117
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA WANITA BERTUBUH BESAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Meilan Anggraini NIM : 129114023 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019

HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA

WANITA BERTUBUH BESAR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh

Meilan Anggraini

NIM 129114023

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

ii

iii

iv

HALAMAN MOTTO

ldquojangan kamu kehilangan harapan dan jangan pula kamu

bersedih hatirdquo(QS Ali imran139)

ldquoEverything will be alright in the end

If itrsquos not alright then itrsquos not the endrdquo (UNKNOW) mdashRhapsody

You will never reach your destination if you stop and throw stones at

every dog that barks (Winston Churcill)

Aku meyakini bahwa jika aku berhasil merealisasikan dan

membangun mimpiku kebahagiaan akan datang dengan sendirinya

untuk mewarnai hidupkumdashRhapsody

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Tuhan Yang Maha Esa

yang selalu menyertai dan membimbingku

dalam setiap langkahku

Keluargaku terutama ayah dan ibuku

yang selalu mendoakan mendukung

dan menanyakan kemajuanku

Teman-teman sahabat dan orang-orang

yang aku sayangi

Terima kasih atas dukungan doa bantuan serta inspirasi

yang diberikan padaku selama pengerjaan skripsi ini

Terimakasih kuucapkan dari lubuk hatiku yang terdalam untuk Allah Yang Maha

Kuasa dosen pembimbing Skripsi yang sangat baik dan begitu tulus

membimbingku serta sahabat dan kerabat setia yang selalu mendengar keluh

kesahku dalam setiap doa yang tak pernah terlambat menepati janji dan selalu

memberikan yang terbaik melebihi apa yang aku minta

Dengan bangga dan perasaan bahagia kupersembahkan Skripsi bukti perjuangan

dan tanggung jawab ini kepada

Bapak Ardy Basuki dan Ibu Bos Susi Sujiandri yang tidak pernah lelah dan sabar

menanti datangnya kabar bahagia pendaftaran ujian pendadaran Terima kasih

vi

untuk seluruh penguatan nasehat jerih payah ldquoprihatinrdquo bimbingan dan doa yang

tanpa henti terus mengalir hingga aku dapat menjadi seperti sekarang ini

Untuk teman-teman seperjuangan terima kasih sudah membuatku terus punya

semangat untuk menyelesaikan tanggung jawab ini doaku selalu bersama kalian

guys ingat jika kalian sudah merasa pusing dan bingung itu petanda kalian sedang

mengusahakan sesuatu

vii

viii

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADAWANITA BERTUBUHBESAR

Meilan Anggraini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara citra tubuh

dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan tingkat keprcayaan

diri pada wanita bertubuh besar Subjek dalam penelitian ini sebanyak 120 wanita

bertubuh besar yang memiliki rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert yaitu

skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri Reliabilitas kedua skala diuji

menggunakan analisis Alpha Cronbanch Hasil koefisien reliabilitas skala citra

tubuh sebesar 0896 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0928

Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho Hasil

koefisien korelasi (r) antara citra tubuh dan kepercayaan diri adalah sebesar 0614

dengan nilai signifikansi p sebesar 0000 Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara citra tubuh dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

Kata kunci citra tubuh kepercayaan diri wanita bertubuh besar

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 2: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

ii

iii

iv

HALAMAN MOTTO

ldquojangan kamu kehilangan harapan dan jangan pula kamu

bersedih hatirdquo(QS Ali imran139)

ldquoEverything will be alright in the end

If itrsquos not alright then itrsquos not the endrdquo (UNKNOW) mdashRhapsody

You will never reach your destination if you stop and throw stones at

every dog that barks (Winston Churcill)

Aku meyakini bahwa jika aku berhasil merealisasikan dan

membangun mimpiku kebahagiaan akan datang dengan sendirinya

untuk mewarnai hidupkumdashRhapsody

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Tuhan Yang Maha Esa

yang selalu menyertai dan membimbingku

dalam setiap langkahku

Keluargaku terutama ayah dan ibuku

yang selalu mendoakan mendukung

dan menanyakan kemajuanku

Teman-teman sahabat dan orang-orang

yang aku sayangi

Terima kasih atas dukungan doa bantuan serta inspirasi

yang diberikan padaku selama pengerjaan skripsi ini

Terimakasih kuucapkan dari lubuk hatiku yang terdalam untuk Allah Yang Maha

Kuasa dosen pembimbing Skripsi yang sangat baik dan begitu tulus

membimbingku serta sahabat dan kerabat setia yang selalu mendengar keluh

kesahku dalam setiap doa yang tak pernah terlambat menepati janji dan selalu

memberikan yang terbaik melebihi apa yang aku minta

Dengan bangga dan perasaan bahagia kupersembahkan Skripsi bukti perjuangan

dan tanggung jawab ini kepada

Bapak Ardy Basuki dan Ibu Bos Susi Sujiandri yang tidak pernah lelah dan sabar

menanti datangnya kabar bahagia pendaftaran ujian pendadaran Terima kasih

vi

untuk seluruh penguatan nasehat jerih payah ldquoprihatinrdquo bimbingan dan doa yang

tanpa henti terus mengalir hingga aku dapat menjadi seperti sekarang ini

Untuk teman-teman seperjuangan terima kasih sudah membuatku terus punya

semangat untuk menyelesaikan tanggung jawab ini doaku selalu bersama kalian

guys ingat jika kalian sudah merasa pusing dan bingung itu petanda kalian sedang

mengusahakan sesuatu

vii

viii

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADAWANITA BERTUBUHBESAR

Meilan Anggraini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara citra tubuh

dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan tingkat keprcayaan

diri pada wanita bertubuh besar Subjek dalam penelitian ini sebanyak 120 wanita

bertubuh besar yang memiliki rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert yaitu

skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri Reliabilitas kedua skala diuji

menggunakan analisis Alpha Cronbanch Hasil koefisien reliabilitas skala citra

tubuh sebesar 0896 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0928

Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho Hasil

koefisien korelasi (r) antara citra tubuh dan kepercayaan diri adalah sebesar 0614

dengan nilai signifikansi p sebesar 0000 Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara citra tubuh dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

Kata kunci citra tubuh kepercayaan diri wanita bertubuh besar

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 3: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

iii

iv

HALAMAN MOTTO

ldquojangan kamu kehilangan harapan dan jangan pula kamu

bersedih hatirdquo(QS Ali imran139)

ldquoEverything will be alright in the end

If itrsquos not alright then itrsquos not the endrdquo (UNKNOW) mdashRhapsody

You will never reach your destination if you stop and throw stones at

every dog that barks (Winston Churcill)

Aku meyakini bahwa jika aku berhasil merealisasikan dan

membangun mimpiku kebahagiaan akan datang dengan sendirinya

untuk mewarnai hidupkumdashRhapsody

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Tuhan Yang Maha Esa

yang selalu menyertai dan membimbingku

dalam setiap langkahku

Keluargaku terutama ayah dan ibuku

yang selalu mendoakan mendukung

dan menanyakan kemajuanku

Teman-teman sahabat dan orang-orang

yang aku sayangi

Terima kasih atas dukungan doa bantuan serta inspirasi

yang diberikan padaku selama pengerjaan skripsi ini

Terimakasih kuucapkan dari lubuk hatiku yang terdalam untuk Allah Yang Maha

Kuasa dosen pembimbing Skripsi yang sangat baik dan begitu tulus

membimbingku serta sahabat dan kerabat setia yang selalu mendengar keluh

kesahku dalam setiap doa yang tak pernah terlambat menepati janji dan selalu

memberikan yang terbaik melebihi apa yang aku minta

Dengan bangga dan perasaan bahagia kupersembahkan Skripsi bukti perjuangan

dan tanggung jawab ini kepada

Bapak Ardy Basuki dan Ibu Bos Susi Sujiandri yang tidak pernah lelah dan sabar

menanti datangnya kabar bahagia pendaftaran ujian pendadaran Terima kasih

vi

untuk seluruh penguatan nasehat jerih payah ldquoprihatinrdquo bimbingan dan doa yang

tanpa henti terus mengalir hingga aku dapat menjadi seperti sekarang ini

Untuk teman-teman seperjuangan terima kasih sudah membuatku terus punya

semangat untuk menyelesaikan tanggung jawab ini doaku selalu bersama kalian

guys ingat jika kalian sudah merasa pusing dan bingung itu petanda kalian sedang

mengusahakan sesuatu

vii

viii

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADAWANITA BERTUBUHBESAR

Meilan Anggraini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara citra tubuh

dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan tingkat keprcayaan

diri pada wanita bertubuh besar Subjek dalam penelitian ini sebanyak 120 wanita

bertubuh besar yang memiliki rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert yaitu

skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri Reliabilitas kedua skala diuji

menggunakan analisis Alpha Cronbanch Hasil koefisien reliabilitas skala citra

tubuh sebesar 0896 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0928

Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho Hasil

koefisien korelasi (r) antara citra tubuh dan kepercayaan diri adalah sebesar 0614

dengan nilai signifikansi p sebesar 0000 Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara citra tubuh dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

Kata kunci citra tubuh kepercayaan diri wanita bertubuh besar

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 4: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

iv

HALAMAN MOTTO

ldquojangan kamu kehilangan harapan dan jangan pula kamu

bersedih hatirdquo(QS Ali imran139)

ldquoEverything will be alright in the end

If itrsquos not alright then itrsquos not the endrdquo (UNKNOW) mdashRhapsody

You will never reach your destination if you stop and throw stones at

every dog that barks (Winston Churcill)

Aku meyakini bahwa jika aku berhasil merealisasikan dan

membangun mimpiku kebahagiaan akan datang dengan sendirinya

untuk mewarnai hidupkumdashRhapsody

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Tuhan Yang Maha Esa

yang selalu menyertai dan membimbingku

dalam setiap langkahku

Keluargaku terutama ayah dan ibuku

yang selalu mendoakan mendukung

dan menanyakan kemajuanku

Teman-teman sahabat dan orang-orang

yang aku sayangi

Terima kasih atas dukungan doa bantuan serta inspirasi

yang diberikan padaku selama pengerjaan skripsi ini

Terimakasih kuucapkan dari lubuk hatiku yang terdalam untuk Allah Yang Maha

Kuasa dosen pembimbing Skripsi yang sangat baik dan begitu tulus

membimbingku serta sahabat dan kerabat setia yang selalu mendengar keluh

kesahku dalam setiap doa yang tak pernah terlambat menepati janji dan selalu

memberikan yang terbaik melebihi apa yang aku minta

Dengan bangga dan perasaan bahagia kupersembahkan Skripsi bukti perjuangan

dan tanggung jawab ini kepada

Bapak Ardy Basuki dan Ibu Bos Susi Sujiandri yang tidak pernah lelah dan sabar

menanti datangnya kabar bahagia pendaftaran ujian pendadaran Terima kasih

vi

untuk seluruh penguatan nasehat jerih payah ldquoprihatinrdquo bimbingan dan doa yang

tanpa henti terus mengalir hingga aku dapat menjadi seperti sekarang ini

Untuk teman-teman seperjuangan terima kasih sudah membuatku terus punya

semangat untuk menyelesaikan tanggung jawab ini doaku selalu bersama kalian

guys ingat jika kalian sudah merasa pusing dan bingung itu petanda kalian sedang

mengusahakan sesuatu

vii

viii

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADAWANITA BERTUBUHBESAR

Meilan Anggraini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara citra tubuh

dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan tingkat keprcayaan

diri pada wanita bertubuh besar Subjek dalam penelitian ini sebanyak 120 wanita

bertubuh besar yang memiliki rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert yaitu

skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri Reliabilitas kedua skala diuji

menggunakan analisis Alpha Cronbanch Hasil koefisien reliabilitas skala citra

tubuh sebesar 0896 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0928

Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho Hasil

koefisien korelasi (r) antara citra tubuh dan kepercayaan diri adalah sebesar 0614

dengan nilai signifikansi p sebesar 0000 Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara citra tubuh dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

Kata kunci citra tubuh kepercayaan diri wanita bertubuh besar

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 5: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Tuhan Yang Maha Esa

yang selalu menyertai dan membimbingku

dalam setiap langkahku

Keluargaku terutama ayah dan ibuku

yang selalu mendoakan mendukung

dan menanyakan kemajuanku

Teman-teman sahabat dan orang-orang

yang aku sayangi

Terima kasih atas dukungan doa bantuan serta inspirasi

yang diberikan padaku selama pengerjaan skripsi ini

Terimakasih kuucapkan dari lubuk hatiku yang terdalam untuk Allah Yang Maha

Kuasa dosen pembimbing Skripsi yang sangat baik dan begitu tulus

membimbingku serta sahabat dan kerabat setia yang selalu mendengar keluh

kesahku dalam setiap doa yang tak pernah terlambat menepati janji dan selalu

memberikan yang terbaik melebihi apa yang aku minta

Dengan bangga dan perasaan bahagia kupersembahkan Skripsi bukti perjuangan

dan tanggung jawab ini kepada

Bapak Ardy Basuki dan Ibu Bos Susi Sujiandri yang tidak pernah lelah dan sabar

menanti datangnya kabar bahagia pendaftaran ujian pendadaran Terima kasih

vi

untuk seluruh penguatan nasehat jerih payah ldquoprihatinrdquo bimbingan dan doa yang

tanpa henti terus mengalir hingga aku dapat menjadi seperti sekarang ini

Untuk teman-teman seperjuangan terima kasih sudah membuatku terus punya

semangat untuk menyelesaikan tanggung jawab ini doaku selalu bersama kalian

guys ingat jika kalian sudah merasa pusing dan bingung itu petanda kalian sedang

mengusahakan sesuatu

vii

viii

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADAWANITA BERTUBUHBESAR

Meilan Anggraini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara citra tubuh

dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan tingkat keprcayaan

diri pada wanita bertubuh besar Subjek dalam penelitian ini sebanyak 120 wanita

bertubuh besar yang memiliki rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert yaitu

skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri Reliabilitas kedua skala diuji

menggunakan analisis Alpha Cronbanch Hasil koefisien reliabilitas skala citra

tubuh sebesar 0896 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0928

Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho Hasil

koefisien korelasi (r) antara citra tubuh dan kepercayaan diri adalah sebesar 0614

dengan nilai signifikansi p sebesar 0000 Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara citra tubuh dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

