92
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG IKLIM KELAS DENGAN PENGGUNAAN STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG SELATAN Disusun Oleh: SYIFA NADLIFAH 105070002260 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG IKLIM KELAS DENGAN

PENGGUNAAN STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING

SISWA SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG SELATAN

Disusun Oleh:

SYIFA NADLIFAH

105070002260

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

i

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi (B) Juni 2010 (C) Syifa Nadlifah (D) Hubungan Persepsi Tentang Iklim Kelas dengan

Penggunaan Strategi Self-regulated Learning (E) 80 hal, 14 tabel, 5 gambar dan 7 lampiran (F) Belajar adalah suatu kebutuhan yang vital bagi setiap individu dalam rentang panjang kehidupannya. Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah persepsi siswa tentang iklim belajar. Siswa yang secara positif mempersepsikan iklim kelas akan melakukan serangkaian strategi belajar yang efektif untuk meningkatkan kemampuan. Dalam penelitian oleh Marsh, Cheng dan Martin, terdapat perbedaan antara siswa putra dan siswa putri dalam penggunaan strategi self-regulated learning.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi tentang iklim kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning siswa SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, melihat perbedaan strategi self-regulated learning antara siswa putra dan siswa putri, dan besar sumbangan yang diberikan persepsi tentang iklim kelas terhadap strategi self-regulated learning. Jumlah responden 90 siswa dipilih secara random dari 360 siswa kelas XI program IPA dan IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana data yang dihasilkan berupa data yang berbentuk bilangan. Metode yang digunakan adalah metode korelasional yaitu penelitian yang dirancang untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Teknik statistik adalah Pearson Product Momen dalam SPSS 16 for Windows. Dari hasil uji korelasi didapatkan nilai r hitung 0,450 dengan derajat kebebasan 89 signifikan pada level 0,05 maka diperoleh kesimpulan ada hubungan antara persepsi tentang iklim kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning. Dari hasil uji t-test juga didapat hasil ada perbedaan penggunaan strategi self-regulated learning antara siswa putra dan siswa putri dengan nilai 0,014. Siswa putri lebih sering menggunakan strategi evaluasi diri, mencari bantuan (teman dan guru), pencatatan, penetapan dan perencanaan tujuan, pengaturan, pengulangan dan mengingat, dan peninjauan ulang (catatan, ujian atau tugas, dan buku teks). Hasil ini menguatkan hasil penelitian Marsh, Cheng dan Martin yang menyatakan siswa putri lebih sering menunjukkan strategi penetapan dan perencanaan tujuan dan pencatatan. Hasil uji regresi linear menunjukkan sumbangan persepsi tentang iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated learning adalah sebesar 20,3%.

Page 3: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

ii

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan mencari faktor lain yang mempengaruhi penggunaan strategi self-regulated learning seperti self-efficacy dan proses metakognitif yang dilakukan siswa. (G) Bahan bacaan 24

Page 4: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

iii

ABSTRACT

(A) Faculty of Psychology (B) June 2010 (C) Syifa Nadlifah (D) Correlation Between The Perception of Classroom Climate

and The Using of Self-regulated Learning Strategy (E) 80 pages, 14 tables, 5 pictures, and 7 enclosures (F) Learning is a vital need for everybody as long as he/she lives. In learning process at school, there are several factors correlating with students learning behavior, one of them is the students’s perception of learning climate. The student who positively perceive the classroom climate will do some effective strategies to improve his/her ability. In the research by Marsh, Cheng, and Martin, there is a difference between girl students and boy students in using the strategy of self-regulated learning. The aim of this research is to find the correlation between the perception of classroom climate and the using of self-regulated learning strategy at SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, to find the differences between boy students and girl students in using self-regulated learning strategy and perception of the classroom climate’s contribution to self-regulated learning strategy . 90 respondents randomly selected from 360 students grade XI program Science and Social. The research used quantitative approach that produces countable data. It used correlational method, to find the relationship between different variables in population. The statitical technique using Pearson Product Moment, by SPSS 16 for Windows. The results of study show that r value is 0,450 with degree of freedom 89 (significant) in level 0,05. Therefore it can be concluded that there is a significant relationship between the perception of classroom climate and the using of self-regulated learning strategy. The result from t-test is also shows that there is a difference between boy students and girl students with t-test value 0,014. The girl students use self-evaluation, seeking social assistance (peer and teacher), keeping record and monitoring, goal setting and planning, organizing and transforming, rehearsing and memorizing, and reviewing record (notes, test/work and text books) more than boy students. The result from linear regresion test shows the contribution of perception of classroom climate to self-regulated learning is 20,3%. For further research, the writer suggests to find other factors which influence the using of self-regulated learning such as self-efficacy and metacognitive process.

(G) Reading Material 24 books

Page 5: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

iv

Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa

mencurahkan rahmat dan kasih sayangNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Sholawat dan salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Rasulullah

SAW, keluarganya, para sahabat dan pengikutnya.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak pihak

yang telah membantu dan berperan serta dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena

itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi, Bapak Jahja Umar Ph.D dan juga seluruh staf

pengajar dan administrasi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dra. Netty Hartati, M.Si dan Ibu Solicha, M.Si, pembimbing dalam

penulisan skripsi ini, yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan

dan saran yang sangat bemanfaat dalam penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Diana Muti’ah, M.Si selaku pembimbing akademik.

4. Bapak Drs. H. P. Akhmad Sopandy, M.Pd dan Ibu Dra. Hj. Cucu Rostika,

M.Pd. Serta seluruh staf pengajar dan administrasi SMA Negeri 2 Kota

Tangerang Selatan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

5. Kedua orang tuaku Bapak Drs. Nurhanan dan Ibu Dra. Angen Sumijati yang

tanpa pernah putus berdo’a untuk keberhasilan penulis dalam segala hal,

termasuk dalam penyelesaian skripsi penulis, serta adik-adikku M. Syafiq

Naufal, M. Syauqi Nazhif dan M. Syaifan Nurazzam yang selalu mengingatkan

Page 6: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

v

penulis agar bersegera menyelesaikan skripsi. Allah, kumpulkan kami dalam

SyurgaMu...amin.

6. Sahabat-sahabat F4: Farisa Handini, Dalla Shohihah, dan Mirralyn Febrina atas

kebersamaan yang tak tergantikan. Teman-teman angkatan 2005 kelas A: Fika

Ratna Yuliati, Ida Isnani, Romi Oktaviardi, dan teman-teman lainnya atas

segala keceriaan dan kebersamaan. Special thank to Rahmi Mulia atas

bimbingan SPSS-nya, Rizki Kurnia Putri atas panduan skripsi-nya, dan Abang

Zainal “Iding” Abidin atas power point-nya. Semoga silaturahim ini selalu

terjaga.

7. Adik-adik siswa SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang telah

memberikan kontribusi yang tak ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Semoga kesuksesan selalu menyertai kalian semua.

Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah

senantiasa membalas kebaikan semuanya dengan berlipat ganda dan penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, amin.

Setu, 4 Juni 2010

Penulis

Page 7: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................... i

ABSTRACT.................................................................................................. .. iii

KATA PENGANTAR.................................................................................. .. iv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR............................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ . vii

DAFTAR ISI................................................................................................. viii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................................... 7

1.2.1 Pembatasan masalah................................................................... 7

1.2.2 Perumusan masalah.................................................................... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................................... 9

1.3.1 Tujuan Penelitian........................................................................ 9

1.3.2 Manfaat Penelitian...................................................................... 10

1.4 Sistematika Penulisan................................................................................... 10

1.5 Teknik Penulisan........................................................................................... 11

BAB 2 KAJIAN TEORI................................................................................. 12

2.1 Self-Regulated Learning................................................................................ 12

2.1.1 Definisi self-regulated learning...................................................... 14

2.1.2 Strategi-strategi self-regulated learning.......................................... 15

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-regulated learning............ 19

2.1.4 Peran self-regulated learning dalam belajar.................................... 25

2.2 Persepsi Tentang Iklim Kelas........................................................................ 28

2.2.1 Definisi persepsi................................................................................. 28

2.2.2 Definisi iklim kelas............................................................................ 29

viii

Page 8: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

2.2.3 Karakteristik iklim kelas.................................................................... 31

2.2.4 Dimensi-dimensi iklim kelas............................................................. 33

2.2.5 Persepsi siswa mengenai iklim kelas................................................. 35

2.3 Penelitian-penelitian Terdahulu....................................................................... 38

2.4 Kerangka Berpikir............................................................................................ 40

2.5 Hipotesis.......................................................................................................... 42

BAB 3 METODE PENELITIAN....................................................................... 43

3.1 Pendekatan Penelitian....................................................................................... 43

3.2 Variabel Penelitian............................................................................................ 44

3.3 Definisi Variabel dan Definisi Operasional Variabel...................................... 44

3.3.1 Definisi variabel................................................................................ 44

3.3.2 Definisi operasional variabel............................................................. 45

3.4 Populasi dan Sampel........................................................................................ 45

3.4.1 Jumlah populasi dan sampel............................................................. 45

3.4.2 Teknik pengambilan sampel............................................................. 47

3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................ 47

3.6 Proses Uji Coba Instrumen.............................................................................. 50

3.7 Analisis Data................................................................................................... 50

3.8 Prosedur Penelitian......................................................................................... 51

BAB 4 HASIL PENELITIAN........................................................................... 52

4.1 Gambaran Subjek Penelitian........................................................................... 52

4.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian........................................................................ 52

4.3 Uji Persyaratan................................................................................................ 54

4.3.1 Uji normalitas..................................................................................... 54

4.3.2 Uji homogenitas................................................................................. 61

4.4 Uji Korelasi....................................................................................................... 62

4.5 Uji t-test............................................................................................................ 63

4.6 Uji Regresi Linear............................................................................................. 65

ix

Page 9: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

x

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN............................................. 67

5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 67

5.2 Diskusi................................................................................................................ 67

5.3 Saran.................................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 72

Page 10: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

vi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

1. Tabel 3.1 Sebaran populasi penelitian............................................... 46

2. Tabel 3.2 Blue Print skala persepsi tentang iklim kelas uji coba...... 48

3. Tabel 3.3 Blue Print skala self-regulated learning uji coba.............. 49

4. Tabel 3.4 Skor skala.......................................................................... 49

5. Tabel 4.1 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin.................. 52

6. Tabel 4.2 Blue Print skala persepsi tentang iklim kelas.................... 53

7. Tabel 4.3 Blue Print skala self-regulated learning........................... 53

8. Tabel 4.4 Hasil uji normalitas persepsi tentang iklim kelas.............. 55

9. Tabel 4.5 Hasil uji normalitas self-regulated learning.................... 58

10. Tabel 4.6 Hasil uji homogenitas....................................................... 61

11. Tabel 4.7 Hasil uji korelasi............................................................... 62

12. Tabel 4.8 Hasil uji t-test................................................................... 63

13. Tabel 4.9 Hasil F.............................................................................. 65

14. Tabel 4.10 Hasil R square.................................................................. 66

15. Gambar 2.1 Aspek self-regulated learning........................................... 12

16. Gambar 4.1 Scatterplot persepsi tentang iklim kelas.......................... 56

17. Gambar 4.2 Histogram persepsi tentang iklim kelas.......................... 57

18. Gambar 4.3 Scatterplot self-regulated learning................................... 59

19. Gambar 4.4 Histogram self-regulated learning................................... 60

Page 11: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil skoring skala persepsi tentang iklim kelas saat penelitian

2. Hasil skoring skala self-regulated learning saat penelitian

3. Validitas dan reliabilitas skala persepsi tentang iklim kelas dan skala self-

regulated learning saat try out

4. Skala persepsi tentang iklim kelas dan self-regulated learning saat penelitian

5. Hasil crosstabs perbedaan self-regulated learning

6. Surat izin penelitian

7. Surat keterangan telah melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Kota Tangerang

Selatan

Page 12: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan kesadaran mengenai peranan belajar dalam perkembangan anak,

masyarakat modern mulai mendirikan lembaga-lembaga yang secara khusus

bertugas mengatur pengalaman-pengalaman belajar sedemikian rupa, sehingga

menunjang perkembangan anak didik. Lembaga tersebut biasanya disebut

“sekolah” atau “institusi pendidikan formal”. Sekolah menyelenggarakan suatu

program pendidikan yang, untuk sebagian, tertuangkan dalam kurikulum

pengajaran dan, untuk sebagian tersalurkan melalui kegiatan kokurikuler dan

ekstrakurikuler.

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan formal karena

di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi, termasuk

kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan itu

bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif di dalam diri siswa yang

sedang menuju kedewasaan, sejauh perubahan itu dapat diusahakan melalui

belajar. Pendidikan di sekolah mengarahkan belajar siswa agar memperoleh

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai yang semuanya

menunjang perkembangannya. Para pendidik di sekolah diharuskan memiliki

keahlian didaktis agar tujuan pendidikan di sekolah tercapai. Guru harus

memahami apa hakikat belajar, apa yang mempengaruhi aktivitas belajar itu,

bagaimana proses belajar berlangsung, apa ciri-ciri khas dari belajar di bidang

Page 13: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

2

kognitif, sensorik-motorik serta dinamik-afektif. Baru setelah itu, guru mampu

merencanakan dan menyelenggarakan proses belajar-mengajar di dalam kelas.

Mengetahui dan menguasai materi pelajaran, berbagai prosedur didaktis,

penggunaan alat-alat peraga dan cara-cara mengadakan evaluasi hasil belajar,

tidak mencukupi untuk menunaikan tugas sebagai guru yang baik, guru pun harus

mengenal siswa yang belajar dengan baik.

