31
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH 06 JAKARTA TIMUR Oleh : MAHMURODHI

Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di

Embed Size (px)

Citation preview

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH 06 JAKARTA TIMUR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH 06JAKARTA TIMUR Oleh : MAHMURODHI

BAB IPENDAHULUANLatar Belakang MasalahPendidikan merupakan suatu usaha atau proses yang ditujukan untuk membina kualitas sumber daya manusia seutuhnya agar ia dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal. Islam sendiri menuntut manusia untuk belajar dan juga mengajar. Kewajiban setiap individu muslim adalah menuntut ilmu dari sejak buaian hingga akhir hayat.Dalam kegiatan belajar mengajar, kita biasanya mengharapkan Hasil belajar yang baik atau optimal. Namun dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja mengalami kesulitan dan prestasi yang didapat belum dapat dicapai secara optimal. Dalam peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yakni motivasi untuk belajar.

Apabila motif atau motivasi belajar timbul setiap kali belajar, besar kemungkinan hasil belajarnya meningkat. Oleh karena itu motivasi belajar hendaknya ditanamkan pada diri siswa agar dengan demikian ia akan dengan senang hati akan mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah.Banyak siswa yang tidak termotivasi belajar mengakibatkan hasil belajarnya menurun. Oleh karena itulah sekolah hendaknya mengkondisikan lingkungannya sedemikian rupa dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar. Maka berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih mendalam yang dituangkan dalam bentuk skripsi ini dengan judul: "Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur

B. Identifikasi Masalah Apakah terdapat hubungannya motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa?Apakah terdapat hubungannya peran guru dengan hasil belajar siswa?Seberapa pentingkah peran serta guru dalam meningkatkan kualitas siswa khususnya dalam hasil belajarnya?Pihak-pihak mana saja yang terkait dalam memberikan motivasi belajar pada siswa? C. Pembatasan MasalahDikarenakan banyaknya faktor-faktor atau variabel yang dapat dikaji untuk ditindak lanjuti dalam penelitian ini dan luasnya bidang cakupan serta adanya berbagai keterbatasan yang ada baik waktu, maupun dana, maka peneliti akan membatasi masalah tersebut, sehingga dalam penelitian ini tidak semua ditindak lanjuti. Untuk itu dalam penelitian hanya akan membahas masalah tentang Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.

D. Rumusan MasalahAdakah hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur?Seberapa besar hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur? E. Tujuan PenelitianUntuk Mengetahui sejauh mana hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.Untuk mengetahui besar hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.F.Manfaat PenelitianBagi Sekolah Yang DitelitiBagi Siswa : sebagai wujud peningkatan kualitas dan hasil belajar siswa di madrasah.Bagi Guru : sebagai dasar pembekalan diri dalam meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik dan meningkatkan kualitas mutu proses belajar mengajar di madrasah

Bagi Peneliti: memberikan gambaran kepada peneliti sebagai studi banding terhadap ilmu yang disampaikan oleh dosen pengajar. Dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.Bagi STAI Nahdlatul Ulama : sebagai tambahan perbendaharaan ilmiah atau bahan refrensi bagi mahasiswa lainya yang akan membuat skripsi.Bagi Masyarakat Umum : Untuk menambah wawasan ilmiah pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

G. Sistematika PenulisanBAB 1: PENDAHULUANBAB 2 : LANDASAN TEORITIK, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB 3 : METODOLOGI PENELITIANBAB 4 : ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIANBAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IILANDASAN TEORITIK, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIANA. LANDASAN TEORITIK1. MotivasiPengertian MotivasiKata Motivasi tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia Kontemporer yang artinya adalah keinginan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar atau tidak untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan jalan tertentu.Sedangkan dalam bahasa latin Motif (motive) berasal dari akar kata "movere" yang kemudian menjadi "motion" yang artinya gerak atau motivasi untuk bergerak. Jadi motif merupakan daya dorong, daya gerak atau penyebab seseorang melakukan berbagai kegiatan dan tujuan tertentu.WS. Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut: Motif merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dan motivasi merupakan daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Macam-macam MotivasiBerdasarkan atas jalannya, maka motif dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:Motivasi Intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan jam belajar, misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh suatu pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan dan sebagainya. Atau dengan kata lain motivasi intrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat memotivasinya melakukan tindakan belajar. Motivasi ekstrinsik yaitumotivasi yang timbul dari luar individu atau motivasi ini tak ada kaitannya dengan jam belajar seperti belajar karena takut kepada guru atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi yang semuanya tak berkaitan langsung dengan jam belajar yang dilaksanakan.Fungsi Motivasi BelajarMenurut Cecco ada 4 fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar yaitu:Fungsi membangkitkan (Arousal Function)Fungsi harapan (Expectancy Function)Fungsi Intensif (Intensive Function)Fungsi Disiplin (Disciplianari Fungction)