Kata kunci citra tubuh kepercayaan diri wanita bertubuh besar

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 6: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

vi

untuk seluruh penguatan nasehat jerih payah ldquoprihatinrdquo bimbingan dan doa yang

tanpa henti terus mengalir hingga aku dapat menjadi seperti sekarang ini

Untuk teman-teman seperjuangan terima kasih sudah membuatku terus punya

semangat untuk menyelesaikan tanggung jawab ini doaku selalu bersama kalian

guys ingat jika kalian sudah merasa pusing dan bingung itu petanda kalian sedang

mengusahakan sesuatu

vii

viii

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADAWANITA BERTUBUHBESAR

Meilan Anggraini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara citra tubuh

dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan tingkat keprcayaan

diri pada wanita bertubuh besar Subjek dalam penelitian ini sebanyak 120 wanita

bertubuh besar yang memiliki rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert yaitu

skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri Reliabilitas kedua skala diuji

menggunakan analisis Alpha Cronbanch Hasil koefisien reliabilitas skala citra

tubuh sebesar 0896 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0928

Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho Hasil

koefisien korelasi (r) antara citra tubuh dan kepercayaan diri adalah sebesar 0614

dengan nilai signifikansi p sebesar 0000 Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara citra tubuh dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

Kata kunci citra tubuh kepercayaan diri wanita bertubuh besar

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 7: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

vii

viii

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADAWANITA BERTUBUHBESAR

Meilan Anggraini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara citra tubuh

dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan tingkat keprcayaan

diri pada wanita bertubuh besar Subjek dalam penelitian ini sebanyak 120 wanita

bertubuh besar yang memiliki rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert yaitu

skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri Reliabilitas kedua skala diuji

menggunakan analisis Alpha Cronbanch Hasil koefisien reliabilitas skala citra

tubuh sebesar 0896 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0928

Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho Hasil

koefisien korelasi (r) antara citra tubuh dan kepercayaan diri adalah sebesar 0614

dengan nilai signifikansi p sebesar 0000 Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara citra tubuh dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

Kata kunci citra tubuh kepercayaan diri wanita bertubuh besar

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 8: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

viii

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN KEPERCAYAAN DIRI PADAWANITA BERTUBUHBESAR

Meilan Anggraini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara citra tubuh

dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan tingkat keprcayaan

diri pada wanita bertubuh besar Subjek dalam penelitian ini sebanyak 120 wanita

bertubuh besar yang memiliki rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert yaitu

skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri Reliabilitas kedua skala diuji

menggunakan analisis Alpha Cronbanch Hasil koefisien reliabilitas skala citra

tubuh sebesar 0896 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0928

Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho Hasil

koefisien korelasi (r) antara citra tubuh dan kepercayaan diri adalah sebesar 0614

dengan nilai signifikansi p sebesar 0000 Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara citra tubuh dengan tingkat kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

Kata kunci citra tubuh kepercayaan diri wanita bertubuh besar

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 9: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

ix

THE RELATION BETWEEN BODY IMAGES AND SELF-CONFIDENCE IN BIG SIZEWOMEN

Meilan Anggraini

ABSTRACT

This research aimed to examine the correlation between body image and the levelof self confidence in big size women The hypothesis suggested that there is acorrelation between body image and the level of self confidence in big size womenThe subjects on this research were 120 big size women with age range between 20until 40 years old The data were collected using two kind of Likert scales modelthey were body image scale and self confidence scale The reliability of those twoscales were examined using Alpha Cronbach analysis The coefficient reliability ofbody image scale was 0896 and the coefficient reliability of adjustment scale was0928 The data of this research was examined using Spearman Rho analysis Thecoefficient correlation (r) between body image and the level of self confidence was0614 with significant level (p) was 0000 This means there was a significantcorrelation between body image and the level of self confidence in the big sizewomen

Keywords body image self confidence big size women

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 10: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

x

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 11: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar besarnya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang selalu menyertai dan membimbing sehingga proses penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar dan baik Meskipun banyak kesulitan yang saya

hadapi selama proses penulisan skripsi ini tetapi pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat pada waktunya Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S Psi)

Kelancaran dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu dalam menghadapi kesulitan yang saya temui

Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-

besarnya kepada

1 Ibu Dr Titik Kristiyani MPsi Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2 Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum MPsychPhD selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

3 Bapak Drs Hadrianus Wahyudi MSi dan ibu Ratri Sunar Astuti MSi

selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang selalu memberi masukan

semangat untuk menyelesaikan studi S1 saya selama di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

4 Ibu Dr Maria Laksmi Anantasari MSi Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Terimakasih untuk ibu yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk membimbing saya memberi saran masukan

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 12: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

xii

5 mendengar segala keluh kesah serta kesulitan yang saya alami dan selalu

memberi semangat kepada saya selama saya menemui kesulitan dalam

menyusun skripsi Terima kasih karena ibu tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk segera menyelesaikan kewajiban saya dan selalu meyakinkan

saya untuk bisa menyelesaikan skripsi meskipun banyak sekali rintangan

yang saya temui Tak lupa kepada bapak Timotius Maria Raditya Hernawa

MSi yang sudah menjadi pembimbing awal dan memotivasi untuk terus

melanjutkan tugas Sekali lagi terimakasih banyak bapak dan Ibu dosen

6 Kepada kedua orang tua saya bapak Ardy Basuki dan ibu Susi Sujiandari

adik-adikku mbah putri mbah kakung bulek Tutik dan om Budi yg selalu

support di awal masuk kuliah Juga mbak Santi dan mas Unggul yang mau

direpoti selama kuliah Untuk kedua orang tua saya yang sungguh luar biasa

dan amat sangat saya cintai serta banggakan Terimakasih banyak atas

pengertian kesabaran waktu menunggu dukungan dalam bentuk jasmani

maupun rohani ldquosindiranrdquo pembangkit semangat doa yang tak henti

mengalir cinta yang tulus tak berkesudahan Quote kehidupan yang tidak

pernah absen untuk dibagikan dan jerih payah ldquoprihatinrdquo untuk kedua

anakmu yang masih terus berjuang ini Saya percaya Tuhan juga

menyayangi mama dan papa sehingga saya yakin Tuhan akan memberikan

kebahagiaan berkat kasih yang melimpah yang tak terhingga untuk ibu dan

bapak yang sungguh luar biasa

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 13: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

xiii

7 Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Terimakasih

bapak dan ibu atas ilmu yang pernah dibagikan kepada saya selama saya

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi USD ini

8 Seluruh Staff dan Karyawan Psikologi USD yang telah sabar melayani dan

memberikan informasi selama saya berkuliah di Fakultas Psikologi USD ini

9 Seluruh teman-teman dan sahabat saya di Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2012 Terimakasih atas pengalaman dan cerita

yang telah kita buat selama masa kuliah ini Terimakasih banyak atas

bantuan yang pernah diberikan kepada saya sehingga saya dapat melalui

perkuliahan dengan lancar Saya meminta maaf apabila sikap dan perlakuan

saya selama ini ada yang kurang berkenan Semoga hubungan kita tetap

terus berlanjut dan tetap saling membantu satu sama lain

10 Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu Terimakasih banyak atas peran dan cerita yang

pernah kalian buat bersama saya sehingga saya bisa berkembaang sampai

seperti sekarang ini

11 Seluruh wanita yang bertubuh besar yang telah bersedia menjadi partisipan

dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian ini

12 Semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan skripsi ini

13 Last but not least thank you for my self Terima kasih karna tetap gigih

berjuang Tentu saya pernah terjatuh (sering bahkan) tapi menurut saya hal

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 14: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

xiv

14 yang lebih penting daripada hal tersebut adalah saat saya masih mampu

untuk bangkit dan memulainya lagi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 15: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH x

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xviii

DAFTAR GAMBAR xix

DAFTAR LAMPIRAN xx

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 11

C Tujuan Penelitian 12

D Manfaat Penelitian 12

1 Manfaat Teoretis 12

2 Manfaat Praktis 12

BAB II LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh 13

1 Definisi citra tubuh 13

2 Aspek Citra Tubuh 15

a Orientasi penampilan 15

b Perbandingan ukuran tubuh 15

c Kepuasan bentuk tubuh 16

B Kepercayaan Diri 16

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 16: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

xvi

1 Definisi kepercayaan diri 16

2 Aspek kepercayaan diri 18

a Percaya pada kemampuan diri 18

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 18

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri 18

d Berani mengungkapkan pendapat 19

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri 19

a Evaluasi penampilan 20

b Orientasi penampilan 20

c Kepuasan area tubuh 20

d Kecemasan menjadi gemuk 21

e Persepsi terhadap ukuran tubuh 21

C Wanita Bertubuh Besar 22

D Dinamika Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri pada Wanita Ber-

tubuh Besar 23

E Skema Penelitian 27

F Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian 29

B Variabel Penelitian 29

C Definisi Operasional 30

1 Citra tubuh 30

2 Kepercayaan diri 30

D Subjek Penelitian 31

E Metode Pengumpulan Data 31

1 Skala citra tubuh 31

2 Skala kepercayaan diri 31

F Pelaksaan Uji Coba 34

G Validitas dan Reliabilitas 34

1 Validitas 34

2 Seleksi aitem 35

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 17: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,

xvii

3 Reliabilitas 38

H Metode Analisi Data 39

1 Uji asumsi 39

a Uji normalitas 39

b Uji linearitas 39

2 Uji hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian 41

B Deskripsi Subjek Penelitian 41

1 Deskripsi data penelitian 41

a Berat badan 41

b Usia 42

2 Deskripsi data penelitian 43

C Analisis Data Penelitian 44

1 Uji asumsi 44

a Uji normalitas 44

b Lilliefors significance correction 45

c Uji linearitas 45

2 Uji hipotesis 46

D Pembahasan 48

E Keterbatasan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 54

B Saran 54

1 Bagi partisipan penelitian 54

2 Bagi penelitian selanjutnya 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 62

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba 32

Tabel 2 Skor favorable skala citra tubuh 33

Tabel 3 Distribusi aitem skala kpercayaan diri sebelum uji cobahellip 33

Tabel 4 Skor favorable skala kepercayaan diri 34

Tabel 5 Blue print skala penelitian citra tubuh 36

Tabel 6 Blue print skala penelitian kepercayaan diri 38

Tabel 7 Deskripsi subjek berdasarkan berat badan 42

Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia 42

Tabel 9 Deskripsi data penelitian 43

Tabel 10 Hasil uji normalitas 45

Tabel 11 Hasil uji linearitas 46

Tabel 12 Kriteria koefisien korelasi 47

Tabel 13 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment 47

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercaya-

an diri 27

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala uji coba penelitian 63

Lampiran 2 Skala penelitian 73

Lampiran 3 Reliabilitas skala penelitianhellip 82

Lampiran 4 Uji normalitas dan uji linearitas 86

Lampiran 5 Hasil uji hipotesis 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Penampilan fisik menjadi faktor penting bagi individu sebagai

representasi identitas dan visual yang ingin disampaikan kepada orang lain

dalam interaksi sosial Sebagian besar wanita membandingkan tubuhnya

dengan visual atau stigma yang terbentuk dalam masyarakat Standar

kecantikan yang dianggap ideal dapat berubah-ubah sesuai perkembangan

zaman dan kultur budaya yang berkembang

Sesungguhnya setiap negara memiliki standar kecantikan yang beda-

beda Negara Korea Selatan adalah salah satu kiblat fashion dunia dan menjadi

pusat kecantikan bagi para kaum hawa dari usia remaja hingga dewasa

Kecantikan menurut negara Korea Selatan dicirikan dari tubuh semampai

hidung mancung kulit putih dan halus mata besar dahi bervolume serta

memiliki dagu yang lancip (Purwana 2015) Negara Barat juga memiliki

standar tubuh ideal yang hampir sama yang terbagi menjadi tiga yaitu kurus

langsing dan berisi (Diamond 2012) Beberapa negara juga memiliki tradisi

dalam mengejar standar kecantikan secara ekstrim seperti para wanita yang

menggunakan kalung besi untuk mendapatkan leher yang panjang dan

ramping di negara Myanmar tradisi melubangi dan melebarkan bibir dengan

menggunakan piring tanah liat yang besar dan berat oleh suku Mursi di negara

2

Ethiopia dan juga pemanjangan daun telinga yang dilakukan oleh para

wanita di Kenya Selatan (Niya 2015)

