66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mengikuti Pendidikan Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : Ina Rohmaningsih NIM. R0106030 PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

  • Upload
    ngocong

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN

ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH

PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mengikuti Pendidikan

Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Ina Rohmaningsih

NIM. R0106030

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN

ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH

PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

INA ROHMANINGSIH

R0106030

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diujikan di hadapan Tim Penguji

Pada Tanggal .............................................

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(Hj. Nana Hoemar Dewi, dr, M.Kes) (Dwi Siswahyudyaningtyas, SST)

NIP. 195709241986032003 NIP. 195410171979102001

Ketua Tim KTI

(Moch. Arief Tq, dr, MS, PHK)

NIP. 19500913 1980001 002

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN

ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH

PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

INA ROHMANINGSIH

R0106030

Telah dipertahankan di hadapan Tim Validasi Karya Tulis Ilmiah

Mahasiswa D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS

Pada Hari ...............................................

Penguji I

(Hj. Nana Hoemar Dewi, dr, M.Kes)

NIP. 195709241986032003

Penguji II

(Dwi Siswahyudyaningtyas, SST)

NIP. 195410171979102001

Penguji III

(Martha Nurmaningtyas, S.Kp, M.Kes)

NIP. 196104251985032002

Ketua Tim KTI (Moch. Arief Tq, dr, MS, PHK)

NIP. 19500913 1980001 002

Mengesahkan

Ketua Program Studi D IV Kebidanan FK UNS

H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K)

NIP : 19510421 198011 1 002

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Ina Rohmaningsih. R0106030. Hubungan Pengetahuan Laktasi dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta. Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang : Pemberikan ASI eksklusif sebagai nutrisi yang paling tepat dan ideal akan menjamin tercapainya potensi kecerdasan anak yang optimal sehingga nantinya anak akan tumbuh menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Pengetahuan ibu yang benar mengenai laktasi memegang kendala dalam pemberian ASI eksklusif. Ibu yang memiliki pengetahuan laktasi diharapkan mampu memecahkan masalah yang muncul saat menyusui sehingga timbul rasa percaya diri dan terdorong memberikan ASI Eksklusif. Tujuan : untuk mengetahui hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Mojosongo Surakarta. Metodologi : Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah Non-Probability sampling dengan teknik Purposive Sampling. Subjek penelitian sejumlah 63 ibu menyusui yang memenuhi kriteris inklusi. Alat ukur yang digunakan dengan menggunakan kuesioner. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif, teknik analisis yang digunakan adalah chi square test pada tingkat kepercayaan 95% dan diolah dengan program SPSS 16. Hasil Penelitian : Distribusi pengetahuan ibu tentang laktasi dalam kategori cukup yaitu sebanyak 29 responden (46%). Sedangkan pemberian ASI Eksklusif sebanyak yaitu sebanyak 31 responden (29,2%). Hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif diperoleh nilai signifikansi p=0,011 yang berarti nilai p<0,05, dengan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,355 Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang laktasi, semakin besar pula peluang Ibu memberikan ASI Eksklusif.

Kata Kunci : Pengetahuan, Laktasi, ASI Eksklusif

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Ina Rohmaningsih. R0106030. Relationship of Lactation Knowledge with Exclusive Breast Feeding at Mother Give Suck in Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta. DIV Midwifery Studies Program, Medical Faculty, Sebelas Maret University. Background : Exclusive Breast Feeding as ideal and exactly nutrition will guarantee reaching optimal potential intelligent of children, then at the future children will growth to be a good quality human. Corretly Lactation Konwledge take a rule for exclusive breast feeding. Mother give suck with knowledge are hoped can solve problems during lactation so they can appear self confidence and moyivate to give exclusive breast feeding. The purpose : Determine the correlation between lactation knowledge with exclusive breast feeding. Methodology : Analytic observational study design with cross sectional approach. The sampling technique used is Non-Probability sampling with Purposive Sampling technique. Sampling with a number of research subjects consisted of 63 Mother give suck have been conclude in inclusi criteria. Measuring instruments used are questionnaires and statistical analysis used was chi square test with the aid of a computer program SPSS version 16.00. The results : Indicated distribution of lactation knowledge at enough category as 29 (46%) respondent. Exclusive breast feeding as 31 (29,2) respondent. Correlation between lactation knowledge with exclusive breast feeding inditake result Contingency Coefficient : 0,355. With a significance of P < 0.05. In conclusion : There is a positive and significant relationship between knowledge exclusive breast feeding at Mother Give Suck Suck in Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta. Keywords: Knowledge, Lactation, Exclusive Breast Feeding

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT senantiasa terucap atas segala

berkah, rahmat, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Hubungan Pengetahuan Laktasi dengan Pemberian ASI

Eksklusif pada Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (SST) Program Studi Diploma IV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis telah banyak

mendapatkan bimbingan, arahan, saran, dorongan, dan kritik dari berbagai pihak.

Maka dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K), Ketua Prodi D IV Kebidanan Fakultas

Kedokteran UNS Surakarta.

2. Hj. Nana Hoemar Dewi, dr, M.Kes, selaku pembimbing utama Karya Tulis

Ilmiah.

3. Dwi Siswahyudyaningtyas, SST, selaku pembimbing pendamping Karya Tulis

Ilmiah.

4. Martha Nurmaningtyas, S.Kp, M.Kes, selaku penguji yang telah memberikan

masukan, saran, dan kritik yang membangun.

5. Kepala Dinas Kesehatan Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian.

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

6. Kepala Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian.

7. Kepala Puskesmas Pucangsawit Surakarta yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian

8. Bapak dan ibu yang telah membantu baik secara riil, materiil dan doa-doanya.

9. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi DIV Kebidanan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

10. Teman-teman mahasiswa DIV Kebidanan FK UNS angkatan 2006 yang selalu

bersama dalam menempuh pendidikan dengan suka dan duka selama 4 tahun ini.

11. Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

terselesaikannya penulisan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya. Saran dan kritik yang membangun diharapkan

untuk kemajuan bersama.

Surakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii

ABSTRAK.............................................................................................. iv

ABSTRACT............................................................................................ v

KATA PENGANTAR............................................................................ vi

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................... 4

D. Manfaat ...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................... 6

A. Tinjauan Teori ............................................................. 6

1. Pengetahuan .......................................................... 6

2. Laktasi .................................................................. 10

3. ASI Eksklusif ....................................................... 16

B. Kerangka Konsep ...................................................... 22

C. Hipotesis .................................................................... 22

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB III METODOLOGI ............................................................. 23

A. Desain Penelitian ........................................................ 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 24

C. Populasi ..................................................................... 24

D. Sampel dan Teknik Sampling .................................... 24

E. Kriteria Restriksi ........................................................ 25

F. Definisi Operasional .................................................. 25

G. Intervensi dan Instrumentasi ....................................... 27

H. Jalannya Penelitian ..................................................... 31

I. Pengolahan Data.......................................................... 31

J. Analisis Data............................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................... 34

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................... 34

B. Karakteristik Responden ........................................... 35

C. Pengetahuan Laktasiopulasi ....................................... 39

D. Pemberian ASI Eksklusif.......................................... 40

E. Hasil Analisis Data .................................................. 42

BAB V PEMBAHASAN ............................................................. 46

BAB VI PENUTUP ................................................... .................. 49

A. Kesimpulan ............................................................... 49

B. Saran .......................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 51

LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 3.1. Penentuan Skor Jawaban Pengetahuan Laktasi......................... 28

