Upload
astri-handayani
View
31
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
polsri
Citation preview
5/19/2018 Hukum Archimedes
1/7
Hukum Archimedes
(Hukum Pengapungan)
Posted onDecember 3, 2009byRahmat Riski
Hukum Archimedes mengatakan bahwa apabila sebuah benda sebagian atau seluruhnya
terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan yang mengarah keatas
yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam
tersebut. Telah sama-sama kita ketahui bahwa berat jenis air tawar adalah 1.000 kg/m 3,
apabila ada sebuah benda yang terbenam kedalam air tawar; maka berat benda tersebut
seolah-olah akan berkurang sebesar 1.000 kg untuk setiap 1 m3air yang dipindahkan. Konsep
ini akan lebih jelas bila diterangkan dengan gambar dibawah ini.
a. Berat benda pada saat diudara dan setelah terbenam dalam air tawar
Pada saat ditimbang diudara benda mempunyai berat 4.000 kg pada skala pengukur berat,
sedang setelah dimasukan kedalam air berat benda menjadi 3.000 kg. Padahal masa benda
tidak berubah, berkurangnya berat benda tersebut diakibatkan adanya gaya tekan keatas dari
air yang dipindahkan oleh bagian benda yang ada didalam air (force of buoyancy), dengan
arah kerja gayanya mengarah keatas; sedang garis kerja gayanya segaris dengan garis kerja
dari gaya berat benda. Titik tangkap garis kerja gaya buoyancy biasa disebut dengan titik
buoyancy atau titik B. Didalam sistem bangunan terapung titik B ini disebut juga dengan titik
berat dari volume benda yang ada dibawah garis air (gambar dibawah ini)
b. Ilustrasi letak titik G dan titik B dari bangunan apung
Selanjutnya perhatikan gambar c dibawah ini; dimana pada gambar tersebut mengilustrasikan
sebuah benda dengan masa sebesar 4.000 kg namun volume bendanya 8 m3. Pada awalnya
benda tersebut dibenamkan kedalam air, kemudian dilepaskan. Apabila keseimbangan telah
terjadi, maka benda tersebut akan mengapung seperti ditunjukan pada gambar a.
Keseimbangan akan tercapai apabila besarnya gaya buoyancy sama dengan berat air yang
dipindahkan oleh bagian benda yang ada didalam air atau apabila benda tersebut mengapung
dengan separuh dari volumenya.
Berat benda = berat dari volume air yang dipindahkan
4000 = S x V
4000 = 1000 kg/m3x V
atau
V = 4 m
3
http://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-archimedes-hukum-pengapungan/http://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-archimedes-hukum-pengapungan/http://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-archimedes-hukum-pengapungan/http://rahmat88aceh.wordpress.com/author/rahmat88aceh/http://rahmat88aceh.wordpress.com/author/rahmat88aceh/http://rahmat88aceh.wordpress.com/author/rahmat88aceh/http://www.imagecross.com/http://www.imagecross.com/http://www.imagecross.com/http://rahmat88aceh.wordpress.com/author/rahmat88aceh/http://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-archimedes-hukum-pengapungan/5/19/2018 Hukum Archimedes
2/7
c. Benda terapung pada posisi seimbang
http://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-archimedes-hukum-pengapungan/
Hukum Archimedes (HukumPengapungan)
Hukum Archimedes mengatakan bahwa apabila sebuah benda sebagian atau seluruhnya
terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan yang mengarah keatas
yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam
tersebut. Telah sama-sama kita ketahui bahwa berat jenis air tawar adalah 1.000 kg/m3,
apabila ada sebuah benda yang terbenam kedalam air tawar; maka berat benda tersebut
seolah-olah akan berkurang sebesar 1.000 kg untuk setiap 1 m3 air yang dipindahkan.
