TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    1/29

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    III.1 Definisi

    Ikterus obstruktif adalah sindrom klinis akibat hambatan aliran empedu yang disebabkan

    oleh sumbatan mekanik, disebut juga kolestasis atau jaundice obstruktif. Aktifitas enzim

    alkalifosfatase akan meningkat dan ini merupakan tanda adanya kolestasis.1

    Ikterus (icterus) berasal dari bahasa Greek yang berarti kuning. ama lain ikterus adalah

    !jaundice" yang berasal dari bahasa #erancis !jaune" yang juga berarti kuning. $alam hal ini

    menunjukan peningkatan pigmen empedu pada jaringan dan serum. %adi ikterus adalah &arna

    kuning pada sclera, mukosa dan kulit yang disebabkan oleh akumulasi pigmen empedu di dalam

    darah dan jaringan (' mg 1** ml serum).

    Ada + tipe ikterus yaitu ikterus pre hepatika (hemolitik), ikterus hepatika (parenkimatosa)

    dan ikterus post hepatika (obstruksi).

    Ikterus obstruksi (post hepatika) adalah ikterus yang disebabkan oleh gangguan aliran

    empedu antara hati dan duodenum yang terjadi akibat adanya sumbatan (obstruksi) pada saluran

    empedu ekstra hepatika. Ikterus obstruksi disebut juga ikterus kolestasis dimana terjadi stasis

    sebagian atau seluruh cairan empedu dan bilirubin ke dalam duodenum.

    Ada bentuk ikterus obstruksi yaitu obstruksi intra hepatal dan ekstra hepatal. Ikterus

    obstruksi intra hepatal dimana terjadi kelainan di dalam parenkim hati, kanalikuli atau kolangiola

    yang menyebabkan tandatanda stasis empedu sedangkan sedangkan ikterus obstruksi ekstra

    hepatal terjadi kelainan diluar parenkim hati (saluran empedu di luar hati) yang menyebabkan

    tandatanda stasis empedu . -ang merupakan kasus bedah adalah ikterus obstruksi ekstra hepatal

    sehingga sering juga disebut sebagai !surgical jaundice" dimana morbiditas dan mortalitas sangat

    tergantung dari diagnosis dini dan tepat.

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    2/29

    III.2 Anatomi dan Fisiologi

    andung empedu

    merupakan kantong berbentuk seperti buah alpukat yang terletak tepat diba&ah lobus

    kanan hati. /mpedu yang disekresi secara terus menerus oleh hati masuk ke saluran

    empedu yang kecil di dalam hati. 0aluran empedu yang kecilkecil tersebut bersatu

    membentuk dua saluran yang lebih besar yang keluar dari permukaan ba&ah hati sebagai

    duktus hepatikus kanan dan kiri, yang akan bersatu membentuk duktus hepatikus

    komunis. $uktus hepatikus komunis bergabung dengan duktus sistikus membentuk

    duktus koledokus. #ada banyak orang, duktus koledokus bersatu dengan duktus

    pankreatikus membentuk ampula ateri sebelum bermuara ke usus halus. 2agian terminal

    dari kedua saluran dan ampla dikelilingi oleh serabut otot sirkular, dikenal sebagai

    sfingter 3ddi .

    Gambar 1. 2atu dalam kandung empedu

    4ungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan memekatkan empedu.

    andung empedu mampu menyimpan sekitar 56 ml empedu yang dihasilkan hati.

    /mpedu yang dihasilkan hati tidak langsung masuk ke duodenum, akan tetapi setelah

    mele&ati duktus hepatikus, empedu masuk ke duktus sistikus dan disimpan di kandung

    empedu. #embuluh limfe dan pembuluh darah mengabsorbsi air dan garamgaram

    anorganik dalam kandung empedu sehingga cairan empedu dalam kandung empedu akan

    lebih pekat 1* kali lipat daripada cairan empedu hati. 0ecara berkala kandung empedu

    akan mengosongkan isinya ke dalam duodenum melalui kontraksi simultan lapisan

    ototnya dan relaksasi sfingter 3ddi. 7angsang normal kontraksi dan pengosongan

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    3/29

    kandung empedu adalah masuknya kimus asam dalam duodenum. Adanya lemak dalam

    makanan merupakan rangsangan terkuat untuk menimbulkan kontraksi. 8ormone 99

    juga memperantarai kontraksi .

