21
Laporan kasus_RSUD CIANJUR I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. M Usia : 17 tahun Alamat : Kav. Bojong Asri Sabandar Karang tengah Asal/Ruangan : Manggis Tanggal Masuk : 19 Februari 2014 , 09.30 WIB II. ANAMNESIS Keluhan utama Demam sejak 3 hari SMRS Riwayat Penyakit Sekarang Os merasa demam sejak 3 hari, demam dirasa hilang timbul, demam timbul dari sore dan meningkat pada malam hari, demam pada hari pertama ditemukan adanya perdarahan pada gusi, dan mimisan disangkal. Demam disertai menggigil disangkal, pusing (+), pusing seperti berdenyut diseluruh kepala, Os muntah ˃ 10 kali, muntahan berisi makanan dan cairan bening, mual (+), Os mengeluh nyeri pada ulu hati, dan badan terasa lemas. Os mengatakan BAB hitam seperti aspal. Nafsu makan menjadi menurun. Riwayat Penyakit Dahulu Os mengatakan belum pernah seperti ini sebelumnya. Riwayat Penyakit Keluarga Dikeluarga tidak ada yang mengeluh keluhan yang sama. Dengue Hemorrhagic Fever | 1

IDENTITAS PASIEN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kasus

Citation preview

Laporan kasus_RSUD CIANJUR

I. IDENTITAS PASIENNama: Tn. MUsia: 17 tahunAlamat: Kav. Bojong Asri Sabandar Karang tengahAsal/Ruangan: ManggisTanggal Masuk: 19 Februari 2014 , 09.30 WIB

II. ANAMNESISKeluhan utamaDemam sejak 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang Os merasa demam sejak 3 hari, demam dirasa hilang timbul, demam timbul dari sore dan meningkat pada malam hari, demam pada hari pertama ditemukan adanya perdarahan pada gusi, dan mimisan disangkal. Demam disertai menggigil disangkal, pusing (+), pusing seperti berdenyut diseluruh kepala, Os muntah 10 kali, muntahan berisi makanan dan cairan bening, mual (+), Os mengeluh nyeri pada ulu hati, dan badan terasa lemas. Os mengatakan BAB hitam seperti aspal. Nafsu makan menjadi menurun.

Riwayat Penyakit DahuluOs mengatakan belum pernah seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit KeluargaDikeluarga tidak ada yang mengeluh keluhan yang sama.Riwayat DM dan hipertensi disangkal.

Riwayat PengobatanOs belum pernah mengobati keluhannya.

Riwayat AlergiOs menyangkal adanya alergi obat dan makanan

Riwayat PsikososialOs mengatakan 1 hari sebelumnya Os pergi ke cipanas.Os juga makan tidak teratur dan jarang berolahraga.

III. PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: ComposmentisTanda VitalTD: 120/80 mmHgNadi: 88 x/menitRR: 20 x/menitSuhu: 38.90C

Status GeneralisKepala: Normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah rontokMata : Sklera ikterik -/-, konjuctiva anemis -/-, refleks cahaya +/+, pupil isokhor +/+Hidung : Septum deviasi (-), sekret -/-, epistaksis -/-, pembengkakan konka inferior -/-Telinga : Normotia, serumen -/-, perdarahan -/-. Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (+), lidah kotor (-), faring hiperemis (-)Leher:Pembesaran KGB (-)ThoraksParuInspeksi : Simetris, tidak ada bagian paru yang tertinggal, tidak ada otot bantu pernapasan.Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kiri normal Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru, batas paru dan hepar setinggi ICS 5 Auskultasi : Vesikuler, rhonki -/-, wheezing-/-JantungInspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi: Ictus cordis terabaPerkusi: Batas kanan jantung : linea parasternalis dextra Batas kiri jantung : linea midclavicularis sinistra Batas atas jantung : setinggi ICS 3 sinistra Auskultasi: BJ I & BJ II normal, regular, murmur (-), gallop (-)AbdomenInspeksi: Membuncit (-), massa (-), bekas luka operasi (-)Auskultasi: Bising usus normal Perkusi: TimpaniPalpasi: Nyeri tekan epigastrium (+), distensi (-), asites (-), splenomegali (-), hepatomegali (-)Ekstremitas SuperiorAkral : Hangat RCT jantan Gemar di Air Jernih + tergenang Biasanya pada pukul 06.00 9.00 Jarak terbangnya 100 meter PATOFISIOLOGI

Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.Terjadinya trobositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protombin dan fibrinogen) merupakan factor penyebab terjadinya perdarahan hebat , terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesis hemorrhagic, renjatan terjadi secara akut.Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoxia jaringan, acidosis metabolic dan kematian.Perjalanan Penyakit : Fase demam (2-7 hari) Fase kritis (24-48 jam) Fase penyembuhan (2-7 hari)

TANDA DAN GEJALA Demam tinggi selama 5 7 hari. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma. Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati. Sakit kepala. Pembengkakan sekitar mata. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah)