Konsep ini akan lebih jelas bila diterangkan dengan gambar dibawah ini. a. Berat benda pada
saat diudara dan setelah terbenam dalam air tawar Pada saat ditimbang diudara benda
mempunyai berat 4.000 kg pada skala pengukur berat, sedang setelah dimasukan kedalam air
berat benda menjadi 3.000 kg. Padahal masa benda tidak berubah, berkurangnya berat benda
tersebut diakibatkan adanya gaya tekan keatas dari air yang dipindahkan oleh bagian benda
yang ada didalam air (force of buoyancy), dengan arah kerja gayanya mengarah keatas;
sedang garis kerja gayanya segaris dengan garis kerja dari gaya berat benda. Titik tangkap
garis kerja gaya buoyancy biasa disebut dengan titik buoyancy atau titik B. Didalam sistem
bangunan terapung titik B ini disebut juga dengan titik berat dari volume benda yang ada
dibawah garis air (gambar dibawah ini) Selanjutnya perhatikan gambar c dibawah ini; dimana
pada gambar tersebut mengilustrasikan sebuah benda dengan masa sebesar 4.000 kg namun
volume bendanya 8 m3. Pada awalnya benda tersebut dibenamkan kedalam air, kemudiandilepaskan. Apabila keseimbangan telah terjadi, maka benda tersebut akan mengapung seperti
ditunjukan pada gambar a. Keseimbangan akan tercapai apabila besarnya gaya buoyancy
sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang ada didalam air atau apabila
benda tersebut mengapung dengan separuh dari volumenya. Berat benda = berat dari volume
air yang dipindahkan 4000 = S x V V = 4 m3 Hukum Archimedes Bunyi Hukum Archimedes
"Benda di dalam zat cair akan mengalami pengurangan berat sebesar berat zat cair yang
dipindahkan". Penemu Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Sebagian
sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar
sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss. Penurunan Rumus Hukum Archimedes
Berlaku Untuk Semua Fluida Fa = Mfg Fa = pfVbfg Fa = F2F1 karena F2 > F1 = pf gh2 A
- pf gh1 A = pf gA (h2 - h1) = pf gAh sebab h2 - h1 = h = pf gVbf sebab Ah = Vbf adalahvolum silinder yang tercelup dalam fluida PERHATIKAN pf Vbf = massa Fluida (Mf) pf
gVbf = berat Fluida yang dipindahkan benda (Mfg) RUMUS GAYA APUNG Fa = Mfg Fa =
pfVbfg Secara sistematis, hukum archimedes dapat ditulis sebagai berikut : FA = a Va g FA
= gaya angkat ke atas pada benda (N) a = massa jenis zat cair (kg/m3) Va = volume zat cair
yang terdesak (m3) g = percepatan gravitasi bumi (m/s2) Keadaan Benda Tiga keadaan benda
di dalam zat cair : Melayang pb, rata-rata = pf w = Fa KETERANGAN pb = massa jenis
benda pf = massa jenis fluida w = berat benda Fa = gaya Apung Tenggelam pb, rata-rata > pf
w > Fa KETERANGAN pb = massa jenis benda pf = massa jenis fluida w = berat benda Fa =
gaya Apung Terapung pb, rata-rata < pf w = Fa KETERANGAN pb = massa jenis benda pf =
massa jenis fluida w = berat benda Fa = gaya Apung Aplikasi Hukum Archimedes 1) Kapal
Selam Mempunyai tangki pemberat. Konsep gaya Apung yang berhubungan dengan berattotal untuk menentukan kapal mengapung atau tenggelam. 2) Hidrometer Diameter bagian
http://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-archimedes-hukum-pengapungan/http://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-archimedes-hukum-pengapungan/http://budikolonjono.blogspot.com/2011/12/hukum-archimedes-hukum-pengapungan.htmlhttp://budikolonjono.blogspot.com/2011/12/hukum-archimedes-hukum-pengapungan.htmlhttp://budikolonjono.blogspot.com/2011/12/hukum-archimedes-hukum-pengapungan.htmlhttp://budikolonjono.blogspot.com/2011/12/hukum-archimedes-hukum-pengapungan.htmlhttp://rahmat88aceh.wordpress.com/2009/12/03/hukum-archimedes-hukum-pengapungan/5/19/2018 Hukum Archimedes
3/7
bawah tabung kaca dibuat lebih besar agar dihasilkan gaya Apung. Hidrometer adalah alat
yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan. Nilai massa jenis cairan dapat diketahui
dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan mengapung pada zat cair
Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan desainnya memiliki 3 bagian : Tangkai tabung kaca
Bawah tabung kaca Diameter kaca 3) Balon Udara Volum bertambah maka bertambah volum
udara yang dipindahkan. Gaya apung bertambah besar SAAT INGIN MENAIKKANBALON UDARA Saat gaya apung sudah lebih berat daripada berat total balon (berat balon
dan muatan) sehingga balon mulai bergerak naik. SAAT INGIN MENURUNKAN BALON
UDARA Saat gaya apung lebih kecil daripada berat balon, dan berat balon bergerak turun. 4)
Kapal Laut Sangat berat tetapi dapat terapung di permukaan laut - Konsep Gaya Apung -
Konsep Massa Jenis Badan kapal yang terbuat dari besi berongga, ini menyebabkan volum
air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding
dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar . Gaya apung
ini mampu mengatasi berat total sehingga kapal laut mengaoung di permukaan laut. Jadi
massa jenis ratarata besi berongga dan udara yang menempati rongga masih lebih kecil
daripada massa jenis air laut. Oleh karena itu kapal itu mengapung. Sebuah kapal selam
memiliki tangki pemberat yang terletak di antara lambung sebelah dalam sebelah luar. Tangkiini dapat diisi udara atau air. Mengatur isi tangki pemberat berarti mengatur berat total kapl.
