Upload
dangdung
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Identitas Pasien
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15-01-2008 di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino
Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia berkelanjutan. Klien
bernama Tn. T, umur 28 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan klien SLTA, dan
tidak bekerja, klien tinggal di Pekalongan dan klien dibawa ke RS. Jiwa oleh ayahnya
Tn.S, jenis kelamin laki-laki sebagai penanggung jawab dari klien selama dirawat di
RS. Jiwa. Klien masuk ke RS. Jiwa pada tanggal : 28-12-2007.
B. Riwayat keperawatan
1. Alasan masuk
Tn.T mengamuk tanpa sebab dan sering membanting barang-barang.
2. Faktor predisposisi
Tahun 2005 Tn.T pernah dirawat di RSJ dikarenakan mengamuk. ±3 bulan
sebelum masuk RSJ penderita mengalami sikap aneh sering melamun dan
ngomong kacau. Karena penderita tidak dibelikan motor klien mengamuk
kemudian dibawa ke RSJ. Selama di RSJ, Tn.T mendapat terapi Haloperidol 2 x 5
mg, Merlopam 2 x 2 mg. Di RSJ Tn.T dirawat 28 hari kemudian pulang atas ijin
dokter. Setelah pulang Tn.T tidak pernah kontrol dan jarang minum obat. Dari
anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Sekarang adalah
rawat inap ke 2 bagi Tn. T di RSJD. Dr Amino Gondohutomo karena dirumah
mengamuk.
C. Pemeriksaan fisik
Dilakukan pada tanggal 15 januari 2008 pada pukul 10.30 WIB di ruang VI (Gatot
Kaca) RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
1. Tanda-tanda vital: TD : 110/80 mmHg, nadi : 88 x/menit, suhu : 36,9 0 C, RR : 20
x/menit.
2. Ukur: TB : 170 cm, BB : 55 kg
3. Keadaan fisik : kepala : mesochepal, rambut : bersih dan rapi, ekspresi wajah
tegang, mata : melotot, pandangan tajam, hidung : simetris, bersih tidak ada polip,
telinga : simetris, bersih, bibir : kering, gigi kuning dan tidak ada bau mulut, leher
: tidak ada pembesaran tiroid, tidak terdapat distensi vena jugularis, kulit : kering,
warna sawo matang, tugor kulit baik, ekstremitas : bersih tidak ada oedem
D. Psikososial
a. Genogram
Tn.T tinggal dirumah bersama orang tua dan adik-adiknya. Di dalam keluarga
tidak ada yang gangguan jiwa. Klien adalah seeorang laki-laki, Tn.T anak
pertama dari 5 bersaudara.
b. Konsep dasar
1) Citra tubuh : Tn.T dapat menerima dan menyukai semua anggota
tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
2) Identitas diri : Tn.T anak pertama dari 5 bersaudara, jenis kelamin
laki-laki, klien dapat menerima identitas dirinya
sebagai layaknya seorang laki-laki.
3) Peran : Tn.T adalah seorang anak pertama, klien juga
mengatakan pernah bekerja sebagai seorang penjahit.
4) Ideal diri : Tn.T ingin bekerja lagi bersama teman-temannya dan
ingin mengumpulkan uang untuk membeli motor.
5) Harga diri : Tn.T merasa tidak nyaman dengan anggota
keluarganya, klien merasa diacuhkan keluarganya
karena permintaannya tidak pernah dipenuhi.
c. Hubungan sosial
Tn.T sering berkumpul dan berbincang-bincang dengan teman-temannya,
tetapi klien mudah tersinggung. Sehingga hubungan dengan klien lain
renggang, orang terdekat selama di RSJ adalah perawat karena hubungan
saling percaya sudah terbina. Tn.T mengatakan mengamuk bila marah.
d. Spiritual
Tn.T beragama islam, sebelum dan selama di RSJ Tn.T tidak pernah
beribadah (sholat).
E. Status mental
1. Penampilan
Tn.T menggunakan seragam rumah sakit yang bersih, tidak kusut. Rambut Tn.T
rapi dan pendek. Tn.T mampu melakukan perawatan diri secara mandiri, Tn.T
mandi dua kali sehari setiap pagi dan sore.
2. Pembicaraan
Selama interaksi Tn.T berbicara jelas dengan nada suara keras terkadang sulit
diajak bicara bila hatinya sedang jengkel.