Tabel. 3.2. Penentuan Skor Jawaban Pemberian ASI Eksklusif................. 28

Tabel. 3.3. Kisi-kisi kuesioner Pengetahuan Laktasi.................................. 28

Tabel. 3.4. Kisi-kisi kuesioner Pemberian ASI Eksklusif.......................... 29

Tabel. 3.5. Tingkat Hubungan Variabel Penelitian Menurut Besarnya

Koefisien Korelasi.................................................................. 33

Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Responden............. 35

Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Responden... 36

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden..... 37

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga

Responden.............................................................................. 38

Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Laktasi.............................................. 39

Tabel 4.6. Distribusi Pemberian ASI Eksklusif...................................... 40

Tabel 4.7. Distribusi Responden Alasan Responden Tidak

Memberikan ASI Eksklusif..................................................... 41

Tabel 4.8. Distribusi Pengetahuan Laktasi dengan Pemberian ASI

Eksklusif.................................................................................. 43

Tabel. 3.5. Tingkat Hubungan Variabel Penelitian Menurut Besarnya

Koefisien Korelasi.................................................................. 45

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar

Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar

Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal

Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan

Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar

Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh

Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan

Gambar. 9. Bayi diletakkan menghadap perut Ibu

Gambar 10. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang

di bawah

Gambar 11. Menyentuh sisi mulut bayi

Gambar 12. Posisi Perlekatan Mulut Bayi dan Payudara yang benar

Gambar 12. Posisi Perlekatan Mulut Bayi dan Payudara yang salah

Gambar 13. BH yang baik untuk ibu menyusui

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Komposisi Kolostrum, ASI, dan Air Susu Sapi

Lampiran 2 Jadwal Penyusunan Karya Tulis IlmiahLembar

Lampiran 3 Surat Permohonan Untuk Menjadi Responden

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Sebagai Responden Penelitian

Lampiran 5 Kuesioner Hubungan Antara Pengetahuan Laktasi dengan Pemberian

ASI Eksklusif.

Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data dari Insitusi

Lampiran 7 Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan Surakarta

Lampiran 8 Surat Tugas dari Puskesmas Sibela

Lampiran 9 Surat Keterangan Keaslian Penelitian

Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Laktasi

Lampiran 11. Hasil Uji reabilitas pengetahuan Laktasi

Lampiran 12. Kuesioner Hubungan Antara Pengetahuan Laktasi dengan Pemberian

ASI Eksklusif setelah dilakukan uji validitas dan reabilitas

Lampiran 13. Hasil Uji Chi Square

Lampiran 14 Data Hasil Penelitian

Lampiran 15 Lembar Konsultasi Pembimbing Utama

Lampiran 16 Lembar Konsultasi Pembimbing Pendamping

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

The United Nation Children’s Fund (UNICEF) membuat Deklarasi

Innocenti yang bertujuan memberi dukungan pada pemberian ASI. Deklarasi

tersebut memuat tujuan global untuk meningkatkan kesehatan mutu makanan

bayi secara optimal, sehingga diharapkan semua ibu dapat memberikan ASI

eksklusif pada bayinya sejak lahir sampai usia 4-6 bulan. Rekomendasi

terbaru dari UNICEF bersama World Health Assembly (WHA) menetapkan

jangka pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Roesli, 2005).

Nutrisi dari makanan merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan

termasuk pertumbuhan otak. Periode awal kehamilan sampai bayi berusia 12-

18 bulan merupakan periode pertumbuhan otak yang cepat hingga mencapai

70% otak manusia dewasa, selama periode ini dibutuhkan nutrisi yang

berkualitas agar otak bayi dapat tumbuh optimal. Pemberikan ASI eksklusif

sebagai nutrisi yang paling tepat dan ideal akan menjamin tercapainya

pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal sehingga nantinya

anak akan tumbuh menjadi sumber daya manusia yang tangguh dan

berkualitas (Roesli, 2005).

Ibu menyusui banyak menghadapi masalah yang sebagian besar

tentang Manajemen Laktasi, ketidaktahuan ibu menyebabkan persepsi yang

salah tentang menyusui dan pemberian ASI. Seringkali ibu menyusui kurang

mendapatkan informasi yang benar bahkan seringkali mendapatkan informasi

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang salah mengenai laktasi dan bagaimana cara menanggulangi apabila

timbul kesukaran dalam menyusui. Pemahaman yang benar akan

menimbulkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui bayinya sehingga Ibu

tidak mudah terpengaruh bujukan dari luar untuk beralih pada susu formula.

Ibu juga akan percaya pada kemampuannya untuk menghadapi berbagai

masalah yang timbul pada saat proses laktasi (Suradi, 2004). Rasa percaya

diri ibu dalam menghadapi masalah yang timbul mampu memotivasi ibu

dalam memberikan ASI (Suradi, 2004).

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002/2003

menunjukkan bahwa hanya 64 % ibu memberikan ASI secara eksklusif

hingga bayi berusia 2 bulan, 45,5 % hingga bayi berusia 2-3 bulan, 13,9 %

hingga bayi berusia 4-5 bulan, dan 7,8 % hingga bayi berusia 6 bulan. Di

Jawa Tengah target pencapaian ASI eksklusif sekitar 65 %, namun pada

tahun 2007 cakupan jumlah bayi yang diberikan ASI eksklusif baru mencapai

32,93 % (Wahyuningsih, 2008).

Pada Studi pendahuluan, penduduk Mojosongo masih tergolong

masyarakat ekonomi menengah kebawah yang kurang memahami manfaat,

kandungan, keunggulan ASI serta manajemen laktasi yang benar. Masyarakat

kurang mendapatkan informasi mengenai pentingnya ASI eksklusif dan

manajemen laktasi yang benar. Selain itu, masih banyak ibu memahami

persepsi yang salah berkaitan dengan ASI dan menyusui. Di Mojosongo

masih terdapat banyak ibu muda yang melahirkan anak pertama. Mereka

masih belum memiliki pengalaman menyusui sebelumnya sehingga masih

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ragu-ragu untuk memberikan ASI. Beberapa kecemasan dan kurang

pengetahuan juga mengakibatkan mereka merasa tidak optimis dapat

menerapkan ASI eksklusif bagi bayi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian

untuk memberikan informasi lebih lanjut dengan judul ”Hubungan

Pengetahuan Laktasi dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di

Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta”. Penelitian sejenis yang

relevan dengan penelitian ini, yaitu oleh Ema Prikaningrum Sutoto dari D IV

Kebidanan UNS tahun 2007 berjudul ”Hubungan Antara Tingkat

Pengetahuan dengan Motivasi Pemberian ASI Eksklusif di Desa Gunung

Kecamatan Simo Tahun 2008” dengan 30 sampel dan rancangan penelitian

Cross sectional. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan metivasi pemberian ASI

Eksklusif. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat, waktu, subjek

penelitian, dan variabel yang diteliti yaitu mengenai peranan tingkat

pengetahuan secara umum terhadap motivasi ibu dalam ASI Eksklusif, tetapi

belum ada penelitian yang secara spesifik meneliti tentang hubungan

pengetahuan yang berkaitan dengan laktasi terhadap pemberian ASI

Eksklusif. Persamaan dengan penelitian ini adalah pada rancangan penelitian

Cross Sectional.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

diangkat adalah “Bagaimana Hubungan Pengetahuan Laktasi dengan

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo

Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Memahami hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI

eksklusif pada ibu menyusui.

