21
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 15-01-2008 di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Tn. T, umur 28 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan klien SLTA, dan tidak bekerja, klien tinggal di Pekalongan dan klien dibawa ke RS. Jiwa oleh ayahnya Tn.S, jenis kelamin laki-laki sebagai penanggung jawab dari klien selama dirawat di RS. Jiwa. Klien masuk ke RS. Jiwa pada tanggal : 28-12-2007. B. Riwayat keperawatan 1. Alasan masuk Tn.T mengamuk tanpa sebab dan sering membanting barang-barang. 2. Faktor predisposisi Tahun 2005 Tn.T pernah dirawat di RSJ dikarenakan mengamuk. ±3 bulan sebelum masuk RSJ penderita mengalami sikap aneh sering melamun dan ngomong kacau. Karena penderita tidak dibelikan motor klien mengamuk kemudian dibawa ke RSJ. Selama di RSJ, Tn.T mendapat terapi Haloperidol 2 x 5 mg, Merlopam 2 x 2 mg. Di RSJ Tn.T dirawat 28 hari kemudian pulang atas ijin dokter. Setelah pulang Tn.T tidak pernah kontrol dan jarang minum obat. Dari anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Sekarang adalah

BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Identitas Pasien

Pengkajian dilakukan pada tanggal 15-01-2008 di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino

Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia berkelanjutan. Klien

bernama Tn. T, umur 28 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan klien SLTA, dan

tidak bekerja, klien tinggal di Pekalongan dan klien dibawa ke RS. Jiwa oleh ayahnya

Tn.S, jenis kelamin laki-laki sebagai penanggung jawab dari klien selama dirawat di

RS. Jiwa. Klien masuk ke RS. Jiwa pada tanggal : 28-12-2007.

B. Riwayat keperawatan

1. Alasan masuk

Tn.T mengamuk tanpa sebab dan sering membanting barang-barang.

2. Faktor predisposisi

Tahun 2005 Tn.T pernah dirawat di RSJ dikarenakan mengamuk. ±3 bulan

sebelum masuk RSJ penderita mengalami sikap aneh sering melamun dan

ngomong kacau. Karena penderita tidak dibelikan motor klien mengamuk

kemudian dibawa ke RSJ. Selama di RSJ, Tn.T mendapat terapi Haloperidol 2 x 5

mg, Merlopam 2 x 2 mg. Di RSJ Tn.T dirawat 28 hari kemudian pulang atas ijin

dokter. Setelah pulang Tn.T tidak pernah kontrol dan jarang minum obat. Dari

anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Sekarang adalah

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

rawat inap ke 2 bagi Tn. T di RSJD. Dr Amino Gondohutomo karena dirumah

mengamuk.

C. Pemeriksaan fisik

Dilakukan pada tanggal 15 januari 2008 pada pukul 10.30 WIB di ruang VI (Gatot

Kaca) RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.

1. Tanda-tanda vital: TD : 110/80 mmHg, nadi : 88 x/menit, suhu : 36,9 0 C, RR : 20

x/menit.

2. Ukur: TB : 170 cm, BB : 55 kg

3. Keadaan fisik : kepala : mesochepal, rambut : bersih dan rapi, ekspresi wajah

tegang, mata : melotot, pandangan tajam, hidung : simetris, bersih tidak ada polip,

telinga : simetris, bersih, bibir : kering, gigi kuning dan tidak ada bau mulut, leher

: tidak ada pembesaran tiroid, tidak terdapat distensi vena jugularis, kulit : kering,

warna sawo matang, tugor kulit baik, ekstremitas : bersih tidak ada oedem

D. Psikososial

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

a. Genogram

Tn.T tinggal dirumah bersama orang tua dan adik-adiknya. Di dalam keluarga

tidak ada yang gangguan jiwa. Klien adalah seeorang laki-laki, Tn.T anak

pertama dari 5 bersaudara.

b. Konsep dasar

1) Citra tubuh : Tn.T dapat menerima dan menyukai semua anggota

tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

2) Identitas diri : Tn.T anak pertama dari 5 bersaudara, jenis kelamin

laki-laki, klien dapat menerima identitas dirinya

sebagai layaknya seorang laki-laki.

