7
2. Hubungan geomorfologi denga ilmu lain Pada mulanya istilah fisiografi yang digunakan untuk study landscape/roman muka bumi. Di eropa fisiografi mempelajari : Lands/permukaan bumi (geomorfologi The score if physiografy Atmosfer (meteorology/climatologi Ocean/Samudra (oseanografi) Tetapi di Amerika menolak dengan pemakain istilah tersebut di atas, mereka lebih cenderung memakai istilah “GEOMORFOLOGI” bagi ilmu yang mempelajari roman muka bumi dan kiat hubungannya dengan dengan ilmu geologi Climatologi Mineralogi dan petrologi Physiografi- GEOMORFOLOGI- Geologi Oseanografi Paleontologi Dan stratigrafi 3. Sejarah Perkembangan Geomorfologi

Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lain

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Geologi Geomorfologi

Citation preview

Page 1: Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lain

2. Hubungan geomorfologi denga ilmu lain

Pada mulanya istilah fisiografi yang digunakan untuk study

landscape/roman muka bumi.

Di eropa fisiografi mempelajari :

Lands/permukaan bumi (geomorfologi

The score if physiografy Atmosfer (meteorology/climatologi

Ocean/Samudra (oseanografi)

Tetapi di Amerika menolak dengan pemakain istilah tersebut di atas,

mereka lebih cenderung memakai istilah “GEOMORFOLOGI” bagi ilmu yang

mempelajari roman muka bumi dan kiat hubungannya dengan dengan ilmu

geologi

Climatologi Mineralogi

dan petrologi Physiografi- GEOMORFOLOGI- Geologi

Oseanografi Paleontologi

Dan

stratigrafi

3. Sejarah Perkembangan Geomorfologi

Pengetahuan tentang geomorfologi sebagaimana ilmu-ilmu lain dimulai

dengan munculnya ahli-ahli filsafat yunani dan italia

Sebegitu jauh HERODOTUS (484-425 SM) yang dianggap sebagai bapak

sejarah, dikenal pula mempunyai ide/fikiran mengenai geologi termasuk juga

perubahan permukaan muka air laut sebagai salah satu gejala yang ia perhatikan

di MESIR, kemudian banyak pula ahli filsafat lainnya yang menyinggung tentang

geomorfologi ini antara lain ARISTOTELES, STRABO dan SENECA, yang

kesemuanya pada akhirnya menerangkan gejala-gejala alam sebagai suatu

kutukan tuhan (TEORI MALAPETAKA)

Konsep tersebut sedikit demi sedikit mengalami perubahan sehingga orang

mulai mengenal filsafat KATASTROPISME yang menyatakan bahwa gejala alam

Page 2: Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lain

terjadi sebagai akibat pembentukan dan perusakan yang relative cepat dan tiba-

tiba sehingga menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. (CUVIER)

JAMES HUTTON (1726-1796), yang dikenal sebagai bapak geologi

modern yang menerangkan gejala geologi sebagai gejala alam yang bekerja

sepanjang waktu secara perlahan. Teori ini sangat bertentangan dengan teori

“KATASTROPISME” yang berangapan bahwa peristiwa alam terjadi dalam

waktu yang sangat singkat.

Konsep dari james hutton yang terkenal (1985) yaitu : THE PRESENT IS

THE KEY TO THE PAST yang dikenal dengan konsep UNIFORMITANISM.

Pada masa sekarang geomorfologi bukan hanya meliput hal-hal yang statis saja,

tetapi juga merupakan yang dinamis yang dapat meramalkan kejadian alam

sebagai hasil interpolasi.

Selain itu bentuk roman muka bumi dapat dinyatakan dengan besaran

metematika (Geomorfologi kuantitatif).

4. Konsep dan proses geomorfologi

Untuk mempelajari bentuk permukaan bumi di pakai dasar-dasar yang kita

sebut konsep morfologi, diantaranya yaitu :

Konsep UNIFORMITANIS/ kesiabungan

Ialah bahwa segala sesuatu gejala alam yang terjadi sekarang terjadi pula

pada masa lampau, bisa dalam intensistas yang sama ataupun berbeda.