    III.2.1 Kandng !m"ed

    andung empedu berbentuk seperti buah pear dengan panjang sekitar :1* cm,

    kapasitas ratarata +*6* ml, terletak pada fossa di bagian inferior permukaan hepar. ,+

    %ika tersumbat, kandung empedu dapat meregang dan berisi hingga +** ml. ;erdapat

    empat bagian dari kandung empedu yaitu fundus, corpus, infundibulum, dan collum.

    0ebagai tambahan, kantung 8artmann sering terbentuk pada infundibullun dan collum

    sebagai bagian patologis bila terbentuk batu empedu

    Gambar 2 anatomi #andng em"ed dan tra#ts biliaris2

    III.2.2 D#ts Biliaris

    $uktus biliaris ekstrahepatik terdiri dari duktus hepatica kanan dan kiri, duktushepatikus komunis, duktus sistikus, dan duktus biliaris komunis atau koledokus.

    (0ch&artz) $uktus biliaris komunis memasuki duodenum melalui sebuah struktur

    muscular yaitu 0fingter 3ddi. $uktus hepatica kiri lebih panjang dari yang kanan dan

    lebih mungkin mengalami dilatasi akibar adanya obstruksi distal. $ua duktus tersebut

    bersatu dan membentuk duktus hepatikus comunis, dekat dengan jalan perlekatan mereka

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    4/29

    pada hepar. $uktus biliaris komunis berukuran panjang sekitar :11 cm dan diameter 6

    1* mm. Ia berjalan ke ba&ah secara oblik sepanjang dinding duodenum 1 cm sebelum

    bukaan pada papilla membrane mukosa (ampulla ater), sekitar 1* cm distal dari pylorus.

    0fingter 3ddi mengatur aliran empedu dan pada beberapa kasus, getah pancreas, ke

    dalam duodenum.+

    III.2.$ Fisiologi Tra#ts Biliaris dan Kandng !m"ed

    0alah satu fungsi hati adalah menyangkut produksi dan transport empedu keluar

    dari hepar ke lumen gastrointestinal. /mpedu mengalir keluar hepar melalui duktus

    hepatic kanan dan kiri yang bersatu untuk membentuk duktus hepatica komunis. $uktus

    sistikus mengalihkan penyimpanan empedu ke kandung empedu. Anastomosis duktus

    hepatikus komunis dan duktus sistikus membentuk duktus biliaris komunis atau common

    bile duct (92$) yang menyalurkan empedu ke sfingter oddi. $i sini, sekresi bilier

    bercampur dengan sekresi dari pancreas, dan mengalir ke lumen duodenum secara

    terkontrol saat sfingter berelaksasi dalam respon terhadap pengaruh neurohumoral.

    Gambar 1 Anatomi fngsional sistem bilier

    #ada le

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    5/29

    mensekresi berbagai zat ke dalam dan keluar empedu. $uktulusduktulus ini diperfusi

    oleh jaringan kapiler yang muncul dari arteri hepatica.

    =ayoritas pleksus kapiler periduktular ini mengalir ke dalam sinusoid. Aliran

    pada pleksus kapiler periduktular berla&anan arah dengan aliran empedu, yang

    berdampak pada modifikasi komposisi empedu selama ia mengalir sepanjang duktulus.

    9ontohnya glukosa yang memasuki empedu menyebrangi tight junction kanalikular,

    dika&al secara aktif selama empedu mengalir melalui duktulus bilier yang terkecil, dan

    dapat dikembalikan ke sinusoid. $uktus biliaris berlaku sebagai penglir empedu tanpa

    mengubah komposisinya secara signifikan, kecuali menambahkan mucus dari glandula

    prebiliaris. 0ekresi mucus mungkin dimaksudkan untuk memberikan proteksi terhadap

    empedu itu sendiri dan dapat pula menjaga terhadap in prehepatik, intrahepatik, dan pascahepatik masih rele

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    6/29

    #embentukan early labeled bilirubin meningkat pada beberapa kelainan dengan

    eritropoiesis yang tidak efektif namun secara klinis kurang penting.

    . ;ransport plasma. 2ilirubin tidak larut dalam air, karenanya bilirubin tak

    terkonjugasi ini transportnya dalam plasma terikat dengan albumin dan tidak

    dapat melalui membrane glomerulus, karenanya tidak muncul dalam air seni.