3) Peran : Tn.T adalah seorang anak pertama, klien juga

mengatakan pernah bekerja sebagai seorang penjahit.

4) Ideal diri : Tn.T ingin bekerja lagi bersama teman-temannya dan

ingin mengumpulkan uang untuk membeli motor.

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

5) Harga diri : Tn.T merasa tidak nyaman dengan anggota

keluarganya, klien merasa diacuhkan keluarganya

karena permintaannya tidak pernah dipenuhi.

c. Hubungan sosial

Tn.T sering berkumpul dan berbincang-bincang dengan teman-temannya,

tetapi klien mudah tersinggung. Sehingga hubungan dengan klien lain

renggang, orang terdekat selama di RSJ adalah perawat karena hubungan

saling percaya sudah terbina. Tn.T mengatakan mengamuk bila marah.

d. Spiritual

Tn.T beragama islam, sebelum dan selama di RSJ Tn.T tidak pernah

beribadah (sholat).

E. Status mental

1. Penampilan

Tn.T menggunakan seragam rumah sakit yang bersih, tidak kusut. Rambut Tn.T

rapi dan pendek. Tn.T mampu melakukan perawatan diri secara mandiri, Tn.T

mandi dua kali sehari setiap pagi dan sore.

2. Pembicaraan

Selama interaksi Tn.T berbicara jelas dengan nada suara keras terkadang sulit

diajak bicara bila hatinya sedang jengkel.

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

3. Aktivitas motorik

Tn.T sering menyendiri dan sering mondar-mandir.

Masalah keperawatan: resiko mencederai diri

4. Alam perasaan

Tn.T sering sedih karena ingin cepat-cepat pulang rumah dan berkumpul dengan

keluarga dan teman-temannya.

5. Efek

Saat pengkajian kondisi klien sangat labil, emosi cepat berubah-ubah.

6. Interaksi saat wawancara

Selama interaksi kontak mata kurang, wajah tenang dan kooperatif

7. Persepsi

Tn.T tidak mengalami gangguan persepsi.

8. Proses pikir

Tn.T berbicara secara baik dan kooperatif, antara satu kalimat dengan kalimat

yang lain ada keterkaitan, tetapi bila diajak bicara terlalu lama klien berbicara

kacau, ngelantur, tidak ada hubungannya dengan pembicaraan sebelumnya.

9. Isi pikir

Curiga, Tn.T beranggapan bahwa keluarga klien sering menjelekkan dirinya.

Masalah keperawatan: perubahan proses pikir

10. Tingkat kesadaran

Tn.T sadar bahwa dirinya sekarang berada d RSJ dan tahu bahwa klien sudah 21

hari dirawat.

11. Memori

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

Tn.T mampu mengingat sudah berapa lama di rumah sakit, klien ingat bahwa

tahun 2005 klien pernah dirawat di RSJ. Tn.T juga ingat kejadian dirumah

sebelum dibawa ke RSJ.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tn.T dapat berkonsentrasi saat diajak interaksi, Tn.T bisa berhitung hari secara

baik. Tn.T tidak ingat hari apa dia masuk RSJ tetapi tahu sudah berapa hari Tn.T

dirawat di RSJ.

13. Kemampuan penilaian

Tn.T mampu mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang lain. Tn.T

tahu apa yang dilakukan setelah makan yaitu mencuci piring, mencuci tangan dan

membereskan peralatan makan.

14. Daya tarik diri

Tn.T mengngingkari penyakit yang diderita saat ini.