2. BelajarPengertian BelajarDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.Menurut Wingkel belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.Unsur-unsur dalam belajarMenurut Gagne unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga menghasilkan perubahan perilaku yakni:PembelajarRangsangan / StimulusMemoriRespon

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajarMenurut Wasty Soemanto dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: 1) Faktor-faktor stimuli belajar, 2) Faktor-faktor metode belajar dan 3) Faktor-faktor individualPrinsip- prinsip belajarThomas Rohwer dan Slavin menyatakan prinsip belajar yang efektif sebagai berikut:Spesifikasi (specification)Pembuatan (Generativity)Pemantauan yang efektif (effective monitoring)Kemujarapan personal (Personal Efficacy)Strategi belajar yang efektifSlavin menyarankan tiga strategi belajar untuk belajar yang efektif, yaitu:1) Membuat Catatan, 2) Belajar kelompok dan 3) Menggunakan metode PQR4 (Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review) Prosedur yang digunakan dalam metode ini adalah mensurvei atau membaca dengan cepat materi yang dibaca, membuat pertanyaan untuk diri sendiri, membaca materi, memahami dan membuat kebermaknaan informasi yang disajikan, praktek mengingat informasi, bertanya secara aktif atas materi yang telah dipelajari.

3. Motivasi BelajarPengertian Motivasi BelajarMenurut Frederick J. Mc Donald Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.Sedangkan menurut Abraham Maslow Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif.Unsur-unsur motivasi belajarMenurut Dimyati dan Mudjiono ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar,yaitu:Cita-cita atau aspirasi siswaKemampuan BelajarKondisi Jasmani dan Rohani SiswaKondisi Lingkungan KelasUnsur-unsur Dinamis BelajarUpaya Guru Membelajarkan Siswa

Fungsi Motivasi BelajarHamalik mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu:a. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.b. Motivasi berfungsi sebagai pengarahArtinya menggerakkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang diinginkan.c. Motivasi berfungsi penggerakStrategi motivasi belajarMenurut Catharina Tri Anni ada beberapa strategi motivasi belajar antara lain sebagai berikut :Membangkitkan minat belajarMendorong rasa ingin tahuMenggunakan variasi metode penyajian yang menarikMembantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar.

4. Hasil BelajarPengertian Hasil BelajarMenurut Catharina Tri Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Dan menurut keller Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Hasil BelajarMenurut Dalyono berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu:Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri orang belajar)Klasifikasi Hasil belajarDalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu: Ranah Kognitif, Ranah Afektif serta Ranah Psikomotor

Tujuan PembelajaranGagne dan Briggs mengklasifikasikan tujuan belajar menjadi 5 yaitu:Keterampilan intelektual ( intellectual skills)Strategi Kognitif (Cognitive Strateggies)Informasi verbal (Verbal Information)Keterampilan motorik (motor Skills)Sikap (Attitudes)Pengukuran dan evaluasi Hasil belajarPengukuran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan evaluasi. Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran Secara rinci, fungsi evaluasi dalam pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.Untuk keperluan bimbingan konseling.Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Salah satu tahap kegiatan evaluasi, baik yang berfungsi formatif maupun sumatif adalah tahap pengumpulan informasi melalui pengukuran. Menurut Darsono pengumpulan informasi hasil belajar dapat ditempuh melalui dua cara yaitu:Teknik Tes Teknik Non Tes