Sesuai dengan konsep gaya apung, berat total kapal selam akan menentukan apakah kapl
selam mengapung atau menyelam Kapal laut tidak akan tenggelam apabila. Berat kapal
bertambah maka gaya ke atas juga harus bertambah besar.
http://budikolonjono.blogspot.com/2011/12/hukum-archimedes-hukum-pengapungan.html
GAYA APUNG DAN PRINSIP ARCHIMEDES
Diposkan olehAhmad Taqiani
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
14.4 Gaya Apung dan Prinsip Archimedes
Apakah Anda pernah mencoba untuk mendorong bola pantai di bawah air? (Gambar 14.7a)
Hal ini sangat sulit untuk dilakukan karena gaya ke atas yang besar yang diberikan oleh air
pada bola. Gaya ke atas yang diberikan oleh fluida pada setiap objek tenggelam disebut gaya
apung. Kita bisa menentukan besarnya gaya apung dengan menerapkan beberapa logika.
Bayangkan paket bola pantai air di bawah permukaan air seperti pada Gambar 14.7b. Karena
paket ini dalam kesetimbangan, harus ada gaya ke atas yang menyeimbangkan gaya gravitasi
ke bawah pada paket. Gaya ke atas ini adalah gaya apung, dan besarnya sama dengan berat
air dalam paket. Gaya apung adalah gaya resultan pada paket karena semua gaya yang
diterapkan oleh cairan di sekitar paket.
Sekarang bayangkan dengan mengganti parsel pantai berukuran bola air dengan bola pantai
http://budikolonjono.blogspot.com/2011/12/hukum-archimedes-hukum-pengapungan.htmlhttp://budikolonjono.blogspot.com/2011/12/hukum-archimedes-hukum-pengapungan.htmlhttps://plus.google.com/112672214298431151169https://plus.google.com/112672214298431151169http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=pinteresthttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=pinteresthttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=pinteresthttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6633739531940671972&postID=8046181921366237068&target=emailhttps://plus.google.com/112672214298431151169http://budikolonjono.blogspot.com/2011/12/hukum-archimedes-hukum-pengapungan.html5/19/2018 Hukum Archimedes
4/7
dengan ukuran yang sama. Gaya total yang diterapkan oleh cairan yang mengelilingi bola
pantai adalah sama, terlepas dari apakah itu diterapkan pada bola pantai atau sebidang air.
Akibatnya, besarnya gaya apung pada suatu benda selalu sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut. Pernyataan ini dikenal sebagai prinsip Archimedes.
Dengan bola pantai di bawah air, gaya apung, sama dengan berat paket pantai berukuran bola
air, jauh lebih besar daripada berat bola pantai. Oleh karena itu, ada gaya angkat total yang
besar, yang menjelaskan mengapa sangat sulit untuk menahan bola pantai di bawah air.
Perhatikan bahwa prinsip Archimedes itu tidak mengacu pada susunan obyek yang
mengalami gaya apung. Komposisi benda bukanlah faktor dalam gaya apung karena gaya
apung diberikan oleh cairan sekitarnya.
Untuk lebih memahami asal-usul gaya apung, perhatikan sebuah kubus bahan padat direndam
dalam cairan seperti pada Gambar 14.8. Menurut Persamaan 14.4, tekanan Pbotdi bagian
bawah kubus lebih besar dari tekanan Ptopdi bagian atas dengan besar fluidgh, di mana h
adalah tinggi dari kubus dan fluidadalah densitas fluida. Tekanan di bagian bawah kubus
menyebabkan gaya ke atas sebesar PbotA, di mana A adalah luas dari sisi bagian bawah.
