21

Hukum di Indonesia

  • Upload
    sena-21

  • View
    109

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hukum di Indonesia
Page 2: Hukum di Indonesia

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat. sosial antar masyarakat.

Berikut juga kami sajikan beberapa pengertian hukum Berikut juga kami sajikan beberapa pengertian hukum menurut para ahli hukum.menurut para ahli hukum.

1.1. Van KantVan Kant

Hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang Hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat. Peraturan dalam manusia di dalam masyarakat. Peraturan dalam menjalankan kehidupan diperlukan untuk melindungi menjalankan kehidupan diperlukan untuk melindungi kepentingan dengan tertib.kepentingan dengan tertib.

Page 3: Hukum di Indonesia

2. 2. UtrechtUtrechtHukum adalah himpunan peraturan (baik berupa Hukum adalah himpunan peraturan (baik berupa perintah maupun larangan) yang mengatur tata tertib perintah maupun larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat itu, pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah.menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah.

3. 3. Mr. E.M. MayersMr. E.M. MayersHukum adalah semua aturan yang mengandung Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan ditinjau kepada tingkah laku pertimbangan kesusilaan ditinjau kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnyapenguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnya

4. 4. Immanuel KantImmanuel KantHukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan Hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak dari orang yang satu dapat ini kehendak dari orang yang satu dapat menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain memenuhi peraturan hukum tentang Kemerdekaan.memenuhi peraturan hukum tentang Kemerdekaan.

Page 4: Hukum di Indonesia

5. 5. Van ApeldoornVan Apeldoorn

Hukum adalah gejala sosial tidak ada masyarakat Hukum adalah gejala sosial tidak ada masyarakat yang tidak mengenal hukum maka hukum itu menjadi yang tidak mengenal hukum maka hukum itu menjadi suatu aspek kebudayaan yaitu agama, kesusilaan, suatu aspek kebudayaan yaitu agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebiasaan. adat istiadat, dan kebiasaan.

6. 6. AustinAustin

Hukum adalah sebagai peraturan yang diadakan Hukum adalah sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada makhluk yang untuk memberi bimbingan kepada makhluk yang berakal oleh makhluk yang berakal yang berkuasa berakal oleh makhluk yang berakal yang berkuasa atasnya.atasnya.

7. 7. Soerojo Wignjodipoero, S.H.Soerojo Wignjodipoero, S.H.

Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu atau dengan maksud untuk mengatur tata sesuatu atau dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat. tertib dalam kehidupan masyarakat.

Page 5: Hukum di Indonesia

Dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana Dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana pengendali dan perubahan sosial, hukum pengendali dan perubahan sosial, hukum memiliki tujuan untuk menciptakan tatanan memiliki tujuan untuk menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, damai, adil yang masyarakat yang tertib, damai, adil yang ditunjang dengan kepastian hukum sehingga ditunjang dengan kepastian hukum sehingga kepentingan individu dan masyarakat dapat kepentingan individu dan masyarakat dapat terlindungi. Dalam beberapa literatur Ilmu terlindungi. Dalam beberapa literatur Ilmu Hukum para sarjana hukum telah merumuskan Hukum para sarjana hukum telah merumuskan tujuan hukum dari berbagai sudut pandang, dan tujuan hukum dari berbagai sudut pandang, dan paling tidak ada 3 teori:paling tidak ada 3 teori:

1.1. Teori EtisTeori Etis2.2. Teori UtilitisTeori Utilitis3.3. Teori CampuranTeori Campuran

Page 6: Hukum di Indonesia

1. 1. Teori EtisTeori EtisTeori etis menyatakan bahwa hukum memiliki tujuan suci Teori etis menyatakan bahwa hukum memiliki tujuan suci memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. Menurut teori ini hukum semata-mata bertujuan haknya. Menurut teori ini hukum semata-mata bertujuan demi keadilan. Isi hukum ditentukan oleh keyakinan etis demi keadilan. Isi hukum ditentukan oleh keyakinan etis kita mana yang adil dan mana yang tidak. Artinya hukum kita mana yang adil dan mana yang tidak. Artinya hukum menurut teori ini bertujuan mewujudkan keadilan. menurut teori ini bertujuan mewujudkan keadilan. Penganut teori ini adalah Aristoteles dalam karyanya “Etika Penganut teori ini adalah Aristoteles dalam karyanya “Etika dan Retorika”dan Retorika”

