Click here to load reader
Upload
dunne-lufhbacx
View
106
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN APLIKASI P3K BERBASIS
SMARTPHONE ANDROID
Oleh :
Imamul Huda
106091002934
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1433 H
PENGEMBANGAN APLIKASI P3K BERBASIS
SMARTPHONE ANDROID
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Imamul Huda
106091002934
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1433 H
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Desember 2011
Imamul Huda 106091002934
v
ABSTRAK
Imamul Huda (106091002934), Pengembangan Aplikasi P3K Berbasis Smartphone Android, dibimbing oleh Qurrotul Aini dan Husni Teja Sukmana.
Kemajuan teknologi komputasi mobile yang pesat telah merubah perangkat mobile handphone menjadi smartphone yang memiliki beragam aplikasi didalamnya. Sehingga perangkat smartphone sudah seperti menjadi kebutuhan primer bagi penggunanya. Kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Tindakan pertolongan pertama sangatlah penting dilakukan untuk mengurangi dampak dari kecelakaan tersebut. Maka peneliti mengembangkan sebuah aplikasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada perangkat smartphone yang dalam konteks ini yaitu pada platform Android dengan versi 2.2 Froyo. Aplikasi P3K memiliki fitur utama yang berisi tutorial tindakan pertolongan pertama pada suatu kecelakaan, serta beberapa fitur tambahan berupa informasi obat-obatan, info lokasi rumah sakit dan apotik terdekat, jenis-jenis teknik penyelamatan, dan penggilan nomor darurat. Dengan menggunakan metodologi pengembangan sistem Rapid Application Development yang terdiri dari tiga fase yaitu perencanaan, workshop design dan implementasi, aplikasi ini dibuat menggunakan Framework Android SDK, Bahasa Pemrograman Java, googlemaps sebagai service data spasial dan pengujian sistem telah dilakukan dengan menggunakan metode pengujian Black Box. Aplikasi yang memiliki memori file sebesar 3,5Mb ini dapat membantu para pengguna smartphone untuk mengenal, mempelajari dan memahami berbagai tindakan P3K serta menjadi aplikasi yang dapat menolong korban ketika terjadi suatu kecelakaan.
Kata kunci: Smartphone, Tutorial P3K, Android, Froyo. Jumlah halaman : xiii + 112 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran Pustaka acuan : 20 Sumber (2001-2011)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan Ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengembangan Aplikasi P3K Berbasis Smartphone Android”.
Penulisan ini tidak akan sempurna tanpa keterlibatan berbagai pihak. Untuk
itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
3. Ibu Qurrotul Aini, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Husni Teja
Sukmana, Ph.D selaku Dosen Pembimbing II.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis.
5. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis
haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada orang tua penulis yang
tercinta karena dengan segala doa restu, nasihat dan petunjuk dari mereka
penulis mampu menyelesaikan penulisan ini .
6. PMI Cabang Tangerang Selatan dan Dr. Isna Hulliyyah, yang telah bersedia
memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.
vi
vii
7. Chronicles Team, Nusantara Beta Crew, Warga Kostan, Fannir Ridha, yang
selalu ada untuk memberi semangat, mendukung dan berdiskusi.
8. Teman-teman TI 2006, Komunitas UIN Droid, The CAUR, Forum
KASKUS tempat bagi penulis berbagi ilmu dan berdiskusi.
9. Kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dorongan moril dan materil selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menerima masukan berupa kritikan dan saran demi peningkatan
manfaat skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, Desember 2011
Imamul Huda 106091002934
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………... ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………….……………………………... iii
LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………. iv
ABSTRAKSI........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 ……....
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………...
Latar Belakang…………………………………………… 1
6
Batasan Masalah…………………………………………
7
Manfaat Penelitian………………………………………
8
1.6.1 Metode Pengumpulan Data…………………………
9
atika Penulisan…………………………………… 10
BAB II LANDASAN TEORI
11
si…………………………………………………… 11
2.3 12
2.3.1 Tujuan P3K………………………………………………… 13
1.3 ………. 6
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………
1.5 ……….. 7
1.6 Metode Penelitian…………………………………………………
……… 8
1.6.2 Metode Pengembangan Aplikasi……………………………
1.7 Sistem ………..
2.1 Pengembangan…………………………………………………....
2.2 Aplika ……...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)…………………....
viii
2.3.2 Prinsip P3K ………
2.3.3 Prioritas Pertolongan……………………………………......
………………………………………… 13
14
Smartphone………………………………………………………. 15
2.5.1 Sejarah Android……………………………………............. 19
………………………………………………. 20
2.5.3 Arsitektur Android………………………………… 21
Google Maps…………………………………………… 31
XML……………………………………………………………… 33
se………………………………………………… 8
2.11
1 Model RAD menurut Pressman…………………
3 Model RAD menurut Jeffrey et all………………
Studi Sejenis…………………………………………... 53
BAB III ODE PENELITIAN
ahan dan Alat Penelitian………………………… 68
tudi Lapangan……………………………………
3.2
Peneliti Menggunakan RAD…………………… 76
3.4
BAB IV P
4.1 Perencanaan Syarat-syarat……………………………………….. 78
2.4
2.5 Android………………………………………………………….. . 18
2.5.2 Fitur Android
……….
2.5.4 Versi Sistem Operasi Android……………………………... 22
2.6 …………
2.7 Java……………………………………………………………….. 32
2.8
2.9 Android SDK (Software Development Kit)……………………… 37
2.10 Eclip ………... 3
Rapid Application Development (RAD)……………………….. 39
2.11. ……… 39
2.11.2 Model RAD menurut Kendall & Kendall………………. 41
2.11. ……… 42
2.11.4 UML (Unified Modelling Language)…………………… 43
2.12 ...............
MET
3.1 Metode Pengumpulan Data………………………………………. 68
3.1.1 B ……….
3.1.2 Studi Pustaka………………………………………………. 69
3.1.3 S ……….. 70
Metode Pengembangan RAD……………………………………… 73
3.3 Alasan …………
Diagram Alir Penelitian…………………………………………… 77
EMBAHASAN
ix
x
4.1.1 Tujuan Pengembangan Prototype Sistem………… 78
4.1.3 Mempelajari Budaya Pengguna Smartphone Andro 79
9
4.1.5 Mengidentifikasi Fitur-fitur Aplikasi……………… 79
4
Workshop Design………………………………………… 85
.2.2 Melakukan Perancangan User Interface…………… 86
.2.4 Membuat Usecase Skenario………………………
mbuat Sequence Diagram……………………… 102
ntasi…………………………………………… 108
mentasi Perangkat Keras…………………… 109
n Sistem………………………………………… 116
.4.2 Pengujian Alpha…………………………………… 117
4.4.4 Pengujian Betha……………………………………………. 120
asil Pengujian Betha……………………. 124
BAB V
pulan dan Saran…. ………………………………
DAFT A
LAMPIRAN
………..
4.1.2 Mencari Informasi Seputar P3K…………………………… 78
id……..
4.1.4 Menganalisa Beberapa Aplikasi Tentang P3K…………….. 7
……….
4.1.6 Kebutuhan Prototype Sistem………………………………. 8
4.2 ……...
4.2.1 Melakukan Perancangan Sistem………………………….... 85
4 ……....