B. Kerangka Konseptual Dalam hal belajar siswa akan berhasil belajarnya kalau dalam dirinya ada kemauan untuk belajar, keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan, mengarahkan sikap dan pelaku individu dalam belajar. Di dalam Motivasi terkandung adanya cita-cita atau aspirasi siswa.Siswa yang dalam keadaan fit akan menyebabkan siswa tersebut bersemangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Kebalikan dengan siswa yang sedang sakit atau banyak persoalan maka siswa tersebut tidak akan mempunyai gairah dalam belajar.Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikembangkan kerangka berpikir. dimana ada hubungan yang erat antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. bahwa motivasi belajar turut menentukan hasil belajar siswa sehingga makin tinggi motivasi belajar, maka hasil belajar yang dicapai akan semakin meningkat. Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka hasil belajar yang dicapai akan semakin menurun.C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka konseptual di atas, maka selanjutnya dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ho : Diduga motivasi belajar siswa tidak ada hubungannya dalam meningkatkan hasill belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.Ha : Diduga motivasi belajar siswa ada hubungannya dalam meningkatkan hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Tempat PenelitianPenelitian dilaksanakan di Sekolah Al-Wathoniyah Salafiyah 06 yang berlokasi di Jalan Pam Rawa Badung Rt 001 / 013 N0.5 Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Yayasan ini dipimpin oleh H. Zahidin Ali dan memiliki lokasi yang strategis.B. Populasi Dan Sampel PenelitianPopulasi adalah obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data. Yang menjadi sasaran penelitian disini adalah peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Al Wathoniyah Salafiyah 06 Jakarta Timur sebanyak 30 peserta didik dari kelas IV sampai kelas VI.Sampel adalah bagian kecil dari populasi, banyaknya responden dari populasi maka penulis melakukan cara sampel dengan random yaitu diambil secara acak untuk kelas IV diambil sebanyak 10 peserta didik, kelas V diambil sebanyak 10 peserta didik, dan acak untuk kelas VI diambil sebanyak 10 peserta didik.

C. Metode PenelitianMetode penelitian adalah suatu cara mendekati, mengamati, menganalisa, dan menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan landasan teori untuk memecahkan masalah masalah yang pelik dan memperluas cakrawala pengetahuan. Dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kuantitatif noneksperimental yaitu metode penelitian ex post facto dengan pendekatan korelasional.Sedangkan Penelitian dengan rancangan ex post facto sering disebut dengan after the fact. Artinya, penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropective study karena penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dalam pengertian yang lebih khusus, menguraikan bahwa penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variable bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami.Karena itu peneliti menggunakan Metode itu karena peneliti berusaha mengetahui variable terikat (hasil belajar) pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.

JawabanskorSangat setujuSetujuRagu raguTidak setujuSangat tidak setuju54321

D. Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data Yang digunakan Oleh Penelitian Antara Lain:Metode Angket : Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa, berupa pernyataan skala likert, kepada siswa kelas IV-VI Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur.Studi Dokumen atau bahan pustaka, Yaitu Pengumpulan Data ini mencari dari berbagai sumber bahan pustaka yang mana data yang diperlukan sudah tertulis atau diolah oleh orang lain atau suatu lembaga seperti raport kelas IV-VI Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur yang akan dikaji, untuk mengetahui prestasi belajar siswa.E. Instrument PenelitianUntuk pengumpulan data tentang variabel X (motivasi belajar siswa) digunakan angket yang terdiri dari 20 butir pernyataan, yang jawabannya dikelompokkan menjadi 5 peringkat jawaban dengan mengacu pada skala likert sebagai berikut :Skor jawaban angket

Dan dalam penentuan indikator mengaju pada variabel X (Motivasi Belajar Siswa) yaitu sebagai berikut:Kisi kisi Angket

Untuk pengumpulan data tentang variabel Y (data tentang hasil belajar siswa) digunakan studi dokumentasi yaitu dengan mencatat nilai rata-rata raport responden.

variabelindikatorJumlah itemNomer itemMotivasi Belajar Siswaketertarikan pada cara mengajar guruketertarikan pada tugas yang diberikan guruketertarikan pada mata pelajarankeaktifan siswa dalam belajarkedisiplinan543444,6,7,11,173,8,13,201,2,195,10,12,189,14,15,16

F. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan sebagai pengukur layak tidaknya instrument dipakai sebagai alat ukur kapanpun instrumen tersebut digunakan. Reliabilitas menunjukkan pada Suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu sudah baik. Salah satu prosedur untuk mengetahui tingkat reliabilitas yang digunakan dalam penelitian adalah yang menghasilkan estimasi reliabilitas split half (teknik belah dua), yaitu dengan membelah item berdasarkan nomor genap dan ganjil. Setelah kuesioner disusun dan dilakukan uji coba pada 10 responden, hasil uji coba itu kemudian dicari reliabilitasnya. Pertama yang harus dilakukan adalah mencari r Product Moment, dengan menggunakan rumus dari Pearson yaitu :rxy =

Keterangan : rxy= Koefisien korelasi belah dua N= Jumlah sample uji coba X= Jumlah skor butir pernyataan ganjil Y= Jumlah skor butir pernyataan genap XY= Jumlah perkalian X dan Y Harga X dan Y baru merupakan koefisien korelasi antara kedua belah tes. Untuk melihat estimasi reliabilitas keseluruhan yaitu r1 dilakukan dengan formula Speaman Brown sebagai berikut :

r1 = dimana : R1 = Keseluruhan reliabilitas instrumen rs= Koefisien korelasi antara kedua belahan ganjil dan genapBila rhitung lebih besar dari pada rtabel maka instrumen penelitian dikatakan reliabel. Dengan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Interpretasi rxy