Survei kecantikan yang dilakukan oleh Diamond (dalam Cosmopolitan

2012) menunjukkan bahwa secara umum wanita cantik adalah wanita yang

memiliki wajah tirus hidung mancung berkulit putih bercahaya rambut lebat

dan memiliki bentuk tubuh yang langsing Tiara (2010) menyebutkan wanita

bertubuh tinggi dan bertubuh kurus ceking menjadi standar ideal bagi para

wanita Dengan adanya standar ini wanita Indonesia berlomba-lomba

mencoba memenuhi kriteria yang ada dengan berbagai usaha seperti

memutihkan kulit operasi plastik sedot lemak dan lain sebagainya Terkait

dengan bentuk tubuh standar ideal yang berlaku secara umum adalah

bertubuh proporsional seperti tinggi dan langsing

Para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh

proporsional Tidak sedikit para wanita melakukan perawatan dan

mengeluarkan uang sampai berjuta-juta demi mendapatkan kecantikan yang

ideal Salah satu cara mudah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

sedot lemak Selain hanya membutuhkan waktu singkat sedot lemak juga

dapat membuat para wanita dapat menentukan sendiri bagian mana lemak dari

tubuhnya yang hendak hilangkan (Wijaya 2016) Seperti yang dilakukan oleh

beberapa artis Indonesia seperti Anissa Bahar Krisdayanti dan Melly Goeslaw

yang menyedot lemak di bagian perut paha dan juga dagunya tahun 2007

(harian Bernas 2016) Sedot lemak menjadi jalan pintas untuk mendapatkan

bentuk tubuh yang ideal yang perlu menunggu waktu yang cukup lama dengan

3

hasil yang maksimal demi mempercantik tampilan tubuhnya Sifat kompetitif

dan tuntutan ideal masyarakat inilah yang membuat para wanita rela

melakukan prosedur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan dengan cara

apapun termasuk operasi plastik atau bedah kosmetik Bagi para wanita yang

memiliki tubuh yang langsing tidak menjadi masalah ketika harus mengikuti

standar kecantikan ideal di masyarakat tetapi hal ini menjadi sulit bagi wanita

yang memiliki tubuh besar

Wanita bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super

obesitas yaitu memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada

besar panggul yang lebar dan paha besar Wanita yang memiliki tubuh besar

terlihat dari ukuran tubuh yang tergolong di atas rata-rata termasuk ukuran

lengan dada pinggang perut pinggul dan paha (Sturm2007) Kegemukan

menjadi salah satu ciri wanita memiliki tubuh yang besar berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) Indonesia tahun 2010 angka

kelebihan berat badan pada wanita mencapai 155 dan terus bertambah naik

dari tahun ke tahun sejalan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pada

wanita

Beberapa hambatan yang dialami oleh wanita bertubuh besar yaitu

kesulitan mendapatkan pasangan menemukan baju yang pas dengan ukuran

tubuh merasa tidak percaya diri serta merasa berpenampilan buruk menjadi

masalah klasik yang sering dihadapi para wanita bertubuh besar Bahkan tidak

sedikit para wanita bertubuh besar sering mendapatkan diskriminasi di tempat

kerja hal tersebut didukung oleh penelitian Sari (dalam Wolipop 2016)

4

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association

tahun 2010 (Sari dalam Wolipop 2016) menemukan bahwa sekitar enam

puluh persen wanita bertubuh besar mendapatkan diskriminasi dari tempat

kerjanya Wanita bertubuh besar juga tidak diinginkan sebagai bawahan rekan

kerja dan atasan Selain itu banyak para wanita bertubuh besar melakukan

penurunan berat badan demi untuk menyenangkan hati pasangannya tetapi

banyak yang mengalami kegagalan diet yang membuat para wanita bertubuh

besar semakin stress dan menambah krisis kepercayaan diri

Menurut Pinzon (2012) para wanita dengan bentuk tubuh besar dijauhi

oleh teman-temannya dapat memicu kecenderungan untuk mengalami

kepercayaan diri yang rendah dan rasa putus asa yang besar Adapun beberapa

dampak psikologis yang dialami oleh wanita bertubuh besar adalah kurangnya

rasa percaya diri bersikap pasif mengurung diri dan depresif (Soetjiningsih

2004) Hal tersebut membuat semakin memburuknya pandangan dan penilaian

terhadap diri yang dapat menimbulkkan persepsi negatif Hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (2004) persepsi negatif yang

dimiliki wanita bertubuh besar dan anggapan tentang dirinya yang memiliki

kekurangan membuat para wanita bertubuh besar ini menarik diri dari

pergaulan dan menjadi minder

Uraian mengenai tampilan fisik pada wanita bertubuh besar diperkuat

dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan kepada seorang wanita

berinisial CC yang dilakukan pada 3 Maret 2017 memiliki berat badan 97

kilogram Hasil lapangan menemukan bahwa CC sering merasa malu ketika

5

keluar kos karena bentuk badannya CC selalu menjadi pusat perhatian ketika

berada ditempat umum hal tersebut membuat CC risih dan tindak nyaman tak

jarang CC juga sering mendapatkan sindiran negatif terkait berat tubuhnya

secara terang-terangan baik oleh teman maupun orang yang berpapasan

dengannya Sering mendapatkan diskriminasi di kampus membuat CC

semakin terpuruk dan mengurung diri di kamar kos semua kegiatan CC

habiskan di kamarnya karena ia malu pergi keluar kos walaupun hanya

sekedar membeli makan Pengalaman negatif yang terus menerus membuat

CC merasa tak berharga didepan orang lain ia menarik diri dari teman-

temannya menjadi pendiam dan minder Hal ini diperburuk dengan keadaan

lingkungan yang tidak mendukungnya bersosialisai dengan orang lain yang

lama kelamaan membuat CC menjadi orang yang antisosial yang berdampak

pada semakin menurunnya rasa percaya diri yang dimiliki

Rasa percaya diri tampakya menjadi masalah tersendiri bagi wanita

bertubuh besar Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki

seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk

memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura 1977) Lauster (1978)

mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri tidak

mementingkan diri sendiri cukup toleran ambisius optimis tidak pemalu

yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan Sedangkan menurut

Kumara (1987) aspek kepercayaan diri yaitu kemampuan menghadapi

masalah bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya

kemampuan dalam bergaul dan kemampuan menerima kritik

6

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duarte Matos Stubbs (2017)

para wanita bertubuh besar yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung

memiliki rasa malu yang lebih tinggi mengkritik diri sendiri (terutama

kebencian terhadap diri sendiri) kurang yakin atas kemampuan diri merasa

lebih rendah daripada orang lain dan memiliki pandangan negatif terkait

bentuk tubuh Dampak lain dari kurangnya kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar adalah dapat menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap

penolakan sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang

tidak realistik terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Sobur (2003) menyebutkan ada dua faktor penyebab tinggi dan

rendahnya rasa percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor

eksternal meliputi pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga dan faktor

lingkungan Sedangkan faktor internal yaitu konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

bentuk tubuh Salah satu faktor penting dari beberapa faktor penentu

kepercayaan diri tersebut adalah kondisi fisik dan bentuk tubuh (Putri 2015)

Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat anggota tubuh

atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri yang akan

berkembang menjadi rasa tidak percaya diri Afifi (2014) juga mengatakan

seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak proporsional

terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah akan lebih

7

memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang baru Hal

ini dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

Menurut Ferron (1997) laki-laki memiliki pola pikir terhadap tubuh

yang atletis sehingga cenderung merasa lebih puas terhadap perubahan tubuh

seperti berat badan dan tinggi badan yang dikaitkan dengan peningkatan

kemampuan fisik dan efisiensi tubuh sehingga laki-laki memiliki harga diri

dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan dirinya Sedangkan

pola pikir pada wanita mengenai tubuh yang ideal dipengaruhi oleh rasa

ketertarikan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat menimbulkan perasaan

tidak percaya diri kehilangan kontrol diri dan memiliki harga diri yang

rendah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)

menunjukkan ketika para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan

sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain para wanita akan menjadi kurang

percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka

Menurut Putri (2015) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri seseorang salah satunya adalah penampilan fisik Penampilan fisik ini

sangat erat hubungannya dengan gambaran dan persepsi individu terhadap

bentuk tubuhnya Gambaran dan persepsi inilah yang disebut citra tubuh

Santrock (2007) mengatakan kepuasan citra tubuh yang dimiliki oleh laki-laki

dan wanita adalah berbeda laki-laki memiliki kepuasan citra tubuh yang lebih

tinggi dibandingkan wanita sehingga laki-laki lebih mampu menerima keadaan

dirinya dengan baik Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih berpotensi

8

memunculkan rasa evaluasi negatif terhadap citra tubuhnya (body image

evaluation negative)

Schilder (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh atau

body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang

dimiliki Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) menyebutkan

bahwa citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap

tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif Citra tubuh positif

(positive body image) yaitu seseorang yang dapat menerima dan puas terhadap

bentuk tubuh yang dimiliki Sedangkan citra tubuh negatif (negative body

image) adalah orang yang tidak dapat menerima atau tidak puas dengan

bentuk tubuh yang dimiliki (Sumangkut 2015)

Grogran (1999) membagi tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki pemikiran yaitu

evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki dan aspek perasaan yang

meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh yang dimiliki

Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang dimiliki

para wanita Hal tersebut didukung oleh Surya (2009) menyatakan bahwa

seorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya

yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya

Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999) wanita

yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik membangun dari

lingkungan Sedangkan wanita yang memiliki citra tubuh negatif akan

9

mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan memiliki kecemasan

untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan diri sendiri serta

tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan Citra tubuh dan kepercayaan

diri tampaknya menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh

karenanya peneliti ingin menguji secara empiris apakah ada hubungan antara

citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar pada usia dewasa

awal

Penelitian yang telah dilakukan terkait citra tubuh dan kepercayaan diri

dilakukan oleh Putri (2015) dengan partisipan para mahasiswa Universitas

Surakarta yang mengalami obesitas Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan

kepercayaan diri pada mahasiswi yang mengalami obesitas Selain itu

terdapat beberapa penelitian lain mengenai citra tubuh juga telah dilakukan

oleh Rombe (2014) dengan menggunakan remaja putri di SMA Negeri 5 di

Samarinda Andiyanti (2016) juga meneliti mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada remaja siswi kelas X di SMA Negeri 2 di Bantul dan

Supriyadi dan wiranatha (2015) meneliti citra tubuh dan kepercayaan diri pada

remaja pelajar putri di kota Denpasar Ketiga penelitian tersebut memiliki

kesamaan yaitu partisipan yang diteliti berusia remaja Adapun dipilihnya

partisipan remaja dalam penelitian tersebut karena peneliti berasumsi bahwa

perubahan fisik pada masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam

proses pencarian konsep dan harga diri (Andiyati 2016 dan Wiranatha amp

Supriyadi 2015)

10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan subjek

mahasiswa obesitas dan remaja dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wanita dewasa awal yang tergabung dalam sebuah Group Komunitas Extra-

Large Dipilihnya group ini karena menjadi tempat berkumpul dan

bersosialisasi khusus untuk para wanita bertubuh besar Komunitas Extra-

Large Indonesia adalah komunitas pertama di indonesia untuk wanita yg

bertubuh besar dibentuk sejak tanggal 14 Februari 2007

Tujuan pembentukan group ini adalah untuk membantu memberikan

motivasi dan pemikiran positif terhadap orang-orang yang memiliki tubuh

besar supaya dapat mengangkat rasa percaya diri mengajak untuk lebih

menyayangi tubuhnya dan bisa menjadi diri sendiri Terlihat dari tujuan

tersebut group Extra-Large merupakan wajah bagi wanita-wanita bertubuh

besar yang mencari kesamaan dan dukungan sosial dari sesama anggota

Seperti menurut Sarafino (2006) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan

perhatian penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu Adanya dukungan sosial ini sangat membantu wanita

bertubuh besar dalam membangun harga diri menerima keadaan diri lebih

percaya diri dan membantu mendorong kreativitas Dalam group tersebut

terdapat faktor dukungan sosial yang sama yang tidak selalu didapat dan

dimiliki oleh subjek-subjek penelitian sebelumnya Dengan dinamika yang

berbeda ini dirasa diperlukan untuk hasil yang ditemukan

Menurut Baron dan Bryne (2004) dukungan sosial dapat diartikan

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis

11

Individu yang mempunyai perasaan aman karena mendapatkan dukungan

akan lebih efektif dalam menghadapi masalah daripada individu yang

mendapat penolakan dari orang lain Dukungan sosial seperti peran teman

sangat mempengaruhi pola pikir individu Bagi seseorang yang mendapatkan

dukungan dari teman akan memandang positif tubuh yang dimiliki Sebaliknya

jika seseorang tidak mendapatkan dukungan atau keyakinan dari lingkungan

sosialnya maka seseorang akan terus memandang negatif tubuh yang

dimilikinya yang berdampak pada kepercayaan dirinya (Nindita 2018)

Dewasa awal dipilih karena merupakan masa permulaan dimana

seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya

Hurlock (1999) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik dan suatu masa

penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang

diperolehnya Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

membangun suatu keluarga mengelola rumah tangga mendidik atau

mengasuh anak memikul tangung jawab sebagai warga negara membuat

hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan melakukan suatu

pekerjaan Guna memenuhi tugas perkembangan inilah para wanita bertubuh

besar dirasa membutuhkan kepercayaan diri untuk mencari pasangan hidup

Teori perkembangan menyatakan bahwa puncak performa fisik yang

mulai dialami oleh seseorang salah satu tugas perkembangan orang dewasa

adalah mencari pasangan hidup yang menyebabkan mulai munculnya

12

keinginan individu khususnya wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik

Hal tersebut nampaknya tidak akan tercapai apabila seseorang memiliki citra

tubuh yang rendah yang dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya untuk

bersosialisasi dengan orang lain Terutama untuk para wanita bertubuh besar

yang memiliki ukuran atau bentuk tubuh yang tidak biasa membuat para

wanita bertubuh besar ini harus mampu memiliki citra tubuh yang baik

sehingga mendorong rasa percaya diri yang tinggi guna dapat memenuhi tugas

perkembangannya Dengan perbedaan proses pemenuhan tugas perkembangan

pada remaja dan masa dewasa awal inilah yang menarik peneliti untuk

diungkap lebih mendalam

Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif korelasional

dengan menggunakan skala kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan secara online terhadap

sekelompok wanita bertubuh besar dengan berat badan di atas 75 kilogram

yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata orang normal (seluruh bagian

tubuh mencakup lengan dada badan pinggang pinggul dan paha) di seluruh

Indonesia yang menjadi anggota group komunitas Extra-Large Indonesia di

jejaring sosial facebook yang termasuk dalam masa dewasa awal menurut

Santrock (1999) berusia 20 sampai 40 tahun Metode pengumpulan data yang

akan digunakan peneliti adalah skala Likert yang berisi pernyataan yang

mencerminkan aspek-aspek dari citra tubuh dan kepercayaan diri

13

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara citra tubuh dan tingkat

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian

teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai citra tubuh dan

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi memberi refleksi dan

masukan bagi para wanita bertubuh besar untuk meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan dirinya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A Citra Tubuh

1 Definisi citra tubuh

Menurut Honigman dan Castle (dalam Melliana 2006) citra tubuh

adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa

yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan

atas bagaimana orang lain menilai dirinya Hal senada juga diungkapkan

oleh Rice (dalam Nugraha 2010) yang mengemukakan bahwa citra tubuh

adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya yang

meliputi pikiran perasaan sensasi kesadaran dan perilaku yang terkait

dengan tubuhnya yang merupakan pengalaman individual tentang tubuhnya

Selain gambaran mental individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya

Honigman dan Castle (dalam Bestiana 2007) mengatakan citra tubuh dapat

mempersepsikan penilaian terhadap apa yang pikirkan dan rasakan

terhadap diri serta bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap

dirinya

Shilder (dalam Gattario 2013) mendefinisikan citra tubuh sebagai

gambaran tubuh diri sendiri yang dibentuk oleh pikiran Dalam penelitian

lain Shilder juga menjelaskan bahwa citra tubuh merupakan gambaran

tubuh tersebut terbentuk dalam pikiran menurut dirinya sendiri Sedangkan

15

menurut Thompson (2002) citra tubuh adalah suatu gambaran

internal individu terhadap penampilan fisik dan persepsi unik terhadap

tubuhnya

Hoyt (dalam Supriyadi 2015) menyebutkan citra tubuh adalah

sikap individu terhadap ukuran bentuk dan estetika tubuhnya berdasarkan

evaluasi individual dan pengalaman afektif terkait atribut fisiknya Cash

dan Pruzinsky (dalam Thompson 1999) juga menyebutkan bahwa citra

tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang

dapat berupa penilaian positif atau negatif Melliana (2006) mengatakan

bahwa individu yang berpikir positif terhadap tubuhnya akan memiliki citra

tubuh yang positif kemudian mengarahkannya pada rasa puas terhadap

citra tubuhnya sedangkan individu yang berpikir negatif terhadap

tubuhnya akan memiliki citra tubuh yang negatif mengarahkannya pada

rasa tidak puas terhadap citra tubuhnya Citra tubuh negatif lebih banyak

dialami oleh sebagian besar wanita karena banyak yang merasa tidak puas

dengan tubuh mereka terutama dengan ukuran tubuh dan berat badan

(Tiggemann dalam Cash amp Smolak 2011)

Fisher (dalam Grogan 1999) menyatakan bahwa citra tubuh (body

image) merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang

dimiliki penyimpangan ukuran tubuh pandangan mengenai batasan-

batasan tubuh keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik)

Sedangkan Cash dan Deagle (dalam Jones 2001) mengatakan bahwa citra

tubuh adalah tingkat kepuasan seseorang terhadap fisiknya yang sekarang

16

(ukuran bentuk penampilan secara umum) Thompson (1999)

menambahkan kepuasan citra tubuh ialah kepuasan dengan salah satu

aspek dari tubuh biasanya skala yang menentukan situs nilai (misalnya

pinggang pinggul paha payudara rambut dan lain-lain)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

2 Aspek citra tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan komponen terkait citra tubub

Salah satunya adalah Suryanie (2005) yang menyatakan tiga aspek

pembentuk citra tubuh yaitu

a Orientasi penampilan

Mengungkapkan sejauh mana individu menilai dan

memperhatikan penampilan secara fisik berupa ukuran tubuh bentuk

tubuh dan berat badan Serta usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya Para wanita yang

merasa tidak sesuai dengan standar tubuh ideal masyarakat akan

menyamarkan bentuk tubuhnya dengan pakaian yang dikenakan

merubah postur tubuh menghidari melihat tubuh mereka dan menjadi

marah ketika memikirkan penampilannya (Sarwer Thompson amp Cash

2005)

17

b Perbandingan ukuran tubuh

Sejauh mana individu membandingkan diri secara fisik dengan

orang lain serta reaksi yang muncul saat orang lain menilai dirinya

Individu yang merasa kurang nyaman terhadap penampilan fisiknya akan

cenderung marah ketika orang lain membahas tentang penampilan

fisiknya

c Kepuasan bentuk tubuh

Hal ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasakan

kepuasan terhadap penampilan fisik yang dimiliki serta daya tarik fisik

seseorang mengenai menarik atau tidak pada penampilannya

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

pembentuk citra tubuh adalah orientasi penampilan perbandingan ukuran

tubuh dan kepuasan bentuk tubuh

B Kepercayaan Diri

1 Definisi kepercayaan diri

Percaya diri didefinisikan juga sebagai sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan situasi yang

dihadapinya (Rini 2002) Kepercayaan diri (self confidence) diartikan

sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan

realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO

18

2003) Bandura (dalam Hurlock 1999) mengungkapkan self

confidence adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan harapan dan keinginannya

Anthony (dalam Ghufron dan Rini 2011) berpendapat bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang mampu

meneriman kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri berpikir

positif dan memiliki kemandirian serta dapat mencapai segala sesuatu

yang diinginkan Sedangkan Afiatin dan Andayani (dalam Ghufron dan

Rini 2011) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah aspek kepribadian

yang berisi keyakinan tentang kekuatan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang

Perry (2005) mengemukakan kepercayaan diri merupakan suatu

kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri dan merasa positif

tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak

bisa dilakukan Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri (Santrock 1999) merupakan dimensi evaluatif yang

menyeluruh dari diri

Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi dimana individu merasa

optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidupnya Sikap

positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan atau situasi

yang dihadapinya Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang baik

dapat mengembangkan kesadaran akan kemampuannya memiliki

19

kemandirian berpikir positif dan dapat menerima keadaan sehingga

mampu untuk mencapai segala sesuatu sesuai yang diinginkan (Anthony

dalam Ghufron 2011)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri merupakan sikap positif keyakinan akan menerima

kenyataan dapat mengembangkan kesadaran diri serta dapat bertingkah

laku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain Sehingga membuat

individu memiliki sikap optimis objektif bertanggung jawab rasional dan

realistis

2 Aspek kepercayaan diri

Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan terlihat lebih

tenang tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat Lauster (2013) individu yang memiliki

kepercayaan diri yang positif adalah

a Percaya pada kemampuan diri

Merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuan diri

dalam mengevaluasi dan mengatasi segala hal yang terjadi di sekitarnya

Individu yang memiliki kemampuan diri yang baik akan selalu merasa

optimis tidak mudah putus asa dapat mengatasi masalah dan

menyelesaikan tugas dengan baik

b Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

Individu yang dapat mengambil keputusan tanpa adanya

keterlibatan dan paksaan orang lain serta mampu bertanggung jawab atas

20

keputusannya Individu yang mandiri bisanya teguh dalam pendirian

berani dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab

c Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri

Segala penilaian positif terhadap diri yang muncul dari

pandangan dan tindakan yang dilakukan Rasa positif pada diri sangat

membantu individu untuk menghadapi setiap permasalahan menghargai

usaha yang dilakukan dan menghargai setiap proses yang dijalani

individu

d Berani mengungkapkan pendapat

Kemampuan individu untuk berani mengutarakan segala hasil

pemikiran gagasan ide dan pendapat tanpa adanya paksaan atau

hambatan Sikap berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain

membentuk individu untuk melatih keberanian secara mental dan

pengetahuan bersikap jujur menghargai serta menghormati orang lain

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu yang

memiliki rasa percaya diri yaitu percaya terhadap kemampuan sendiri dapat

bersikap mandiri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan berani

mengungkapkan pendapat

3 Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Sobur (2003) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

kepercayaan diri individu yaitu faktor internal konsep diri kecerdasan

intelegensi keterampilan komunikasi kepribadian kondisi fisik dan proporsi

21

bentuk tubuh Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan pekerjaan

tingkat ekonomi keluarga dan faktor lingkungan

Secara khusus terkait dengan aspek yang diteliti dalam penilaian ini

kurangnya rasa kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

kepuasan terhadap diri secara fisik Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

a Evaluasi penampilan

Mengukur perasaan menarik atau tidak menarik kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap penampilan Penampilan individu sebagai

representasi fisik mengenai keadaan diri individu yang sebenarnya

Evaluasi ini menyatakan kesetujuan maupun ketidaksetujuan serta

menunjukkan sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu

berarti berhasil dan berharga Evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu terhadap dirinya sendiri dimulai dari sangat negatif sampai

sangat positif

b Orientasi penampilan

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri Cara berpakaian mempengaruhi keyakinan dalam diri

individu pakaian yang rapi dan sopan akan menjadikan percaya diri dan

dapat mencerminkan kepribadian seseorang Orang yang berpakaian rapi

menjadi ciri bahwa orang tersebut menjaga kebersihan dan kerapian

22

Berpakaian rapi juga akan menimbulkan aura positif dan mendorong

individu menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial

c Kepuasan area tubuh

Mengukur kepuasan individu terhadap aspek-aspek tertentu dari

penampilannya Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah rambut

tubuh bagian bawah (pantat paha pinggul kaki) tubuh bagian tengah

(penggang perut) tampilan otot berat tinggi badan dan penampilan

secara keseluruhan Surya (2009) menyatakan bahwa individu akan

percaya diri ketika menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

merasa puas melihat bentuk tubuhnya Sebaliknya jika individu

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik

badannya terlalu gemuk atau terlalu kurus pinggul yang terlalu besar

dan sebagainya maka individu tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya dan melakukan segala upaya untuk menjadikan area

tubuhnya menjadi ideal yang dapat membuatnya menjadi lebih percaya

diri

d Kecemasan menjadi gemuk

Kecemasan akan menjadi gemuk kewaspadaan akan berat badan

kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan

membatasi pola makan Pemasalahan mendasar dari kepercayaan diri

berasal dari bentuk tubuh ideal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri Individu menganggap mempunyai tubuh langsing dan

ideal akan mampu menjadikannya pusat perhatian dan membuat individu

23

tersebut menjadi penuh percayaan diri Oleh karena itu para wanita

berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk menjaga

bentuk dan berat tubuh tetap ideal dan sempurna guna menunjang

kepercayaan dirinya

e Persepsi terhadap ukuran tubuh

Seseorang yang memiliki persepsi dan menilai berat badannya dari

yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk Menurut Putri

(2015) kegemukan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan namun

juga menimbulkan masalah psikologis Individu yang mengalami

kegemukan cenderung dijauhi oleh teman-temannya dan beresiko

menjadi korban bullying verbal Ini menyebabkan individu dengan resiko

kegemukan mengalami depresi rasa putus asa kurang percaya diri

pendiam tersinggung merasa tersisih dan menjauh dari kehidupan sosial

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepercayaan

diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Secara khusus terkait

penampilan fisik kepercayaan diri dipengaruhi oleh evaluasi penampilan

orientasi penampilan kepuasan area tubuh kecemasan menjadi gemuk dan

persepsi terhadap ukuran tubuh

C Wanita Bertubuh Besar

Salah satu ciri wanita bertubuh besar adalah kegemukan Menurut

Dariyo (dalam Wijayanti 2004) yang dimaksud dengan kegemukan adalah

kelebihan berat badan dari ukuran normal yang sebenarnya sehingga terdapat

timbunan lemak berlebih yang mengakibatkan berubahnya ukuran dan bentuk

24

tubuh seseorang Bentuk tubuh ini dapat dillihat dari keseimbangan bagian-

bagian tubuh dengan besar dan lebar yang seimbang dengan organ atau

bagian tubuh lainnya Bentuk tubuh tidak seimbang memiliki ukuran badan di

atas rata-rata seperti ukuran lengan dada pinggang perut pinggul dan paha

yang tidak sesuai dengan proporsi tubuhnya Menurut Sturm (2007) wanita

bertubuh besar termasuk dalam kategori kegemukan super obesitas yaitu

memiliki bentuk tubuh tidak proporsional seperti lingkar dada besar panggul

yang lebar dan paha besar

D Dinamika citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Kekhawatiran terhadap persepsi tubuh disebabkan oleh ketakutan para

wanita akan berat badan yang semakin meningkat Naiknya berat badan dapat

berakibat pula pada bentuk tubuh yang menjadi sumber kegelisahan para

wanita kecenderungan menjadi gemuk membuat sebagian wanita terganggu

(Hurlock 1980) Hal ini dapat menyebabkan para wanita bertubuh besar dapat

menyimpan rasa takut atau khawatir terhadap penolakan sulit menerima

realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri serta menanamkan harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri (Suryanie 2005)

