69
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM DENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 (Skripsi) Oleh ELZA YULISTIANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2018

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

  • Upload
    leque

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEMDENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS VIII

DI SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNGTAHUN AJARAN 2017/2018

(Skripsi)

Oleh

ELZA YULISTIANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2018

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

ii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEMDENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS VIII

DI SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNGTAHUN AJARAN 2017/2018

Oleh

ELZA YULISTIANA

Interaksi manusia dengan alam akan mengakibatkan berubahnya komposisi

ekosistem yang menimbulkan keseimbangan alam itu berubah, sehingga

diperlukan pendidikan lingkungan hidup yang dapat menumbuhkan sikap peduli

lingkungan siswa terhadap lingkungan sekitar. Berdasarkan hal tersebut dilakukan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui signifikansi, keeratan, arah

hubungan, dan besarnya kontribusi antara pengetahuan tentang ekosistem dengan

sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung.

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi

penelitian siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung berjumlah 285 dan

sampel yang digunakan sebanyak 98 siswa dipilih secara cluster random

sampling. Instrumen dalam penelitian ini yaitu soal tes pilihan jamak pengetahuan

tentang ekosistem dan angket sikap peduli lingkungan. Data dalam penelitian ini

ialah data kuantitatif berupa skor dari data hasil tes pilihan jamak maupun data

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

iii

hasil angket. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan yang signifikan

antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap peduli lingkungan dengan

nilai sig. 0,000 < 0,05; 2) tingkat keeratan hubungan antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan adalah sedang dengan nilai R = 0,594;

3) terdapat hubungan dengan arah yang positif antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan ditunjukkan dengan persamaan garis

regresi yaitu Y = 65,989 + 0,306X; dan 4) kontribusi pengetahuan tentang

ekosistem terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7

Bandar lampung sebesar 35% diketahui melalui koefisien determinasi sebesar

0,35 sedangkan 65 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Kata kunci: ekosistem, pengetahuan, sikap peduli lingkungan.

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEMDENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS VIII

DI SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNGTAHUN AJARAN 2017/2018

Oleh

ELZA YULISTIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program
Page 6: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program
Page 7: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program
Page 8: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tulang Bawang Barat pada 22

April 1995, merupakan anak kedua dari dua bersaudara,

anak dari pasangan Bapak Suwaji dengan Ibu Kayatun.

RT 04 RW 03 Desa Tunas Asri Kecamatan Tulang

Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Nomor telepon 085268310152.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 di TK Flamboyan yang

diselesaikan pada tahun 2001. Selanjutnya pada tahun 2001 penulis bersekolah di

SD Negeri 2 Mulya Asri, Tulang Bawang Barat Lampung yang diselesaikan pada

tahun 2007. Pada tahun 2007 diterima di SMP Negeri 1 Tulang Bawang Tengah

yang diselesaikan tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2010 penulis masuk di

SMA Negeri 1 Tumijajar dan selesai pada tahun 2013. Tahun 2013 penulis

diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan

Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMA Kesuma Bakti, Bekri dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa

Kesumadadi, Bekri Lampung Tengah. Tahun 2017 peneliti melakukan penelitian

di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

ix

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT dan Rosulullah, atasizin-Nyalah teriring doa dan usaha

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Ayahku (Suwaji) dan Ibuku (Kayatun)

Ayahku, yang selalu memberi tauladan, motivator, penyemangat yang baikkepada anak-anakmu,serta doa yang selalu kau panjatkan. Ibuku, yang selalumenyayangi,penuh cinta dan kasih sayang, penyemangat terutama doa yang

selalu kau panjatkan

Kakakku (Eka Pratama Sari, Agus Indarko)

Kakakku yang selalu memberikan semangat, menjadi sosok kakak yang dapatmenjadi contoh yang baik terhadap adiknya terutama doa yang selalu kau

panjatkan, Terimakasih untuk segala doa, cinta dan kasih sayang yang kauberikan.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

x

Motto

“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dankuatkanlah kesabaranmu ”

(Qs. Ali-Imron: 200)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagikamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk

bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidakmengetahui”

(Qs. Al-Baqarah: 216)

“Allah tempat meminta segala sesuatu”(Qs. Al-ikhlas: 112-2)

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

xi

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu

syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul

“HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM

DENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS VIII DI SMP

NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. BertiYolida, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi

ini dapat selesai;

4. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Pembimbing 1 serta Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam proses

penyelesaian skripsi serta bekal ilmu untuk menjadi pribadi yang lebih baik

dalam menjalani hidup kedepannya;

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

xii

5. Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran

perbaikan, motivasi dan nasihat yang sangat berharga;

6. Teman seperjuangan (Putri Rizkia Elbalkis, Erika Dwi Alviana, Nala

Rahmawati, Nia Agniati Nisa, Wahyu Dwi Lestari, Anggraini Eka Putri, Atini

Ilannur, Clara Amelia, Eka Rahmi Pala, Meita Dwi Solviana, Reza Tihardila)

yang telah membantu serta memberi semangat dalam penulisan skripsi ini;

7. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna

bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 23 April 2018Penulis

Elza Yulistiana

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

xiii

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................................ 10B. Program Adiwiyata .............................................................................. 11C. Pengertian Pengetahuan ....................................................................... 13D. Tinjauan Materi Ekosistem .................................................................. 17E. Sikap Peduli Lingkungan ..................................................................... 26F. Kerangka Pikir ..................................................................................... 32G. Hipotesis................................................................................................ 33

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 35B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 35C. Desain Penelitian .................................................................................. 36D. Prosedur penelitian................................................................................ 37E. Hasil Uji Coba Soal dan Angket ........................................................... 39F. Jenis dan Teknik Pengambilan Data .................................................... 39G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

xiv

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 47B. Pembahasan .......................................................................................... 52

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 58B. Saran ..................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60

LAMPIRAN

1. Kisi - kisi instrumen survei ..................................................................... 652. Lembar wawancara dan observasi .......................................................... 723. Peta KI dan KD materi ekosistem........................................................... 844. Kisi - kisi instrumen variabel pengetahuan tentang ekosistem ............ 865. Kisi - kisi instrumen soal pengetahuan tentang ekosistem ................. 876. Rubrik penilaian tes pengetahuan tentang ekosistem .......................... 987. Kisi-kisi instrumen variabel sikap peduli lingkungan.......................... 1008. Sebaran soal angket sikap peduli lingkungan ..................................... 1019. Validasi soal pengetahuan ekosistem................................................... 10210. Validasi angket sikap peduli lingkungan ............................................. 11411. Instrumen penelitian tes pengetahuan tentang ekosistem ................... 12612. Data skor penelitian variabel pengetahuan tentang ekosistem............. 13213. Instrumen penelitian sikap peduli lingkungan ..................................... 13614. Data skor penelitian variabel sikap peduli lingkungan ........................ 14115. Output hasil soal tes dan angket........................................................... 14616. Output uji normalitas ......................................................................... 14917. Output uji homogenitas ....................................................................... 15118. Output hasil analisis regresi linier sederhana....................................... 15219. Dokumen Penelitian ............................................................................. 154

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sebaran populasi penelitian..................................................................... 352. Kriteria reliabilitas instrumen ................................................................. 383. Kisi-kisi soal tes pengetahuan tentang ekosistem ................................ 414. Skor angket........................................................................................... 425. Kisi-kisi lembar angket sikap peduli lingkungan................................. 426. Interval Koefisien Korelasi .................................................................. 457. Nilai pengetahuan tentang ekosistem berdasarkan aspek kognitif....... 478. Nilai sikap peduli lingkungan berdasarkan aspek yang dinilai ............ 489. Hasil uji prasyarat ................................................................................ 4910. Ringkasan ANOVA Hubungan Pengetahuan tentang Ekosistem

dengan Sikap Peduli Lingkungan......................................................... 5011. Koefisien Regresi Hubungan Pengetahuan tentang Ekosistem dengan

Sikap Peduli Lingkungan ..................................................................... 5012. Ringkasan Regresi Hubungan Pengetahuan tentang Ekosistem

dengan Sikap Peduli Lingkungan......................................................... 50

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan rantai makanan ................................................................................. 242. Rantai makanan........................................................................................... 243. Jaring-jaring makanan................................................................................. 254. Piramida makanan....................................................................................... 265. Bagan hubungan antara nilai, sikap, tingkah laku, dan kepribadian........... 276. Bagan kerangka pikir .................................................................................. 337. Bagan hubungan antarvariabel ................................................................... 368. Grafik hubungan antara pengetahuan tentang ekoistem dengan sikap peduli

lingkungan................................................................................................... 52

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan hidup adalah semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam

suatu tempat atau ruang tempat manusia, makhluk hidup lain, dan benda tak

hidup yang saling mempengaruhi. Itulah sebab lingkungan hidup termasuk

manusia dan perilakunya merupakan unsur lingkungan hidup yang sangat

menentukan. Namun sebagian kalangan mengganggap lingkungan tidak lagi

bernilai, karena lingkungan hidup (alam) hanya sebuah benda yang

diperuntukkan bagi manusia. Dengan kata lain, manusia merupakan penguasa

lingkungan hidup, sehingga lingkungan hidup hanya dipersepsikan sebagai

objek dan bukan sebagai subyek (Supriadi, 2006: 22).

Kedudukan manusia di dalam kesatuan ekosistem adalah sebagai bagian dari

unsur-unsur lain yang tak mungkin terpisahkan. Manusia merupakan salah satu

komponen yang menempati mata rantai daur materi dan aliran energi dalam

ekosistem. Manusia hanya dapat hidup karena ada komponen lainnya dalam

ekosistem seperti oksigen, air, tumbuhan, hewan dan komponen lainnya.

Semua komponen itu saling berinteraksi timbal balik untuk menjamin

kelangsungan hidup dari manusia dan organisme yang ada di dalamnya

(Samuel, 2007: 86).

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

2

Interaksi yang terjalin harmonis dan seimbang antar komponen-komponen

lingkungan hidup terjadi pada lingkungan yang baik. Stabilitas keseimbangan

dan keserasian interaksi antar komponen lingkungan tersebut tergantung pada

usaha manusia. Manusia merupakan komponen lingkungan hidup yang paling

dominan dalam mempengaruhi lingkungan. Sebaliknya lingkungan pun

mempengaruhi manusia, sehingga terdapat hubungan yang saling pengaruh-

mempengaruhi antara manusia dan lingkungan hidupnya. Hal demikian,

merupakan interaksi antara manusia dan lingkungan (Husein, 1995: 16-17).

Segala aktivitas termasuk pemanfaatan lingkungan akan menyebabkan

perubahan bagi lingkungan tersebut. Menurut Wardhana (2004: 2) perubahan

yang terjadi pada lingkungan akan terjadi kearah yang positif apabila manusia

dapat dengan baik menjaga lingkungannya, namun hal yang terjadi saat ini

adalah perubahan lingkungan yang mengarah kepada kerusakan. Perubahan

yang mengarah ke kerusakan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia yang tidak

bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Salah satu masalah lingkungan

yang menjadi persoalan serius terutama di perkotaan adalah permasalahan

sampah. Masih rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam

menjaga kebersihan lingkungan. Kondisi ini ditandai dengan kebiasaan

masyarakat yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Banyak

masyarakat membuang sampah langsung ke sungai, selokan dan jalan. Hal

tersebut juga dikarenakan kurang tersedianya tempat sampah di fasilitas umum,

kendaraan umum dan di tempat publik lainnya. Kalaupun ada, kondisinya

sudah rusak atau tidak terawat (Pokja AMPL, 2012: 23).

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

3

Produksi sampah yang terus menerus meningkat seiring dengan pertambahan

jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah

meningkatkan jumlah timbunan sampah dan keberagaman karkteristik sampah.

Berdasarkan Laporan Pertanggung jawaban Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kota Bandar Lampung Tahun 2016, dapat diketahui bahwa volume sampah di

Kota Bandar Lampung mencapai 305.292 ton per tahunnya. Untuk di

Kecamatan Tanjung Karang Barat sendiri mencapai 29,32 ton perharinya dan

pertahun mencapai 10.555,2 ton. Volume sampah ini merupakan angka yang

tergolong tinggi. Sudah seharusnya semua pihak baik dari masyarakat,

pemerintah, maupun instansi terkait bertindak untuk mengatasi masalah

sampah.

Terkait dengan masalah lingkungan sekarang ini perlu menanamkan sikap

peduli lingkungan kepada anak sejak dini. Kementerian Lingkungan Hidup

bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah

mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program

Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup yang

merupakan implementasi Permen Lingkungan Hidup No. 02 Tahun 2009.

Program ini merupakan suatu bentuk penghargaan yang diberikan oleh

pemerintah kepada lembaga pendidikan formal yang dinilai berjasa dalam

mengembangkan pendidikan lingkungan hidup (KLH, 2012: 12). Untuk

mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 komponen program

yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata, yaitu: a)

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

4

kebijakan berwawasan lingkungan, b) pelaksanaan kurikulum berbasis

lingkungan, c) kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan d) pengelolaan

sarana pendukung ramah lingkungan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan hendaknya menanamkan sikap peduli

lingkungan sejak dini. SMP Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di

Kecamatan Tanjung Karang Barat merupakan salah satu sekolah menengah

pertama yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata sejak tahun 2013 di tingkat

Provinsi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Januari

2017, melalui wawancara dengan wakil kepala sekolah diketahui bahwa

program Adiwiyata ini diimplementasikan melalui program kerja yang

mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Program kerja yang

telah diterapkan di sekolah tersebut meliputi pengelolaan sampah, bio pori,

hydroponik, penghijauan, kebersihan, energi, kompos, dan keindahan. Tidak

hanya para guru saja yang melaksanakan program kerja tersebut tetapi siswa

juga berpartisipasi aktif dan diatur oleh perwakilan kelas yang telah diberi

tanggung jawab untuk mengatur kelasnya masing-masing dengan bimbingan

para guru. Selain dalam program kerja lingkungan hidup, terdapat juga

kurikulum berbasis lingkungan yang memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam

kegiatan pembelajaran tentang perlindungan serta pengelolaan lingkungan

hidup.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 2 guru mata pelajaran IPA Biologi

diketahui bahwa program Adiwiyata telah dilaksanakan dengan baik dan

berjalan optimal. Dalam pengembangan kurikulum berbasis lingkungan,

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

5

beberapa guru telah menerapkan metode yang melibatkan siswa secara aktif

dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang terkait dengan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH). Kemudian dalam

pengembangan kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, seluruh warga

sekolah terlibat langsung dalam pemeliharaan lingkungan sekolah dan

memanfaatkan fasilitas sesuai dengan kaidah-kaidah PPLH. Selain itu, guru

juga mengikuti kegiatan pertemuan antar guru di lain sekolah untuk membahas

tentang program lingkungan hidup serta menjalin kemintraan dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak.

Namun, kerjasama ini hanya sebatas pertemuan dalam membahas sekolah

adiwiyata saja. Menurut guru, selama ini belum ada koordinasi yang baik

diantara sekolah-sekolah adiwiyata dalam meningkakan pelestarian lingkungan

hidup Kota Bandar Lampung khususnya kecamatan Tanjung Karang Barat.

Implementasi penanaman sikap peduli lingkungan dapat diintegrasikan dalam

kurikulum. Salah satu kompetensi dasar (KD) mata pelajaran IPA SMP pada

kurikulum 2013 adalah KD 3.7 yaitu menganalisis interaksi antara makhluk

hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut

(Kemendikbud. 2016: 52). Pengetahuan tentang definisi lingkungan, pola-pola

interaksi, dan keseimbangan lingkungan diberikan agar siswa dapat mencapai

KD tersebut. Selanjutnya pengetahuan ini dapat digunakan untuk menanamkan

sikap peduli lingkungan siswa untuk peduli terhadap lingkungannya. Seperti

yang dinyatakan oleh Dewi dan Wawan (2010: 12) bahwa sebagai basis

pembentukan sikap, pengetahuan dapat mengarahkan pada sikap yang

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

6

diinginkan. Pegetahuan yang baik akan mempengaruhi pembentukkan sikap

yang baik pula begitupun sebalikknya.

Pembelajaran IPA khususnya Biologi adalah mata pelajaran yang sangat erat

kaitannya dengan masalah sumber daya alam dan lingkungan hidup, yang

diberikan di tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah

Atas (SMA). Pendidikan yang ditanamkan di sekolah tidak hanya berperan

dalam membangun dan memperbaiki pengetahuan akademik di sekolah tetapi

juga harus memperbaiki dan menanamkan sikap siswa untuk peduli dengan

lingkungan alam sekitar sekolah maupun tempat tinggal siswa.

Menurut Pusat Kurikulum Kemendiknas dalam Kesuma (2011: 17), peduli

lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah

kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-

upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem dengan

sikap siswa dalam konservasi sumber daya alam telah dilakukan oleh

Barkatullah (2006: 59). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap

siswa dalam konservasi sumber daya alam, ditujukan dengan koefisien

determinasi dengan nilai 0,742. Artinya terdapat tingkat korelasi yang tinggi

antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap konservasi sumber daya

alam siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

7

tentang ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP

Negeri 7 Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri

7 Bandar Lampung?

2. Apakah terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan tentang ekosistem

dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar

Lampung?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri

7 Bandar Lampung?

4. Apakah terdapat kontribusi yang tinggi antara pengetahuan tentang

ekosistem terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP

Negeri 7 Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini

untuk mengetahui:

1. Signifikansi hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap

peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

8

2. Keeratan hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap

peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung

3. Arah hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap peduli

lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung

4. Besarnya kontribusi pengetahuan tentang ekosistem terhadap sikap peduli

lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, yaitu memberikan pengalaman serta wawasan sebagai calon

pendidik untuk memperoleh gambaran pengetahuan tentang ekosistem dan

sikap peduli lingkungan siswa.

2. Bagi siswa, yaitu diberikan kesempatan untuk mengasah pengetahuan

tentang ekosistem dan sikap peduli lingkungan yang dimilikinya untuk

terus dikembangkan.

3. Bagi guru IPA yaitu informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam

pembelajaran IPA khususnya Biologi yang mengarah pada upaya

peningkatan pengetahuan tentang ekosistem dan sikap peduli lingkungan

siswa.

4. Bagi sekolah yaitu memberikan gambaran tentang pengetahuan tentang

ekosistem dan sikap peduli lingkungan siswa SMP saat ini dan dijadikan

sebagai evaluasi kurikulum 2013 yang diterapkan di sekolah sehingga

meningkatkan kualitas sebagai sekolah yang mendapatkan penghargaan

program adiwiyata sehingga dapat menggembangkan dan meningkatkan

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

9

mutu sekolah dalam melaksanakan program kerja yang dapat meningkat

kan kelestarian alam khususnya kelestarian lingkungan sekolah.

5. Bagi peneliti lain, untuk menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya

khususnya mengenai hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem

dengan sikap peduli lingkungan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengukur pengetahuan siswa dengan soal-soal tes berupa soal pilihan

jamak dengan mengacu pada KD 3.7 menganalisis interaksi antara makhluk

hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut

dan 4.7 menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup

dengan lingkungn sekitarnya.

2. Sikap peduli lingkungan merupakan sikap dalam upaya melestarikan,

memperbaiki dan mencegah kerusakan lingkungan yang diukur dengan

kuesioner, terdiri dari aspek pada sikap peduli lingkungan mencakup a)

kerja keras untuk melindungi alam, b) menghargai kesehatan dan

kebersihan, c) bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam, dan d)

banggung jawab terhadap lingkungan.

3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri

7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018. Sampel pada penelitian ini

adalah 98 siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung yang dipilih

memalui metode cluster random sampling.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses yang bertujuan untuk

mengembangkan kesadaran umat manusia akan lingkungan hidup dengan

seluruh permasalahan yang terdapat di dalamnya (Soeriaatmadja, 1997: 14).

Pendidikan lingkungan hidup menurut Kastama (1997: 114) adalah program

pendidikan yang dirancang dengan tujuan agar siswa memiliki pengetahuan,

sikap, dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap pemanfaatan

dan pengelolaan sumber daya alam sehingga lingkungan hidupnya dapat

meningkatkan kualitas atau kesejahteraan hidup diri sendiri dan orang lain.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) pada tanggal 19 Februari

2004 bersama-sama dengan Departemen Pendidikan Nasional, Departemen

Agama dan Departemen Dalam Negeri telah menetapkan Kebijakan

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) (KNLH, 2010: 5). Kebijakan PLH ini

merupakan kebijakan dasar sebagai arahan bagi semua pemangku kepentingan

(stakeholders) dalam pelaksanaan dan pengembangan PLH di Indonesia.

Pendidikan Lingkungan Hidup diyakini sebagai solusi yang efektif dan efisien

dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap

pelestarian fungsi lingkungan hidup (Samadi, 2012: 27). Sejalan dengan

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

11

pendapat tersebut menurut Hidayati (2013: 16) pendidikan lingkungan hidup

dapat dijadikan solusi, karena siswa akan mendapatkan pengetahuan mengenai

lingkungan hidup, kemudian akan menimbulkan kesadaran pada dirinya sendiri

dan orang lain dan akhirnya akan melakukan tindakan yang positif terhadap

lingkungan.

Pendidikan lingkungan hidup telah diupayakan oleh pemerintah salah satunya

melalui sekolah berbasis lingkungan atau sekolah Adiwiyata (Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012: 3).

Program Adiwiyata diharapkan dapat mewujudkan warga sekolah yang

bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan.

B. Program Adiwiyata

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan

ideal untuk memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta

etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan

hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan (Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012: 3).

Program Adiwiyata merupakan penerapan perilaku manusia terhadap alam

untuk melindungi dan melestarikan keberadaan alam agar terjadi keberlanjutan

kehidupan. Keberhasilan program Adiwiyata dapat terwujud apabila warga

sekolah memiliki perilaku yang berwawasan lingkungan di manapun berada.

Program tersebut selain untuk pembentukan karakter peduli lingkungan juga

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

12

sebagai salah satu cara menghemat anggaran, sebab dalam indikator Adiwiyata

tercantum upaya penghematan sumber daya alam (Hidayati, 2013: 10).

Tujuan program adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang

bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2012: 3). Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada

prinsip-prinsip dasar diantaranya yaitu: 1) partisipatif, komunitas sekolah

terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran; 2)

berkelanjutan, seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus

menerus secara komprehensif; dan 3) edukatif (Permen LH, 2013: 5).

Kementerian Lingkungan Hidup (2011: 4) mengemukakan bahwa terdapat 4

aspek yang harus diperhatikan sekolah untuk dikelola dengan baik dalam

menjalankan Adiwiyata, yaitu: aspek kebijakan sekolah berwawasan

lingkungan, aspek kurikulum berbasis lingkungan, aspek kegiatan lingkungan

berbasis partisipatif, dan aspek sarana dan prasarana pendukung ramah

lingkungan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk

mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan tersebut dituangkan dalam visi

dan misi sekolah yang berwawasan lingkungan, kebijakan sekolah dalam

mengembangkan pembelajaran Pendidikan lingkungan hidup, kebijakan

peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang

pendidikan lingkungan hidup, kebijakan sekolah dalam upaya penghematan

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

13

sumberdaya alam, kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan

yang bersih dan sehat, serta kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan

penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup

(Kementerian Lingkungan Hidup, 2011: 4).

C. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan dapat diartikan secara luas mencakup segala sesuatu yang

diketahui (Depdiknas, 2008: 1121). Sejalan dengan pernyataan Suriasumantri

(1985: 108) bahwa pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang

kita ketahui tentang suatu obyek tertentu, termasuk di dalamnya ilmu. Semua

manusia memiliki pengetahuan dan memiliki rasa ingin tahu tentang segala

sesuatu. Pengetahuan merupakan produk kegiatan berpikir, manusia dapat

menemukan dirinya dan menghayati hidup dengan lebih sempurna. Sedangkan

menurut Notoadmodjo (2010: 50) pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan hasil

tersebut akan diperoleh setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu.

Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat suatu hal, termasuk mengingat

kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak dan

terjadi setelah seseorang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu

objek (Mubarak, 2007: 29). Semakin banyak informasi yang dipilih seseorang,

maka semakin bertambah pengetahuannya. Kemudian, pengetahuan tersebut

akan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai

dengan pengetahuan yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2010: 51).

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

14

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor

yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010: 51) adalah

pendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha mengembangkan keperibadian

dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan yang

dimiliki seseorang makin mudah untuk menerima informasi. Selain pendidikan

terdapat faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan menurut Azwar (2003: 4)

yakni lingkungan, sosial budaya dan ekonomi. Lingkungan merupakan segala

sesuatu yang yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik biologis

maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pegetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut.

Sedangkan sosial budaya dan ekonomi yaitu, tradisi dan kebiasaan masyarakat

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status

ekonomi seseorang dapat menentukan tersedianya suatu fasilitas yang

diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Benjamin S. Bloom seperti dikutip Sudijono mengemukakan bahwa taksonomi

(pengelompokan) tujuan pendidikan harus mengacu kepada tiga jenis ranah,

yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor (Sudijono, 2003: 49). Dimensi pada

ranah kognitif dalam taksonomi revisi Aderson dan Krathwohl terbagi menjadi

6 dimensi yaitu : mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta.

Penjelasan dimensi pada ranah kognitif dalam taksonomi revisi Aderson dan

Krathwohl (2001: 66-67) yaitu:

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

15

1. Remember (mengingat) / C1

Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari

memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif, atau

kombinasi dari beberapa pengetahuan ini. Pengetahuan mengingat penting

sebagai bekal untuk belajar yang bermakna dan menyelesaikan masalah

karena pengetahuan tersebut dipakai dalam tugas-tugas yang lebih komplek,

untuk menilai remember, peserta didik diberi soal yang berkaitan dengan

proses kognitif mengenali dan mengingat kembali.

2. Understand (memahami) / C2

Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari

pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis,

yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer.

Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan “baru” dan

pengetahuan lama mereka. Lebih tepatnya pengetahuan yang baru masuk

dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah

ada. Pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk memahami. Proses-proses

kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, memparafrasakan,

menggambarkan, dan mengklarifikasikan.

3. Apply (mengaplikasikan) / C3

Proses mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu

untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.

Mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Soal

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

16

latihan adalah tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui peserta

didik, sehingga siswa menggunakannya secara rutin. Kategori

mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yakni mengeksekusi ketika

tugasnya hanya soal latihan (yang familier) dan mengimplementasikan

ketika tugasnya merupakan masalah (yang tidak familier).

4. Analyze (menganalisis) / C4

Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian

kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar-bagian dan antar setiap

bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini

meliputi proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasikan, dan

mengatribusikan.

5. Evaluate (menilai) / C5

Didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektifitas,

efisiensi dan konsistensi. Kriteria-kriteria ini ditentukan oleh siswa.

Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa

(keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan

mengkritik keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria

eksternal).

6. Create (mencipta) / C6

Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah

keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan yang

diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

17

dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau

struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.

D. Tinjauan Materi Ekosistem

Istilah ekosistem pertama kali dikemukakan oleh Transley (1989, dalam

Rahardjanto, 2001: 98). Ia mengemukakan bahwa ekosistem adalah hubungan

timbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia mikroba)

dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah, dsb) di alam. Sebenarnya

ekosistem merupakan hubungan komponen yang membentuk sistem. Ini berarti

dalam struktur maupun fungsi komponen-komponen tadi adalah suatu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai konsekuensinya apabila salah satu

komponen terganggu, maka komponen lainnya secara cepat atau lambat akan

terpengaruh. Sistem alam ini disebut sistem ekologi, yang kemudian disingkat

dan menjadi lebih dikenal ekosistem. Ekologi didefinisikan sebagai pengkajian

hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok orgenisme terhadap

lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal balik antara organisme-organisme

hidup dan lingkungannya (Odum, 1993: 3).

Dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang dibedakan menjadi 3

golongan, yaitu:

1. Produsen

Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut

organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan

makanan melalui proses fotosintesis. Makanan dimanfaatkan oleh tumbuhan

itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

18

2. Konsumen

Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga disebut

heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh

produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Berdasarkan

jenis makanannya, konsumen dikelompokkan sebagai: herbivora (pemakan

tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan daging

dan tumbuhan).

3. Pengurai (dekomposer)

Kelompok ini berperan penting dalam proses ekosistem. Jika kelompok ini

tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup

yang mati tetap utuh selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai,

yang menguraikan zat-zat organik (dari bangkai) menjadi zat-zat organik

penyusunnya (Kimball, 1994: 205).

Sedangkan dalam suatu ekosistem terdapat komponen abiotik antara lain:

1. Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi oerganisme. Jenis tanah yang berbeda

menyebabkan organisme di dalamnya juga berbeda. Sifat-sifat tanah yang

berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan

menahan air.

2. Air

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk

kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam

pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

19

manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain. Bagi unsur

abiotik lain dapat dijadikan sebagai pelapuk dan pelarut.

3. Udara

Beberapa gas seperti oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen yang penting

bagi kehidupan makhluk hidup.

4. Suhu

Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan

metabolisme dan perkembangbiakannya.

5. Cahaya matahari

Sinar matahari memengaruhi ekosistem secara global karena matahari

menentukan suhu. Sinar matahari merupakan unsur vital yang dibutuhkan

oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis (Rusmendro, 2003:

23).

Dalam suatu ekosistem terdapat komponen yang merupakan satuan makhluk

hidup, meliputi individu, populasi, komunitas, dan lingkungan. Individu adalah

makhluk hidup tunggal. Satu ekor ikan atau satu ekor kambing disebut sebagai

individu. Populasi adalah sekelompok organisme satu spesies atau sekumpulan

individu yang mendiami suatu tempat dan menetap di daerah tersebut.

Misalnya semua ikan yang hidup di kolam disebut populasi ikan. Sedangkan

komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi makhluk hidup yang

mendiami suatu daerah tertentu. Diantara komunitas lebih ditekankan pada

makhluk hidup yang menghuni suatu tempat. Sedangkan ekosistem

penekanannya lebih pada pengertian hubungan timbal balik makhluk hidup

dengan lingkungannya (Parjatmo, 1987: 104).

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

20

Berdasarkan proses pembuatannya ekosistem terbagi menjadi dua jenis.

Pertama, ekosistem alami yaitu ekosistem yang terjadi secara alami. Interaksi

antara satu orgenisme dengan organisme lain atau di antara organisme itu dan

hubungannya dengan lingkungan abiotik terjadi secara alami, tanpa campur

tangan manusia. Jenis ekosistem ini dapat dilihat pada ekosistem hutan tropis,

semak, danau alami, dan jenis-jenis ekosistem lain yang terjadi tanpa campur

tangan manusia. Bentuk ekosistem alami biasanya bersifat lebih stabil karena

adanya berbagai jenis interaksi dari banyak spesies organisme karena

keragamannya tinggi (Sembel, 2010: 51-52).

Kedua adalah ekosistem buatan yaitu suatu bentuk ekosistem yang terjadi

akibat campur tangan manusia melalui penambahan dan pengurangan fauna

dan flora dalam suatu habitat tertentu. Contoh ekosistem buatan adalah

ekosistem pertanian. Dalam ekosistem pertanian, misalnya ekosistem pertanian

tanaman padi, jagung, sayuran, atau tanaman tahunan seperti kelapa, cengkih

dan pala, keragaman hayati fauna dan flora cukup terbatas dibandingkan

ekosistem alami (Sembel, 2010: 51-52).

Berikut ini penjabaran tentang lingkungan, pola-pola interaksi (hubungan

timbal balik) dan keseimbangan dalam suatu ekosistem:

1. Pengertian Tentang Lingkungan

Lingkungan adalah semua faktor luar, fisik, dan biologis yang secara

langsung berpengaruh terhadap ketahanan hidup, pertumbuhan,

perkembangan, dan reproduksi organisme (Mustofa, 2000: 72). Menurut

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

21

UU No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Menurut Abdurahman (2004: 9), secara garis besarnya lingkungan hidup

manusia itu dapat digolongkan atas tiga golongan sebagai berikut: (1)

lingkungan fisik (physical environment) yaitu segala sesuatu di sekitar

manusia yang berbentuk benda mati seperti rumah, kendaraan, gunung,

udara, sinar matahari, dan lain-lain; (2) lingkungan biologis (biologycal

environment) yaitu segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang

berupa organisme hidup lainnya selain manusia itu sendiri, binatang,

tumbuh-tumbuhan, jasad renik, dan lain-lain; (3) lingkungan sosial (social

environment) yaitu manusia-manusia lain yang berada di sekitarnya seperti

tetangga, teman, dan lain-lain. Dengan mengacu pada pengertian-

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah

alam yang terdapat di habitat makhluk hidup, termasuk interaksi antar

makhluk hidup dan dengan lingkungannya demi kelangsungan kehidupan.

2. Pola-Pola Interaksi (Hubungan Timbal Balik)

Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung

pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan

ini akan membentuk suatu pola interaksi. Terjadi pula interaksi antara

komponen biotik serta komponen abiotik dan terjadi pula interaksi

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

22

antara komponen biotik dan biotik. Interkasi tersebut mencakup 3 hal,

yaitu sebagai berikut.

1) Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya

dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan

(rantai makanan, jaring makanan dan piramida makanan), maupun

melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.

2) Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu

yang berbeda jenis. Ada beberapa jenis simbiosis, yaitu simbiosis

mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

3) Organisme berdasarkan cara kemampuan menyusun makanannya

dibagi menjadi 2 (dua), yaitu organisme autotrof dan organisme

heterotrof. Organisme heterotrof berdasarkan jenis yang dimakan

dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora

(Kemendikbud, 2016: 180-181).

3. Keseimbangan Ekosistem

Secara alami suatu ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini

akan terganggu bila ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau

campur tangan manusia. Komponen penyusun ekosistem tidak dapat bediri

sendiri, akan tetapi saling bergantung. Suatu komponen biotik yang ada di

dalam ekosistem ditunjang oleh komponen biotik lainnya. Dalam suatu

ekosistem selalu terjadi jumlah populasi tumbuhan, herbivora dan

karnivora (komponen biotik) (Rohima dan Diana, 2009: 165-166).

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

23

Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan

antara jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan

alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-komponennya

(komponen biotik maupun komponen abiotik) dalam keadaan seimbang.

Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa

makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu

organisme. Peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu

ekosistem membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan (Rohima

dan Diana, 2009: 165-166).

Berikut ini penjebaran mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan

dan piramida makan:

a. Rantai Makanan

Proses makan dan dimakan terjadi dalam suatu ekosistem. Dalam suatu

ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan dalam satu garis lurus

yang disebut rantai makanan (Rohima dan Diana, 2009: 166). Rantai

makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis

konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis

konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemamakan

terakhir disebut konsumen puncak (Rohima dan Diana, 2009: 166).

Rantai makan terjadi di berbagai ekositem. Di antara rantai makanan

tersebut terdapat pengurai, karena pada akhirnya semua makhluk hidup

akan mati dan diuraikan oleh pegurai (Rohima dan Diana. 2009: 165-

166). Penggambaran rantai makanan ditunjukkan oleh gambar 1 dan 2.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

24

Produsen Konsumen 1 Konsumen 2 Konsumen 3

Pengurai

Gambar 1. Bagan Rantai makanan (Sumber: Rohima dan Diana,

2009: 165-166).

Gambar 2. Rantai Makanan (Sumber: Kemendikbud, 2016 : 183)

b. Jaring-jaring Makanan

Satu produsen di alam ini, tidak hanya dimakan oleh satu jenis

konsumen pertama. Tetapi, bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis

konsumen pertama, satu jenis konsumen pertama dapat dimakan lebih

dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Jaring-jaring makanan

adalah sekumpulan beberapa rantai makanan yang membentuk skema

(Kimball, 1994: 206). Berikut ini merupakan gambar jaring-jaring

makanan:

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

25

Gambar 3. Jaring-jaring makanan (Sumber: Kemendikbud, 2016 :

184)

c. Piramida makanan

Ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada

jumlah kosumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak

daripada konsumen tingkat III, demikian seterusanya. Hal ini

disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan.

Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai konsumen

tingkat tertinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan

(Rohima dan Diana. 2009: 167). Berikut ini gambar piramida makanan

dalam suatu ekosistem:

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

26

Gambar 4. Piramida makanan (Kemendikbud, 2016 : 184)

Setiap tingkatan organisme menempati tingkatan tertetentu yang

disebut tingkatan tropik. Tingkatan tropik tersebut dapat dihitung

berdasarkan jumlah individu, biomassa, dan kandungan energinya.

Perbedaan tingkatan tropik dinyatakan dalam perbandingan luas yang

disusun mulai dari tingkatan tropik I sampai tingkatan tropik tertinggi.

E. Sikap Peduli Lingkungan

1. Pengertian Sikap Peduli Lingkungan

Sikap merupakan respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.

Individu akan memberikan respon dengan cara-cara tertentu terhadap

stimuli yang diterima. Respon tersebut merupakan bentuk kesiapan

individu (Azwar, 2003: 5). Azwar (2003: 7) mengklasifikasikan respon

menjadi menjadi tiga macam, yaitu respon kognitif (respon perseptual

dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif (respon

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

27

syaraf simpatetik dan pernyataan afeksi), serta respon perilaku atau

konatif (respoon berupa tindakan dan pernyataan mengenai perilaku).

Dengan melihat salah satu saja di antara ketiga bentuk respon tersebut,

sikap seseorang sudah dapat diketahui.

Sikap yang dilakukan secara terus-menerus dapat membentuk pola

tingkah laku. Pola tingkah laku yang dilakukan secara berkesinambungan

akan membentuk kepribadian. Ambroise (2000, dalam Azwar, 2003: 69)

menjelaskan hubungan antara nilai, sikap, tingkah laku, dan kepribadian

sebagai berikut ini.

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa nilai menjadi

landasan dalam menentukan sikap dan sikap menjadi landasan dalam

bertingkah laku. Tingkah laku akan menentukan kepribadian seseorang.

Jadi sikap adalah respon manusia terhadap stimuli yang diberikan. Sikap

yang dilakukan secara terus-menerus akan membentuk pola tingkah laku

dan pola tingkah laku tersebut akan membentuk karakter (Azwar, 2003:

69).

Nilai

Pola sikap

Pola tingkah laku

Kepribadian

seseorang/

kelompok

Gambar 5. Bagan Hubungan antara Nilai, Sikap, Tingkah laku

dan Kepribadian (Sumber: Azwar, 2003: 69)

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

28

Peduli berarti mengindahkan, menghiraukan, dan memperhatikan. Jadi

orang yang peduli adalah orang yang memperhatikan objek. Selanjutnya

yaitu lingkungan, Masruri dan Dyah (2002: 51) mengungkapkan bahwa

lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita, yang

memberi tempat dan bahan-bahan untuk kehidupan. Pendapat tersebut,

diperkuat oleh Odum (1993, dalam Masruri dan Dyah, 2002: 52) yang

menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Peduli dan lingkungan dapat diartikan memperhatikan segala sesuatu

yang ada di sekitar untuk dijaga. Narwanti (2011: 30) berpendapat bahwa

peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang

sudah terjadi. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

sikap peduli lingkungan berarti sikap yang diwujudkan dalam kehidupan

sehari-hari untuk melestarikan, memperbaiki dan mencegah kerusakan

dan pencemaran lingkungan.

2. Pentingnya Sikap Peduli Lingkungan

Pembentukan kesadaran terhadap kondisi yang ada di lingkungan

manusia dapat ditempuh melalui pendidikan di sekolah. Mustakim

(2011: 86) menjelaskan bahwa, sekolah seharusnya memainkan

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

29

perannya dalam membentuk kesadaran terhadap lingkungan. Perlu ada

pembentukan karakter terhadap lingkungan pada diri siswa. Karakter ini

bisa dimulai dari persoalan sepele, seperti penyediaan tempat sampah

yang memadai, sampai pada perumusan action plan tentang program-

program kepedulian lingkungan. Melalui pembentukan karakter ini

diharapkan lahir generasi yang memiliki kepedulian lingkungan. Hal itu

berarti, sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki tugas untuk

membentuk karakter peduli lingkungan pada diri siswa. Karakter

terbentuk dari sikap yang dilakukan terus menerus sehingga sekolah

mempunyai kewajiban untuk menanamkan sikap peduli lingkungan

secara berkesinambungan. Ini sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak siswa.

Implementasi pendidikan karakter hendaknya dimulai dari nilai esensial,

sederhana, dan mudah dilaksanakan sesuai kondisi masing-masing

sekolah, misalnya bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan, dan santun.

Selain itu, agar sikap peduli lingkungan dapat terbentuk, maka anak

perlu dilatih melalui pembiasaan, mandiri, sopan santun, kreatif,

tangkas, rajin bekerja, dan punya tanggung jawab. Oleh karena itu, sikap

peduli lingkungan yang dilakukan secara terus-menerus dapat

membentuk karakter peduli lingkungan (Samani dan Hariyanto, 2012:

9).

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

30

3. Indikator Sikap Peduli Lingkungan

Sikap peduli lingkungan yang dimiliki oleh manusia menunjukkan respon

terhadap konsisi lingkungan tertentu. Adapaun respon tersebut

diantaranya adalah:

1) Kerja keras

Kerja keras adalah upaya terus menerus (tidak mudah menyerah)

dalam menyelesaikan pekerjaan atau yang menjadi tugasnya sampai

tuntas (Kesuma, 2011: 17). Kerja keras membutuhkan energi yang

besar. Agar dapat memberikan energi yang besar dalam bekerja,

harus fokus dan bersungguh-sungguh pada pekerjaan termasuk

pekerjaan manusia untuk melestarikan alam. Kerja keras untuk

melindungi dan melestarikan alam ini perlu lebih digalakkan (Salim,

1930: 54). Kerja keras untuk melindungi alam tidak terbatas hanya

dari segi materil saja tetapi juga pada penanaman semangat juang,

dedikasi dan kecintaan akan misinya menyelamatkan alam. Kerja

keras harus dipupuk sehingga menjadi kebiasaan. Upaya-upaya yang

bisa dilakukan agar orang memiliki sikap rajin bekerja dari kecil

adalah memanfaatkan waktu luang, bekerja sama dalam menjalankan

tugas sehari-hari, rajin memecahkan masalah yang dihadapi, dan lain

sebagainya (Rusyan, 2003: 19).

2) Menghargai kebersihan dan kesehatan

Menghargai kebersihan dan kesehatan berarti menghargai dan menjaga

kesehatan dan kebersihan diri sendiri, masyarakat dan lingkungan

(Samani dan Hariyanto, 2012: 129). Hal-hal yang dapat dilakukan

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

31

sebagai upaya menghargai kebersihan dan kesehatan adalah membuang

sampah pada tempatnya, menutup tempat penampugan air, dan

menyiram kamar mandi setelah digunakan.

3) Bijaksana

Rusyan (2003: 114) menjelaskan bahwa orang bijaksana adalah orang

yang menggunakan akal sehat dan pikirannya dalam bertindak.

Dengan menggunakan akal budinya untuk bertindak, orang akan

mendudukkan segala sesuatunya secara proporsional. Orang yang

bijaksana dapat dicirikan dengan tidak cepat marah jika ada masalah,

memutuskan sesuatu melalui pertimbangan yang matang,

menghukum orang setelah ada buktinya, menerima isu atau berita

setelah jelas kedudukannya dan mengambil tindakan setelah

mengkonfirmasi berbagai sumber (Rusyan, 2003: 114). Masalah yang

kita hadapi sekarang bukanlah memakai atau tidak memakai BBM,

pestisida, dll, yang berpotensi mencemari lingkungan, akan tetapi

bagaimana menggunakan Sumber Daya Alam (SDA) tersebut secara

proporsional atau bijaksana (Soemarwoto, 2008: 192).

4) Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang

seharusnya dia lakukan untuk diri sendiri, masyarakat, lingkungan

(alam, sosial, dan budaya) dan Tuhan Yang Maha Esa (Asmani, 2011:

37 ). Orang yang bertanggung jawab akan berusaha semaksimal

mungkin untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya. Zen (1982: 66) menjelaskan bahwa pendidikan dari

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

32

Taman Kanak-Kanak (TK) hingga perguruan tinggi seharusnya

menumbuhkan tanggung jawab manusia untuk memelihara

kelestarian tata lingkungan. Manusia sebagai makhluk paling mulia,

tidak boleh berbuat sewenang-wenang. Tindakan pengrusakan dan

pemusnahan sumber daya alam merupakan contoh kurangnya rasa

tanggung jawab terhadap lingkungan (Rusyan, 2003: 65).

F. Kerangka Pikir

Proses pendidikan merupakan proses yang efektif untuk memperoleh suatu

informasi yang diharapkan mengarahkan siswa mendapatkan kemampuan yang

diinginkan. Pendidikan formal di sekolah mengacu pada kurikulum. Kurikulum

ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Tetapi untuk mewujudkan tata kelola sekolah

yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dalam upaya

perlindungan, dan pengelolaan lingkungan hidup, maka aspek kurikulum yang

diintegrasikan dengan pembelajaran disekolah harus berbasis lingkungan

hidup.

Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan telah mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup

melalui program Adiwiyata. Program Adiwiyata dibuat untuk mendorong

terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian

hidup. Program adiwiyata dapat dilaksanakan dengan baik dan benar maka

seharusnya antara pengetahuan dan sikap dapat terbentuk secara bersamaan,

sehingga keduanya memiliki hubungan yang nyata pada diri siswa.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

33

Pengetahuan yang baik diharapkan dapat menimbulkan sikap peduli

lingkungan siswa yang baik pula. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Bagan Kerangka Pikir Penelitian

G. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini yaitu:

1. H0 = tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan

tentang ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas

VIII di SMP Negeri Bandar Lampung.

Proses Pendidikan

Kurikulum

Pendidikan Lingkungan Hidup

Program Adiwiyata

Sikap Peduli Lingkungan Pengetahuan

Siswa

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

34

H1 = terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di

SMP Negeri Bandar Lampung.

2. H0 = tidak terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di

SMP Negeri Bandar Lampung.

H1 = terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di

SMP Negeri Bandar Lampung.

3. H0 = tidak terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di

SMP Negeri Bandar Lampung.

H1 = terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang

ekosistem dan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP

Negeri Bandar Lampung.

4. H0 = tidak terdapat kontribusi yang tinggi antara pengetahuan tentang

ekosistem terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di

SMP Negeri Bandar Lampung.

H1 = terdapat kontribusi yang tinggi antara pengetahuan tentang

ekosistem terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di

SMP Negeri Bandar Lampung.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus dan 7 September 2017

semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di SMP Negeri 7 Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018 yang

berjumlah 285 siswa. Sebaran populasi yang digunakan dalam penelitian

ini dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1. Sebaran populasi penelitian

NO. KELAS JUMLAH SISWA

1. VIII.1 35

2. VIII.2 36

3. VIII.3 36

4. VIII.4 36

5. VIII.5 36

6. VIII.6 36

7. VIII.7 36

8. VIII.8 36

JUMLAH 285

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

36

2. Sampel

Penentuan kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode cluster

random sampling yaitu sampel diambil dalam kelompok secara acak dari

populasi yang terdiri atas beberapa kelompok (Sudjana, 2005:173). Jumlah

sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 98 siswa atau 34,3 %

dari jumlah populasi.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan studi

korelasional (Fraenkel dan Wallen, 2008: 328) karena peneliti ingin melihat

signifikansi, arah hubungan, keeratan, dan kontribusi antara pengetahuan

tentang ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP

Negeri 7 Bandar Lampung. Berikut ini gambaran dari hubungan tersebut.

Gambar 7. Bagan Hubungan antarvariabel

Keterangan:

X = variabel bebas

Y = variabel terikat

→ = hubungan

Pengetahuan

tentang ekosistem

(X)

Sikap Peduli

Lingkungan (Y)

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

37

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap penelitian tersebut yaitu:

1. Pra penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pra penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri

7 Bandar Lampung.

b. Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) ke sekolah.

c. Melakukan penelitian pendahuluan dengan menggunakan metode

wawancara yang dilakukan pada 3 guru IPA dan 3 orang siswa di

SMP Negeri 7 Bandar Lampung.

d. Membuat instrumen penelitian yaitu angket sikap peduli lingkungan

siswa, soal tes pengetahuan tentang ekosistem untuk tes tertulis,

termasuk kisi-kisi soal, dan rubriknya.

e. Menguji coba instrumen angket untuk mengetahui validitas dan

reliabilitasnya. Uji coba soal tes dan angket dilakukan pada 96

siswa kelas VIII di SMP Negeri 25 Bandar Lampung. Jumlah soal

tes pengetahuan tentang ekosistem dan pernyataan angket sikap

peduli lingkungan masing-masing adalah sebanyak 50 soal.

Validitas instrumen penelitian adalah derajat yang menunjukkan di

mana suatu tes mengukur apa yang hendak di ukur (Sukardi, 2008:

122). Validitas angket dilakukan dengan menggunakan metode

Pearson product moment, kemudian membandingkan rhitung

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

38

dengan rtabel bersignifikansi 5%. Kemudian dilakukan uji

reliabilitas menunjukkan konsistensi dari angket sehingga dapat

dipercaya untuk digunakan dalam mengumpulkan data (Arikunto,

2006: 178 -179). Uji reliabilitas dilakukan dengan metode

Cronbach’s Alpha, lalu membandingkan nilai Alpha (rh) dengan

rtabel bersignifikansi 5% (Arikunto, 2006: 195-198).

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, maka digunakn

kriteria seperti pada tabel berikut:

Tabel 2. Kriteria reliabilitas instrumen

Rentang Kriteria

0,81-1,00 Sangat Tinggi

0,61-0,80 Tinggi

0,41-0,60 Cukup

0,21-0,40 Rendah

0,00-0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2006: 75).

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memberi tes pengetahuan tentang ekosistem dan angket sikap

peduli lingkungan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandar

Lampung dan memberi waktu 1 jam pelajaran pada siswa dalam

mengerjakan tes dan kuisioner tersebut.

b. Mencermati, menganalisis, dan memberikan skor tes pengetahuan

tentang ekosistem dan angket sikap peduli lingkungan siswa.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

39

c. Mengolah data yang diperoleh dari hasil tes dan angket dengan

menggunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui

keeratan dan arah hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem

dengan sikap peduli lingkungan.

E. Hasil Uji Coba Soal Tes dan Angket

Sebelum tes dan angket digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian, dilakukan uji coba terlebih dahulu terhadap 96 siswa kelas VIII

SMA Negeri 7 Bandar Lampung. Soal tes dan angket diuji validitasnya

dengan menggunakan metode Pearson product moment, sedangkan

reliabilitasnya dengan rumus Alpha Cronbach’s. Hasil uji coba soal tes

pengetahuan tentang ekosistem menunjukkan bahwa 34 dinyatakan valid.

Sedangkan hasil uji coba angket sikap peduli lingkungan menunjukkan 43

item pernyataan valid. Hasil uji reliabilitas soal tes pengetahuan tentang

ekosistem menunjukkan nilai r= 0,74 artinya reliabilitas berkriteria tinggi.

Sementara hasil uji angket sikap peduli lingkungan menunjukkan nilai r=

0,73 artinya reliabilitas berkriteria tinggi.

F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

Data penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh

dari hasil tes pengetahuan tentang ekosistem dan dari hasil angket sikap

peduli lingkungan berupa skor.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

40

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Metode Tes

Data kuantitatif diperoleh melalui menggunakan tes yang digunakan

untuk mengukur pengetahuan tetang ekosistem. Pertanyaan pada soal

tes pengetahuan tentang ekosistem dibuat berdasarkan KD 3.7 yaitu

menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta

dinamika populasi akibat interaksi tersebut. Soal yang diberikan

berjumlah 30 pertanyaan pilihan jamak dengan total skor maksimal

adalah 100. Aspek-aspek pengetahuan tentang ekosistem yang diukur

antara lain: 1) konsep tentang lingkungan yang mempengaruhi

kehidupan suatu makhluk hidup; 2) interaksi dalam ekosistem yang

membentuk suatu pola interaksi; dan 3) pola interaksi manusia yang

dapat mempengaruhi suatu ekosistem. Nilai tes ini menggunakan nilai

berstandar 100 dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai = R

Nx 100

keterangan:

R : jumlah skor item total

N : jumlah skor maksimal

Adapun kisi-kisi tes pengetahuan tentang ekosistem yang digunakan

dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

41

Tabel 3. Kisi-kisi soal tes pengetahuan tentang ekosistem

b. Angket

Angket yang digunakan untuk mengukur sikap peduli lingkungan

siswa. Aspek sikap yang diukur mencakup: (1) kerja keras untuk

melindungi alam, (2) menghargai kesehatan dan kebersihan, (3)

bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam, dan (4) tanggung

jawab terhadap lingkungan. Empat komponen tersebut dijabarkan ke

dalam 30 item pernyataan yang diukur menggunakan skala Likert.

Skala Likert dalam angket dibuat dalam bentuk pilihan. Pilihan yang

No Sub Pokok

Materi Indikator

Tingkat

kognitif

No.

Soal ∑

1.

Lingkungan

yang

mempengaruhi

kehidupan suatu

makhluk hidup

Mendeskripsikan

komponen

lingkungan

C1

1, 2, 3,

4, 5, 6 6

Menganalisis

hubungan antar

komponen ekosistem

C4 7, 8, 9,

10 4

2.

Interaksi dalam

ekosistem yang

membentuk

suatu pola

interaksi

Memahami konsep

ekosistem C2

11, 12,

13, 14,

15, 16

6

Memahami

hubungan timbal

balik antar makhluk

hidup dengan

lingkungannya

C2

17, 18,

19, 20,

21, 22,

23

7

Menjelaskan

mekanisme aliran

energi dalam

ekosistem

C2

24, 25,

26, 27 4

3.

Pola interaksi

manusia yang

dapat

mempengaruhi

suatu ekosistem.

Memahami pola

interaksi manusia

dengan ekosistem

C2 28, 29,

30 3

Jumlah 30

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

42

digunakan dari positif hingga negatif yaitu: yaitu sangat setuju (SS),

setuju (S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Penskoran untuk

jawaban angket sesuai dengan Tabel 4.

Tabel 4. Skor angket

Pilihan jawaban Skor

Pernyataan positif

Pernyataan negatif

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Kurang setuju 2 3

Tidak setuju 1 4

Sumber: Pratiwi (2012: 4)

Adapun kisi-kisi angket sikap peduli lingkungan siswa yang akan

digunakan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5. Kisi-kisi lembar angket sikap peduli lingkungan

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Nomor

Item

Jumlah

Pernyataan ∑

(+) (–)

Sikap

Peduli

Lingkungan

Kerja keras

melindungi alam

(melakukan

upaya-upaya

dalam pelestarian

komponen

ekosistem)

Membersihkan

lingkungan

sekitar

1+, 3-,

4+ 2 1 3

Bersikap bijak

terhadap limbah

2-, 10-,

21+,

23+

2 2 4

Mendukung

penghijauan

6+, 12-,

29+,

30-

2 2 4

Menghargai

kesehatan dan

kebersihan

lingkungan

(Berpartisipasi

dalam menjaga

kebersihan

lingkungan dan

kesehatan)

Membuang

sampah pada

tempatnya

5-, 8-,

28+ 1 2 3

Menggunakan

alat dan bahan

yang ramah

lingkungan 7+, 9+,

24-, 26- 2 2 4

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

43

Lanjutan Tabel 5.

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Nomor

Item

Jumlah Pernyataan ∑

(+) (–)

Sikap

Peduli

Lingkungan

Bijaksana dalam

menggunakan

sumber daya

alam

(Bersikap bijak

terhadap sumber

daya alam demi

kelangsungan

hidup manusia di

masa depan)

Bijaksana

dalam

menggunakan

energi

13+, 14-,

25+ 2 1 3

Bijaksana

dalam

menggunakan

air 11-, 22+,

27-, 1 2 3

Tanggung jawab

terhadap

lingkungan

(Berpartisipasi

dalam menjaga

keanekaragaman

hayati di alam)

Memiliki sikap

peduli

terhadap flora

15-, 19+,

20- 1 2 3

Memiliki sikap

peduli

terhadap fauna 16+, 17-,

18+, 2 1 3

Jumlah Pernyataan 30

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji prasyarat

dan uji hipotesis. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas,

sedangkan uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov

Smirnov dengan program SPSS versi 20. Data dikatakan berdistribusi

normal apabila nilai sig (signifikansi) lebih besar (>) dari 0,05 dan data

berdistribusi tidak normal jika nilai sig (signifikansi) kurang (<) dari 0,05.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

44

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan pada data hasil penelitian untuk mengetahui

apakah dua variabel memiliki varians yang sama atau tidak. Uji

homogenitas dapat dilakukan melalui SPSS dengan metode Levene

Statistic melalui program SPSS versi 20. Dengan kriteria jika signifikansi

> 0,05 maka data dari dua atau lebih kelompok populasi memiliki varian

yang sama dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data dari dua atau lebih

kelompok populasi tidak memiliki varian yang sama.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier

sederhana. Uji regresi pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

signifikansi hubungan antarvariabel, keeratan hubungan antarvariabel, dan

kontribusi pengetahuan tentang ekosistem terhadap variabel sikap peduli

lingkungan.

a. Signifikansi Hubungan antarvariabel (Nilai Signifikansi)

Untuk menarik kesimpulan bahwa ada tidaknya hubungan yang

signifikan antarvariabel menggunakan uji ANOVA dengan kriteria uji

yaitu jika nilai Sig. ≤ 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan dan

jika nilai Sig. > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan.

b. Keeratan Hubungan antarvariabel (koefisien korelasi)

Melalui analisis regresi linier sederhan yang digunakan terhadap data

pengetahuan dan sikap, penentuan keeratan hubungan antarvariabel

menggunakan tabel model summary pada Output SPSS dilihat melalui

besar kecilnya nilai R atau nilai koefisien korelasi pada uji regresi

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

45

linear sederhana. Nilai R kemudian disesuaikan dengan kriteria seperti

pada Tabel 6.

Tabel 6. Interval Koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2012: 257)

c. Arah Hubungan antarvariabel (Persamaan Regresi)

Analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui arah hubungan

antarvariabel melalui tabel Coefficient pada Output SPSS. Dapat

diketahui persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh dengan

rumus:

Y= a + bX

Keterangan:

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien Regresi (nilai peningkatan maupun penurunan)

Setelah diketahui nilai a dan b, maka nilai tersebut dimasukkan ke

dalam persamaan di atas untuk mengetahui perubahan yang terjadi

pada variabel Y berdasarkan nilai variabel X yang diketahui.

d. Kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y (Koefisien Determinasi)

Kontribusi pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap peduli

lingkugan dapat dilihat melalui besar kecilnya nilai R Square pada

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

46

tabel model summary pada Output SPSS. Presentase nilai R Square

dapat diinterpretasikan sebagai besarnya kontribusi variabel X

terhadap variabel Y.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 7 Bandar lampung, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang ekosistem

dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar

Lampung.

2. Terdapat keeratan hubungan dengan kategori sedang antara pengetahuan

tentang ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di

SMP Negeri 7 Bandar Lampung.

3. Terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang ekosistem

dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar

Lampung.

4. Besar kontribusi pengetahuan tentang ekosistem terhadap sikap peduli

lingkungan siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung adalah

35% dan sisanya sebesar 65% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang

tidak diteliti.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

59

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi siswa diharapkan dapat memelihara lingkungan di sekolah maupun

di rumah untuk dapat mengembangkan pengetahuan tentang ekosistem

dan sikap peduli lingkungan siswa.

2. Bagi orang tua siswa diharapkan untuk membudayakan sikap dalam

memelihara lingkungan kepada anak sejak dini. misalnya,mengajari anak

untuk membuang sampah pada tempatnya dan mamatikan lampuu saat

tidur, agar pengetahuan tentang ekosisitem dan sikap peduli lingkungan

siswa dapat berkembang.

3. Bagi guru untuk terus mengajak siswa memelihara lingkungan

sekolah dan mengupayakan pembelajaran yang memunculkan

ketertarikan siswa terhadap ekosisitem agar dapat mengembangkan

pengetahuan tentang ekosistem dan sikap peduli lingkungan siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan perbaikan dalam penyeleksian

butir instrumen dengan menggunakan patokan nilai Cronbach’s Alpha

Reliability dalam analisis item butir instrumen pada penelitian

selanjutnya, agar jumlah butir instrumen yang layak digunakan lebih

banyak.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, 2004. Pengantar Hukum Lingkungan Indonesia. Citra Aditya Bakti.

Bandung.

Ajzen, I. 2005. Attitude, Personality and Behavior (second edition). McGraw Hill.

New York.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Jakarta.

Anderson, L. W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education

Objecttive. Addison Wesley Lonman Inc. New York.

Asmani, J M. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

DIVA Press. Yogyakarta.

Azhar, M., D. B., dan Alfitri. 2005. Hubungan Pengetahuan dan Etika

Lingkungan dengan Sikap dan Prilaku Menjaga kelestarian

Lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 13, No. 1, pp 36-41

(Online), e-jurnal.undip.ac.id. diakses pada 14 Januari 2018, 8.14 WIB.

Azwar, S. 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Barkatullah, H. 2006. Hubungan antara Pengetahuan tentang Ekosistem dengnan

Sikap Siswa dalam Konservasi Sumber Daya Alam (Skripsi). UIN

Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Pusat Bahasa. Jakarta.

Dewi, M., dan Wawan, A. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap,dan

Perilaku Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

61

Fauzi, M. I. 2012. Hubungan Pengetahuan Lingkungan terhadap Pembentukan

Sikap Peduli Lingkungan pada Siswa SMA Kelas XI di Kabupaten

Karangayar (Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Yogyakarta. Yogyakarta.

Frankel, J. P. & Wallen N. E. 2008. How to Design and Evaluate Research in

Education. McGraw-Hill Companies, Inc. New York.

Herawan, D., A. R. H., dan Ratnaningsih, N. 2012. Hubungan antara

Pengetahuan tentang Kesehatan Lingkungan dan Sikap Siswa terhadap

Kesehatan Lingkungan dengan Perilaku Siswa dalam Memelihara

Kesehatan Lingkungan Sekolah (Skripsi).Universitas Siliwangi

Tasikmalaya. Tasikmalaya.

Hidayati, N. 2013. Perilaku Warga Sekolah Mengimplementasikan Program

Adiwiyata (Studi Kasus SMK Negeri 2 Semarang) (Tesis). Program

Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Husein, M. H. 1995. Lingkungan Hidup : Masalah, Pengelolaan, dan

Penegakan Hukumnya. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Kastama, E. 1997. Pendidikan Lingkungan Kelautan. Rineka Cipta. Jakarta.

Kemendikbud. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam. Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2011. Informasi Umum Adiwiyata. Kementerian

Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2012. Status Lingkungan Hidup Indonesia 2012

(online). ( http://menlh.go.id diakses pada 09 Februari 2017).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2012. Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya

Lingkungan. KNLH. Jakarta.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2010. Panduan Adiwiyata. KNLH.

Jakarta.

Kesuma, D. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. PT

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

62

Kimball, J W. 1994. Biologi Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Masruri, M S dan Diah R S. 2002. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan

Hidup. UNY Press. Yogyakarta.

Mubarak, W I. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Salemba

Medika. Jakarta.

Mustakim, B. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Delapan Karakter Emas

Menuju Indonesia Bermartabat. Samudra Biru. Yogyakarta.

Mustofa. 2000. Kamus Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.

Narwanti, S. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter dalam Mata Pelajaran. Familia.Yogyakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Pendidikan. Renika Cipta.

Jakarta.

Odum, E P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Parjatmo, W. 1987. Biologi Umum I. Angkasa. Bandung.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup. 2013. Permen LH No. 5 Tahun 2013

Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Permen LH

Republik Indonesia. Jakarta.

Pokja AMPL.2012. Buku Putih Sanitasi kota Bandar Lampung bab 3.

Pemerintahan Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Pratiwi, A. 2012. Analisa Beban Kerja Untuk Menentukan Jumlah Optimal Kerja

Karyawan. Vol.10, No. 3, (Online). Diakses pada tanggal 28 Desember

2016, 22.39 WIB.

http://ejurnal.its.ac.id/index.php//teknik/article/view/1824.

Rahardjanto. 2001. Ekologi Tumbuhan. UMM. Malang.

Rohima, I dan Diana, Puspita. 2009. Alam Sekitar. PT. Leuser Cita Pustaka.

Jakarta.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

63

Rusmendro, H. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. UI. Jakarta.

Rusyan, A T. 2003. Pendidikan Budi Pekerti. PT Intimedia Ciptanusantara.

Jakarta Timur.

Samadi, B. 2012. Budidaya Intensif Kailan Secara Organik dan Anogarnik.

Pustaka Mina. Jakarta.

Samani, M dan Hariyanto. 2012 Pendidikan Karakter: Konsep dan Model.

Remaja Rosdakarya. Bandung

Salim, E. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES. Jakarta.

Samuel, K. 2007. Enviromental Education Curriculum and Teaching Methods.

SARUP and Sons. New Delhi.

Sembel, D T. 2010. Pengendalian Hayati. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Soemarwoto, O. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

Djambatan. Jakarta.

Soeriaatmadja.1997. Ilmu Lingkungan. ITB Press. Bandung.

Sudijono, A. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rineka cipta. Jakarta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Edisi Keenam. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D. Alfabeta.

Bandung.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.

PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sukardjo, M dan Ukim K.. 2009. Landasan Kependidikan Konsep dan Alikasinya.

Bumi aksara. Jakarta.

Supriadi. 2006. Hukum Lingkungan di Indonesia: Sebuah Pengantar. Sinar

Grafika. Jakarta.

Suriasumantri, J S. 1985. Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan

tentang Hakekat Ilmu. Gramedia .Jakarta.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM …digilib.unila.ac.id/31304/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana ... B. Program

64

Surna, N. I., dan Panderiot, O. D. 2014. Psikologi Pendidikan. Penerbit Erlangga.

Jakarta.

Walgito, B. 2003. Pengantar Psikologi Umum. ANDI. Yogyakarta

Wardhana, W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi. Yogyakarta.

Widhiarso, W. 2011. Adjusted R Square pada SPSS. (online),

(http://widhiarso.staffug.ac.id diakses pada 18 Januari 2018).

Widyastuti, Y. 2014. Psikologi Sosial. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Zen, M. T. 1982. Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup. PT Gramedia. Jakarta.