    Ikatan melemah pada keadaan seperti asisdosis, dan beberapa bahan seperti

    antibiotika tertentu, salisilat berlomba pada tempat ikatan dengan albumin.

    B. Fase intra'e"ati#

    1. ?i

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    7/29

    namun larut dalam lemak. arenanya bilirubin tak terkonjugasi dapat mele&ati

    sa&ar darahotak atau masuk ke dalam plasenta. $alam sel hati, bilirubin tak

    terkonjugasi mengalami proses konjugasi dengan gula melalui enzim

    glukuroniltransferase dan larut dalam empedu cair.

    Gambar 1. Metabolisme bilirubin10%

    Urin90%

    UDGT

    Biliverdin

    reduktase

    Heme oksidase

    glukoronidase

    Bilirubin tak

    terkonjugasi

    irkulasi

    entero!e"atik

    Bilirubin glukoronida

    Dekonjugasi ole! bakteri

    Urobilinogen#eses

    $m"edu

    rotein trans"or membran

    &ambilan'

    Bilirubin

    Bilirubin terkonjugasi

    Bilirubin terikat albumin

    #e

    ()

    Hemoglobin

    Heme

    Biliverdin

    Bilirubin tak terkonjugasi bebas

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    8/29

    III.$ Patofisiologi

    Ikterus obstruktif dapat disebabkan oleh sumbatan dari duktusduktus yang memba&a

    empedu dari kandung empedu ke usus halus. 8al ini dapat terjadi pada berbagai tingkatan pada

    sistem bilier. ;anda dan gejala utama dari obstruksi bilier merupakan efek langsung dari

    kegagalan bilier untuk mencapai tempattempat yang seharusnya.

    =anifestasi klinis dari kolestasis atau kegagalan aliaran bilier mungkin disebabkan oleh

    sumbatan mekanis atau faktor metabolic dari hepatosit. =aka dibedakan menjadi intrahepatik

    dan ekstrahepatik.

    olestasis intrahepatik secara umum muncul pada tingkat hepatosit atau membran

    kanalikular bilier. #enyebabnya meliputi penyakit hepatoselular (cth hepatitis

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    9/29

    dengan akumulasi asam empedu pada kulit, sedang teori lainnya mengemukakan pelepasan

    opioid endogen bertanggung ja&ab akan terjadinya hal itu.

    III.% !tiologi

    /tiologi ikterus obstruktif dapat dibagi menjadi intrahepatik dan ekstrahepatik. #enyebab

    intrahepatik paling sering adalah hepatitis dan sirosis. $apat pula disebabkan oleh kerusakan

    hepatosit akibat obatobatan.

    #enyebab ekstrahepatik dibagi menjadi intraduktal dan ekstraduktal. #enyebab

    intraduktal meliputi neoplasma, penyakit batu, striktur bilier (akibat operasi sebelumnya),

    parasit, kolangitis sklerosis primer, kolangiopati terkait AI$0, dan tuberculosis bilier. #enyebab

    ekstraduktal diantaranya adalah neoplasma, pancreatitis, batu duktus sistikus dengan distensi

    kandung empedu.

    ;umortumor yang menekan atau menginfiltrasi 92$ dapat menyebabkan ikterus

    obstruktif. 9ontohnya, kolangiokarsinoma, karsinoma ampula ater, karsinoma kandung

    empedu, dan tumor pancreas.

    #enyakit batu adalah penyebab paing sering dari ikterus obstruktif. 2atu kandung empedu

    dapat masuk ke 92$ dan menyebabkan obstruksi dan gejala kolik bilier serta ikterus. 0indrom

    =irizzi timbul karena kompresi eksternal batu yang terimpaksi dalam duktus sistikus atau leher

    kandung empedu.

    0triktur bilier dapat disebabkan oleh operasi terdahulu, cedera abdomen, pancreatitis,

    atau erosi duktus akibat batu empedu.

    Ascaris lumbricoides de&asa yang bermigrasi ke sistem bilier dapat juga menyebabkan

    obstruksi. ;elurtelur dari cacing hati juga dapat berakumulasi dan menyebabkan kolestasis

    intraduktal.