ReliabilitasKlasifikasi0,800 r1 1,0000,600 r10,8000,400 r10,6000,200 r10,4000,000 r10,200Korelasi Sangat kuat atau tinggiKorelasi kuat atau Tinggi Korelasi sedang atau Cukup Korelasi lemah atau Rendah Korelasi Sangat lemah atau rendah (tidak terdapat korelasi)

21

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATAHasil Instrumen1. Variabel X (Motivasi Belajar Siswa)Variabel X dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar Siswa. Variabel tersebut dijabarkan kedalam indikator-indikator yang kemudian dikembangkan dalam item-item angket yang selanjutnya disebarkan kepada sampel penelitian.Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner yang disebarkan kepada masing masing responden oleh peneliti, dari Jumlah responden sebanyak 30 peserta didik yang terdiri dari murid kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 maka didapat hasil penelitian dari tabel dibawah ini:

No.ItemIndikatorAlternatif JawabanFrekuensiSkor NilaiPersentase4, 6, 7, 11 dan 17Ketertarikan Pada Cara Mengajar GuruSangat Setuju (SS)Setuju (S)Ragu-ragu (R)Tidak Setuju (TS)Sangat Tidak Setuju (STS) 338235--165328105--22%54,7%23,3%--Total150598100%

Pernyataan Responden Tentang Ketertarikan Pada Cara Mengajar Guru

Pernyataan Responden ketertarikan pada tugas yang diberikan guru

No.ItemIndikatorAlternatif JawabanFrekuensiSkor NilaiPersentase3, 8, 13 dan 20Ketertarikan Pada Tugas yang diberikan GuruSangat Setuju (SS)Setuju (S)Ragu-ragu (R)Tidak Setuju (TS)Sangat Tidak Setuju (STS) 245541--120220123--20%45,8%34,2%--Total120463100%

Pernyataan Responden Tentang ketertarikan pada mata pelajaran

No.ItemIndikatorAlternatif JawabanFrekuensiSkor NilaiPersentase1, 2, dan 19Ketertarikan Pada Mata PelajaranSangat Setuju (SS)Setuju (S)Ragu-ragu (R)Tidak Setuju (TS)Sangat Tidak Setuju (STS) 264618--13018454--28,9%51,1%20%--Total90368100%

Pernyataan Responden Tentang keaktifan siswa dalam belajarNo.ItemIndikatorAlternatif JawabanFrekuensiSkor NilaiPersentase5, 10,12 dan 18Aktivitas Siswa dalam BelajarSangat Setuju (SS)Setuju (S)Ragu-ragu (R)Tidak Setuju (TS)Sangat Tidak Setuju (STS) 1272342-602881024-10%60%28,3%1,7%-Total120454100%

Pernyataan Responden Tentang kedisiplinan

No.ItemIndikatorAlternatif JawabanFrekuensiSkor NilaiPersentase9, 14,15, dan 16KedisiplinanSangat Setuju (SS)Setuju (S)Ragu-ragu (R)Tidak Setuju (TS)Sangat Tidak Setuju (STS) 67341--30292123--5%60,8%34,2%--Total120445100%

Berdasarkan tabel-tabel diatas Dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan perhitungan persentase deskriptif motivasi belajar siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06, mulai dari indikator yang pertama yakni indikator tentang ketertarikan terhadap cara mengajar guru dikatakan dalam kategori sangat tinggi mendapat skor sebesar sangat setuju 22% dan setuju 54,7% yang berarti bahwa keinginan siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 untuk mengikuti pelajaran disekolah sangat tinggi. Yang kedua tentang Berdasarkan indikator tentang Ketertarikan Pada Tugas yang diberikan mendapat skor sangat setuju 20% dan setuju 45,8% berarti mengatakan bahwa keinginan siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 untuk mengerjakan tugas sekolah dalam kategori cukup tinggi. Item yang ketiga tentang indikator tentang Ketertarikan Pada mata pelajaran siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 mendapat skor sangat setuju 28,9% dan setuju 51,1% yang berarti bahwa keyakinan siswa siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 untuk konsentrasi terhadap mata pelajaran yang diajar dalam kategori tinggi.Kemudian pada item yang keempat indikator tentang keaktifan Siswa dalam Belajar pada siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 mendapat skor sangat setuju 10% dan setuju 60%. Ini merupakan skor tertinggi dari kelima indicator yang ada berarti keaktifan siswa dalam belajar berpengaruh besar terhadap motivasi belajar siswa dibandingkan indikator lainnya yang berarti siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 sangat aktif dalam proses belajar dikelas baik dalam bertanya maupun berdiskusi.Dan terakhir item yang kelima indikator tentang kedisiplinan bahwa siswa yang menyatakan sangat setuju 5% dan setuju 60,8% mendapatkan peringkat kedua setelah indikator keempat, ini berarti siswa kelas IV-VI di Madrasah Ibtidaiyah Al wathoniyah Salafiyah 06 mempunyai kategori yang tinggi dalam hal tingkat kehadirannya.