4.2.3 Membuat Usecase Diagram………………………………... 91
4 ……….. 93
4.2.5 Membuat Activity Diagram……………………………….. 97
4.2.6 Me ………
4.2.7 Merancang Class Diagram………………………………… 107
4.3 Impleme …………
4.3.1 Implementasi Perangkat Lunak……………………………. 108
4.3.2 Imple ……......
4.3.3 Implementasi Antar Muka………………………………..... 110
4.4 Pengujia ……....
4.4.1 Rencana Pengujian………………………………………… 116
4 ………
4.4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha………………………... 120
4.4.5 Kesimpulan dan H
PENUTUP
5.1 Kesim ……….. 125
AR PUSTAK
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penyebaran market smartphone…………………………………….. 2
Gambar 1.2 Perbandingan Pengguna Android di Indonesia ……………………. 3
Gambar 1.2 Grafik pertumbuhan kecelakaan……………………………………. 4
Gambar 2.1 Contoh Smartphone………………………………………………… 18
Gambar 2.2 Arsitektur Platform Android……………………………………….. 18
Gambar 2.3 Ilustrasi Logo Android versi 1.3 Cupcake…………………………. . 26
Gambar 2.4 Ilustrasi Logo Android versi 1.6 Donut…………………………….. 27
Gambar 2.5 Ilustrasi Logo Android versi 2.0 / 2.1 Éclair……………………….. 28
Gambar 2.6 Ilustrasi Logo Android versi 2.2 Froyo…………………………….. 29
Gambar 2.7 Ilustrasi Logo Android versi 2.3 Gingerbread……………………… 30
Gambar 2.8 Ilustrasi Logo Android versi 3.0 Honeycomb……………………… 31
Gambar 2.9 Tampilan Googlemaps pada Platform Android……………………. 32
Gambar 2.10 Android SDK Manager…………………………………………… 37
Gambar 2.11 Eclips Galileo……………………………………………………… 39
Gambar 2.12 Klasifikasi Diagram UML versi 2.0………………………………. 45
Gambar 2.13 Contoh Use Case…………………………………………………… 46
Gambar 2.14 Contoh Class Diagram…………………………………………….. 47
Gambar 2.15 Contoh Sequence Diagram………………………………………… 48
Gambar 2.16 Contoh Collaboration Diagram……………………………………. 49
Gambar 2.17 Contoh Activity Diagram………………………………………….. 50
Gambar 2.18 Contoh Statechart Diagram………………………………………… 51
xi
Gambar 2.19 Contoh Component Diagram……………………………………… 52
Gambar 2.20 Contoh Deployment Diagram……………………………………… 52
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian……………………………………………... 77
Gambar 4.1 Rangcangan Tampilan Menu Utama………………………………... 73
Gambar 4.2 Rancangan Tampilan Menu Tindakan P3K………………………… 73
Gambar 4.3 Rancangan Tampilan List Jenis Tindakan P3K…………………….. 74
Gambar 4.4 Rancangan Tampilan Detil Tindakan P3K…………………………. 74
Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Menu Teknik Penyelamatan…………………. 75
Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Akhir Menu Teknik Penyelamatan………….. 75
Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Menu Obat-obatan………………………....... 76
Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Akhir Menu Obat-obatan……………………. 76
Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Menu Lokasi Rumah Sakit………………….. 77
Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Lokasi Apotik……………………….. 77
Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Panggilan Darurat…………………… 78
Gambar 4.12 Use Case Diagram………………………………………………… 79
Gambar 4.13 Activity Diagram Tindakan P3K………………………………….. 85
Gambar 4.14 Activity Diagram Obat-obatan…………………………………….. 86
Gambar 4.15 Activity Diagram Lokasi Rumah Sakit……………………………. 86
Gambar 4.16 Activity Diagram Lokasi Apotek………………………………….. 87
Gambar 4.17 Activity Diagram Panggilan Darurat……………………………… 88
Gambar 4.18 Activity Diagram Teknik Penyelamatan………………………….. 88
Gambar 4.19 Diagram Sequence Tindakan P3K………………………………… 89
Gambar 4.20 Diagram Sequence Obat-obatan…………………………………... 90
xii
xiii
Gambar 4.21 Diagram sequence Lokasi Rumah Sakit…………………………… 91
Gambar 4.22 Diagram Sequence Lokasi Apotik…………………………………. 91
Gambar 4.23 Diagram Sequence Panggilan Darurat…………………………….. 92
Gambar 4.24 Diagram Sequence Teknik Penyelamatan…………………………. 93
Gambar 4.25 Class Diagram Aplikasi……………………………………………. 94
Gambsr 4.26 Tampilan Splash Screen…………………………………………… 97
Gambsr 4.27 Tampilan Menu Utama …………………………………………… 98
Gambar 4.28 Tampilan Menu Tindakan P3K…………………………………… 98
Gambar 4.29 Tampilan Jenis Tindakan P3K…………………………………….. 99
Gambar 4.30 Tampilan Detil Tindakan P3K…………………………………….. 99
Gambar 4.31 Tampilan Jenis Obat-obatan………………………………………. 100
Gambar 4.32 Tampilan Detil Obat-obatan………………………………………. 100
Gambar 4.33 Tampilan Lokasi Rumah Sakit……………………………………. 101
Gambar 4.34 Tampilan Lokasi Apotik……..……………………………………. 101
Gambar 4.35 Tampilan Teknik Penyelamatan…………………………………… 102
Gambar 4.36 Tampilan Detil Teknik Penyelamatan…………………………….. 102
Gambar 4.37 Tampilan Panggilan Darurat………………………………………. 103
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe Diagram UML ………………………………………………….. 44
Tabel 2.2 Skripsi Sejenis 1 ……………………………………………………… 52
Tabel 2.3 Skripsi Sejenis 2 ……………………………………………………… 52
Tabel 2.4 Skripsi Sejenis 3 ……………………………………………………… 53
Tabel 4.1 Identifikasi Actor dan Use Case …………………………………….... 26
Tabel 4.2 Daftar Diagram Use Case …………………………………………….. 27
Tabel 4.3 Use Case Scenario Tindakan P3K …………………..……………….. 80
Tabel 4.4 Use Case Scenario Obat-obatan ………..…………………………….. 81
Tabel 4.5 Use Case Scenario Lokasi Rumah Sakit ……………………………... 81
Tabel 4.6 Use Case Scenario Lokasi Apotek …………………………………… 82
Tabel 4.7 Use Case Scenario Panggilan Darurat ……………………………....... 83
Tabel 4.8 Use Case Scenario Teknik Penyelamatan ……………………………. 84
Tabel 4.9 Pengujian Konten Menu ……………………………………………….. 103
Tabel 4.10 Pengujian Tindakan P3K …………………………………………….. 104
Tabel 4.11 Pengujian Obat-obatan …………………………..…………………… 105
Tabel 4.12 Pengujian Lokasi Rumah Sakit ..……………………………………… 105
Tabel 4.13 Pengujian Lokasi Apotek …………………………………………….. 106
Tabel 4.14 Pengujian Teknik Penyelamatan .…………………………………….. 106
Tabel 4.15 Pengujian Panggilan Darurat …………………………………………. 107
Tabel 4.16 Tabel Kuisioner …………………………………………………….... 108
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Penujukkan Dosen Pembimbing .…......................... A-1
Lampiran 2. Surat Ijin Melakukan Riset ................................................. B-1
Lampiran 3. Kegiatan Wawancara …….…............................................ C-1
Lampiran 4. Kuesioner ……………… ………….................................. D-1
Lampiran 5. Screenshot Aplikasi …………..…………….……………. E-1
Lampiran 6. Script Coding …………………….……………………….. F-1
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan dan
batasan masalah, metode penelitian serta terdapat uraian singkat tentang
sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komputasi mobile telah meningkat pesat, hal ini
ditandai dengan semakin banyaknya fungsi pada perangkat mobile tersebut. Ini
menjadi sebuah evolusi perangkat mobile dalam hal ini adalah handpone yang
ditandai lahirnya teknologi smartphone yang kemampuannya hampir mirip
dengan sebuah personal komputer. Smartphone merupakan kelas baru dari
teknologi telepon selular yang bisa memfasilitasi akses dan pemrosesan data
dengan kekuatan komputasi yang signifikan, serta memiliki aplikasi manajemen
data pribadi seperti yang dimiliki oleh PDA (Personal Data Assistent) berikut
kemampuan komunikasi di beberapa akses jaringan wireless. (Pei Zheng, 2006).
Saat ini terdapat beberapa basis teknologi smartphone yang sudah popular
dikalangan masyarakat diantaranya Blackberry, iPhone, Symbian, dan Android.
Android merupakan subset perangkat lunak untuk device mobile yang meliputi
sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang dirilis oleh Google. Android
juga mampu teintegrasi dengan berbagai layanan Google seperti Googlemaps,
dalam menampilkan sebuah informasi lokasi secara peta visual. Sedangkan
1
2
Android SDK (Software Development Kit) menyediakan tools dan API yang
diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform android dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java. Android dikembangkan dengan
semangat opensource dan memberikan kemudahan bagi para pengembang untuk
meningkatkan kretivitas dalam pengembangan aplikasi diatasnya. (Mulyadi,
2010). Pada diagram dibawah ini dapat diketahui jumlah para pengguna
smartphone android dan perangkat smartphone lainnya di Amerika berdasarkan
survey yang dilakukan oleh Nielsen.
Gambar 1.1 Penyebaran market smartphone
Sumber : Nielsen, 2011
3
Se
seperti be
data yang
Telkomsel
mengungg
pengguna
Ak
yang terja
pada lalu
jumlah ko
Badan Pu
semakin ti
dangkan un
erita yang d
didapatkan
l yang m
guli salah
layanan dat
Gamba
ktivitas mas
adi di Indo
u lintas me
orban yang
usat Statistik
inggi.
1
1
1
1
1
ntuk jumla
dikutip dar
n dari salah
menyebutka
satu pesa
ta yang dita
ar 1.2 Perba
Su
syarakat ya
onesia baik
engalami p
jatuh. Hal
k yang men
0
20000
40000
60000
80000
00000
20000
40000
60000
80000
ah penggun
i Tempo In
h satu opera
an bahwa
aingnya, iP
awarkan ole
na smartph
nteraktif (w
ator telekom
jumlah
Phone berd
eh Telkomse
one androi
www.tempo.
munikasi di
pengguna
dasarkan k
el.
id di Indon
co) berdas
i Indonesia
android
kategori ju
nesia,
arkan
yaitu
telah
umlah
Android iPhone
andingan Pe
umber : Telk
ang beragam
kecelakaan
peningkatan
ini terbukti
nunjukkan a
engguna Anndroid di Inddonesia
komsel, 20111
m mengaki
n pada pek
n, sehingga
i dari jumla
angka kece
ibatkan jum
kerjaan atau
menyebab
ah data yan
elakaan dari
mlah kecela
upun kecela
bkan banya
ng diperoleh
i tahun ke t
akaan
akaan
aknya
h dari
tahun
4
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
100000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Gambar 1.3 Grafik pertumbuhan kecelakaan (Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009)
Fakta ini membuat tindakan medis di tempat menjadi sangat penting,
keselamatan para korban kecelakaan membutuhkan pertolongan secara cepat dan
tepat. Pertolongan bisa dilakukan dan diberikan sebelum datangnya tim medis
atau datang ke rumah sakit atau yang akan memberikan pertolongan lebih lanjut.
Hal ini penting dilakukan untuk mencegah dampak lebih lanjut dari kecelakaan
tersebut. Namun pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama masih
kurang, hal ini sangat fatal mengingat dampaknya akan menjadi lebih bahaya dan
memperburuk keadaan pada si korban kecelakaan. Metode dalam pertolongan
pertama biasa disebut P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakan).
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakan) berisi teknik-teknik
perawatan beserta sekumpulan alat pendukungnya yang dapat membantu dalam
menangani kecelakaan dan meminimalisir dampak lebih lanjut dari sebuah
kecelakaan. Sebenarnya P3K diharuskan keberadaannya didalam suatu lembaga
5
atau instansi, seperti yang disebutkan pada Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor : PER.15/MEN/VIII/2008 tentang
pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja. Namun tidak hanya dalam
lingkup lembaga atau instansi saja, dalam setiap kegiatan atau aktivitas yang
cenderung memiliki risiko kecelakaan diperlukan adanya P3K.
Namun pentingnya P3K tidak disertai pengetahuan yang cukup di
masyarakat dalam penerapannya. Karena selama ini pengetahuan P3K hanya
didapat dari buku-buku, ekstrakurikuler sekolah maupun penyuluhan kesehatan.
Kemudian ditambah data dari hasil kuesioner yang diberikan kepada 40 responden
yang juga merupakan calon pengguna aplikasi P3K ini menunjukkan hasil bahwa
sebanyak 90% responden belum mengetahui mengenai tindakan-tindakan P3K.
Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara dengan narasumber yang menyatakan
bahwa masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai tindakan P3K. Selain
itu, sebanyak 92% responden menyatakan perlu adanya suatu alternatif lain
sebagai media penyampaian pengetahuan mengenai P3K dimana dalam konteks
ini peneliti mengajukan aplikasi mobile smartphone android sebagai solusi media
alternatif.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti termotivasi untuk
mengembangkan aplikasi berbasis smartphone android untuk panduan tindakan
P3K, aplikasi ini nantinya mampu menampilkan tindakan pertolongan pertama
dalam menangani kecelakaan mulai dari informasi tindakan pencegahan,
informasi obat-obatan, lokasi rumah sakit dan apotik terdekat dari posisi
pengguna, panggilan darurat ke instansi yang dapat membantu dalam menangani
6
sebuah kecelakaan dan mampu menampilkan video tuntunan dalam menangani
sebuah kecelakaan. Berdasarkan latar belakang ini, maka dilakukan penelitian
dengan judul “Pengembangan Aplikasi P3K Berbasis Smartphone Android”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan
suatu aplikasi yang membantu user untuk mengetahui tindakan P3K yang harus
dilakukan pada saat mengalami kecelakaan (cedera) melalui perangkat
smartphone android.