3. Aktivitas motorik
Tn.T sering menyendiri dan sering mondar-mandir.
Masalah keperawatan: resiko mencederai diri
4. Alam perasaan
Tn.T sering sedih karena ingin cepat-cepat pulang rumah dan berkumpul dengan
keluarga dan teman-temannya.
5. Efek
Saat pengkajian kondisi klien sangat labil, emosi cepat berubah-ubah.
6. Interaksi saat wawancara
Selama interaksi kontak mata kurang, wajah tenang dan kooperatif
7. Persepsi
Tn.T tidak mengalami gangguan persepsi.
8. Proses pikir
Tn.T berbicara secara baik dan kooperatif, antara satu kalimat dengan kalimat
yang lain ada keterkaitan, tetapi bila diajak bicara terlalu lama klien berbicara
kacau, ngelantur, tidak ada hubungannya dengan pembicaraan sebelumnya.
9. Isi pikir
Curiga, Tn.T beranggapan bahwa keluarga klien sering menjelekkan dirinya.
Masalah keperawatan: perubahan proses pikir
10. Tingkat kesadaran
Tn.T sadar bahwa dirinya sekarang berada d RSJ dan tahu bahwa klien sudah 21
hari dirawat.
11. Memori
Tn.T mampu mengingat sudah berapa lama di rumah sakit, klien ingat bahwa
tahun 2005 klien pernah dirawat di RSJ. Tn.T juga ingat kejadian dirumah
sebelum dibawa ke RSJ.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tn.T dapat berkonsentrasi saat diajak interaksi, Tn.T bisa berhitung hari secara
baik. Tn.T tidak ingat hari apa dia masuk RSJ tetapi tahu sudah berapa hari Tn.T
dirawat di RSJ.
13. Kemampuan penilaian
Tn.T mampu mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang lain. Tn.T
tahu apa yang dilakukan setelah makan yaitu mencuci piring, mencuci tangan dan
membereskan peralatan makan.
14. Daya tarik diri
Tn.T mengngingkari penyakit yang diderita saat ini.
Masalah keperawatan: perubahan proses pikir
F. Kebutuhan persiapan pulang
1. Makan
Tn.T makan 3 kali sehari sesuai porsi yang disediakan di rumah sakit. Tn.T
mengatakan merasa senang dengan pola makannya, Tn.T suka makan dengan
teman-temannya. Tn.T mampu menyiapkan dan membersihkan sendiri alat-alat
makan.
2. Eliminasi
Tn.T mengatakan biasa BAB 1-2 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari. Tn.T biasa
BAB/BAK di kamar mandi. Tn.T mampu membersihkan dan merapikan diri.
3. Mandi
Tn.T mandi 2 kali sehari pada pagi dan sore, Tn.T rajin menggosok gigi, mencuci
rambut bila gatal, menggunting kuku bila panjang. Tn.T tampak bersih dan tidak
bau.
4. Berpakaian
Tn.T mampu mengganti pakaian secara mandiri. Tn.T mampu bepakaian yang
sesuai dan pakaian tidak kusut.
5. Istirahat tidur
Dalam sehari Tn.T mengatakan bisa tidur 9 jam. 7 jam pada malam hari dan 2 jam
pada siang hari. Tn.T tidak terbiasa menggosok gigi sebelum tidur, tetapi selalu
mencuci kaki sebelum tidur.
6. Penggunaan obat
Selama di RSJ Tn.T mendapat terapi obat haloperidol 2 x 5 mg, dan
triheksipenidil 2 x 2 mg. Cara pemberiannya secara oral, waktumya pagi dan sore.
7. Pemeliharaan kesehatan
Untuk memelihara kesehatannya Tn.T sering minum obat, baik di rumah maupun
di RSJ. Pada saat di rumah Tn.T sering minum obat yang di beli di apotik sesuai
resep dokter. Untuk perawatan diri Tn.T rajin mandi.
8. Aktivitas dirumah
Tn.T sering tidur-tiduran dirumah karena Tn.T sudah tidak bekerja lagi. Tn.T juga
kadang membantu orang tuanya membersihkan rumah.
9. Kegiatan di luar rumah
Tn.T sering berkumpul-kumpul dengan teman-temannya.