Dalam Ames dan Archer (1988) disebutkan bahwa ada dua kategori orientasi

tujuan (achievement goal) yaitu mastery goal dan performance goal. Diantara dua

kategori tersebut, siswa yang belajar dengan baik adalah siswa yang memiliki

mastery goal atau siswa yang memiliki fokus pada proses belajar, bukan sekedar

hasil yang dicapai. Karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih

berkemauan mengerjakan tugas, memiliki perasaan yang positif terhadap situasi,

dan menunjukkan pola perilaku yang adaptif ketika siswa memiliki tujuan

menguasai sesuatu yang baru (mastery orientation). Ames dan Archer (1988) juga

menyebutkan bahwa situasi kelas yang terbentuk dapat mempengaruhi orientasi

tujuan dan selanjutnya mendorong perilaku yang berbeda pada siswa sesuai

dengan orientasi tujuan yang diadopsi.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa seorang guru dituntut untuk memiliki

keahlian sebagai pendidik serta pengelola proses pembelajaran. Pengelolaan

pembelajaran di dalam kelas merupakan hal yang sangat penting. Karena dalam

beberapa penelitian mengenai pembelajaran di dalam kelas, aspek pendidik (guru)

merupakan aspek sentral yang dipandang oleh siswa. Bagaimana seorang pendidik

mengelola kelas, akan dipersepsikan oleh siswa di dalam kelas. Dalam penelitian

Page 14: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

3

Church, Elliot dan Gable juga disebutkan bahwa lingkungan kelas atau biasa

disebut iklim kelas dan seluruh aspek yang ada di dalamnya ikut mempengaruhi

persepsi siswa dan pada akhirnya mempengaruhi orientasi tujuan dan selanjutnya

mempengaruhi perilaku belajar siswa. Menurut McCombs dan McCombs dan

Quiat (dalam Santrock, 2008) bahwa dalam sebuah studi, persepsi siswa terhadap

lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru

merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi siswa dan prestasi

siswa.

Iklim kelas merupakan kumpulan dari keadaan di lingkungan tersebut dan

diasumsikan bahwa keadaan itu akan mempengaruhi individu. Proses

pembelajaran adalah salah satu hal yang dipersepsi oleh siswa di dalam kelas,

selain pengajar itu sendiri. Disinilah peran pengajar untuk membuat situasi kelas

menjadi daya tarik bagi siswa. Aspek lingkungan kelas (environment) ini dapat

dikatakan sebagai salah satu aspek dalam analisis mengenai self-regulated

learning. Lingkungan kelas yang telah dipersepsi oleh siswa akan mempengaruhi

aspek individu (person), yaitu siswa mempersepsikan dengan baik lingkungan

kelasnya, atau justru sebaliknya. Persepsi mengenai lingkungan kelasnya ini akan

mempengaruhi aspek perilaku (behavior). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

interaksi dalam lingkungan kelas (dimensi-dimensi iklim kelas) akan

mempengaruhi perilaku atau strategi yang akan digunakan siswa dalam belajar

(strategi self-regulated learning). Keberhasilan siswa juga ditentukan oleh faktor

motivasi dan keahlian dalam self-regulated learning, tidak terbatas pada faktor

pengembangan aspek kognitif saja.

Page 15: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

4

Dalam Pintrich dan Schunk (1996) disebutkan bahwa dalam sebuah penelitian

yang dilakukan oleh Lewin, Lippit dan White dijelaskan pengaruh kepemimpinan

seorang guru terhadap motivasi dan perilaku siswa. Bagaimanapun iklim suatu

kelas, selalu memiliki pengaruh tertentu terhadap siswa di dalamnya. Sebagai

contoh adalah penelitian oleh Lewin, Lippit dan White (1939) yang menjelaskan

bahwa iklim kelas yang demokratis memiliki pengaruh yang paling baik

dibandingkan iklim kelas otoriter dan permisif. Iklim kelas demokratis merupakan

iklim kelas yang dapat menciptakan siswa yang berusaha menyelesaikan tugas,

kooperatif, dan ramah. Siswa juga menunjukkan kemandirian dan inisiatif yang

tinggi, tetap mengerjakan tugas walau tidak ada guru, dan tidak mudah jenuh.

Dari uraian di atas, dapat dilihat pengaruh iklim kelas terhadap perilaku siswa.

Walaupun iklim kelas yang ada adalah iklim kelas otoriter, tetap memiliki

pengaruh tertentu. Karenanya, sangat penting bagi pendidik mengetahui

bagaimana menciptakan iklim kelas yang dapat memacu semangat siswa dalam

belajar agar siswa dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan, salah

satunya dengan menerapkan strategi self-regulated learning.

Self-regulated learning didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan oleh

siswa untuk mencapai tujuan dalam belajar. Sejumlah peneliti telah menemukan

bahwa siswa dengan prestasi yang tinggi merupakan siswa-siswa yang memiliki

self-regulated dalam belajar (Paris & Paris, 2001; Pintrich, 2000; Pintrich &

Schunk, 2002; Zimmerman, 1998, 2000, 2001; Zimmerman & Schunk, 2001,

dalam Santrock, 2008).

Page 16: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

5

Self-regulated learning memiliki peran yang penting dalam menunjang

keberhasilan studi siswa. Self-regulated learning merupakan suatu terminologi

yang membuka wacana baru tentang faktor-faktor determinan keberhasilan siswa

dalam belajar. Konsep tentang self-regulated learning telah merubah perspektif

fokus analisis keberhasilan belajar dari kemampuan belajar siswa atau potensi

belajar siswa dan lingkungan belajar di sekolah atau di rumah sebagai suatu

entitas yang “fixed”, kini digantikan oleh kesanggupan siswa secara personal

untuk merancang sendiri strategi belajar dalam upaya meningkatkan pencapaian

hasil belajar dan kesanggupannya untuk mengelola lingkungan yang kondusif

untuk belajar (Zimmerman, 1989). Karenanya, sangat penting bagi siswa mengerti

bahwa dirinyalah yang sesungguhnya memiliki peranan utama dalam keberhasilan

dalam belajar. Dengan memahami konsep self-regulated learning, siswa

diasumsikan akan memiliki prestasi yang tinggi seperti yang telah ditemukan dari

beberapa penelitian para ahli.

Zimmerman (1989) menekankan bahwa untuk dapat dikatakan self-regulated,

proses belajar siswa harus melibatkan penggunaan strategi-strategi khusus untuk

mencapai tujuan akademiknya. Strategi self-regulated learning adalah aksi dan

proses mendapatkan informasi dan keterampilan secara langsung yang

mengandung unsur melakukan aksi, tujuan, dan implementasi persepsi oleh

pelajar.

Mengembangkan self-regulated learning adalah salah satu strategi yang

penting agar siswa dapat menentukan sendiri pilihan-pilihan kegiatan belajarnya,

target dan cara mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan mengembangkan

Page 17: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

6

self-regulated learning, siswa akan mampu mengoptimalkan kemampuan yang

mereka miliki dan melakukan sesuatu karena mereka menginginkan yang terbaik

bagi diri mereka sendiri.

Uraian mengenai iklim kelas dimana iklim kelas ini mempengaruhi orientasi

tujuan yang selanjutnya mempengaruhi perilaku individu, termasuk perilaku

belajarnya, maka diharapkan siswa memiliki persepsi iklim yang bagus sehingga

memiliki orientasi tujuan penguasaan (mastery goal) yang kemudian strategi-

strategi self-regulated learning akan semakin sering digunakan karena siswa

mempersepsikan suasana belajar di dalam kelas sebagai suasana yang

menyenangkan dan memunculkan perilaku belajar yang positif.

Dalam hal self-regulated learning, perbedaan jenis kelamin juga menjadi

catatan tersendiri mengingat penelitian yang dilakukan oleh Marsh, Cheng dan

Martin (2008) menyebutkan bahwa siswa putri lebih mudah termotivasi dibanding

siswa putra. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Zimmerman dan

Martinez-Pons (1990) yang menyebutkan bahwa siswa putri lebih sering

menunjukkan strategi goal setting and planning, keeping records and monitoring,

dan environmental structuring daripada siswa putra. Namun siswa putra lebih

sering menggunakan respon other daripada siswa putri.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan (Ames & Archer, 1988; Church,

Elliot & Gable, 2001) hanya sampai pada hasil yang menunjukkan bahwa persepsi

iklim kelas yang positif akan mempengaruhi orientasi tujuan, namun belum

sampai pada strategi apa saja yang digunakan siswa guna mewujudkan orientasi

tujuan belajarnya tersebut.

Page 18: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

7

Karena itu, penulis tertarik untuk membuktikan adanya “Hubungan Persepsi

Tentang Iklim Kelas Dengan Penggunaan Strategi Self-Regulated Learning Siswa

SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan”.

Dengan judul tersebut penulis berharap dapat mengetahui strategi self-

regulated learning yang digunakan siswa yang disebabkan oleh persepsi iklim

kelas.

Berdasarkan judul diatas maka permasalahan yang mungkin muncul adalah

gambaran persepsi siswa mengenai iklim kelas dimana siswa tersebut belajar,

hubungan persepsi tentang iklim kelas dengan penggunaan strategi self-regulated

learning, self-regulated learning sebagai dampak dari persepsi tentang iklim

kelas, perbedaan strategi self-regulated learning antara siswa putra dan siswa

putri, perbedaan penggunaan self-regulated learning berdasarkan persepsi tentang

iklim kelas, dan sumbangan persepsi tentang iklim kelas kepada penggunaan

strategi self-regulated learning.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi dalam ruang

lingkup :

1. Persepsi tentang iklim kelas

Persepsi tentang iklim kelas yang dimaksud adalah interpretasi

siswa mengenai hal-hal yang diterima di kelas, yang meliputi

persepsi siswa mengenai kemampuan guru menyampaikan materi

Page 19: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

8

dan metode pengajaran yang dilakukan guru (kategori Task),

persepsi siswa mengenai evaluasi yang diberikan guru (kategori

Evaluation), dan persepsi siswa mengenai pencapaian nilai dalam

evaluasi yang diberikan guru (kategori Recognition dan

Evaluation). Dibatasi hanya pada tiga hal dikarenakan ketiga hal

tersebut merupakan hal yang paling mempengaruhi orientasi tujuan

siswa dan selanjutnya mempengaruhi strategi belajar siswa

(Church, Elliot & Gable, 2001).

2. Strategi self-regulated learning

Strategi self-regulated learning yang dimaksud adalah ke-12

strategi yang disusun oleh Zimmerman dan Pons (1988). Yaitu

evaluasi diri, pengaturan, penetapan dan perencanaan tujuan,

pencarian informasi, pencatatan, konsekuensi diri, pengulangan

dan mengingat, meminta bantuan teman, meminta bantuan guru,

mengulang catatan, mengulang ujian atau tugas, dan membaca

buku teks. Sedangkan untuk strategi pengaturan lingkungan dan

meminta bantuan orang dewasa tidak dipergunakan karena penulis

hanya memfokuskan pada lingkungan kelas, bukan lingkungan

belajar di luar sekolah. Dan other pada dasarnya bukan merupakan

strategi self-regulated learning karena other merupakan respon

non-strategic yang muncul sebagai hasil interview yang

dikembangkan oleh Zimmerman dan Martinez-Pons (1988).

Page 20: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

9

1.2.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa mengenai

iklim kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning siswa

SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ?

2. Apakah ada perbedaan penggunaan strategi self-regulated learning antara

siswa putra dan siswa putri ?

3. Berapa besar sumbangan persepsi tentang iklim kelas kepada penggunaan

strategi self-regulated learning ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara persepsi

tentang iklim kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning siswa

SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Hal ini dikarenakan hasil penelitian oleh

Church, Elliot dan Gable menunjukkan bahwa persepsi tentang iklim kelas

mempengaruhi orientasi tujuan siswa, belum sampai strategi yang digunakan

sebagai kelanjutan dari pengaruh persepsi tentang iklim kelas. Beberapa penelitian

(Ames & Archer, 1988; Church, Eliiot & Gable,2001) menunjukkan bahwa

persepsi tentang iklim kelas secara tidak langsung mempengaruhi perilaku belajar

siswa. Karena itu, penulis memiliki tujuan melihat hubungan persepsi tentang

iklim kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning. Selain itu,

penelitian ini juga bertujuan melihat perbedaan penggunaan strategi self-regulated

Page 21: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

10

learning antara siswa putra dan siswa putri serta melihat berapa besar sumbangan

yang diberikan persepsi tentang iklim kelas terhadap strategi self-regulated

learning.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana dalam

psikologi pendidikan. Bagi pengembangan keilmuan diharapkan hasil penelitian

ini dapat menjadi bahan masukan dan pustaka untuk mengkaji masalah iklim kelas

dan strategi self-regulated learning siswa SMA.

Secara praktis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi para pendidik, siswa,

serta umumnya bagi masyarakat pemerhati masalah pendidikan.

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

sistematika penulisan, dan teknik penulisan.

BAB II : Kajian teori yang meliputi self-regulated learning, persepsi

tentang iklim kelas, penelitian-penelitian terdahulu, kerangka

berpikir, dan hipotesis.

BAB III : Metode penelitian yang meliputi pendekatan penelitian, variabel

penelitian, definisi variabel dan definisi operasional variabel,

Page 22: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

11

populasi dan sampel, instrumen penelitian, proses uji coba

instrumen, prosedur penelitian, dan analisis data.

BAB IV : Presentasi dan analisa data yang meliputi gambaran umum

subjek penelitian, kategorisasi subjek, uji persyaratan, hasil

penelitian, dan analisis tambahan.

BAB V : Kesimpulan, diskusi, dan saran.

1.5 Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berpedoman

pada buku panduan penulisan skripsi fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 23: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

12

BAB 2

KAJIAN TEORI

Dalam bab 2 ini akan dibahas tentang self-regulated learning, persepsi

mengenai iklim kelas, penelitian-penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan

diakhiri dengan perumusan hipotesis.

2.1 Self-Regulated Learning

Menurut ahli teori sosial kognitif, self-regulated learning tidak hanya

dipengaruhi oleh proses personal saja. Proses personal ini diasumsikan

dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku dalam hubungan timbal balik antara

kesemuanya.

Person (self)

Environment Behavior

Gambar 2.1 tiga aspek yang saling berhubungan dalam proses self-regulated learning (diadaptasi dari Zimmerman, 1989).

Self-regulation dalam perilaku digambarkan pada gambar 2.1. Siswa yang

secara proaktif menggunakan strategi self-evaluation (misalnya memeriksa tugas

Page 24: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

13

matematika), akan menyediakan informasi mengenai keakuratan dan memeriksa

tugas diteruskan melalui umpan balik secara langsung. Dalam penggambaran

hubungan timbal balik ini, penyebab utamanya adalah inisiatif dari diri sendiri

(self-initiated), yang diimplementasikan melalui serangkaian strategi, dan secara

langsung diatur melalui persepsi atas kemampuan. Dengan demikian, self-efficacy

memainkan peranan seperti alat pengatur yang mengatur usaha strategi untuk

mendapatkan pengetahuan dan kemahiran melalui umpan balik.