1.3 Batasan Masalah
Dalam menyusun skripsi ini, peneliti memberi batasan sebagai berikut:
1. Pembuatan aplikasi handphone untuk panduan P3K ini hanya sebatas pada
smartphone ber-platform android, dalam konteks ini peneliti khususkan pada
versi 2.2 (Froyo).
2. Tindakan-tindakan P3K yang dimasukan ke dalam konten aplikasi berupa
tindakan petolongan pertama dalam menangani kecelakaan.
3. Data informasi obat-obatan yang ditampilkan terdiri dari 12 jenis obat dan
setiap jenis obat maksimal terdiri dari 10 merek beserta aturan pakai obat.
4. Data informasi lokasi rumah sakit dan apotik hanya menggunakan data
service dari Google Maps API.
5. Data-data yang ada dalam aplikasi bersifat statis.
7
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi P3K agar
dapat membantu masyarakat khususnya pengguna smartphone berbasis android
dalam memperoleh informasi tindakan-tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
1.5 Manfaat Penelitian
Bagi Masyarakat:
1. Membantu masyarakat memahami tindakan penanganan dalan P3K.
2. Membantu masyarakt mengetahui alat-alat yang termasuk ke dalam P3K.
3. Memberikan informasi obat-obatan yang dapat diberikan pada pertolongan
pertama pada kecelakaan.
4. Memberikan informasi lokasi tempat sarana layanan kesehatan yaitu rumah
sakit dan apotek yang berada disekitar posisi pengguna/ masyarakat berada.
Bagi Peneliti:
1. Memahami hal-hal yang berhubungan dengan penanganan P3K.
2. Memahami pemograman berbasis Android yang digunakan pada aplikasi.
3. Menambah bekal persiapan dalam menghadapi tantangan dalam dunia kerja
Bagi Universitas :
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang
diperoleh di bangku kuliah.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai
bahan evaluasi.
8
3. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia
kerja yang sebenarnya.
1.6 Metode Penelitian
Dalam rangka menyusun skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi
yang lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan
pembahasan, oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya
terlebih dahulu dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring data serta
informasi atau bahan materi yang diperlukan.
Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan
Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku dan ebook
yang berhubungan dengan P3K, pemrograman berbasis android serta buku-buku
maupun artikel yang diperoleh dari media cetak maupun internet untuk
mendukung topik yang dibahas dalam penyusunan skripsi.
2. Studi Lapangan
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan survei, pengamatan dan
wawancara dengan para pelaku medis yang sudah ahli dalam melakukan tindakan-
tindakan P3K seperti para Dokter maupun organisasi-organisasi seperti PMI
(Palang Merah Indonesia), PMR (palang Merah Remaja) untuk mengumpulkan
data dan informasi yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi. Kegiatan
dilaksanakan pada tanggal 1-30 Mei 2011. Pengumpulan data ini meliputi
9
pengumpulan informasi yang berhubungan dengan tindakan penanganan dalam
P3K.
3. Studi Sejenis
Dilakukan dengan mencari dan membandingkan penelitian tentang
aplikasi sejenis yang telah lebih dahulu dibuat. Dalam literatur ini
diidentifikasikan kelemahan dan kelebihan dari aplikasi tersebut. Aplikasi lain
tentang aplikasi mobile peneliti jadikan bahan pertimbangan dan acuan untuk
menghasilkan aplikasi yang lebih baik lagi.
1.6.2 Metode Pengembangan Aplikasi
Adapun metode pengembangan aplikasi P3K ini menggunakan Rapid
Application Development (RAD), yang memiliki tahapan-tahapan berikut
(Kendall, 2008) :
1. Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasi
tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi
yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif dari
kedua belah pihak tersebut. Selain itu juga melibatkan pengguna dari beberapa
level yang berbeda dalam organisasi. Orientasi dalam fase ini adalah
menyeleseikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan
sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan
selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan.
10
2. Workshop Design
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat
digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pengguna
merespon working prototype yang ada dan menganalisa, memperbaiki modul-
modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon
pengguna.
3. Fase Implementasi
Analisis bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop design
untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non teknis dari aspek bisnis. Segera
setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan di-sharing, sub-sub
sistem di ujicoba dan diperkenalkan kepada stakeholder terkait
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pana penelitian ini dibagi ke dalam lima bab yang
secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran
menyeluruh dari skripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membahas tentang berbagai teori yang mendasari
analisis permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas.
11
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam
mengembangkan aplikasi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil dari analisis, perancangan dan
impelementasi sesuai dengan metode pengembangan aplikasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
didapat dan juga saran yang dapat digunakan untuk pengembangan
aplikasi ini ke arah yang lebih baik lagi di masa mendatang.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini, peneliti menguraikan teori-teori yang mendasari dalam
pengembangan aplikasi. Berikut akan dijelaskan tentang teori-teori yang
berhubungan dengan skripsi yang dibuat.
2.1 Pengembangan
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti
kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru. (UU RI No.18
Tahun 2002, Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan,
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi )
2.2 Aplikasi
Pengertian tentang Aplikasi berasal dari bahasa inggris, yaitu “To
Applicate” yang artinya menerapkan atau terapan. Namun pengertian mengenai
aplikasi secara umum adalah suatu paket program yang sudah jadi dan dapat
digunakan. Sedangkan arti aplikasi adalah:“program komputer yang dibuat untuk
menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu”. (Nugroho, 2004)
Komputer itu sendiri kaitanya dengan aplikasi yang terdiri dari beberapa
unit fungsional untuk mencapai tujuan pelaksanaan pengolahan data yaitu:
11
12
1. Bagian yang membaca data (input data atau input unit)
2. Bagian yang mengelola data (control processing unit)
3. Bagian yang mengeluarkan hasil pengolahan data (Output data)
Selain itu pengertian Aplikasi merupakan satu unit perangkat lunak yang
dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem
perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang
hampir dilakukan manusia. (Pramana, 2005)
2.3 P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan
dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti
pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna,
tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K
(petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian
pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan
prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan
benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban
dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa
memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian (Nadine, 2011).
13
2.3.1 TUJUAN P3K
Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut:
a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban
2. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
3. Mencari dan mengatasi pendarahan
b. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)
1. Mengadakan diagnosa
2. Menangani korban dengan prioritas yang logis
3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.
c. Menunjang penyembuhan
1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
2. Mencegah infeksi
3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat
2.3.2 Prinsip P3K
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila
menghadapi kejadian kecelakaan adalah sebagai berikut:
a. Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda diharapakan menjadi
penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
b. Gunakan mata dengan jeli, kuatkan hatimu karna anda harus tega melakukan
tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan untuk keselamatannya,
lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan.
c. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan, cara terjadinya kecelakaan, cuaca dll.
14
d. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah
tulang, merasa sangat kesakitan dll.
e. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan
nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing
management).
f. Periksa nadi atau denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan
pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan berat segera hentikan (C =
Circulatory management)
g. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya.
h. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta.
Kalau ada patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah, jangan
buru-buru memindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum
tulang yang patah dibidai.
i. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas
medis atau rumah sakit terdekat.
2.3.3 Prioritas Pertolongan
Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam
menolong korban yaitu:
a. Henti napas
b. Henti jantung
c. Pendarahan berat
d. Shock
e. Ketidak sadaran
15
f. Pendarahan ringan
g. Patah tulang atau cedera lain
2.4 SmartPhone
Smatphone menjadi generasi berikutnya dari komputasi bergerak (mobile)
yang akan mendorong konvergensi antara komunikasi, komputer, dan penggunaan
perangkat elektronik, tiga ciri industri tradisional yang berbeda dengan
interoperabilitas cukup rendah. Pada akhirnya, sebuah ponsel pintar (smartphone)
kemungkinan menjadi terminal bergerak universal (universal mobile terminal)
dengan membawa fungsionalitas terpadu ditambah dengan mobilitas dan akses
jaringan di mana-mana.
PcMag Encyclopedia memberikan definisi smartphone sebagai Sebuah
telepon selular dengan built-in aplikasi dan akses internet. Smartphone
menyediakan layanan suara digital serta pesan teks, e-mail, Web browsing, dan
kamera video, pemutar MP3 dan video dan bahkan menonton TV. Selain fungsi
built in yang ada, smartphone dapat menjalankan berbagai aplikasi, mengubah
ponsel anda menjadi komputer bergerak (mobile computer).
Selain itu Pei Zheng dan Lionel Ni mendefinisikan smartphone sebagai
sebuah kelas baru pada teknologi telepon seluler yang mampu memfasilitasi akses
data dan pemrosesan informasi dengan kemampuan komputasi secara signifikan.
Selain memiliki fungsi tradisional yang terdapat pada telepon selular seperti
menelpon dan sms, smartphone dilengkapi dengan manajemen informasi personal
(PIM) dan dan komunikasi ke beberapa media akses nirkabel.
16
Pada dasarnya, sebuah smartphone adalah seperti komputer jaringan yang
berukuran kecil dalam bentuk ponsel. Versi generasi pertama telepon seluler,
meskipun ukuran besar mereka, hampir tidak bisa menawarkan apa pun selain
membuat panggilan telepon. Kemudian, karena kemajuan luar biasa dalam
teknologi semikonduktor, ponsel yang umumnya dilengkapi dengan prosesor yang
jauh lebih kuat, media penyimpanan yang lebih besar, dan LCD, layar yang
memungkinkan untuk melakukan beberapa tugas komputasi lokal. Aplikasi umum
telepon selular, secara kolektif disebut sebagai aplikasi PIM, meliputi kalender,
contact person, agenda, dan fungsi kalkulator. Kemampuan akses ke jaringan data
umumnya sangat terbatas pada teknologi ponsel ini.