G. Mekanisme koping
Tn.T mengatakan bahwa dirinya suka marah-marah bila keinginannya tidak dituruti
keluarganya. Tn.T sulit untuk menahan marahnya bila perasaan Tn.T sedang jengkel.
H. Terapy medis
Terapi obat tanggal 3 januari 2008
Haloperidol 2 x 5 mg
Triheksepenidil 2 x 2 mg
I. Analisa Data
No. Tanggal Data Fokus Problem 1. 15
Januari 2008 10.00
DS : − Klien mengatakan mengamuk karena tidak dibelikan motor
− Klien mengatakan kalau mengamuk memecahkan piring
− Klien mengatakan perasaan marahnya sering muncul
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
DO : Klien bercerita dengan: nada tinggi, kontak mata kurang, wajah tegang
2 15 januari 2008
DS : TN T mengatakan dirumah sering marah-marah, membanting barang – barang (piring)
Perilaku kekerasan
10.10
DO : Klien sering melamun, wajah tegang, kontak mata kurang, sering duduk sendiri, merokok, sering berjalan sendiri
3 15 januari 2008 10.15
DS : Klien mengatakan merasa sering diacuhkan oleh keluarganya
Harga diri rendah
DO : Kontak mata kurang, sering menyendiri, sering melamun
J. Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
K. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
2) Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.
L. Rencana Keperawatan
Perencanaan Tgl No Dx. Kep Tujuan Kriteria Hasil
Intervensi
15/01/08
1 Resiko mencederai dan melakukan manajemen perilaku kekerasan
TUM: Klien tidak mencederai dan melakukan manajemen perilaku kekerasan TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya
1.1 Klien mau
membalas salam, mau berjabat tangan, menyebut nama, tersenyum, ada kontak mata, mengetahui nama perawat menyediakan waktu kontrak
1.1.1 Beri salam / panggil klien
1.1.2 Menyebutkan nama sambil berjabat tangan
1.1.3 Jelaskan maksud kontrak yang akan dibuat
1.1.4 Beri rasa aman dan sikap empati
1.1.5 Lakukan kontrak singkat tapi sering
TUK 2: Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2.1 Klien mengungkapkan perasaannya
2.2 Klien dapat mengungkapkan penyebab perasaan kesal (dari diri sendiri lingkungan /
2.1.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
2.2.1 Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan kesal.
orang lain) TUK 3:
Klien dapat mengidentifikasikan tanda-tanda perilaku kekerasan
3.1Klien dapat mengungkapkan perasaan saat marah.
3.2Klien dapat menyimpulkan tanda-tanda jengkel yang dialami
3.1.1 Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel
3.1.2 Observasi tanda perilaku kekerasan pada klien.
3.2.1 Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel yang dialami klien
TUK 4: Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
4.1 Klien dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang bisa dilakukan.
4.2 Klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
4.1.1 Anjurkan klien untuk mengungkapkan kekerasan yang biasa dilakukan
4.2.1 Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
4.3 Klien dapat
melakukan cara yang biasa dapat mernyelesaikan masalah / tidak
4.3.1 Bicarakan dengan klien, apakah cara yang klien lakukan masalahnya teratasi.
TUK 5:
Klien dapat mengidentifikai akibat perilaku kekerasan
5.1Klien dapat menjelaskan akibat dari cara yang dilakukan digunakan klien.
5.1.1 Bicarakan akibat / kerugian dari cara yang dilakukan klien.
5.1.2 Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
5.1.3 Tanyakan pada klien apa klien ingin mempelajari cara baru yang sehat
TUK 6: Klien dapat mengidentifikasikan cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan.
6.1 Klien dapat melakukan cara berespon terhadap kemarahan secara konstruktif dengan cara tarik nafas dalam / pukul bantal dan mendemonstrasikan
6.1.1 Tanyakan pada klien “apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat.”
6.1.2 Berikan pujian jika klien mengetahui cara lain yang sehat
6.1.3 Diskusikan dengan klien cara lain sehat: Secara fisik tarik nafas dalam / pukul bantal
TUK 7: Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah sosial asertif
7.1 Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan: Secara
sosial : lakukan dalam kelompok cara – cara marah yang sehat
Verbal: mengatakan secara langsung bahwa anda sedang kesal
7.1.1 Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien.