Self-regulation dalam hal lingkungan juga demikian, siswa secara proaktif

melakukan strategi manipulasi lingkungan (misalnya menyusun area untuk belajar

yang tenang guna mengerjakan pekerjaan rumah) akan melakukan serangkaian

usaha untuk menghalangi respon dalam ruangan seperti mengurangi kebisingan,

mengatur pencahayaan yang baik, dan menyusun tempat untuk mengerjakan

tugas.

Self-regulation dalam individu diindikasikan sebagai hubungan timbal balik

yang saling mempengaruhi satu sama lain. Banyak ahli teori sosial kognitif

tertarik pada pengaruh proses metakognitif terhadap proses dalam diri seseorang

seperti dasar pengetahuan.

Bandura (1986 dalam Zimmerman, 1989) menyimpulkan bahwa proses dalam

diri ini saling berhubungan timbal balik dengan faktor lain dalam self-regulated

learning ini. Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning

memiliki tiga faktor yang saling berhubungan timbal balik selama proses

pencapaian pengetahuan atau kemahiran.

Page 25: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

14

2.1.1 Definisi self-regulated learning

Santrock (2008) mendefinisikan self-regulatory learning sebagai self-

generation and self-monitoring of thoughts, feelings, and behaviors in order to

reach a goal (mengatur dan memonitor pikiran, perasaan, dan perilaku guna

meraih suatu tujuan).

Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan Zimmerman (dalam Schunk,

dalam Zaenah, 2007) self-regulation (self-regulated learning) adalah suatu proses

dimana siswa secara aktif dan menopang pikiran, perilaku dan pengaruh yang

diarahkan secara sistematis untuk mencapai tujuan.

Jadi, self-regulated learning merupakan sebuah cara yang digunakan siswa

dalam mencapai tujuan belajar. Zimmerman (1989) juga menyebutkan bahwa

siswa yang memiliki self-regulated adalah siswa yang secara metakognitif,

motivasi, dan perilakunya aktif dalam proses belajarnya.

Zimmerman (1989) menyatakan ada tiga hal mendasar dalam self-regulated

learning yaitu strategi self-regulated learning, keyakinan terhadap kemampuan

diri sendiri, dan komitmen terhadap tujuan akademik.

Siswa perlu melakukan serangkaian strategi sebagai langkah nyata bahwa

dirinya memang mengatur secara mandiri apa yang harus dilakukannya demi

mencapai tujuan belajar dan memiliki self-efficacy atau rasa kesanggupan yang

tinggi. Hal inilah yang dimaksud dengan pengaturan metakognitif, dimana dalam

proses metakognitif ini siswa melakukan serangkaian strategi seperti

merencanakan, menetapkan tujuan, mengelola, memonitor diri sendiri, dan

Page 26: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

15

melakukan evaluasi diri selama proses mencapai kemahiran berlangsung

(Zimmerman, 1989).

Menurut Schunk (1998, dalam Zaenah, 2007), self-regulated learning bukan

kemampuan mental seperti inteligensi atau kemampuan akademik, tetapi lebih

kepada proses mengarahkan diri untuk mengubah kemampuan mental menjadi

kemampuan akademik. Woolfolk (2004) mendefinisikan self-regulated learner

adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam belajar dan disiplin diri yang

membuat mereka lebih mudah dalam belajar dan motivasinya selalu terpelihara.

Siswa yang memiliki pengaturan diri dalam belajar (self-regulated learners)

melihat kemampuan atau kemahiran sebagai proses yang terkontrol dan

terstruktur, dan mereka menerima tanggung jawab yang lebih demi pencapaian

tujuan akademiknya (Zimmerman & Martinez-Pons, 1990). Dapat dikatakan

bahwa kemahiran itu merupakan tujuan belajar seseorang, sehingga dari

pernyataan tersebut dapat diperkuat lagi dengan pernyataan bahwa seseorang yang

self-regulated memiliki karakteristik yang salah satunya memiliki tujuan.

Maka, self-regulated learning merupakan suatu aktivitas terstruktur dalam

belajar yang dilakukan oleh siswa guna mencapai tujuan belajar dengan

melakukan serangkaian strategi.

2.1.2 Strategi-strategi self-regulated learning

Zimmerman (1989) menyatakan bahwa strategi self-regulated learning adalah

aksi dan proses yang diarahkan untuk meraih pengetahuan atau keahlian yang

meliputi aksi, tujuan, dan implementasi persepsi oleh siswa.

Page 27: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

16

Siswa melakukan serangkaian strategi belajar (strategi self-regulated learning)

sebagai langkah nyata mencapai tujuan belajarnya. Zimmerman dan Martinez-

Pons (1988) mengembangkan wawancara terstruktur (structured interview) untuk

melihat strategi self-regulated learning siswa dan menemukan empat belas

strategi self-regulated learning yang biasa dilakukan siswa di kelas ditambah satu

respon jawaban yang bukan merupakan strategi self-regulated learning yang

diberi label other . Kelima belas strategi tersebut adalah:

1. Evaluasi diri (Self-evaluation)

Self-evaluation adalah inisiatif siswa untuk melihat kualitas atau kemajuan

pekerjaan yang dikerjakannya, pemahaman akan situasi kerja yang

berhubungan dengan tugas, atau usaha yang terkait dengan tugas.

2. Pengaturan (Organizing and transforming)

Inisiatif siswa dalam mengatur ulang materi instruksional baik secara overt

atau covert untuk meningkatkan proses belajar.

3. Penetapan dan perencaan tujuan (Goal setting and planning)

Siswa menetapkan tujuan atau sub-tujuan dan merencanakan untuk

mengurutkan, memperhitungkan waktu, dan menyelesaikan aktivitas yang

berkaitan dengan mencapai tujuan tersebut.

4. Pencarian informasi (Seeking information)

Usaha siswa dalam mencari informasi pada sumber yang tidak biasa ketika

menyelesaikan sebuah tugas.

5. Pencatatan (Keeping record and monitoring)

Usaha siswa untuk mencatat kejadian atau hasil.

Page 28: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

17

6. Pengaturan lingkungan (Environmental structuring)

Inisiatif siswa dalam usaha untuk mengatur lingkungan belajar dengan cara

tertentu sehingga membantu mereka belajar lebih baik.

7. Konsekuensi diri (Self consequences)

Siswa membayangkan rewards atau punishment bila ia sukses atau gagal dalam

menyelesaikan suatu tugas atau ujian.

8. Pengulangan dan Mengingat (Rehearsing and memorizing)

Peserta didik berusaha mengingat bahan bacaan dengan menggunakan perilaku

yang overt maupun covert.

9-11. Mencari bantuan dari orang sekitar (Seeking social assistance)

Siswa berusaha meminta bantuan kepada orang lain. Strategi ini berbeda dengan

kategori satu yang dimana siswa secara khusus bertanya kepada seseorang untuk

memeriksa tugasnya.

9. Meminta bantuan teman (Seek peer assistance)

Meminta bantuan kepada teman sebaya jika menghadapi masalah dengan

tugas.

10. Meminta bantuan guru (Seek teacher assistance)

Bertanya kepada pengajar di kelas maupun di luar kelas dengan tujuan agar

dapat membantu dalam menyelesaikan tugas.

11. Meminta bantuan orang dewasa (Seek adult assistance)

Meminta bantuan orang dewasa (termasuk orang di luar tutor dan semua

orang yang tidak termasuk kedua kategori di atas) yang berada di dalam dan

di luar lingkungan belajar jika ada topik yang tidak dipahaminya.

Page 29: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

18

12-14. Peninjauan ulang (Reviewing record)

Siswa berusaha untuk memperbaiki atau meninjau ulang tugas yang

dikerjakannya.

12. Mengulang catatan (Reviewing notes)

Siswa memeriksa ulang catatan sehingga ia tahu topik yang akan diujikan

sebelum mengikuti ujian.

13. Mengulang ujian atau tugas (Review test/work)

Menjadikan ujian-ujian yang telah lewat dan tugas-tugas yang telah

dikerjakan sebagai sumber informasi untuk belajar.

14. Membaca buku teks (Review text books)

Menjadikan buku teks sebagai sumber informasi dalam belajar.

15. Lain-lain (Other)

Mengindikasikan penyelesaian masalah yang tetap dilakukan oleh siswa

untuk berhasil dalam tugasnya atau untuk menggunakan sumber dari dalam

dirinya. Other merupakan respon non strategi yang muncul berdasarkan

beberapa konteks lingkungan belajar dalam penelitian yang dilakukan

Zimmerman dan Martinez-Pons (1988).

Dalam Zimmerman (1989) disebutkan bahwa strategi-strategi di atas

digunakan untuk mengatur tiga aspek yang terdapat dalam self-regulated learning.

Sebagai contoh, strategi organizing and transforming, rehearsing and

memorizing, dan goal setting and planning berfokus pada pengoptimalan

pengaturan dalam diri. Strategi seperti self-evaluation dan self consequences

Page 30: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

19

didesain untuk meningkatkan fungsi perilaku. Strategi environmental structuring,

seeking information, reviewing, dan seeking assistance dimaksudkan untuk

mengoptimalkan pemanfaatan siswa akan lingkungan belajarnya.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-regulated learning

Menurut Zimmerman dan Schunk (2001) dan Pintrich dan Schunk (2002)

(dalam Santrock, 2008) menyebutkan bahwa perkembangan self-regulated

learning dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya modelling dan self-efficacy.

Sedangkan jika mengacu pada teori sosial kognitif, self-regulated learning

dipengaruhi oleh tiga faktor besar, yaitu:

1. Faktor individu (Personal influences)

Personal siswa merupakan salah satu faktor penting dalam self-regulated

learning. Salah satu bagian dalam personal siswa ini adalah self-efficacy (rasa

mampu diri). Self-efficacy ini sangat berkaitan dengan bagian-bagian lainnya

dalam personal siswa, yaitu pengetahuan siswa (student’s knowledge), proses

metakognitif (metacognitive process), tujuan (goals), dan afeksi (affects).

a. Kemampuan diri (Self-efficacy)

Para ahli teori sosial kognitif mengasumsikan bahwa self-efficacy merupakan

variabel kunci dalam self-regulated learning (Bandura, 1986, dalam

Zimmerman, 1989). Zimmerman (1989), mendefinisikan self-efficacy

didefinisikan sebagai persepsi akan kemampuan diri dalam mengelola dan

melakukan tindakan-tindakan yang penting untuk mencapai tingkat performa

keterampilan dalam suatu tugas. Sementara Bandura (1995, dalam Zaenah,

Page 31: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

20

2007) mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan akan kemampuan yang

dimiliki seseorang untuk mengorganisasikan dan melakukan tindakan yang

dibutuhkan untuk menghadapi dan mengatasi situasi tertentu yang akan

dihadapi serta berpengaruh pada bagaimana seseorang berpikir, merasakan,

dan memotivasi dirinya.

Sedangkan dalam Santrock (2008) Bandura menyebutkan self-efficacy dapat

mempengaruhi siswa dalam memilih suatu tugas, usahanya, ketekunannya, dan

prestasinya. Dibandingkan dengan siswa yang meragukan kemampuan belajarnya,

siswa yang merasa mampu menguasai suatu keahlian atau melaksanakan suatu

tugas akan lebih siap untuk berpartisipasi, bekerja keras, lebih ulet dalam

menghadapi suatu kesulitan, dan mencapai level yang lebih tinggi.

Bandura (1995, dalam Zaenah, 2007) juga mengungkapkan ada empat faktor

yang mempengaruhi perkembangan self-efficacy seseorang. Keempat faktor

tersebut adalah mastery experience, vicarious experience, social persuasion, serta

physiological and emotional states. Mastery experience adalah pengalaman

keberhasilan seseorang dalam menghadapi tugas sebelumnya. Vicarious

experience adalah pengalaman seseorang dalam melihat keberhasilan orang lain

yang memiliki kemiripan ciri dengannya. Social persuasion didefinisikan sebagai

suatu cara untuk meyakinkan seseorang bahwa ia memiliki sesuatu yang

diperlukan untuk berhasil, dan faktor yang terakhir adalah physiological and

emotional states yang berarti keadaan fisik dan emosi pada saat menghadapi tugas

tertentu dimana dapat mempengaruhi keyakinan seseorang akan kemampuannya

Page 32: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

21

dalam menghadapi tugas tersebut. Tinggi rendahnya self-efficacy seseorang

ditentukan oleh keempat faktor di atas. Sedangkan menurut Kurt dan Borkowski

(1984, dalam Zimmerman, 1989) mengungkapkan bahwa siswa yang memiliki

self-efficacy yang tinggi menunjukkan strategi belajar yang lebih baik.

b. Pengetahuan siswa (student’s knowledge)

Dua jenis pengetahuan yang saling mempengaruhi dalam self-regulated

learning menurut Zimmerman (1989) yaitu:

• Pengetahuan deklaratif (declarative knowledge)

Menurut Siegler (1982, dalam Zimmerman, 1989) pengetahuan

deklaratif adalah pengetahuan yang dikelola dalam bagian

subjek dan predikat, memiliki hubungan yang jelas dengan

kejadian di dunia luar, terpisah dari struktur pengawasan (proses

metakognitif), dan tidak dipengaruhi oleh konteks kondisi.

• Pengetahuan regulasi diri (self-regulative knowledge)

Yaitu pengetahuan yang mengandung pengetahuan procedural

dan pengetahuan kondisional. Pengetahuan procedural adalah

pengetahuan tentang bagaimana seseorang memakai strategi

sedangkan pengetahuan kondisional berkaitan dengan kapan dan

mengapa strategi yang dipakai dapat efektif.

Sebagai contoh yang menunjukkan bahwa kedua pengetahuan ini saling

berhubungan adalah pengetahuan umum siswa mengenai matematika akan

memberikan kontribusi terhadap kemampuan mereka untuk membagi tugas

mingguan ke dalam tugas yang dikerjakan setiap hari.