Tekanan di bagian atas kubus menyebabkan gaya ke bawah sebesar PtopA. Resultan dari dua
gaya ini adalah gaya apung Bdengan besar:
B = (Pbot- Ptop) A = (fluidgh) A
B = fluid g Vdisp (14.5)
di mana Vdisp=Ahadalah volume fluida yang dipindahkan oleh kubus. Karena produk
fluidVdispadalah sama dengan massa fluida yang dipindahkan oleh obyek,
B = Mg
di mana Mg adalah berat fluida yang dipindahkan oleh kubus. Hasil ini konsisten dengan
pernyataan awal tentang prinsip Archimedes di atas, berdasarkan pembahasan bola pantai.
Dalam kondisi normal, berat ikan dalam foto pembukaan bab ini adalah sedikit lebih besar
dari gaya apung pada ikan. Oleh karena itu, ikan akan tenggelam jika tidak memiliki
beberapa mekanisme untuk menyesuaikan gaya apung. Ikan menyelesaikan bahwa dengan
mengatur regulasi internal ukuran kandung kemih yang berisi udara untuk meningkatkan
volume dan besarnya gaya apung yang bekerja padanya, menurut Persamaan 14.5. Dengan
cara ini, ikan dapat berenang ke berbagai kedalaman.
Sebelum kita melanjutkan dengan beberapa contoh, adalah instruktif untuk membahas duasituasi umum: objek yang benar-benar tenggelam dan objek mengambang (sebagian
5/19/2018 Hukum Archimedes
5/7
terendam).
Kasus 1: Objek terendam total, Ketika sebuah objek benar-benar tenggelam dalam fluida
dengan kepadatan fluid, volume fluida yang dipindahkan Vdispsama dengan volume objek
Vobj, maka, dari Persamaan 14.5, besarnya gaya apung ke atas adalah B = fluidgVobj. Jikaobjek memiliki massa M dan kepadatan obj, beratnya sama dengan Fg= Mg = objgVobj, dan
gaya total pada benda tersebut adalah B - Fg= (fluid- obj)gVobj. Oleh karena itu, jika densitas
objek kurang dari densitas fluida, gaya gravitasi ke bawah kurang dari gaya apung dan objek
yang tidak didukung dipercepat ke atas (Gambar 14.9a). Jika densitas objek lebih besar dari
densitas fluida, gaya apung ke atas kurang dari gaya gravitasi ke bawah dan objek tenggelam
yang tidak didukung (Gambar 14.9b). Jika densitas objek yang terendam sama dengan
densitas fluida, gaya total pada benda adalah nol dan objek tetap dalam keseimbangan. Oleh
karena itu, arah gerakan dari suatu obyek terendam dalam cairan hanya ditentukan oleh
densitas objek dan cairan.
Kasus 2: Objek mengapung. Sekarang perhatikan suatu benda dengan volume Vobjdan
kepadatan obj< fluiddalam kesetimbangan statis mengambang di permukaan cairan, yaitu
sebuah benda yang hanya sebagiannya terendam (Gambar 14.10.). Dalam kasus ini, gaya
apung ke atas diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke bawah yang bekerja pada benda tersebut.
Jika Vdisp
adalah volume fluida yang dipindahkan oleh benda (volume ini adalah sama dengan
volume bagian dari objek di bawah permukaan cairan), gaya apung memiliki besaran B =
fluid gVdisp. Karena berat benda adalah Fg= Mg = obj gVobjdan karena Fg= B, kita melihat
bahwa fluidgVdisp= objgVobj, atau:
Vdisp/Vobj= obj/fluid (14.6)
Persamaan ini menunjukkan bahwa fraksi volume benda terapung yang berada di bawah
permukaan fluida adalah sama dengan rasio kepadatan objek terhadap cairan
(Serway,2010:408-410).