2. Teori Utilitis2. Teori Utilitis

Teori utilitis menyatakan bahwa hukum bertujuan Teori utilitis menyatakan bahwa hukum bertujuan untuk menghasilkan kemanfaatan yang sebesar-untuk menghasilkan kemanfaatan yang sebesar-besarnya pada manusia dalam mewujudkan besarnya pada manusia dalam mewujudkan kesenangan dan kebahagiaan. Penganut teori ini kesenangan dan kebahagiaan. Penganut teori ini adalah Jeremy Bentham dalam bukunya “Introduction adalah Jeremy Bentham dalam bukunya “Introduction to the morals and legislation”. Pendapat ini dititik to the morals and legislation”. Pendapat ini dititik beratkan pada hal-hal yang berfaedah bagi orang beratkan pada hal-hal yang berfaedah bagi orang banyak dan bersifat umum tanpa memperhatikan banyak dan bersifat umum tanpa memperhatikan aspek keadilan.aspek keadilan.

Page 7: Hukum di Indonesia

3. 3. Teori CampuranTeori Campuran

Teori ini bisa dikatakan sebagai jalan tengah antara Teori ini bisa dikatakan sebagai jalan tengah antara teori etis dan teori utilitis. Penganut teori ini adalah teori etis dan teori utilitis. Penganut teori ini adalah Apeldoorn dan Mochtar Kusumaatmadja. Menurut Apeldoorn dan Mochtar Kusumaatmadja. Menurut Apeldoorn tujuan hukum adalah mengatur tata tertib Apeldoorn tujuan hukum adalah mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan adil. Mochtar dalam masyarakat secara damai dan adil. Mochtar Kusumaatmadja menjelaskan bahwa kebutuhan akan Kusumaatmadja menjelaskan bahwa kebutuhan akan ketertiban ini adalah syarat pokok (fundamental) bagi ketertiban ini adalah syarat pokok (fundamental) bagi adanya masyarakat yang teratur dan damai. Dan adanya masyarakat yang teratur dan damai. Dan untuk mewujudkan kedamaian masyarakat maka untuk mewujudkan kedamaian masyarakat maka harus diciptakan kondisi masyarakat yang adil dengan harus diciptakan kondisi masyarakat yang adil dengan mengadakan perimbangan antara kepentingan satu mengadakan perimbangan antara kepentingan satu dengan yang lain, dan setiap orang (sedapat mungkin) dengan yang lain, dan setiap orang (sedapat mungkin) harus memperoleh apa yang menjadi haknya. harus memperoleh apa yang menjadi haknya.

Page 8: Hukum di Indonesia

Sumber-sumber hukumSumber-sumber hukum adalah segala adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan sesuatu yang dapat menimbulkan terbentuknya peraturan-peraturan. Peraturan terbentuknya peraturan-peraturan. Peraturan tersebut biasanya tersebut biasanya bersifat memaksabersifat memaksa. . Sumber-Sumber-sumber Hukumsumber Hukum ada 2 jenis yaitu: ada 2 jenis yaitu:1. Sumber-sumber hukum materiil, yakni 1. Sumber-sumber hukum materiil, yakni sumber-sumber hukum yang ditinjau dari sumber-sumber hukum yang ditinjau dari berbagai perspektif.berbagai perspektif.2. Sumber-sumber hukum formiil, yakni UU, 2. Sumber-sumber hukum formiil, yakni UU, kebiasaan, jurisprudensi, traktat dan doktrin kebiasaan, jurisprudensi, traktat dan doktrin

Page 9: Hukum di Indonesia

Sumber hukum materiil adalah Sumber hukum materiil adalah suatu keyakinan/ perasaan hukum suatu keyakinan/ perasaan hukum individu dan pendapat umum yang individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum. Dengan menentukan isi hukum. Dengan demikian keyakinan/ perasaan hukum demikian keyakinan/ perasaan hukum individu (selaku anggota masyarakat) individu (selaku anggota masyarakat) dan juga pendapat umum yang dan juga pendapat umum yang merupakan faktor-faktor yang dapat merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan hukum. mempengaruhi pembentukan hukum.