Masalah keperawatan: perubahan proses pikir

F. Kebutuhan persiapan pulang

1. Makan

Tn.T makan 3 kali sehari sesuai porsi yang disediakan di rumah sakit. Tn.T

mengatakan merasa senang dengan pola makannya, Tn.T suka makan dengan

teman-temannya. Tn.T mampu menyiapkan dan membersihkan sendiri alat-alat

makan.

2. Eliminasi

Tn.T mengatakan biasa BAB 1-2 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari. Tn.T biasa

BAB/BAK di kamar mandi. Tn.T mampu membersihkan dan merapikan diri.

3. Mandi

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

Tn.T mandi 2 kali sehari pada pagi dan sore, Tn.T rajin menggosok gigi, mencuci

rambut bila gatal, menggunting kuku bila panjang. Tn.T tampak bersih dan tidak

bau.

4. Berpakaian

Tn.T mampu mengganti pakaian secara mandiri. Tn.T mampu bepakaian yang

sesuai dan pakaian tidak kusut.

5. Istirahat tidur

Dalam sehari Tn.T mengatakan bisa tidur 9 jam. 7 jam pada malam hari dan 2 jam

pada siang hari. Tn.T tidak terbiasa menggosok gigi sebelum tidur, tetapi selalu

mencuci kaki sebelum tidur.

6. Penggunaan obat

Selama di RSJ Tn.T mendapat terapi obat haloperidol 2 x 5 mg, dan

triheksipenidil 2 x 2 mg. Cara pemberiannya secara oral, waktumya pagi dan sore.

7. Pemeliharaan kesehatan

Untuk memelihara kesehatannya Tn.T sering minum obat, baik di rumah maupun

di RSJ. Pada saat di rumah Tn.T sering minum obat yang di beli di apotik sesuai

resep dokter. Untuk perawatan diri Tn.T rajin mandi.

8. Aktivitas dirumah

Tn.T sering tidur-tiduran dirumah karena Tn.T sudah tidak bekerja lagi. Tn.T juga

kadang membantu orang tuanya membersihkan rumah.

9. Kegiatan di luar rumah

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

Tn.T sering berkumpul-kumpul dengan teman-temannya.

G. Mekanisme koping

Tn.T mengatakan bahwa dirinya suka marah-marah bila keinginannya tidak dituruti

keluarganya. Tn.T sulit untuk menahan marahnya bila perasaan Tn.T sedang jengkel.

H. Terapy medis

Terapi obat tanggal 3 januari 2008

Haloperidol 2 x 5 mg

Triheksepenidil 2 x 2 mg

I. Analisa Data

No. Tanggal Data Fokus Problem 1. 15

Januari 2008 10.00

DS : − Klien mengatakan mengamuk karena tidak dibelikan motor

− Klien mengatakan kalau mengamuk memecahkan piring

− Klien mengatakan perasaan marahnya sering muncul

Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

DO : Klien bercerita dengan: nada tinggi, kontak mata kurang, wajah tegang

2 15 januari 2008

DS : TN T mengatakan dirumah sering marah-marah, membanting barang – barang (piring)

Perilaku kekerasan

10.10

DO : Klien sering melamun, wajah tegang, kontak mata kurang, sering duduk sendiri, merokok, sering berjalan sendiri

3 15 januari 2008 10.15

DS : Klien mengatakan merasa sering diacuhkan oleh keluarganya

Harga diri rendah

DO : Kontak mata kurang, sering menyendiri, sering melamun

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

J. Pohon Masalah

Perilaku Kekerasan

Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

K. Diagnosa Keperawatan

1) Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku

kekerasan.

2) Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

L. Rencana Keperawatan

Perencanaan Tgl No Dx. Kep Tujuan Kriteria Hasil

Intervensi

15/01/08

1 Resiko mencederai dan melakukan manajemen perilaku kekerasan

TUM: Klien tidak mencederai dan melakukan manajemen perilaku kekerasan TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya

1.1 Klien mau

membalas salam, mau berjabat tangan, menyebut nama, tersenyum, ada kontak mata, mengetahui nama perawat menyediakan waktu kontrak

1.1.1 Beri salam / panggil klien

1.1.2 Menyebutkan nama sambil berjabat tangan

1.1.3 Jelaskan maksud kontrak yang akan dibuat

1.1.4 Beri rasa aman dan sikap empati

1.1.5 Lakukan kontrak singkat tapi sering

TUK 2: Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

2.1 Klien mengungkapkan perasaannya

2.2 Klien dapat mengungkapkan penyebab perasaan kesal (dari diri sendiri lingkungan /

2.1.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya

2.2.1 Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan kesal.

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

orang lain) TUK 3:

Klien dapat mengidentifikasikan tanda-tanda perilaku kekerasan

3.1Klien dapat mengungkapkan perasaan saat marah.

3.2Klien dapat menyimpulkan tanda-tanda jengkel yang dialami

3.1.1 Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel

3.1.2 Observasi tanda perilaku kekerasan pada klien.

3.2.1 Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel yang dialami klien

TUK 4: Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

4.1 Klien dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang bisa dilakukan.

4.2 Klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

4.1.1 Anjurkan klien untuk mengungkapkan kekerasan yang biasa dilakukan

4.2.1 Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

4.3 Klien dapat

melakukan cara yang biasa dapat mernyelesaikan masalah / tidak

4.3.1 Bicarakan dengan klien, apakah cara yang klien lakukan masalahnya teratasi.

TUK 5:

Klien dapat mengidentifikai akibat perilaku kekerasan

5.1Klien dapat menjelaskan akibat dari cara yang dilakukan digunakan klien.

5.1.1 Bicarakan akibat / kerugian dari cara yang dilakukan klien.

5.1.2 Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.

5.1.3 Tanyakan pada klien apa klien ingin mempelajari cara baru yang sehat

TUK 6: Klien dapat mengidentifikasikan cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan.

6.1 Klien dapat melakukan cara berespon terhadap kemarahan secara konstruktif dengan cara tarik nafas dalam / pukul bantal dan mendemonstrasikan

6.1.1 Tanyakan pada klien “apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat.”

6.1.2 Berikan pujian jika klien mengetahui cara lain yang sehat

6.1.3 Diskusikan dengan klien cara lain sehat: Secara fisik tarik nafas dalam / pukul bantal

TUK 7: Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah sosial asertif

7.1 Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan: Secara

sosial : lakukan dalam kelompok cara – cara marah yang sehat

Verbal: mengatakan secara langsung bahwa anda sedang kesal

7.1.1 Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien.

7.1.2 Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

TUK 8:

Klien dapat melakukan cara mengontrol marah dengan cara spiritual

8.1 Diskusikan dengan klien cara mengontrol marah dengan berdoa / sembahyang

8.1.1 Anjurkan klien untuk berdoa / sembahyang saat terjadi perasaaan jengkel

TUK 9: Klien dapat menggunakan obat yang benar (sesuai program pengobatan)

9.1Klien dapat menyebutkan obat-obat yang diminum dan kegunaannya (jenis, waktu, dosis, dan efek)

9.2Klien dapat minum obat sesuai program pengobatan

9.1.1 Jelaskan jenis obat yang diminum klien

9.1.2 Diskusikan manfaat minum obat tanpa seizin dokter.

9.1.3 Jelaskan prinsip benar minum obat (baca nama yang tertera pada tempat obat, dosis obat, waktu dan cara minum.

9.1.4 Jelaskan manfaat minum obat dan efek obat yang perlu diperhatikan

9.1.5 Anjurkan klien meminta obat dan minum tepat waktu

9.1.6 Anjurkan klien melaporkan pada perawat / dokter jika merasakan efek yang tidak menyenangkan

9.1.7 Beri pujian jika klien minum obat yang benar

TUK 10 : Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan

10.1 Keluarga klien : menyebutkan cara merawat klien.

10.2 Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien

10.1.1 Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien

10.1.2 Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien

10.1.3 Jelaskan cara – cara merawat klien: a. Terkait dengan

mengontrol perilaku kekerasan

b. Sikap tenang, bicara jelas

c. Membantu klien mengenal penyebab perilaku kekerasan

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

10.1.4 Bantu keluarga

dalam mendemonstrarikan cara merawat klien

10.2.1 Bantu keluarga mengungkapkan perasaan setelah demontrasi

TUK 11 : Klien mendapatkan perlindungan dari lingkungan untuk mengontrol perilaku kekerasan

