13
Laporan Praktikum Penyakit Infeksius 1 Tanggal : Selasa, 3 Maret 2015 Kelompok : 7 (11.00- 13.30) Ruangan : RP. Kitwan 2 IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF (Salmonella sp.) PADA SAMPEL HATI AYAM Kanti Rahmi Fauziyah B04120125 Sarah Minarni Tampubolon B04120126 Noor Ihsan Anzary B. B04120127

Identifikasi Bakteri Gram Negatif Dari Sampel Hati Ayam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF (Salmonella sp.) PADA SAMPEL HATI AYAM

Citation preview

Laporan Praktikum Penyakit Infeksius 1

Tanggal: Selasa, 3 Maret 2015 Kelompok: 7 (11.00-13.30) Ruangan: RP. Kitwan 2

IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF (Salmonella sp.) PADA SAMPEL HATI AYAM

Kanti Rahmi FauziyahB04120125Sarah Minarni TampubolonB04120126Noor Ihsan Anzary B.B04120127

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINERFAKULTAS KEDOKTERAN HEWANINSTITUT PERTANIAN BOGOR2015BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangHewan unggas atau khususnya ayam merupakan hewan yang banyak digunakan sebagai sarana peternakan dimasa kini. Omsetnya yang tinggi menjadikannya banyak digunakan orang sebagai mata pencarian hidup. Tapi selain itu unggas merupkan hewan yang mudah terjangkit penyakit khususnya penyakit oleh bakteri. Beberapa penyakit pada unggas akibat bakteri contohnya coryza, pullorum, kolera, sinusitis (CRD), ataupun colibacillocis. Bakteri yang khusus menyerang pada hati unggas adalah Haemoproteus sp. Bakteri ini sendri ini dapat menyebabkan malaria pada unggas (Tabba 2007).Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram.Escherichia coli adalah bakteri Gram negatif yang merupakan bagian dari mikroflora yang secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas. Bakteri Salmonella sp. adalah bakteri bentuk batang, gram negatif, hidup dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan. Salmonella sp. yang masuk bersama makanan dan minuman yang tercemar akan menyebabkan demam enterik (Jawezt et al 1995).1.2 TujuanTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi jenis bakteri gram negatif yang terdapat di hati ayam sehingga dapat mengetahui terapi untuk menanggulanginya.

BAB IIBAHAN DAN METODE2.1 Alat dan BahanAlat yang digunakan untuk identifikasi adalah ose, needle, mikroskop, api bunsen, larutan kristal violet, larutan safranin, lugol, aquadest, larutan pemucat, minyak emersi, xylol, kaca objek, dan kertas saring. Bahan yang digunakan adalah sampel hati ayam, media agar Darah, media agar miring, media agar TSIA, larutan gula (laktosa, manitol, glukosa, sukrosa dan maltosa), urea, sitrat dan indol.2.2 Metode

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN3.1 HasilJenis uji/teknik identifikasiHasil ujiGambarKeterangan

Pewarnaan gramGram negatif (-)Terlihat bakteri berwarna merah berbentuk basil

Media Mac Conkey Agar (MCA)Tumbuh koloni bakteri bewarna merah keunguan

Ukuran koloni besar, bentuk koloni tidak beratur, permukaan koloni halus, aspek koloni mengkilat, tepi koloni bersemak, elevasi timbul, bersifat tembus cahaya, pigmentasi berwarna bening/sama dengan media

Media Blood Agar (BA)Tumbuh koloni berwarna putihUkuran koloni sedang, bentuk koloni bulat, permukaan koloni halus, aspek koloni mengkilat, tepi koloni rata, elevasi timbul, bersifat opaque, pigmentasi berwarna putih

Uji OksidasePositifTerbentuk cincin berwarna ungu

Uji KIA/TSIAPositifTerdapat endapan H2S

Uji MotilitasPositifTerlihat pertumbuhan bakteri yang menyebar

Uji IndolNegatifTidak terbentuk cincin merah muda setelah direaksikan dengan pereaksi Erlich

Uji SitratPositifWarna media berubah dari hijau menjadi biru

Uji UreaPositifWarna media berubah dari kekuningan menjadi pink

Uji Fermentasi KarbohidratFermentasiGas

a. Glukosa++Terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning; terdapat gelembung gas.

b. Maltosa++Terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning; terdapat gelembung gas.

c. Manitol++Terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning; terdapat gelembung gas.

d. Sukrosa--Tidak terjadi perubahan warna; tidak terdapat gelembung gas.

e. Laktosa--Tidak terjadi perubahan warna; tidak terdapat gelembung gas.

