10
I MADE S. ADIWIGUNA TUGAS TOKSIKOLOGI TINGKAT 2 B 1

i Made Sastra Adiwiguna (Tgs.3)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas tokskologi

Citation preview

I MADE S. ADIWIGUNATUGAS TOKSIKOLOGITINGKAT 2 B

A. ZAT ADIKTIF PADA MIE INSTAN1. BumbuBumbu pada mie instan mengandung kadar sodium yang sangat tinggi, 800-1200mg sodium per bungkus dengan limit sodium harian orang dewasa yang hanya 2000mg, sehingga berbahaya apabila dikonsumsi penderita hipertensi maupun yang sakit jantung.Selain sodium, bahan tambahan pangan atau zat aditif yang sebenarnya cukup terkenal berbahaya adalah MSG (Monosodium Glutamate). MSG memiliki efek neurotoxin yang sangat berbahaya bagi sel otak dan diduga berperan dalam memicu sel kanker.Acid-hydrolyzedvegetableproteinyang diolah dari proses yang panjang dengan menggunakan bantuan zatsodium hydroxidejuga terkandung pada bumbu mie instan yang berperan dalam memberikan rasa gurih beragam seperti ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, dllSelain MSG, bumbunya juga mengandung zatbenzoic acidyang digunakan untuk mengawetkan makanan. Zat ini juga terkandung pada produk-produk lain seperti minuman bersoda, jus, dan bumbu salad. Sebenarnya zat benzoic acid ini tidak berbahaya jika dikonsumsi dan kandungannya pada mie instan juga tergolong dibatas aman (menurut BPOM). Yang menjadi masalah adalah apabila zat ini dikonsumsi bersamaan dengan zat aditif lain akan memberikan risiko kesehatan yang cukup serius seperti merusak kinerja liver, sakit maag, muntah, dan memiliki efek acidosis atau asam yang memicu peradangan.2. Minyak SayurMinyak yang dipakai pada mie instan adalah minyak sayur atau lemak nabati yang menurut banyak studi terbaru apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan atau sakit jantung. Selain itu, minyak pada mie instan juga mengandung zathydroxymethyl benzoateyaitu zat pengawet yang tidak boleh dikonsumsi dan seringkali digunakan untuk bahan kosmetik dan kecantikan.Bahan tambahan pangan (foodadditives) pada mie instan tergolong zat karsinogenik yang apabila dikonsumsi dalam jumlah besar dan rutin akan menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan peradangan sampai dengan kanker tersebut mengubah strukturDNAdalam sel-sel tubuh sehingga akan mengganggu proses biologis manusia.

B. ZAT ADIKTIF PADA ROTI

1. L-cysteineL-cysteine adalah zat penghalus yang ditambahkan pada roti untuk mempercepat proses produksi. Meski dibuat di laboratorium, zat ini sebenarnya didapatkan dari sumber-sumber alami. Memang terdengar sehat, tapi sayangnya tidak. Sumber-sumber alami yang digunakan untuk L-cysteine bisa berasal dari rambut manusia, bulu ayam, tanduk sapi, dan lainnya.

2. Potassium bromatePotassium bromate biasanya digunakan untuk mengurangi waktu membuat roti dan membuat adonan menjadi keras. Ini disukai oleh perusahaan besar karena bisa menghemat biaya produksi. Namun di sisi kesehatan, potassium bromate telahlamadikaitkan dengan kanker ginjal dan penyakit tiroid. Saat ini potassium bromate sudah dilarang digunakan di Brazil, Uni Eropa, Peru,KoreaSelatan, dan China.