Intinya, generasi ponsel ini dapat dianggap kombinasi telepon seluler dan
PDA. Sebagai kebutuhan untuk akses data pada ponsel menjadi jelas, Generasi
berikutnya yaitu smartphone muncul. Sebuah smartphone biasanya mendukung
satu atau lebih teknologi nirkabel jarak pendek seperti Bluetooth dan inframerah,
sehingga memungkinkan untuk mentransfer data melalui koneksi nirkabel di
samping untuk koneksi data selular. Smartphone dapat memberikan mobilitas
layaknya sebuah komputer, akses data di mana-mana, dan kecerdasan yang
menyeluruh untuk hampir setiap aspek proses bisnis dan kehidupan sehari-hari.
Selain dari aplikasi ponsel tradisional seperti PIM, aplikasi lainnya yang menjadi
khas untuk ponsel pintar meliputi game sederhana, built-in dengan kamera,
pemutaran audio/ video dan rekaman, instant messaging, e-mail, dan akses
internet nirkabel. Selain itu, ponsel cerdas ini bisa digunakan sebagai terminal
untuk layanan e-commerce, aplikasi perusahaan, dan layanan berbasis lokasi
17
(Location Based Service). Singkatnya, smartphone menjadi masa depan pada
teknologi selular saat ini, karena menawarkan berbagai fitur dalam meningkatkan
kemampuan nirkabel, daya komputasi, dan penyimpanan on-board.
Saat ini, masyarakat merasakan smartphone sebagai high-end, multifungsi,
ponsel berorientasi bisnis dengan menampilkan warna resolusi tinggi dan
dukungan processor yang setara dengan teknologi komputer. Seperti banyak
perangkat komputer populer lainnya, bagaimanapun juga smartphone akan pasti
mengikuti jalur yang sama dan dirangkul oleh pasar secara massal sebagai akibat
dari menurunya harga hardware serta maraknya layanan dan aplikasi powerful
yang bermunculan. Visi "kapan saja, di mana saja, dari perangkat" untuk
komputasi mobile secara alami mengarah pada issue membangun platform mobile
secara universal untuk komputasi berperforma tinggi yang handal dan dengan
berbagai macam variasi, akses jaringan nirkabel yang lancar melalui sumber daya
komputasi yang terbatas. Pada umumnya smartphone dianggap sebagai salah satu
yang menjanjikan kandidat untuk mencapai tujuan tersebut (Zheing, 2006).
Contoh – contoh smartphone diantaranya adalah : smart-phone berbasis operating
system Android, Blackberry, iPhone, Smartphone berbasis Symbian, Smartphone
berbasis BREW dan Smartphone berbasis Windows Mobile.
18
Gambar 2.1 Contoh Smartphone
2.5 Android
Android adalah sebuah platform pertama yang betul-betul terbuka dan
komprehensif untuk perangkat mobile, semua perangkat lunak yang ada
difungsikan menjalankan sebuah device mobile tanpa memikirkan kendala
kepemilikan yang menghambat inovasi pada teknologi mobile (Meier, 2008).
Dalam definisi lain, android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat
mobile yang meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi inti yang dirilis
oleh Google. Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan
Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform
Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Android
dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Quallcomm, T-
Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan
tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (Mobile
Device) (Mulyadi, 2010).
19
2.5.1 Sejarah Android
Pada tahun 2005 Google mengakuisisi Android. Inc yang pada saat itu
dimotori oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Yang
kemudian pada tahun itu juga memulai membangun platform Android secara
intensif. Kemudian pada tanggal 12 November 2007 Google bersama Open
Handset Alliance yaitu sebuah konsorsium perangkat mobile terbuka, merilis
Google Android SDK, setelah mengumumkannya seminggu sebelumnya. Dan
sambutannya sangat luar biasa, hampir semua media berita tentang IT dan
Programming memberitakan tentang dirilisnya Android SDK (Software
Development Kit) ini.
Ini dikarenakan IDE dari platform Android ini sangat menarik untuk
developer dan programmer diseluruh penjuru dunia. Disisi lain, produsen
pembuat handset ponsel juga segera berlomba-lomba membuat handset dengan
platform Android ini.
Google bersama dengan OHA merilis paket software SDK yang lengkap
untuk mengembangkan aplikasi pada perangkat mobile. Yaitu : Sistem Operasi,
Middleware dan Aplikasi Utama untuk perangkat mobile. Sebagai programmer
atau developer bisa melakukan segalanya, mulai dari membuat aplikasi
pengiriman SMS hanya dengan dua baris kode, hingga mengganti event pada
Home Screen pearangkat Android. Selain itu, bahkan dengan mudah kita bisa
membuat dan merubah Sistem Operasi-nya atau mengganti semua aplikasi default
dari Google (Mulyadi, 2010).
20
2.5.2 Fitur Android
Fitur yang tersedia pada platform Android saat ini antara lain :
1. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable.
2. Mesin virtual Dalvik berjalan di atas Linux kernel yang dioptimalkan untuk
perangkat mobile.
3. Integrated browser berdasarkan open source engine WebKit.
4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh library grafis 2D yang
terkustomisasi, grafis 3D berdasarkan spesifikasi openGL ES 1.0 (Opsional
Akselerasi Hardware).
5. SQLite untuk penyimpanan data.
6. Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264,
MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).
7. GSM Telephoning (tergantung hardware).
8. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware).
9. Dukungan Perangkat Tambahan, Android dapat memanfaatkan Kamera,
Layar Sentuh, accelerometers, Magnetometers, GPS, Akselerasi 2D (dengan
perangkat Orentasi, Scalling, konversi format piksel) dan Akselerasi grafis
3D.
10. Multi-touch, kemampuan layaknya handset modern yang dapat menggunakan
dua jari atau lebih untuk berinteraksi dengan perangkat.
11. Lingkungan Development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat
emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori dan plugin untuk
Eclipse IDE.
21
12. Market, seperti kebanyakan ponsel yang memiliki tempat penjualan aplikasi,
Market pada android merupakan katalog aplikasi yang dapat di download dan
diinstal pada ponsel melalui internet.
2.5.3 Arsitektur Android
Secara sederhan arsitektur android merupakan sebuah kernel Linux dan
sekumpulan pustaka C / C++ dalam suatu framework yang menyediakan dan
mengatur alur proses aplikasi. Diagram berikut ini menunjukkan komponen utama
dari sistem operasi Android.
Gambar 2.2 Arsitektur Platform Android
a. Linux Kernel
Android bukan Linux, akan tetapi android dibangun diatas Linux Kernel
yaitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa dipercaya. Untuk inti sistem servis
linux yang digunakan seperti keamanan, manajemen memori, proses manajemen,
network, dan driver model. Seperti yang terlihat digambar, Linux Kernel
22
menyediakan Driver Layar, Kamera, Keypad, WiFi, Flash Memory, Audio, dan
IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan keamanan.
Kernel juga bertindak sebagai lapisan antara hardware dan software stacknya.
b. Libraries
Android menyertakan libraries C / C++ yang digunakan oleh berbagai
komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan kepada Developer
aplikasi melalui Framework Aplikasi Android. Beberapa inti libraries tercantum
di bawah ini :
1. System C Library – Variasi dari Implementasi BSD-berasal pelaksanaan
sistem standar C library (libc), sesuai untuk perangkat embedded berbasis
Linux.
2. Media Libraries – PacketVideo berdasarkan OpenCORE; library video, serta
file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG.
3. Surface Manager – Mengelola akses ke subsitem layar, lapisan komposit 2D
dan grafis 3D dari beberapa aplikasi.
4. LibWebCore – Mesin web modern yang powerfull yang baik browser
Android embedded web.
5. SGL – Mesin grafis 2D.
6. 3D Libraries – sebuah pelaksanaan berdasarkan opengl ES 1.0 API;
perpustakaan baik menggunakan perangkat keras akselerasi 3D (pabila
tersedia) atau yang disertakan, sangat optimal 3D software rasterizer.
7. FreeType – Bitmap dan vektor font rendering.
23
8. SQLite – Mesin database yang kuat dan ringan, dan penghubung tersedia
untuk semua aplikasi.
c. Android-Runtime
Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian
besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa
pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam Android,
dengan masing-masing instan dari virtual Dalvik (Dalvik VM). Dalvik dirancang
agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara efisien.
Mesin virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable (.dex),
sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Delvik VM berbasis,
berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan
ke dalam .dex format oleh tool “dx” yang telah disertakan. Dalvik VM bergantung
pada kernel Linux untuk berfungsi, seperti threading dan manajemen memori
tingkat rendahnya.
d. Framework-Aplikasi
Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama,
dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar
komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. Setiap aplikasi dapat
memanfaatkan kemampuan ini dan aplikasi yang lain mungkin akan
memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan bantuan keamanan yang
didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan komponen
untuk diganti oleh pengguna. Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan
dan sistem termasuk :
24
1. Views
Komponen user interface yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi
termasuk list, grids, kotak teks, tombol dan bahkan sebuah embedded web
2. Content Provider
Memungkinkan aplikasi untuk mengakses data (seperti dari daftar kontak)
atau membagi data tersebut.
3. Resources Manager
Menyediakan akses ke kode non sumber lokal seperti string, gambar, dan tata
letak file
4. Notification Manager
Memungkinkan semua aplikasi menampilkan alert yang bisa dikostumisasi di
dalam status bar
5. Activity Manager
Mengelola siklus hidup aplikasi dan menyediakan navigasi umum backstack
e. Aplication
Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email client, SMS,
kalender, peta, browser, kontak. Dan lain-lain. Semua aplikasi tersebut ditulis
dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada layer inilah developer atau
kita menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang istimewa adalah pada android
semua aplikasi baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan
pada layer aplikasi dengan menggunakan library API yang sama. Ini berarti
semua aplikasi yang dibuat untuk android akan memiliki akses yang setara dalam
mengakses seluruh kemampuan handset, tanpa membedakan apakah itu
25
merupakan aplikasi inti atau pihak ketiga. Dalam kata lain dengan platform
android ini, programmer atau developer secara penuh akan bisa mengkostumisasi
perangkat androidnya. (Mulyadi, 2010)
f. Fundamental Aplikasi Android
Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java, yaitu kode Java
yang terkompilasi bersama-sama dengan data dan file-file sumber yang
dibutuhkan oleh aplikasi yang digabungkan oleh aapt tools menjadi paket aplikasi
android, sebuah file yang ditandai dengan akhiran .apk. File inilah yang
didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstal pada handset android. File ini
diunduh oleh pengguna ke perangkat mobile mereka. Semua kode dijadikan satu
file .apk, dan kemudian kita sebut sebagai sebuah aplikasi.