    ;abel + ondisi olestatik yang $apat =enyebabkan %aundice1

    I. Intra'e"ati#

    A. 8epatitis irus1. 8epatitis kolestatik fibrosa B 8epatitis 2 dan 9

    . 8epatitis A, /2, 9=

    2. 8epatitis Alkoholik9. ;oksisitas obat

    1. olestasis murnisteroid kontraseptif dan anabolik

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    10/29

    . 8epatitis kolestatikklorpromazin, eritromisin estolat

    +. olestatik kronikklorpromazin dan proklorperazin$. 0irosis biliaris primer

    /. olangitis sklerosis primer

    4. 0indrom duktus biliaris menghilang

    1. #enolakan kronik transplantasi hati. 0arkoidosis

    +. 3batobatanG. $iturunkan

    1. olestasis intrahepatik familial progresif

    . olestasis rekuren benigna

    8. olestasis kehamilanI. utrisi parenteral total

    %. 0epsis nonhepatobilier

    . olestasis postoperatif benigna?. 0indrom paraneoplastik

    =. #enyakit oklusi

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    11/29

    III.*.1 Anamnesis*

    yeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas, atau prekordium.

    olik bilier, mungkin lebih dari 16 menit.

    #enyebaran nyeri ke punggung bagian tengah, skapula, puncak bahu

    =ual

    =untah

    eluhan nyeri menetap dan bertambah pada &aktu menarik nafas.

    Ikterus

    Drin ber&arna gelap

    4eces &arna putih seperti dempul

    II.*.2 Pemeri#saan Fisi#*

    yeri tekan dengan punctum maksimum di daerah letak anatomi kandung

    empedu.

    =urphy sign positif

    8ati teraba membesar

    0klera ikterik

    ;rias 9harcotE

    o $emam dan mengigil

    o yeri di daerah hati

    o Ikterus

    olangitis piogenik intrahepatik, pentade 7eynoldE

    o ;rias charcot

    o 0yok

    o #enurunan kesadaran

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    12/29

    III.*.$ Pemeri#saan Penn+ang,

    ?aboratorium

    o ;es fungsi hati E Abnormal (51* kali dari normal).

    o A0; (0G3;)A?;(0G#;) E A&alnya meningkat. $apat meningkat

    dalam 1 minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun.

    o $arah lengkap E 0$= menurun sehubungan dengan penurunan hidup

    0$= (gangguan enzim hati) atau mengakibatkan perdarahan.

    o $apat terjadi trombositopenia (splenomegali).

    o $iferensial darah lengkap E ?eukositosis, monositosis, limfosit

    atipikal, dan sel plasma.

    o Alkali fosfatase E Agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)

    o 4eces E Farna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati).

    o Albumin serum E =enurun.

    o Gula darah E 8iperglikemia transienhipoglikemia (gangguan fungsi

    hati).

    o Anti 8A Ig= E #ositif pada tipe A.

    o 8bsAG E $apat positif (tipe 2) atau negatif (tipe A).

    o =asa protrombin E =ungkin memanjang (disfungsi hati).

    o 2ilirubin serum E $iatas ,6 mg1** ml (bila diatas ** mgml,

    prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis

    seluler).

    o 2iopsi hati E =enunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis.

    o 0can hati E =embantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim.

    o Drinalisa E #eninggian kadar bilirubin> proteinhematuri dapat terjadi.

    #encitraan

    o D0G

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    13/29

    $e&asa ini, ultrasound merupakan pencitraan pilihan pertama untuk

    mendiagnosis batu kandung empedu dengan sensiti

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    14/29

    $ipergunakan untuk melihat sumbatan di saluran empedu bagian proksimal.

    %uga dapat dipergunakan untuk mengembangkan teknik terapi kateterisasi

    saluran empedu transhepatik perkutis (#ercutaneous ;ranshepatic 2ile

    $rainage, #;2$). ;eknik ini memungkinkan dekompresi saluran empedu non

    bedah pada pasien kolangitis akut toksik, sehingga mencegah pembedahan

    ga&at darurat. $rainase empedu perkutis dapat digunakan untuk menyiapkan

    pasien ikterus obstruktif untuk pembedahan dengan menghilangkan ikterusnya

    dan memperbaiki fungsi hati.C =enjadi pilihan bila pada /79# gagal.+

    ;erapi pada pasien dengan obstruksi duktus biliaris bertujuan untuk mengatasi obstruksi

    mekanik./ndoskopi inter

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    15/29

    olelitiasis disebut juga batu empedu, gallstones, biliary calculus. olelitiasis

    adalah batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung empedu atau di dalam

    duktus koledokus, atau pada keduaduanya :.