3. Biji-bijian olahanBiji-bijian olahan tak terdengar menakutkan, namun sayangnya biji-bijian ini telah kehilangan semua kadar nutrisi di dalamnya dan tak bisa memberikan apapun pada konsumen. Biji-bijian ini nantinya akan dipecah menjadi gula dengan sangat cepat dan menyebabkan lonjakan gula darah. Komposisi ini juga diketahui berkaitan dengan tekanan darah tinggi dan resistensiinsulin, serta meningkatkan risiko serangan jantung hingga 30 persen. Jangan tertipu dengan kata 'tepung terigu' pada komposisi roti karena itu bukan berarti berasal gandum atau biji-bijian yang kaya nutrisi.4. AzodicarbonamideZat aditif yang satu ini digunakan untuk memperlembut tekstur roti. Tak hanya pada roti, zat ini biasanya juga digunakan pada roti burger diAmerikaSerikat. Zat aditif ini telah dilarang penggunaannya diSingaporekarena bisa menyebabkan masalah pernapasan,asma, dan alergi pada beberapa orang.5. Sirup jagung atau fruktosaSirup jagung atau fruktosa digunakan untuk membantu adonan mengembang dan memberikan warna cokelat pada roti. Banyak produsen roti menyukai gula ini karena harganya yang murah dan menguntungkan. Sayangnya, zat ini adalah penyebab obesitas nomor satu dan sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, sindrom metabolisme, penyakit lever, dan banyak lainnya.

C. KANDUNG KIMIA SIRSAK

Sirsak yang memiliki nama latin Anona muricata Linn merupakan kerabat dekat Srikaya (Anona squamosa Linn). Tanaman yang sekarang sangat populer berkat khasiatdaun(baca:Khasiat Daun Sirsak) dan buahnya ini berasal dari Amerika (sekitarPeru, Meksiko dan Argentina). Di Indonesia nama Sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu ZuurZak yang artinya kantong yang rasanya asam.Buah sirsak menjadi populer karena kandungan nutrisi dan manfaatnya bagi kesehatan. Buah sirsak terdiri dari 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah.

Setelahair, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengar kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan gula total.

Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg) telah dapat dipenuhi hanya dengan mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak.

Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg per 100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis. Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg per 100 g), tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg per 100 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi.

Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen nongizi. Salah satu di antaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g per 100 g daging buah.

D. KANDUNGAN KIMIA WORTEL

Wortel (Daucus carota L.) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna kuning kemerahan atau jingga kekuningan dengan tekstur serupa kayu (Malasari 2005). Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Tanaman ini menyimpan cadangan makanan di dalam umbi. Batangnya pendek, memiliki akar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Kulit umbi wortel tipis dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis (Makmun 2007).

Dalam taksonomi tumbuhan, wortel diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Sub-Divisi : Angiospermae Klas : Dicotyledonae Ordo : Umbelliferales Famili : Umbelliferae (Apiaceae) Genus : Daucus Spesies : Daucus carrota L.

Wortel merupakan sayuran penting dan paling banyak ditanam di berbagai tempat. Kegunaan awalnya hanyalah sebagai obat, tetapi sekarang wortel telah menjadi sayuran utama dan umumnya dikenal karena kandungan - dan -karotennya. Kedua jenis karoten ini penting dalam gizi manusia sebagai provitamin A. Selain kandungan provitamin A yang tinggi, wortel juga mengandung vitamin C dan vitamin B serta mengandung mineral terutama kalsium dan fosfor (Rubatzky & Yamaguchi 1997). Selain itu di dalam wortel juga terkandung pektin yang baik untuk menurunkan kolesterol darah. Pada wortel juga terdapat serat yang tinggi bermanfaat untuk mencegah terjadinya konstipasi (Anonim 2006).

Kandungan Kimia Dari WortelPada umbinya terdapat gula, karotin, pektin, aspargin,vitaminA, B, C, D, E, dan vitamin K, serat, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, sodium, asam amino, minyak esensial dan betakaroten.Bagian bijinya mengandung flavonoid,minyak atsiri, termasuk asaron, pinen, dan limonen, asam tiglat, azaron, dan bisabol, meristisin yang berkhasiat memberikan efek aprodisiak.Sedangkan daun wortelnya mengandung paspirine suatu zat yang dapat merangsang kelenjarpituitary(kelenjar di bawah otak) yang memberikan perintah untuk melepaskan hormon seks. Zat-zat yang terdapat pada wortel sangat dibutuhkan dalam memicu fungsi kerja kelenjar endoktrin, khususnya kelenjar adrenalin dan kelenjar kelamin, juga berkhasiat menyuburkan sistem reproduksi.

7