Page 10: Hukum di Indonesia

1. 1. Undang-UndangUndang-Undang

Undang-undang ialah suatu peraturan yang Undang-undang ialah suatu peraturan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yang dipelihara oleh penguasa negara. Contohnya UU, PP, dipelihara oleh penguasa negara. Contohnya UU, PP, Perpu dan sebagainya.Perpu dan sebagainya.

2. 2. KebiasaanKebiasaan

Kebiasaan ialah perbuatan yang sama yang Kebiasaan ialah perbuatan yang sama yang dilakukan terus-menerus sehingga menjadi hal yang dilakukan terus-menerus sehingga menjadi hal yang yang selayaknya dilakukan. Contohnya adat-adat di yang selayaknya dilakukan. Contohnya adat-adat di daerah yang dilakukan turun temurun telah menjadi daerah yang dilakukan turun temurun telah menjadi hukum di daerah tersebut.hukum di daerah tersebut.

Page 11: Hukum di Indonesia

3. 3. YurisprudensiYurisprudensiYurisprudensi ialah keputusan hakim pada masa lampau Yurisprudensi ialah keputusan hakim pada masa lampau pada suatu perkara yang sama sehingga dijadikan keputusan pada suatu perkara yang sama sehingga dijadikan keputusan para hakim pada masa-masa selanjutnya. Hakim sendiri para hakim pada masa-masa selanjutnya. Hakim sendiri dapat membuat keputusan sendiri, bila perkara itu tidak dapat membuat keputusan sendiri, bila perkara itu tidak diatur sama sekali di dalam UU.diatur sama sekali di dalam UU.

4. 4. TraktatTraktatTraktat ialah perjanjian yang dilakukan oleh dua negara Traktat ialah perjanjian yang dilakukan oleh dua negara ataupun lebih. Perjanjian ini mengikat antara negara yang ataupun lebih. Perjanjian ini mengikat antara negara yang terlibat dalam traktat ini. Otomatis traktat ini juga mengikat terlibat dalam traktat ini. Otomatis traktat ini juga mengikat warganegara-warganegara dari negara yang bersangkutan.warganegara-warganegara dari negara yang bersangkutan.

5. 5. DoktrinDoktrinDoktrin ialah Pendapat atau pandangan para ahli hukum Doktrin ialah Pendapat atau pandangan para ahli hukum yang mempunyai pengaruh juga dapat menimbulkan hukum. yang mempunyai pengaruh juga dapat menimbulkan hukum. Dalam jurisprudensi, sering hakim menyebut pendapat para Dalam jurisprudensi, sering hakim menyebut pendapat para sarjana hukum. Pada hubungan internasional, pendapat para sarjana hukum. Pada hubungan internasional, pendapat para sarjana hukum sangatlah penting. sarjana hukum sangatlah penting.

Page 12: Hukum di Indonesia

Penggolongan hukum diperlukan supaya orang dapat dengan Penggolongan hukum diperlukan supaya orang dapat dengan mudah membedakan satu hukum dengan hukum yang mudah membedakan satu hukum dengan hukum yang lainnya. Penggolongan hukum adalah sebagai berikut :lainnya. Penggolongan hukum adalah sebagai berikut :

1.1. Berdasarkan SumbernyaBerdasarkan Sumbernyaa. Hukum undang-undang; yaitu hukum yang tercantum a. Hukum undang-undang; yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. dalam peraturan perundang-undangan. b. Hukum kebiasaan (adat); yaitu hukum yang terletak di b. Hukum kebiasaan (adat); yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan-peraturan kebiasaan (adat) dalam peraturan-peraturan kebiasaan (adat) c. Hukum traktat (perjanjian), yaitu hukum yang c. Hukum traktat (perjanjian), yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara dalam suatu perjanjian ditetapkan oleh Negara-negara dalam suatu perjanjian antar Negara. antar Negara. d. Hukum Yurisprudensi; yaitu hukum yang terbentuk d. Hukum Yurisprudensi; yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim. karena keputusan hakim.