Penampilan sangat mempengaruhi individu terlebih pada wanita yang

memiliki tubuh besar Wanita yang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

tidak seimbang akan lebih teliti dan memiliki perhatian lebih mendalam

terhadap penampilan fisiknya Para wanita bertubuh besar yang dapat menilai

dan menerima penampilannya sendiri akan menunjukkan pada dunia luar

25

bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sehingga mampu mencintai diri

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Hal tersebut akan

menciptakan suatu perasaan peduli sayang terhadap tubuh serta menjaga

apapun bentuk tubuhnya

Dengan melihat penampilan diri sendiri wanita bertubuh besar akan

terdorong untuk terus memperbaiki penampilannya serta mau menerima segala

kritik maupun saran dari orang lain Hal tersebut dapat menciptakan rasa

syukur dan rendah hati untuk menerima segala yang telah diberikan kepadanya

Sebaliknya individu yang tidak mau mengevaluasi penampilannya akan

merasa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga

membutuhkan pujian pengakuan penerimaan ataupun penghormatan dari

orang lain Pada wanita bertubuh besar hal ini akan mempengaruhi rasa

kepercayaan dirinya terhadap relasi dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain akan sangat mempengaruhi

pandangan wanita bertubuh besar terhadap penampilan fisiknya di mata orang

lain Menurut Botta (dalam Ridha 2012) para wanita bertubuh besar berupaya

untuk melakukan komparasi sosial dengan memperhatikan secara seksama

citra tubuh yang dimiliki baik berguna di lingkungan maupun masyarakat Para

wanita bertubuh besar juga berusaha untuk mempelajari dan mencari tahu apa

itu keindahan citra tubuh yang berkembang di masyarakat hingga kemudian

memutuskan seperti apa mereka harus berpenampilan yang baik serta

membandingkan penampilan mereka dengan apa yang disebut cantik dan

indah oleh masyarakat Dengan membandingkan diri secara fisik dengan orang

26

lain wanita bertubuh besar akan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

diri dan dapat mengembangkan diri dengan baik Dengan kemampuan yang

dimiliki akan menumbuhkan rasa positif terhadap dirinya sendiri seperti

menghargai setiap pendapat percaya diri saat bertemu dengan orang baru

aktif bersosialisasi serta dapat memposisikan diri dengan baik

Wanita bertubuh besar dapat bertindak mandiri tegas memiliki rasa

optimis serta tidak memperdulikan pendapat atau kritik orang lain Ketika

orang lain memberikan pujian dan saran terhadap penampilan yang dimiliki

akan dijadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki

penampilan Tetapi di sisi lain standar kecantikan masyarakat yang menyebut

wanita cantik adalah kurus dan langsing membuat para wanita bertubuh besar

merasa kurang termotivasi untuk maju mudah frustasi dan kurang yakin atas

kemampuannya Selain itu para wanita bertubuh besar berupaya untuk terus

memperbaiki dan meningkatkan penampilan fisiknya dengan berbagai usaha

seperti operasi plastik atau sedot lemak Pada individu tertentu bahkan para

wanita bertubuh besar ini tidak berani melihat cermin karena merasa memiliki

penampilannya yang kurang menarik dan menjadi marah ketika orang lain

membahas penampilannya

Wanita bertubuh besar yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya akan

mendorong dirinya untuk selalu berpikir positif dapat berpikir secara objektif

memberikan penghargaan atas penampilan yang dimilikinya serta senantiasa

bersyukur dan menikmati rahmat yang diberikan Tuhan Kelebihan berat

badan bukanlah hal yang dapat menghambat ketrampilan dan kemampuan diri

27

untuk terus berkembang Namun standar yang ada pada masyarakat sangat

mempengaruhi rasa percaya diri para wanita bertubuh besar bahkan dapat

memicu timbulnya rasa kurang percaya diri minder pesimis dan menarik diri

dari lingkungan Lauster (1978) mengatakan individu yang kurang percaya diri

akan kurang memiliki rasa toleransi ragu dalam mengambil keputusan kurang

bertanggung jawab dan kurang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman

baru

Individu yang memahami kelemahan dan kekurangan dalam dirinya

akan berfikir secara rasional dan realistis memiliki relasi dan hubungan yang

baik dengan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan perasaan

dalam kehidupan sehari-hari Selain itu daya tarik fisik akan terbentuk ketika

para wanita bertubuh besar memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap

penampilannya Sebaliknya individu yang selalu merasa kurang puas terhadap

keadaan fisiknya akan berperilaku antisosal mudah tersinggung mengenai hal-

hal berkaitan dengan postur tubuh pesimis serta sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri

sendiri

28

E Skema Penelitian

Gambar 1 Kerangka konseptual hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri

Citra tubuh dianggap pentingdan diutamakan dalam

mempersepsi penampilan diripada wanita

Perilaku negatif yang

muncul

1 Tidak percaya pada

kemampuan diri

2 Haus akan pujian

3 Anti sosial

4 Mudah tersinggung

5 Pesimis

6 Tidak realistis

7 Merasa minder

8 Menarik diri dari

lingkungan

9 Mudah frustasi

10 Sulit

mengembangkan

kemampuan diri

Aspek Citra Tubuh1 Orientasi penampilan2 Persepsi ukuran tubuh3 Kepuasan bentuk tubuh

Wanita bertubuh besarkurang memilikikepercayaan diri

Perilaku positif yang

muncul

1 Mencintai dan peduli

pada diri

2 Selalu bersyukur

3 Rendah hati

4 Selalu berpikir positif

5 Menerima keadaan

fisik diri sendiri

6 Realistis dan rasional

7 Dapat menerima

saran dan kritik

8 Optimis

Wanita berbadan besarmempunyai kepercayaan

diri yang baik

29

F Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara citra tubuh dan tingkat kepercayaan diri Semakin positif citra

tubuh maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian

pula sebaliknya semakin negatif citra tubuh maka semakin rendah pula

kepercayaan diri yang dimiliki

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yaitu

penelitian yang menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

dengan variabel lain (Azwar 2009) Penelitian ini bertujuan untuk melihat

hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang

menekankan pada analisis data-data berupa angka-angka (numerical) yang

diolah dengan metode statistik (Azwar 2004) Data angka tersebut berasal

dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini

B Variabel Penelitian

Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan

dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut Noor (2011) mengatakan

bahwa variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang benda atau suatu

kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya

Penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

tergantung Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain yang diukur Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel

yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari

variabel lain (Azwar 2004)

31

1 Variabel Bebas Citra Tubuh

2 Variabel Tergantung Kepercayaan Diri

C Definisi Operasional

Noor (2011) mengemukakan definisi operasional merupakan bagian

yang berisi definisi dari variabelkosep yang akan diukur dengan indikator

yang telah ditentukan seperti sifat perilaku dan aspek

Definisi operasional dalam skala penelitian ini

1 Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh

yang dimiliki yang mencakup pikiran perasaan dan sikap-sikap yang

muncul dari kepuasan bagian-bagian tubuh atas penampilannya tersebut

yang terungkap melalui skor yang diperoleh dari skala citra tubuh

Citra tubuh diukur menggunakan skala citra tubuh yang mencakup

tiga aspek yaitu orientasi penampilan perbandingan ukuran tubuh dan

kepuasan bentuk tubuh Subjek yang mendapat skor tinggi dalam skala ini

menunjukkan bahwa subjek memiliki citra tubuh yang positif Sebaliknya

subjek yang mendapat skor semakin rendah menunjukkan bahwa subjek

memiliki citra tubuh negatif

2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif memiliki keyakinan untuk

menerima diri apa adanya dan bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan oleh orang lain sehingga individu memiliki sikap optimis

objektif bertanggung jawab dan realistis

32

Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri

yang mencakup empat aspek yaitu percaya pada kemampuan diri

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan memiliki rasa positif pada

diri dan berani mengungkapkan pendapat Semakin tinggi skor total pada

skala kepercayaan diri yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin

tinggi pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh besar

Sebaliknya semakin rendah skor total yang didapat subjek maka semakin

rendah pula rasa kepercayaan diri yang dimiliki

D Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal yaitu berusia

20 tahun sampai 40 tahun (Santrock 2011) subjek masih berstatus belum

menikah dan memiliki berat badan di atas 75 kilogram Wanita dengan berat

tubuh di atas 75 kilogram adalah syarat supaya masuk menjadi anggota dari

group Extra-Large Indonesia karena wanita dengan berat tubuh di atas 75

kilogram dianggap tidak proporsional

E Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

metode Purposive Sampling dengan menyebar skala Pengumpulan data

menggunakan skala Likert yaitu subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuannya dalam kontinum terhadap pernyataan yang disusun

peneliti (Supratiknya 2014) Adapun skala dalam penelitian ini yaitu skala

citra tubuh dan skala kepercayaan diri

33

1 Skala Citra Tubuh

Skala citra tubuh terdiri dari tiga aspek yaitu orientasi penampilan

perbandingan ukuran tubuh dan kepuasan bentuk tubuh Skala ini terdiri

dari 36 aitem yang terbagi kedalam tiga aspek tersebut Setiap aitem

terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable

Tabel 1

Distibusi aitem skala citra tubuh sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan

123423dan 24

56192021dan 22 12 3333

Perbandinganukuran tubuh

910111225 dan 26

78272829dan 30 12 3333

Kepuasanbentuk tubuh

1718313233dan 34

13141535dan 36 12 3333

Total 36 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

34

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

Tabel 2

Skor favorable skala citra tubuh

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

2 Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri terdiri dari empat aspek yaitu percaya

pada kemampuan diri bertindak mandiri bersikap positif dan berani

berpendapat Skala ini terdiri dari 24 aitem yang terbagi kedalam empat

aspek tersebut setiap aitem terbagi atas pernyataan favorable dan

unfavorable

35

Tabel 3

Distibusi aitem skala kepercayaan diri sebelum uji coba

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percayakemampuan diri

1314 dan15 12 dan 3 6 25

Bertindakmandiri

56 dan16 417 dan 18 6 25

Bersikap positif 78 dan21 919 dan 20 6 25

Beraniberpendapat

2223 dan24 1011 dan 12 6 25

Total 24 100

Dalam penelitian ini subjek akan diminta untuk memberikan

tanda pada empat alternatif jawaban yaiitu ldquoSangat Setujurdquo (SS)

ldquoSetujurdquo (S) ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) Pada

pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

nilai 3 diberikan untuk jawaban ldquoSetujurdquo (S) nilai 2 diberikan untuk

jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Tidak

Setujurdquo (STS)

Sedangkan pada pernyataan unfavorable nilai tertinggi 4

diberikan untuk jawaban ldquoSangat Tidak Setujurdquo (STS) nilai 3 diberikan

pada jawaban ldquoTidak Setujurdquo (TS) nilai 2 diberikan pada jawaban

ldquoSetujurdquo (S) dan nilai 1 untuk jawaban ldquoSangat Setujurdquo (SS)

36

Tabel 4

Skor favorable skala kepercayaan diri

JawabanSkor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak

Setuju1 4

F Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala disebarkan luaskan dengan dengan membagikan tautan

kuesioner online yang diberikan pada wanita yang memiliki kriteria yang

sudah ditetapkan dalam penelitian ini Uji coba dilakukan pada tanggal 12

sampai 15 April 2017 yang mendapatkan sebanyak 50 subjek

G Validitas dan Reliabilitas

1 Validitas

Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar 2010) Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Peneliti menyusun

aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur Aitem-aitem

tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh

37

dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement Penilaian ini

bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek

yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan

memilih aitem yang representatif

2 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah pelaksanaan tryout Pelaksanaan

tryout dimulai dari tanggal 12-15 April 2017 Tryout dilaksanakan dengan

cara disebarluaskan melalui media sosial facebook ke seluruh group atau

subjek yang dirasa memiliki karakteristik yang sesuai Tryout diberikan

kepada 50 wanita dewasa awal berusia 20 sampai 40 tahun memiliki

berat tubuh di atas 75 kilogram berstatus belum menikah dan merasa

dirinya memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional

Menurut Azwar (2011) seleksi aitem dilakukan untuk menguji

karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam

suatu penelitian Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan

disertakan dalam alat ukur tersebut Aitem-aitem yang digunakan sebagai

alat ukur harus memiliki kualitas yang baik sehingga aitem yang

memiliki kualitas jelek akan dibuang atau direvisi Seleksi aitem

dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 160 Pengujian

keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan

koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix) atau daya beda aitem (Azwar 2011) Kriteria pemilihan aitem yang

berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ge030

38

Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 030 atau lebih besar

dari 030 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat

diikutsertakan menjadi bagian dari skala final Sedangkan aitem yang

memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 030 memiliki daya

beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo 2015)