Dan berdasarkan pada hasil angket yang disampaikan kepada 30 orang responden dengan melakukan tabulasi data yang dapat dilihat pada lampiran 4 yaitu pada Variabel X tentang Motivasi Belajar Siswa maka dapat disimpulkan bahwa total keseluruhan diperoleh nilai tertinggi Variabel X sebesar 85, dan nilai terendah Variabel X sebesar 73, sedangkan nilai rata-rata dari total keseluruhan nilai Variabel X yang dilambangkan dengan Xi sebesar 2.328 dari 30 responden sebesar 77,6 , serta varians (S2)= 8,8 dengan adalah total jumlah keseluruhan nilai rata-rata variable Xi diambil dengan jumlah total keseluruhan variable X dan n adalah jumlah responden, sedangkan untuk standar deviasi yaitu sebesar 2,967 dari pengangkatan pada variable X.2. Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)Untuk variabel Y yaitu hasil belajar siswa diperoleh nilai tertinggi yang didapat dari 30 responden pada mata pelajaran tertentu sebesar 8, sedangkan nilai terendah yang didapat dari 30 responden pada mata pelajaran tertentu sebesar 6, dan nilai rata-rata dari total keseluruhan nilai Variabel Y yang dilambangkan dengan Yi sebesar 6,87, sedangkan varians (S2) = 0,533 dengan adalah total jumlah keseluruhan nilai rata-rata variable Yi diambil dengan jumlah total keseluruhan variable Y dan n adalah jumlah responden dan standar deviasi yaitu sebesar 0,730 dari pengangkatan pada variable Y.

B. Pengujian Persyaratan StatistikDari hasil perhitungan korelasi X dengan Y, diperoleh r = 0,691 termasuk dalam golongan tingkat korelasi yang kuat atau tinggi (lihat tabel 3.4) pada halaman 51Dan dalam hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai KD = 48%. Dengan demikian besarnya pengaruh peranan guru terhadap peningkatan hasil belajar siswa adalah siswa adalah 48%. Akan tetapi masih ada faktor-faktor lain sebesar 100% - 48% = 52% yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut.c. Interpretasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan, maka hasil penelitian dapat diinterpretasikan bahwa motivasi belajar siswa mempengaruhi hasil belajar, semakin besar motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula pencapaian hasil belajarnya, sebaliknya semakin kecil motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula tingkat pencapaian hasil belajarnya.maka dapat disimpulkan motivasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan Berdasarkan pada analisis data yang diperoleh ditarik kesimpulan sebagai berikut:Secara nyata motivasi belajar berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa kelas IV-VI Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur, terbukti dengan adanya pengambilan data dengan cara observasi, dokumentasi, angket yang kemudian diolah dengan cara silmultan yaitu dengan tingkat korelasi sebesar r = 0,691 termasuk dalam golongan tingkat korelasi yang kuat atau tinggi (lihat tabel 3.4) pada halaman 51.Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IV-VI Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 06 Jakarta Timur sebesar 48%. Akan tetapi masih ada faktor-faktor lain sebesar 100% - 48% = 52% yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut. Maka motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dimana semakin besar motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula pencapaian hasil belajarnya, sebaliknya semakin kecil motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula tingkat pencapaian hasil belajarnya.B. Saran Dengan memperhatikan pada kesimpulan tersebut di atas maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :Hendaknya para siswa meningkatkan kemampuan belajarnya dengan aktif bertanya dikelas dan mengikuti pelajaran tambahan selain di sekolah.Diharapkan siswa selalu melatih dirinya untuk berani tampil dalam mengungkapkan pendapatnya di depan umum.Siswa hendaknya meningkatkan motivasi dirinya untuk menjadi yang terbaik dalam semua mata pelajaran disekolah.