Page 13: Hukum di Indonesia

2. 2. Berdasarkan Bentuknya :Berdasarkan Bentuknya :a. Hukum Tertulis; hukum yang dicantumkan dalam a. Hukum Tertulis; hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan. berbagai peraturan. b. Hukum Tidak Tertulis; hukum yang masih hidup b. Hukum Tidak Tertulis; hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis, dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis, namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan perundangan. Hukum tidak tertulis disebut juga perundangan. Hukum tidak tertulis disebut juga sebagai suatu kebiasaan. sebagai suatu kebiasaan.

3. 3. Berdasarkan Tempat Berlakunya (ruang) :Berdasarkan Tempat Berlakunya (ruang) :a. Hukum Nasional; hukum yang berlaku dalam suatu a. Hukum Nasional; hukum yang berlaku dalam suatu Negara. Negara. b. Hukum Internasional; hukum yang mengatur b. Hukum Internasional; hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia internasional. hubungan hukum dalam dunia internasional. c. Hukum Gereja; kumpulan norma-norma yang c. Hukum Gereja; kumpulan norma-norma yang ditetapkan. ditetapkan. d. Hukum Asing; hukum yang berlaku dalam Negara d. Hukum Asing; hukum yang berlaku dalam Negara lain. lain.

Page 14: Hukum di Indonesia

4. 4. Berdasarkan Waktu BerlakunyaBerdasarkan Waktu Berlakunya : :a. Ius Constitutium (Hukum positif/berlaku sekarang); a. Ius Constitutium (Hukum positif/berlaku sekarang); hukum yang berlaku sekarang bagi masyarakat hukum yang berlaku sekarang bagi masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu (hukum yang tertentu dalam suatu daerah tertentu (hukum yang berlaku dalam masyarakat pada suatu waktu, dalam berlaku dalam masyarakat pada suatu waktu, dalam suatu tempat tertentu). suatu tempat tertentu). b. Ius Constituendum (berlaku masa lalu); hukum yang b. Ius Constituendum (berlaku masa lalu); hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang. diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang. c. Antar Waktu (hukum asasi/hukum alam); hukum c. Antar Waktu (hukum asasi/hukum alam); hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tak untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tak mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya (abadi) terhadap siapapun juga di selama-lamanya (abadi) terhadap siapapun juga di seluruh tempat. seluruh tempat.

5. 5. Menurut Cara Mempertahankannya (Tugas & Menurut Cara Mempertahankannya (Tugas & Fungsi)Fungsi) : :a. Hukum Materil (KUH Perdata, KUH Pidana, KUH a. Hukum Materil (KUH Perdata, KUH Pidana, KUH Dagang). Dagang). b. Hukum Formal (Pidana Formal, Perdata Formal).b. Hukum Formal (Pidana Formal, Perdata Formal).

Page 15: Hukum di Indonesia

6. 6. Menurut SifatnyaMenurut Sifatnya : :a. Hukum Memakasa (imperative); hukum yang a. Hukum Memakasa (imperative); hukum yang dalam keadaan bagaimana pun juga harus dan dalam keadaan bagaimana pun juga harus dan mempunyai paksaan mutlak. mempunyai paksaan mutlak. b. Hukum Mengatur (fakultatif/pelengkap); b. Hukum Mengatur (fakultatif/pelengkap); hukum yang dapat dikesampingkan apabila hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian. peraturan sendiri dalam suatu perjanjian.

7. 7. Menurut IsinyaMenurut Isinya : :a. Hukum Privat/Perdata (hukum pribadi, a. Hukum Privat/Perdata (hukum pribadi, hukum kekayaan, hukum waris) hukum kekayaan, hukum waris) b. Hukum Publik (Hukum tata Negara, hukum b. Hukum Publik (Hukum tata Negara, hukum administrasi Negara, hukum pidana, hukum administrasi Negara, hukum pidana, hukum acara, hukum internasional) acara, hukum internasional)

Page 16: Hukum di Indonesia

8. 8. Menurut PribadiMenurut Pribadi : :

a. Hukum Satu Golongan a. Hukum Satu Golongan

b. Hukum Semua Golongan b. Hukum Semua Golongan

c. Hukum Antar Golongan. c. Hukum Antar Golongan.