Hasil dari pengujian data skala citra tubuh menunjukkan bahwa

terdapat delapan belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030 sedangkan

aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 2 4 9 10 12

14 16 18 20 22 23 26 27 28 31 34 dan 35 Jadi dalam skala citra

tubuh terdapat delapan belas aitem yang gugur Peneliti menjaga

komposisi aitem antar aspek agar seimbang dan sama jumlahnya Data

rentang rix aitem yang paling rendah yaitu 0887 dan yang paling tinggi

0897

Tabel 5

Blue print skala penelitian citra tubuh

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Orientasipenampilan 110 dan 12 23 dan 18 6 3333

Perbandinganukuran tubuh 46 dan 13 511 dan 15 6 3333

Kepuasanbentuk tubuh 714 dan 16 89 dan 17 6 3333

Total 18 100

39

Pada skala kepercayaan diri terdapat 24 aitem yang terbagi dalam

empat aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan

unfavorable Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan nilai rix

030 dikarena nilai koefisien aitem cukup tinggi Aitem-aitem ini

kemudian diseleksi dengan melihat nilai rix-nya Aitem yang memiliki

nilai rix ge 030 dikategorikan sebagai aitem yang baik sedangkan aitem

yang memiliki nilai rix le 030 dikategorikan sebagai aitem yang kurang

baik sehingga digugurkan

Hasil dari pengujian data skala kepercayaan diri menunjukkan

bahwa terdapat enam belas aitem yang memiliki nilai rix ge 030

sedangkan aitem yang memiliki nilai rix le 030 adalah aitem nomor 1 7

9 10 14 16 18 dan 24 Jadi dalam skala kepercayaan diri terdapat

delapan aitem yang gugur Peneliti menjaga komposisi aitem antar aspek

agar seimbang dan sama jumlahnya Data rentang rix aitem yang paling

rendah yaitu 0922 dan yang paling tinggi 0929

40

Tabel 6

Blue Print skala penelitian kepercayaan diri

No Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot

Percaya

kemampuan diri2 dan 11 9 dan 12 4 25

Bertindak

mandiri3 dan 13 6 dan 10 4 25

Bersikap positif 4 dan 16 7 dan 14 4 25

Berani

berpendapat6 dan 15 5 dan 8 4 25

Total 16 100

3 Reliabilitas

Menurut Noor (2011) reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau

diandalkan Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan

konsisten Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu

mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Koefisian reliabilitas

minimum adalah 070 Apabila koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari

070 maka dapat dikatakan sebuah tes atau skala kurang memadai untuk

digunakan

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala citra tubuh diperoleh

koefisien Alpha Cronbach (r) sebesar 0896 Pada skala kepercayaan diri

41

diperoleh Alpha Cronbach (r) sebesar 0928 Kedua skala tersebut

memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 10 Hal ini menunjukkan

bahwa skala citra tubuh dan skala kepercayaan diri memiliki reliabilitas

yang baik

H Metode Analisis Data

1 Uji asumsi

Uji asumsi perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan uji

hipotesis karena beberapa metode analisis data untuk pengujian hipotesis

memiliki prasyarat yang harus terpenuhi Dua macam uji asumsi yaitu uji

normalitas dan uji linearitas

a Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor

variabel tertentu pada suatu sampel Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi

dilakukan dengan menggunakan SPSS 160 for windows

b Uji linearitas

Uji linearitas merupakan asumsi terhadap hubungan antar

variabel yang hendak dianlisis menggunakan teknik statistik korelasi

Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah peningkatan atau

penurunan kuantitas di suatu variabel akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso 2010) Jika

plt005 maka terdapat hubungan yang linear antar variabel Sebaliknya

42

jika pgt005 maka terdapat hubungan yang tidak linier atau hubungan

antar variabel tergolong lemah (Santoso 2010)

2 Uji hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametric yakni

Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis terkait hubungan

antara aitem citra tubuh dengan aitem kepercayaan diri yang dihasilkan

normal Jika data yang dihasilkan tidak normal maka uji hipotesis akan

dilakukan dengan nonparametric karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso 2010)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 Mei 2017 dengan

menyebarkan kuesioner secara online kepada semua wanita dewasa awal

berusia 20 sampai 40 tahun yang tergabung dalam komunitas Group Extra-

Large Indonesia Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan dengan menyebarkan tautan melalui aplikasi media sosial facebook

Terdapat 120 kuesioner yang terisi dan memenuhi syarat untuk dapat

diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan berat

badan yang sesuai dengan kriteria yang digunakan

B Deskripsi Subjek Penelitian

1 Deskripsi data penelitian

a Berat badan

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

sampai 40 tahun yang memiliki berat badan lebih dari 75 kilogram dan

merasa memiliki tubuh yang besar Pandangan tubuh besar ini dapat

dicirikan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak sesuai atau memiliki

bentuk yang tidak seimbang seperti ukuran lengan yang lebih besar dari

porsi tubuhnya lingkar pinggang yang tidak wajar bentuk paha ukuran

dada yang terlalu besar dan bagian tubuh lainnya yang dirasa tidak pas

44

dengan postur tubuh subjek Berikut merupakan gambaran subjek

secara umum berdasarkan berat badan

45

Tabel 7

Deskripsi subjek berdasarkan berat badan

Berat badan (kg) Jumlah

75-85 9

86-95 15

96-105 42

106-115 33

gt116 21

Total 120

b Usia

Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia 20

tahun sampai 40 tahun Berikut tabel deskripsi usia subjek

Tabel 8

Deskripsi subjek berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase

20-25 19 158

26-30 48 40

31-35 34 284

36-40 19 158

Total 120 100

Berdasarkan data Tabel 8 mengenai deskripsi usia subjek penelitian

dapat diketahui bahwa subjek dengan rentang usia 20-25 tahun dan usia

36-40 tahun berjumlah 19 subjek (158) subjek dengan rentang usia 31-

35 tahun berjumlah 34 subjek (284) dan subjek terbanyak berada pada

usia antara 26-30 tahun (40) Subjek penelitian sebanyak 48 orang yang

46

masuk dalam kategori dewasa awal (Hurlock 1999) dan sesuai dengan

tujuan penelitian

2 Deskripsi data penelitian

Pada deskripsi data penelitian peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 16 Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data

Citra tubuh Kepercayaan diri

MeanEmpiris

MeanTeoritis

MeanEmpiris

MeanTeoritis

N 120 120

Mean 85 141 225 665

SD 3631 17 747 8934

Xmin 34 52 30 52

Xmax 136 178 75 83

Sig 000 000

Berdasarkan dari tabel data empiris pada skala citra tubuh (Tabel 9)

hasil yang diperoleh dari uji beda mean One-Sample Test menggunakan SPSS

for Windows versi 16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0000 Hal tersebut

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan

47

mean empiris pada skala citra tubuh Hasil mean teoritis pada skala citra

tubuh sebesar 141 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar

85 dengan standar deviasi sebesar 3631 Data ini menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis

sehingga kesimpulannya subjek dalam penelitian ini memiliki citra tubuh

yang rendah

Berdasarkan tabel 9 skala kepercayaan diri menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

mean teoritis dan mean empiris Hasil mean teoritis pada skala kepercayaan diri

sebesar 665 sedangkan hasil mean empiris pada skala tersebut sebesar 225

dengan standar deviasi sebesar 747 Data tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris secara signifikan lebih rendah dibandingkan mean teoritis Dengan kata

lain subjek dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah

C Analisis Data Penelitian

1 Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik

a Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak Sampel yang terdistribusi secara normal

dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal Sedangkan

48

apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi normal sampel

tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak normal (Azwar 2012)

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Lilliefors Significance

Correction pada Kolmogorof-Smirnov karena jumlah sampel yang

digunakan gt50 Pengujian normalitas data dilakukan pada data citra

tubuh dan kepercayaan diri Asumsi data terdistribusi normal jika taraf

signifikansi (p) gt 005 Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data

Tabel 10

Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig Keterangan

CT 079 120 062 Normal

KD 069 120 200 Normal

aLilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

b Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas variabel citra tubuh memiliki nilai p=0062

(pgt005) dan variabel kepercayaan diri memiliki nilai p=0200 (pgt005)

Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada skala citra

tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar terdistribusi

secara normal Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

berasal dari populasi normal

49

c Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

yang linear antara variabel citra tubuh dengan variabel kepercayaan diri

pada wanita bertubuh besar Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16 yang menghasilkan tabel test of

linearity Kedua variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila

signifikan dari tabel test of linearity lebih kecil dari 005 (plt005)

Tabel 11

Hasil uji linearitas

Sum of Squares dfMean

SquareF Sig

Citra tubuh

Kepercayaan

diri

Linearity 434045 1 434045 10562 003

Berdasarkan tabel test of linearity di atas dapat dilihat hubungan

antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar

memiliki nilai F sebesar 10562 dengan nilai signifikansi p sebesar 0003

(plt005) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara citra tubuh dan kepercayaan diri yang dimiliki wanita bertubuh

besar

2 Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 160

untuk melakukan uji hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan

50

uji linearitas diperoleh data yang terdistribusi normal dan linear oleh sebab

itu peneliti menggunakan uji hipotesis parametrik Dengan demikian uji

hipotesis parametrik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson

Product Moment Sarwono (2006) membagi kriteria koefisien korelasi

sebagai berikut

Tabel 12

Kriteria koefisien korelasi

Koefisien korelasi Kategori

lt020 Korelasi dapat dianggap tidak ada

020-040 Korelasi lemah

040-070 Korelasi cukup

070-090 Korelasi kuat

090-100 Korelasi sangat kuat

Tabel 13

Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

PearsonCorrelation 1 614

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Kepercayaandiri

PearsonCorrelation 614 1

Sig (1-Tailed) 000N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Berdasarkan hasil analisis korelasi terlihat bahwa koefisien korelasi

citra tubuh dan kepercayaan diri menunjukkan nilai r sebesar 0614 dan

nilai signifikansi p sebesar 0000 Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi

51

yang signifikan atau p(0000) lt α(0614) Dengan demikian terdapat

hubungan positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka

semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimiliki Demikian pula

sebaliknya semakin rendah citra tubuhnya maka semakin rendah

kepercayaan diri yang dimiliki Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima

D Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara citra tubuh dan

tingkat kepercayaan diri wanita bertubuh besar Berdasarkan hasil analisi

korelasi Pearson product moment didapatkan koefisien korelasi (r) 0614

dengan nilai signifikan 0000 (plt005) Berdasarkan data analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa rasa kepercayaan diri secara signifikan berhubungan

dengan citra tubuh yang dimiliki para wanita bertubuh besar Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki maka akan

semakin tinggi juga tingkat kepercayaan dirinya Sebaliknya semakin rendah

citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka akan semakin rendah

juga tingkat kepercayaan dirinya Sesuai hasil tersebut jelaslah bahwa body

image memiliki hubungan dengan kepercayaan diri

Kepercayaan diri menurut Anthony (Gufron amp Rini 2011) merupakan

sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan dapat

mengembangkan kesadaran diri berpikir positif memiliki kemandirian dan

mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang

52

diinginkan Wanita yang puas akan citra tubuhnya akan menunjukkan rasa

nyaman akan penampilannya menghargai segala yang ada ditubuhnya

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada ditubuhnya Pendapat ini sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Harter (dalam Santrock 2003) yang

mengatakan bahwa penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat

dengan rasa percaya diri secara umum

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa semakin tinggi citra tubuh yang dimiliki wanita bertubuh besar maka

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dirinya (Putri 2015) Hal ini juga

