Upload
usha-ghanesan
View
219
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penelitian
Citation preview
PUSKESMAS GIANYAR IDESA SIDAN, GIANYAR
Nama Mahasiswa : I Made Ari Sastrawan (1102005163)
I Wayan Adi Pranata (1102005187) Sughan Krishnan (1102005195)
Dosen Pembimbing : Dr. Luh Seri Ani, SKM.,M.KesNama Program : Kesehatan Lingkungan Tahun
2015Hari / Tanggal : Jumaat , 20 November 2015Jam : 09.45 – 10.30 WITALokasi Kegiatan : Puskesmas Gianyar INarasumber : I Wayan Radiana S.Sos
Fisik Sampah yang menumpuk Genangan air Sinar Ultraviolet Jamban keluarga
Biologis Virus, jamur, bakteri (penyebab penyakit/agent) Reservoir yaitu tempat penyebab penyakit berkembang biak Binatang dan tumbuh-tumbuhan yang menularkan penyakit (vektor)
Kimia Nikotin dalam rokok Limbah pembersih pakaian ke dalam sungai
Sosio Kultural Kebiasaan masyarakat setempat, misalnya membuang sampah ke sungai
yang sudah menjadi kebiasaan. Adat istiadat masyarakat setempat. Misalnya : kebiasaan makan dan
minum, kebiasaan tidak memakai sandal, kebiasaan buang air besar, pantangan terhadap makanan-makanan tertentu.
Hubungan antara tingkat ekonomi dan jenis penyakit.
Pengawasan Tempat Tempat Umum (TTU) Pengawasan seluruh tempat-tempat umum seperti sarana
pendidikan (SD, SMP, SMA), sarana kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit), hotel berbintang dan tidak berbintang, sarana ibadah, perkantoran, instalasi pengolahan air minum dan sarana lain.
Pengawasan Tempat Penjualan Makanan Minuman (TPM) Pengawasan pada tempat yang berlangsung kegiatan
pengolahan makanan dan minuman seperti hotel berbintang dan tidak berbintang, restoran, rumah makan, pasar, tempat umum lain, jasa boga, rumah makan restoran, depot air minum, makanan jajanan dan kantin.
Pemantauan dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Pengawasan pada jenis jamban (komunal, leher angsa,
plengsengan dan cemplung) Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), desa stop BABS
(Buang Air Besar Sembarang)
Tempat pengolahan sampah (TPS) Rumah sehat, rumah kepemilikan sanitasi dasar (jamban,
tempat sampah dan pengelolaan limbah).
Pengawasan Kualitas Air Bersih Pengawasan yang dilakukan pada bukan jaringan
perpipaan (sumur gali terlindung, sumur gali pompa, terminal air, mata air terlindung dan penampungan air hujan) dan perpipaan PDAM, penyelenggara air minum.
Inspeksi sanitasi (IS) terhadap PDAM, sumur gali, PMA (Perlindungan Mata Air)sumur bor, PAH (penampungan air hujan), PP non PDAM, SAB lainnya.
Sarana air bersih depot air minum, air kemasan, air isi ulang, ledeng meteran, ledeng eceran, pompa, sumur terlindung dan tak terlindung, PDAM, SPT (Sumur Pompa Tangan), SGL (Sumur Gali), mata air terlindung dan tak terlindung, air sungai dan PAH (Penampungan Air Hujan).
Inspeksi sanitasi (IS)Petugas dari puskesmas melakukan kunjungan
untuk melihat kondisi dan berlangsung seminggu sekali.
Kaporitisasi di reservoirKegiatan kaporitisasi dilakukan sebagai
pencegahan untuk membunuh kuman.
Pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan pada sumber air
dan kemudian dibawa ke Lab untuk diperiksa
Demam berdarah Mempergunakan peran serta masyarakat dalam bentuk pelaksanaan
kerja bakti dalam rangka Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan pelaksanaan program abatisasi. Selain itu dilaksanakan pelaksanaan foging apabila dalam penulusuran jentik di rumah-rumah warga banyak ditemukan atau banyak kejadian demam berdarah.
Japanese encephalitis Belum ada laporan kasus, sehingga belum ada kegiatan khusus untuk
pencegahannya.
Diare Kegiatan khusus yang dilakukan untuk penyakit diare belum ada.
Biasanya yang dilakukan adalah dengan pembinaan pengelolaan air bersih, pengelolaan makanan dan pengelolaan sampah. Kegiatan khusus biasanya hanya dikerjakan jika ada peningkatan jumlah penderita dari data-data puskesmas.Kegiatan khusus tersebut misalnya dengan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan rumah, kebersihan makanan, kebiasaan mencuci tangan dan memasak air sebelum diminum.Seluruh kegiatan terintegrasi dengan pelayanan puskesmas.
Avian Influenza Belum ada laporan kasus, sehingga belum ada kegiatan khusus
untuk pencegahannya.
ISPA Tidak ada kegiatan khusus untuk pencegahan penyakit ini.