9. 9. Menurut WujudnyaMenurut Wujudnya : :

a. Hukum Objektif; hukum dalam suatu Negara yang a. Hukum Objektif; hukum dalam suatu Negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan tertentu. golongan tertentu.

b. Hukum Subjektif; Hukum yang timbul dari hukum b. Hukum Subjektif; Hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau objektif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau lebih. Hukum subjektif disebut juga hak. lebih. Hukum subjektif disebut juga hak.

Page 17: Hukum di Indonesia

Tata hukum Indonesia ditetapkan oleh masyarakat hukum Tata hukum Indonesia ditetapkan oleh masyarakat hukum Indonesia, yaitu Negara Indonesia. Oleh sebab itu tata hukum Indonesia, yaitu Negara Indonesia. Oleh sebab itu tata hukum Indonesia baru ada setelah lahirnya Negara Indonesia yaitu Indonesia baru ada setelah lahirnya Negara Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat berdirinya Negara tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat berdirinya Negara Indonesia dibentuk tata hukum Indonesia, hal tersebut Indonesia dibentuk tata hukum Indonesia, hal tersebut dinyatakan dalam:dinyatakan dalam:

- Proklamasi Kemerdekaan   : “Kami bangsa Indonesia - Proklamasi Kemerdekaan   : “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.

- Pembukaan UUD 1945       : “ Kemudian daripada - Pembukaan UUD 1945       : “ Kemudian daripada itu……..disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu itu……..disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia dalam suatu susunan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia …”.…”.

Kedua pernyataan tersebut mengandung arti bahwa:Kedua pernyataan tersebut mengandung arti bahwa:- Menjadikan Indonesia suatu negara yang merdeka.- Menjadikan Indonesia suatu negara yang merdeka.- Penetapan tata hukum Indonesia secara tertulis yaitu - Penetapan tata hukum Indonesia secara tertulis yaitu

dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara.dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara.

Page 18: Hukum di Indonesia

Undang-Undang Dasar hanya memuat ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar hanya memuat ketentuan-ketentuan dasar yang merupakan kerangka dari tata hukum Indonesia. Masih dasar yang merupakan kerangka dari tata hukum Indonesia. Masih banyak ketentuan-ketentuan yang perlu diselenggarakan lebih banyak ketentuan-ketentuan yang perlu diselenggarakan lebih lanjut dalam bentuk Undang-Undang dan peraturan. Sebagaimana lanjut dalam bentuk Undang-Undang dan peraturan. Sebagaimana disebutkan dalama Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 yaitu disebutkan dalama Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 yaitu “Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung “Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini”, mengandung arti bahwa Aturan Peralihan Undang Dasar ini”, mengandung arti bahwa Aturan Peralihan tersebut merupakan hukum transisi dari tata hukum yang ada tersebut merupakan hukum transisi dari tata hukum yang ada sebelum Proklamasi (tata hukum Belanda) yang akan tetap berlaku sebelum Proklamasi (tata hukum Belanda) yang akan tetap berlaku sampai ada penggantinya.sampai ada penggantinya.

Sambil mengisi kemerdekaan maka satu persatu tata Sambil mengisi kemerdekaan maka satu persatu tata hukum Belanda tersebut diganti, dengan pertimbangan bahwa hukum Belanda tersebut diganti, dengan pertimbangan bahwa penggantian tersebut akan memakan waktu yang lama dan penggantian tersebut akan memakan waktu yang lama dan memerlukan ahli-ahli hukum yang berpengalaman untuk memerlukan ahli-ahli hukum yang berpengalaman untuk mengadakan penelitian yang mendalam sehubungan dengan mengadakan penelitian yang mendalam sehubungan dengan banyaknya suku bangsa dan golongan, dimana suku bangsa dan banyaknya suku bangsa dan golongan, dimana suku bangsa dan golongan tersebut masing-masing mempunyai kebutuhan-golongan tersebut masing-masing mempunyai kebutuhan-kebutuhan hukum yang berlainan, serta mendiami beribu-ribu kebutuhan hukum yang berlainan, serta mendiami beribu-ribu kepulauan yang tersebar di seluruh nusantara.kepulauan yang tersebar di seluruh nusantara.

Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kekosongan Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kekosongan hukum, yang dapat berakibat orang dapat berbuat apa saja dan hukum, yang dapat berakibat orang dapat berbuat apa saja dan tidak dapat dihukum sehingga akan menimbulkan kekacauan. tidak dapat dihukum sehingga akan menimbulkan kekacauan.