2. Tujuan Khusus

a. Memahami pengetahuan ibu menyusui tentang laktasi

b. Mengidentifikasi pemberian ASI Eksklusif pada ibu menyusui.

c. Menganalisa hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI

secara eksklusif pada ibu menyusui.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman penulis tentang bagaimana melakukan penelitian serta

menjadi bekal dalam mengembangan ilmu pengetahuan di bidang

laktasi.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diakukan untuk memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan sehingga dapat dikembangan penelitian selanjutnya

tentang pemberian ASI secara eksklusif serta berbagai hal yang

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mempengaruhi, terutama pengetahuan tentang laktasi pada ibu

menyusui.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Ibu Menyusui

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu

mengenai manajemen laktasi dan terdorong memberikan ASI secara

eksklusif.

b. Bagi Kader Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi kader

kesehatan tentang laktasi dan manfaat pemberian ASI eksklusif juga

mendorong ibu yang menyusui untuk dapat memberikan ASI secara

eksklusif.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan pada tenaga

kesehatan khususnya bidan untuk meningkatkan penyuluhan tentang

laktasi dan pemberian ASI secara eksklusif.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dari manusia, yang sekedar

menjawab pertanyaan what. Apabila pengetahuan mempunyai sasaran

tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut

sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui

secara umum, maka terbentuklah disiplin ilmu (Notoatmodjo, 2007). Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengetahuan adalah hasil

mengetahui segala apa yang diketahui atau kepandaian (Poerwadarminto,

2001)

Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yakni:

a. Tahu (know) yaiu kemampuan mengingat kembali (recall) sesuatu yang

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.

Dalam tingkatan ini, tekanan utama pada pengenalan kembali fakta,

prinsip, aturan, atau strategi penyelesaian masalah. Beberapa kata kerja

yang dipakai untuk mengukur kemampuan tingkat tahu (know) antara

lain: atur; kutip; urutkan; tetapkan; daftar; ingat-ingat; gambarkan;

cocokkan; kenali; perkenalkan; sebutkan; hubungkan; beri nama; garis

bawahi; nyatakan; ulangi; reproduksi; tabulasi; pilih (Shirran, 2008).

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Memahami (comprehension) yaitu kemampuan untuk memperjelas objek

yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar. Dalam tingakatan pengetahuan ini, seseorang telah dapat

menafsirkan fakta, menyatakan kembali apa yang ia lihat, menerjemahkan

menjadi satu konteks baru, menarik kesimpulan dan melihat konsekuensi.

Beberapa kata kerja yang dipakai untuk mengukur tingkat pemahaman

seseorang antara lain: perbaiki; pertahankan; uraikan; klasifikasi; cari ciri

khasnya; jelaskan; pertajam; bedakan; perluas; ubah; berikan; generalisir;

diskusikan; simpulkan; ringkas; laporkan; prediksikan; perkirakan;

identifikasi; nyatakan kembali (Shirran, 2008).

c. Aplikasi (application) yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Dapat diartikan

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya

dalam konteks ini. Beberapa kata kerja yang digunakan untuk mengukur

tingkat aplikasi seseorang adalah: terapkan; demonstrasikan; siapkan;

perhitungkan; buat eksperimen; temukan; pilih; buat; kaitkan;

klasifikasikan; upayakan; selesaikan; kembangkan; ambil contoh;

pindahkan; gambarkan; atur; pakai; tunjukkan; manfaatkan; hasilkan;

tafsirkan (Shirran, 2008).

d. Analisis (analysis) yaitu kemampuan menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur

organisasi tersebut. Kata kerja yang digunakan antara lain:

menggambarkan; memisahkan; mengelompokkan; analisis; garis bawahi;

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

bedakan; tunjukkan; rincikan; asosiasikan; gambarkan; bedakan;

pisahkan; buat diagram; simpulkan; tegaskan; bedakan; hubungkan;

kurangi dan bandingkan (Shirran, 2008).

e. Sintesis (synthesis) yaitu kemampuan menghubungkan bagian-bagian di

dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru untuk menyusun suatu

formulasi-formulasi dan Beberapa kata kerja yang digunakan dalam

mengukur tingkat sintesis adalah: kategorikan; susun; bangun;

sintesiskan; desain; integrasikan; temukan; hipotesiskan; prediksikan;

hadapkan; integrasikan; susun; kumpulkan; kombinasikan; ciptakan;

rencanakan; perluas; formulasikan; hasilkan; rencanakan; teorisasikan

(Shirran, 2008).

f. Evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian-penilaian ini

berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria-

kriteria yang telah ada (Anitah, 2005). Beberapa kata kerja yang dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan tingkat evaluasi seseorang

adalah: taksir; pertahankan; dukung; pertimbangkan; kritik; kurangi;

kontraskan; beri komentar; beri alasan; bandingkan; evaluasi; verifikasi;

nilai; putuskan dan validasikan (Shirran, 2008).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas

(Notoatmodjo, 2007).

Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara

lain : pendidikan, pengalaman, informasi, lingkungan budaya, usia (Hana,

2009) dan sosial ekonomi (Soekanto, 2002).

Sumber informasi adalah sesuatu yang menjadi perantara dalam

menyampaikan informasi, merangsang pikiran dan kemampuan. (Andreas,

1999). Menurut Muliadi (2008), berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh

manusia untuk memperoleh pengetahuan, antara lain

a. Orang yang Memiliki Otoritas

Salah satu upaya seseorang mendapatkan pengetahuan yaitu dengan

bertanya pada orang yang memiliki otoritas atau yang dianggapnya lebih

tahu. Pada zaman moderen ini, orang yang ditempatkan memiliki otoritas,

misalnya dengan pengakuan melalui gelar, termasuk juga dalam hal ini

misalnya, hasil publikasi resmi mengenai kesaksian otoritas tersebut,

seperti buku-buku atau publikasi resmi pengetahuan lainnya.

b. Indra

Indra adalah peralatan pada diri manusia sebagai salah satu sumber

internal pengetahuan. Dalam filsafat science modern menyatakan bahwa

pengetahuan pada dasarnya adalah dan hanyalah pengalaman-pengalaman

konkrit kita yang terbentuk karena persepsi indra, seperti persepsi

penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pencicipan dengan

lidah.

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Akal

Dalam kenyataannya ada pengetahuan tertentu yang bisa dibangun

oleh manusia tanpa harus atau tidak bisa mempersepsinya dengan indra

terlebih dahulu. Pengetahuan apat diketahui dengan pasti dan dengan

sendirinya karena potensi akal.

d. Intuisi

Salah satu sumber pengetahuan yang mungkin adalah intuisi atau

pemahaman yang langsung tentang pengetahuan yang tidak merupakan

hasil pemikiran yang sadar atau persepsi rasa yang langsung. Intuisi dapat

berarti kesadaran tentang data-data yang langsung dirasakan.

2. Laktasi

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI

diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI (Wikipedia,

2009). Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk

menunjang keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai

pada masa kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui

selanjutnya (Siregar, 2004)

Menurut Siregar (2004), adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam

manajemen laktasi adalah sebagai berikut :

a. Pada masa Kehamilan (antenatal)

1) Memberikan penerangan dan penyuluhan tentang manfaat dan

keunggulan ASI, manajemen laktasi, manfaat menyusui baik bagi ibu

maupun bayinya, disamping bahaya pemberian susu botol.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2) Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara/keadaan putting susu,

apakah ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan

berat badan ibu hamil.

3) Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu

mampu memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.

4) Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari kehamilan

trisemester kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat belum

hamil.

5) Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini

perlu diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang

hamil untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya

b. Pada masa segera setelah persalinan (prenatal)

1) Ibu dibantu menyusui 30 menit setelah kelahiran dan ditunjukkan cara

menyusui yang baik dan benar, yakni: tentang posisi dan cara

melakatkan bayi pada payudara ibu.

2) Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu selama 24 jam

sehari agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.

3) Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000S1) dalam

waktu dua minggu setelah melahirkan.

c. Pada masa menyusui selanjutnya (post-natal)

1) Menyusui dilanjutkan secara ekslusif selama 4 bulan pertama usia bayi,

yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman lainnya.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Perhatikan gizi/makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 ½ kali lebih

banyak dari biasa dan minum minimal 8 gelas sehari.

3) Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga ketenangan pikiran

dan menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak

terhambat.

4) Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk

menunjang keberhasilan menyusui.

5) Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada

permasalahan menysusui seperti payudara banyak disertai demam.

6) menghubungi kelompk pendukung ASI terdekat untuk meminta

pengalaman dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka.

7) Memperhatikan gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 4 bulan,

berikan MP ASDI yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.

Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot

dada, dan fungsinya memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Ada tiga bagian

utama payudara, yaitu korpus (bagian yang membesar), Areola (bagian

kehitaman di tengah), Puting (bagian yang menonjol di puncak payudara).

Dalam korpus terdapat alveolus yaitu unit terkecil yang memproduksi susu,

dari alveolus ASI disalurkan ke duktus yang kemudian bergabung dalam

ductus Lactiferus. Di dalam dinding alveolus maupun duktus-duktus terdapat

otot polos yang bila berkontraksi memompa ASI keluar (Suradi, 2004).

Dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu

reflek prolaktin yang memacu hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

prolaktin ke dalam darah dan reflek aliran yang timbul dari perangsangan

puting susu akibat hisapan bayi yang mempengaruhi hipofise posterior untuk

mengeluarkan hormon oksitosin (Wikipedia, 2009). Pengetahuan mengenai

refleks ini akan dapat membantu ibu untuk berhasil menyusui karena akan

menerangkan mengapa dan bagaimana seorang ibu dapat memproduksi ASI

(Roesli, 2005).

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada

bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Untuk

mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik

menyusui yang benar kepada ibu yang disampaikan oleh tenaga kesehatan

yang berkecimpung di bidang laktasi. Terdapat berbagai macam posisi

menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan

duduk, berdiri atau berbaring (Suradi, 2004)

Beberapa langkah menyusui yang benar menurut Suradi (2004), antara

lain:

1) Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan

disekitar puting, duduk dan berbaring dengan santai.

2) Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh

bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus,

hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan

puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke

puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3) Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah

bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan

benar taitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bati terbuka lebar

dan bibir bayi membuka lebar.

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan

puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi

produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah

menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda sebagai berikut :

1) Bayi tampak tenang.

2) Badan bayi menempel pada perut ibu.

3) Mulut bayi terbuka lebar.

4) Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

5) Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak

yang masuk.

6) Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.

7) Puting susu tidak terasa nyeri.

8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

9) Kepala bayi agak menengadah.

Keberhasilan dalam menyusui didukung oleh persiapan psikologis,

yang dilakukan sejak masa kehamilan. Sikap ibu dalam pemberian ASI

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adat, kebiasaan, kepercayaan

tentang menyusui di daerah masing-masing, pengalaman ibu menyusui pada

kehamilan sebelumnya, kebiasaan menyusui dalam keluarga atau di kalangan

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kerabat, pengetahuan ibu dan keluarga mengenai laktasi dan manfaat ASI,

juga sikap ibu terhadap kehamilannya (diinginkan atau tidak) berpengaruh

terhadap keputusan ibu apakah ibu akan menyusui atau tidak (Suradi, 2004).

Kegagalan dalam proses menyusui sebagian besar karena masalah

yang timbul dimana ibu kurang memahami hal tersebut. Masalah umum

sering berkaitan dengan manajemen laktasi, sehingga sering bayi menangis

yang diintepretasikan oleh ibu bahwa ASI tidak tepat untuk bayi. Kurangnya

informasi sering membuat banyak ibu merasa bahwa susu formula sama dan

bakkan lebih baik daripada ASI. Petugas kesehatanpun juga masih banyak

yang tidak memberikan informasi yang jelas saat memeriksakan kehamilan

atau saat memulangkan bayi. Sering juga ada anggapan mengenai ukuran

payudara yang kecil dianggap kurang menghasilkan ASI dalam jumlah yang

cukup padahal walaupun payudara kecil produksi ASI akan mencukupi

apabila manajemen laktasi dilakukan dengan baik dan benar (Suradi, 2004).

Penyuluhan atau penyebaran informasi melalui siaran radio, televisi,

video, artikel di majalah, tabloid, surat kabar, dapat meningkatkan

pengetahuan ibu, tapi tidak selalu dapat mengubah apa yang dilakukan oleh

ibu. Banyak ibu memiliki banyak masalah, tapi tidak dapat

mengemukakannya karena ketidaktahuannya. Untuk itu, penting sekali bagi

petugas kesehatan memberikan informasi yang jelas mengenai manajemen

laktasi kepada ibu yang melibatkan keluarga dan kerabat agar ibu tertarik

memberikan ASI (Suradi, 2004).

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Penyuluhan, penjelasan, bimbingan dan konseling kepada masyarakat

luas melalui berbagai media maupun di tempat pelayanan kesehatan maupun

pusat kegiatan masyarakat diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat

mengenai pentingnya ASI. Pemahaman ibu dalam manajemen laktasi akan

menumbuhkan rasa percaya diri dalam hal kemampuan menyusui untuk

mengatasi berbagai masalah yang timbul saat menyusui sehingga ibu akan

termotivasi dalam pemberian ASI (Suradi, 2004)

3. ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan

lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan

makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan

tim (Roesli, 2005).

Menurut Suradi (2004), manfaat ASI eksklusif, antara lain :

a. Bagi Bayi : Nutrisi yang sesuai untuk bayi, mengandung zat protektif,

mempunyai efek psikologis yang menguntungkan, menyebabkan

pertumbuhan yang baik, mengurangi kejadian caries denthys.

b. Bagi Ibu : Dalam aspek kesehatan Ibu dapat mencegah terjadinya

perdarahan pasca persalinan, dalam aspek Keluarga Berencana dapat

menjarangkan kehamilan, dalam aspek psikologis dapat membuat Ibu

merasa bangga dan diperlukan

c. Bagi Keluarga : Dalam aspek ekonomi dapat menghematan uang, dalam

aspek psikologis dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga,

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dalam aspek kemudahan berupa kepraktisan dimana dapat diberikan

dimana saja dan kapan saja.

d. Bagi Negara : menurunkan angka kesakitan dan kematian, mengurangi

subsidi untuk Rumah Sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu

formula, meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.

Bayi berumur sampai 6 bulan cukup diberikan ASI saja karena menurut

penelitian jumlah komposisi ASI sangat cukup untuk pertumbuhan dan

perkembangan bayi apabila ASI diberikan secara tepat sampai berumur 6

bulan juga dikarenakan bayi pada saat berumur 6 bulan sistem pencernaannya

baru mulai matur (Purwanti, 2004)

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu. ASI mengandung lebih

dari 200 unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin,

mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah

putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan

yang lainnya (Roesli, 2005). Produksi ASI berbeda-beda dalam kadar dan

komposisi dari hari ke hari disebabkan perbedaan kebutuhan bayi yang

berkembang (Purwanti, 2004). Menurut Siregar (2004) berdasarkan waktu

diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Kolostrum

Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae

yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam

alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah

melahirkan anak. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

hari ketiga atau keempat, dari masa laktasi. Merupakan cairan kental yang

ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI

matur. Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan

mekonium usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran

pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya. Lebih banyak

mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan dengan

ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein pada kolostrum

protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat memberikan daya

perlindungan tubuh terhadap infeksi. Lebih banyak mengandung antibodi

dibandingkan ASI Mature yang dapat memberikan perlindungan bagi

bayi sampai 6 bulan pertama. Lebih rendah kadar karbohidrat dan

lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature. Total energi lebih rendah

dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml kolostrum. Vitamin

larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih

tinggi atau lebih rendah. Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak.

PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature. Lemaknya lebih banyak

mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Mature.

Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam

b. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI Mature.

Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula

yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

– ke 5. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan

karbohidrat semakin tinggi. Volume semakin meningkat.

c. Air Susu Mature

ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang dikatakan

komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa

minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan. Merupakan

makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang mengatakan

pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang

diberikan selama 6 bulan pertamabagi bayi. ASI merupakan makanan

yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap diberikan pada bayi tanpa

persiapan yang khusus dengan temperatur yang sesuai untu bayi.

Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung

casienat, riboflaum dan karotin. Tidak menggumpal bila dipanaskan.

Volume: 300 – 850 ml/24 jam Terdapat anti microbaterial faktor, yaitu:

1) Antibodi terhadap bakteri dan virus.

2) Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T)

3) Enzim (lysozime, lactoperoxidese)

4) Protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein)

5) Faktor resisten terhadap staphylococcus.

6) Complecement ( C3 dan C4)

Menurut Siregar (2004), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

penggunaan ASI antara lain:

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

a. Perubahan sosial budaya

1) Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya.

2) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan

susu botol.

3) Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya.

b. Faktor psikologis

1) Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita.

2) Tekanan batin.

c. Faktor fisik ibu

d. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang

mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI.

Penyuluhan kepada masyarakat mengenai manfaat dan cara

pemanfaatannya.

e. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI.

Peningkatan sarana komunikasi dan transportasi yang memudahkan

periklanan distribusi susu buatan menimbulkan tumbuhnya kesediaan

menyusui dan lamanya baik di desa dan perkotaan. Distibusi, iklan

dan promosi susu buatan berlangsung terus dan bahkan meningkat

titik hanya di televisi, radio dan surat kabar melainkan juga ditempat-

tempat praktek swasta dan klinik-klinik kesehatan masyarakat di

Indonesia.

f. Penjelasan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri

yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng. Penyediaan

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

susu bubuk di Puskesmas disertai pandangan untuk meningkatkan gizi

bayi, seringkali menyebabkan salah arah dan meningkatkan

pemberian susu botol. Prornosi ASI yang efektif haruslah dimulai

pada profesi kedokteran, meliputi pendidikan di sekolah-sekolah

kedokteran yang menekankan pentingnya ASI dan nilai ASI pada

umur 2 tahun atau lebih.

g. Faktor pengelolaan laktasi di ruang bersalin

Untuk menunjang keberhasilan laktasi, bayi hendaknya disusui segera

atau sedini mungkin setelah lahir. Namun tidak semua persalinan

berjalan normal dan tidak semua dapat dilaksanakan menyusui dini.

dorongan tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. KERANGKA KONSEP

Variabel Bebas Variabel Terikat

Keterangan

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

C. HIPOTESIS

Terdapat hubungan antara pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI

Eksklusif

Pengetahuan tentang laktasi

Faktor-faktor yang

mempengaruhi =

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Informasi

4. Lingkungan

5. Sosial Ekonomi

6. Usia

Pemberian ASI Eksklusif

Faktor-faktor yang

mempengaruhi =

1.Sosial budaya

2.Psikologis

3.Fisik ibu

4.Petugas kesehatan

5.Promosi susu kaleng

6.Penjelasan yang salah

7. Pengelolaan laktasi di

ruang bersalin

Tidak Eksklusif

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini mengunakan desain penelitian observasional analitik dengan

pendekatan Cross Sectional untuk mempelajari hubungan antara pengetahuan

laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif.

Desain Penelitian yang penulis gunakan untuk mempelajari Hubungan

Antara Pengetahuan Laktasi dengan Pemberian ASI Ekslusif pada Ibu Menyusui

di Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta adalah sebagai berikut :

Sampel

Purposive Sampling

Ibu Menyusui

Pengukuran Variabel

Pengetahuan Laktasi Pemberian ASI Eksklusif

Populasi

Analisis Chi Square

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sibela Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli sampai 1 Agustus 2010

C. Populasi

1. Populasi Target

Populasi target dari penelitian ini adalah semua Ibu menyusui.

2. Populasi Aktual

Populasi aktual dari penelitian ini adalah semua Ibu menyusui yang berada

di Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta yang ada pada saat

penelitian dilakukan dan bersedia dijadikan responden.

D. Sampel dan Teknik sampling

1. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua Ibu menyusui yang berada di

Wilayah Puskesmas Sibela Kelurahan Mojosongo pada minggu keempat Juli

sampai minggu pertama Agustus 2010 yang memenuhi kriteria inklusi.

Berdasarkan Arikunto (2006), apabila subyek lebih dari 100 orang,

maka dapat diambil antara 10%-25% dari jumlah subyek yang akan diteliti.

Dalam memperkirakan jumlah sampel, peneliti mengambil 10% dari jumlah

subyek sebanyak 625 wanita menyusui yang berada di Wilayah Puskesmas

Sibela Kelurahan Mojosongo Surakata. Jadi pada penelitian ini, peneliti

menggunakan 63 ibu menyusui.

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2. Teknik Sampling

Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan Purposive sampling,

yaitu menentukan sampel secara Non Probability dengan didasarkan pada

suatu pertimbangan tertentu yang dibuat sendiri oleh peneliti, berdasarkan ciri

atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2005).

E. Kriteria Restriksi

1. Kriteria Inklusi :

Ibu menyusui yang berada di Wilayah Puskesmas Sibela Kelurahan

Mojosongo

2. Kriteria Eksklusi :

Ibu menyusui yang berada di Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo

Surakarta yang tidak bersedia untuk nenjadi responden .

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen : Pengetahuan Laktasi

a. Pengertian : kemampuan kognitif berupa mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, sintesis dan evaluasi bahwa laktasi adalah

keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses

bayi menghisap dan menelan ASI (Wikipedia, 2009).

b. Alat dan Metode : lembar kuesioner

c. Skala Pengukuran : Ordinal

Variabel diukur dengan menggunakan skala Laktasi, kategori “Sangat

Setuju – Setuju – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju”, yang masing-

masing diberi skor 4-3-2-1 artinya :

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Nilai 4 = bila jawaban Sangat Setuju

Nilai 3 = bila jawaban Setuju

Nilai 2 = bila jawaban Tidak Setuju

Nilai 1 = bila jawaban Sangat Tidak Setuju

d. Kategori :

Menurut Nursalam (2008), skor yang didapatkan kemudian

diklasifikasikan menjadi:

1) Baik : Jika hasil jawaban terhadap kuesioner 76 – 100 % benar

2) Cukup : Jika hasil jawaban terhadap kuesioner 56 – 75 % benar

3) Kurang: Jika hasil jawaban terhadap kuesioner <56 % benar

Untuk keperluan statistik, maka yotal skor baik diberi nilai 3, skor cukup

diberi nilai 2, skor kurang diberi nilai 1.