TBC Kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas dikerjakan apabila
ditemukan kasus dengan tujuan agar tidak terjadi penularan ke orang lain di sekitar penderita, terutama keluarga penderita yang sering kontak langsung dengan penderita. Ketika ditemukan penderita di balai pengobatan, penderita diobati dan diberikan konseling secara langsung untuk pencegahan penularan penyakit ke keluarga penderita. Selanjutnya pemegang program juga melakukan kunjungan rumah untuk memberikan penyuluhan ke keluarga penderita tentang kebersihan dan penataan lingkungan tempat tinggal agar tidak mendukung penularan TBC. Pemeriksaan sputum dari seluruh keluarga penderita yang tinggal serumah juga dilakukan untuk deteksi dini dan agar dapat memberikan pengobatan lebih dini.
Malaria Penyemprotan dengan insektisida, Larvaciding.
Penyehatan air (inspeksi sanitasi air bersih, pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air, sarana air bersih yang dibina dan diawasi memenuhi syarat)
Hygene dan Sanitasi Makanan Minuman (insoeksi sanitasi tempat pengolahan makanan, pembinaan tempat pengelolaan makanan)
Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah (inspeksi sanitasi saran pembuangan sampah dan pengelolaan limbah)
Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga (pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan, lingkungan perumahan yang memenuhi syarat dari hasil pemeriksaan)
Pengawasan sanitasi tempat umum (inspeksi tempat umum dan sanitasi tempat umum memenuhi syarat).
Pengamanan tempat pengelolaan pestisida (inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida, pembinaan tempat pengelolaan pestisida)
Pengendalian vektor (pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vector di pemukiman penduduk dan sekitarnya)
Inputa. Man :
Petugas puskesmas pemegang program kesling, petugas lapangan kesling, kader desa
b. Money :APBD I dan II langsung dari pusat
c. Minute :Inspeksi Sanitasi dilakukan setiap satu bulan sekali masing-masing program.
d. Material:Blanko IS (inspeksi sanitasi), kaporit, kartu rumah dan alat tulis untuk survei.
e. Method : Inspeksi Sanitasi (yang akan diinspeksi ditentukan secara acak dalam satu dusun)1. Sampel air dan makanan diambil untuk dicek di laboratorium (jika IS sedang ataurendah), jika IS tinggi atau sangat tinggi, dilakukan penganjuran perbaikan sarana,2. Pengawasan penyediaan air bersih, pembuangan limbah dan pengedaran pestisida, pengadaan makanan dilakukan di pemukiman, tempat-tempat umum dan lingkungsn puskesmas3. Penyuluhan kesehatan lingkungan,4. Kaporitisasi, dan pengambilan sampel air sebelum dan sesudahmendapat kaporit untuk dilakukan perbandingan.
f . Prosesa. Planning :
Perencaan program memerlukan koordinasi dengan kepala dusun, pengelola air (cakupan air bersih).
b. Organizing :Petugas kesehatan lingkungan melaksanakan inspeksi sanitasi.
c. Actuating :Bekerja sama dengan kepala dusun, kepala desa, pengelola air desa, bidan desa, dan petugas-petugas yang terkait.
d. Controling :Evaluasi dilakukan oleh pemegang program dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Output Satuan Target sasaran Pencapaian
Penyehatan air
Inspeksi sanitasi sarana air bersih Sarana 5500 5236
Pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air Kelompok 1 1
Sarana air bersih yang dibina dam diawasi memenuhi syarat Sarana 5000 4781
Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan Sarana 500 426
Pembinaan tempat pengelolaan makanan Sarana 100 67
Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah Sarana 118 110
Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan limbah Sarana 2850 2756
Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga
Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan Sarana 2900 3025
Lingkungan pemukiman yang memenuhi syarat dari hasil pemeriksaan
Sarana 2300 2710
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
Inspeksi sanitasi tempat umum Sarana 475 384
Sanitasi tempat umum memenuhi syarat Sarana 410 309
Pengamanan tempat pengelolaan petisida
Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan pestisida Sarana 5 5
Pembinaan tempat pengelolaan pestisida Sarana 2 2
Pengendalian vector
Pengawasan tempat potensial perindukan vector di pemukiman penduduk dan sekitarnya
Lokasi 0 0
Terdapat banyak mata air sebagai sumber air bersih
Peran serta aktif masyarakat untuk mendapatkan air bersih sangat baik, misalnya dengan membuat sumur bor.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan membangun jamban keluarga.
Adanya PDAM masuk desa mendorong pemanfaatan air bersih hingga ke pelosok desa.
Petugas sanitasi relatif kurang dibandingkan beban kerja yang ada
Dana operasional untuk menunjang kegiatan sangat kurang
Petugas banyak yang memiliki jabatan dan pekerjaan merangkap sehingga terkadang terbengkalai
Jumlah penduduk Gianyar yang meningkat pesat sehingga banyak pendatang yang datang dengan budaya dan kebiasaan berbeda. Hal ini menyebabkan kepadatan pemukiman yang berdampak pada kebersihan lingkungan.
Kurang ditindaklanjutinya hasil screening oleh pemerintah pusat.
Menyesuaikan target yang harus dicapai dengan sumber daya yang ada misalnya dengan mengontrak dan melatih tenaga kerja baru atau mencari volunter/kader dari masyarakat.
Mengutamakan skala prioritas pekerjaanMelakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar
tentang kebiasaan dan pola hidup bersih dan sehat.
Melakukan strategi solusi secara langsung (individu maupun kelompok) kepada masyarakat untuk mengatasi masalah yang ditemui.