Page 19: Hukum di Indonesia

Berdasarkan pada Berdasarkan pada TAP MPR No. TAP MPR No. III/MPR/2000III/MPR/2000 tentang tentang Hukum dan Tata Urutan Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan, tata urutan Peraturan Perundang-undangan, tata urutan peraturan perundang-undangan Republik peraturan perundang-undangan Republik Indonesia adalah:Indonesia adalah:1. Undang-Undang Dasar 19451. Undang-Undang Dasar 19452. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik IndonesiaRepublik Indonesia3. Undang-Undang3. Undang-Undang4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)undang (Perpu)5. Peraturan Pemerintah5. Peraturan Pemerintah6. Keputusan Presiden6. Keputusan Presiden7. Peraturan Daerah7. Peraturan Daerah

Page 20: Hukum di Indonesia

Hukum mempunyai fungsi : Hukum mempunyai fungsi : menertibkan dan mengatur pergaulan dalam menertibkan dan mengatur pergaulan dalam masyarakat serta menyelesaikan masalah-masyarakat serta menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Dalam perkembangan masalah yang timbul. Dalam perkembangan masyarakat fungsi hukum terdiri dari :masyarakat fungsi hukum terdiri dari :a. Sebagai alat pengatur tata tertib a. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakathubungan masyarakatb. Sebagai sarana untuk mewujudkan b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batinkeadilan sosial lahir dan batinc. Sebagai sarana penggerak pembangunanc. Sebagai sarana penggerak pembangunand. Sebagai fungsi kritis d. Sebagai fungsi kritis

Page 21: Hukum di Indonesia

a. a. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakatSebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakatHukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan. Hukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan. Manusia dalam masyarakat, hukum menunjukkan mana yang baik Manusia dalam masyarakat, hukum menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk, hukum juga memberi petunjuk, sehingga dan mana yang buruk, hukum juga memberi petunjuk, sehingga segala sesuatunya berjalan tertib dan teratur. Begitu pula hukum segala sesuatunya berjalan tertib dan teratur. Begitu pula hukum dapat memaksa agar hukum itu ditaati anggota masyarakat.dapat memaksa agar hukum itu ditaati anggota masyarakat.

b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan social lahir batinb. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan social lahir batin- Hukum mempunyai cirri memerintah dan melarang- Hukum mempunyai cirri memerintah dan melarang- Hukum mempunyai sifat memaksa- Hukum mempunyai sifat memaksa- Hukum mempunyai daya yang mengikat fisik dan Psikologis- Hukum mempunyai daya yang mengikat fisik dan PsikologisKarena hukum mempunyai cirri, sifat dan daya mengikat, maka Karena hukum mempunyai cirri, sifat dan daya mengikat, maka hukum dapat memberi keadilan ialah dapat menentukan siapa hukum dapat memberi keadilan ialah dapat menentukan siapa yang bersalah dan siapa yang benar.yang bersalah dan siapa yang benar.

c. Sebagai penggerak pembangunanc. Sebagai penggerak pembangunanDaya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau di Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau di daya gunakan untuk menggeraakkan pembangunan. Disini hukum daya gunakan untuk menggeraakkan pembangunan. Disini hukum dijadikanalat untuk membawa masyarakat kea rah yang lebih dijadikanalat untuk membawa masyarakat kea rah yang lebih maju.maju.

d. Fungsi kritis hukumd. Fungsi kritis hukumDr. Soedjono Dirdjosisworo, S.H dalam bukunya pengantar ilmu Dr. Soedjono Dirdjosisworo, S.H dalam bukunya pengantar ilmu hukum, hal 155 mengatakan :hukum, hal 155 mengatakan :“Dewasa ini sedang berkembang suatu pandangan bahwa hukum “Dewasa ini sedang berkembang suatu pandangan bahwa hukum mempunyai fungsi kritis, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mempunyai fungsi kritis, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan pengawasan pada aparatur pemerintah (petugas) mata melakukan pengawasan pada aparatur pemerintah (petugas) saja melainkan aparatur penegak hukum termasuk didalamnya”. saja melainkan aparatur penegak hukum termasuk didalamnya”.