7.1.2 Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih
TUK 8:
Klien dapat melakukan cara mengontrol marah dengan cara spiritual
8.1 Diskusikan dengan klien cara mengontrol marah dengan berdoa / sembahyang
8.1.1 Anjurkan klien untuk berdoa / sembahyang saat terjadi perasaaan jengkel
TUK 9: Klien dapat menggunakan obat yang benar (sesuai program pengobatan)
9.1Klien dapat menyebutkan obat-obat yang diminum dan kegunaannya (jenis, waktu, dosis, dan efek)
9.2Klien dapat minum obat sesuai program pengobatan
9.1.1 Jelaskan jenis obat yang diminum klien
9.1.2 Diskusikan manfaat minum obat tanpa seizin dokter.
9.1.3 Jelaskan prinsip benar minum obat (baca nama yang tertera pada tempat obat, dosis obat, waktu dan cara minum.
9.1.4 Jelaskan manfaat minum obat dan efek obat yang perlu diperhatikan
9.1.5 Anjurkan klien meminta obat dan minum tepat waktu
9.1.6 Anjurkan klien melaporkan pada perawat / dokter jika merasakan efek yang tidak menyenangkan
9.1.7 Beri pujian jika klien minum obat yang benar
TUK 10 : Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan
10.1 Keluarga klien : menyebutkan cara merawat klien.
10.2 Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien
10.1.1 Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien
10.1.2 Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien
10.1.3 Jelaskan cara – cara merawat klien: a. Terkait dengan
mengontrol perilaku kekerasan
b. Sikap tenang, bicara jelas
c. Membantu klien mengenal penyebab perilaku kekerasan
10.1.4 Bantu keluarga
dalam mendemonstrarikan cara merawat klien
10.2.1 Bantu keluarga mengungkapkan perasaan setelah demontrasi
TUK 11 : Klien mendapatkan perlindungan dari lingkungan untuk mengontrol perilaku kekerasan
11.1.1 Bicara tenang, gerakan tidak terburu – buru, nada suara rendah, tunjuk kepedulian
11.1.2 Lindungi agar klien tidak mencederai orang lain
11.1.3 Jika tidak dapat diatasi lakukan pembatasan gerak
15/01/08
2 Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
TUM: Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya
1.1 Klien mau
membalas salam, mau berjabat tangan, menyebut nama, tersenyum, ada kontak mata, mengetahui nama perawat menyediakan waktu kontrak, ekspresi wajah bersahabat
1.1.1 Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
1.1.2 Perkenalkan diri dengan sopan
1.1.3 Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
1.1.4 Jelaskan tujuan pertemuan
1.1.5 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
1.1.6 Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
TUK 2: Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Kemampuan
yang dimiliki klien
Aspek positif keluarga
2.1.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2.1.2 Setiap bertemu klien hindari dari memberi nilai negatif
2.1.3 Utamakan memberi pujian yang realistis
Aspek posiitif lingkungan yang dimiliki klien
TUK 3: Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
3.1 Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan
3.1.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
TUK 4: Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
4.1 Klien membuat rencana kegiatan harian
4.1.1 Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan.
4.1.2 Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
Kegiatan sendiri Kegiatan dengan
bantuan sebagian Kegiatan yang
membutuhkan bantuan total
4.1.3 Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.1.4 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
TUK 5: Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
5.1 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
5.1.1 Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
5.1.2 Beri pujian atas keberhasilan klien
5.1.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah
TUK 6:
Klien dapat meningkatkan sistem pendukung yang ada
6.1 Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga
6.1.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah
6.1.2 Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
6.1.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah
M. Implementasi dan Evaluasi
Tgl/Jam No Dx TUK IMPLEMENTASI EVALUASI S : − Klien menyatakan:
“Saya marah karena tidak dibelikan motor.”
− Klien mengatakan: “saya jengkel apa bila sedang marah
O : − Klien mau menjawab semua pertanyaan
− Kontak mata kurang − Mata melotot − Nada suara tinggi
A : Masalah teratasi klien dapat menyebutkan penyebab marahnya
15 Januari 2008 09.00
I 1, 2 − Menyapa klien yang sedang duduk sendiri
− Memperkenalkan diri pada klien dengan menyebutkan maksud dan keperluan
− Menanyakan kepada klien apakah dulu juga pernah marah dan apakah masalahnya sama.