3.2 PembahasanPada praktikum ini dilakukan identifikasi bakteri menggunakan bakteri dari sediaan hati ayam. Pertama, dilakukan pembiakan bakteri pada Media Mac Conkey Agar (MCA) dan Blood Agar (BA). Setelah dibiakkan pada MCA, ukuran koloni besar dengan bentuk koloni tidak beratur, permukaan koloni halus, aspek koloni mengkilat, tepi koloni bersemak, elevasi timbul, bersifat tembus cahaya, pigmentasi berwarna bening/sama dengan media. Pada MCA bakteri Gram positif dihambat pertumbuhannya dan bakteri Gram negatif dibedakan berdasarkan kemampuan memfermentasikan laktosa. Berdasarkan koloni bakteri yang bewarna sama dengan media dapat dinyatakan bahwa bakteri tersebut termasuk bakteri laktosa negatif. Bakteri yang tidak memfermentasikan laktosa biasanya bersifat patogen. Beberapa contoh pertumbuhan koloni pada MCA tetapi warna koloni sama dengan media atau laktosa negatif yaitu Salmonella, Proteus dan Shigella (Lay Bibiana 1994). Selanjutnya untuk mendapatkan isolat murni dilakukan pembiakan pada media agar miring. Isolat murni tersebut diwarnai dengan pewarnaan Gram. Dengan pewarnaan yang telah dilakukan didapatkan bahwa bakteri berwarna merah berbentuk basil. Hal ini menunjukkan bahwa koloni bakteri tersebut termasuk dalam bakteri Gram negatif. Uji oksidase dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut dapat menguraikan enzim oksidase atau tidak, hasil positif ditandai dengan adanya cincin bewarna ungu. Hasil yang didapatkan dari pengujian tersebut adalah positif ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu.Kemudian dilakukan uji KIA atau TSIA yang digunakan untuk membedakan genus bakteri dalam famili Enterobacteriaceae dan membedakan Enterobacteriaceae dengan bakteri batang halus Gram negatif yang bersifat non-fermenter. Perbedaan tersebut didasarkan atas perbedaan dalam fermentasi karbohidrat danproduksi hidrogen sulfida oleh beberapa kelompok bakteri intestinal (Cappucino 2001). Pada uji KIA menunjukkan bahwa terdapat pembentukan H2S yang tersebar pada butt ditandai dengan perubahan warna menjadi hitam. H2S berasal dari desulfurasi asam amino yang mengandung gugus sulfur (sistein dan metionin).Pada uji indol atau uji motilitas bertujuan untuk mengamati sifat motilitas bakteri pada media indol yang semi solid serta melihat ada atau tidaknya pembentukan indol jika diteteskan reagen Ehrlich. Pada uji sampel bakteri ini hanya terjadi pertumbuhan sepanjang daerah tusukan yang menandakan bahwa bakteri tersebut bersifat motil. Dengan adanya flagella menyebabkan terjadinya motilitas pada bakteri tersebut.Uji berikutnya yaitu uji sitrat yang merupakan media padat berbentuk agar miring yang berwarna hijau. Jika terjadi perubahan warna pada media agar yang hijau menjadi warna biru maka bakteri tersebut menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Perubahan warna media dari hijau menjadi biru disebabkan oleh peningkatan pH media di atas 7,6 karena adanya ammonia yang dihasilkan yang berasal dari monoammonium phosphate yang terdapat pada media (Duncan 2005). Berdasarkan hasil uji sitrat yang dilakukan didapatkan bahwa warna media agar berubah menjadi biru. Terdapat contoh bakteri yang bersifat sitrat positif yaitu Salmonella sp.Pada uji urea hasil yang positif ditandai dengan perubahan warna pada media yang kekuningan menjadi merah muda. Contoh bakteri yang menghasilkan urease yang mampu menghidrolisa urea adalah Proteus sp. Beberapa mikroorganisme mampu menghasilkan enzim urease yang menguraikan mikromolekul urea ((NH2)2CO) menjadi karbondioksida (CO2) dan ammonia (NH3). Ammonia yang dihasilkan akan meningkatkan pH media sampai di atas 6,8 sehingga akan terjadi perubahan media dari merah pudar menjadi merah. Urea menjadi ammonium dan sehingga menyebabkan pH media menjadi basa dan akan mengubah indicator merah fenol menjadi merah mudah (Brown 2001). Pada uji urea ini dinyatakan bahwa sampel bakteri positif menghasilkan urease yang mampu menghidrolisa urea.Kemudian terdapat uji fermentasi karbohidrat, media ini bersifat cair yang berisi pepton, karbohidrat, merah fenol (indikator) dan berwarna merah jingga sebelum diinokulasi. Karbohidrat yang dipakai untuk uji ini yaitu glukosa, maltosa, manitol, laktosa, dan sukrosa. Pada uji ini yang menunjukkan hasil positif yaitu pada media glukosa, maltosa, dan manitol. Terlihat dari perubahan warna dari merah jingga menjadi kekuningan dan terdapat gelembung gas pada tabung Durham. Perubahan pada warna media terjadi karena bakteri yang diinokulasikan dapat memfermentasi karbohidrat dan menghasilkan asam yang menyebabkan penurunan pH. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa bakteri yang telah diisolasi dari hati ayam adalah Salmonella sp. Hal ini dapat diketahui dari hasil positif pengujian sitrat, terbentuknya H2S yang tersebar pada butt dengan pengujian KIA serta pertumbuhan koloni pada MCA dengan warna koloni sama seperti media.

BAB IVKESIMPULAN 4.1 KesimpulanBerdasarkan uji identifikasi bakteri dapat dinyatakan bahwa sampel hati ayam bakteri Salmonella sp. Identifikasi bakteri ini dilakukan dengan serangkaian uji diantaranya uji oksidase, uji TSIA, uji indol, uji urea, uji sitrat dan uji fermentasi karbohidrat.DAFTAR PUSTAKABrown A. 2001. Benson: Microbiological Applications Lab Manual 8th Ed. New York: The McGraw-Hill CompaniesCappuccino JG and Sherman N. 2001. Microbiology: A Laboratory Manual. New York: Addison-Wesley Publishing Company.Duncan F. 2005. MCB 1000L Applied Microbiology Laboratory Manual 4th Ed. New York: The McGraw-Hill Companies.Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, Brooks GF, Butel JS, Ornston LN. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. 20th Edition. San Francisco (USA): University of California.Lay W Bibiana. 1994. Analisa Mikroba di Laboratorium. Edisi I. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.Tabba. 2007. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Yogyakarta: Kanisius