25
IKTERUS OBSTRUKTIF Pembimbing : dr. Hertanto, Sp.B Penyusun : Yova Prastika (2009.04.0.0010)

ikterus obstruktif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ikterus

Citation preview

RESPONSI EXANTHEM SUBITUM

IKTERUS OBSTRUKTIFPembimbing : dr. Hertanto, Sp.BPenyusun: Yova Prastika (2009.04.0.0010)

PENDAHULUANIkterus :1. Prehepatik2. Hepatik3. Post hepatik (obstruksi)insidenIntra hepatal ekstrahepatalSurgical jaundice

Morbiditas dan mortalitasDiagnosa dini yang tepatEmbriologi Sistem HepatobilierHepar, kandung empedu, percabangan biliaris muncul dari tunas ventral (divertikulum hepatikum) bagian paling kaudal foregut pada awal minggu keempat kehidupan.Dibagi 2 : pars hepatica (hepar) dan pars sistica (kandung empedu)Hubungan awal divertikulum hepatikum dan penyempitan foregut akan membentuk duktus biliaris.Anatomi Saluran Empedu Saluran empedu intrahepatal : hepatositsekresiempedu kanalikuli biliaris duktus interlobaris duktus lobaris duktus hepatikus dx dan sinistraSaluran empedu ekstrahepatal : duktus hepatikus komunis + duktus sistikus duktus koledokus (+ duktus pankreatikus)ampula vater sphincter of Oddiduodenum.

Fisiologi Metabolisme Bilirubin

IkterusIkterus (Latin) atau jaundice (Perancis) jaune kuning.Ikterus (jaundice) didefinisikan sebagai menguningnya warna kulit dan sclera akibat akumulasi pigmen bilirubin dalam darah dan jaringan. (10) Normal: bilirubin serum < 9 mmol/L. (8) Kadar bilirubin : 35-40 mmol/L manifestasi klinik. (10)

Klasifikasi IkterusIkterus ObstruktifDefinisiIkterus yang disebabkan oleh setiap hal yang memblokade pelepasan bilirubin terkonjugasi dari hepatosit atau menghambat alirannya ke duodenum.Etiologi Ikterus ObstruktifIntrahepatal- Obstruksi di tingkat hepatosit atau kanalikuli bilier- Dilatasi saluran empedu (-)- Bukan kasus bedah- Contoh : Sirosis hepatis, hepatokolangitis, abses hati, tumor maligna primer atau sekunder.2. Ekstrahepatal- Obstruksi saluran empedu ekstrahepatal- Dilatasi saluran empedu (+)- Penyebab :a. Obstruksi di dalam lumen saluran empedu (batu, askariasis)b. Kelainan pada dinding saluran empedu (atresia bawaan, striktur traumatik, tumor saluran empedu)c. Obstruksi saluran empedu dari luar (tumor caput pankreas, tumor ampula Vater, pankreatitis).EpidemiologiPada semua kelompok umurInsiden di AS 5 per 1000 pasien.Kasus terbanyak Ca caput pancreas (70%), CBD stone 8%, Ca kandung empedu(2%).PatofisiologiKetiadaan komponen empedu di usus halusGaram empeduBilirubin directMalabsorpsi lipidSteatorheaDefisiensi vit ADKOsteoporosis level prothrombinFeses pucat (acholis)Peningkatan kadar komponen empedu di sirkulasiGaram empeduPruritusBilirubin directUrin bewarna cokelat seperti tehGinjalAkumulasi substansi hepatotoksikKerusakan heparKolesterol & fosfolipidHiperlipidemiaDiagnosisAnamnesis- Riwayat kuning- Perubahan warna urin : urin gelap seperti teh- Perubahan warna feses : feses pucat seperti dempul- Nyeri abdomen (regio kanan atas/ epigastrium)- Gejala anoreksia dan penurunan BB- Demam +/-- Usia- Riwayat tranfusi darah, pekerjaan beresiko tinggi terhadaphepatitis B- Makanan dan obat- Gatal-gatal2. Pemeriksaan Fisik- Ikterus pada sklera atau kulit- Stigmata sirosis- Nyeri tekan epigastrium atau regio hipokondria kanan- Hepar teraba atau tidak- Kandung empedu teraba atau tidak (Courvoisier sign)- Murphys sign +/-3. Pemeriksaan penunjangLaboratorium- Darah : Leukositosis, prothrombin time. Tes faal hati : SGOT2x lipat, Gamma GT, Alkali fosfatase, Bilirubin direct . Tumor marker : CA 19-9, CEA, CA-125 : Ca pankreas, kolangiokarsinoma, karsinoma peri-ampula.b. Radiologi- Foto polos abdomen- USG- CT-scan- PTC- ERCP- MRCPPenatalaksanaanPada dasarnya penatalaksanaan pasien dengan ikterus obstruktif bertujuan untuk menghilangkan penyebab sumbatan atau mengalihkan aliran empedu. Bila tindakan pembedahan tidak mungkin dilakukan untuk menghilangkan penyebab sumbatan, dilakukan tindakan drainase yang bertujuan agar empedu yang terhambat dapat dialirkan. Ada 2 macam tindakan drainase yaitu :a. Drainase ke luar tubuh (drainase eksterna)Drainase dapat dilakukan keluar tubuh misalnya dengan pemasangan pipa nasobilier, pipa T pada duktus koledokus atau kolesistotomi. b. Drainase interna (pintasan bilio-digestif)Drainase interna dapat dilakukan dengan membuat pintasan biliodigestif. Drainase interna ini dapat berupa kolesisto-jejunostomi, koledoko-duodenostomi, koledoko-jejunostomi atau hepatiko-jejunostomi. Drainase interna pertama kali dilaporkan oleh Pareiras et al dan Buchart pada tahun 1978, dan presentase munculnya kembali ikterus obstruksi setelah dilakukan pintasan adalah 0-15% tergantung dari teknik operasi yang digunakan.

PrognosisBahaya akut dari ikterus obstruksi adalah terjadinya infeksi saluran empedu (kolangitis akut) Kematian terjadi akibat syok septic dan kegagalan berbagai organ. Selain itu sebagai akibat obstruksi kronis dan atau kolangitis kronis yang berlarut-larut pada akhirnya akan terjadi kegagalan faal hati akibat sirosis biliaris. Ikterus obstruksi yang tidak dapat dikoreksi baik secara medis kuratif maupun tindakan pembedahan mempunyai prognosis yang jelek diantaranya akan timbul sirosis hepatis.TERIMA KASIH