67
HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA 3 SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 METRO TIMUR (SKRIPSI) Oleh RISKI ANDRI NUGROHO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASIBELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA 3 SISWA

KELAS IV SD NEGERI 1 METRO TIMUR

(SKRIPSI)

Oleh

RISKI ANDRI NUGROHO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DANMOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA 3

SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 METRO TIMUR

Oleh

RISKI ANDRI NUGROHO

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang belum maksimal.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubunganyang signifikan antara lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar, antaramotivasi belajar terhadap hasil belajar, dan antara lingkungan belajar di sekolahdan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar. Populasiberjumlah 42 siswa yang semuanya dijadikan sampel penelitian. Jenis penelitianex-postfacto korelasi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner danstudi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah korelasi product momentdan multiple correlation. Berdasarkan analisis yang dilakukan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lingkunganbelajar di sekolah terhadap hasil belajar tema 3 ditunjukkan dengan koefisienkorelasi sebesar 0,405 berada pada taraf “Rendah”, terdapat hubungan yangsignifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar tema 3 ditunjukkandengan koefisien korelasi sebesar 0,411 berada pada taraf “Sedang”, dan terdapathubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dan motivasibelajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SDNegeri 1 Metro Timur ditunjukkan dengan kofisien kolerasi sebesar 0,428 beradapada taraf “Sedang”.

Kata kunci: hasil belajar, lingkungan, motivasi.

Page 3: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA 3 SISWA

KELAS IV SD NEGERI 1 METRO TIMUR

Oleh

RISKI ANDRI NUGROHO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 4: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap
Page 5: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap
Page 6: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap
Page 7: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Desa Kibang Kecamatan Metro

Kibang Kabupaten Lampung Timur, pada tanggal 2

September 1996. Peneliti merupakan anak pertama

dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sahril dengan

Ibu Nung. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 2

Kuripan Kecamatan Kotaagung Kabupaten

Tanggamus lulus pada tahun 2008.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 1 Kotaagung Kecamatan

Kotaagung Kabupaten Tanggamus lulus pada tahun 2011. Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 1 Kotaagung Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus

lulus pada tahun 2014. Tahun 2014 peneliti terdaftar sebagai Mahasiswa S-1

PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung

melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Page 8: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.(Al-Quran surah Asy-Syarh ayat 6)

Orang yang berkata jujur akan mendapat tiga perkara yaitukepercayaan, cinta dan rasa hormat.

(Ali Bin Abi Thalib)

Page 9: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur atas nikmat dan karunia yang telah Allah Swt. berikansehingga karya ini dapat terselesaikan. Karya tulis ini

kupersembahkan untuk:

Abah Sahril dan Emak NungYang senantiasa mendidik, memberi kasih sayang yang tulus, bekerja keras demi

kebahagiaan anak-anaknya, dan selalu mendoakan kebaikan dankesuksesanku, selalu berjuang tak kenal lelah, dan

memberikan motivasi dan dukungan tiada tara.Terima kasih Abah dan Emak.

Adik-adikku tersayang Adik Saripuddin dan Adik Reza Kurniawanserta Umehku terbaik Umeh Rotamah

Yang selalu memberikan dukungan dan bantuan untuk karyaku, menjadi penyemangatdan memotivasiku untuk terus bergerak agar menjadi permata di dasar samudra.

Terimakasih Adik dan Umeh.

Almamater Tercinta “Universitas Lampung”

Page 10: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan segala limpahan rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar

terhadap Hasil Belajar Tema 3 SD Negeri 1 Metro Timur”, sebagai syarat meraih

gelar sarjana di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Peneliti menyadari belum sempurnanya pada skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini

tidak lepas dari bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak, oleh sebab itu

peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P., selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M. Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD FKIP

Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan mendukung peneliti

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Muncarno, M. Pd., Koordinator Kampus B FKIP Universitas

Lampung yang telah memfasilitasi, mendukung, dan mengarahkan peneliti

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Alben Ambarita, M. Pd., Penguji Utama yang telah memberikan

saran dan masukan serta gagasan yang luar biasa untuk penyempurnaan

skripsi ini.

7. Ibu Dra. Sulistiasih, M. Pd., Ketua Tim Penguji yang senantiasa meluangkan

waktunya memberikan bimbingan, saran, nasihat, dan kritik serta bantuan

selama proses penyelesaian skripsi ini.

Page 11: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

8. Ibu Dra. Nelly Astuti, M. Pd., Sekretaris Tim Penguji yang senantiasa

meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan arahan serta saran yang

luar biasa selama proses penyelesaian skripsi ini.

9. Ibu Dr. Sowiyah, M. Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

mendukung peneliti menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak/Ibu Dosen dan Staf karyawan S1 PGSD Kampus B FKIP Universitas

Lampung yang telah membantu mengarahkan sampai skripsi ini selesai.

11. Ibu Siti Aisyah, S.Pd., Kepala SD Negeri 1 Metro Timur yang telah

memberikan izin dan membantu peneliti selama penyusunan skripsi ini.

12. Bapak Harnanto, A.Ma., Guru kelas IV A yang telah banyak memberikan

bantuan dan saran kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

13. Ibu Dewi Retnawati, S.Pd., Guru kelas IV B yang telah banyak memberikan

bantuan dan saran kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

14. Bapak dan Ibu Guru serta staf SD Negeri 1 Metro Timur yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

15. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur yang telah berpartisipasi aktif

sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

16. Uwo Binti Mulyani yang selalu menemani dan menguatkan disaat susah

maupun senang.

17. Sahabat-sahabatku, Dimas Dwi Saputra, Mareta Evi Della, Maulida Raufika,

Nadya Indah Kinanti, terima kasih karena kalian telah memberikan motivasi

dan semangat di kala susah maupun senang.

18. Teman seperjuangan, Heni Setiowati, Henisa Rosulawati, Hidia Aromi, Leli

Kartika, Maya Wulandari, Murdo Pratikto, Novian Trio Nugroho, Nur Asiah,

Nurul Khotimah, Nys. Marta Trida, Oky Prayogi, Puspita Anggraini, Renita

Ulva Alvina, Restu Adi Santoso, Rizki Nurkhalifah, Rohmalena,

Septaningsih, Septiyana, Setianingsih, terima kasih karena kalian telah

memberikan motivasi dan semangat serta memberikan kebahagiaan dan

keceriaan selama ini.

19. Tim Hore 3, Bella Dina Pramudita, Imelda Astika Yani, Nurkhalifah, Putu

Rahayu Cahyani, Restu Fitriyaningsih, Muhammad Rifai, Shefa Muawana,

Sheifa Sabilli, Sulistyawati, Yosi Puspita Ariyani, terima kasih karena kalian

telah membantu dalam melaksanakan seminar.

Page 12: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

20. Teman sekosan, Wayan Widastre, Derios Wardianto, Rahmat Iswoyo, Kukuh

Bintoro, Rendi Nurdagidsu, Andri Nugroho, terima kasih karena kalian telah

memberikan motivasi dan semangat serta memberikan kekonyolan dan

keceriaan selama ini.

21. Rekan-rekan S1 PGSD Kampus B angkatan 2014 yang tidak dapat disebutkan

satu per satu, terima kasih atas bantuan, dukungan, nasihat, motivasi, dan

doanya selama ini.

22. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan

skripsi ini.