http://softonezero.blogspot.com/2013/12/gaya-apung-dan-prinsip-archimedes.html
Gaya apung
http://softonezero.blogspot.com/2013/12/gaya-apung-dan-prinsip-archimedes.htmlhttp://softonezero.blogspot.com/2013/12/gaya-apung-dan-prinsip-archimedes.htmlhttp://softonezero.blogspot.com/2013/12/gaya-apung-dan-prinsip-archimedes.html5/19/2018 Hukum Archimedes
6/7
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ketika sebuah benda mengapung, gaya apung (buoyancy) yang mengarah ke atas setara
dengan gayagravitasi
Gaya apungadalah gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang melawanberatdari bendayang direndam. Pada sebuah kolom fluida, tekanan meningkat seiring dengan bertambahnya
kedalaman sebagai hasil dari akumulasi berat air di atasnya. Sehingga benda yang tenggelam
ke dalam fluida akan mengalami tekanan yang besar di dasar kolom fluida dibandingkan
dengan ketika berada di dekat permukaan. Perbedaan tekanan ini merupakan gaya resultan
yang cenderung mempercepat pergerakan benda ke atas atau menjadikan percepatan ke
bawah dari suatu benda berkurang hingga nol dan mencapaikelajuan terminal.Besarnya gaya
apung sebanding dengan besarnya beda tekanan antara permukaan dan dasar kolom, dan
setara dengan berat fluida yangterpindahkan(displacement) yang seharusnya mengisi ruang
yang ditempati oleh benda. Sehingga benda yang memiliki massa jenis lebih besar dari fluida
akan tenggelam, dan benda yang memiliki massa jenis lebih rendah dari fluida akan
mengapung.
Daftar isi
1 Prinsip Archimedes
2 Lihat pula
3 Referensi
4 Pranala luar
Prinsip Archimedes
Artikel utama untuk bagian ini adalah:Prinsip Archimedes
ArchimedesdariSyracuse, Sicily,menemukan prinsip ini pada tahun 212 sebelum masehi.[1]
Untuk benda yang mengapung maupunt enggelam, di cairan maupun gas, prinsip Archimedesdapat dinyatakan sebagai
http://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Berathttp://id.wikipedia.org/wiki/Berathttp://id.wikipedia.org/wiki/Berathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelajuan_terminalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelajuan_terminalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelajuan_terminalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perpindahan_%28fluida%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perpindahan_%28fluida%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perpindahan_%28fluida%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Prinsip_Archimedeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Prinsip_Archimedeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Lihat_pulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Lihat_pulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Referensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Referensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Pranala_luarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Pranala_luarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prinsip_Archimedes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prinsip_Archimedes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prinsip_Archimedes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Archimedeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Archimedeshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Syracuse,_Sicily&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Syracuse,_Sicily&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Syracuse,_Sicily&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#cite_note-acottLaw-1http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#cite_note-acottLaw-1http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#cite_note-acottLaw-1http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Buoyancy.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Buoyancy.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#cite_note-acottLaw-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Syracuse,_Sicily&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Archimedeshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prinsip_Archimedes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Pranala_luarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Referensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Lihat_pulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#Prinsip_Archimedeshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perpindahan_%28fluida%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kelajuan_terminalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berathttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasi5/19/2018 Hukum Archimedes
7/7
Setiap objek, keseluruhan atau sebagian tenggelam di dalam fluida, akan selalu terangkat oleh
gaya yang setara dengan gaya berat fluida yang dipindahkan akibat keberadaan objek tersebut
Archimedes
Benda yang tenggelam memindahkan fluida setara dengan volume objek, namun bendamengapung hanya sebagian.
Prinsip Archimedes tidak memperhitungkantegangan permukaan(kapilaritas) yang bekerja
pada benda,[2]namun gaya tambahan ini hanya mengubah jumlah fluida yang terpindahkan,
sehingga prinsip "gaya apung = berat fluida yang terpindahkan" tetap sesuai.
Berat dari fluida yang terpindahkan setara dengan volume dari fluida yang terpindahkan
dengan syarat fluida memiliki massa jenis yang seragam. Dan gaya apung yang bekerja setara
dengan berat fluida yang terpindahkan, atau mssa jenis dari fluida dikalikan dengan volume
benda yang tenggelam dikalikan percepatan gravitasi.
Misal batu memiliki berat 10 Newton ketika digantung oleh benang dalam ruangvakum
dengan gaya gravitasi bekerja padanya. Ketika batu ditenggelamkan ke air, batu
memindahkan air seberat 3 N, sehingga gaya yang bekerja pada benang akan berkurang 3 N
menjadi 7 N. Gaya apung mengurangi berat objek yang tenggelam seluruhnya ke dalam
fluida. Umumnya lebih mudah mengangkat objek yang tenggelam dibandingkan
mengangkatnya di udara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung
http://id.wikipedia.org/wiki/Archimedeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Archimedeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Archimedeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_permukaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_permukaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_permukaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Vakumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vakumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vakumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Vakumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_apung#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_permukaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Archimedes