Konsep Kontrol Morfologi

Ialah bahwa untuk mempelajari keadaan bentang alam suatu wilayah

adalah dengan control keadaan geomorfologi daerah tersebut proses

Geomorfologi. Yang di maksud dengan proses geomorfologi adalah perubahan-

perubahan baik secara fisik ataupun secara khemis yang di alami oleh permukaan

bum.

Penyebab dari proses perubahan tersebut, kita kenal sebagai

“geomorfologi agent’, dimana factor-faktor penyebab ini kita bedakan menjadi

dua gejala besar yaitu :

Page 3: Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lain

A. TENAGA ASAL DALAM/ TENAGA ENDOGEN

Gempa tektonik

Gaya-gaya pembentuk struktur

Vulkanisme

B. TENAGA EKSOGEN/ASAL LUAR

Angin

Suhu/temperature

Air

Gletser

Gelombang

Tenaga endogen dan eksogen bekerja sama membentuk roman muka bumi

Tenaga endogen bersifat membangun/konstruetionnal

Tenaga eksogen bersifat merombak/merusak/destruksi

Konstruetinal Destruksi

Pembentuk struktur Degraden

Pembentuk gunung api Pelapukan

pengangkatan Erosi, deflasi/abrasi, korasi

EVOLUSI

Proses yang lambat, yang dengan perlahan-lahan membentuk dan

mengubah menjadi bentukan-bentukan bumi, cenderung disebut evolusi

Sedimen di endapkan sedikit-demi sedikit di laut, tertimbun perlahan-

lahan di tempat yang dalam hingga tebal, tertekan, perlahan-lahan terangkat,

terlipat, tepatahkan, menyusup kedalam dan tertekan dan berubah menjadi skies

oleh tekanan dan suhu yang tinggi dan seterusnya menunjukkan adanya evolusi

batuan oleh lingkungan.

Suatu konsep lebih maju untuk mempelajari relief bumi adalah dengan

terperinci.

Page 4: Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lain

Konsep dasar demi terjadinya dan perkembangan relief bumi yang di

kemukakan mula-mula oleh DAVIS. Yang mengenalkan struktur, proses,

tahapan/stadia(stages) dalam menjelaskanya.

Struktur berkaitan dengan posisi dan tata letak batuan di bumi proses

terjadinya dalam bentuk erosi oleh angin, air, glacial dan gelombang yang

mengukir permukaan bumi.

Tahapan/stadia ,merupakn derajat atau besarnya erosi yang terjadi pada

suatu kurung waktu disuatu daerah

Beberapa macam pemerian atau deskripsi suatu wilayah dapat di lakukan

secara empiris atau eksplanasi

1. Pemerian empiris :

Mengemukakan apa adanya tanpa penjelasan bukit, lembah,

pegunungan, diulas menurut bentuk, ukuran, posisi, dan warna-warna

dengan demikian akan menyangkut banyak detail.

Contoh :

Di sebelah barat pada lereng terdapat sederetan perbukitan terdiri

dari batu gamping dan batu lempung. Letak wilayah perbukitan tersebut ±

7 km dan panjangg 25 km dengan puncak-puncaknya setinggi 900-1250 m

di atas permukaan laut dst.

2. Pemerian ekplanasi

Pemerian ini mengunakan istilah-istilah yang tepat karena

mengandung anti genetic dari permasalahan morfologi. Perkataan bukit

adalah empiris tetapi DUMES adalah genetic juga mengadung arti

bentuk, ukuran, komposisi, lokasi dsb.

Contoh :

Disebelah barat pada lereng terdapat pegungan lipatan sebesar

7x25 km membentuk bukit-bukit HOGBACK dan lembah-lembah

HOMOKLINE terdiri dari batu gamping dan batu lempung. Jenis

obsekuen dan subsekuen mengairi wilayah tersebut

Page 5: Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lain

Langkah-langkah mempelajari morfologi memerlukan :

1. Observasi dan pengumpulan data

2. Formulasi hipotesa untuk menjelaskan hasil observasi

3. Deduksi atau kesimpulan berdasarkan kenyataan teori

4. Pengujian hipotesa