Metro, Mei 2018Peneliti,

Riski Andri NugrohoNPM 1413053113

Page 13: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 6D. Rumusan Masalah ................................................................................. 6E. Tujuan Masalah ..................................................................................... 7F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7G. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................... 8

II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 9A. Belajar dan Pembelajaran...................................................................... 9B. Hasil Belajar .......................................................................................... 11C. Pembelajaran Tematik ........................................................................... 12

1. Pengertian Pembelajaran Tematik...................................................... 122. Karakteristik Pembelajaran Tematik.................................................. 13

D. Lingkungan Belajar di Sekolah ............................................................. 14E. Motivasi Belajar.................................................................................... 16F. Penelitian yang Relevan........................................................................ 20G. Kerangka Pikir dan Paradigma Penelitian............................................. 22H. Hipotesis................................................................................................ 26

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 27A. Jenis Penelitian....................................................................................... 27B. Prosedur Penelitian................................................................................. 27C. Setting Penelitian .................................................................................... 28D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 29E. Variabel Penelitian.................................................................................. 30

Page 14: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

xiv

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian................................................ 31G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 32H. Uji Coba Instrumen ................................................................................. 35I. Uji Prasyarat Instrumen ........................................................................... 36J. Hasil Uji Prasyarat Instrumen.................................................................. 38K. Teknik Analisis Data............................................................................... 41

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 46A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian........................................................ 46B. Deskripsi Data Variabel Penelitian ........................................................ 48C. Hasil Analisis Data ................................................................................. 53D. Pembahasan............................................................................................ 58E. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 61

V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 64A. Simpulan ................................................................................................ 64B. Saran ....................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 67LAMPIRAN....................................................................................................... 69

Page 15: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai tengah semester ganjil IPS siswa kelas V SD Negeri 1Metro Timur tahun pelajaran 2017/2018 ....................................................... 5

2. Data jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur ..................... 29

3. Skor jawaban angket lingkungan belajar di sekolah ...................................... 32

4. Kisi-kisi kuesioner (angket) lingkungan belajar di sekolah........................... 33

5. Kisi-kisi kuesioner (angket) motivasi belajar ................................................ 34

6. Kriteria interpretasi koefisien korelasi (r) ...................................................... 37

7. Hasil uji validitas dan uji reliabilitas instrumen angket lingkungan belajardi sekolah ....................................................................................................... 39

8. Hasil uji validitas dan uji reliabilitas instrumen angket motivasi belajar ...... 41

9. Fasilitas sekolah SD Negeri 1 Metro Timur .................................................. 47

10. Daftar nama guru dan karyawan SD Negeri 1 Metro Timur ........................ 48

11. Data variabel Y, X1, dan X2 ........................................................................... 49

12. Distribusi frekuensi variabel X1 .................................................................... 50

13. Distribusi frekuensi variabel X2 .................................................................... 51

14. Distribusi frekuensi variabel Y ..................................................................... 52

15. Peringkat hubungan antara variabel bebas dan terikat .................................. 57

Page 16: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma penelitian....................................................................................... 25

2. Histogram distribusi frekuensi variabel X1 ..................................................... 50

3. Histogram distribusi frekuensi variabel X2 ..................................................... 52

4. Histogram distribusi frekuensi variabel Y ...................................................... 53

Page 17: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Dokumen Surat-surat ...................................................................................... 69

2. Instrumen Pengumpul Data............................................................................. 76

3. Perhitungan Uji Coba Instrumen..................................................................... 91

4. Data Variabel X dan Variabel Y .....................................................................100

5. Perhitungan Uji Prasyarat Analisis Data.........................................................106

6. Tabel-tabel Statistik ........................................................................................132

7. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ...................................................................137

Page 18: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan

manusia, karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang

cerdas, terampil, kreatif, berbudi pekerti luhur dan memiliki ide cemerlang

sebagai bekal untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Sederhananya

pendidikan sering diartikan sebagai usaha sadar manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaan sekitarnya. Pendidikan mengacu pada perkembangan kognitif,

afektif, dan psikomotor yang berarti menghendaki adanya keseimbangan

antara pengembangan intelektual, kepribadian maupun keterampilan siswa.

Hal inilah yang menyebabkan pendidikan juga dipandang sebagai salah satu

aspek yang memiliki peranan pokok dalam mempersiapkan sekaligus

membentuk karakter bangsa.

Undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 tentang PendidikanNasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaranagar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan undang-undang tersebut berarti pendidikan memiliki peranan

yang sangat penting dalam pengembangan potensi peserta didik. Adanya

undang-undang tersebut, maka pendidikan harus tetap menjadi prioritas

Page 19: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

2

utama bagi seluruh komponen bangsa. Sekolah sebagai institusi pendidikan

pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan anak didik menghadapi

kehidupan masa depan, dengan cara mengembangkan potensi yang

dimilikinya. Usaha tersebut akan menjadi optimal jika sekolah sebagai pusat

belajar formal bagi siswa, mengembangkan proses pembelajaran dengan baik

beserta seluruh aspek yang mempengaruhinya seperti sarana dan prasarana,

situasi kondusif dan faktor-faktor lainnya.

Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan upaya untuk memperoleh

kemampuan yang nantinya akan menjadi bekal ke jenjang yang lebih tinggi.

Piaget dalam Budiningsih (2004: 38) berpendapat bahwa anak dalam usia 7-

11 tahun berada pada perkembangan kemampuan intelektual pada tingkat

konkret operasional. Siswa memandang dunia sebagai keseluruhan yang utuh

tidak terpisah-pisah. Hal ini sejalan dengan pembelajaran tematik yang

merupakan suatu proses untuk memadukan materi ajar dalam mata pelajaran

atau antarmata pelajaran dengan semua aspek perkembangan anak.

Menurut Slameto (2010: 64) faktor sekolah yang mempengaruhi belajar

mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar

pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Dalyono (2005:

55-60) mengemukakan bahwa berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar

disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar

yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya.

Page 20: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

3

Faktor internal (kesehatan, intelegansi, minat dan motivasi, cara belajar).

Faktor eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan sekitar).

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa salah satu faktor

eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor sekolah. Selain itu

relasi siswa dengan siswa, siswa dengan guru juga berpengaruh karena

apabila siswa menyukai gurunya maka siswanya juga menyukai pelajarannya

sehingga menumbuhkan minat anak dalam pembelajaran.

Keberhasilan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut

Djaali (2009: 98) faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar berasal

dari dalam diri orang yang belajar dan ada dari luar dirinya. Faktor yang

berasal dari dalam diri siswa meliputi kesehatan, intelegensi, minat, motivasi,

dan cara belajar, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi

keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Satu diantara faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang belajar adalah

motivasi. Sardiman (2016: 75) menjelaskan bahwa motivasi adalah

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan

arah sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi inilah yang

akan mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

Selanjutnya, peran dari motivasi adalah menumbuhkan gairah, merasa

senang, semangat, dan mempunyai banyak energi untuk belajar. Oleh karena

itu, apabila siswa belajar dengan motivasi tinggi, maka akan belajar dengan

Page 21: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

4

sungguh-sungguh, senang, dan semangat untuk mencapai tujuan belajar yang

tinggi. Akan tetapi, belum semua siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi,

jika siswa belajar dengan motivasi rendah, maka akan belajar dengan

perasaan malas dan tidak bersemangat, sehingga tujuan belajar yang dicapai

kurang maksimal.

Hasil belajar yang rendah bukan hanya karena kemampuan siswa yang

kurang, tetapi karena kurangnya motivasi belajar. Sardiman (2016: 85)

mengemukakan bahwa seorang siswa yang memiliki intelegensi cukup tinggi,

boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Setiap siswa memiliki motivasi

belajar yang berbeda, ada yang tinggi dan rendah.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa motivasi belajar

siswa harus selalu ditumbuhkan karena kegagalan dalam belajar tidak hanya

disebabkan oleh pihak siswa, tetapi mungkin dari guru yang tidak berhasil

menumbuhkan motivasi pada siswa agar semangat belajar. Seorang guru

dituntut agar mampu berperan sebagai motivator yang sangat berperan

penting dalam meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar

siswa. Selain itu, guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan

materi, misalnya dengan menggunakan metode pengajaran yang beragam.

Hasil observasi dan studi dokumentasi yang dilakukan peneliti sebanyak 3

kali pada tanggal 3 dan 5 Oktober 2017 diketahui bahwa SD Negeri 1 Metro

Timur kelas II, III, V, VI menggunakan kurikulum 2006, sedangkan kelas I

dan IV sudah menggunakan kurikulum 2013. Selanjutnya pembelajaran

masih berpusat pada guru. Saat pembelajaran berlangsung siswa kurang

Page 22: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

5

dalam pemahaman konsep pembelajaran materi yang disampaikan oleh

pendidik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung terdengar suara bising

dari luar maupun dalam sekolah yang mengganggu konsentrasi siswa.