11.1.1 Bicara tenang, gerakan tidak terburu – buru, nada suara rendah, tunjuk kepedulian

11.1.2 Lindungi agar klien tidak mencederai orang lain

11.1.3 Jika tidak dapat diatasi lakukan pembatasan gerak

15/01/08

2 Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah

TUM: Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya

1.1 Klien mau

membalas salam, mau berjabat tangan, menyebut nama, tersenyum, ada kontak mata, mengetahui nama perawat menyediakan waktu kontrak, ekspresi wajah bersahabat

1.1.1 Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

1.1.2 Perkenalkan diri dengan sopan

1.1.3 Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

1.1.4 Jelaskan tujuan pertemuan

1.1.5 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

1.1.6 Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien

TUK 2: Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

- Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Kemampuan

yang dimiliki klien

Aspek positif keluarga

2.1.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

2.1.2 Setiap bertemu klien hindari dari memberi nilai negatif

2.1.3 Utamakan memberi pujian yang realistis

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

Aspek posiitif lingkungan yang dimiliki klien

TUK 3: Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

3.1 Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan

3.1.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit

TUK 4: Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

4.1 Klien membuat rencana kegiatan harian

4.1.1 Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan.

4.1.2 Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan

Kegiatan sendiri Kegiatan dengan

bantuan sebagian Kegiatan yang

membutuhkan bantuan total

4.1.3 Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien

4.1.4 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

TUK 5: Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

5.1 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya

5.1.1 Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

5.1.2 Beri pujian atas keberhasilan klien

5.1.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah

TUK 6:

Klien dapat meningkatkan sistem pendukung yang ada

6.1 Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga

6.1.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah

6.1.2 Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

6.1.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

M. Implementasi dan Evaluasi

Tgl/Jam No Dx TUK IMPLEMENTASI EVALUASI S : − Klien menyatakan:

“Saya marah karena tidak dibelikan motor.”

− Klien mengatakan: “saya jengkel apa bila sedang marah

O : − Klien mau menjawab semua pertanyaan

− Kontak mata kurang − Mata melotot − Nada suara tinggi

A : Masalah teratasi klien dapat menyebutkan penyebab marahnya

15 Januari 2008 09.00

I 1, 2 − Menyapa klien yang sedang duduk sendiri

− Memperkenalkan diri pada klien dengan menyebutkan maksud dan keperluan

− Menanyakan kepada klien apakah dulu juga pernah marah dan apakah masalahnya sama.

− Menanyakan perasaan ketika sedang marah

− Memberi pujian atas jawaban klien P : Perawat →lanjutkan TUK

berikutnya Klien → beri PR pada klien mengingat lagi penyebab marahnya.

S : − Klien mengatakan jengkel ketika sedang marah dan masalah semakin bertambah dan akhirnya dibawa ke RS.

− Klien menyatakan “ketika saya marah saya membanting piring”.

O : − Klien menyebutkan tindakan yang dilakukan ketika marah dan akibat yang ditimbulkan

A : − Masalah teratasi TUK 3, 4 dan 5

− Klien mampu menyebutkan tindakan yang dilakukan ketika marah dan akibat yang ditimbulkan

16 Januari 2008 10.00

3, 4, dan 5

− Menanyakan pada klien PR yang diberikan tadi

− Menanyakan tindakan apa saja yang dilakukan ketika marah

− Menanyakan apakah cara tersebut dapat menyelesaikan masalah

− Menanyakan akibat yang ditimbulkan tindakan yang dilakukan

− Memberikan pujian atas jawaban yang diberikan

P : Perawat →lanjutkan intervensi TUK selanjutnya Klien → beri PR pada klien mengingat lagi tindakan yang dilakukan ketika marah dan akibat yang ditimbulkan

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

S : Klien mengatakan cara

marah yang sehat itu tarik nafas panjang, memukul bantal, menyatakan kalau sedang marah, beribadah / berdoa.