2. Variabel Dependen : ASI Eksklusif

a. Pengertian : ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,

dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu,

biscuit, bubur nasi, dan tim (Roesli, 2005).

b. Alat dan Metode : lembar kuesioner

c. Skala Pengukuran : Nominal

Variabel diukur dengan mengingatkan kembali dan menggali informasi

secara akuarat tentang pemberian ASI apakah Ibu memberikan ASI secara

eksklusif atau tidak, kemudian data dikuantitaskan dengan nilai 1 untuk

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Ibu yang memberikan ASI secara eksklusif, sedang nilai 0 untuk Ibu yang

tidak memberikan ASI secara eksklusif.

d. Kategori

1) Eksklusif, memberikan ASI saja tanpa tambahan cairan apapun selama 6

bulan.

2) Tidak Ekslusif, memberikan ASI dengan tambahan cairan apapun selama

6 bulan.

3. Variabel luar

a. Pendidikan adalah lamanya responden mengikuti pendidikan formal

sehingga mendapat ijazah terakhir yang dimiliki, cara mengetahuinya

melalui jawaban kuesioner pada waktu penelitian.

b. Ekonomi adalah penghasilan keluarga yang didapat per bulan.

c. Sosial adalah pekerjaan responden untuk menunjang kehidupannya dalam

rangka mencari nafkah.

d. Budaya adalah lingkungan responden dalam kehidupan sehari- hari

adalah suku jawa atau yang lain.

G. Intervensi dan Instrumentasi

Alat penelitian yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel

dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan bentuk clossed ended. Kuesioner

yang dibuat untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif tentang laktasi, yang

terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable sejumlah 25 item dengan

pilihan jawaban ”Sangat Setuju- Setuju- Tidak Setuju- Sangat Tidak Setuju”

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 3.1. Penentuan Skor Jawaban Tingkat Penegetahuan Laktasi

No Jawaban Responden Favorable Unfavorable

1 Sangat Setuju 4 1

2 Setuju 3 2

3. Tidak Setuju 2 3

4. Sangat Tidak Setuju 1 4

Sumber : Sugiyono, 2006

Sedangkan kuesioner untuk mengetahui pemberian ASI eksklusif, terdiri

dari 5 pertanyaan yang dijawab secara terurai tentang pemberian ASI kepada

bayi, apakah secara eksklusif atau tidak eksklusif.

Tabel 3.2. Penentuan Skor Jawaban Pemberian ASI Eksklusif

No Jawaban Responden Skor

1 Memberikan ASI tidak eksklusif 0

2 Memberikan ASI secara eksklusif 1

Sumber : Sugiyono, 2006

Berikut ini adalah tabel kisi-kisi kuesioner yang akan digunakan untuk

pengumpulan data pengetahuan laktasi dan pemberian ASI Eksklusif

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Kuesioner Pemberian ASI Eksklusif

No Pemberian ASI Butir Pertanyaan

1

2

3

4

5

Pemberian ASI

Kolostrum

Sumber Informasi Menyusui

Keputusan Menyusui

Pandangan Ibu mengenai ASI

1

2

3

4

5

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Laktasi

No Pengetahuan

Laktasi

Butir Pernyataan

Favorable Unfavorable

1

2

3

4

5

6

Kemampuan pengetahuan (C1)

Kemampuan pemahaman (C2)

Kemampuan penerapan (C3)

Kemampuan analisis (C4)

Kemampuan sintesis (C5)

Kemampuan penilaian (C6)

1,2,3

5,6,7,8,10

12,13

23,24,25

4

9,11

14,15,16,17,18

19,20

22

Sebelum dilakukan pengambilan data dengan kuesioner, maka terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan realiabilitas terhadap kuesioner yang akan

digunakan. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal,

maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang

(Notoatmodjo, 2005).

Untuk mengetahui bahwa kuesioner yang dibuat baik sebagai alat

ukur, maka dilakukan uji validitas dan uji reabilitas tanggal 26-27 Juli pada 20

Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1. Uji validitas

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti

prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data, instrumen harusnya

mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2008).

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Product

Moment, dan diolah dengan program SPSS versi 16.0 . Setelah dilakukan uji

validitas, soal-soal yang tidak valid akan dihapus apabila jumlah soal yang

valid telah mewakili indikator soal. Namun, apabila jumlah soal yang valid

belum mewakili seluruh indikator soal maka soal yang tidak valid akan

direvisi atau diperbaiki dan akan dilakukan uji validitas ulang.

Setelah dilakukan uji validitas kuesioner terhadap 20 responden

didapatkan hasil 22 soal valid dari 25 soal yang diujikan. Tiga soal yang tidak

valid tidak digunakan saat penelitian, antara lain soal nomor 10, 18, 22. Soal

dikatakan valid jika nilai signifikasi kurang dari 0,05. (Arikunto, 2006)

2. Uji reliabilitas

Prinsip reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang baik, yaitu

yang tidak bersifat mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban

tertentu (Arikunto, 2006).

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach, dan

diolah dengan program SPSS versi 16.0 . Setelah dilakukan perhitungan

hasilnya dibandingkan dengan angka kritik table korelasi nilai r, apabila r> r

table maka butir soal tersebut dikatakan reliabel, demilkian sebaliknya.

Instrumen penelitian mempunyai reliabillitas tinggi apabila r> 0,632.

Hasil reabilitas terhadap 22 soal yang valid didapatkan harga r = 0,727.

Kuesioner dikatakan reliable jika harga r > 0,632 (Arikunto, 2006)

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

H. Jalannya Penelitian:

1. Setelah mendapatkan ijin Dinas Kesehatan Surakarta, peneliti meminta Surat

Ijin yang dikeluarkan oleh Puskesmas Sibela untuk melakukan penelitian

dalam Wilayah Puskesmas Sibela dari rumah ke rumah Ibu Menyusui. Peneliti

mendapatkan data sekunder mengenai Ibu menyusui beserta alamat rumahnya

yang tertulis dalam buku register Kesehatan Ibu dan Anak.

2. Setelah mendapatkan Surat Ijin dari Puskesmas Sibela, peneliti melakukan

kunjungan dari rumah ke rumah dengan mengutarakan maksud dan tujuan

penelitian sebagai pendekatan kepada klien, untuk mendapatkan persetujuan

sebagai responden.

3. Pengumpulan data dengan observasi dilakukan dengan menggunakan lembar

kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan laktasi dan pemberian ASI

Eksklusif.

4. Peneliti menjelaskan petunjuk pengisian kuesioner yang berisi karakteristik

responden dan sejumlah item pertanyaan. Selama menjawab tiap item

pertanyaan peneliti menguraikan maksud dari pertanyaan yang diajukan

supaya Ibu menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan.

5. Setelah pengisian kuesioner selesai, kuesioner ditarik kembali oleh peneliti

untuk dilakukan pengolahan data.

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

I. Pengolahan Data

Proses pengolahan data penelitian menurut Budiarto (2002):

1 Pemeriksaan data (editing) yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan

baik berupa daftar pertanyaan, kartu atau buku register. Dalam memeriksa

data kegiatannya adalah menjumlahkan dan melakukan korelasi.

2 Pemeriksaan kode (coding) untuk mempermudah pengolahan, sebaiknya

semua variabel diberi kode terutama data klarifikasi.

3 Menyusun data (tabulating) merupakan pengorganisasian data sedemikian

rupa agar dengan mudah dapat dijumlahkan, disusun dan ditata untuk

disajikan dan dianalisis.

J. Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan menggunakan alat Bantu komputer

dan langkah-langkah analisis yang dilakukan antara lain :

a. Analisis Univariat

Variabel variabel yang ada dianalisa secara deskriptif dengan

menghitung distribusi frekuensi dan proporsi untuk mengetahui karakteristik

dari subjek penelitian. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi dan narasi

b. Analisis Bivariat

Data tentang dua variabel yaitu pengetahuan tentang laktasi dengan

pemberian ASI eksklusif, dianalisis dengan menggunakan Chi Square test

pada tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan 0,05. Data diolah

dengan SPSS versi 16.0 .

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Jika nilai Chi Square (X2) hitung lebih besar dari pada nilai Chi Square

(X2) tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima atau dapat dikatakan terdapat

hubungan di antara kedua variabel yang diteliti dan sebaliknya jika nilai nilai

Chi Square (X2) hitung lebih kecil daripada nilai nilai Chi Square (X2) tabel,

maka Ho diterima dan H1 ditolak. Untuk dapat memberikan penafsiran

terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka

dapat berpedoman pada rumus tabel di bawah ini.

Tabel 3.5. Rumus Tingkat Hubungan Variabel Penelitian

Menurut Besarnya Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

(Sugiyono, 2006)

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Sibela melayani imunisasi, pemeriksaan kehamilan,

persalinan, Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, pemeriksaan darah,

pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit ringan sampai rawat inap. Puskesmas

Sibela merupakan puskesmas induk yang bertanggung jawab atas kesehatan

masyarakat di Kelurahan Mojosongo. Dari data sekunder yang diperoleh dari

buku register Kesehatan Ibu dan Anak, maka dapat diketahui bahwa terdapat 625

Ibu Menyusui beserta alamatnya. Penelitian ini dilakukan terhadap Ibu Menyusui

dari rumah ke rumah yang berada di Puskesmas Sibela pada tanggal 28 Juli

sampai 1 Agustus 2010. Jumlah responden yang diperoleh adalah 63 orang.

Jumlah tersebut sesuai dengan perhitungan estimasi besar sample.

Sebelum dilakukan penelitian di Puskesmas Sibela, penulis telah

melakukan Uji validitas dan reliabilitas lebih dahulu kepada 20 orang ibu

menyusui dari rumah ke rumah yang berada di wilayah Puskesmas Pucangsawit

pada tanggal 26-27 Agustus 2010. Uji validitas dan reabilitas ini sebagai

prasyarat kuesioner yang akan dipakai sebagai instrumen penelitian. Puskesmas

Pucangsawit melayani imunisasi, pemeriksaan kehamilan , Kesehatan Ibu dan

Anak, Keluarga Berencana, pemeriksaan darah, pemeriksaan gigi dan penyakit

ringan. Puskesmas Pucangsawit merupakan puskesmas induk dengan dua

puskesmas pembantu dibawahnya, yaitu Puskesmas Kampung Sewu dan

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Puskesmas Sorogenen. Dari data sekunder yang ada maka dapat diketahui bahwa

terdapat ibu menyusui beserta alamatnya.

Uji validitas dan reabilitas pada penelitian ini menggunakan program

computer “Statistical Package for the Social Sciences”(SPSS) versi 16.

B. Karakterisrik responden

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 63 ibu menyusui yang

berada di wilayah Puskesmas SIbela. Dalam kuesioner penelitian, terdapat

lembar identitas responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan

keluarga per bulan.

a. Umur responden

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan umur

Umur (tahun) Jumlah responden Persentase (%)

15-20

21-25

26-30

31-35

36-40

5

13

26

13

6

8

21

40

21

10

Total 63 100

Sumber: Data Primer, 2010

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Diagram 4.1 Distribusi responden berdasarkan umur

8%

21%

40%

21%

10%

15-20 21-25

26-30 31-35

36-40

Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan sebagian besar responden berusia 26-30

tahun, sebanyak 26 (40%) responden.

b. Pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan pendidikan

Jenis pekerjaan Jumlah responden Persentase (%)

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

Diploma/Sarjana

-

10

19

25

9

-

16

30

40

14

Total 63 100

Sumber: Data Primer, 2010

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Diagram 4.2 Distribusi responden berdasarkan pendidikan

0% 16%

30%40%

14% Tidak sekolah

SD

SMP

SMA

Diploma/Sarjana

Tabel 4.2 menunjukkan sebanyak 25 (40%) responden dengan

pendidikan terakhir SMA merupakan jumlah terbesar.

c. Pekerjaan

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah responden Persentase (%)

Ibu rumah tangga

Karyawan swasta

Buruh

Dagang

Pegawai negeri

45

15

2

1

-

71

24

3

2

-

Total 63 100

Sumber: Data Primer, 2010

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Diagram 4.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

71%

24%3% 2%0%

Ibu rumah tangga

Karyawan swasta

Buruh

Dagang

Pegawai Negeri

Tabel 4.3. menunjukkan 45 (71%) responden dari 63 ibu menyusui

sebagai ibu rumah tangga.

d. Pendapatan keluarga per bulan

Tabel 4.4 Distribusi pendapatan keluarga per bulan

Pendapatan Keluarga per Bulan Jumlah

responden

Persentase (%)

< Rp. 700.000,00

Rp. 700.000,00- Rp. 1.500.000,00

> Rp. 1.500.000,00

7

26

30

11

41

48

Total 63 100

Sumber: Data Primer, 2010

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Diagram 4.4 Distribusi pendapatan keluarga per bulan

11%

41%

48%

< Rp. 700.000,00

Rp.700.000,00- Rp.1.500.000,00

> Rp. 1.500.000,00

Tabel 4.4. menunjukkan responden dengan penghasian lebih dari

Rp.1.500.000,00 merupakan responden dengan jumlah terbanyak sebesar 30

(48%) responden.

C. Pengetahuan Laktasi

Data tingkat pengetahuan laktasi yang didapatkan dari penelitian setelah

dikategorikan, dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.5. Distribusi pengetahuan laktasi

Pengetahuan Laktasi Jumlah

responden

Persentase (%)

Kurang

Baik

Cukup

11

29

23

17

46

37

Total 63 100

Sumber: Data Primer, 2010

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Diagram 4.5. Distribusi pengetahuan laktasi

17%

46%

37%Kurang

Cukup

Baik

Tabel 4.5. menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat

pengetahuan laktasi dengan kategori cukup sebanyak 29 responden (46%).

D. Pemberian ASI Eksklusif

Data pemberian ASI Eksklusif yang didapatkan dari penelitian setelah

dikategorikan, dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif Jumlah responden Persentase (%)

ASI TidakEksklusif

ASI Eksklusif

32

31

49

51

Total 63 100

Sumber: Data Primer, 2010

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Diagram 4.6 Distribusi Pemberian ASI Eksklusif

51%

49% ASI Tidak Eksklusif

ASI Eksklusif

Berdasarkan tabel 4.6. sebanyak 32 responden (51%) tidak memberikan

ASI eksklusif.

Tabel 4.7 Distribusi alasan responden tidak memberikan ASI Eksklusif

Alasan Rresponden Tidak Memberikan ASI

Eksklusif

Jumlah responden Persentase

(%)

Sejak lahir bayi sudah dikenalkan susu formula

Ibu merasa bayi kurang puas/ kurang kenyang

Ibu merasa ASI keluar sedikit

Ibu bekerja

2

14

5

11

6

14

16

34

Total 32 100

Sumber: Data Primer, 2010

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Diagram 4.7 Distribusi alasan responden tidak memberikan ASI Eksklusif

6%

44%

16%

34%

Sejak lahir bayi sudahdikenalkan susuformula

Ibu merasa bayikurang puas/kurangkenyang

Ibu meras ASI keluarsedikit

Ibu bekerja

Tabel 4.6. menunjukkan alasan terbanyak responden tidak memberikan

ASI Eksklusif adalah ibu merasa bati kurang puas/kurang kenyang apabila hanya

diberikan ASI saja sehingga sering rewel dan menangis terus sebanyak % atau

14 responden dari toyal 32 responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif.