− Menanyakan perasaan ketika sedang marah
− Memberi pujian atas jawaban klien P : Perawat →lanjutkan TUK
berikutnya Klien → beri PR pada klien mengingat lagi penyebab marahnya.
S : − Klien mengatakan jengkel ketika sedang marah dan masalah semakin bertambah dan akhirnya dibawa ke RS.
− Klien menyatakan “ketika saya marah saya membanting piring”.
O : − Klien menyebutkan tindakan yang dilakukan ketika marah dan akibat yang ditimbulkan
A : − Masalah teratasi TUK 3, 4 dan 5
− Klien mampu menyebutkan tindakan yang dilakukan ketika marah dan akibat yang ditimbulkan
16 Januari 2008 10.00
3, 4, dan 5
− Menanyakan pada klien PR yang diberikan tadi
− Menanyakan tindakan apa saja yang dilakukan ketika marah
− Menanyakan apakah cara tersebut dapat menyelesaikan masalah
− Menanyakan akibat yang ditimbulkan tindakan yang dilakukan
− Memberikan pujian atas jawaban yang diberikan
P : Perawat →lanjutkan intervensi TUK selanjutnya Klien → beri PR pada klien mengingat lagi tindakan yang dilakukan ketika marah dan akibat yang ditimbulkan
S : Klien mengatakan cara
marah yang sehat itu tarik nafas panjang, memukul bantal, menyatakan kalau sedang marah, beribadah / berdoa.
O : Klien mau mencoba marah yang sehat, tarik nafas panjang.
A : Masalah teratasi klien dapat menyebutkan cara marah yang sehat dan mempraktekan
17 Januari 2008 09.00
6, 7 − Menanyakan pada klien PR yang diberikan kemain
− Memberikan pujian atas PR- nya.
− Memberitahukan kepada klien cara sehat untuk menghadapi marah. • Tarik nafas panjang • Pukul bantal • Terus terang kalau
sedang marah • Banyak beribadah
dan berdoa − Menyuruh klien untuk
mencoba cara marah yang sehat: tarik nafas
− Memberi pujian atas keberhasilannya.
P : Perawat →lanjutkan intervensi TUK berikutnya Klien → lakukan cara marah yang sehat apabila sedang marah.
S O A
: : :
Klien mengatakan cara mengontrol marah yang spiritual, sembahyang, berdoa, membaca Al-Qur’an Klein mau mencoba cara mengontrol marah yang spiritual Masalah teratasi klien dapat menyebutkan cara mengontrol marah yang spiritual.
18 Januari 2008 10.00
8 − Memberitahukan kepada klien cara mengontrol perilaku kekerasan yang spiritual: • Sembahyang dan
berdoa • Membaca Al-
Qur’an
P : Perawat →lanjutkan TUK selanjutnya Klien → lakukan cara mengontrol marah yang spiritual!
S : − Klien mengatakan obat yang diminum namanya haloperidol
− Klien mengatakan obat yang diminum jumlahnya 2
− Klien mengatakan waktu minum obat siang dan sore.
− Klien menyebutkan indikasi / efek samping obat yang diminum.
19 Januari 2008 09.10
9 − Klien dapat menyebutkan obat yang ia minum
− Klien dapat menyebutkan waktu kapan minum obat
− Klien dapat menyebutkan jumlah dan warna obat yang diminum
− Klien dapat menyebutkan indikasi / efek samping dari obat yang diminum
O : − Klien menyebutkan 1 dari 2 obat yang diminum
− Klien menyebutkan jumlah obat dan waktu yang diminum.
− Klien menyebutkan indikasi / efek samping obat yang diminum.
A : Masalah teratasi sebagian klien menyebutkan 1 dari 2 obat yang diminum.
P : Perawat →ulangi TUK 9 menyebutkan nama obat yang diminum. Klien → beri PR untuk mengingat kembali nama, jumlah, waktu dan indikasi obat yang diminum.
S : − Klien mengatakan obat yang diminum namanya haloperidol
− Klien mengatakan obat yang diminum jumlahnya 2
− Klien mengatakan waktu minum obat siang dan sore.
− Klien mengatakan indikasi obat yang diminum
O : − Klien menyebutkan 1 dari 2 obat yang diminum
− Klien menyebutkan jumlah obat dan waktu obat yang diminum.