O : Klien mau mencoba marah yang sehat, tarik nafas panjang.

A : Masalah teratasi klien dapat menyebutkan cara marah yang sehat dan mempraktekan

17 Januari 2008 09.00

6, 7 − Menanyakan pada klien PR yang diberikan kemain

− Memberikan pujian atas PR- nya.

− Memberitahukan kepada klien cara sehat untuk menghadapi marah. • Tarik nafas panjang • Pukul bantal • Terus terang kalau

sedang marah • Banyak beribadah

dan berdoa − Menyuruh klien untuk

mencoba cara marah yang sehat: tarik nafas

− Memberi pujian atas keberhasilannya.

P : Perawat →lanjutkan intervensi TUK berikutnya Klien → lakukan cara marah yang sehat apabila sedang marah.

S O A

: : :

Klien mengatakan cara mengontrol marah yang spiritual, sembahyang, berdoa, membaca Al-Qur’an Klein mau mencoba cara mengontrol marah yang spiritual Masalah teratasi klien dapat menyebutkan cara mengontrol marah yang spiritual.

18 Januari 2008 10.00

8 − Memberitahukan kepada klien cara mengontrol perilaku kekerasan yang spiritual: • Sembahyang dan

berdoa • Membaca Al-

Qur’an

P : Perawat →lanjutkan TUK selanjutnya Klien → lakukan cara mengontrol marah yang spiritual!

S : − Klien mengatakan obat yang diminum namanya haloperidol

− Klien mengatakan obat yang diminum jumlahnya 2

− Klien mengatakan waktu minum obat siang dan sore.

− Klien menyebutkan indikasi / efek samping obat yang diminum.

19 Januari 2008 09.10

9 − Klien dapat menyebutkan obat yang ia minum

− Klien dapat menyebutkan waktu kapan minum obat

− Klien dapat menyebutkan jumlah dan warna obat yang diminum

− Klien dapat menyebutkan indikasi / efek samping dari obat yang diminum

O : − Klien menyebutkan 1 dari 2 obat yang diminum

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

− Klien menyebutkan jumlah obat dan waktu yang diminum.

− Klien menyebutkan indikasi / efek samping obat yang diminum.

A : Masalah teratasi sebagian klien menyebutkan 1 dari 2 obat yang diminum.

P : Perawat →ulangi TUK 9 menyebutkan nama obat yang diminum. Klien → beri PR untuk mengingat kembali nama, jumlah, waktu dan indikasi obat yang diminum.

S : − Klien mengatakan obat yang diminum namanya haloperidol

− Klien mengatakan obat yang diminum jumlahnya 2

− Klien mengatakan waktu minum obat siang dan sore.

− Klien mengatakan indikasi obat yang diminum

O : − Klien menyebutkan 1 dari 2 obat yang diminum

− Klien menyebutkan jumlah obat dan waktu obat yang diminum.

− Klien menyebutkan indikasi obat yaitu mengantuk, lemas.

A : Masalah teratasi sebagian klien menyebutkan 1 dari 2 obat yang diminum.

21 Januari 2008 10.00

9 − Menanyakan PR yang diberikan kemarin

− Memberi pujian atas PR-nya

− Klien dapat menyebutkan obat yang ia minum.

− Klien dapat menyebutkan jumlah obat yang diminum

− Klien dapat menyebutkan indikasi dari obat yang diminum.