E. Hasil Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square

karena data yang dianalisis pada tiap variabel merupakan data ordinal dan

nominal. Peneliti melakukan analisis data dengan komputer program SPSS versi

16. Tujuan analisis ini adalah untu mengetahui hubungan pengetahuan laktasi

dengan pemberian ASI Eksklusif.

Hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.8. Hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif.

Pengetahuan Laktasi * Ibu Menyusui Crosstabulation

Ibu Menyusui

Total ASI Tidak Eksklusif ASI Eksklusif

Pengetahuan Laktasi Kurang Count 10 1 11

Expected

Count 5.6 5.4 11.0

Cukup Count 11 18 29

Expected

Count 14.7 14.3 29.0

Baik Count 11 12 23

Expected

Count 11.7 11.3 23.0

Total Count 32 31 63

Expected

Count

32.0 31.0 63.0

Sumber : Data primer, diolah tahun 2010

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Diagram 4.8. Hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif

10

1

11

18

1112

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Kurang Cukup Baik

ASI TidakEksklusif

ASI Eksklusif

Tabel 4.8. menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan

laktasi yang cukup dengan memberikan ASI Eksklusif sebesar 18 responden

28,6%.

Data tentang dua variable yaitu pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI

eksklusif, dianalisis dengan menggunakan Chi Square test pada tingkat

kepercayaan 95% dan batas kemaknaan 0,05. Data diolah dengan SPSS versi 16.

Apabila nilai signifikasi lebih kecil dari batas kemaknaan, maka dapat

dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan. Setelah dilakukan uji ststidtik

dengan chi square test melalui program SPSS 16, didapatkan nilai signifikasi p =

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

0.011 atau dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI eksklusif.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada rumus tabel di

bawah ini.

Tabel 4.9. Rumus Tingkat Hubungan Variabel Penelitian

Menurut Besarnya Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

(Sugiyono, 2006)

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur hubungan pengetahuan laktasi

dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo

Surakarta terhadap 63 responden yang sesuai criteria inklusi dengan

menggunakan kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2003), pengukuran pengetahuan

dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang ingi diukur dari subjek penelitian atau responden.

Berdasarkan tabel 4.5 pengetahuan responden tentang laktasi tergolong

cukup sebesar 46 %. Sedangkan tabel 4.6 menunjukkan distribusi pemberian ASI

Eksklusif hanya sebesar 49 %. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden

tidak memberikan ASI eksklusif dengan persentase 51%. Pada distribusi

pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI eksklusif ditemukan sebagian besar

responden, sebanyak 28,6 ibu menyusui memiliki pengetahuan yang cukup

tentang laktasi dan memberikan ASI Eksklusif.

Tabel 4.6. menunjukkan sebagian besar (51%) responden tidak

memberikan ASI Eksklusif. Alasan ibu tidak memberikan ASI eksklusif

dijelaskan oleh responden antara lain : sejak lahir bayi sudah dikenalkan susu

formula, Ibu merasa bayi kurang puas/ kurang kenyang, ibu merasa ASI yang

keluar dari payudara sedikit, Ibu bekerja. Tabel 4.7 menunjukkan sebagian besar

alasan responden tidak memberikan ASI eksklusif karena ibu merasa bayi kurang

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

puas/ kurang kenyang apabila hanya diberikan ASI saja sehingga sering membuat

bayi rewel dan menangis terus yaitu sebesar 44 % dari total 32 responden yang

tidak memberikan ASI Eksklusif.

Hasil analisis data dengan chi square test pada tingkat kepercayaan 95%

yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, diperoleh nilai

signifikasi p = 0,011 atau dapat disimpulkan bahwa nilai signifikasi p<0,05. Hal

ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan laktasi

dengan pemberian ASI eksklusif.

Berdasarkan nilai Contingen Coefficient sebesar 0,355 maka kekuatan

hubungan pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu

menyusui di wilayah Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta termasuk dalam

kategori rendah. Koefisien determinasinya sebesar 0,126, hal ini berarti varians

yang terjadi pada variabel pengetahuan laktasi 12,6 %, sehingga variabel

pemberian ASI Eksklusif 12,6 % dipengaruhi pengetahuan laktasi dan 87,4 %

dipengaruhi faktor luar, misalnya sosial budaya, psikologi, fisik ibu, petugas

kesehatan, promosi susu kaleng, penjelasan yang salah, pengelolaan laktasi di

kamar bersalin.

Dari data yang diperoleh, responden yang memberikan ASI eksklusif

adalah responden yang berpengetahuan cukup yang selanjutnya diikuti oleh

responden yang berpengetahuan baik. Kemudian sebagian besar responden yang

tidak berpartisipasi dalam pemberian ASI adalah responden yang memiliki

pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan faktor rendahnya pemberian ASI

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

eksklusif di wilayah Puskesmas Sibela Mijosongo Surakarta adalah kurangmya

pengetahuan wanita tentang laktasi.

Hasil penelitian sebelumnya Prikaningrum (2007) dengan 30 sampel dan

disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan

dengan metivasi pemberian ASI eksklusif. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas

0,001< 0,005. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat, waktu, subjek

penelitian, dan variabel yang diteliti yaitu mengenai peranan tingkat pengetahuan

secara umum terhadap motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif, tetapi

belum ada penelitian yang secara spesifik meneliti tentang hubungan pengetahuan

yang berkaitan dengan laktasi terhadap pemberian ASI eksklusif.

Berdasarkan dari teori pendukung, hasil penelitian, dan penelitian

sebelumnya, maka peneliti berpendapat bahwa semakin baik pengetahuan tentang

laktasi maka, semakin besar pula kesempatan Ibu menyusui memberikan ASI

eksklusif.

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan

pengetahuan laktasi dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui di

wilayah puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pengetahuan laktasi berada pada kategori cukup.

2. Sebagian besar Ibu Menyusui Tidak Memberikan ASI Eksklusif

3. Ada hubungan dengan kategori rendah antara pengetahuan laktasi dengan

pemberian ASI eksklusif sesuai hasil analisis p=0,011, p< 0,05

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta

Sebagai bahan masukan agar dapat memperbaiki, mempertahankan, dan

meningkatkan promosi pemberian ASI Eksklusif, sehingga diharapkan

cakupan ASI Eksklusif dapat meningkat

2. Bagi Kader Kesehatan

Meningkatkan promosi kesehatan tentang laktasi agar Ibu Menyusui

terdorong memberikan ASI Eksklusif.

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN …/Hubungan...HUBUNGAN PENGETAHUAN LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Bagi Bidan

Meningkatkan peran serta dalam promosi ASI Eksklusif dengan Inisiasi

Menyusui Dini segera setelah bayi dilahirkan dan tidak mempromosikan susu

formula dengan tidak memberikan susu formula sebagai paket persalinan.

4. Ibu Menyusui

Meningkatkan pengetahuan agar terdorong memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya.

5. Peneliti Selanjutnya

Mengembangkan penelitian mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi

pemberian ASI Eksklusif.