    2atu empedu banyak ditemukan mulai pada usia muda di ba&ah +* tahun.

    $engan usia ratarata tersering 5*6* tahun. #ada usia diatas C* tahun, insiden batu

    saluran empedu meningkat. %umlah penderita perempuan lebih banyak daripada penderita

    lakilaki 1.

    III.,.2 !tiologi

    /mpedu normal terdiri dari :* garam empedu (terutama kolik dan asam

    chenodeoHycholic), fosfolipid (lesitin), 5 kolesterol, + protein dan *,+

    bilirubin.5/tiologi batu empedu masih belum diketahui dengan sempurna namun yang

    paling penting adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan

    empedu, stasis empedu dan infeksi kandung empedu.0ementara itu, komponen utama

    dari batu empedu adalah kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. %ika cairan

    empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan

    membentuk endapan di luar empedu. 1*

    III.,.$ Patogenesis

    #embentukan batu empedu dibagi menjadi tiga tahapE

    a. pembentukan empedu yang supersaturasi,

    b. nukleasi atau pembentukan inti batu, dan

    c. berkembang karena bertambahnya pengendapan.

    elarutan kolesterol merupakan masalah yang terpenting dalam pembentukan

    semua batu, kecuali batu pigmen. 0upersaturasi empedu dengan kolesterol terjadi bila

    perbandingan asam empedu dan fosfolipid (terutama lesitin) dengan kolesterol turun di

    ba&ah harga tertentu. 0ecara normal kolesterol tidak larut dalam media yang

    mengandung air. /mpedu dipertahankan dalam bentuk cair oleh pembentukan koloid

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    16/29

    yang mempunyai inti sentral kolesterol, dikelilingi oleh mantel yang hidrofilik dari garam

    empedu dan lesitin. %adi sekresi kolesterol yang berlebihan, atau kadar asam empedu

    rendah, atau terjadi sekresi lesitin, merupakan keadaan yang litogenik. 11

    #embentukan batu dimulai hanya bila terdapat suatu nidus atau inti pengendapan

    kolesterol. #ada tingkat supersaturasi kolesterol, kristal kolesterol keluar dari larutan

    membentuk suatu nidus, dan membentuk suatu pengendapan. #ada tingkat saturasi yang

    lebih rendah, mungkin bakteri, fragmen parasit, epitel sel yang lepas, atau partikel debris

    yang lain diperlukan untuk dipakai sebagai benih pengkristalan 11.

    Gambar 2. ?etakletak batu empedu

    III.,.% Klasifi#asi Kolelitiasis

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    17/29

    =enurut gambaran makroskopis dan komposisi kimianya, batu empedu di

    golongkankan atas + (tiga) golonganE 1

    a. 2atu kolesterol

    2erbentuk o

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    18/29

    batu yang banyak ditemukan pada pasien dengan hemolisis kronik atau sirosis

    hati. 2atu pigmen hitam ini terutama terdiri dari deri

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    19/29

    III.,., Diagnosis

    a. Anamnesis

    0etengah sampai dua pertiga penderita kolelitiasis adalah asimtomatis. eluhan

    yang mungkin timbul adalah dispepsia yang kadang disertai intoleran terhadap

    makanan berlemak. #ada yang simtomatis, keluhan utama berupa nyeri di daerah

    epigastrium, kuadran kanan atas atau perikomdrium. 7asa nyeri lainnya adalah kolik

    bilier yang mungkin berlangsung lebih dari 16 menit, dan kadang baru menghilang

    beberapa jam kemudian. ;imbulnya nyeri kebanyakan perlahanlahan tetapi pada

    +* kasus timbul tibatiba :.

    #enyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, skapula, atau ke puncak bahu,disertai mual dan muntah. ?ebih kurang seperempat penderita melaporkan bah&a

    nyeri berkurang setelah menggunakan antasida. alau terjadi kolelitiasis, keluhan

    nyeri menetap dan bertambah pada &aktu menarik nafas dalam :.

    b. Pemeri#saan Fisi#

    1) 2atu kandung empedu

    Apabila ditemukan kelainan, biasanya berhubungan dengan komplikasi,

    seperti kolesistitis akut dengan peritonitis lokal atau umum, hidrop kandung

    empedu, empiema kandung empedu, atau pankretitis. #ada pemeriksaan

    ditemukan nyeri tekan dengan punktum maksimum didaerah letak anatomis

    kandung empedu. ;anda =urphy positif apabila nyeri tekan bertambah se&aktu

    penderita menarik nafas panjang karena kandung empedu yang meradang

    tersentuh ujung jari tangan pemeriksa dan pasien berhenti menarik nafas :.