Kebersihan dan kerapian di dalam kelas juga belum maksimal. Selanjutnya

peneliti mendapati indikasi bahwa motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri

1 Metro Timur masih rendah. Hal ini dapat terlihat ketika proses

pembelajaran sedang berlangsung banyak siswa yang gaduh di kelas, sering

izin keluar masuk kelas, kurang tekun belajar, dan siswa tidak bersungguh-

sungguh dalam belajar. Hal ini dibuktikan dari data persentase ketuntasan

siswa kelas IV A dan IV B nilai tengah semester ganjil tahun pelajaran

2017/2018.

Tabel 1. Nilai tengah semester ganjil siswa kelas IV SD Negeri 1 MetroTimur tahun pelajaran 2017/2018.

No KKMHasil Belajar

Siswa Keterangan PresentaseIV A IV B

1 <75 10 12 22 Belum Tuntas 52 %2 >75 11 9 20 Tuntas 48 %

Jumlah 21 21 42 100%Sumber: Dokumen administrasi sekolah kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk mengetahui seberapa jauh

hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dan motivasi

belajar terhadap hasil belajar, maka penelitian ini mengambil judul

“Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur”.

Page 23: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Lingkungan belajar di sekolah yang kurang baik..

2. Terdapat siswa yang membuat gaduh di dalam kelas.

3. Terdapat siswa yang tidak bersungguh-sungguh dalam belajar.

4. Kurangnya motivasi belajar siswa.

5. Hasil belajar siswa yang belum memuaskan, dilihat dari banyaknya siswa

yang belum tuntas, yaitu mencapai 52% atau 22 dari 42 siswa dengan

KKM sebesar 75.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penelitian ini

dibatasi pada.

1. Lingkungan belajar di sekolah (X1).

2. Motivasi belajar (X2).

3. Hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur (Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah disebutkan

sebelumnya, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut.

1. Sejauh manakah hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di

sekolah terhadap hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro

Timur?

Page 24: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

7

2. Sejauh manakah hubungan yang signifikan antara motivasi belajar

terhadap hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur?

3. Sejauh manakah hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di

sekolah dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar

tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di

sekolah terhadap hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro

Timur.

2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara motivasi belajar

terhadap hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

3. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di

sekolah dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar

tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

F. Manfaat Penelitian

Setelah melaksanakan proses penelitian, penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi.

1. Siswa

Membantu siswa dalam memahami dan menguasai lingkungan belajar di

sekolah dan motivasi belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 25: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

8

2. Pendidik

Memberikan informasi kepada pendidik untuk meningkatkan lingkungan

belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa

dapat meningkat.

3. Sekolah

Dapat menjadi acuan untuk mengoptimalkan lingkungan belajar di sekolah

untuk pembelajaran tematik dalam upaya meningkatkan mutu

pembelajaran di SD Negeri 1 Metro Timur.

4. Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang hubungan antara

lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar

siswa.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi.

1. Jenis penelitian adalah ex-postfacto korelasi.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Negeri 1 Metro Timur dengan

jumlah 42 siswa.

3. Objek dalam penelitian ini adalah lingkungan belajar di sekolah dan

motivasi belajar serta hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1

Metro Timur.

4. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Timur semester genap

tahun pelajaran 2017/2018.

Page 26: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

9

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh manusia dan berlaku

seumur hidup. Belajar juga merupakan suatu proses dari perkembangan

hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan

kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang, semua aktivitas

dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil belajar. Belajar itu bukan sekedar

pengalaman. Belajar adalah suatu proses, karena itu belajar berlangsung

secara aktif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk

mencapai suatu tujuan.

Slameto (2010: 2) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Menurut Khuluqo (2017: 1) belajar

adalah suatu aktivitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu

menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa

untuk mencapai hasil yang optimal.

Susanto (2013: 4) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu aktivitasyang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untukmemperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan barusehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku

Page 27: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

10

yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalambertindak.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

belajar adalah proses perubahan secara keseluruhan. Baik perubahan

secara kognitif, kecakapan atau tingkah laku, dan perubahan itu terjadi

karena pengalaman, latihan, dan interaksi dengan lingkungannya. Hal

tersebut terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak

mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil

yang optimal.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi siswa dengan pendidik atau

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Khuluqo (2017: 52)

menjelaskan bahwa pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh

pendidik agar terjadi proses belajar pada siswa. Menurut Karwono dan

Mularsih (2012: 20) pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh

faktor eksternal agar terjadi proses belajar pada diri individu yang belajar.

Gagne dalam Karwono dan Mularsih (2012: 21-22) menjelaskan bahwa

pembelajaran sebagai perangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang

untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar, yang sifatnya

internal.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh pendidik maupun faktor

eksternal lainnya. Pembelajaran yang terancang dengan baik akan

Page 28: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

11

mendukung terjadinya proses belajar pada diri siswa, sehingga siswa dapat

meningkatkan hasil belajarnya.

B. Hasil Belajar

Bentuk nyata yang dapat dilihat dan dirasakan dari kegiatan belajar adalah

hasil belajar. Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar adalah perubahan

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,

apektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Suprijono (2015: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah polaperbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasilbelajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salahsatu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajarandikatagorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas, tidakdilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.

Hasil belajar pada dasarnya menekankan pada tiga ranah yaitu ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotor. Menurut Benjamin S. Bloom dalam

Sudjana (2009: 22-23) menjelaskan bahwa hasil belajar terbagi menjadi tiga

ranah yaitu:

1) ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiridari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, sintesis, dan evaluasi; 2) ranah afektif, berkenaan dengan sikapyang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,penelitian, organisasi, dan internalisasi; 3) ranah psikomotorik,berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilangerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Tiga ranah yang dikemukakan oleh Benyamin S. Bloom yaitu ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotorik merupakan ranah yang dapat dilakukan

oleh siswa. Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh siswa melalui kegiatan

belajar mengajar. Pada penelitian ini yang diukur adalah ranah kognitif saja

Page 29: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

12

karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai materi

pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan yang terjadi pada diri individu yang mencakup tiga ranah

atau aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tiga ranah tersebut yaitu

ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan dari belum tahu

menjadi tahu, dari belum bisa menjadi bisa, dari belum paham menjadi

paham. Ranah afektif berkaitan dengan sikap seseorang, minat, dan nilai,

sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti

kemampuan motorik dan syaraf.

C. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah suatu pembelajaran yang menggabungkan

beberapa materi pelajaran dan menyajikannya ke dalam sebuah tema atau

topik. Suryosubroto (2009: 133) menyatakan bahwa pembelajaran

tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran yang

mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik

pembahasan.

Sutirjo dan Mamik dalam Suryosubroto (2009: 133) mengemukakan

bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajar,

serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Pembelajaran

tematik dilakukan untuk mengupayakan suatu perbaikan kualitas

Page 30: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

13

pendidikan. Pembelajaran tematik juga menekankan pada keterlibatan

siswa dalam proses pembelajaran.

Trianto dalam Hardiyanto (2014: 32) menjelaskan bahwa pembelajaran

tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran, sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna pada siswa. Melalui pembelajaran tematik, siswa

dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah

kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang

telah dipelajarinya. Dengan demikian siswa terlatih untuk menemukan

sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik),

bermakna, autentik, dan aktif.

Beberapa pendapat ahli di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa

pembelajaran tematik adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

megintegrasikan aspek pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap, serta

pemikiran dalam sebuah materi pelajaran menggunakan tema atau topik.

Melalui pembelajaran tematik, siswa dapat memperoleh pengalaman

langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,

menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik

memiliki beberapa karakteristik. Majid (2014: 89) mengemukakan bahwa

karakteristik pembelajaran tematik sebagai berikut.

Page 31: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

14

a. Berpusat pada siswa.b. Memberikan pengalaman langsung.c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.e. Bersifat fleksibel.f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Karakteristik pembelajaran tematik, menurut Tim Pengembang PGSD

dalam Dismawan (2014 : 19) yaitu sebagai berikut.

a. Holistik, suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatiandalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapabidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.

b. Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek,memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antarskemata yangdimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya akan memberikandampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari.

c. Autentik, pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahamisecara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari.

d. Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar padapendekatan diskoveri inkuiri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,hingga proses evaluasi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa

karakteristik pembelajaran tematik yaitu (1) pembelajaran berpusat pada

siswa; (2) memberikan siswa pengalaman langsung; (3) pembelajaran

yang terpadu; (4) bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik juga

memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip

yang ingin dipelajari.