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2014) yakni

didapatkan hubungan positif antara citra tubuh dengan kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang Dengan demikian wanita bertubuh besar tidak akan

bermasalah dengan kepercayaan dirinya ketika wanita bertubuh besar tersebut

memandang citra tubuhnya positif Sebaliknya ketika wanita tersebut

memandang citra tubuhnya negatif maka individu tersebut akan kurang percaya

diri Ketika individu tersebut yakin jika dirinya menarik maka individu akan

semakin percaya diri dan tidak akan merasa malu akan tubuhnya sehingga

inividu tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkannya

Hakim (2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai

berbagai tujuan di dalam hidupnya Individu yang mampu menerima dirinya

sendiri dan lingkungannya akan selalu tenang dan optimis dalam menghadapi

53

kehidupan Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et all 1999) wanita yang

memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri karena

merasa mendapatkan dukungan dari lingkungan Sedangkan wanita yang

memiliki citra tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang

rendah dan memiliki kecemasan karena merasa tidak mendapatkan dukungan

dari lingkungan

Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0614

artinya variabel citra tubuh memiliki korelasi yang cukup terhadap variabel

kepercayaan diri pada wanita bertubuh besar Terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi rasa percaya diri wanita bertubuh besar Sobur (2003)

menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya rasa

percaya diri yaitu faktor internal dan faktor ekternal Faktor eksternal meliputi

pendidikan pekerjaan tingkat ekonomi keluarga sulit menyesuaikan diri

dengan lingkungan pengalaman hidup dan faktor lingkungan Jika dibiarkan

para wanita ini akan menjadi pribadi yang anti sosial mudah tersinggung

minder dan menarik diri dari lingkungan Sedangkan faktor internal berasal

dari konsep diri kecerdasan intelegensi keterampilan komunikasi

kepribadian kondisi fisik dan proporsi bentuk tubuh Wanita yang kurang

memiliki rasa percaya diri cenderung akan pesimis tidak percaya dengan

kemampuan sendiri serta mudah dilanda frustasi

Para wanita yang memiliki bentuk tubuh tidak proporsional berpikir

bahwa diri mereka tidak menarik secara fisik sehingga mempengaruhi sistem

kerja pikiran dan pandangan mereka terhadap tubuh mereka sendiri sesuai

54

dengan Rice (dalam Nugraha 2010) ada tiga aspek citra tubuh yaitu persepsi

pemikiran dan perasaan Ketika persepsi dan pikiran terhadap citra tubuh

negatif maka akan berpengaruh terhadap perasaan yang akan menghasilkan

rasa kurang percaya diri dan kurang nyaman terhadap diri sendiri Hal tersebut

juga tentunya akan mempengaruhi proses sosial dan aktualisasi diri dengan

lingkungan Menurut Cash dan Pruzinsky (dalam Thompson et al 1999)

wanita yang memiliki citra tubuh positif akan merasa nyaman dan percaya diri

karena merasa mendapatkan dukungan melalui komentar dan kritik

membangun dari lingkungan sekitar Sedangkan wanita yang memiliki citra

tubuh negatif akan mengalami hambatan sosial harga diri yang rendah dan

memiliki kecemasan untuk menyesuaikan diri karena sibuk dengan kekurangan

diri sendiri serta tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan

Havighurst (dalam Monks Knoers dan Haditono 2001)

mengemukakan salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah

atau membangun suatu keluarga dan membuat hubungan dengan suatu

kelompok sosial tertentu Ketika wanita bertubuh besar memiliki citra tubuh

yang negatif maka kepercayaan dirinya pun ikut menurun yang akan

mengakibatkan kurangnya motivasi untuk mencari pasangan dan tujuan hidup

yang lebih baik Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses perkembangan

pada wanita usia dewasa awal yang berkaitan dengan pasangan hidup

Pada hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa citra tubuh pada

keseluruhan subjek cenderung tinggi Hal ini terlihat dari hasil mean empiris

yang signifikan lebih rendah dari mean teoritis (MT141 ME85p=0000) Hal

55

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki citra tubuh rendah Wanita

bertubuh besar yang memiliki citra tubuh rendah akan kesulitan untuk

bersosialisasi dengan sekitar sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang

kurang baik Hakim (2002) mengemukakan kondisi fisik bisa seperti cacat

anggota tubuh atau kelainan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa rendah diri

(minder) yang akan berkembang menjadi rasa tidak percaya diri

Salah satu faktor penyebab rendahnya citra tubuh adalah dengan

membandingkan ukuran tubuh secara fisik dengan orang lain Wanita bertubuh

besar yang kurang nyaman terhadap penampilannya akan cenderung marah dan

menghindar dari situasi dan lingkungan sosial (Suryanie 2005) Selain itu

kepuasan terhadap bentuk tubuh sangat berkontribusi dalam membentuk citra

tubuh ini Seseorang yang memiliki kekurangan atau bentuk tubuh tidak

proporsional terlalu kurus atau terlalu gemuk postur tubuh tinggi atau rendah

akan lebih memiliki ketidakpercayaan diri ketika harus bertemu dengan orang

lain hal tersebut dapat menciptakan rasa rendah diri rasa malu atau tertutup

(Afifi 2014)

Selain itu citra tubuh merupakan hal yang dapat dipelajari

pembelajaran citra tubuh ini sebagian besar dibentuk oleh faktor luar diri

seseorang seperti keluarga dan lingkungan Proses penilaian dimulai sejak usia

dini bahwa bentuk yang langsing dan proporsional adalah bentuk yang

diinginkan lingkungan Dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh inilah

yang membuat para wanita bertubuh besar sulit diterima lingkungan termasuk

dalam keluarga

56

Cash (dalam Jones 2001) menyebutkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah evaluasi terhadap

penampilan Orientasi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas penampilannya Kemampuan

menghadapi masalah juga menjadi alasan rendahnya rasa percaya diri

seseorang Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap

masalah dengan baik hal tersebut akan membuat rasa rendah diri yang lama-

kelamaan akan mengganggu rasa kepercayaan diri terhadap kemampuannya

Selain itu kurangnya rasa daya tarik fisik sangat besar berkontibusi dalam

pembentukan kepercayaan diri guna membantu mengaktualisasikan diri dengan

relasi sosial dan lingkungan sekitar

E Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yakni

penggunaan subjek yang kurang spesifik dari segi bentuk fisik yang diinginkan

peneliti Penelitian ini hanya menggunakan berat badan dan skala subjektif

terhadap tubuh subjek sendiri sehingga peneliti tidak bisa mengontrol bentuk

tubuh tiap subjek yang dipakai apakah proporsional atau tidak Selain itu

jumlah subjek yang dipakai hanya dapat mewakili dari jumlah populasi atau

kelompok kecil yang ada di masyarakat Peneliti juga merasakan kesulitan

mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh karena skala yang diberikan

merupakan topik yang sensitif sehingga berdampak pada jumlah subjek yang

mau mengisi skala tersebut Penyusunan aitem-aitem skala pada penelitian ini

juga dirasa mengarahkan subjek untuk menjawab sesuai tujuan penelitian

57

sehingga perlu disempurnakan kembali Dalam proses pengambilan data

menggunkan sistem kuesioner online sehingga peneliti tidak dapat mengawasi

kesungguhan dari jawaban subjek

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi

Pearson Corelation diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel citra

tubuh dan variabel kepercayaan diri sebesar r=0614 dengan taraf

signifikansi 000 (plt005) Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan diri pada wanita

bertubuh besar

B Saran

1 Bagi partisipan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada subjek

yang memiliki citra tubuh dan rasa kepercayaan diri yang rendah diharapkan

lebih menggali kemampuan yang ada di dalam dirinya Subjek harus yakin

dengan kemampuan yang dimiliki sehingga subjek selalu percaya diri ketika

melakukan sesuatu Salah satu caranya dengan meningkatkan kreativitas

keterampilan dan potensi-potensi lain yang dimiliki sehingga dapat

membantu meningkatkan kepercayaan diri

2 Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak

jumlah subjek agar sebaran data yang diperoleh dapat digeneralisasikan

serta dapat menghasilkan data yang mewakili populasi normal Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil data pada masyarakat

59

yang lebih luas mengenai topik citra tubuh terutama pada wanita-

wanita yang memiliki bentuk tubuh besar sehingga dapat lebih

menggambarkan populasi subjek yang lebih banyak

60

Daftar Pustaka

Afifi J (2014) Satu menit mengatasi rasa percaya diri anda YogyakartaFlashBooks

Andiyati A DW (2016) Hubungan antara body Image dengankepercayaan diri siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bantul SkripsiYogyakarta UNY

Anthony R (1992) Rahasia membangun kepercayaan diri (TerjemahanRita Wiyadi) Jakarta Binarupa Aksara

Azwar S (2003) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2004) Metode penelitian Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2005) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar Saifuddin (2009) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta PustakaPelajar

Azwar S (2010) Reliabilitas amp validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Bandura A (1977) Social learning theory New Jersey Prentice Hall Inc

Brennan M A Lalonde C E amp Brain J L (2010) Body imageperceptions Do gender different exist Physic Journal ofUndergraduate Research 15(3) 130-138

Cash T F amp Smolak L (2011) Body image A handbook of sciencepractice and prevention Second edition New York GuilfordPress

Cash T F (2003) Editorial body image Past present and futureDepartment of Psychology Old Dominion University USA

Dariyo A (2004) Psikologi Perkembangan Remaja Bogor Selatan GhaliaIndonesia

Devaraj S amp Lewis V (2010) Enhancing positive body image in womenAn evaluation of a group intervention program Journal ofapplied biobehavioral research 15(2) 103-116

Diamond N (2005) Majalah Cosmopolitan Standar kecantikan dunia ituberbeda Diakses 15 juli 2016 dari wwwmylifestudiocoid

61

Dorland N W A (2002) Kamus kedokteran Dorland (Edisi ke-29)Jakarta EGC

Duarte C Matos M Stubbs R J et all (2017) The impact of shameself-criticism and social rank on eating behaviours in overweightand obese women participating in a weight managementprogramme Research article Diunduh darihttpsjournalsplosorgplosonearticleid=101371journalpone0167571

Ferron (1997) Citra tubuh pada remaja Psychology Mania Diunduh darihttpwwwpsychologymaniacom201305citratubuhpadaremajahtml

Foland L J (2009) Body image and body evaluation in female participantsof an outdoor education program Thesis Cortland StateUniversity of new York college

Gattario K H (2013) Body image in adolescence The lenses of culturegender and positive psychology Department of PsychologyUniversity of Gothenburg httphandlenet207734266

Ghufron amp Rini (2011) Teori-teori psikologi Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Gillen M M amp Lefkowitz E S (2011) Body size perception inraciallyethnically North American journal of psychology 13(3)

Grogan S (1999) Body image Understanding body dissatisfaction in menwomen and children London Routledge

Guyton AC amp Hall JE (2007) Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi ke-11) Jakarta EGC

Hakim T (2002) Mengatasi rasa tidak percaya diri Jakarta Puspa Swara

Harian Bernas (2016) Daftar artis Indonesia yang melakukan sedot lemakDiunduh dari httpswwwbernasid19580-daftar-artis-indonesia-yang-melakukan-sedot-lemak-html

Herabadi A G (2007) Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentangtubuh dengan body esteem amp harga diri Jurnal SosialHumaniora 11(1) 18-23

Hurlock EB (1999) Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan Edisi 5 Surabaya PT Gelora AksaraPratama Erlangga

62

Jones DC (2001) Social comparison and body image Attractivenesscomparisons to models and peers among adolescent girls andboys Sex RolesA Journal of Research Vol 45 9-10

Kumara A (1987) Studi validitas amp reliabilitas the test of self-confidenceLaporan penelitian (tidak dipublikasikan) Yogyakarta FakultasPsikologi UGM

Lauster P (1978) The personality test London Pan Books

Lauster P (2003) Tes kepribadian (Alih bahasa DH Gulo) Jakarta PTBumi Aksara

Marita G D M Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antarabody image amp imaginary audience dengan kepercayaan diri padasiswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

Melliana A (2006) Menjelajah tubuh perempuan amp mitos kecantikanLkiS Yogyakarta

Monks FJ Knoers AMP amp Haditono SR (2001) Psikologiperkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannyaYogyakarta Gajah Mada University Press

Montemurro B amp Gillen M M (2013) Wrinkles amp sagging fleshExploring Transformations in Womenrsquos Sexual Body imageJournal of Women amp Aging 25 (3-23)

Nindita M (2018) Hubungan dukungan sosial dengan body dissatisfactionpada remaja awal putri Skripsi UIIYogyakarta

Niya (2015) 9 standar kecantikan paling ekstrim dari seluruh duniaDiakses pada 27 september 2016 dari wwwkeppomecom

Noor J (2011) Metodologi penelitian Skripsi tesis disertasi amp karyailmiah Jakarta Kencana

Nugraha A (2010) Pengaruh kepuasan citra tubuh terhadap kepercayaandiri orang yang mengikuti fitness center Skripsi JakartaFakultas Psikologi UIN Syarif Hiddayatullah

Papalia D E amp Feldman R (2014) Menyelani perkembangan manusia(edisi ke-12) Jakarta Salemba Humanika

63

Perry M (2005) Confidence boosters Pendongkrak kepercayaan diriJakarta PT Gelora Aksara Pratama

Pinzon R Dampak obesitas Diakses 27 september 2016 darihttpwwwstrokebethesdacom

Purnawa (2015) Social discussion about beautiful women Diakses pada 16juli 2016 dari wwwbersosialcom

Putriana YA (2004) Hubungan citra diri dengan kepercayaan diri Padaremaja putri SMU 3 Jambi Yogyakarta Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

Putri T A (2015) Hubungan antara body image dengan kepercayaan dirimahasiswi yang mengalamai obesitas Skripsi (naskah publikasi)Surakarta Fakultas Psikologi UMS

Ridha M (2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan dirimahasiswa aceh di Yogyakarta Jurnal emphaty YogyakartaFakultas Psikologi UAD

Riskesdas (2013) Riset Kesehatan Dasar (online) Jakarta BadanPenelitian amp Pengembangan Kesehatan

Rombe S (2014) Hubungan body image amp kepercayaan diri denganperilaku konsumtif pada remaja putri di SMA Negeri 5Samarinda Ejournal Psikologi 2(1) 76-91

Sahri N (2016) HubunganAntara Body Image dengan Self Esteem padawanita dewasa awal pengguna skincare Skripsi (naskahpublikasi) Fakultas Psikologi Universitas MuhammadyahSurakarta

Sarafino E P (2006) Health Psychology Inggris John Willey amp Sons

Santoso A (2010) Statistika untuk psikologi Dari blog menjadi bukuYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Santrock J W (2007) Adolescence Remaja Jakarta Erlangga

Santrock J W (2003) Adolescence Perkembangan remaja JakartaErlangga

Santrock J W (2012) Perkembangan masa-hidup Jilid 2 JakartaErlangga

64

Sari D N P (2012) Hubungan antara body image amp self esteem padadewasa awal tuna daksa Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya1(1)

Sarwer D B Thompson J K amp Cash T F (2005) Body image andobesity in adulthood Journal of Psychiatric Clinics of NorthAmerica 28 69-87

Shaffer DR (2005) Social amp personality development (5th ed) USAThomson Learning Inc