    ) 2atu saluran empedu

    2aru saluran empedu tidak menimbulkan gejala dalam fase tenang. adang

    teraba hati dan sklera ikterik. #erlu diktahui bah&a bila kadar bilirubin darah

    kurang dari + mgdl, gejala ikterik tidak jelas. Apabila sumbatan saluran empedu

    bertambah berat, akan timbul ikterus klinis :.

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    20/29

    ). Pemeri#saan Penn+ang1) #emeriksaan laboratorium

    2atu kandung empedu yang asimtomatik umumnya tidak menunjukkan

    kelainan pada pemeriksaan laboratorium. Apabila terjadi peradangan akut, dapat

    terjadi leukositosis. Apabila terjadi sindroma mirizzi, akan ditemukan kenaikan

    ringan bilirubin serum akibat penekanan duktus koledukus oleh batu. adar

    bilirubin serum yang tinggi mungkin disebabkan oleh batu di dalam duktus

    koledukus. adar fosfatase alkali serum dan mungkin juga kadar amilase serum

    biasanya meningkat sedang setiap setiap kali terjadi serangan akut :.

    ) #emeriksaan 7adiologis

    4oto polos abdomen biasanya tidak memberikan gambaran yang khas

    karena hanya sekitar 1*16 batu kandung empedu yang bersifat radioopak.

    adang kandung empedu yang mengandung cairan empedu berkadar kalsium

    tinggi dapat dilihat dengan foto polos. #ada peradangan akut dengan kandung

    empedu yang membesar atau hidrops, kandung empedu kadang terlihat sebagai

    massa jaringan lunak di kuadran kanan atas yang menekan gambaran udara dalam

    usus besar, di fleksura hepatica :.

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    21/29

    Gambar $. 4oto rongent pada kolelitiasis

    +) #emeriksaan Dltrosonografi (D0G)

    Dltrasonografi mempunyai derajat spesifisitas dan sensitifitas yang tinggi

    untuk mendeteksi batu kandung empedu dan pelebaran saluran empedu

    intrahepatik maupun ekstra hepatik. $engan D0G juga dapat dilihat dinding

    kandung empedu yang menebal karena fibrosis atau udem yang diakibatkan oleh

    peradangan maupun sebab lain. 2atu yang terdapat pada duktus koledukus distal

    kadang sulit dideteksi karena terhalang oleh udara di dalam usus. $engan D0G

    punktum maksimum rasa nyeri pada batu kandung empedu yang ganggren lebihjelas daripada dengan palpasi biasa 1.

    Gambar %. 4otoD0G pada kolelitiasis

    5) olesistografi

    Dntuk penderita tertentu, kolesistografi dengan kontras cukup baik karena

    relatif murah, sederhana, dan cukup akurat untuk melihat batu radiolusen

    sehingga dapat dihitung jumlah dan ukuran batu. olesistografi oral akan gagal

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    22/29

    pada keadaan ileus paralitik, muntah, kadar bilirubun serum diatas mgdl,

    okstruksi pilorus, dan hepatitis karena pada keadaankeadaan tersebut kontras

    tidak dapat mencapai hati. #emeriksaan kolesitografi oral lebih bermakna pada

    penilaian fungsi kandung empedu :.