Dalam banyak cara, masing-masing aplikasi android aktif dalam
lingkungannya sendiri :
1. Secara default semua aplikasi berjalan sendiri dalam proses Linux, android
memulai proses ketika salah satu dari kode aplikasi harus dijalankan, dan
menutup proses saat tidak lagi diperlukan dan sumber daya sistem tersedia
untuk aplikasi lain
2. Setiap proses memiliki virtual machine (VM) sendiri, maka kode aplikasi
yang dijalankan di isolasi dari semua kode aplikasi lain.
3. Secara default, setiap aplikasi diberikan sebuah user ID Linux yang unik.
Perizinan (Permissions) diatur agar aplikasi dari file tersebut terlihat hanya
untuk user yang memiliki izin untuk aplikasi itu sendiri.
26
2.5.4 Versi Sistem Operasi Android
1. Versi 1.0 dirilis 23 September 2008
2. Versi 1.1 dirilis 9 Februari 2009
3. Versi 1.5 (Cupcake). Berbasiskan Kernel Linux 2.6.27 pada 30 April 2009,
update versi resmi 1.5 (Cupcake) untuk android dirilis. Tambahan beberapa
fitur baru dan update User Interface yang tersedia pada update versi 1.5 :
a. Meng-upload video ke YouTube dan gambar ke Picasa langsung dari
ponsel
b. Kemampuan untuk merekam dan menonton video melalui modus
camcorder
c. Keyboard dengan teks prediksi
tentu
d. Dukungan Bluetooth A2DP dan AVRCP
e. Kemampuan untuk secara otomatis terhubung ke headset Bluetooth
dalam jarak ter
f. Widget baru dan folder yang dapat mengisi layar Home
g. Transisi animasi pada layar
Gambar 2.3 Ilustrasi Logo Android versi 1.3 Cupcake
27
4. Versi 1.6 (Donut) berdasarkan pada Linux Kernel 2.6.29 Pada tanggal 15
September 2009, SDK versi 1.6 (Donut) dirilis Termasuk yang di update
adalah :
a. Pengalaman Pasar Android ditingkatkan
b. Sebuah kamera terintegrasi, camcorder, dan antarmuka galeri
c. Voice Search diperbarui, dengan respon lebih cepat dan integrasi lebih
dalam dengan aplikasi inti, termasuk kemampuan untuk memanggil
kontak telepon
d. Pencarian diperbarui untuk memungkinkan pencarian bookmark, sejarah,
kontak, dan web dari layar utama
e. Dukungan teknologi untuk CDMA / EVDO,802.1x VPN, dan mesin text-
to-speech
f. Dukungan untuk resolusi layar WVGA
g. Peningkatan kecepatan dalam mencari dan aplikasi kamera
h. Framework Gesture dan alat pengembangan sensor gestur melalui
GestureBuilder
i. Navigasi turn by turn dari google secara gratis
Gambar 2.4 Ilustrasi Logo Android versi 1.6 Donut
28
5. Versi 2.0 / 2.1 (Eclair) Berdasarkan pada Linux Kernel 2.6.29. Pada tanggal
26 Oktober 2009 SDK versi 2.0 (Eclair) dirilis. Perubahan meliputi :
a. Optimasi kecepatan hardware
b. Dukungan pada berbagai macam ukuran layar dan resolusi
c. Tampilan baru pada browser dan dukungan HTML5
d. Aplikas daftar kontak dengan tampilan baru
e. kontras rasio yang lebih baik untuk latar belakan
f. Peningkatan Google Maps 3.1.2
g. Dukungan Microsoft Exchange
h. Dibangun pada dukungan flash untuk Kamera
i. Digital Zoom
j. Kelas MotionEvent ditingkatkan untuk melacak aktivitas multi-touch
k. Peningkatan virtual keyboard
l. Bluetooth
m. Live Wallpaper
n. SDK Versi 2.0.1 dirilis pada tanggal 3 Desember2009.
o. SDK 2.1 dirilis pada 12 Januari 2010.
Gambar 2.5 Ilustrasi Logo Android versi 2.0 / 2.1 Eclair
29
6. Versi 2.2 (Froyo) Berdasarkan Kernel Linux 2.6.32 Pada tanggal 20 Mei
2010, SDK Versi 2.2 (Froyo) dirilis Perubahan termasuk :
a. asi kinerja Android OS
b. Tambahan aplikasi da
Kecepatan, memori, dan optim
n perbaikan pada implementasi JIT
Integrasi browser Chrome me
xchange
Peningkatan peluncur aplika
Utilitas perbaikan USB dan fu
n pilihan untuk mengakses data melalui jaringan selular
Aplikasi Market diperbarui dengan
n kamus yang terkait
Panggilan melalui suara dan b
merik dan alfanumerik
Dukungan untuk file upload dalam
Dukungan untuk tambahan layar
Gambar 2.6 Ilustrasi Logo Android versi 2.2 Froyo
c. sin V8 JavaScript ke aplikasi Browser
d. Peningkatan dukungan Microsoft E
e. si dengan shorcut ke aplikasi Telepon dan
Browser
f. ngsionalitas Wi-Fi hotspot
g. Ditambahka
h. fitur update batch secara otomatis
i. Cepat beralih antara beberapa bahasa keyboard da
j. erbagi kontak melalui Bluetooth
k. Dukungan untuk password nu
l. aplikasi Browser
m. Dukungan Adobe Flash 10,1
n. DPI tinggi (320 dpi), seperti 4 "720 dpi
30
7. Ver rkan Kernel Linux 2.6.35.7 Pada tanggal 6
Desember 2010, SDK 2,3 dirili
si 2.3 (Gingerbread) Berdasa
s Perubahan termasuk :
Desain UI diperbarui
kuran layar ekstra besar dan resolusi
Dukungan untuk telepon VoIP SIP
Dukungan untuk WebM/VP8 pe
an, dan meningkatkan bass
f. Dukungan untuk Komunikasi Dekat
g. Fungsi System-wide copy-paste
h. Desain ulang keyboard perangkat lunak multi-touch
i. Peningkatan dukungan untuk pengembangan kode asli
j. Audio, grafis, dan masukan tambahan untuk pengembang game
k. Dukungan asli untuk sensor yang lebih (seperti giroskop dan barometer)
l. Down
m. Peningkatan manajemen daya dan pengendalian aplikasi
n. Dukungan asli untuk beberapa kamera
o. Perubahan file sistem dari YAFFS ke filesystem ext4
ngerbread
a.
b. Dukungan untuk u
c.
d. mutaran video, dan audio AAC encoding
e. Efek suara baru seperti reverb, pemerata
load manager untuk download berjalan lama
Gambar 2.7 Ilustrasi Logo Android versi 2.3 Gi
8. Versi
a. Duku
b. Deskt
c. Dimu
d. Brows
compl
e. Duku
2.6 Go
Go
disediakan
Google M
seperti fot
2007 Goo
garis-garis
3.0 (Honey
ungan Optim
top Tiga dim
urnikannya m
ser dan per
lete, sinkron
ungan untuk
Gambar
oogle Maps
oogle Maps
n oleh Goo
Maps menaw
to dari atas
gle Maps te
s bangunan
ycomb) Peru
masi tablet d
mensi denga
multi-taskin
rangkat tam
nisasi bookm
k video chat
2.8 Ilustras
s
sebagai seb
ogle dapat
warkan peta
angkasa sel
elah membu
n 3D pada
ubahan akan
dengan anta
an widget y
ng
mbahan term
mark, brow
menggunak
si Logo And
buah jasa pe
ditemukan
a yang dapa
luruh permu
uat peta men
a saat dipe
n mencakup
armuka peng
ang didesai
masuk halam
wsing dan sw
kan Gtalk
droid versi 3
eta globe vi
di http://m
at dirubah m
ukaan bumi
njadi lebih
erbesar. De
p :
gguna baru
in ulang
man tab web
wasta
3.0 Honeyc
irtual gratis
maps.google
menjadi gam
i di dunia. S
hidup deng
engan fitur
b, formulir
comb
dan online
.com. Selai
mbar satelit
Sejak awal t
gan menunju
ini anda
31
auto-
yang
in itu
t atau
tahun
ukkan
yang
32
mempunyyai rencana uuntuk berjaalan-jalan kee suatu temmpat dapat mmelihat banggunan
tersebut daari berbagaii sisi melaluui Google MM
Go
mengantar
diputar, d
Sekarang
Paris, Bar
Afrika Sel
mudah tid
2.7 Jav
Jav
pilihan un
dapat digu
mengijink
yang dapa
oogle Map
r peta berg
di zoom da
gambar ba
rcelona, Sto
latan. Tapi
dak terlalu la
Gambar 2
va
va merupak
ntuk progra
unakan unt
kan para pe
at dijalanka
s juga me
gerak kem
an berganti
angunan 3D
ockholm, Si
sayangnya
ama. (Didno
2.9 Tampila
kan inovasi
am yang ak
tuk internet
nulis progr
an tanpa te
erilis versi
aps.
5.0 untukk perangkaat Androidd dan
dapat manapun ann
i ke peta
da berada.
3D pada
Gambar bangunan
pperangkat mmobile terssebut.
D tersedia untuk bebeerapa kota seperti Lonndon,
ingapura, LLisbon, Bouulder, dan 111 kota bessar di
Jakarta tidak termasukk. Kita tungggu saja muudah-
o, 2011)
an Googlem
sebuah bah
kan berjalan
t dan aplika
ram untuk d
erjadi perub
maps pada PPlatform Andd
hasa pemrog
n pada ber
asi yang be
digunakan p
bahan pada
graman yan
rbagai sistem
erbasis jarin
pada aplika
a komputer
roid
ng dapat me
m operasi.
ngan. Java
asi berskala
r dengan sy
enjadi
Java
a juga
abesar
ystem
33
operasi yang mendukung Java. Hal ini yang banyak diaplikasikan pada komputer
saat ini (Horton, 2005). Java memiliki beberapa keutamaan, antara lain (Friesen,
2007) :
1. Compatibility dan stability
Kode program Java dapat berjalan pada sistem operasi yang memiliki
runtime environment. Dan telah banyak kesalahan yang telah dibenahi, serta
keberadaan sebuah virtual machine juga mendukung stabilitas java.