Sobur A (2003) Psikologi umum Bandung CV Pustaka Setia

Soetjiningsih (2004) Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta Sagung Seto

Sturm R (2007) ldquoIncreases in morbid obesity in the USA 2000ndash2005rdquoPublic Health121(7) 492ndash6

Sumangkut A V C (2015) Hubungan antara body image amp penyesuaiandiri menurut Robert Peck pada wanita dewasa MadyaYogyakarta Universitas Sanata Dharma

Sunartio L Sukamto M E amp Dianovinina K (2011) Social comparisonamp Body dissatisfaction pada wanita dewasa awal JurnalHumanitas 9(2) 157-168

Supratiknya A (2014) Pengukuran psikologis Yogyakarta UniversitasSanata Dharma

Surya H (2009) Menjadi manusia pembelajar Jakarta Gramedia Marita

Thompson JK (2000) Body image eating disorders and obesityAmerican Psychological Association Washington DC

Thompson J K (2002) Exacting Beauty Washington AmericanPsychological Association

Thompson J K (1999) The mediarsquos influence on body image disturbanceand eating disorder wersquove reviled them now can we rehabilitatethem Journal of social issues 55(2)

Tiara C (2010) Citra tubuh amp bentuk tubuh perempuan ideal dimasyarakat Jurnal tingkat sarjana biampg seni rupa amp desain(FSRD) Institut Teknologi Bandung 2(1)

65

Waterman A S (1988) Identity in adolescence process and countentsSan Fransisco Jossey Bass Inc

Wijayanti D N (2013) Analisis faktor penyebab obesitas amp caramengatasi obesitas pada remaja putri Semarang UNS

Wiranatha F D amp Supriyadi (2015) Hubungan antara citra tubuh dengankepercayaan diri pada remaja pelajar putri dikota DenpasarJurnal Psikologi Udayana 2(1)

Wolipop (2016) Wanita plus size sering didiskriminasi di tempat kerjabenarkah Diunduh dari httpswolipopdetikcomwork-andmoneyd-3312458wanita-plus-size-sering-didiskriminasi-ditempat-kerj-benarkah_ga=2440438121024574609156440579-9647560831561910994

World Health Organization (2000) Health systems improvingperformance h6

World Health Organization (2003) Adolescence mental health promotionNew Delhi South East Asia Regional Office of the WorldHealth Organization

Yuliadi I amp Karyanta N A (2014) Hubungan antara body image ampimaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelasX SMA Negeri 2 Nganjuk Jurnal Ilmiah 3 (3)

LAMPIRAN

67

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

68

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

69

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

70

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

71

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

72

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

36 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya menerima kekurangan tubuh saya

3 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

4 Setiap menemukan cermin saya tidak

memeriksa penampilan fisik

5 Saya tidak melakukan perawatan apapun

supaya tampil menarik

6 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

7 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

8 Saya tidak merasa iri pada teman yang

berhasil menurunkan berat badan

73

9 Saya sering membandingkan bentuk tubuh

saya dengan para model di TV dan majalah

10 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

11 Saya marah ketika orang lain menghina

bentuk tubuh saya

12 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

16 Saya bangga pada beberapa bagian tubuh

saja

17 Saya senang dengan panampilan fisik saya

saat ini

18 Saya sering terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

19 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

20 Saya kurang meneriman kekurangan tubuh

74

saya

21 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

22 Setiap menemukan cermin saya sering

memeriksa penampilan fisik

23 Saya melakukan perawatan tubuh supaya

tampil menarik

24 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

25 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

26 Saya merasa iri pada teman yang berhasil

menurunkan berat badan

27 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan para model di TV dan

majalah

28 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

29 Saya tidak merasa marah ketika orang

menghina bentuk tubuh saya

30 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

31 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

75

32 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

33 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

34 Saya bangga pada setiap bagian dari tubuh

saya

35 Saya merasa kurang nyaman dengan

penampilan fisik saya saat ini

36 Saya tidak terpengaruh iklan-iklan media

tentang tubuh ideal

76

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 24

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya selalu merasa pesimis dalam

menyikapi hidup

2 Saya ragu dalam menghadapi masalah

3 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

4 Saya mudah terpengaruh oleh orang lain

5 Saya tidak tergantung pada siapa pun

6 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

7 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

8 Saya mampu menerima kekurangan diri

9 Saya menyalahkan diri ketika mengahadapi

kegagalan

10 Saya tidak berani mengatakan

77

ketidaksetujuan terhadap suatu hal

11 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

12 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

13 Saya merasa optimis dalam menyikapi

hidup

14 Saya yakin dalam menghadapi masalah

15 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

16 Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang

lain

17 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

18 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

19 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

20 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

21 Saya dapat menyemangati diri saat

menghadapi kegagalan

22 Saya berani mengatakan ketidaksetujuan

terhadap suatu hal tanpa ragu

78

23 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

24 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

Periksa kembali jawaban Saudari jangan sampai ada yang terlewat

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA

79

LAMPIRAN 2

SKALA PENELITIAN

80

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh

Meilan Anggraini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

81

Dengan hormat

Saya yang beridentitas di bawah ini

Nama Meilan Anggraini

Fakultas Prodi Psikologi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan Saudari untuk mengisi skala penelitian

berikut dalam rangka tugas akhir saya Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah oleh karena itu saya berharap Saudari mengisi dengan jujur spontan dan

sesuai dengan kondisi saat ini Jawaban dan data yang Saudari berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama Saudari dalam

penelitian ini Semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

Hormat saya

Meilan Anggraini

82

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya sebagai responden menyetujui untuk membagikan informasi tentang diri

saya dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

IDENTITAS

Inisial

Usia tahun

Berat badan

Alamat email

83

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA

Pada skala ini terdapat dua bagian skala bacalah dan pahami setiap pernyataanyang ada Berilah tsaudari centang (radic) pada kolom yang telah tersedia sesuaidengan keadaan yang saudari alami yaitu

SS Sangat Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSANGAT SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

S Sesuai bila pernyataan tersebut ldquoSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

TS Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoTIDAK SETUJUrdquo dengan yangsaudari alami

STS Sangat Tidak Sesuai bila pernyataan tersebut rdquoSANGAT TIDAKSETUJUrdquo dengan yang saudari alami

saudari berhak memberikan tanggapan menurut saudari sendiri Dalam hal initidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban tersebut mencerminkan dirisaudari masing-masing

Contoh cara pengisian

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic

Contoh koreksi

Pernyataan S SS TS STS

Saya suka bercermin radic radic

84

SKALA BAGIAN A

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tsaudari pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari

18 pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesui dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Secara keseluruhan panampilan fisik saya

menarik

2 Saya selalu memperhatikan setiap detail

penampilan saya

3 Saya tidak pernah membandingkan bentuk

tubuh saya dengan bentuk tubuh orang lain

4 Saya mengabaikan apa yang orang lain

pikirkan tentang penampilan saya

5 Saya tidak merasa khawatir saat orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

6 Saya selalu memperdulikan pendapat orang

lain mengenai penampilan saya

7 Secara keseluruhan saya puas dengan

bentuk tubuh saya

8 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh

saya sekarang

85

9 Saya tidak perlu mengubah penampilan

supaya terlihat menarik

10 Secara keseluruhan penampilan saya tidak

menarik

11 Saya kurang memperhatikan setiap detail

penampilan saya

12 Saya berolahraga untuk menurunkan berat

badan

13 Saya merasa kurang puas dengan bentuk

tubuh saya

14 Saya kurang nyaman dengan bentuk tubuh

yang saya miliki sekarang

15 Saya berolahraga untuk menjaga kesehatan

tubuh

16 Jika diberi kesempatan saya ingin

melakukan perubahan pada tubuh saya

supaya terlihat menarik

17 Saya mencari kekurangan bentuk tubuh

saya dengan bentuk tubuh orang lain

18 Saya khawatir apabila orang lain

mengatakan bentuk tubuh saya terlihat aneh

86

SKALA BAGIAN B

Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Saudari pada saat ini Tugas

Saudara adalah menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi

tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia Skala ini terdiri dari 16

pernyataan dengan tidak ada jawaban benar atau salah Saudari hanya hanya

diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan Saudari

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya yakin dalam menghadapi masalah

2 Saya berani bertanggung jawab atas pilihan

yang saya pilih

3 Saya tidak tergantung pada siapa pun

4 Saya mampu melakukan berbagai hal tanpa

bantuan orang lain

5 Saya menolak segala kritik tentang diri

saya

6 Saya merasa malu dengan kekurangan yang

saya miliki

7 Saya mampu mengatakan pendapat atau ide

yang berbeda dengan orang lain

8 Saya mampu menceritakan keadaan diri

apa adanya

9 Saya ragu dalam menghadapi masalah

87

10 Saya kurang berani bertanggung jawab atas

pilihan yang saya ambil

11 Saya dapat menerima segala kritik tentang

diri saya

12 Saya mampu menerima kekurangan diri

13 Saya selalu mengatakan pendapat yang

sama dengan orang lain

14 Saya tidak mampu menceritakan keadaan

diri apa adanya

15 Saya sangat bergantung dengan teman

dekat saya

16 Saya merasa tidak mampu jika tanpa

bantuan orang lain

88

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

89

A Reliabilitas Skala Citra Tubuh

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

896 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13614 461875 476 913

item_2 13604 454832 540 912

item_3 13649 462463 403 913

item_4 13598 451270 542 912

item_5 13612 463401 371 914

item_6 13627 464407 354 914

item_7 13659 457913 480 912

item_8 13627 447824 684 910

item_9 13651 454755 515 912

item_10 13614 456583 504 912

item_11 13624 466939 322 914

item_12 13620 454749 559 912

item_13 13543 473292 197 915

item_14 13653 473171 175 916

item_15 13688 458901 487 912

90

item_16 13604 463623 392 913

item_17 13641 459122 458 913

item_18 13604 476707 136 915

item_19 13659 462372 400 913

item_20 13596 471498 234 915

item_21 13561 475409 139 916

item_22 13606 446684 644 910

item_23 13586 456500 574 912

item_24 13606 460517 457 913

item_25 13610 455927 549 912

item_26 13600 459083 500 912

item_27 13584 461848 455 913

item_28 13614 470250 248 915

item_29 13631 467884 264 915

item_30 13614 455250 461 913

item_31 13551 462463 410 913

item_32 13606 474975 158 916

item_33 13631 460092 470 913

item_34 13606 459142 499 912

item_35 13637 459529 504 912

item_36 13602 454020 554 912

91

B Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbachs Alpha N of Items

928 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha

if Item Deleted

item_1 13586 456500 574 912

item_2 13606 460517 457 913

item_3 13610 455927 549 912

item_4 13600 459083 500 912

item_5 13584 461848 455 913

item_6 13614 470250 248 915

item_7 13631 467884 264 915

Item_8 13614 455250 461 913

item_9 13551 462463 410 913

item_10 13606 474975 158 916

item_11 13631 460092 470 913

item_12 13606 459142 499 912

item_13 13637 459529 504 912

item_14 13602 454020 554 912

item_15 13627 473824 230 915

92

item_16 13643 465917 393 913

item_17 13655 463253 368 914

item_18 13594 451642 582 911

item_19 13616 465056 364 914

item_20 13602 465979 440 913

item_21 13631 458300 533 912

item_22 13531 486675 -148 918

item_23 13612 466443 358 914

item_24 13592 452410 563 911

93

LAMPIRAN 4

UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS

94

A Uji Normalitas

Test of Normality

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig Statistic df Sig

BI 079 120 062 952 120 000

KP 069 120 200 946 120 000

95

B Uji Linearitas

Uji Anova

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig

Kepercayaan DiriWanitaBertubuhBesar

BetweenGroups

(Combined) 5176550 83 62368 1518 082

Linearity 434045 1 434045 10562 003

DeviationfromLinearity

4742505 82 57835 1407 128

Within Groups 1479417 36 41095

Total 6655967 119

96

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

97

Lampiran Hasil Uji Hipotesis

Correlations

Citra tubuh Kepercayaandiri

Citra tubuh

Spearmanrsquos RhoCorrelations 1 745

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Kepercayaandiri

Spearmanrsquos RhoCorrelations

745 1

Sig (1-Tailed) 002

N 120 120

Correlation is Significant at the 001 Level (1-Tailed)

Page 18: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 19: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 20: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 21: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 22: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 23: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 24: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 25: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 26: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 27: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 28: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 29: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 30: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 31: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 32: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 33: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 34: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 35: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 36: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 37: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 38: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 39: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 40: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 41: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 42: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 43: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 44: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 45: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 46: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 47: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 48: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 49: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 50: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 51: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 52: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 53: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 54: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 55: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 56: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 57: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 58: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 59: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 60: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 61: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 62: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 63: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 64: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 65: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 66: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 67: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 68: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 69: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 70: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 71: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 72: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 73: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 74: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 75: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 76: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 77: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 78: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 79: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 80: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 81: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 82: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 83: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 84: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 85: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 86: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 87: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 88: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 89: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 90: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 91: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 92: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 93: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 94: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 95: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 96: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 97: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 98: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 99: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 100: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 101: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 102: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 103: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 104: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 105: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 106: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 107: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 108: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 109: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 110: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 111: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 112: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 113: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 114: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 115: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 116: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,
Page 117: HUBUNGANANTARACITRATUBUHDANKEPERCAYAANDI ...memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977). Lauster (1978) mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah mandiri,