Page 33: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

22

c. Tujuan (goal)

Menetapkan sebuah tujuan, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang

dalam sebuah proses belajar merupakan hal yang sangat penting. Penetapan

tujuan jangka panjang merupakan langkah awal dalam mengambil keputusan

metakognitif. Hal ini sesuai dengan Zimmerman (1989) yang menyatakan

bahwa pengambilan keputusan metakognitif ini bergantung pada tujuan

jangka panjang dari siswa.

d. Proses metakognitif (metacognitive process)

Proses metakognitif adalah proses pengambilan keputusan yang mengatur

penyeleksian dan penggunaan berbagai bentuk pengetahuan. Pengambilan

keputusan metakognitif ini bergantung pada tujuan jangka panjang dari siswa

(Zimmerman, 1989). Dalam proses metakognitif, seseorang yang melakukan

pengaturan diri dalam belajar (self-regulated learning) itu merencanakan,

menetapkan tujuan, mengelola, memonitor diri sendiri, dan melakukan

evaluasi diri selama proses kemahiran itu berlangsung (Corno, 1986, 1989;

Ghatala, 1986; Pressley, Borkowski, & Schneider, 1987 dalam Zimmerman,

1990, dalam Zaenah, 2007).

e. Afeksi (affect)

Zimmerman (1989) mengungkapkan bahwa afektif dapat juga mempengaruhi

fungsi self-regulated. Misalnya, terdapat sebuah bukti bahwa kecemasan

menghambat proses metakognitif, terutama proses mengontrol tindakan.

Page 34: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

23

2. Faktor perilaku (Behavioral influences)

Tiga kategori tindakan siswa terutama bagian yang relevan dalam melakukan

analisis self-regulated learning adalah: self-observation, self-judgement, dan

self-reaction.

a. Observasi diri (Self-observation)

Self-observation merupakan respon siswa yang melibatkan pemantauan yang

sistematis terhadap performanya. Self-observation dipengaruhi oleh beberapa

proses dalam diri (personal process) seperti self-efficacy, penetapan tujuan,

dan perencanaan metakognitif, seperti halnya perilaku mempengaruhinya.

Dua metode perilaku self-observation antara lain: (a) laporan dalam bentuk

lisan atau tulisan dan (b) data kuantitatif akan aksi dan reaksinya.

b. Penilaian diri (Self-judgement)

Self-judgement adalah respons yang melibatkan pembandingan yang sistematis

antara performa (hasil kerjanya) dengan standar atau tujuan yang ditetapkan.

Dua cara yang dapat digunakan dalam melakukan self-judgement adalah

dengan meneliti kembali prosedur dan membandingkan hasil yang diperoleh

dengan hasil orang lain atau dengan standar tertentu. Self-judgement berkaitan

dengan proses self-regulated learning personal seperti persepsi akan efficacy.

c. Reaksi diri (Self-reaction)

Self-reaction melibatkan proses dalam diri seperti penetapan tujuan, self-

efficacy, dan perencanaan metakognitif, seperti halnya perilaku

mempengaruhinya. Zimmerman (1989) mengungkapkan bahwa berdasarkan

teori sosial kognitif, self-reaction ini terdiri dari tiga jenis: (a) behavioral self-

Page 35: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

24

reaction yang digunakan siswa untuk mengoptimalkan respons belajar yang

spesifik, (b) personal self-reaction yang digunakan untuk meningkatkan

proses-proses dalam dirinya selama belajar, dan (c) environmental self-

reaction dimana siswa meningkatkan lingkungan-lingkungannya.

3. Faktor lingkungan (Environmental influences)

Para ahli teori sosial kognitif telah banyak memberikan perhatian pada pengaruh

pengalaman sosial dan pengalaman enactive (langsung). Dalam Zimmerman

(1989) diungkapkan bahwa dua jenis lingkungan yang mempengaruhi self-

regulated learning adalah pengalaman sosial dan struktur dari lingkungan

belajar. Salah satu bagian dari pengalaman sosial yang berpengaruh dalam self-

regulated learning adalah belajar melalui pengamatan secara langsung terhadap

perilakunya sendiri dan hasil yang diperoleh dari perilaku tersebut.

Bandura (1986, dalam Zimmerman, 1989) mengungkapkan akan pentingnya

pengalaman enactive (langsung) dalam memberikan umpan balik mengenai

kemampuan diri sendiri sekaligus pengetahuan deklaratif dan pengetahuan self-

regulative pada siswa. Perasaan mampu untuk mempelajari sesuatu ini

diasumsikan memotivasi pemilihan dari penerapan strategi selanjutnya. Bagian

lain dari pengalaman sosial ini adalah modeling.

Modelling merupakan sebuah proses dimana observer menampilkan

pemikiran, keyakinan, strategi, dan aksi setelah hal tersebut dilakukan oleh satu

orang atau lebih model (Schunk, 1987 dalam Schunk, 1998, dalam Zaenah, 2007).

Page 36: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

25

Model merupakan sumber untuk menampilkan keterampilan dalam self-

regulatory. Yang dapat ditiru dari model diantaranya adalah dalam merencanakan

dan mengelola waktu secara efektif, menampilkan dan menetapkan, mengelola

dan mengkodekan informasi secara strategis, membangun lingkungan

kerja/belajar yang produktif, dan menggunakan sumber-sumber sosial. Modelling

dari strategi-strategi self-regulated learning yang efektif dapat meningkatkan self-

efficacy siswa, baik bagi siswa yang merasa kurang memiliki kemampuan maupun

siswa yang yakin akan kemampuannya (Zimmerman, 1989).

2.1.4 Peran self-regulated learning dalam belajar

Self-regulated learning memiliki peran yang penting dalam menunjang

keberhasilan studi siswa. Peran self-regulated learning dapat dilihat dari batasan-

batasan sebagai berikut ini.

Zimmerman (1989) mendefiniskan self-regulated learning sebagai derajat

metakognitif, motivasional, dan perilaku individu di dalam proses belajar yang

dijalani untuk mencapai tujuan belajar. Sedangkan Winne dan Wolters (dalam

Nugroho, 2003) mengatakan bahwa self-regulated learning adalah kemampuan

seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri di dalam

berbagai cara sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Sementara itu Frank

dan Robert (1988, dalam Nugroho, 2003) mengatakan bahwa self-regulation

merupakan kemampuan diri untuk memonitor pemahamannya, untuk memutuskan

kapan ia siap diuji, untuk memilih startegi pemrosesan informasi yang adekuat

Page 37: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

26

dan sejenisnya. Dikatakan pula bahwa self-regulated learning mencakup tiga

tahap kegiatan yakni sebelum, selama, dan sesudah melaksanakan tugas belajar.

Dari batasan-batasan yang diberikan diatas jelaslah terlihat bagaimana peran

self-regulated learning dalam pencapaian tujuan belajar. Dengan melakukan self-

regulated learning serta strategi-strategi self-regulated learning, siswa akan

mampu mengoptimalkan kemampuannya dengan mengefektifkan pengalaman

belajarnya.

Markus & Wurf (1989, dalam Nugroho, 2003) mendeskripsikan bahwa dalam

pandangan umum yang dapat diterima, self-regulated learning selalu mengarah

pada beberapa tujuan. Dalam hal ini Markus & Wurf (1989) mencatat beberapa

tahapan kerja pencapaian tujuan yang berlangsung dalam konteks self-regulated

learning sebagai berikut:

Tahap pertama yakni pemilihan atau penentuan tujuan belajar yang mana

ditentukan oleh 1) Harapan tentang self-competencies dan luaran yang

didapat dari pelaksanaan tugas, 2) Faktor-faktor afektif seperti kebutuhan-

kebutuhan, motivasi dan nilai-nilai, 3) Keinginan dalam self-conception

sebagai yang digambarkan dalam tujuan umum kehidupan yang telah

dirumuskan sesuai selera pribadinya ke dalam tujuan-tujuan sementara dan

perilaku-perilakunya.

Tahap kedua dalam self-regulated learning yaitu berupa membuat

perencanaan, dan memilih strategi pencapaian tujuan.

Page 38: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

27

Tahap pelaksanaan dan evaluasi yang berisi self-monitoring, self-

evaluation processes untuk membantu memelihara atau mempertahankan

perhatian, membandingkan tujuan-tujuan yang aktual dengan tujuan-tujuan

yang diharapkan dan berupaya untuk mengurangi adanya kesenjangan

penampilan bagi keberhasilan individu dalam belajar, memecahkan

masalah dan melakukan transfer of learning serta keberhasilan akademik

secara umum (Winne, 1997, dalam Nugroho, 2003).

Konsep tentang self-regulated learning telah merubah perspektif fokus

analisis keberhasilan belajar dari kemampuan belajar siswa atau potensi belajar

siswa dan lingkungan belajar di sekolah atau di rumah sebagai sesuatu yang

“fixed”, kini digantikan oleh kesanggupan siswa secara personal untuk merancang

sendiri strategi belajar dalam upaya meningkatkan pencapaian hasil belajar dan

kesanggupannya untuk mengelola lingkungan yang kondusif untuk belajar

(Zimmerman, 1989).

Konsep self-regulated learning membalikkan semua paradigma lama yang

menempatkan potensi belajar siswa dan lingkungan sebagai sesuatu yang “fixed”

serta berperan sebagai determinan faktor dalam menentukan keberhasilan siswa

dalam belajar. Sebab, self-regulated learning berasumsi bahwa a) Siswa secara

personal dapat meningkatkan kemampuannya untuk belajar melalui penggunaan

metakognitif strategi dan motivasional strategi yang selektif, b) Siswa secara

proaktif dapat memilih struktur, dan mengkreasi lingkungan belajar yang

menguntungkan untuk mencapai tujuan belajar, c) Siswa dapat memainkan peran

Page 39: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

28

yang signifikan dalam memilih bentuk dan aktivitas belajar sesuai dengan

kebutuhannya.

Teori self-regulated learning berusaha menjelaskan dan mendeskripsikan

bagaimana siswa-siswa tertentu akan tetap dapat belajar dan berprestasi meskipun

memiliki keterbatasan dalam mental ability, latar belakang lingkungan sosial, atau

kualitas sekolah. Teori self-regulated learning juga memberikan penjelasan dan

deskripsi tentang mengapa kadang ada siswa yang mengalami kegagalan dalam

studi meskipun mereka memiliki keunggulan dalam mental ability, latar belakang

lingkungan sosial, dan kualitas sekolah yang baik.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bagaimana peran self-regulated learning

dalam belajar. Self-regulated learning merupakan cara siswa meningkatkan

keberhasilan belajar dengan melakukan serangkaian strategi yang menuntut siswa

proaktif selama mencapai kemahiran atau keberhasilan yang ditetapkan. Strategi

yang dijalankan meliputi pengaturan terhadap diri sendiri, perilaku, dan

lingkungan dimana siswa itu berada.

2.2 Persepsi Tentang Iklim Kelas

2.2.1 Definisi persepsi

Chaplin (2002) menyebutkan bahwa persepsi adalah proses mengetahui atau

mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera. Hal ini selaras

dengan Matlin (2002) yang menyatakan bahwa persepsi merupakan penggunaan

pengetahuan yang telah dimiliki untuk mengolah dan menginterpretasikan

Page 40: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

29

stimulus yang diterima oleh indera. Persepsi terhadap suatu objek dapat dijelaskan

melalui teori pemrosesan dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah (bottom-up-

top-down processing). Dalam memproses suatu stimulus, seseorang akan

mencatat stimulus dalam resptor sensoris. Hadirnya stimulus akan menggerakkan

proses pengenalan objek. Informasi yang diterima oleh reseptor akan “bergerak”

dari tingkat pengenalan yang paling rendah sampai ke tingkat yang lebih tinggi

dalam korteks sehingga objek dapat dikenali. Bersamaan dengan terjadinya proses

bottom-up terjadi juga proses top down. Proses ini menekankan bagaimana konsep

yang sudah dimiliki seseorang dan proses mental tingkat tinggi mempengaruhi

pengenalan objek. Dapat dikatakan bahwa konsep yang sudah dimiliki, harapan,

dan ingatan akan membantu seseorang dalam mengidentifikasi suatu objek.

Harapan ini terbentuk berdasarkan pengalaman di masa lalu.

Persepsi terhadap stimulus akan berdampak terhadap beberapa hal. Dalam

kaitannya dengan iklim kelas, guru merupakan objek yang sangat penting yang

akan dipersepsi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku siswa.

2.2.2 Definisi iklim kelas

Banyak faktor yang berperan dalam keberhasilan seseorang di berbagai

bidang. Khususnya di bidang akademis, Winkel (dalam Ramelan, 1989)

berpendapat bahwa faktor-faktor yang berperan dalam proses belajar individu

adalah faktor yang ada dalam diri individu dan faktor yang ada di luar diri

individu. Faktor dalam diri individu adalah faktor fisik antara lain adalah kondisi

fisik individu yang memungkinkan untuk belajar seperti misalnya penglihatan,

Page 41: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

30

pendengaran, dan sebagainya. Sedangkan faktor psikisnya adalah inteligensi dan

non inteligensi seperti misalnya motivasi, cara belajar, minat, ataupun tingkat

aspirasi. Adapun faktor di luar individu antara lain adalah pengaturan proses

belajar di sekolah, faktor sosial maupun iklim belajar mengajar.

Tahun 1970 di Amerika Serikat dilakukan serangkaian studi observasi

terhadap lingkungan kelas. Dari studi ini disimpulkan bahwa prinsip pengajaran,

praktek pengajaran dan profil tingkah laku berhubungan dan mempengaruhi

prestasi siswa (Anderson, 1987, dalam Ramelan, 1989). Dengan demikian,

peristiwa yang terjadi di dalamnya dan iklim psikologis yang tercermin di

dalamnya berkaitan erat dengan tingkah laku individu yang berada dalam

lingkungan tersebut.

Reilly dan Lewis (1983) memberikan batasan mengenai iklim kelas yaitu yang

mengarah pada dimensi psikologis dan sosial seperti tingkat kedisiplinan,

fleksibilitas, kecemasan, kontrol guru, aktivitas dan stimulasi.

Sedangkan Engel dan Tannenbaum (1973 dalam Ramelan, 1989) memberikan

batasan mengenai iklim kelas yaitu iklim psikologis yang dapat dijelaskan dalam

istilah harapan, sangsi, dan kode yang terdapat dalam pertukaran individu-sosial,

seperti kegiatan belajar yang spesifik, metode pengajaran oleh guru, perlengkapan

dan penilaian (evaluasi).

Dari dua pendapat tersebut dapat diambil definisi mengenai iklim kelas yaitu

kondisi psikologis yang tercermin dari suatu lingkungan kelas sebagai tempat

belajar mengajar sebagaimana yang dipersepsikan oleh individu yang ada

didalamnya. Kondisi psikologis tersebut terbentuk karena adanya faktor-faktor

Page 42: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

31

yang ada dalam lingkungan kelas itu seperti faktor administratif, disiplin,

formalitas, emosi, sosial, di mana kesemuanya tidak terpisahkan dan saling

berinteraksi sehingga mempengaruhi individu di dalamnya. Disini terlibat juga

proses persepsi yaitu bagaimana seseorang melihat, mendengar atau merasakan

lingkungan di sekitarnya, atau apa saja yang dialami oleh orang tersebut (Morgan,

King & Robinson, 1979, dalam Ramelan, 1989). Dengan demikian bagaimana

iklim kelas dalam suatu lingkungan kelas adalah sebagaimana yang dipersepsi

individu.