2. Monitoring dan management
Java menyediakan fungsi untuk memonitor dan me
yang b teknologi
agement extension.
3. En
ML
takan sulit untuk memahami bahwa XML
sesungguhn
mer
web berguna,
ngelola aplikasi
iasanya mempunyai skala enterprise dengan menggunakan
java man
terprise desktop
Java menyediakan integrasi dengan fasilitas desktop untuk mengatasi
keterbatasan yang dimiliki oleh aplikasiberbasis browser.
4. XML
Java juga menyediakan mendukung penggunaan XML diantaranya
adalah digital signature dan streaming API untuk XML.
2.8 X
Banyak orang menga
ya tidak melakukan apapun. XML bukanlah suatu cara utnuk
ancang halaman web dan XML tidak akan mengubah cara anda menbuat
site. Ini telah membuat banyak orang percaya bahwa XML tidak
34
sepertinya tidak memdapatkan cara yang akan memberikan keuntungan
kepadanya.
digu ai HTML. Tetapi fakta menunjukan perbedaan
, yaitu:
1. HTML
2. a dari data
erti telah disebutkan, XML terlihat dan distruktur sangat menyerupai
HTML. Ke
data unakan tag bersarang
(nested tag dan juga dapat mempunyai atribut-atribut yang ditambahkan ke
a menggunakan
sistem
kontruksi
ta atau
XML sebenarnya memberikan berbagai keuntungan.
Manfaat real dari XML adalah untuk mengdeskripsikan data. XML
nakan cara dengan menyerup
besar terhadap keduanya
digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana data diformat.
XML digunakan untuk mendeskripsikan apa arti sebenarny
Sep
duanya menggunkan sistem dimana tag digunakan untuk membatasi
yang dirujuk (dijadikan acuan). Keduanya dapat mengg
)
tagnya.
Hal yang sangat revolusioner mengenai XML, anda tidak dibatasi hanya
menggunakan tag normal, tag pre-definend seperti font dan br. Bahkan anda
bertanggung jawab untuk menbuat tag sendiri. anda dapat menamainya sesuai
keinginan dan dapat menggunakan untuk menyajikan sesuatu yang diinginkan.
Ini adalah fitur yang tidak dapay ditemukan pada bahasa scripting web lain.
Cara XML ditulis sangat menyerupai HTML. Keduany
pembatasan potongan informasi atau data yang sama di dalam tag-tag
untuk menerapkan pemformatan (dalam HTML) atau data rule (didalam XML)
1. Tag XML
Tag yang digunakan dalam XML yang sangat menyerupai
HTML, juga terlihat seperti tag HTML. Tag dibentuk oleh suatu ka
35
sejuml
ng diletakan pada suatu sistem email berbasis web, tetapi ini tidak berlaku
pada H
<messa<header>
ah kata yang dibatasi didalam tanda <> dan </>. Sebagai contoh tag
<font></font>, seperti dalam HTML. Tentu saja ada bedanya, tag-tag XML,
bukan tag yang pre-defined sebagai mana tag HTML. Misalnya, tag <message>
dan </message>. Dapat menjadi tag XML yang digunakan untuk membatasi isi
email ya
TML.
2. Penyarangan dan Struktur
Seperti kebanyakan tag HTML, didalam tag XML juga dapat dibuat
bersarang. Berikut ini merupakan contoh serangkaian kode XML yang
menggunakan tag bersarang.
ge>
<from>[email protected]</from> <to>[email protected]</to>
</header>
Banyak orang berfikir bahwa XML mempunyai potensi sangat besar. XML akan bekerjadalam menggunakan internet.
</message>
Seperti terlihat, potongan kode diatas menyertakan tag bersarang. Elemen
pertama (tag) di dalam kode XML adalah elemen <message>. Inilah apa yang
disebut “elemen root”. Elemen ini mendefinisikan level paling rendah dari
dokumen dan berkata “ini adalah sebuah pesan email”. Semua tag lain
disarangkan di dalam tag <message> tersebut. Tag berikutnya yang muncul
adalah tag <header>.
<subject>Komentar Tentang XML</subject>
<body>
dengan baik dan akan membantu banyak orang untuk berbuat lebih baik
</body>
36
Ini mengatakan bahwa informasi yang terkandung di dalamnya adalah
header email. Ini juga mempunyai tag-tag bersarang. Sebagai contoh, tag
<subject> yang muncul dalam tag header sebagai subject dari bagian header.
sering dilakukan di dalam HTML adalah penyarangan yang salah.
b></i> akan bekerja dengan baik
lic ditempatkan didalam tag bold.
boleh dilakukan di dalam XML. Sangat penting agar semua tag XML
atan XML
Point lain yang dapat diambil sampai sekarang adalah keketatan XML pada
saat penulisan kode. Ide keseluruhan dari XML adalah bahwa XML bersifat
platform independent pada tempatnya berjalan. Kode yang sama dapatberjalan
dengan cara sama pada PC, Mac dan mobile phone bahkan pada toaster. Karena
XML sesungguhnya tidak melakukan apapun (XML hanya sebuah bahasa untuk
mendefisinikan data), XML diserahkan kepada software developer untuk membuat
software yang menggunakan data ini pada platform tertentu. Ini berarti bahwa
semua kode XML distrukturkan dalam cara yang sama, sehingga software dapat
dengan mudah dikembangkan. Karena persyaratan pengkodean yang benar ini,
telah diputuskan dan sekarang menjadi standar bahwa jika suatu kesalahan
misalnya tag-tag bersarang yang salah ditemukan didalam kode XML, kode
tersebut tidak akan di eksekusi dan akan memberikan pesan error (kesalahan). Ini
berarti bahwa pada saat penulisan XML, anda harus ekstra hati-hati dengan sintaks
yang benar.
Sesuatu yang
Sebagai contoh: kode <b><i>Bold dan Italic</
didalam web browser, bahkan juga saat tag ita
Ini tidak
disarangkan dengan benar.
3. Keket
37
4. Deklarasi XML
Bagian akhir dari sintak XML yang perlu dipelajari adalah bagaimana
mendeklarasikan suatu dokumen XML. Cara yang tepat melakukan ini adalah
menggunakan tag seperti:
<?xml version=”1.0”?>
Ini memberikan software apa pun yang menerima data ini bahwa anda
menulis XML dan memenuhi kriteria/spesifikasi versi 1.0. Karena ini bukan suatu
tag XML maka tidak diperlukan tag penutup (Husni, 2005).
2.9 Android SDK (Software Development Kit)
Android SDK merupakan software development kit yang memungkinkan
pengembang untuk membuat aplikasi untuk platform Android. SDK Android
mencakup proyek sampel dengan source code, alat-alat pembangunan, sebuah
emulator, dan perpustakaan yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi Android.
Aplikasi yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java dan berjalan di
Dalvik, mesin virtual yang dirancang khusus untuk penggunaan embedded yang
berjala
n di atas kernel Linux.
Gambar 2.10 Android SDK Manager
38
2.10 Eclipse
yang bertujuan menghasilkan
platfor
Komunitas Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek open source. Proyek-
proyek ini secara konsep terbagi menjadi 7 categori :
1. Enterprise Development
2. Embedded and Device Development
3. Rich Client Platform
4. Rich Internet Applications
n Frameworks
6. Ap
Eclipse merupakan komunitas open source
m pemrograman terbuka. Eclipse terdiri dari framework yang dapat
dikembangkan lebih lanjut, peralatan bantu untuk membuat dan memanage
software sejak awal hingga diluncurkan. Platform Eclipse didukung oleh
ekosistem besar yang terdiri dari vendor tekonologi, start-up inovatif, universitas,
riset institusi serta individu. Banyak orang mengenal Eclipse sebagai IDE
(integrated development environment) untuk bahasa Java, tapi Eclipse lebih dari
sekedar IDE untuk Java.
5. Applicatio
plication Lifecycle Management (ALM)
7. Service Oriented Architecture (SOA)
Secara umum Eclipse digunakan untuk membangun software inovatif
berstandar industri, dan alat bantu beserta frameworknya membantu pekerjaan
menjadi lebih mudah.
39
Gambar 2.11 Eclips Galileo
. 1 Rapid Application Development (RAD)
2.11.1 Model RAD menurut Pressman
Menurut Martin (Dalam Pressman, 2002), Rapid Application Development
(RAD) adalah sebuah model proses pengembangan perangkat lunak sekuensial
linier yang menekankan siklus pengembangan yang sangat pendek. Model RAD
ini merupakan sebuah adaptasi “Kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di
mana pengembangan cepat dicapai dengan menggunakan model pendekatan
konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD
memungkinkan tim pengembang menciptakan “Sistem Fungsional yang Utuh”
dalam waktu periode yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).
Menurut Kerr (Dalam Pressman, 2002), karena dipakai terutama pada
aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase-fase sebagai berikut :
1. Bussiness Modeling
Aliran Informasi diantara fungsi-fungsi bisnis di modelkan dengan suatu
2 1
cara untuk menjawab apa, siapa dan kemana?
40
2. Data Modeling
Aliran informasi dedefinisikan sebagai bagian dari fase business modeling
disaring kedalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis
tersebut
3. Proses Modeling
Aliran informasi didefinisikan di dalam face data modeling di
transformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi
sebuah fungsi bisnis.
4. Application Generation
RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat
5. Testing dan Turnover
Proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, tetapi komponen baru
harus d
, model RAD sebagai berikut:
sar yang berskala, RAD memerlukan sumber daya uang
me
itas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem didalam
ang sangat pendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari
tia
iuji dan semua interface harus dites secara penuh
Menurut Butler dalam Pressman (2002)
1. Bagi proyek be
madai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik
2. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di dalam
aktif
kerangka waktu y
p konstituen, proyek RAD yang gagal.
41
2.11.2
Development (RAD) merupakan salah satu metode
prototy
ikasi
ukan peran aktif dari
kan, fokusnya akan selalu tetap pada
paya pencapaian tujuan.
. Workshop Design
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat
op design RAD, pengguna
meresp
kan respon
3. Fa
Model RAD menurut Kendall & Kendall
Rapid Application
ping yang memiliki tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008) :
1. Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini pengguna dan penganilisis bertemu untuk mengidentif
tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi
yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerl
kedua belah pihak tersebut. Selain itu juga melibatkan pengguna dari beberapa
level yang berbeda dalam organisasi. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan
masalah - masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa
mengarahkan sebagian dari system yang diaju
u
2
digambarkan sebagai workshop. Selama worksh
on working prototype yang ada dan menganalisa, memperbaiki modul-
modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasar
pengguna.
se Implementasi
Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop design
untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses bisnis yang ada.
Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan di-sharing, sub-
sub sistem di ujicoba dan diperkenalkan kepada stakeholder.
42
Menurut Kendall & Kendall (2003), model RAD memiliki keuntungan
sebagai berikut :
1. Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam SHPS (Siklus
an Sistem) tradisional antara perancangan dan penerapan
siste
el RAD menurut Jeffrey et all (2005)
sebuah pendekatan untuk mengembangkan sistem
inform
2. Us
aplikasi secara cepat dan membutuhkan kerjasama yang
Hidup Pengembang
m informasi.
2. Pengembangan aplikasi cepat dapat digunakan sebagai perangkat yang tajam
dan dimaksudkan untuk memperbaharui, meningkatkan dan menyeleksi
bagian-bagian terpilih dari suatu sistem.
2.11.3 Mod
RAD merupakan
asi yang menjanjikan sistem yang lebih murah dan lebih baik dan lebih
cepat dapat dideploy oleh pengembang dan pengguna dimana keduanya dapat
bekerja bersama dalam pengembangan sistem. Berikut tahapan-tahapan RAD :
1. Requirements Planning
er Design
3. Construction
4. Cutover
Jadi, RAD adalah sebuah metode pengembangan sistem yang diperuntukan
untuk pengembangan
baik antara pengembang dan stakeholder atau pengguna. Tahap-tahapan
pengembangan yang ada di RAD dapat disimpulkan sebagai berikut :
43
1. Ta
ini pengembang melakukan perancangan sistem awal, baik dari
ace sampai dengan penggambaran alur proses yang ada pada
da tahap ini pula dilakukan perbaikan-perbaikan sebagai umpan
ba
2.11.4 ML (Unified Modelling Language)
ML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang
sistem yang berorientasi objek. Hal ini
dikarenakan
bagi
yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif
) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang
lain (Munaw
a.
hap Perencanaan Syarat-syarat
Pada tahap ini pengembang dan pengguna maupun stakeholder secara
intensif mendefinisikan tujuan-tujuan, syarat-syarat dan proses bisnis yang
ada
2. Workshop design
Tahap
sisi user interf
sistem. Pa
lik dari pengguna atau stakeholder
3. Implementasi
Tahap ini sistem atau aplikasi yang sudah jadi memasuki tahap
pengembangan dan terakhir tahap pengujian aplikasi.
U
U
sangat handal di dunia pengembangan
UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan
pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk
untuk berbagi (sharing
ar, 2005).
Tujuan UML
Tujuan utama UML (Suhendar, 2002) diantaranya adalah untuk :
44
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif
untuk
bebas dari berbagai bahasa
pe
na ini merupakan bahasa, UML mempunyai sejumlah
abungkan/mengkombinasikan elemen-elemen tersebut. Untuk
lebih je
Tujuan Keterangan
mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan
dimengerti secara umum.
2. Memberikan bahasa pemodelan yang
mograman dan proses rekayasa.
3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
b. Diagram dalam UML
Umumnya sebuah sistem mempunyai sejumlah stakeholder (orang yang
mempunyai ketertarikan pada suatu sistem namun dari sudut pandang yang
berbeda). UML memiliki sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan
menjadi diagram. Kare
aturan untuk mengg
lasnya akan lebih baik bila kita melihat diagram apa saja yang ada di UML
lain pada tabel 2.1 (Munawar, 2005).
Tabel 2.1 Tipe Diagram UML
No Diagram
1 Activity Perilaku prosedural & paralel
Sudah ada di UML 1
2 Class Class, fitur & relasinya Sudah ada di UML 1
3 Communication Lebih menekan ke Link 1
disebut Collaboration
Interaksi siantaranya objek. Di UML
4 Component Struktur dan koneksi dari Sudah ada di komponen UML 1
5 Composite Dekomposisi Sebuah class Baru untuk Structure saat runtime UML 2
6 Deployment Penyebaran/instalasi ke Sudah ada di
45
klien UML 1
7 Interactive Overview
Gabungan antara activity & sequence diagram
Baru untuk UML 2
8 Object Contoh konfigurasi instance Tidak resmi ada
di UML 1
9 Package Struktur hierarki saat komplikasi
Tidak resmi ada di UML 1
10 Sequence ebih
da urutan Sudah ada di Interaksi antar objek. L
menekan pa UML 1 Bagaimana event mengubah sebuah objek
Sudah ada di UML 1
11 State Machine
12 Timing i antar objek. Lebih
uk Interaks
menekankan pada waktuBaru untUML 2
13 Use Case Bagaimana user berinteraksi a di dengan sebuah sistem
Sudah adUML 1
Gambar 2.12 Klasifikasi Diagram UML versi 2.
er: Munawar, 2005
0
Sumb
46
1. Use Case Diagram
Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut
pandangan orang yang berada di luar sistem (actor). Diagram ini menunjukan
fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan
dunia luar. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk
menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem
seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram menetapkan perilaku
(behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat
satu atau beberapa use case diagram. (Suhendar dan Gunadi, 2002).
Gambar 2.13 Contoh Use Case
Sumber: Bowo, 2010
2. Class Diagram
Class diagram membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu
sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram
memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas
didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem.
47
Se
tanggung
class dia
lama prosees analisis,
g
membentu
Cla
deploymen
kelas deng
3. Seque
Se
urutan wa
diagram m
menghasil
diawal tah
dimengert
jawab enti
gram berp
uk arsitektur
ass diagram
nt diagram
gan spesifik
ence Diagr
quence diag
aktu. Diagra
memperliha
lkan sesuatu
hap desain
ti (Suhendar
itas yang m
eran dalam
r sistem yan
m juga me
. Dalam se
kasi tersendi
Gambar 2
Su
am
gram menje
am ini seca
atkan tahap
u didalam
atau anali
r, 2002).
class diagraam memperlihatkan atturan-aturann dan
menetukan pperilaku sisstem. Selamma tahap dee
m menangk
ng dibuat.
erupakan fo
buah mode
iri. (Suhend
2.14 Contoh
umber: Bow
elaskan inte
ara khusus b
p demi taha
use case. T
isis karena
kap struktu
ondasi untu
el mungkin
dar, 2002).
h Class Dia
wo, 2010
eraksi objek
berasosiasi
ap apa yan
Tipe diagram
kesederhan
ur dari sem
k compone
terdapat be
agram
k yang disu
dengan use
g seharusny
m ini sebai
naannya da
mua kelas
sain,
yang
ent diagramm dan
eberapa diaa
usun dalam
gram
suatu
case. Sequuence e
ya terjadi uuntuk
iknya digunnakan
an mudah uuntuk
48
Sebuah message dari satu participant ke participant yang lain dan dari
satu lifeline ke lifeline yang lain. Sebuah participant dapat mengirim sebuah
message kepada dirinya sendiri. (Munawar, 2005)
bar 2.15 Contoh Sequence Diagram
Collaboration diagram i dan hubungan terstruktur
objek, sedangkan sequence diagram menekankan pada urutan kejadian. Dalam
satu collaboration diagram
Collaboration diagram
ngungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem (Suhendar, 2002).
G
Sumber: Bowo, 2010
Gam
Sumber: Bowo, 2010
4. Collaboration Diagram
melihat pada interaks
antar objek. Tipe diagram ini menekankan pada hubungan (relationship) antar
terdapat beberapa object, link dan message.
digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi
yang me
ambar 2.16 Contoh Collaboration Diagram
49
ses
secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika kita ingin
menggambarkan perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam
berbagai use case berinteraksi. (Suhendar, 2002).
Gambar 2.17 Contoh Activity Diagram
Sumber: Bowo, 2010
5. Activity Diagram
Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis
dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah
flowchart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke
aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas kedalam keadaan sesaat (state). Seringkali
bermanfaat bila kita membuat sebuah activity diagram terlebih dahulu dalam
memodelkan sebuah proses untuk membantu kitan dalam memahami pro
6. Statechart Diagram
Kita dapat menggunakan statechart diagram untuk memodelkan perilaku
dinamis satu kelas atau objek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan
sesaat (state) yang dilalui sebuah objek, kejadian yang menyebabkan sebuah
50
transisi dari satu state atau aktivitas kepada yang lainnya, dan aksi yang
menyebabkan perubahan satu state atau aktivitas. Statechart diagram khususnya
digunakan untuk memodelkan tahap-tahap diskrit dari sebuah siklus hidup objek,
sedangkan activity diagram paling cocok digunakan untuk memodelkan urutan
aktivitas dalam suatu proses (Suhendar dan Gunadi, 2002).
Gambar 2.18 Contoh Statechart Diagram
Sumber: Bowo, 2010
i dari tiap-tiap paket
komponen. (Suhendar dan Gunadi, 2002).
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan objek ke
dalam komponen-komponen dalam desain fisik sistem software. Diagram ini
memperlihatkan pengaturan dan kebergantungan antara komponen-komponen
software, seperti source code, binary code, dan komponen tereksekusi (executable
components). Kita dapat membuat satu lebih component diagram untuk
menggambarkan komponen dan paket atau menerangkan is
51
Gambar 2 Diagram
Sumber: Bowo, 2010
8. Deployment Diagram
Gambar 2.20 Contoh Deployment Diagram
Sumber: Bowo, 2010
.19 Contoh Component
Setiap model hanya memiliki satu deployment diagram. Diagram ini
memperlihatkan pemetaan software kepada hardware (Suhendar dan Gunadi,
2002).
52
2.12 Studi Seje
Studi sejenis adalah m ata dengan cara menganalisa
penelitian sejenis untuk mencari kelebihan terhadap penelitian yang peneliti
lakukan dengan sekarang dari penelitian yang sudah ada (Nazir, 2005). Penelitian
studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah, yaitu
menekankan pada kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi sistem yang
telah dirancang. Sebagai sumber referensi dan bahan acuan terhadap sistem yang
akan dibuat. Yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah studi
literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah.