P : Perawat →ulangi TUK 9 menyebutkan nama obat yang diminum. Klien → beri PR untuk mengingat kembali nama, jumlah, waktu dan indikasi obat yang diminum.

22 Januari 2008 16.47

6 − Menanyakan cara mengontrol marah yang sehat • Nafas dalam • Memukul bantal

S : Klien mengatakan cara mengontrol marah yang sehat, nafas dalam, pukul bantal / kasur, beribadah, dan berdoa, bilang kalau sedang marah.

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

O : Klien mau melakukan nafas dalam

A : Masalah teratasi klien dapat mempraktekan cara marah yang sehat yaitu nafas dalam.

• Bilang kalau sedang marah

• Beribadah, dan berdoa

P : Perawat → lanjutkan TUK selanjutnya Klien → lakukan cara marah yang sehat bila ingin marah.

S : Klien mengatakan mau mencoba cara mengontrol marah yang ke 2 yaitu memukul bantal

O : Klien mau mempraktekan cara mengontrol marah yang ke 2 yaitu memukul bantal

A : Masalah teratasi klien dapat mempraktekan cara mengontrol marah yang ke-2 yaitu memukul bantal

23 Januari 2008 10.00

7 Mendemonstrasikan cara mengontrol marah yang sehat: • Memukul bantal

P : Perawat → lanjutkan TUK selanjutnya. Klien → lakukan cara marah yang sehat bila marah.

Tgl/Jam No Dx TUK IMPLEMENTASI EVALUASI S : − Klien mengatakan nama

saya Tn.T rumah saya Pekalongan

− Klien mengatakan dirinya senang memancing dan menyanyi

O : − Klien mau menjawab semua pertanyaan

− Kontak mata kurang − Tidak bersemangat − Klien sering tidur

A : Masalah teratasi klien dapat menyebutkan aspek positif yang dimiliki

15 Januari 2008 11.00

2 1, 2 − Mengajak klien berkenalan

− Menjelaskan tujuan pertemuan

− Menanyakan perasaan klien

− Mendiskusikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien

P : Perawat → lanjutkan TUK berikutnya Klien → beri motivasi untukmengungkapkan perasaannya dan mengingat kembali kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

S : − Klien mengatakan

dirinya senang menyanyi dan memancing

− Klien mengatakan selama di RS hanya bisa menyanyi

− Klien mengatakan aktivitas yang bisa dilakukan secara mandiri yaitu mandi, makan, minum obat, ganti baju.

O : − Klien menyebutkan kemampuan yang dapat digunakan selama di RS

− Klien mampu menyebutkan menyebutkan dan menencanakan kegiatan di RS

− Klien tampak tenang − Klien sering menyendiri

A : − Masalah teratasi TUK 3, 4

− Klien mampu menyebutkan kemampuan yang masih dapt digunakan selama di RS

− Klien dapt menyebutkan dan merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki secara mandiri

16 Januari 2008 12.30

3, 4 − Menanyakan pada klien PR

− Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapt digunakan selama sakit

− Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapt dilkukan setiap hari sesuai kemampuan

P : Perawat →lanjutkan intervensi TUK selanjutnya Klien → beri PR pada klien mengingat kembali kemampuan yang masih dapt digunakan selama sakit

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-anggaprata... · TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien ... mencuci rambut bila gatal, menggunting

S : - Klien mengatakan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri selama sakit yaitu mandi, makan, minum, minum obat, ganti baju

- Klien mengatakan

akan melakukan kegiatan yang telah direncanakan kemarin

O : - Klien mau melakukan kegiatan

- Klien kooperatif - Klien tampak tenang

A : Masalah teratasi klien dapat merencanakan dan melakukan kegiatan secara mandiri

17 Januari 2008 11.00

5 − Menanyakan pada klien PR yang diberikan kemarin

− Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

P : Perawat →lanjutkan intervensi TUK berikutnya Klien → Beri motivasi pada klien untuk melakukan kegiatan tersebut