2.2.3 Karakteristik lingkungan kelas

Woolfolk (1987, dalam Ramelan, 1989) berpendapat bahwa lingkungan kelas

dan penghuni lingkungan tersebut, pengajar dan pelajar, saling berhubungan.

Masing-masing aspek dalam lingkungan tersebut saling mempengaruhi dan

membentuk karakteristik tertentu dan bagaimana sifat-sifat atau karakteristik yang

ada selanjutnya akan mempengaruhi “atmosphere” atau iklim psikologis

lingkungan kelas tersebut.

Doyle (dalam Woolfolk, 1987) mengemukakan enam karakteristik yang ada

dalam lingkungan kelas yaitu:

a. Lingkungan kelas bersifat multidimensional

Suatu lingkungan kelas berisi manusia, tugas-tugas, tekanan-tekanan atau

harapan-harapan tertentu. Masing-masing individu memiliki tujuan yang

berbeda-beda, kemampuan yang berbeda-beda dan motivasi yang berbeda-beda.

Demikian pula dengan jumlah dan sifat tugas ataupun derajat kesulitan tertentu.

Page 43: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

32

Dengan demikian tingkah laku-tingkah laku individu yang ada pun dipengaruhi

dan mempengaruhi berbagai faktor.

b. Lingkungan kelas bersifat berkesinambungan

Segala sesuatu dalam lingkungan kelas terjadi secara bersamaan. Pengajar yang

menerangkan pelajaran, pelajar yang memperhatikan, menulis atau membaca

terjadi dalam waktu berkesinambungan.

c. Lingkungan kelas bersifat “immediacy” (kesegeraan)

Sifat ini berkaitan dengan “langkah-langkah” yang cepat dalam kehidupan di

lingkungan kelas tersebut. Apa saja yang terjadi di lingkungan kelas selalu

bersamaan dan cepat. Interaksi pengajar dan pelajar, interaksi antar pelajar itu

sendiri terjadi berpuluh-puluh kali dalam satu hari dan dalam tempo yang cepat.

d. Lingkungan kelas bersifat tidak dapat diramalkan (unpredictable)

Segala kejadian-kejadian dalam lingkungan kelas dapat berlangsung secara

cepat dan tidak diduga. Proses belajar mengajar dapat saja terganggu bila ada

pelajar yang datang terlambat atau listrik tiba-tiba padam. Kejadian-kejadian

tersebut akan mempengaruhi proses belajar itu sendiri.

e. Lingkungan kelas bersifat umum (public)

Bagaimana pengajar menangani kegiatan belajar mengajar di kelas dilihat dan

dinilai oleh semua pihak karena lingkungan kelas bersifat umum. Pelajar akan

selalu memperhatikan bagaimana tingkah laku pengajar. Apa saja yang terjadi

dalam lingkungan kelas tersebut dapat dipersepsi secara sama atau berbeda.

Page 44: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

33

f. Lingkungan kelas memiliki nilai sejarah (historis)

Arti dari tingkah laku pengajar dan pelajar tergantung dari apa yang telah terjadi

pada saat-saaat sebelumnya. Bagaimana tingkah laku individu saat ini adalah

juga tergantung dari pengalaman-pengalamannya yang ia dapatkan di

lingkungan itu.

2.2.4 Dimensi-dimensi iklim kelas

Beberapa peneliti motivasi memfokuskan pada faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi orientasi tujuan penguasaan (mastery goal orientation). Walaupun

hal tersebut dipengaruhi oleh teori tujuan (goal theory), namun relevan dengan

struktur di dalam kelas. Epstein (1989 dalam Pintrich dan Schunk, 1996)

mengidentifikasi enam faktor yang terdapat di dalam kelas yang mempengaruhi

motivasi atau orientasi tujuan siswa, umumnya disingkat TARGET. Keenam

faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tugas yang harus dikerjakan oleh siswa (Task)

Dimensi Task berfokus pada desain aktivitas belajar dan pemberian tugas.

Berbagai strategi motivasi menghasilkan bermacam cara agar aktivitas ini

dapat meningkatkan orientasi tujuan penguasaan. Strategi-strategi tersebut

meliputi membuat pembelajaran menjadi menarik, membuat berbagai

macam tantangan untuk siswa, membantu siswa merancang tujuan yang

realistik, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam manajemen dan

pengorganisasian serta strategi yang efektif.

Page 45: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

34

2. Otonomi yang diberikan pada siswa ketika mereka sedang mengerjakan

tugas (Authority)

Dimensi Authority memperlihatkan kesempatan yang dapat siswa gunakan

untuk memainkan peran kepemimpinan dan mengembangkan rasa

kemandirian dan mengontrol aktivitas belajar. Authority sangat menunjang

dengan memperbolehkan siswa untuk berparisipasi dalam pengambilan

keputusan, memberikan siswa pilihan-pilihan dan peran kepemimpinan,

dan mengajarkan siswa kemampuan agar dapat memiliki tanggung jawab

dalam belajar. Persepsi siswa terhadap kompetensi akan meningkat di

dalam kelas yang memberikan kemandirian dalam kadar yang lebih besar.

3. Pemberian penghargaan bagi prestasi siswa (Recognition)

Dimensi Recognition berhubungan dengan penggunaan hadiah, insentif,

dan penghargaan yang memiliki konsekuensi penting terhadap motivasi

siswa dalam belajar. Untuk meningkatkan orientasi tujuan penguasaan,

Ames (1992 dalam Pintrich dan Schunk, 1996) merekomendasikan agar

guru menghargai usaha, peningkatan, dan hasil belajar siswa; memberikan

kesempatan bagi seluruh siswa untuk mendapatkan hadiah; dan

menggunakan bentuk penghargaan yang berbeda.

4. Pengorganisasian kelas sehingga siswa dapat saling bekerja sama dan

berinteraksi (Grouping)

Dimensi Grouping berfokus pada kemampuan siswa untuk bekerja sama

secara efektif dengan siswa lainnya. Untuk mengembangkan atmosfer

dimana keberagaman siswa tidak berakibat pada keberagaman motivasi,

Page 46: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

35

guru sebaiknya menyediakan kesempatan bagi siswa untuk bekerja sama

dalam kelompok dan interaksi antar sesama siswa di dalam kelas.

5. Pelaksanaan evaluasi (Evaluation)

Dimensi Evaluation meliputi metode yang digunakan untuk memonitor

dan menghitung pembelajaran yang siswa lakukan. Beberapa strategi

evaluasi yang efektif untuk meningkatkan kualitas motivasi siswa adalah

dengan mengevaluasi peningkatan dan penguasaan siswa, memberikan

kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan pekerjaan mereka, metode

evaluasi yang berbeda, dan menggunakan evaluasi khusus.

6. Penggunaan waktu di kelas yang berkaitan dengan penentuan waktu

penyelesaian tugas oleh siswa dan fleksibilitas jadwal kegiatan (Time)

Dimensi Time mengarah pada ketepatan dari suatu tugas yang harus

dikerjakan, tahapan instruksi, dan waktu yang dibutuhkan untuk

melengkapi tugas. Dimensi Time ini berhubungan erat dengan desain dari

tugas itu sendiri.

2.2.5 Persepsi siswa mengenai iklim kelas

Persepsi terhadap stimulus akan berdampak terhadap berbagai hal. Dalam

kaitannya dengan iklim kelas, guru merupakan objek yang sangat penting yang

akan dipersepsi. Pengajaran yang diberikan oleh guru akan dipersepsi oleh siswa.

Persepsi yang positif terhadap pengajaran akan membuat siswa merasakan

kesenangan dalam belajar, mendorong mereka untuk mempelajari materi lebih

Page 47: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

36

mendalam, dan pada akhirnya akan membuat siswa lebih terlibat dalam proses

belajar mengajar.

Church, Elliot dan Gable (2001) menyebutkan dari keenam faktor yang telah

disebutkan sebelumnya, ada tiga hal yang paling penting yang sangat

mempengaruhi pembentukan orientasi tujuan. Yang pertama diambil dari

“kategori siswa”, yaitu persepsi siswa terhadap kemampuan guru untuk

menyampaikan materi ajar secara menarik, sehingga mendorong siswa melakukan

pemikiran kritis dalam belajar dan menunjukkan aktivitas belajar yang

membutuhkan pemikiran tingkat tinggi. Guru yang dipersepsi mampu

menyampaikan materi ajar dengan menarik akan mendorong terbentuknya

orientasi tujuan penguasaan. Selain itu, dalam persepsi terhadap pengajaran guru

ini juga terlihat adanya metode pengajaran yang bersifat pemusatan terhadap

siswa, yaitu metode yang menjadikan siswa sebagai pusat perhatian, guru

memiliki harapan tinggi terhadap siswa, guru mampu menciptakan suasana belajar

yang menarik, dan mendorong peserta didik untuk berpikir sendiri serta

melakukan organisasi materi ajar sehingga mendorong siswa untuk lebih

termotivasi dalam belajar. Metode pengajaran ini akan mendorong terbentuknya

orientasi tujuan penguasaan. Sebaliknya, metode lain bersifat pemusatan terhadap

guru, yaitu metode yang menjadikan guru sebagai pusat, tidak memiliki harapan

tinggi terhadap siswa dan tidak mendorong siswa untuk berpikir mandiri dan

mengorganisasikan materi ajar (McCombs & Whisler, 1997).

Yang kedua diambil dari kategori “evaluasi”, yaitu persepsi siswa terhadap

evaluasi yang dilakukan guru. Evaluasi merupakan komponen integral dari

Page 48: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

37

pembelajaran. Persepsi terhadap evaluasi akan mendorong siswa untuk

mengadopsi orientasi tujuan performa. Ames dan Archer (1988) menemukan

bahwa situasi kelas yang terbentuk dapat mempengaruhi orientasi tujuan dan

selanjutnya mendorong perilaku yang berbeda pada siswa sesuai dengan orientasi

tujuan yang diadopsi. Berdasarkan evaluasi yang diberikan guru, ada dua macam

situasi kelas yang dapat dipersepsi siswa, yaitu situasi kelas yang menekankan

pada perbandingan kemampuan kognitif secara sosial dan situasi kelas yang

menekankan pada peningkatan diri, partisipasi, usaha dan pendekatan belajar yang

dilakukan siswa. Persepsi situasi kelas yang menekankan partisipasi, usaha dan

pendekatan belajar yang dilakukan peserta didik akan mendorong siswa untuk

mengadopsi orientasi tujuan penguasaan, sedangkan persepsi terhadap situasi

kelas yang menekankan perbandingan secara kognitif akan mengarahkan siswa

pada orientasi tujuan performa.

Hal ketiga yang diambil dari kategori “pengenalan kembali dan evaluasi”,

yaitu persepsi siswa mengenai pencapaian nilai dalam evaluasi yang diberikan.

Persepsi akan sulitnya memperoleh nilai yang baik akan berdampak negatif

terhadap prestasi belajar karena akan mendorong timbulnya orientasi tujuan

performa dan menimbulkan kecemasan.

Persepsi mengenai iklim kelas yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan

dengan penginterpretasian hal-hal yang diterima siswa di kelas, yang meliputi cara

pengajaran guru dan situasi belajar mengajar yang disebut sebagai persepsi

terhadap pembelajaran, serta persepsi terhadap evaluasi yang diberikan guru, yang

Page 49: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

38

secara tak langsung mempengaruhi penggunaan strategi belajar (strategi self-

regulated learning).

2.3 Penelitian-penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai strategi self-regulated learning yang dilakukan oleh

Zimmerman dan Martinez-Pons (1988) pada siswa sekolah menengah

menghasilkan empat belas kategori strategi self-regulated learning yang meliputi

self-evaluation, organizing and transforming, goal-setting and planning, seeking

information, keeping records and self-monitoring, environmental structuring, self-

consequences, rehearsing and memorizing, seeking peer, teacher, and adult

assistance, and reviewing notes, tests, or textbooks, ditambah satu respon yang

tidak termasuk strategi self-regulated learning yang diberi label other.

Dalam Santrock (2008) para peneliti telah menemukan bahwa siswa

berprestasi tinggi sering kali merupakan siswa yang juga mampu melakukan

pengaturan diri sendiri (Paris & Paris, 2001; Pintrich, 2000; Pintrich & Schunk,

2002; Zimmerman, 1998, 2000, 2001; Zimmerman & Schunk, 2001). Misalnya,

dibandingkan dengan siswa berprestasi rendah, siswa berprestasi tinggi

menentukan tujuan yang lebih spesifik, menggunakan lebih banyak strategi

belajar, memonitor sendiri proses belajar mereka, dan lebih sistematis dalam

mengevaluasi kemajuan mereka sendiri.

Hasil penemuan-penemuan peneliti menunjukkan bahwa banyak siswa yang

berprestasi rendah sekalipun memiliki potensi intelektual yang tinggi. Hal ini

Page 50: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

39

dijelaskan bahwa dibutuhkan faktor lain disamping kecerdasan, yaitu faktor

motivasi dan self-regulated learning (Hawadi, 2004).

Zimmerman dan Martinez-Pons (1988) menyebutkan bahwa faktor lingkungan

dan motivasi mempengaruhi siswa dalam menggunakan strategi self-regulated

learning. Hal ini dikarenakan siswa juga menggunakan strategi self-regulated

learning yang didasarkan pada faktor lingkungan seperti environmental

structuring, seeking social assistance from teacher, dan seeking or reviewing

information. Karenanya, faktor lingkungan atau dalam penelitian ini lebih

diarahkan pada lingkungan iklim kelas ini memiliki pengaruh tersendiri terhadap

strategi yang akan digunakan oleh siswa. Karena dalam teori sosial kognitif,

ketiga faktor yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan mempengaruhi

satu sama lain, meskipun akan berbeda kadarnya sesuai dengan konteks (kondisi)

yang terjadi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ames dan Archer (1988) dan penelitian

yang dilakukan oleh Church, Elliot dan Gable (2001) menyebutkan bahwa

persepsi siswa akan iklim kelas akan mempengaruhi orientasi tujuan belajar siswa

yang selanjutnya mempengaruhi perilaku belajar siswa. Bila siswa memiliki

persepsi iklim kelas yang positif maka akan mengadopsi orientasi tujuan

penguasaan dimana siswa dengan orientasi tujuan penguasaan akan melakukan

serangkaian strategi belajar yang efektif.

Page 51: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

40

2.4 Kerangka Berpikir

Lingkungan kelas dan iklim yang tercipta di dalamnya merupakan salah satu

aspek dalam konsep self-regulated learning, yaitu aspek environment.

Lingkungan kelas akan mempengaruhi aspek lain dalam konsep self-regulated

learning, yaitu person dan behavior. Dimensi-dimensi dalam lingkungan kelas ini

akan mempengaruhi aspek person, yaitu bagaimana siswa memproses dimensi-

dimensi dalam lingkungan kelas itu sehingga menghasilkan persepsi dan

selanjutnya persepsi itu sendiri akan menjadi penggerak dari perilaku siswa

tersebut. Bila ia mempersepsi lingkungan kelasnya dengan baik, maka orientasi

belajar yang diadopsi adalah orientasi tujuan penguasaan yang selanjutnya akan

mempengaruhi perilaku belajarnya, salah satunya dengan menggunakan strategi

self-regulated learning.

Strategi self-regulated learning merupakan implementasi dari persepsi yang

dihasilkan oleh siswa itu sendiri terhadap dimensi-dimensi lingkungan kelas.

Strategi self-regulated learning ini sangat berguna bagi siswa, karena dengan

menggunakan strategi self-regulated learning, akan membantu siswa dalam

mencapai prestasi belajar yang memuaskan.

Dalam Church, Elliot dan Gable (2001) disebutkan bahwa persepsi iklim kelas

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tujuan belajar yang bersifat

penguasaan terhadap kompetensi yang diharapkan dan penguasaan terhadap

tugas-tugas yang diberikan (mastery goals). Hal ini sesuai dengan strategi self-

regulated learning yang juga memiliki tujuan yang sama, yaitu pencapaian atas

Page 52: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

41

tujuan belajar yang telah ditetapkan dengan melakukan serangkaian usaha yang

aktif.

Serangkaian strategi self-regulated learning ini juga merupakan implementasi

dari persepsi siswa. Sehingga apa yang siswa persepsi akan lingkungan kelasnya

akan mempengaruhi strategi yang akan digunakannya.

Berdasarkan hal tersebut, diduga ada hubungan antara persepsi tentang iklim

kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning. Jika persepsi tentang

iklim kelas positif maka akan muncul perilaku-perilaku belajar yang baik, dan

sebaliknya jika persepsi tentang iklim kelas negatif maka kemungkinan siswa

tidak menunjukkan perilaku belajar yang baik.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Persepsi Positif

Dimensi-dimensi iklim kelas berupa persepsi siswa mengenai kemampuan

guru menyampaikan materi dan persepsi siswa mengenai metode pengajaran guru

(kategori Task), persepsi siswa mengenai evaluasi yang diberikan guru (kategori

Evaluation), dan persepsi siswa mengenai pencapaian nilai dalam evaluasi yang

diberikan guru (kategori Recognition dan Evaluation).

Dimensi-dimensi Iklim Kelas

Persepsi Negatif

12 Strategi Self-regulated

Learning

Page 53: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

42

2.5 Hipotesis

Dari kerangka berpikir di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: “Ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang iklim kelas

dengan penggunaan strategi self-regulated learning siswa SMA Negeri 2 Kota

Tangerang Selatan.”

H0: “Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang iklim

kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning siswa SMA Negeri 2

Kota Tangerang Selatan.”

H2:”Ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan strategi self-regulated

learning siswa putra dan siswa putri.”

H02:”Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan strategi self-

regulated learning antara siswa putra dan siswa putri.”

Page 54: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

43

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari jenis

penelitian, variabel penelitian, definisi variabel dan definisi operasional variabel,

populasi dan sampel, instrumen penelitian, proses uji coba instrumen, analisis

data, dan prosedur penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif. Dalam

Santoso (2007) penelitian kuantitatif (pendekatan rasional-empiris) dimulai

dengan problematik yang dihadapi penulis. Problematik atau permasalahan

tersebut dikaji secara teoritis dan dicari dasar-dasar rasionalitasnya. Berdasarkan

kajian teoritis yang ada, dirumuskan hipotesis atau jawaban sementara atau

dugaan atas masalah tersebut. Kemudian dilakukan pengumpulan data empiris,

untuk menguji hipotesis tersebut. Atas dasar pengujian atau analisa data diambil

kesimpulan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.

Karena dalam penelitian ini penulis ingin meneliti hubungan antara dua

variabel maka metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional.

Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar

kecilnya hubungan dua atau lebih variabel.

Page 55: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

44

3.2 Variabel Penelitian

Kerlinger (2000) membagi variabel ke dalam dua macam yaitu variabel bebas

(independent variable) yaitu variabel yang dipandang sebagai sebab kemunculan

varians. Variabel lainnya ialah terikat (dependent variable) yaitu konsekuensi atau

yang dipandang sebagai akibat. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:

Variabel bebas (independent variable) : Persepsi tentang iklim kelas

Variabel terikat (dependent variable) : Penggunaan strategi self- regulated

learning

3.3 Definisi Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Definisi variabel

a. Mengacu pada Matlin (2002), persepsi didefinisikan sebagai penggunaan

pengetahuan yang telah dimiliki untuk mengolah dan menginterpretasikan

stimulus yang diterima oleh indera. Stimulus dalam iklim kelas dapat berupa

kegiatan belajar yang spesifik, metode pengajaran oleh guru, perlengkapan dan

penilaian (evaluasi). Konsep ini mengacu pada definisi iklim kelas yang

dikemukakan oleh Engel dan Tannenbaum (1973 dalam Ramelan, 1989).

b.Strategi self-regulated learning merupakan aksi dan proses mendapatkan

informasi dan keterampilan secara langsung yang mengandung unsur melakukan

aksi, tujuan, dan implementasi persepsi oleh siswa. Konsep ini mengacu pada

teori Zimmerman (1989).

Page 56: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

45

3.3.2 Definisi operasional variabel

Persepsi tentang iklim kelas yang dimaksud adalah skor yang diperoleh

melalui pengukuran terhadap tiga hal yang paling mempengaruhi orientasi tujuan

yaitu persepsi siswa mengenai kemampuan guru menyampaikan materi dan

metode pengajaran oleh guru (kategori Task), persepsi siswa mengenai evaluasi

yang diberikan guru (kategori Evaluation), dan persepsi siswa mengenai

pencapaian nilai dalam evaluasi yang diberikan guru (kategori Recognition dan

Evaluation).

Sedangkan strategi self-regulated learning yang dimaksud adalah skor yang

diperoleh melalui pengukuran terhadap dua belas strategi self-regulated learning

yang disusun oleh Zimmerman dan Martinez-Pons yang meliputi evaluasi diri

(self-evaluation), pengaturan (organizing and transforming), penetapan dan

perencanaan tujuan (goal setting and planning), pencarian informasi (seeking

information), pencatatan (keeping records and monitoring), konsekuensi diri (self

consequences), pengulangan dan mengingat (rehearsing and memorizing),

meminta bantuan teman (seeking peer assistance), meminta bantuan guru (seeking

teacher assistance), mengulang catatan (reviewing notes), mengulang ujian atau

tugas (review test/work), dan membaca buku teks (review text book).

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Jumlah populasi dan sampel

Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati

(Eriyanto, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI

Page 57: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

46

(sebelas) SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 360 orang

sebagai populasi target karena siswa kelas XI dianggap sudah melakukan proses

adaptasi dengan lingkungan sekolah dan lingkungan kelas selama kurang lebih

satu tahun, dengan sebaran sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sebaran Populasi Penelitian

Kelas Jumlah XI IPA 1 42 XI IPA 2 42 XI IPA 3 42 XI IPA 4 42 XI IPA 5 40 XI IPA 6 41 Total siswa 249

Kelas Jumlah XI IPS 1 37 XI IPS 2 38 XI IPS 3 36 Total siswa 111

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu

yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa

mewakili populasi (Hasan, 2002).

Slovin dalam Sevilla (2006) menjelaskan bahwa dalam menentukan ukuran

sampel dari suatu populasi dapat menggunakan rumus:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = nilai kritis yang diinginkan (persen

kelonggaran ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan sampel)

n = N

1 + Ne2

bila dihitung menggunakan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel dengan

nilai kritis 10% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 78 orang.

Page 58: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

47

3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

random sampling technique yaitu metode pengambilan sampel dimana setiap

individu dalam populasi tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih

(Nasution, 1982). Setelah melakukan pengundian, yang menjadi sampel adalah

kelas XI IPA 2 (42 siswa) dan kelas IPS 2 (38 siswa).

3.5 Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis

menggunakan angket yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a. Bagian pertama berisi data subjek.

b. Bagian kedua berisi skala persepsi tentang iklim kelas yang didasarkan

pada tiga hal yang paling mempengaruhi yaitu persepsi siswa mengenai

kemampuan guru menyampaikan materi dan metode pengajaran oleh guru

(kategori Task), persepsi siswa mengenai evaluasi yang diberikan guru

(kategori Evaluation), dan persepsi siswa mengenai pencapaian nilai

dalam evaluasi yang diberikan guru (kategori Recognition dan

Evaluation). Agar lebih jelas, dapat dilihat melalui blue print berikut ini:

Page 59: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

48

Tabel 3.2 Blue print skala persepsi tentang iklim kelas (uji coba)

No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Kemampuan dan

metode pengajaran guru

1, 3, 7, 13, 16, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 35, 36, 40, 45, 46.

5, 8, 10, 12, 15, 17, 28, 31, 32, 33, 37, 39, 47.

29

2 Evaluasi yang diberikan guru

4, 9, 29, 43, 44.

2, 11, 19, 20, 25, 38, 48.

12

3 Pencapaian evaluasi 14, 41, 42. 6, 18, 30, 34. 7 Jumlah 24 24 48

c. Bagian ketiga berisi skala penggunaan strategi self-regulated learning

yang didasarkan pada dua belas strategi yang dikembangkan oleh

Zimmerman dan Martinez-Pons (1988). Kedua belas strategi tersebut

adalah evaluasi diri (self-evaluation), pengaturan (organizing and

transforming), penetapan dan perencanaan tujuan (goal setting and

planning), pencarian informasi (seeking information), pencatatan (keeping

records and monitoring), konsekuensi diri (self consequences),

pengulangan dan mengingat (rehearsing and memorizing), meminta

bantuan teman (seeking peer assistance), meminta bantuan guru (seeking

teacher assistance), mengulang catatan (reviewing notes), mengulang

ujian atau tugas (review test/work), dan membaca buku teks (review text

book). Agar lebih jelas, dapat dilihat melalui blue print berikut ini:

Page 60: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

49

Tabel 3.3 Blue print skala strategi self-regulated learning (uji coba)

No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Evaluasi diri 1, 3, 4, 5, 7, 9,

13, 15, 16, 19, 22, 65, 66.

24, 35, 63, 64. 17

2 Pengaturan

8, 23, 25, 26, 27, 36, 56, 57, 61.

37, 53, 54, 55, 58, 59, 60, 62.

17

3 Penetapan dan Perencanaan tujuan

6, 10, 11, 17. 14, 48. 6

4 Pencarian informasi 2, 18. 28, 52. 4 5 Pencatatan 29, 50. 49, 51. 4 6 Konsekuensi diri 12, 78. 47, 77. 4 7 Pengulangan dan

Mengingat 30, 31, 45. 38, 44, 46. 6

8 Mencari Bantuan dari Teman

32, 39. 43, 74. 4

9 Mencari Bantuan dari Guru

33, 76. 40, 73. 4

10 Peninjauan Ulang Catatan

20, 71. 34, 72. 4

11 Peninjauan Ulang Ujian atau Tugas

21, 75. 42, 70. 4

12 Peninjauan Ulang Buku Teks

67, 68. 41, 69. 4

Jumlah 45 33 78

Kedua skala di atas menggunakan skala Likert dengan jenjang lima pilihan,

agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah berikut ini:

Tabel 3.4 Skor skala

Favorable Skor Unfavorable Skor

Sangat sesuai 5 Sangat sesuai 1 Sesuai 4 Sesuai 2 Netral 3 Netral 3 Tidak sesuai 2 Tidak Sesuai 4 Sangat tidak sesuai 1 Sangat tidak sesuai 5

Page 61: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

50

3.6 Proses Uji Coba Instrumen

Dalam menentukan instrumen penelitian dilakukan beberapa tahapan yaitu:

1. Menentukan teori yang akan digunakan sebagai dasar penentuan instrumen

kedua skala yaitu teori dimensi iklim kelas yang dikemukakan oleh

Epstein (1988 dalam Pintrich dan Schunk, 1996) serta memfokuskan pada

tiga hal yang paling mempengaruhi orientasi tujuan dan selanjutnya

berkaitan erat dengan perilaku belajar siswa dan untuk skala penggunaan

strategi self-regulated learning digunakan strategi-strategi yang

dikembangkan oleh Zimmerman dan Martinez-Pons (1988).

2. Membuat item pernyataan untuk skala persepsi iklim kelas dan strategi self-

regulated learning.

3.7 Analisis Data

Untuk melihat apakah ada korelasi antara persepsi iklim kelas dengan penggunaan

strategi iklim kelas penulis menggunakan SPSS 16.0 for Windows.

Page 62: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

51

3.8 Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Subjek penelitian: (1) meminta izin kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 2

Tangerang Selatan, (2) menentukan tanggal penelitian dengan Kepala Sekolah

SMA Negeri 2 Tangerang Selatan.

b. Alat: (1) membuat skala persepsi tentang iklim kelas dan skala penggunaan

strategi self-regulated learning serta (2) melakukan uji coba dengan menyebar

kuesioner kepada 77 siswa dengan kriteria yang sama dengan sampel

penelitian, (3) menganalisa item yang telah diuji coba, (4) menyusun dan

merapikan kembali skala yang telah diuji coba untuk kemudian disebarkan

kepada subjek penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah instrumen yang akan digunakan siap, maka sesuai dengan kesepakatan

yang telah dibuat, penulis mengadakan penelitian pada tanggal 29 Maret 2010

sebagai berikut: (1) memilih subjek penelitian menggunakan teknik acak strata,

(2) membagikan kuesioner kepada subjek penelitian, (3) memberikan penjelasan

singkat mengenai cara mengisi kuesioner dan memberikan kesempatan kepada

subjek untuk bertanya, (4) memberi waktu kepada subjek untuk mengisi kuesioner

yang telah dibagikan dan meminta mereka memeriksa kembali kuesioner yang

telah diisi untuk menghindari kesalahan atau ketidak lengkapan dalam pengisian.

Page 63: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

52

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Berikut ini akan diuraikan gambar responden dalam penelitian ini berdasarkan

jenis kelamin.

Tabel 4.1 Responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 35 39% Perempuan 55 61%

Total 90 100% Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 90

responden penelitian ini, 55 orang (61%) berjenis kelamin perempuan, dan 35

orang (39%) berjenis kelamin laki-laki. Dalam penelitian ini jumlah responden

berjumlah 90 siswa yaitu 25% dari keseluruhan jumlah siswa kelas XI sebanyak

360 siswa.

4.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian

Setelah dilakukan uji instrumen penelitian pada tanggal 5 Maret 2010 terhadap

77 orang siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, maka dilakukan

tes validitas dan reliabilitas pada kedua skala yang digunakan.

Page 64: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

53

Tabel 4.2 Blueprint Skala Persepsi Tentang Iklim Kelas

No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Kemampuan dan

metode pengajaran guru

10, 17, 20. 3, 6, 7, 13, 16, 21.

9

2 Evaluasi yang diberikan guru

1, 12, 19. 4, 8, 9, 11, 15, 22.

9

3 Pencapaian evaluasi 5, 18. 2, 14. 4 Jumlah 8 14 22

Pada skala persepsi tentang iklim kelas dari 48 item yang dibuat terdapat 22

item yang dapat digunakan dalam penelitian dan 26 item tidak valid yang tidak

dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.3 Blueprint Skala Self-regulated Learning

No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Evaluasi diri 1, 2, 5, 7, 9,

13, 51. 15, 49, 50. 10

2 Pengaturan 4, 14, 16, 17, 18, 25, 43, 47.

26, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 48.

16

3 Penetapan dan Perencanaan tujuan

3, 6, 10. 8, 36. 5

4 Pencarian informasi - 19, 39. 2 5 Pencatatan 20. 37, 38. 3 6 Konsekuensi diri 60 35, 59. 3 7 Pengulangan dan

Mengingat 21, 34. 27, 33. 4

8 Mencari Bantuan dari Teman

22, 28. 32, 56. 4

9 Mencari Bantuan dari Guru

23, 58. 29, 55. 4

10 Peninjauan Ulang Catatan

11, 53. 24, 54. 4

11 Peninjauan Ulang Ujian atau Tugas

12, 57. 31, 52. 4

12 Peninjauan Ulang Buku Teks

- 30 1

Jumlah 30 30 60

Page 65: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

54

Pada skala self-regulated learning dari 78 item yang dibuat terdapat 60 item

valid yang dapat digunakan dalam penelitian dan 18 item tidak valid yang tidak

dapat digunakan dalam penelitian.

Selanjutnya, kedua skala tersebut diuji reliabilitasnya dengan menggunakan

Alpha Cronbach. Pada skala persepsi tentang iklim kelas, diperoleh hasil

koefisien reliabilitas sebesar 0,792 sedangkan pada skala self-regulated learning

diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,938 yang berarti data tersebut

reliabel. Sebagaimana dalam Azwar (2005) semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati 1,00 berarti semakin tinggi tingkat reliabilitas.

4.3 Uji Persyaratan

4.3.1 Uji Normalitas

Data-data berskala interval sebagai hasil suatu pengukuran pada umumnya

mengikuti asumsi ditribusi normal. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan

suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Maka untuk mengetahui kepastian

sebaran data yang diperoleh, harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang

bersangkutan.

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Shapiro-

wilk untuk menguji kebaikan kesesuaian (goodness of fit) dikarenakan jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini kurang dari 100 orang (Kuncono,

2004).

Page 66: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

55

Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah :

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 = Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05:

Jika probabilitas > 0,05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 , maka H0 ditolak

1. Uji Normalitas Skala Persepsi Tentang Iklim Kelas

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 16.0 diperoleh hasil uji normalitas data pada skala persepsi tentang iklim

kelas sebagai berikut :

Tabel 4.4 Uji Normalitas Skala Persepsi Tentang Iklim Kelas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor persepsi iklim kelas .085 90 .136 .987 90 .515

skor SRL .055 90 .200* .993 90 .940

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4.4, signifikansi uji normalitas data pada skala persepsi

tentang iklim kelas diperoleh angka sebesar 0,515 maka dengan menggunakan

signifikansi 5%, dapat diketahui bahwa probabilitas 0,515 > 0,05 sehingga dapat

Page 67: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

56

disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Berikut ini gambar diagram

scatterplot skala persepsi tentang iklim kelas keluaran SPSS 16.0.

Gambar 4.1 Q-Q Plot Skala Persepsi Tentang Iklim Kelas

Dari gambar 4.1 dapat terlihat bahwa sebaran data variabel skala persepsi

tentang iklim kelas berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke

kanan atas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.

Untuk mengetahui tingkat persepsi siswa tentang iklim kelas, maka penulis

melakukan kategorisasi untuk setiap responden. Rentangan skor adalah 88 karena

dalam penelitian ini peneliti menggunakan 5 pilihan jawaban. Skor terendah

adalah 1x22=22, skor tertinggi adalah 5x22=110, luas sebaran=110-22=88, σ=

88/6=15 (pembulatan) dan µ= 22x3=66. Rentang dibagi menjadi tiga interval

dengan kategori positif, cukup positif dan kurang positif.

Page 68: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

57

Adapun norma kategorisasinya sebagai berikut :

X > (µ + 1σ) X > 81 Positif

(µ + 1 σ) ≥ X ≥ (µ - 1 σ) 81≥ X ≥ 51 Cukup positif

X < (µ - 1 σ) X < 51 Kurang positif

Gambar 4.2 Histogram Skala Persepsi Tentang Iklim Kelas

Dari 90 orang responden diperoleh 7 orang kategori positif, dan 83 orang

kategori cukup, dan tidak ada yang termasuk kategori kurang. Hal ini

menggambarkan bahwa persepsi siswa tentang iklim kelas cukup positif.

Page 69: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

58

2. Uji Normalitas Skala Self-regulated Learning

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan

program SPSS versi 16.0 diperoleh hasil uji normalitas data pada skala self-

regulated learning sebagai berikut :

Tabel 4.5 Uji Normalitas Skala Self-regulated learning

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor persepsi iklim kelas .085 90 .136 .987 90 .515

skor SRL .055 90 .200* .993 90 .940

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari tabel 4.5 dapat diketahui hasil uji normalitas data pada skala self-

regulated learning diperoleh angka probabilitas 0,940 dengan menggunakan taraf

signifikansi 5%. Maka dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,940 > 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot skala kecerdasan emosi siswa

keluaran SPSS 16.0

Page 70: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

59

Gambar 4.3 Q-Q Plot Skala Self-regulated Learning

Dari gambar 4.3 dapat terlihat bahwa sebaran data variabel skala self-

regulated learning berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke

kanan atas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.

Untuk mengetahui tingkat self-regulated learning, maka penulis melakukan

kategorisasi untuk setiap responden. Rentangan skor adalah 240 karena dalam

penelitian ini peneliti menggunakan 5 pilihan jawaban. Skor terendah adalah

1x60=60, skor tertinggi adalah 5x60=300, luas sebaran=300-60=240,

σ=240/6=40, dan µ=60x3=180.

Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori tinggi, sedang dan

rendah. Adapun norma kategorisasinya sebagai berikut :

Page 71: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

60

X > (µ + 1 σ) X > 220 Baik

(µ + 1 σ) ≥ X ≥ (µ - 1 σ) 220 ≥ X ≥ 140 Cukup

X < (µ - 1 σ) X < 140 Kurang

Gambar 4.4 Histogram Skala Self-regulated Learning

Dari 90 orang responden diperoleh data bahwa terdapat 34 orang kategori

baik dan 56 orang kategori cukup, dan tidak ada yang termasuk kategori kurang.

Hal ini mengambarkan bahwa self-regulated learning siswa cukup baik.

Page 72: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

61

4.3.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data

dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan

menggunakan rumus One-Way Anova.

Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah :

H0 : varians data bersifat homogen

H1 : varians data bersifat tidak homogen

Pengambilan keputusan dengan menggunakan uji probabilitas :

1. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima

2. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS

versi 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Based on Mean .000 1 88 1.000

Based on Median .000 1 88 .991

Based on Median and with

adjusted df .000 1 87.619 .991

srl

Based on trimmed mean .000 1 88 .985

Based on Mean 1.153 1 88 .286

Based on Median 1.172 1 88 .282

Based on Median and with

adjusted df 1.172 1 81.385 .282

iklim kelas

Based on trimmed mean 1.136 1 88 .289

Page 73: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

62

Hasil penghitungan uji homogenitas pada skala persepsi tentang iklim kelas

dihasilkan signifikansi probabilitas sebesar 0,286, sedangkan signifikansi

probabilitas yang dihasilkan pada skala self-regulated learning adalah sebesar

1,000. Karena nilai signifikansi probabilitas yang didapat pada kedua variabel >

0,05, maka sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi

yang homogen.

4.4 Uji Korelasi

Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini

menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson. Dalam penghitungannya,

peneliti menggunakan program SPSS versi 16.0. Berikut ini adalah hasil

perhitungannya:

Tabel 4.7

Correlations

skor persepsi iklim

kelas skor SRL

Pearson Correlation 1 .450**

Sig. (2-tailed) .000

skor persepsi iklim kelas

N 90 90

Pearson Correlation .450** 1

Sig. (2-tailed) .000 skor SRL

N 90 90

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 74: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

63

Dari tabel di atas bahwa koefisien korelasi atau r hitung (0,450) > r tabel

(0,207), pada taraf signifikansi 5%. Maka hipotesis nihil (H0) yang menyatakan

bahwa tidak ada hubungan antara persepsi tentang iklim kelas dengan penggunaan

strategi self-regulated learning ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

H1 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara persepsi tentang iklim kelas

dengan penggunaan strategi self-regulated learning diterima.

4.5 Uji t-test

Setelah melakukan uji korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

kedua variabel, penulis selanjutnya melakukan t-test untuk melihat apakah ada

perbedaan self-regulated learning antara siswa putra dan siswa putri.

Tabel 4.8

Independent Samples Test srl

Equal variances assumed Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .000

Sig. 1.000 t-test for Equality of Means T -2.506 -2.485 Df 88 70.531 Sig. (2-tailed) .014 .015 Mean Difference -11.83636 -11.83636 Std. Error Difference 4.72368 4.76344 95% Confidence Interval of the Difference Lower -21.22369 -21.33549 Upper -2.44904 -2.33724

Page 75: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

64

Dari tabel diatas didapat hasil F sebesar 0,000 dan nilai p sebesar 1. Maka

p > 0,05, maka data homogen. Hipotesis untuk uji t adalah:

H0: Tidak ada perbedaan self-regulated learning antara siswa putra dan siswa

putri.

H1: Ada perbedaan self-regulated learning antara siswa putra dan siswa putri.

Hasil t adalah sebesar -2,506 dan nilai p sebesar 0,014. maka p < 0,05, maka

H0 ditolak dan H1 diterima, yang menyatakan ada perbedaan self-regulated

learning antara siswa putra dan siswa putri.

Selanjutnya, perbedaan antara siswa putra dan siswa putri dihitung melalui uji

crosstabs. Hasilnya siswa putri lebih sering menggunakan strategi evaluasi diri

(2,2%), mencari bantuan (teman dan guru) (38,9%), pencatatan (7,8%), penetapan

dan perencanaan tujuan (1,1%), pengaturan (1,1%), pengulangan dan mengingat

(1,1%), dan peninjauan ulang (catatan, ujian/tugas dan buku teks) (26,7%),

sedangkan siswa putra lebih sering menggunakan strategi konsekuensi diri (6,7%)

dan pencarian informasi (14,4%). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa siswa

SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan lebih cenderung melakukan strategi

mencari bantuan, baik dari teman maupun guru.

Page 76: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

65

4.6 Uji Regresi Linear

Untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah yang

berbunyi: “berapa besar sumbangan yang diberikan persepsi tentang iklim kelas

kepada penggunaan strategi self-regulated learning?”

Maka penjelasan hasil uji regresi linear adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 9127.266 1 9127.266 22.393 .000a

Residual 35867.634 88 407.587 1

Total 44994.900 89

a. Predictors: (Constant), skor persepsi iklim kelas

b. Dependent Variable: skor SRL

Berdasarkan tabel hasil uji SPSS di atas,didapat F hitung sebesar 22,393,

degree of freedom yang didapat sebesar 1 dan 88 dengan taraf signifikansi 0,05,

didapat nilai 3,96. Karena F hitung yakni 22,393 lebih besar dari F tabel yakni

3,96, yang artinya terdapat sumbangan yang diberikan persepsi tentang iklim

kelas kepada penggunaan strategi self-regulated learning. Untuk mengetahui

besarnya sumbangan yang diberikan persepsi tentang iklim kelas kepada

penggunaan strategi self-regulated learning dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Page 77: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

66

Tabel 4.10

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .450a .203 .194 20.18878

a. Predictors: (Constant), skor persepsi iklim kelas

b. Dependent Variable: skor SRL

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa R Square sebesar 0,203, nilai R Square

adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar sumbangan yang diberikan

variabel persepsi tentang iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated

learning. Sumbangan yang diberikan sebesar 20,3%. Sedangkan 79,7%

dipengaruhi oleh faktor lain tidak diteliti.

Page 78: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

67

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada bab 4, maka diperoleh kesimpulan dari

penelitian ini bahwa:

1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang iklim kelas

dengan penggunaan strategi self-regulated learning. Artinya, semakin positif

persepsi siswa tentang iklim kelas, semakin baik pula penerapan strategi self-

regulated learningnya.

2. Terdapat perbedaan penggunaan strategi self-regulated learning antara siswa

dan siswi. Dimana penerapan strategi self-regulated learning siswi lebih baik

daripada siswa.

3. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa persepsi tentang iklim kelas

memberikan sumbangan sebesar 20,3% terhadap penggunaan strategi self-

regulated learning.

5.2 Diskusi

Berdasarkan kesimpulan di atas, dinamika hubungan persepsi tentang iklim

kelas dengan penggunaan strategi self-regulated learning dapat dijelaskan sebagai

Page 79: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

68

berikut. Siswa yang memiliki persepsi iklim kelas yang positif akan dapat

mengatur perilaku belajarnya dengan baik. Hal ini dapat dijadikan tolak ukur

bahwa siswa akan melakukan serangkaian strategi belajar yang dapat

membantunya mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

Persepsi mengenai lingkungan kelasnya ini akan mempengaruhi aspek

perilaku (behavior), sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi dalam

lingkungan kelas (dimensi-dimensi iklim kelas) akan mempengaruhi perilaku atau

strategi yang akan digunakan siswa dalam belajar (strategi self-regulated

learning).

Church, Elliot dan Gable (2001) menyebutkan dari keenam dimensi iklim

kelas, ada tiga hal yang paling penting yang sangat mempengaruhi pembentukan

orientasi tujuan, yaitu kategori siswa, kategori evaluasi, dan kategori pengenalan

kembali dan evaluasi. Ketiga kategori tersebut mempengaruhi persepsi siswa di

kelas dan selanjutnya akan berdampak pada strategi belajar yang akan diterapkan

oleh siswa.

Hubungan antara persepsi tentang iklim kelas dengan penggunaan strategi

self-regulated learning tersebut dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yaitu

dengan r hitung (0,450) > r tabel (0,207), pada taraf signifikansi 5% maka H0

ditolak dan H1 diterima.

Page 80: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

69

Penelitian yang dilakukan oleh penulis juga menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan penggunaan strategi self-regulated learning antara siswa putra dan

siswa putri. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t-test yang menunjukkan hasil

0,014 < 0,05 yang berarti H02 ditolak dan H2 diterima. Hasil penelitian ini

menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman dan Martinez-Pons

(1990) yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan antara siswa putra dan siswa

putri dalam self-regulated learning.

Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa sumbangan persepsi tentang iklim

kelas adalah sebesar 20,3% terhadap penggunaan strategi self-regulated learning.

Hal ini berarti persepsi tentang iklim kelas memberikan sumbangan walau tidak

dalam jumlah besar.

Bagaimanapun penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain jumlah item

yang banyak sehingga mungkin menyebabkan responden jenuh dan mengisi

angket tidak secara maksimal sehingga dapat mempengaruhi skor penelitian.

Keterbatasan lainnya dalam penelitian ini adalah pernyataan item yang

mengandung social desireability.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian berikut ini dikemukakan beberapa

saran teoritis dan praktis yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian

selanjutnya, yaitu:

Page 81: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

70

Saran teoritis:

a. Untuk penelitian yang sejenis selanjutnya ada baiknya menambah jumlah

responden, misal mengambil sampel dari kelas X dan kelas XII agar dapat

membandingkan apakah perbedaan kelas mempengaruhi self-regulated

learning.

b. Untuk penelitian selanjutnya ada baiknya mencari faktor-faktor lain yang

mempengaruhi self-regulated learning, seperti self-efficacy atau proses

metakognitif yang dilakukan siswa.

Saran Praktis:

Dari hasil penelitian, sumbangan persepsi tentang iklim kelas terhadap

penggunaan strategi self-regulated learning yaitu sebesar 20,3% yang berasal dari

faktor siswa dan guru. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang iklim

kelas menjadi tolak ukur untuk melihat bagaimana siswa selanjutnya melakukan

serangkaian strategi belajar yang baik guna mencapai tujuan belajar yang telah

ditetapkan. Hal ini juga menunjukkan bahwa guru merupakan tokoh sentral yang

menjadi faktor penting pertama yang akan dipersepsikan siswa. Sehingga setiap

guru hendaklah memahami besarnya peranan yang dimainkan. Dan setiap guru

menampilkan keteladanan yang baik agar siswa memiliki persepsi yang baik

terhadap lingkungan belajarnya yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku

belajarnya. Hasil uji crosstabs juga menunjukkan kecenderungan strategi self-

regulated learning siswa SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yaitu mencari

Page 82: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

71

bantuan baik dari teman maupun guru. Karena itu disarankan agar guru dapat

membantu siswa mengembangkan strategi self-regulated learning lainnya dan

mempertahankan strategi yang sudah ada, misalnya seperti memilih tutor sebaya

untuk membantu siswa lain yang memiliki kesulitan dalam belajar.

Sementara bagi siswa, diharapkan dapat membiasakan diri menggunakan

serangkaian strategi self-regulated learning yang efektif guna mencapai sasaran

belajar yang telah ditetapkan.

Page 83: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

72

DAFTAR PUSTAKA

Ames, Carole and Jennifer Archer. Copyright 1988. Achievement Goals in The

Classroom: Students’ Learning Strategies and Motivation Processes. Journal

of Educational Psychology Vol. 80 No. 3, 260-267.

Chaplin, JP. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Church, MA., AJ. Elliot and SL.,Gable. Copyright 2001. Perceptions of Classroom

Environment, Achievement Goals, and Achievement Outcomes. Journal of

Educational Psychology Vol. 93 No. 1, 43-54.

Eriyanto. 2007. Teknik Sampling. Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara Yogyakarta.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hawadi, Reni Akbar. 2006. Akselerasi: A-Z Informasi Program Percepatan Belajar

dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: PT. Gramedia.

Kerlinger, Fred N. 2000. Foundations of Behavioral Research. Harcourt College

Publisher.

Kuncono. 2004. Aplikasi Komputer Psikologi: Diktat Kuliah dan Panduan

Praktikum. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia.

Marsh, HW., JHS. Cheng and AJ. Martin. Copyright 2008. A Multilevel Perspective

on Gender in Classroom Motivation and Climate: Potential Benefit of Male

Page 84: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

73

Teachers for Boys?. Journal of Educational Psychology Vol. 100 No. 1, 78-

95.

Matlin, MW. 2002. Cognition. New York: Thomson Learning, Inc.

McCombs, BL and JS. Whisler. 1997. The Learner-centered Classroom and School:

Strategies for Increasing Student Motivation and Achievement. Colorado:

Aurora.

Nasution, S. 1982. Metode Research. Bandung: Penerbit Jemmars.

Nugroho. 2003. Model Peningkatan Self-regulated Learning(Studi tentang

keterkaitan antara proses pembelajaran konstruktivism, kecerdasan

emosional, berpikir kreatif, dan berpikir kritis serta self-regulated learning

pada siswa sekolah menengah umum favorit di Semarang). Disertasi UI

Depok.

Pintrich, Paul R and Dale H. Schunk. 1996. Motivation in Education, Theory,

Research, and Applications. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Ramelan, RR Hastuti. 1989. Hubungan antara Iklim Kelas dengan Tingkat Aspirasi

Akademik dan Kesehatan Mental Mahasiswa: Penelitian di Lingkungan IPB.

Skripsi UI Depok.

Reilly, Robert R and Ernest L. Lewis. 1983. Educational Psychology: Applications

for Classroom Learning and Instruction. New York: MacMillan Publishing

Company.

Page 85: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

74

Santoso, Gempur. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:

Pretasi Pustaka Publisher.

Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Sevilla, Ochave, Punsalan, Regala and Uriarte. 2006. Pengantar Metode Penelitian.

Jakarta: UI Press.

Woolfolk, Anita E. 2004. Educational Psychology. Boston: Pearson.

Zaenah. 2007. Gambaran Self-Regulated Learning Mahasiswa Universitas Terbuka.

Skripsi UI Depok.

Zimmerman, Barry J and Manuel Martinez-Pons. Copyright 1988. Construct

Validation of a Strategy Model of Student Self-Regulated Learning. Journal of

Educational Psychology Vol. 80 No. 3, 284-290.

Zimmerman, Barry J. Copyright 1989. A Social Cognitive View of Self-Regulated

Learning. Journal of Educational Psychology Vol. 81 No 3, 329-339.

Zimmerman, Barry J and Manuel Martinez-Pons. Copyright 1990. Student

Differences in Self-Regulated Learning: Relating Grade, Sex, and Giftedness

to Self-Efficacy and Strategy Use. Journal of Educational Psychology Vol. 82

No. 1, 51-59.

Page 86: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG IKLIM KELAS DENGAN PENGGUNAAN STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING

SISWA SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat

mencapai gelar Sarjana Psikologi

Oleh: SYIFA NADLIFAH NIM: 105070002260

Di bawah bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II Dra. Netty Hartati, M.Si Solicha, M.Si NIP: 19531002 198303 2 001 NIP: 19720415 199903 2 001

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 87: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Hubungan Persepsi Tentang Iklim Kelas dengan Penggunaan Strategi Self-regulated Learning Siswa SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan” telah diujikan dalam sidang munaqosyah fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 4 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana psikologi.

Jakarta, 4 Juni 2010

Sidang Munaqosyah

Ketua merangkap Anggota Sekertaris merangkap Anggota

Jahja Umar, Ph.D Dra.Fadhilah Suralaga, M.Si NIP: 130 885 522 NIP: 1956123 198303 2 001

Anggota:

Penguji I Penguji II

Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si Dra. Netty Hartati, M.Si NIP: 1956123 198303 2 001 NIP: 19531002 198303 2 001

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Netty Hartati, M.Si Solicha, M.Si NIP: 19531002 198303 2 001 NIP: 19720415 199903 2 001

Page 88: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

DAFTAR REFERENSI

Halaman No Nama Rujukan/Sumber Skripsi Referensi

Paraf Pembimbing

1 Ames, Carole and Jennifer Archer. Copyright 1988. Achievement Goals in The Classroom: Students’ Learning Strategies and Motivation Processes. Journal of Educational Psychology Vol. 80 No. 3, 260-267.

2, 2 260, 261

2 Chaplin, JP. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

32 358

3 Church, MA., AJ. Elliot and SL.,Gable. Copyright 2001. Perceptions of Classroom Environment, Achievement Goals, and Achievement Outcomes. Journal of Educational Psychology Vol. 93 No. 1, 43-54.

40 44

4 Eriyanto. 2007. Teknik Sampling. Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara Yogyakarta.

52 61

5 Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

53 58

6 Hawadi, Reni Akbar. 2006. Akselerasi: A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: PT. Gramedia.

43 78

7 Kerlinger, Fred N. 2000. Foundation of Behavioral Research. Harcourt College Publisher.

50

8 Kuncono. 2004. Aplikasi Komputer Psikologi: Diktat Kuliah dan Panduan

63 71

Page 89: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

Praktikum. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia.

9 Marsh, HW., JHS. Cheng and AJ. Martin. Copyright 2008. A Multilevel Perspective on Gender in Classroom Motivation and Climate: Potential Benefit of Male Teachers for Boys?. Journal of Educational Psychology Vol. 100 No. 1, 78-95.

7 78

10 Matlin, MW. 2002. Cognition. New York: Thomson Learning, Inc.

32 32

11 McCombs, BL and JS. Whisler. 1997. The Learner-centered Classroom and School: Strategies for Increasing Student Motivation and Achievement. Colorado: Aurora.

41

12 Nasution, S. 1982. Metode Research. Bandung: Penerbit Jemmars.

53 101

13 Nugroho. 2003. Model Peningkatan Self-regulated Learning(Studi tentang keterkaitan antara proses pembelajaran konstruktivism, kecerdasan emosional, berpikir kreatif, dan berpikir kritis serta self-regulated learning pada siswa sekolah menengah umum favorit di Semarang). Disertasi UI Depok.

28 50

14 Pintrich, Paul R and Dale H. Schunk. 1996. Motivation in Education, Theory, Research, and Applications. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

4, 37 341, 361

Page 90: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

15 Ramelan, RR Hastuti. 1989. Hubungan antara Iklim Kelas dengan Tingkat Aspirasi Akademik dan Kesehatan Mental Mahasiswa: Penelitian di Lingkungan IPB. Skripsi UI Depok.

33, 35 18, 21

16 Reilly and Lewis. 1983. Educational Psychology: Applications for Classroom Learning and Instruction. New York: Macmillan Publishing Company.

34 465

17 Santoso, Gempur. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Pretasi Pustaka Publisher.

49 7

18 Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

3, 5, 15, 21, 22 483, 296, 296, 298, 298

19 Sevilla, Ochave, Punsalan, Regala and Uriarte. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.

53 161

20 Woolfolk, Anita E. 2004. Educational Psychology. Boston: Pearson.

16 478

21 Zaenah. 2007. Gambaran Self-Regulated Learning Mahasiswa Universitas Terbuka. Skripsi UI Depok.

15, 16, 21 10, 11, 16

22 Zimmerman, Barry J and Manuel Martinez-Pons. Copyright 1988. Construct Validation of a Strategy Model of Student Self-Regulated Learning. Journal of Educational Psychology Vol. 80 No. 3, 284-290.

17 284

Page 91: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

23 Zimmerman, Barry J. Copyright 1989. A Social Cognitive View of Self-Regulated Learning. Journal of Educational Psychology Vol. 81 No 3, 329-339.

6, 15, 15, 15, 17, 20

329, 330, 329, 329, 329, 337

24 Zimmerman, Barry J and Manuel Martinez-Pons. Copyright 1990. Student Differences in Self-Regulated Learning: Relating Grade, Sex, and Giftedness to Self-Efficacy and Strategy Use. Journal of Educational Psychology Vol. 82 No. 1, 51-59.

7 54

Jakarta, 17 Mei 2010 Syifa Nadlifah NIM: 105070002260

SURAT KETERANGAN UJI REFERENSI

Page 92: HUBUNGAN PERSEPSI IKLIM KELAS - repository.uinjkt.ac.id · Dalam pembelajaran siswa di sekolah, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku belajar siswa, salah satunya adalah

Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Solicha, M.Si. NIP : 19720415 1999 03 2 001 Pembimbing : II Menerangkan bahwa seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang disusun oleh Nama : Syifa Nadlifah NIM : 105070002260 Judul Skripsi : Hubungan Persepsi Tentang Iklim Kelas dengan Penggunaan Strategi

Self-Regulated Learning Siswa SMA Negeri 2 Tangerang Selatan. Telah diuji kebenarannya dan mahasiswa tersebut telah menunjukkan bukti berupa seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skrispinya. Dengan demikian mahasiswa tersebut layak untuk mengikuti sidang skripsi (munaqasah). Jakarta, 17 Mei 2010 Dosen Pembimbing Skripsi Solicha, M.Si. NIP. 19720415 1999 03 2 001