− Klien menyebutkan indikasi obat yaitu mengantuk, lemas.
A : Masalah teratasi sebagian klien menyebutkan 1 dari 2 obat yang diminum.
21 Januari 2008 10.00
9 − Menanyakan PR yang diberikan kemarin
− Memberi pujian atas PR-nya
− Klien dapat menyebutkan obat yang ia minum.
− Klien dapat menyebutkan jumlah obat yang diminum
− Klien dapat menyebutkan indikasi dari obat yang diminum.
P : Perawat →ulangi TUK 9 menyebutkan nama obat yang diminum. Klien → beri PR untuk mengingat kembali nama, jumlah, waktu dan indikasi obat yang diminum.
22 Januari 2008 16.47
6 − Menanyakan cara mengontrol marah yang sehat • Nafas dalam • Memukul bantal
S : Klien mengatakan cara mengontrol marah yang sehat, nafas dalam, pukul bantal / kasur, beribadah, dan berdoa, bilang kalau sedang marah.
O : Klien mau melakukan nafas dalam
A : Masalah teratasi klien dapat mempraktekan cara marah yang sehat yaitu nafas dalam.
• Bilang kalau sedang marah
• Beribadah, dan berdoa
P : Perawat → lanjutkan TUK selanjutnya Klien → lakukan cara marah yang sehat bila ingin marah.
S : Klien mengatakan mau mencoba cara mengontrol marah yang ke 2 yaitu memukul bantal
O : Klien mau mempraktekan cara mengontrol marah yang ke 2 yaitu memukul bantal
A : Masalah teratasi klien dapat mempraktekan cara mengontrol marah yang ke-2 yaitu memukul bantal
23 Januari 2008 10.00
7 Mendemonstrasikan cara mengontrol marah yang sehat: • Memukul bantal
P : Perawat → lanjutkan TUK selanjutnya. Klien → lakukan cara marah yang sehat bila marah.
Tgl/Jam No Dx TUK IMPLEMENTASI EVALUASI S : − Klien mengatakan nama
saya Tn.T rumah saya Pekalongan
− Klien mengatakan dirinya senang memancing dan menyanyi
O : − Klien mau menjawab semua pertanyaan
− Kontak mata kurang − Tidak bersemangat − Klien sering tidur
A : Masalah teratasi klien dapat menyebutkan aspek positif yang dimiliki
15 Januari 2008 11.00
2 1, 2 − Mengajak klien berkenalan
− Menjelaskan tujuan pertemuan
− Menanyakan perasaan klien
− Mendiskusikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien
P : Perawat → lanjutkan TUK berikutnya Klien → beri motivasi untukmengungkapkan perasaannya dan mengingat kembali kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien
S : − Klien mengatakan
dirinya senang menyanyi dan memancing
− Klien mengatakan selama di RS hanya bisa menyanyi
− Klien mengatakan aktivitas yang bisa dilakukan secara mandiri yaitu mandi, makan, minum obat, ganti baju.
O : − Klien menyebutkan kemampuan yang dapat digunakan selama di RS
− Klien mampu menyebutkan menyebutkan dan menencanakan kegiatan di RS
− Klien tampak tenang − Klien sering menyendiri
A : − Masalah teratasi TUK 3, 4
− Klien mampu menyebutkan kemampuan yang masih dapt digunakan selama di RS
− Klien dapt menyebutkan dan merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki secara mandiri
16 Januari 2008 12.30
3, 4 − Menanyakan pada klien PR
− Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapt digunakan selama sakit
− Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapt dilkukan setiap hari sesuai kemampuan
P : Perawat →lanjutkan intervensi TUK selanjutnya Klien → beri PR pada klien mengingat kembali kemampuan yang masih dapt digunakan selama sakit
S : - Klien mengatakan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri selama sakit yaitu mandi, makan, minum, minum obat, ganti baju
- Klien mengatakan
akan melakukan kegiatan yang telah direncanakan kemarin
O : - Klien mau melakukan kegiatan
- Klien kooperatif - Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi klien dapat merencanakan dan melakukan kegiatan secara mandiri
17 Januari 2008 11.00
5 − Menanyakan pada klien PR yang diberikan kemarin
− Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
P : Perawat →lanjutkan intervensi TUK berikutnya Klien → Beri motivasi pada klien untuk melakukan kegiatan tersebut