasa

    depan, terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.

  • 13

    Tetapi hasil tersebut tidak sama saat pembelajaran berlangsung, karena saat

    pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru saat

    menjelaskan materi. Masih banyak siswa yang mengobrol dengan teman, dan

    sebagainya.

    Jika dilihat dari dimensi ekstrinsik 30% motivasi belajar siswa tinggi dalam

    hal metode guru yang digunakan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

    Dorongan dari orang tua siswa dan juga pemberian hadiah.

    Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment antara motivasi

    belajar dengan hasil belajar siswa di SD Negeri Tegalrejo 2 didapat besarnya rxy

    yang diperoleh yaitu 0,127 ternyata terletak pada 0,00 – 0,0199 maka korelasi antara

    kedua variabel tersebut dinyatakan sangat rendah. Adapun dari besar kontribusi yang

    diperoleh yaitu sebesar 1,6129% dapat menunjukkan bahwa motivasi belajar tidak

    memberikan kontribusi yang cukup besar untuk hasil belajar siswa sehingga yang

    memberikan kontribusi yang sangat besar pada tingginya hasil belajar siswa kelas V

    di SD Negeri Tegalrejo 2 berasal dari faktor lain disamping motivasi belajar. Jadi

    dalam penelitian ini korelasi tersebut dianggap tidak terdapat hubungan antara

    motivasi dengan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Tegalrejo 2 Salatiga.

    Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang

    diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya tinggi

    diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik (Prayitno, 1989: 3).

    Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Iqbal Yulianto pada September

    2012 hubungan motivasi dengan hasil belajar menunjukkan adanya hubungan yang

    positif dan signifikan nilai rxy lebih besar dari pada r tabel yaitu 0,342>0,207. Juga

    penelitian yang dilakukan oleh Ulya Uly pada tahun 2012 hubungan antara motivasi

    dengan hasil belajar menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikansi yaitu

    didapat rxy sebesar 0,717. Hal tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang peneliti

    lakukan di SD Negeri Tegalrejo 2, dalam penelitian ini ternyata motivasi tidak

    memberikan sumbangan kontribusi yang besar terhadap hasil belajar siswa. Namun

    ada faktor lain yang berpengaruh, yaitu faktor internal maupun eksternal. Faktor

  • 14

    internal meliputi : kecerdasan/intelegensi, bakat, dan minat. Sedangkan faktor

    eksternal meliputi : keadaan lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan

    keadaan lingkungan masyarakat menurut Sunarto (2009) dalam Rusman (2012).

    Kecerdasan/intelegensi berhubungan dengan hasil belajar karena semakin

    tinggi tingkat kecerdasan siswa daya serap terhadap materi yang diterima semakin

    tinggi, sehingga hasil belajar juga akan tinggi. Bakat berhubungan dengan hasil

    belajar karena jika seseorang memiliki bakat dalam bidang akademik akan

    memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak

    memiliki bakat dibidang akademik. Minat berhubungan dengan hasil belajar siswa

    karena semakin tinggi minat belajar siswa maka semakin tinggi pula hasil belajarnya.

    Keadaan lingkungan keluarga berhubungan dengan hasil belajar karena jika

    siswa tinggal dalam lingkungan keluarga yang peduli dengan pendidikan maka hasil

    belajar siswa akan cenderung tinggi. Keadaan lingkungan sekolah meliputi : fasilitas

    dan infrastruktur sekolah, guru, lokasi sekolah, dan kondisi kelas. Jika keadaan

    lingkungan sekolah baik, maka hasil belajar siswa akan baik, dan sebaliknya.

    Keadaan lingkungan masyarakat juga dapat mempengaruhi hasil belajar karena

    lingkungan masyarakat yang baik akan membuat hasil belajar menjadi tinggi.

    PENUTUP

    Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan motivasi dengan hasil

    belajar siswa kelas V di SD Negeri Tegalrejo 02 dapat disimpulkan adalah :

    Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar

    siswa kelas V di SD Negeri Tegalrejo 02. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan

    dengan menggunakan teknik analisa korelasional yaitu nilai rxy sebesar 0,127 yang

    berada pada 0,00 – 0,199 dan pada taraf signifikan 5% sebesar 0,312. Selain itu pula

    diketahui kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi siswa kelas V di SD Negeri

    Tegalrejo 02 hanya 1,612% sedangkan 98,3871% ditentukan oleh faktor yang lain,

    yaitu faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi :

  • 15

    kecerdasan/intelegensi, bakat, dan minat. Sedangkan factor eksternal meliputi :

    keadaan lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan keadaan lingkungan

    masyarakat menurut Sunarto (2009) dalam Rusman (2012).

    Saran

    Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas,maka peneliti dapat

    menyampaikan saran sebagai berikut:

    1. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka hendaknya guru lebih peka

    dalam mendekatkan diri ke siswa untuk memotivasi siswa sehingga siswa

    berkeinginan mengulang pelajarannya di rumah. Guru dan wali kelas pun

    hendaknya memberitahukan kepada orang tua siswa untuk selalu membantu dan

    memberikan perhatian kepada anaknya untuk belajar di rumah.

    2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka hendaknya para guru melakukan

    penambahan waktu belajar, mengadakan bimbingan belajar dengan

    DAFTAR PUSTAKA

    Ary, Doland, et.al. 2010. Introduction to Research in Education. Canada.

    Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

    Cipta

    Arikutoro, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.

    Dimyati, Mudjono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

    E. Mulyasa, (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung : PT.

    REMAJA ROSDAKARYA.

    Hamalik, Oemar.2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara

    Himitshuqalbu. 2014 . Definisi Hasil Belajar Menurut Para Ahli.

    https://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-

    menurut-para- ahli/. Diakses pada tanggal 11 Desember 2014.

    Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Jakarta: Rineka

    Himitshuqalbuhttps://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-menurut-para-ahli/https://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-menurut-para-ahli/https://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-menurut-para-ahli/https://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-menurut-para-ahli/https://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-menurut-para-ahli/

  • 16

    Cipta.

    Iskandar, Srini M. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Depdikbud. Jakarta.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka

    Purwanto, Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

    Prayitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud

    Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

    Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA

    Sardiman.2009. Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajawali Pers

    Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka

    Cipta

    Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

    Remaja Rosdakarya.

    Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.

    Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D cetakan IV.

    Bandung. Alfabeta.

    Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional. 2010. Jakarta: Diperbanyak oleh Fokus Media

    Uno, Hamzah.B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurnya. Jakarta: Bumi Aksara

    Winkel.1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia.