22
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: ROHMILIA KUSUMA J500080009 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DAN PERKEMBANGAN MOTORIK

HALUS BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

ROHMILIA KUSUMA

J500080009

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Rohmilia Kusuma

NIM : J500080009

Fakultas/Jurusan : Kedokteran Umum

Jenis : Skripsi

Judul : Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak dan Perkembangan Motorik Halus Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Penumping Surakarta

Dengan ini saya menyetujui untuk

1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, Januari 2012 Yang Menyatakan Rohmilia Kusuma

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

ABSTRAK

Rohmilia Kusuma., dr. Burhannudin Ichsan M. Med, Ed., dr. Sri Wahyu Basuki

Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya manusia

dimasa akan datang. Pertumbuhan otak bayi dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk stimulasi, serta pengasuhan orang tua. Tumbuh kembang dikatakan terlambat jika seorang anak tidak mencapai tahap pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan pada umur yang semestinya. Penelitian yang dilakukan di Equador, tercatat 28,1% anak mengalami keterlambatan motorik halus.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan perkembangan motorik halus balita di wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta.

Metode penelitian ini yaitu penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Diambil sampel 50 orang ibu dan anak, dengan teknik purposive sampling. Menggunakan uji alternatif chi square yaitu uji Fisher.

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu sebanyak 39 ibu (78%) berpengetahuan baik, 38 balitanya (76%) memiliki perkembangan motorik halus normal serta 1 balita (2%) memiliki perkembangan motorik diduga. Sedangkan dari 11 ibu (22%) berpengetahuan tidak baik, terdapat 7 balita (14%) dengan perkembangan motorik halus normal dan 4 balita (8%) memiliki perkembangan motorik halus diduga. Dari hasil uji alternatif chi square didapatkan p=0,004.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan perkembangan motorik halus di wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta.

Kata Kunci: Pengetahuan ibu, motorik halus

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun

manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak

yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Untuk

mempersiapkan SDM yang berkualitas dimasa yang akan datang, maka anak

perlu dipersiapkan agar dapat tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin

sesuai dengan kemampuannya (Narendra, 2008).

Tumbuh kembang dikatakan terlambat jika seorang anak tidak

mencapai tahap pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan pada umur

yang semestinya, dengan ketertinggalan dalam populasi yang normal (Sacker,

2011). Prevalensi keterlambatan di suatu populasi sangat bervariasi, studi yang

dilakukan Dudley mencatat 3,3%-17% anak mengalami keterlambatan

(Dudley, 2010).

Kemampuan motorik merupakan salah satu proses tumbuh kembang

yang harus dilalui dalam kehidupan anak, baik motorik halus maupun motorik

kasar (Kartika, 2002). Seringkali orang tua lebih terfokus pada perkembangan

motorik kasar saja, padahal perkembangan motorik kasar merupakan indikator

yang tidak sensitif dalam hal kemampuan mental keseluruhan (Alpers, 2006).

Penelitian yang dilakukan di Equador pada anak 48-61 bulan tahun

2003-2004, tercatat 28,1% anak mengalami keterlambatan motorik halus

(Handal, 2007). Sedangkan dari jurnal penelitian Indonesia yang diambil dari

dua rumah sakit di Jakarta menyebutkan bahwa 11,3% anak mengalami

keterlambatan perkembangan motorik halus (Widyastuti, 2005).

Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka

terhadap lingkungan, maka masa balita disebut sebagai “masa keemasan”

(golden period), “jendela kesempatan” (window of opportunity) dan “masa

kritis” (critical period) (Departemen Kesehatan RI, 2006).

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

Kebutuhan-kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak terutama

dicukupi oleh ibu, ayah, anggota keluarga serta lingkungan sekitar. Upaya

mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut dilakukan melalui interaksi

yang adekuat, terus menerus, sesuai dengan tahapan umur. Semakin erat dan

semakin sering faktor di lingkungan tersebut berinteraksi dengan anak, maka

faktor tersebut semakin besar peranannya dalam menentukan kualitas tumbuh

kembang anak (Widyastuti, 2005).

Sebagian besar pertumbuhan otak bayi terjadi setelah lahir dan

dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk stimulasi, serta pengasuhan orang

tua. Pengasuhan yang baik merupakan pengasuhan yang bertanggung jawab,

dalam hal ini memerlukan pengetahuan yang baik dari orang tua khususnya ibu

(Narendra, 2008).

Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya

suatu tindakan. Latar belakang pendidikan seseorang berhubungan dengan

tingkat pengetahuan (Wawan, 2010). Dari data yang didapatkan dari Dinas

Kesehatan kota Surakarta, di Kecamatan Laweyan tahun 2009 terdapat

sebanyak 24.450 orang yang menyelesaikan pendidikan tingkat SLTA. Untuk

penduduk yang menamatkan tingkat SLTP adalah sebanyak 15.985 orang,

sedangkan untuk tamatan SD adalah 15.494 orang (Dinas Kesehatan Kota

Surakarta, 2009).

Di Indonesia seperti juga kemungkinan besar di negara-negara yang

sedang berkembang lainnya masih banyak ditemukan praktik pengasuhan

balita yang kurang kaya stimulasi mental dini. Dari hasil penelitian di daerah

kumuh di Kelurahan Pulogadung Jakarta ditemukan bahwa pengetahuan ibu

tentang stimulasi bagi perkembangan anak masih sangat kurang. sekitar 64,3%

berpengetahuan rendah (Hariweni, 2003).

Puskesmas Penumping merupakan salah satu puskesmas yang memiliki

posyandu mandiri terbanyak di Surakarta yaitu sejumlah 27 posyandu. Selain

itu, berdasarkan laporan puskesmas tahun 2009, puskesmas yang sudah

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

melakukan deteksi dini tumbuh kembang salah satunya adalah Puskesmas

Penumping yaitu sebesar 82,65% (Dinas Kesehatan Kota Surakarta, 2009).

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang

tumbuh kembang anak dan perkembangan motorik halus balita di Wilayah

Kerja Puskesmas Penumping Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

tentang tumbuh kembang anak dan perkembangan motorik halus balita.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat

khususnya dibidang kesehatan ibu dan anak

b. Pengembangan ilmu pengetahuan antara lain kualitas pengetahuan ibu

tentang tumbuh kembang anak dan perkembangan motorik halus balita

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai masukan bagi ibu agar selalu memperhatikan kualitas tumbuh

kembang anaknya

b. Sebagai masukan bagi puskesmas untuk selalu memantau

perkembangan anak serta memberi perhatian lebih jika terdapat

keterlambatan

c. Sebagai masukan bagi pihak yang akan melanjutkan penelitian ini

ataupun melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan

penelitian ini

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

II. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional. Dalam penelitian cross sectional, variabel independen atau bebas

dan dependen atau terikat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau

dikumpulkan secara simultan (Notoatmodjo, 2010).

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September tahun 2011. Lokasi

penelitian di Puskesmas Penumping, Kecamatan Penumping, Kelurahan

Laweyan, Kota Surakarta.

C. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita dan ibunya

yang berada di Kecamatan Penumping Surakarta.

D. Sampel dan Teknik Sampling

1. Sampel

Sampel penelitian adalah anak balita dan ibunya yang datang ke wilayah

kerja Puskesmas Penumping Surakarta.

2. Teknik Sampling

Teknik yang digunakan adalah dengan purposive sampling.

E. Estimasi Besar Sampel

Sampel anak dan ibu yang dipilih untuk mewakili populasi berdasarkan

rumus analitik korelatif, yaitu: (Dahlan, 2009).

Zα : Deviat baku alfa = 1,96

Zβ : Deviat baku beta = 0,842

r : Nilai korelasi = 0,537 (Wani, 2010)

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

n = ቈ ାஒି୪୬,ହ(భశ౨భష౨)

+ 3

= ቈ ଵ,ଽା,଼ସଶି୪୬,ହ(భశబ,ఱయళ

భషబ,ఱయళ)ଶ

+ 3

= 49

Dari rumus di atas, didapatkan sampel minimal sebesar 49 anak dan ibu.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Data mengenai identitas, pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang, dan

status kesehatan anak selama tiga bulan terakhir didapatkan dari pengisian

kuesioner pada ibu secara langsung.

2. Perkembangan motorik halus balita diperoleh dengan mengukur langsung

balita menggunakan Denver Development Screening Test II (Denver II).

G. Kriteria Restriksi

Kriteria inklusi untuk ibu adalah seorang ibu yang membawa anak

balitanya ke Puskesmas Penumping Surakarta. Sedangkan kriteria eksklusi

adalah ibu yang tidak bersedia diteliti.

Anak yang diteliti adalah anak yang memiliki kriteria inklusi yaitu

balita yang dibawa ibunya ke Puskesmas Penumping Surakarta serta kesediaan

dari ibu untuk menjalani pemeriksaan. Kriteria eksklusi ditetapkan bila anak

mengalami penyakit kronis atau mengalami retardasi mental seperti Down

syndrom.

H. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi:

1. Variabel bebas adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.

2. Variabel terikat adalah perkembangan motorik halus balita.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

I. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak

Kemampuan untuk menjawab soal pengetahuan tentang pertumbuhan dan

perkembangan anak (Pramusinta, 2002).

Skala : Ordinal

Hasil ukur : Dikelompokkan menjadi baik, cukup, dan kurang

(Wawan cit Arikunto, 2010)

Baik : Hasil presentase 76% - 100% dari soal pengetahuan

Cukup : Hasil presentase 56% - 75% dari soal pengetahuan

Kurang : Hasil presentase <56% dari soal pengetahuan

2. Perkembangan motorik halus

Motorik halus merupakan kemampuan anak untuk mengontrol gerakan

tubuh yang melibatkan koordinasi aktif saraf dan otot-otot kecil

(Pramusinta, 2002).

Skala : Nominal

Hasil ukur : Dikelompokkan menjadi normal dan diduga (Rydz,

2005)

Normal : Tidak ada keterlambatan dan maksimal terdapat 1

diduga

Diduga : Gagal atau menolak tugas perkembangan dimana

garis umur terletak pada atau antara 75% dan 90%.

J. Jalannya Penelitian

1. Tahapan persiapan

Pada tahapan persiapan diawali dengan melakukan studi literatur. Tahap

berikutnya dilakukan studi pendahuluan ke Puskesmas Penumping

Surakarta. Setelah itu, mengajukan izin penelitian ke Dinas Kesehatan Kota

Surakarta untuk melakukan penelitian di Puskesmas Penumping.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

2. Tahapan penelitian

Pada tahapan penelitian, peneliti langsung terjun ke lapangan untuk

mengambil data primer. Tahapannya yaitu sebagai berikut:

a. Memilih ibu dan balita yang akan diteliti.

b. Melakukan penghitungan umur balita yang akan diteliti. Menurut Wani

(2010), contoh penghitungan umur adalah sebagai berikut:

Contoh 1

Tahun Bulan Hari

Tanggal tes 2009 7 15

Tanggal lahir anak -2007 -3 -10

Umur anak 2 4 5

Jadi anak pada contoh 1 berumur 2 tahun 4 bulan 5 hari

Contoh 2

Tahun Bulan Hari

18

8 6 45

Tanggal tes 2009 7 15

Tanggal lahir anak -2007 -10 -28

Umur anak 1 8 17

Jadi anak pada contoh 2 berumur 1 tahun 8 bulan 17 hari

c. Melakukan pengambilan data primer perkembangan motorik halus

balita dengan menggunakan Denver Development Screening Test II

(Denver II) sesuai dengan umur balita.

d. Saat dilakukannya tes Denver II, ibu mengisi soal pengetahuan untuk

pengambilan data pengetahuan tentang tumbuh kembang.

3. Tahapan penyusunan

Pada tahap ini dilakukan interpretasi hasil penelitian, analisis hasil

penelitian, dan generalisasi hasil penelitian dengan merujuk landasan teori

dan hasil penelitian terdahulu.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

K. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dilakukan untuk menilai perkembangan motorik halus

balita yaitu dengan menggunakan lembar Denver Development Screening Test

II. Adapun material yang digunakan antara lain: gulungan benang wool,

kerincingan dengan gagang kecil, cangkir plastik kecil, kubus dengan berbagai

warna, manik-manik atau kismis, pulpen, dan kertas kosong.

Sedangkan alat yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu

tentang tumbuh kembang anak adalah dengan soal pengetahuan yang terdiri

dari 25 butir soal.

L. Teknik dan Analisis Data

Soal pengetahuan serta hasil tes Denver II dikumpulkan dan disusun,

kemudian dilakukan editing, penetapan skor untuk masing-masing kelompok

data, kemudian dianalisis dengan bantuan Statistical Program for Social

Science 16.0 (SPSS 16.0). Analisis data menggunakan uji alternatif dari chi

square yaitu uji Fisher untuk melihat hubungan.

M. Jadwal Penelitian

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Penyusunan proposal

Ujian proposal

Perbaikan proposal

Pengumpulan data

Pengolahan & analisis data

Penyusunan skripsi

Ujian skripsi

Perbaikan skripsi

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum

Jumlah penduduk di kecamatan Laweyan sebesar 93.336 jiwa dengan

jumlah rumah tangga 24.667 kepala keluarga dan kepadatan penduduk

10.802,78 setiap km2. Jumlah balita sebanyak 1.201 anak dengan posyandu

mandiri sebanyak 27 buah. Di samping itu Puskesmas Penumping telah

melakukan deteksi dini tumbuh kembang sebesar 82,65% yang telah

melebihi target SPM tahun 2008 yaitu sebesar 75% (Dinas Kesehatan Kota

Surakarta, 2009).

2. Karakteristik Ibu

Responden penelitian ini adalah ibu yang membawa anak balitanya.

Jumlah sampel yang diteliti adalah 50 ibu dan anak.Adapun pendidikan

terakhir ibu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1: Distribusi subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Ibu Frekuensi Persentase

(%) Tidak tamat SD Tamat SD SMP/sederajat SMA/sederajat Perguruan tinggi

2 3 18 24 3

4 6 36 48 6

Total 50 100

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan ibu

adalah SMA atau sederajat yaitu sebesar 24 orang (48%). Pendidikan ibu

terbanyak kedua yaitu SMP atau sederajat yaitu 18 orang (36%). Sedangkan

tingkat pendidikan tamat SD dan perguruan tinggi masing-masing sebanyak

3 orang (6%). Dan yang paling sedikit adalah tidak tamat SD sebanyak 2

orang (4%).

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

Penelitian pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dilakukan

dengan menggunakan soal pengetahuan. Pada responden penelitian

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2: Distribusi subjek penelitian berdasarkan tingkat pengetahuan

tentang tumbuh kembang anak

Pengetahuan ibu Frekuensi Persentase (%)

Baik Cukup Kurang

39 10 1

78 20 2

Total 50 100

Tabel 2 menunjukkan ibu sebagian besar berpengetahuan baik yaitu

sebanyak 39 ibu (78%), sedangkan ibu berpengetahuan cukup sebanyak 10

orang (20%), dan ibu dengan pengetahuan kurang sebanyak 1 orang (2%).

3. Karakteristik Balita

Penelitian perkembangan motorik halus dilakukan pada balita yang

dibawa oleh ibunya. Adapun karakteristik balita berdasarkan jenis kelamin

adalah:

Tabel 3: Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki-laki Perempuan

18 32

36 64

Total 50 100

Berdasarkan data pada tabel 3, balita terbanyak berjenis kelamin

perempuan yaitu sebanyak 32 orang (64%). Sedangkan balita yang berjenis

kelamin laki-laki sebesar 18 orang (36%).

Untuk mengetahui perkembangan motorik halus balita digunakan tes

Denver II. Pada skrining perkembangan motorik halus pada subyek

penelitian didapatkan hasil sebagai berikut:

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

Tabel 4: Distribusi subjek penelitian berdasarkan perkembangan motorik

halus

Perkembangan motorik halus Frekuensi Persentase (%) Normal Diduga

45 5

90 10

Total 50 100

Berdasarkan data diatas didapatkan sebanyak 45 balita memiliki

perkembangan motorik halus normal (90%), sedangkan balita yang

perkembangan motorik halusnya diduga adalah 5 orang (10%).

4. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak

dan Perkembangan Motorik Halus Balita

Dari data pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

perkembangan motorik halus balita yang diperoleh, terdapat nilai 0 pada ibu

dengan pengetahuan kurang yang perkembangan motorik halus anaknya

normal. Sehingga tidak diperkenankan untuk dilakukan analisis data. Oleh

karena itu, peneliti melakukan penggabungan sel menjadi tabel 2x2 yaitu

pengetahuan ibu baik dan tidak baik. Data pengetahuan ibu kurang akan

digabungkan dengan data pengetahuan ibu cukup dan menjadi data

pengetahuan ibu tidak baik. Dari cut off point yang telah ditetapkan,

didapatkan kategori sebagai berikut:

Pengetahuan ibu baik : Hasil presentase ≥76% dari soal pengetahuan

Pengetahuan ibu tidak baik : Hasil presentase <76% dari soal pengetahuan

Adapun hubungan antara pengetahuan ibu dan perkembangan

motorik halus balita dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

Tabel 5: Hubungan antara pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak

dan perkembangan motorik halus balita

Pengetahuan Ibu

Perkembangan Motorik Halus Jumlah Normal Diduga Baik Tidak Baik

38 7

1 4

39 11

Total 45 5 50

Tabel 5 menunjukkan jumlah ibu terbanyak berpengetahuan baik

yaitu 39 ibu (78%), dimana 38 balitanya (76%) memiliki perkembangan

motorik halus normal serta 1 balita (2%) memiliki perkembangan motorik

diduga. Sedangkan 11 ibu (22%) yang berpengetahuan tidak baik, terdapat 7

balita (14%) dengan perkembangan motorik halus normal dan 4 balita (8%)

memiliki perkembangan motorik halus diduga.

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang tumbuh

kembang anak dan perkembangan motorik halus balita di wilayah kerja

Puskesmas Penumping maka data hasil penelitian di atas dianalisa dengan

uji chi square menggunakan program SPSS 16 for Windows.

Setelah dimasukkan dalam program SPSS didapatkan hasil yaitu

tidak layak untuk diuji chi square karena sel yang nilai expected nya kurang

dari 2 ada 50% jumlah sel. Oleh karena itu yang digunakan adalah uji

alternatifnya, yaitu uji Fisher. Berdasarkan hasil analisis dengan

menggunakan uji tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 6: Hasil uji Fisher

Pengetahuan Ibu

Perkembangan Motorik Halus Jumlah(%) p Normal (%) Diduga (%)

Baik Tidak Baik

76 14

2 8

78 22 0,004

Total 90 10 50

Dari tabel 6 dapat dilihat hasil uji statistik dengan uji Fisher

menggunakan program SPSS 16 for windows didapatkan nilai p=0,004. Oleh

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

karena nilai p=0,004 sehingga p<0,05, maka pada penelitian ini terdapat

hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak

dan perkembangan motorik halus balita.

Arah korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat adalah positif

(+) atau searah, artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang

tumbuh kembang anak, maka semakin baik pula perkembangan motorik

halus balita. Untuk melihat kekuatan korelasinya (r) maka dilakukan uji

lambda, kemudian didapatkan hasil senilai 0,00. Dari nilai tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa kekuatan korelasi antara variabel bebas dan

variabel terikat adalah sangat lemah.

B. Pembahasan

Unsur-unsur yang berpengaruh dalam perkembangan anak adalah

orang tua, keluarga, masyarakat, serta lingkungan tempat ia tumbuh dan

berkembang. Interaksi anak dengan orang tua akan menimbulkan keakraban

yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yang tidak tertutup. Orang tua

memegang peranan terbesar dalam mendidik anak (Herlina, 2010).

Orang tua memiliki peran yang penting untuk merangsang potensi yg

dimiliki oleh anak. Tugas pengasuhan umumnya diserahkan kepada ibu yang

didasarkan pada pengetahuan yang dimilikinya. Salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan ibu. Apabila ibu

memiliki pengetahuan yang tinggi maka akan lebih aktif dalam mencari

informasi untuk meningkatkan keterampilan dalam pengasuhan anak (Hastuti,

2010).

Penelitian ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh

Latifah, tentang stimulasi pendidikan dalam rangka mengembangkan

kemampuan kognitif, motorik, serta sosial emosi anak, menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan positif antara pengetahuan ibu mengenai

tumbuh kembang dengan stimulasi psikososial. Dengan demikian dapat

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

disimpulkan bahwa semakin baik tingkat pendidikan orang tua berhubungan

erat dengan semakin baiknya kualitas stimulasi psikososial yang diberikan

kepada anaknya (Latifah, 2010). Stimulasi lebih ditujukan pada adanya proses

belajar dan peningkatan cara mengendalikan dan mengkoordinasikan otot

yang melibatkan emosi dan pikiran. Selain itu, stimulasi yang sesuai untuk

membentuk rangsangan pada aktivitas otot yaitu jenis stimulasi sensorik

(Subagyo, 2010).

Studi yang dilakukan di Kota Cimahi dengan menggunakan metode

pemberian intervensi pada ibu. Penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok,

yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi intervensi dan kelompok perlakuan

yang diberi intervensi berupa penyuluhan dan stimulasi. Menunjukkan

perubahan yang sangat mendasar pada kontrol dan perlakuan. Berdasarkan

hasil penelitian ditemukan perbedaan tingkat perkembangan balitanya

(Aminah, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara anak saat melakukan

DDST oleh Herlina (2010), sebagian besar anak yang memiliki perkembangan

diduga mengalami kegagalan dalam sektor personal sosial dan motorik halus

dikarenakan orang tua yang jarang bahkan tidak pernah mengajari anaknya.

Mereka cenderung membiarkan anaknya berkembang apa adanya, bahkan

jarang berinteraksi dan memberikan stimulasi kepada anaknya dikarenakan

kesibukan orang tua.

Studi Eapen (2010) menyebutkan bahwa banyak anak dengan

keterlambatan tumbuh kembang tidak terdeteksi setelah mereka masuk ke

sekolah. Selain itu, penelitian menyebutkan bahwa anak dengan

keterlambatan tumbuh kembang 4,5 kali lebih tinggi kejadiannya jika orang

tuanya buta huruf dibanding orang tuanya yang sekolah di perguruan tinggi.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan terutama adalah tidak

melibatkan peran anggota kelarga yang lain (seperti ayah, nenek atau anggota

yang lain) dan peran lingkungan tempat tinggal, padahal sangat besar

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

pengaruhnya terhadap perkembangan motorik anak. Keterbatasan yang lain

yaitu mengenai sampel yang jumlahnya masih sedikit untuk dapat

memberikan hasil yang signifikan.

Selain itu, terdapat juga keterbatasan dalam hal instrumen penelitian

yaitu soal pengetahuan tentang tumbuh kembang anak yang dibuat oleh

penulis sendiri berdasarkan teori yang ada di beberapa sumber pustaka. Soal

pengetahuan tersebut tidak diujikan kepada responden, oleh sebab itu validitas

instrumen menjadi tidak sempurna.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang

tumbuh kembang anak dan perkembangan motorik halus balita di wilayah

kerja Puskesmas Penumping Surakarta.

B. Saran

1. Perlu usaha untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang tumbuh

kembang yang baik melalui berbagai kegiatan penyebaran informasi,

penyuluhan, dan berbagai media publik.

2. Perlu dilakukan evaluasi perkembangan anak yang mengacu pada deteksi

dini tumbuh kembang di puskesmas atau posyandu.

3. Perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan perkembangan motorik halus balita seperti keterkaitan lingkungan

serta pola asuh agar usaha mengoptimalkan laju perkembangan generasi

penerus dapat terwujud.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

V. DAFTAR PUSTAKA

Alpers A., 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC pp. 9-12.

Aminah M & Judiono., 2008. Pengaruh Intervensi (Konseling dan Stimulasi) Terhadap Perkembangan dan Status Gizi Balita di Wilayah Kota Cimahi, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 1(1): 34-46. (26 Maret 2011) jurnal.pdii.lipi.go.id

Asiyah S., Koekoeh H, & Suwoyo., 2010. Efektifitas Metode Stimulasi Satu Jam Bersama Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 12-24 Bulan, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. 1(2): 105-114. (12 Juli 2011) static.schoolrack.com

Berhman R., 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC.

Dahlan M. S., 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika pp. 18-30.

Departemen Kesehatan RI., 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Diperbanyak Oleh Program KIA Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat pp. 4-65.

Dinas Kesehatan Kota Surakarta., 2009. Profil Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2009 dan Pencapaian SPM BK Tahun 2009. Pemerintah Kota Surakarta

Dudley L & Vasche T., 2010. Vision Therapy For a Patient With Developmental Delay, Journal of Behavioral Optometry. 21(2): 39-45. (31 Mei 2011) www.oepf.org/jbo/journals/21-2%20Dudley.pdf

Eapen V, et al., 2006. Prevalence and Psychososial Correlates of Global Developmental Delay in 3 Year Old Children in The United Arab Emirates, Journal of Psychosomatic Research. 61: 321-326.

Gunarsa S & Yulia S., 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia pp. 4-13.

Handal A, et al., 2007. Sociodemographic and Nutritional Correlates of Neurobehavioral Development: A Study of Young Children In A Rural Region of Ecuador, Pan Am J Public Health. 21(5): 292-300. (26 Maret 2011) journal.paho.org/uploads/1184094920.pdf

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

Hariweni T., 2003. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja tentang Stimulasi pada Pengasuhan Anak Balita. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (11 Juni 2011)

Hastuti D., Alfiasari., & Chandriyani., 2010. Nilai Anak, Stimulasi Psikososial, dan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun pada Keluarga Rawan Pangan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jurnal Ilmu Kesehatan dan Konseling. 3(1): 27-34. (11 Juni 2011) journal.ipb.ac.id

Herlina T., Subagyo, & Agustin R., 2010. Perbedaan Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun Antara yang Ikut PAUD dan Tidak Ikut PAUD, Jurnal Penelitian Kesehatan Forikes. 1(4): 249-258. (18 Juli 2011) static schoolrack.com

Hurlock E., 2001. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga pp. 76-111.

Kartika V & Latinulu., 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Motorik Anak Usia 12-18 Bulan di Keluarga Miskin dan Tidak Miskin, Penelitian Gizi dan Makanan. 25(2): 38-48.

Latifah E., Dwi H, & Melly L., 2010. Pengaruh Pemberian ASI dan Stimulasi Psikososial Terhadap Perkembangan Sosial-Ekonomi Anak Balita pada Keluarga Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja, Jurnal Ilmu Keluarga dan Konseling. 3(1): 35-45. (12 Juli 2011) journal.ipb.ac.id

Latifah M., Alfiasari, & Neti H., 2009. Kualitas Tumbuh Kembang, Pengasuhan Orang Tua, dan Faktor Resiko Komunitas Pada Anak usia Prasekolah Wilayah Pedesaan di Bogor, Junal Ilmu Keluarga dan Konseling. 2(2): 143-153. (26 Maret 2011) journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view /1506/580

Meadow S & Simon J., 2005. Lecture Notes Pediatrika. Jakarta: Erlangga pp. 46-50.

Meliegy E & Sabbagh M., Etiology of Developmental Delay in Egyptian Children, The International Journal of Child Neuropsychiatry. 1(1): 29-40. (26 Maret 2011) www.cnp.org.eg

Monks F.J, et al., 2001. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press pp. 82-108.

Narendra M., Titi S., & Soetjiningsih., 2008. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: CV Sagung Seto pp. 1-60.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

Notoatmodjo S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta pp. 37-41.

Papalia D., Sally, W., & Ruth D. 2009. Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Medika pp.g 176-98.

Pramusinta BPH., 2002. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Usia Remaja Tentang Stimulasi Perkembangan Dengan Perkembangan Motorik Anaknya yang Usia di Bawah Dua Tahun. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Ibu dan Anak. Program Pascasarjana UGM Yogyakarta. Tesis.

Ranuh I, et al., 2005. Buku Ajar II Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: CV Sagung Seto pp. 2-7.

Rydz D, et al., 2005. Developmental Screening. Journal of Child Neurology. 20(1): 4-21. (9 Juni 2011) jcn.sagepub.com

Sacker A., Quigley, M., & Kelly Y., 2006. Breastfeeding and Developmental Delay: Findings From the Millennium Cohort Study, Pediatric. 118(3): e682-e689. (26 Maret 2011) www.pediatrics.org

Santrock J., 2009. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga pp. 216-19.

Schwartz M., 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC pp. 32-5.

Shevell M., 2010. Present Conceptualization of Early Childhood Neurodevelopmental Disabilities, Journal of Child Neurology, 25(1): 120-126. (26 Maret 2011) jcn.sagepub.com

Subagyo & Wisnu N., 2010. Pemberian Stimulasi Perkembangan Anak Sesuai Usia Oleh Orang Tua Balita, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 1(1): 1-6 (26 Maret 2011) static schoolrack.com

Wani Y., 2010. Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus Pada Anak-Anak Stunted Usia 1-3 Tahun di Pemukiman Kumuh Kota Surakarta. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Kekhususan Gizi dan Kesehatan. Program Pascasarjana FK UGM Yogyakarta. Tesis.

Wawan A & Dewi N., 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika pp. 15-20.

Wenar C & Patricia K., 2006. Developmental Psychopatology From Infancy Through Adolescence. New York: McGraw-Hill pp. 25-7.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH ...eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_publikasi.pdf · hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan

Widyastuti S., Soedjatmiko., & Agus F., 2005. Growth and Development Profile of Children at Two Day Care Centers in Jakarta, Paediatrica Indonesiana, 41(11-12): 275-279.