    III.,.- Diagnosis banding

    a. olesistitis

    0akit parah di kuadran kanan atas mungkin timbul tibatiba atau meningkat secara

    bertahap selama beberapa jam, biasanya setelah makan. 8al ini dapat menyebar ke

    dada, bahu kanan, atau punggung. =endampingi nyeri adalah anoreksia, mual,

    muntah, demam, kaku perut, nyeri, pucat, dan diaforesis. tanda =urphy (penangkapan

    inspirasi ditimbulkan ketika pemeriksa palpates kuadran kanan atas sebagai pasien

    mengambil napas dalamdalam) adalah umum.1

    b. 8epatitis

    #embesaran hati dari segala jenis ketidaknyamanan menyebabkan hepatitis atau

    nyeri tumpul dan nyeri di kuadran kanan atas. Associated tanda dan gejala mungkin

    termasuk urin gelap, bangku tanah liat ber&arna, mual, muntah, anoreksia, jaundice,

    malaise, dan pruritus. 1

    c. #ankreatitis

    #ankreatitis akut mengancam ji&a menghasilkan fulminan, sakit perut terus

    menerus atas yang dapat menyebar ke kedua panggul dan belakang. Dntuk

    meringankan rasa sakit ini, pasien mungkin condong ke depan, menarik lututnya ke

    dadanya, atau bergerak gelisah. A&al temuan termasuk kelembutan perut, mual,

    muntah, demam, pucat, takikardia dan, pada beberapa pasien, kekakuan abdomen,

    nyeri rebound, dan usus hypoacti

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    23/29

    kuning, demam, dan splenomegali mungkin terjadi. 0teatorrhea, berat badan,

    pencernaan yang buruk, dan diabetes mellitus yang umum. 1

    III.,. Kom"li#asi

    omplikasi yang dapat terjadi pada penderita kolelitiasis E :

    a. Asimtomatik

    b. 3bstruksi duktus sistikus

    c. olik bilier

    d. olesistitis akut

    e. #erikolesistitis

    f. #eradangan pankreas (pankreatitis)angga

    g. #erforasi

    h. olesistitis kronis

    i. 8idrop kandung empedu

    j. /mpiema kandung empedu

    k. 4istel kolesistoenterik

    l. 2atu empedu sekunder (#ada C penderita, saluran menciut kembali dan

    batu empedu muncul lagi) angga

    m. Ileus batu empedu (gallstone ileus)

    olesistokinin yang disekresi oleh duodenum karena adanya makanan

    menghasilkan kontraksi kandung empedu, sehingga batu yang tadi ada dalam kandung

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    24/29

    empedu terdorong dan dapat menutupi duktus sistikus, batu dapat menetap ataupun dapat

    terlepas lagi. Apabila batu menutupi duktus sitikus secara menetap maka mungkin akan

    dapat terjadi mukokel, bila terjadi infeksi maka mukokel dapat menjadi suatu empiema,

    biasanya kandung empedu dikelilingi dan ditutupi oleh alatalat perut (kolon, omentum),

    dan dapat juga membentuk suatu fistel kolesistoduodenal. #enyumbatan duktus sistikus

    dapat juga berakibat terjadinya kolesistitis akut yang dapat sembuh atau dapat

    mengakibatkan nekrosis sebagian dinding (dapat ditutupi alat sekiatrnya) dan dapat

    membentuk suatu fistel kolesistoduodenal ataupun dapat terjadi perforasi kandung

    empedu yang berakibat terjadinya peritonitis generalisata :.

    2atu kandung empedu dapat maju masuk ke dalam duktus sistikus pada saat

    kontraksi dari kandung empedu. 2atu ini dapat terus maju sampai duktus koledokuskemudian menetap asimtomatis atau kadang dapat menyebabkan kolik. 2atu yang

    menyumbat di duktus koledokus juga berakibat terjadinya ikterus obstruktif, kolangitis,

    kolangiolitis, dan pankretitis :.

    2atu kandung empedu dapat lolos ke dalam saluran cerna melalui terbentuknya

    fistel kolesitoduodenal. Apabila batu empedu cukup besar dapat menyumbat pad bagian

    tersempit saluran cerna (ileum terminal) dan menimbulkan ileus obstruksi :.

    III.,./ Penatala#sanaan

    %ika tidak ditemukan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan. yeri yang

    hilangtimbul bisa dihindari atau dikurangi dengan menghindari atau mengurangi

    makanan berlemak :.