FASE KRITIS : Berlangsung 24-48 jam, sekitar hari ke 3 sampai hari ke-5 perjalanan penyakit Pada fase ini pasien tidak dapat makan dan minum, tidak ada nafsu makan dan atau muntah-muntah Jumlah cairan yang cukup pada fase kritis menghindarkan terjadinya perdarahan

PEMERIKSAAN LAB :Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam dengue adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai gambaran limfosit plasma baru. (Sudoyo, 2006)Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue (cell culture) ataupun deteksi antigen virus RNA dengue dengan teknik RT-PCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction), namun karena teknik yang lebih rumit, saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap dengue berupa antibodi total, IgM maupun IgG. (Sudoyo, 2006)Parameter laboratorium yang dapat diperiksa antara lain: (Sudoyo, 2006) Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat ditemukan limfositosis relative (>45% dari total leukosit) disertai adanya limfositosis plasma biru (LPB) >15% dari jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat. Trombosit: umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke 3-8. Hematokrit: kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan hematokrit 20% dari hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke-3 demam. Hemostasis: dilakukan pemeriksaan PT, APTT, fibrinogen, D-Diner, atau FDP pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan/ kelainan pembekuan darah. SGOT/SGPT (serum alanin aminotranferase): dapat meningkat. Ureum, kreatinin: bila didapatkan gangguan fungsi ginjal. Golongan darah atau cross match (uji cocok serasi); bila akan diberikan transfusi darah atau komponen darah. Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap dengue. IgM: terdeteksi mulai hati ke 3-5, meningkat sampai minggu ke-3, menghilang setelah 60-90 hari. IgG: pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2.PENATALAKSANAAN Tirah baring Pemberian makanan lunak Pemberian cairan melalui infus Pemberian obat-obatan : antibiotic, antipiretik Anti konvulsi jika terjadi kejang Monitor tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Suhu, Nadi, RR) Monitor adanya tanda-tanda renjatan Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut Periksa HHTL setiap hariPENCEGAHANPencegahan dapat dilakukan dengan langkah 4 M plus:1. Menguras bak air dan tempat tempat penampungan air 2. Menutup tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat berkembang biak nyamuk 3. Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air.4. Memantau semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk.Di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh larva nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa waktu tertentu. Di tempat yang sudah terjangkit DHF dilakukan penyemprotan insektisida secara fogging, tapi efeknya hanya bersifat sesaat dan sangat tergantung pada jenis insektisida yang dipakai. Di samping itu partikel obat ini tidak dapat masuk ke dalam rumah tempat ditemukannya nyamuk dewasa. Untuk perlindungan yang lebih intensif, orang-orang yang tidur di siang hari sebaiknya menggunakan kelambu, memasang kasa nyamuk di pintu dan jendela, menggunakan semprotan nyamuk di dalam rumah dan obat-obat nyamuk yang dioleskan.

PROTOKOL 1 Tersangka DBD periksa Hb, Ht, trmbosit trombosit 100-150 ribu/mm3 dipulangkan kontrol 24 jam periksa Hb, Ht, trmbosit Hb, Ht normal, trombosit < 150 ribu/mm3 dirawat Hb, trmbosit normal, Ht dirawat

PROTOKOL 2 DBD tanpa perdarahan beri cairan 1500+[20x (BB-20)] ml/hari observasi Hb, Ht, trombosit tiap 24 jam. Hb, Ht 10-20%, trmbosit < 100 ribu/mm3 beri cairan observasi tiap 12 jam. Hb ,Ht > 20%, trmbosit < 100 ribu/mm3 protokol 3

PROTOKOL 3 Ht > 20% kristaloid 6-7ml/kgbb/jam observasi stlh 3-4 jam. Ht , frek. Nadi , produksi urin cairan 5ml/kgbb/jam observasi setelah 2 jam. Ada perbaikan 3ml/kgbb/jam observasi 24-48 jam boleh pulang Tidak ada perubahan 10ml/kgbb/jam observasi setelah 2 jam. Ada perbaikan 5ml/kgbb/jam. Tidak ada perbaikan 15ml/kgbb/jam. Tidak ada perbaikan/syok tatalaksana sindrom syok

PROTOKOL 4 Perdarahan spontan beri cairan sama dengan DBD tanpa syok lainnya observasi pasien tiap 4-6 jam

PROTOKOL 5 Pada SSD cairan + oksigen 2-4 liter/menit Periksa DPL, hemostasis, AGD, kadar Na, K, Cl, serta Ureum dan Creatinin

KOMPLIKASI Perdarahan spontan Syok (syok hipovolemi) Perdarahan intravaskuler menyeluruh Efusi pleura

PROGNOSISJika penanganan dengan baik dan terpantau. Untuk semua derajat 1 sampai dengan derajat 4, Prognosisnya dubia et bonam.

DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo, dkk. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Departemen ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2006.Soedarmo, Soemarmo S., dkk. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: 2008

Dengue Hemorrhagic Fever | 4