D. Lingkungan Belajar di Sekolah

Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses interaksi antara

manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Lingkungan merupakan

tempat seseorang berinteraksi baik dengan orang di sekitarnya maupun

dengan alam.

Page 32: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

15

Menurut Karwono dan Mularsih (2010: 22) lingkungan adalah segala sesuatu

yang ada di luar diri individu. Munib (2004: 76) menyatakan, secara umum

lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi kelangsungan perilaku kehidupan dan kesejahteraan manusia

serta makhluk hidup lainnya. Menurut Suryabrata (2006: 233) lingkungan

adalah segala sesuatu yang berada di luar individu dimana dalam keseluruhan

tingkah lakunya individu tersebut berinteraksi dengan lingkungannya, baik

disadari maupun tidak disadari, langsung maupun tidak langsung.

Uraian di atas menunjukkan bahwa lingkungan belajar adalah suatu tempat

atau keadaan yang mempengaruhi perubahan tingkah laku manusia.

Perubahan yang diakibatkan lingkungan merupakan aktivitas antara manusia

dan lingkungannya. sehingga terjadi proses dari tidak tahu menjadi tahu,

tidak mengerti menjadi mengerti. Semakin kuat pengaruh lingkungan

tersebut, maka perubahan yang terjadi pada subjek belajar akan semakin

tinggi.

Lingkungan belajar atau lingkungan pendidikan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lingkungan belajar di sekolah. Menurut Hamalik (2004:

195) lingkungan belajar di sekolah adalah kondisi yang ada di dalam sekolah

yang memiliki makna dan pengaruh tertentu pada siswa. Menurut Khuluqo

(2017: 41-44) menyatakan bahwa lingkungan belajar di sekolah meliputi (1)

lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber

belajar, dan media belajar; (2) lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa

Page 33: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

16

dengan teman-temannya dan siswa dengan gurunya. Walgito (2004: 155)

mengemukakan apabila berbicara tentang lingkungan belajar di sekolah,

maka akan membahas tentang masalah yang berhubungan dengan tempat,

alat-alat belajar, suasana, waktu, dan pergaulan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

lingkungan belajar di sekolah adalah suatu keadaan atau kondisi yang dapat

membentuk perubahan tingkah laku dalam diri seseorang untuk melakukan

kegiatan belajar. Kondisi lingkungan sekolah dan hubungan antara guru

dengan siswa maupun siswa dengan siswa yang baik akan menciptakan

kenyamanan bagi siswa dalam belajar sehingga akan lebih mudah untuk

mencapai hasil belajar yang maksimal. Indikator yang peneliti gunakan dari

lingkungan belajar di sekolah adalah (1) tempat; (2) alat-alat belajar;

(3) suasana; (4) waktu; dan (5) pergaulan.

E. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu stimulus yang mengandung keinginan yang

menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku

individu. Djaali (2009: 101) menyatakan bahwa motivasi adalah kondisi

fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu

tujuan (kebutuhan). Sardiman (2011: 102) menyatakan bahwa motivasi

berpangkal dari kata “motif”, yang dapat diartikan sebagai daya

Page 34: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

17

penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

Mc. Donald dalam Djamarah (2011:148) menyatakan bahwamotivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorangyang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untukmencapai tujuan. Motivasi juga bisa berbentuk usaha-usaha yangdapat menyebabkan seseorang tergerak untuk melakukan sesuatukarena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau memperolehkepuasan dengan perbuatannya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa motivasi

adalah segala dorongan yang ada pada diri seseorang. Dorongan tersebut

untuk melakukan aktivitas demi tercapainya suatu tujuan yang

dikehendakinya.

2. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar sangat diperlukan dalam proses belajar seseorang. Uno

(2013: 23) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah

laku, dengan indikator atau unsur yang mendukung. Sardiman (2011 :75)

menjelaskan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak

dari dalam diri siswa yang menimbulkan keinginan belajar, yang

menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegitan

belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai.

Koeswara dalam Dimyati dan Mudjiono (2013: 80) mengartikanmotivasi belajar sebagai kekuatan mental yang mendorong terjadinyabelajar. Kekuatan mental tersebut berupa keinginan, perhatian,kemauan atau cita-cita. Adanya keinginan atau cita-cita, maka siswaakan bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Siswaakan memperhatikan penjelasan dari guru dan ikut berpartisipasi

Page 35: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

18

aktif dalam proses pembelajaran. Motivasi merupakan faktor kuncidalam pembelajaran dan prestasi siswa di semua jenjang sekolah.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

motivasi belajar adalah dorongan internal maupun eksternal yang

menimbulkan keinginan belajar pada seorang siswa untuk melakukan

sesuatu. Supaya tumbuh keinginan atau cita-cita sehingga siswa akan

bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran.

3. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi sangat penting bagi siswa dalam proses pencapain tujuan belajar

yang diharapkan.

Sardiman (2011: 85) menjelaskan fungsi-fungsi motivasi, yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak ataumotor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakanmotor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendakdicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah darikegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatanyang harus dikerjakan secara serasi guna mencapai tujuan, denganmenyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagitujuan tersebut.

Djamarah (2011: 157) mengungkapkan fungsi-fungsi motivasi di

antaranya adalah sebagai berikut.

1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan.Motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhisikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.

2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan.Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didikini merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yangkemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.

3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan.Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi manaperbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yangdiabaikan.

Page 36: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

19

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

fungsi motivasi dalam kegiatan belajar adalah sebagai penggerak,

penyeleksi perbuatan, dan mengarahkan kegiatan dalam belajar. Motivasi

juga berfungsi sebagai pendorong mempengaruhi sikap apa yang

seharusnya siswa andil dalam pembelajaran.

4. Indikator Motivasi Belajar

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa–siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah

laku, pada umumnya dengan indikator–indikator yang mendukung.

Sardiman (2016: 83) menjelaskan bahwa siswa yang memiliki motivasi

belajar dapat diciri-cirikan sebagai berikut.

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalamwaktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa).Tidakmemerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untukorang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadaptindak kriminal, amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).6) Dapat mempertahankan pendapat (kalau sudah yakin akan

sesuatu).7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Uno (2013 : 23) mengklasifikasikan indikator-indikator motivasi belajar

sebagai berikut.

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.4) Adanya penghargaan dalam belajar.

Page 37: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

20

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, indikator yang peneliti gunakan dari motivasi

belajar adalah (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, sub indikator

meliputi kemauan untuk bertanya apabila belum paham, memperhatikan

penjelasan guru, rajin belajar secara mandiri, konsentrasi dalam mengikuti

proses pembelajaran, dan teliti; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam

belajar, sub indikator meliputi kemauan untuk belajar, tanggung jawab

dengan tugas yang diberikan, dan kesadaran akan pentingnya pengetahuan;

(3) adanya harapan dan cita-cita di masa depan, sub indikator meliputi

keinginan untuk berprestasi dan melaporkan hasil belajar kepada orang

tua.

F. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Penelitian yang relevan ini adalah.

1. Nugroho (2015)

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Sapen Tahun Pelajaran

2015/2016”. Berdasarkan penelitiannya menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belajar belajar terhadap

prestasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah Sapen tahun pelajaran

2015/2016.

Page 38: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

21

Persamaan antara penelitian Nugroho dengan penelitian yang peneliti

laksanakan terletak pada variabel bebasnya yaitu lingkungan belajar.

Perbedaannya terletak pada variabel terikat, peneliti menggunakan hasil

belajar, tempat penelitiannya di SD Negeri 1 Metro Timur, subjek

penelitiannya siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur, dan waktu

pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Adapun

Nugroho menggunakan prestasi belajar, tempat penelitiannya di SD

Muhammadiyah Sapen, subjek penelitiannya siswa kelas V SD

Muhammadiyah Sapen, dan waktu penelitiannya pada semester ganjil

tahun akademik 2015/2016. Mengingat persamaan dan perbedaan yang

telah diuraikan di atas, maka penelitian Nugroho dapat menjadi acuan

dalam penelitian yang peneliti laksanakan.

2. Firdantia (2016)

Penelitian yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi

Belajar IPS dan PKn Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ungaran Tahun

Pelajaran 2015/2016”. Berdasarkan penelitiannya terdapat hubungan yang

antara motivasi belajar dengan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS

dan PKn siswa kelas V semester 1 S SD Negeri 1 Ungaran tahun

pelajaran 2015/2016.

Persamaan antara penelitian Firdantia dengan penelitian yang peneliti

laksanakan terletak pada variabel bebasnya yaitu motivasi belajar.

Perbedaannya terletak pada variabel terikat, peneliti menggunakan hasil

belajar, tempat penelitiannya di SD Negeri 1 Metro Timur, subjek

Page 39: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

22

penelitiannya siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur, dan waktu

pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Adapun

Penelitian Firdantia menggunakan prestasi belajar, tempat penelitiannya

di SD Negeri 1 Ungaran, dan waktu pelaksanaannya pada tahun pelajaran

2015/2016. Mengingat persamaan dan perbedaan yang telah diuraikan di

atas, maka penelitian Firdantia dapat menjadi acuan dalam penelitian

yang peneliti laksanakan.

G. Kerangka Pikir dan Paradigma Penelitian

1. Kerangka Pikir

Kerangka pikir digunakan untuk membantu peneliti dalam memusatkan

penelitiannya serta untuk memahami hubungan antarvariabel tertentu yang

dipilih peneliti. Kerangka pikir menurut Sekaran dalam Sugiyono (2010:

91) merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan

dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting. Intinya kerangka pikir memudahkan peneliti untuk

mengidentifikasi hubungan antara kedua variabel.

Kerangka pikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan

antarvariabel yang akan diteliti, sehingga perlu dijelaskan hubungan

antarvariabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam Penelitian

ini adalah lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar, sedangkan

variabel terikatnya adalah hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

akan menjelaskan keterkaitan antarvariabel dalam penelitian ini.

Page 40: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

23

a. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Sekolah dengan HasilBelajar Siswa

Lingkungan belajar di sekolah merupakan tempat belajar bagi siswa dan

teman-temannya untuk menerima ilmu pengetahuan dari gurunya

dengan tujuan agar menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan

mempunyai tingkah laku yang baik. Lingkungan belajar di sekolah

meliputi keadaan sarana dan prasarana, sumber belajar media belajar,

hubungan siswa dengan temannya, siswa dengan guru. Fasilitas-fasilitas

sekolah memegang peranan penting bagi keberhasilan belajar siswanya.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah harus mampu mendukung

kegiatan belajar mengajar dengan baik. Lingkungan sekolah yang

mendukung akan menyebabkan siswa dapat belajar dengan lebih

optimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang tinggi sesuai

dengan yang diharapkan oleh semua pihak, baik oleh siswa maupun

guru. Penelitian ini akan memfokuskan pada hasil belajar tema 3 siswa

kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

b. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa

Guru sebagai seorang pendidik yang pasti mengharapkan keberhasilan

dalam proses pembelajaran, terutama keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Akan tetapi pada

kenyataannya, keinginan tersebut belum dapat tercapai karena banyak

faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa maupun luar

diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa salah satunya yaitu

motivasi belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak

Page 41: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

24

dari dalam diri siswa yang menimbulkan keinginan belajar, yang

menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada

kegitan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu

dapat tercapai. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi

adalah pendorong bagi setiap siswa dalam melakukan aktivitas atau

kebiasaan-kebiasaan belajarnya. Motivasi belajar yang tinggi akan

memberi dukungan yang positif terhadap pencapaian prestasi belajar.

Semangat belajar yang tinggi akan membuat siswa secara mandiri dapat

mencari sumber belajar sebanyak-banyaknya.

c. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Sekolah dan MotivasiBelajar Siswa dengan Hasil Belajar Siswa

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah harus mampu mendukung

kegiatan belajar mengajar dengan baik. Lingkungan sekolah yang

mendukung akan menyebabkan siswa dapat belajar dengan lebih

optimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang tinggi sesuai

dengan yang diharapkan oleh semua pihak, baik oleh siswa maupun

guru.

Motivasi belajar merupakan unsur yang penting sebagai daya penggerak

siswa yang menimbulkan keinginan belajar, menjamin kelangsungan

kegiatan belajar dan memberi arah pada kegitan belajar sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi siswa

yang tinggi akan mendukung siswa untuk belajar dengan baik. Apabila

siswa belajar dengan sungguh-sungguh tentunya hal ini akan

Page 42: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

25

memberikan dampak yang positif bagi siswa untuk berprestasi di

sekolah.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini

adalah, “Jika lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa

baik maka akan berpengaruh pada baiknya hasil belajar siswa. Begitu

pula jika lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa

kurang baik maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa yang

kurang baik juga”.

2. Paradigma Penelitian

Sugiyono (2010: 66) paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai

pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti

yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang

perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan

hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang

digunakan.

Berdasarkan penjabaran dan kerangka pikir di atas, maka paradigma

penelitian ini sebagai berikut.

Gambar 1. Paradigma penelitian

rx1x2y

rx2y

rx1y

X1Y

X2

Page 43: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

26

Keterangan:X1 = Lingkungan belajar di sekolahX2 = Motivasi belajarY = Hasil belajar→ = Hubungan

H. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di

atas, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di sekolah

dengan hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil

belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di sekolah

dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar tema 3

siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

Page 44: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

27

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah ex-postfacto korelasi. Jenis penelitian ini dilakukan

ketika ingin mengetahui tentang kuat atau lemahnya hubungan antara dua

atau lebih variable. Arikunto (2013: 4) menjelaskan bahwa penelitian

korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui

tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

tambahan atau menipulasi terhadap data yang sudah ada. Menurut Sukardi

(2016: 166) penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan

tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan

tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan lingkungan belajar di sekolah dan motivasi

belajar terhadap hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro

Timur.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh

dalam penelitian. Tahap-tahap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memilih subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

Subjek uji coba instrumen angket yaitu 30 orang siswa kelas IV SD Negeri

10 Metro Timur yang tidak termasuk dalam sampel penelitian.

Page 45: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

28

2. Menyusun kisi-kisi dan instrumen pengumpulan data berupa angket.

3. Menguji coba instrumen pengumpul data pada subjek uji coba instrumen.

4. Menaganalisis data dari hasil uji coba instrumen untuk mengetahui apakah

instrumen yang telah dibuat valid dan reliabel.

5. Melaksanakan penelitian dengan membagikan instrumen angket kepada

sampel penelitian. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa

penulis menggunakan studi dokumentasi yang dilihat pada dokumen hasil

ujian semester tema 3 dari pendidik kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

6. Menghitung kedua data yang diperoleh untuk mengetahui hubungan dan

tingkat keterkaitan antara lingkungan belajar di sekolah dengan hasil

belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur.

7. Interpretasi hasil penghitungan data.

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Timur yang

beralamatkan di Jl. Jend. A. Yani No. 86, Kelurahan Iring Mulyo,

Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Provinsi Lampung.

2. Waktu Penelitian

Kegiatan penyusunan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017/2018

selama 7 bulan, dari bulan Oktober 2017 sampai April 2018. Kegiatan

penelitian dimulai dari tahap perencanaan sampai penggandaan dan

pengiriman hasil.

Page 46: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

29

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dilaksanakan adalah siswa kelas IV SD Negeri 1

Metro Timur tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 42 siswa.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang di tetapkan oleh penulis untuk di pelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur. Data jumlah siswa yang menjadi

populasi dalam penelitian ini, berdasarkan strata hasil belajar (tuntas dan

belum tuntas).

Tabel 2. Data jumlah siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur tahunajaran 2017/2018

No KelasJenis kelamin

Jumlah siswaL P

1. IV A 9 12 212. IV B 13 8 21

Jumlah 22 20 42Sumber: Dokumen administrasi sekolah kelas IV SD Negeri 1 Metro

Timur.

2. Sampel Penelitian

Arikunto (2010: 71) menyatakan bahwa jika populasi kurang dari 100

lebih baik diambil sebagai penelitian populasi. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh.

Sugiyono (2010: 124) menjelaskan bahwa sampling jenuh adalah

penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai

Page 47: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

30

sample dengan tujuan penulis ingin membuat generalisasi dengan

kesalahan yang sangat kecil. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur dengan jumlah 42 siswa.

E. Variabel Penelitian

Sebuah penelitian tentulah harus memiliki variabel, baik berupa variabel

bebas maupun variabel terikat. Sugiyono (2010: 60) menyatakan bahwa

variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen).

Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independen) (Sugiyono,

2016: 61). Penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan

satu variabel terikat. Berikut uraian ketiga variabel tersebut.

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas dalam penelitian yang akan dilakasanakan adalah

lingkungan belajar di sekolah (X1) dan motivasi belajar (X2).

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian yang akan dilaksanakan adalah hasil

belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur (Y).

Page 48: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

31

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel menjelaskan variabel-variabel yang telah diteliti

agar dalam proses penelitian bisa berjalan sesuai dengan rencana. Untuk

memudahkan pengumpulan data agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam

mendefinisikan objek penelitian, maka variabel yang diuji dalam penelitian

yang telah dilaksanakan perlu dioperasionalkan. Definisi operasional dalam

penelitian ini adalah.

1. Lingkungan Belajar di Sekolah (X1)

Lingkungan belajar di sekolah adalah suatu keadaan atau kondisi yang

dapat membentuk perubahan tingkah laku dalam diri seseorang untuk

melakukan kegiatan belajar. Selanjutnya untuk mengetahui lingkungan

belajar di sekolah dalam penelitian ini dilakukan pengukuran dengan

indikator (1) tempat belajar, (2) alat-alat untuk belajar, (3) suasana belajar,

(4) waktu belajar, dan (5) pergaulan (Walgito, 2004: 155).

2. Motivasi Belajar (X2)

Motivasi belajar adalah daya penggerak atau dorongan internal maupun

eksternal yang memberikan arah pada seorang siswa untuk melakukan

suatu perubahan dalam belajar baik kognitif, afektif, dan psikomotor untuk

mencapai hasil belajar yang optimal, dengan indikator (1) adanya hasrat

dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

dan (3) adanya harapan dan cita–cita di masa depan (Uno, 2013: 23).

Data lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar didapat dari

selebaran angket dengan menggunakan skala Likert tanpa pilihan jawaban

netral. Adapun untuk pemberian skor untuk tiap-tiap jawaban adalah.

Page 49: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

32

Tabel 3. Skor penilaian jawaban angket

Bentuk Pilihan Jawaban SkorSelalu 4Sering 3Jarang 2

Tidak pernah 1Adopsi: Kasmadi dan Nia (2014: 76)

Keterangan: kriteria interpretasi skorAngka 76%-100% = selaluAngka 51%-75% = seringAngka 26%-50% = jarangAngka 0%-25% = tidak pernahAdopsi: Kasmadi dan Nia (2014: 76)

3. Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar adalah bentuk nyata setelah siswa melakukan kegiatan

belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan nilai ujian

semester ganjil tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur tahun

2017/2018.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi sebagai metode ilmiah biasa diartikan dengan metode

pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara

langsung di lapangan serta pencatatan sistematik fenomena-fenomena

yang diselidiki. Menurut Hadi dalam Sugiyono (2010: 203) observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

Page 50: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

33

berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi dalam penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah atau deskripsi

tentang lokasi penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Timur.

2. Kuesioner (angket)

Sugiyono (2010: 199) menyatakan bahwa angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Angket ini diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi mengenai

lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar.

Kuesioner (angket) ini dibuat dengan jenis angket tertutup dan

menggunakan skala Likert yang mempunyai empat kemungkinan jawaban

tanpa jawaban netral, ini dimaksud untuk menghindari kecenderungan

responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas.

Penyusunan angket lingkungan belajar di sekolah mengacu pada aspek-

aspek lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar yang masing-

masing terdiri dari 30 item pertanyaan, berikut perinciannya.

Tabel 4. Kisi-kisi kuesioner (angket) lingkungan belajar di sekolah

No Indikator SubIndikator

Nomor Angket NomorJadiDiajukan Dipakai

1. Tempat belajar

Kenyamanandan

kebersihan1,2,3 1,2 1,2

Penerangan 4,5,6 5,6 3,4

2. Alat-alat belajar

Peralatan danperlengkapan

7,8,9 8,9 5,6

Sumberbelajar

10,11,12 10,11 7,8

3. Suasana belajarKebisingan

di dalam13,14,15 13,14,15 9,10,11

Page 51: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

34

lingkunganbelajar

Kebisingandi luar

lingkunganbelajar

16,17,18 17 12

4.Waktu belajar

Waktumasuk

istirahat danpulangsekolah

19,20,21 19,20 13,14

Waktubelajar

22,23,24 23,24 15,16

5. Pergaulan siswa

Hubungansiswa dengan

siswa25,26,27 25,27 17,18

Hubungansiswa dengan

pendidik28,29,30 29,30 19,20

Adopsi: Walgito (2004: 155)

Tabel 5. Kisi-kisi kuesioner (angket) motivasi belajar

No. Indikator Sub IndikatorNomor Angket Nomor

JadiDiajukan Dipakai

1.

Adanyahasrat dankeinginanberhasil

Kemauan untukbertanya apabila belum

paham1, 2 3 ,4 1,3 1,2

Memperhatikanpenjelasan guru

5, 6 5,6 3,4

Rajin belajar secaramandiri

7, 8, 9 7,8 5,6

Konsentrasi dalammengikuti proses

pembelajaran10, 11 11 7

Teliti 12, 13 12,13 8,9

2.

Adanyadorongan

dankebutuhan dalambelajar

Kemauan untuk belajar14, 15,16, 17

16,17 10,11

Tanggung jawab dengantugas yang diberikan

18, 19,20, 21

19,20,21 12,13,14

Kesadaran akanpentingnya pengetahuan

22, 23,24, 25

23,24 15,16

3.Adanyaharapan

Keinginan untukberprestasi

26, 27, 2827,28 17,18

Page 52: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

35

dan cita-cita masa

depan

Melaporkan hasil belajarkepada orang tua

29, 30 30 19,20

Adopsi: Uno (2013: 23)

3. Hasil belajar

Hasil belajar adalah bentuk nyata setelah siswa melakukan kegiatan

belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan nilai ujian

semester ganjil tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur (lampiran

4 hlm. 105).

4. Studi Dokumentasi

Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar

siswa tanpa menguji (teknik non-tes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya

dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen. Data

tentang hasil belajar siswa dalam penelitian ini, yaitu melalui dokumen

nilai ujian semester ganjil tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro

Timur.

H. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data objek

penelitian dari sampel, pengujian validitas dan reliabilitas instrumen harus

dilakukan terlebih dahulu. Instrumen penelitian yang dimaksud adalah skala

kecerdasan emosional siswa. Instrumen tersebut diujikan pada seluruh

anggota populasi, karena penelitian ini menggunakan total sampling.

Responden yang ditentukan dalam uji validitas dan reliabilitas instrumen

adalah 30 siswa kelas IV SD Negeri 10 Metro Timur. Peneliti memilih SD

Page 53: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

36

Negeri 10 Metro Timur dikarenakan SD tersebut memiliki strata yang sama

dengan SD Negeri 1 Metro Timur yang dijadikan sampel penelitian, yaitu

tingkatan kelas, kurikulum, dan akreditasi A.

I. Uji Prasyarat Instrumen

Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan dan pengembangan uji

persyaratan instrumen adalah masalah validitas. Menurut Sugiyono (2016:

173) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini hanya terdapat satu instrumen

pengumpulan data yang berbeda yaitu kuesioner. Sehingga diperlukan teknik

analisis uji persyaratan instrumen, yakni sebagai berikut.

1. Uji Validitas Instrumen

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Pengujian validitas

instrumen menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang

dikemukakan oleh Pearson dalam Riduwan (2009: 99) dengan rumus

sebagai berikut.

꞊∑ − (∑ )(∑ ){ − ( ) } . { − ( ) }

Keterangan:rxy = Koefisien antara variabel X dan YN = Jumlah sampelX = Skor itemY = skor total

Distribusi/tabel r (lampiran 6 hlm. 133) untuk α =0,05

Kaidah keputusan : Jika rhitung > rtabel berarti valid, sebaliknya

Jika rhitung < rtabel berarti tidak valid atau drop out

Page 54: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

37

Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat hubungan rxy yaitu dengan

memberikan interpretasi secara sederhana terhadap indeks kolerasi “r”

digunakan pedoman sebagai berikut.

Tabel 6. Kriteria interpretasi koefisien korelasi (r)

Koefisien korelasi r Kriteria validitas0,91 – 1,00 Sangat tinggi0,71 – 0,90 Tinggi0,41 – 0,70 Sedang0,21 – 0,40 Rendah0,01 – 0,20 Sangat rendah

Adopsi: Masidjo (2007: 243)

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang valid belum tentu reliabel. Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari

harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Kasmadi dan Nia

(2014: 79) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat

digunakan rumus Korelasi Alpha Cronbach, yaitu:

= − . −Keterangan :r11 = Reliabilitas instrumenΣσ = Varians skor tiap-tiap itemσtotal = Varian totaln = Banyaknya soal

Untuk mencari varians skor tiap-tiap item (σi) digunakan rumus:

= ∑ − (∑ )

Page 55: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

38

Keterangan:σi = Varians skor tiap-tiap item∑Xi = Jumlah item Xi

N = Jumlah responden

Selanjutnya untuk mencari varians total (σtotal) dengan rumus:

= ∑ − (∑ )Keterangan:Σtotal = Varians total∑Xtotal = Jumlah X totalN = Jumlah responden

Hasil perhitungan dari rumus Korelasi Alpha Cronbach (r11)

dikonsultasikan dengan nilai tabel r (lampiran 6 hlm. 133) Product

Moment dengan dk= n - 1, dan α sebesar 5% atau 0,05, maka kaidah

keputusannya sebagai berikut:

Jika r11 > rtabel berarti reliabel, sedangkan

Jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel

J. Hasil Uji Prasyarat Instrumen

Pelaksanaan uji coba instrumen angket, pada hari Senin tanggal 27 Januari

2018. Responden uji coba instrumen adalah 30 orang siswa kelas IV SD

Negeri 10 Metro Timur Kecamatan Metro Timur yang bukan merupakan

sampel penelitian

a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner (Angket) LingkunganBelajar di Sekolah (X1)

Berdasarkan hasil analisis validitas instrumen lingkungan belajar di

sekolah (Lampiran 3 hlm. 92) terdapat 21 item pernyataan yang valid dari

30 item pernyataan yang diajukan oleh peneliti, sedangkan item

Page 56: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

39

pernyataan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini sebanyak 20

item pernyataan, hal tersebut didasari pada item dengan koofisien korelasi

tertinggi di setiap indikator yang ingin diketahui oleh peneliti.

Berdasarkan uji coba validitas instrumen lingkungan belajar di sekolah,

diketahui bahwa instrumen lingkungan belajar di sekolah yang akan

peneliti gunakan yakni item pernyataan no; 1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14,

15, 17, 19, 20, 23, 24, 25, 27, 29, 30. Namun, item–item tersebut belum

tentu reliabel, oleh sebab itu perlu diuji reliabiltas. Hasil uji reliabilitas

instrumen lingkungan belajar di sekolah (Lampiran 3 hlm. 96) didapati

bahwa koofesien korelasi (r11) sebesar 0,885, sedangkan rtabel yaitu

sebesar 0,367. Hal ini berarti r11 > rtabel dengan interpretasi bahwa

instrumen reliabel.

Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas, berikut peneliti sajikan dalam

bentuk tabel.

Tabel 7. Hasil uji validitas dan reliabilitas intrumen angket lingkunganbelajar di sekolah

No Item Uji Validitas Uji ReliabilitasDiajukan Dipakai rhitung rtabel Status r11 rtabel Status

1 1 0,448 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel2 2 0,439 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel3 0,239 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji4 0,273 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji5 3 0,580 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel6 4 0,538 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel7 0,017 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji8 5 0,461 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel9 6 0,583 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel

10 7 0,445 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel11 8 0,615 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel12 0,054 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji13 9 0,554 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel14 10 0,432 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel15 11 0,616 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel16 0,178 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji

Page 57: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

40

17 12 0,141 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel18 0,324 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji19 13 0,636 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel20 14 0,456 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel21 0,302 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji22 0,208 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji23 15 0,557 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel24 16 0,416 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel25 17 0,582 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel26 0,362 0,361 Valid - - Tdk diuji27 18 0,572 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel28 0,334 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji29 19 0,574 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel30 20 0,429 0,361 Valid 0,858 0,367 Reliabel

Sumber: Hasil penarikan angket uji coba instrumen tanggal 27 Januari2018

b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner (Angket) MotivasiBelajar (X2)

Berdasarkan hasil analisis validitas instrumen motivasi belajar (Lampiran

3 hlm. 94) terdapat 20 item pernyataan yang valid dari 30 item pernyataan

yang diajukan oleh peneliti dan semua item pernyataan digunakan oleh

peneliti. Berdasarkan uji coba validitas instrumen motivasi belajar,

diketahui bahwa instrumen motivasi belajar yang akan peneliti gunakan

yakni item pernyataan no; 1, 3, 5, 6, 7 ,8, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21,

23, 24, 25, 27, 28, 30. Namun, item–item tersebut belum tentu reliabel,

oleh sebab itu perlu diuji reliabiltas. Hasil uji reliabilitas instrumen

motivasi belajar (Lampiran 3 hlm. 98) didapati bahwa koofesien korelasi

(r11) sebesar 0,832, sedangkan rtabel yaitu sebesar 0,367. Hal ini berarti r11

> rtabel dengan interpretasi bahwa instrumen reliabel.

Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas, berikut peneliti sajikan dalam

bentuk tabel.

Page 58: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

41

Tabel 8. Hasil uji validitas dan reliabilitas intrumen angket motivasibelajar

No Item Uji Validitas Uji ReliabilitasDiajukan Dipakai rhitung rtabel Status r11 rtabel Status

1 1 0,423 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel2 0,152 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji3 2 0,473 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel4 0,214 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji5 3 0,452 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel6 4 0,429 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel7 5 0,503 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel8 6 0,388 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel9 0,176 0,361 Tdak Valid - - Tdk diuji

10 0,027 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji11 7 0,582 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel12 8 0,535 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel13 9 0,442 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel14 0,142 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji15 0,269 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji16 10 0,473 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel17 11 0,473 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel18 0,114 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji19 12 0,557 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel20 13 0,548 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel21 14 0,467 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel22 0,007 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji23 15 0,449 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel24 16 0,595 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel25 17 0,541 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel26 0,113 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji27 18 0,520 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel28 19 0,422 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel29 0,128 0,361 Tidak Valid - - Tdk diuji30 20 0,376 0,361 Valid 0,832 0,367 Reliabel

Sumber: Hasil penarikan angket uji coba instrumen tanggal 27 Januari2018

K. Teknik Analisis Data

Data yang didapat dari penelitian sebelum diuji hipotesis untuk mengetahui

apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y

haruslah diuji prasyaratan analisis data. Berikut uji prasyaratan analisis data

dan uji hipotesis.

Page 59: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

42

1. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa cara yang

digunakan untuk menguji normalitas data diantaranya dengan Uji

Kertas Peluang Normal, Uji Chi Kuadrat (X2), dan Uji Liliefors. uji

normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Uji Chi

Kuadrat (X2).

Rumus utama pada metode Uji Chi Kuadrat (X2) seperti yang

diungkapkan Riduwan (2009: 124) adalah:

= ( − )Keterangan:X2

hitung = Nilai Chi Kuadrat hitungfo = Frekuensi hasil pengamatanfe = Frekuensi yang diharapkank = Banyaknya kelas interval

Selanjutnya membandingkan χ2hitung dengan nilai χ2tabel untuk α =

0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k - 1, maka dikonsultasikan pada

tabel Chi Kuadrat (lampiran 6 hlm. 134) dengan kaidah keputusan

sebagai berikut.

Jika χ2hitung < χ2tabel, artinya distribusi data normal, dan

Jika χ2hitung > χ2tabel, artinya distribusi data tidak normal.

Page 60: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

43

b. Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki

hubungan yang linear atau tidak. Uji tersebut digunakan sebagai

prasayarat dalam analisis korelasi ataupun regresi linear. Rumus utama

pada Uji Linearitas yaitu dengan Uji-F, seperti yang diungkapkan

Riduwan (2009: 124) sebagai berikut.

=Keterangan:Fhitung = Nilai Uji F hitungRJKTC = Rata-rata Jumlah Tuna CocokRJKE = Rata-rata Jumlah Kuadrat Error

Selanjutnya menentukan Ftabel dengan langkah seperti yang

diungkapkan Sugiyono (2010: 274) yaitu dk pembilang (k – 2) dan dk

penyebut (n – k). Hasil nilai Fhitung dibandingkan dengan Ftabel

(lampiran 5 hlm. 117), dan selanjutnya ditentukan sesuai dengan kaidah

keputusan:

Jika Fhitung < Ftabel, artinya data berpola linier, dan

Jika Fhitung > Ftabel, artinya data berpola tidak linier.

2. Uji Hipotesis

Pengujian selanjutnya yaitu uji hipotesis yang berfungsi untuk mencari

makna hubungan antara variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi

tersebut diuji dengan rumus Korelasi Product Moment yang diungkapkan

Pearson dalam Riduwan (2009: 138) sebagai berikut.

Page 61: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

44

꞊∑ − (∑ )(∑ ){ − ( ) } . { − ( ) }

Keterangan:rxy = Koefisien (r) antara variabel X dan YN = Jumlah sampelX = Skor variabel XY = Skor variabel Y

Pengujian hipotesis ketiga yaitu hubungan lingkungan belajar di sekolah

(X1) dan motivasi belajar(X2) secara bersama-sama dengan hasil belajar

(Y) digunakan rumus kolerasi ganda (multiple correlation) yang

diungkapkan Sugiyono (2010: 266) sebagai berikut.

=

Keterangan:RyX1X2 = Kolerasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama ................ .dengan variabel YRyx1 = Kolerasi product moment antara X1 dan YRyx2 = Kolerasi product moment antara X2 dan YRx1x2 = Kolerasi product moment antara X1 dan X2

Korelasi dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari

harga (-1 < r < +1), apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna;

r = 0 artinya tidak ada korelasi; r = 1 berarti korelasi sangat kuat. Arti

harga r akan dikonsultasikan dengan tabel 6 kriteria interpretasi koefisien

korelasi nilai r.

Rumus selanjutnya adalah untuk mencari besar kecilnya kontribusi

variable X terhadap variabel Y dilakukan perhitungan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2009: 139):

Page 62: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

45

= × %Keterangan :KD = Koefisien diterminanr = Nilai koefisien korelasi

Pengujian lanjutan, jika terdapat hubungan antara variabel X1, X2, dan

variabel Y maka untuk mencari kebermaknaan atau kesignifikanan

hubungan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y akan diuji dengan Uji

Signifikansi atau Uji-F dengan rumus:

Fh =// ( )

Keterangan:R : koefisien korelasi gandak : jumlah variabel independentn : jumlah anggota sampel

Selanjutnya dikonsultasikan ke F tabel (lampiran 6 hlm. 136) dengan dk

pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dan taraf kesalahan yang

ditetapkan 0,05, dengan keputusan:

Jika Fhitung > Ftabel, Terdapat hubungan yang signifikan atau

hipotesis penelitian diterima, sedangkan

Jika Fhitung < Ftabel, Tidak terdapat hubungan yang signifikan

atau hipotesis penelitian ditolak.

Page 63: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

64

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan lingkungan

belajar di sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar tema 3 siswa

kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di sekolah

terhadap hasil belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur

ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,405 berada pada taraf

“Rendah”.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil

belajar tema 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur ditunjukkan dengan

koefisien korelasi sebesar 0,411 berada pada taraf “Sedang”.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar di sekolah

dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar tema 3

siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Timur ditunjukkan dengan koefisien

kolerasi sebesar 0,428 berada pada taraf “Sedang”.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran

kepada pihak-pihak terkait. Berikut rekomendasi peneliti.

Page 64: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

65

1. Siswa

Siswa dapat menciptakan suasana yang nyaman dan tenang dalam kelas

agar memperoleh hasil belajar yang optimal, dikarenakan lingkungan belajar

di sekolah mempengaruhi hasil belajar yang cukup besar. Siswa juga harus

meningkatkan motivasi belajar, terutama motivasi dari dalam dirinya,

dengan demikian siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik,

dikarenakan motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar yang cukup besar.

2. Guru

Guru dapat memanfaatkan lingkungan belajar di sekolah semakin kondusif

agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal. Guru harus mampu

memahami potensi yang dimiliki oleh siswa agar dapat berkembang dengan

baik dan optimal. Guru juga harus mampu menumbuhkan motivasi belajar

kepada siswa, dengan motivasi yang tinggi maka siswa akan dapat

memperoleh hasil belajar yang baik.

3. Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian, sekolah harus menyadari bahwa lingkungan

belajar memiliki hubungan terhadap hasil belajar siswa. Sekolah harus

mampu memanfaatkan lingkungan belajar di sekolah yang baik untuk

menciptakan hasil belajar siswa yang lebih baik. Sekolah juga diharapkan

dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa, sehingga siswa dapat dengan senang hati dan

memiliki keinginan sungguh-sungguh dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Page 65: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

66

4. Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti lanjutan, peneliti merekomendasikan agar peneliti lanjutan

dapat meneliti faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar. Di antaranya

kompetensi pedagogik guru, disiplin belajar, kebiasaan belajar, minat

belajar, dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa. Dengan demikian hasil penelitian akan lebih bervariasi.

Page 66: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Posedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Dimyati, Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Dismawan, F.M. 2014. Model Project Based Learning untuk MeningkatkanAktivitas dan Hasil Belajar. Unila. Bandar Lampung.

Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Firdantia, Novia. 2016. Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi BelajarIPS dan PKn Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ungaran Tahun Ajaran2015/2016.Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.http://eprints.uny.ac.id/8624/. diakses tanggal 15 Oktober 2017 pukul19.00 WIB.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hardiyanto, Rimbawati Hesti. 2014. Penerapan Kontekstual dalam PembelajaranTematik Siswa Kelas IVA SD Negeri 05 Metro Timur Tahun Pelajaran2014. Unila. Bandar Lampung.

Ikapi. 2013. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Fokusmedia. Bandung.

Karwono, Heni Mularsih. 2012. Belajar dan Pembelajaran serta PemanfaatanSumber Belajar. PT. Pajagrafindo Persada. Depok.

Kasmadi, Nia Siti Sunariah. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.Alfabeta. Bandung.

Khuluqo, Ihsana El. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar.Yogyakarta.

Page 67: HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN ...digilib.unila.ac.id/32022/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberjudul “Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap

68

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. PT. Remaja Rosdakarya.Bandung.

Munib, Ahmad, 2004. Pengengantar Ilmu Pendidikan. UPT MKK UNNES.Semarang.

Nugroho, Bachtiar. 2015. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap PrestasiBelajar Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Sapen Tahun Ajaran2015/2016. Skripsi Negeri Yogyakarta. Tidak dipublikasikan(http://jogjapress.com) diakses tanggal 14 Oktober 2017 pukul 19.00 WIB.

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sardiman. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. PT. Rineka Cipta.Jakarta.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengaja. PT. Remaja Rosdakarya.Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R dan D. Alfabeta. Bandung.

Sukardi, Moh. 2016. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. PT. Indeks.Jakarta.

Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (edisirevisi). Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Megajar di Sekolah. PT. Rineka Cipta.Jakarta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Pramedia Group. Jakarta.

Uno, Hamzah B. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. PT Bumi Aksara.Jakarta.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset. Yogyakarta.