    %ika batu kandung empedu menyebabkan serangan nyeri berulang meskipun telah

    dilakukan perubahan pola makan, maka dianjurkan untuk menjalani pengangkatan

    kandung empedu (kolesistektomi). #engangkatan kandung empedu tidak menyebabkan

    kekurangan zat gizi dan setelah pembedahan tidak perlu dilakukan pembatasan makanan.:

    #ilihan penatalaksanaan antara lain E

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    25/29

    a. olesistektomi terbuka

    3perasi ini merupakan standar terbaik untuk penanganan pasien denga

    kolelitiasis simtomatik. omplikasi yang paling bermakna yang dapat terjadi adalah

    cedera duktus biliaris yang terjadi pada *, pasien. Angka mortalitas yang

    dilaporkan untuk prosedur ini kurang dari *,6. Indikasi yang paling umum untuk

    kolesistektomi adalah kolik biliaris rekuren, diikuti oleh kolesistitis akut 11.

    b. olesistektomi laparaskopi

    olesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun 1* dan

    sekarang ini sekitar * kolesistektomi dilakukan secara laparoskopi. @** batu

    empedu di Inggris dibuang dengan cara ini karena memperkecil resiko kematian

    dibanding operasi normal (*,1*,6 untuk operasi normal) dengan mengurangi

    komplikasi pada jantung dan paru 5.andung empedu diangkat melalui selang yang

    dimasukkan le&at sayatan kecil di dinding perut 11.

    Indikasi a&al hanya pasien dengan kolelitiasis simtomatik tanpa adanya

    kolesistitis akut. arena semakin bertambahnya pengalaman, banyak ahli bedah

    mulai melakukan prosedur ini pada pasien dengan kolesistitis akut dan pasien dengan

    batu duktus koledokus. 0ecara teoritis keuntungan tindakan ini dibandingkan

    prosedur kon

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    26/29

    =asalah umum yang mengganggu semua zat yang pernah digunakan adalah

    angka kekambuhan yang tinggi dan biaya yang dikeluarkan. Jat disolusi hanya

    memperlihatkan manfaatnya untuk batu empedu jenis kolesterol. #enelitian prospektif

    acak dari asam Henodeoksikolat telah mengindikasikan bah&a disolusi dan hilangnya

    batu secara lengkap terjadi sekitar 16. %ika obat ini dihentikan, kekambuhan batu

    tejadi pada 6* pasien C. urang dari 1* batu empedu dilakukan cara ini an sukses.

    $isolusi medis sebelumnya harus memenuhi criteria terapi non operatif diantaranya

    batu kolesterol diameternya * mm, batu kurang dari 5 batu, fungsi kandung

    empedu baik dan duktus sistik paten.

    d. $isolusi kontak

    =eskipun pengalaman masih terbatas, infus pelarut kolesterol yang poten

    (Metil-Ter-Butil-Eter (=;2/)) ke dalam kandung empedu melalui kateter yang

    diletakkan per kutan telah terlihat efektif dalam melarutkan batu empedu pada pasien

    pasien tertentu. #rosedur ini in

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    27/29

    Gambar ,. ?itotripsi Gelombang /lektrosyok (/0F?)

    f. olesistotomi

    olesistotomi yang dapat dilakukan dengan anestesia lokal bahkan di samping

    tempat tidur pasien terus berlanjut sebagai prosedur yang bermanfaat, terutama untuk

    pasien yang sakitnya kritis11

    g. /ndoscopic 7etrograde 9holangiopancreatography (/79#)

    #ada /79#, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut, kerongkongan,

    lambung dan ke dalam usus halus. Jat kontras radioopak masuk ke dalam saluran

    empedu melalui sebuah selang di dalam sfingter oddi. #ada sfingterotomi, otot

    sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan

    berpindah ke usus halus. /79# dan sfingterotomi telah berhasil dilakukan pada *

    kasus. urang dari 5 dari setiap 1.*** penderita yang meninggal dan +:

    mengalami komplikasi, sehingga prosedur ini lebih aman dibandingkan pembedahan

    perut. /79# saja biasanya efektif dilakukan pada penderita batu saluran empedu yang

    lebih tua, yang kandung empedunya telah diangkat.1+

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    28/29

    DAFTA0 PUSTAKA

    1. ?esmana ?A. 2atu empedu. $alamE Aru F 0udoyo,dkk, (editor). 2uku Ajar Ilmu#enyakit $alam. /disi keempat. %akartaE 2# 4DI> **C> 11> 5:5@1.

    . Farrel, $a

  • 7/25/2019 TINPUS IKTERUS OBSTRUKTIF

    29/29

    +@6>yearN**>issueN>spageN15>epageN6>aulastN=ittalOdiakses pada

    tanggal * 4ebruari *11P.. 2eckingham I%. **1. A29 3f $iseases 3f ?i