Peneliti mencari dan membandingkan aplikasi sejenis yang telah lebih
dahulu dibuat. Dalam literatur ini diidentifikasikan kelemahan dan kelebihan dari
aplikasi tersebut. Aplikasi lain tentang Pertolongan Pertama (P3K) dan seputar
aplikasi berbasis smartphone android bangan dan
acuan untuk menghasilkan ap lagi. Peneliti mengambil 3
penelitian sejenis sebagai bahan studi sejenis. Pertama yaitu Aplikasi Sistem
Pakar Berbasis Mobile Device Untuk Diagnosa Awal Gangguan Kesehatan (Dwi
Rezeki Malvianto, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti membangun suatu aplikasi
nyakit berdasarkan inputan gejala awal. Aplikasi ini
dikemb
nis
etode pengumpulan d
peneliti jadikan bahan pertim
likasi yang lebih baik
untuk mendeteksi pe
angkan dengan menggunakan J2ME sebagai platform mobile.
Aplikasi Ponsel Untuk Panduan P3K Menggunakan Bahasa Pemrograman
J2ME (Tangguh Adi Leksono, 2009). Peneliti disini mengangkat latar belakang
pentingnya pengetahuan P3K di masyarakat. Aplikasi yang dikembangkan dengan
menggunakan Java SDK (J2ME) ini menampilkan konten informasi seputar P3K
53
yang disajikan dalam media handphone yang bersifat mobile sehingga aplikasi
bisa dipakai dimana saja dan kapan saja.
Perancangan Aplikasi Multimedia Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecela
lalui media
kompu
umkan event-event yang ada di daerah
Bandun
kaan (P3K) (Puspita Rini, 2009). Pengembangan aplikasi menggunakan
Adobe Flash, aplikasi ini memiliki keunggulan yaitu aplikasi ditampilkan dalam
media komputer desktop sehingga lebih leluasa dalam menampilkan berbagai
elemen-elemen multimedia karena nedia penyimpanan data lebih besar namun
karena ini merupakan aplikasi desktop maka kurang efektif dari sisi waktu jika
kondisi sumber informasi tindakan P3K berada dalam jarak yang berjauhan
dengan korban yang butuh penanganan.
Aplikasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Dengan Menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0 (Astri Fatma Sari, 2009). Aplikasi ini dikembangkan
menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan ditampilkan me
ter desktop dimana memiliki keleluasaan bagi pengembang untuk
memaksimalkan data-data yang akan ditampilkan, namun memiliki kekurangan
dalam segi efisiensi jarak dan waktu.
Pembangunan Aplikasi Event Calender Pada Platform Android dengan
dukungan Web Service (Egi Adtya Pratama Putra, 2011). Peneliti mengembang-
kan aplikasi event calendar untuk mengum
g melalui perangkat android. Peneliti menggunakan metode waterfall dan
menggunakan database MySQL. Untuk pemodelan datanya menggunakan metode
berorientasi objek yaitu Unified Modeling Language (UML) untuk
menggambarkan model dari analisis dan design sistem yang dibuat.
54
Aplikasi Transport Guide di Jakarta Pada Platform Android (Tigor, 2011).
Aplikasi ini menjelaskan tentang rute transportasi di daerah Jakarta dengan
memanfaatkan google maps yang akan memberikan rute transportasi ke daerah
yang dituju. Tahap pengembangan system ini menggunakan metode waterfall
dengan
ni menggunakan metode berorientasi objek
yaitu U
menyediakan
fitur auto-reply dim
object, maka aplikasi akan melakukan penentuan lokasi melalui GPS. Hasil GPS
asi lokasi inilah yang ditampilkan. Selain
6 tahap proses yaitu system engineering, analisis, design, coding, testing,
dan maintenance.
Rancang Bangun Aplikasi Fasilitas Umum Berbasis Lokasi Pada Platform
Android Studi Kasus Kota Bandung (Apip Nugraha, 2011). Aplikasi ini
menjelaskan tentang lokasi fasilitas umum yang berada di daerah Kota Bandung.
Pembuatan model data pada system i
nified Modelling Language (UML). Lokasi fasilitas yang ditampilkan
berupa lokasi yang diambil dari servis google map.
Pembangunan Sistem Pelacakan Dan Penelusuran Memanfaatkan Global
Positioning System Pada Platform Mobile Google Android (Morenvino Mochtar,
2011). Aplikasi dapat melakukan pelacakan yaitu identifikasi lokasi perangkat
mobile dengan menyediakan informasi posisi yang dapat diakses secara remote
melalui jaringan misalnya melalui SMS. Secara umum, aplikasi
ana ketika pengguna melakukan query lokasi terhadap mobile
yang masih berupa koordinat ini kemudian dikirim kembali kepada pengguna.
Lalu di sisi pengguna posisi diproses melalui informasi yang didapat dari
Geographic Information System (GIS) Server untuk mendapatkan lokasi yang
lebih bermakna. Hasil inform
55
menye
hingga informasi posisi tidak
disalah
diakan fungsi pelacakan, aplikasi juga menyediakan fungsi penelusuran
dimana pengguna bisa mendapatkan histori posisi perangkat mobile per satuan
waktu. Secara umum, aplikasi mencatat (log) posisi mobile object secara
kronologis dari waktu ke waktu. Aplikasi juga dilengkapi dengan fasilitas security
terutama untuk memastikan hanya pengguna yang memiliki otoritaslah yang dapat
mengakses informasi lokasi dari mobile object se
gunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Membangun Aplikasi Content Aggregator Pada Mobile Android (Arief
Nur Hakim, 2011). Dunia komputer dan perangkat-perangkat lainnya sudah bukan
lagi menjadi sesuatu yang asing dewasa ini. Sebut saja misalnya handphone,
laptop, notebook, dan mobile device. Hingga akhirnya pihak pengembang pun
semakin berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi yang sudah ada
sehingga memungkinkan masyarakat untuk dapat memanfaatkan teknologi
tersebut untuk mempermudah pekerjaannya, ataupun memanfaatkannya untuk
memenuhi kebutuhan dan lainnya. Kebutuhan akan informasi terbaru sangat di
perlukan bagi para pencari berita untuk kebutuhannya, sehingga banyak dari situs
web site yang menyediakan feed RSS agar bisa di akses bagi mereka yang
membutuhkannya untuk keperluan tertentu Oleh karena itu, banyak dari
pengembang aplikasi terutama para pengembang aplikasi Android yang membuat
aplikasi untuk mengumpulkan berita dari berbagai sumber yang ada seperti
Content Aggregator, RSS Reader, News Reader dll. Aplikasi Content
Aggregator adalah aplikasi yang memanfaatkan RSS berupa aplikasi desktop atau
56
web-based sehingga pengguna bisa mengumpulkan dan meng-customize berbagai
macam berita dari berbagai website di dalam satu lokasi halaman.
khawatir akan
paket k
Rancang Bangun Perangkat Lunak Androislam Berbasis Platform Mobile
Android (Kemas Fei Roniawan, 2011). Seiring dengan perkembangan teknologi
Informasi, maka kebutuhan akan informasi yang akurat juga semakin dibutuhkan.
Salah satunya adalah informasi mengenai jadwal shalat, penunjuk arah kiblat dan
informasi islami lainnya. Pemanfaatan perangkat handphone sebagai
pendamping dalam melakukan kegiatan sehari-hari sudah menjadi hal yang tidak
asing lagi. Hal ini disebabkan karena handphone bukan lagi hanya menjadi alat
berkomunikasi. Maka untuk memenuhi kebutuhan akan informasi islami dengan
memafaatkan teknologi handphone dibutuhkan sebuah aplikasi androiIslam.
Aplikasi ini dibangun mengikuti perkembangan teknologi mobile yang
berkembang saat ini, yaitu dibangun pada platform mobile android. Dengan
adanya aplikasi dapat mempermudah umat muslim dalam mendapatkan informasi
islami.
Pembangunan Aplikasi Package Tracking Management Di PT. Pandu Siwi
Sentosa Bandung (Dicky Erlangga, 2011). Belum tersedianya informasi lokasi
keberadaan paket pengiriman yang sedang diproses secara real time di PT.
PANDU SIWI SENTOSA Bandung membuat pengirim menjadi
iriman yang sedang diproses. Berdasarkan fenomena tersebut, maka PT.
PANDU SIWI SENTOSA membutuhkan suatu aplikasi yang diharapkan
memberikan informasi yang akurat dan real time, sehingga menghilangkan
kekhawatiran akan barang yang sedang dikirim. Metodologi penelitian yang
57
digunakan untuk membangun aplikasi Package Tracking Management
menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari analisis, perancangan,
pengkodean, pengujian serta pemeliharaan. Aplikasi Package Tracking
Management merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan
berbasis mobile dengan sisten operasi Android yang dapat memberikan informasi
secara visual lokasi keberadaan paket kiriman. Aplikasi ini terbagi 2 sisi yaitu sisi
kurir dan pengirim, dimana pengirim bisa melakukan cek pengiriman dan harga
pengiriman, serta kurir bisa melakukan update posisi dan update pengiriman.
Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi dapat digunakan untuk mengetahui
informasi paket kiriman yang sedang diproses secara real time baik dari sisi
pengirim maupun perusahaan.
Pengembangan Library Yahoo! Messenger Pada Platform Android (Ahmy
Yulrizka, 2008). Android merupakan suatu platform untuk mobile device yang
dikembangkan oleh Google dan perusahaan-perusahaan yang tergabung ke dalam
OpenHandset Alliance. Merupakan sebuah software stack yang berisi Sistem
Operasi dengan kernel Linux 2.6. Yahoo! Messenger merupakan suatu layanan
messaging yang disediakan oleh Yahoo!. Pengguna Yahoo! Messenger dapat
berkomunikasi dengan user lain dengan mengirimkan pesan, bergabung ke dalam
conference, menambah daftar teman, merubah status dan masih banyak lagi.
Dalam Tugas Akhir ini telah dibangun sebuah library Yahoo! Messenger pada
platform Android. Dengan library ini, user dapat mengembangkan client
messenger pada Android, baik yang hanya menggunakan protokol Yahoo!
Messenger atau memadukan dengan protokol messaging lain. Untuk melakukan
58
pengujian terhadap library ini, telah dibuat suatu aplikasi client messenger
sederhana yang memanfaatkan library ini. Berdasarkan pengujian yang telah
dilakukan, dapat dilihat bahwa semua fungsi yang terdapat dalam library tersebut
berjalan dengan baik.
Pengembangan Library Persistent Database Connection Untuk Transaksi
Basis D
isional dapat didapatkan dengan gratis karena tumbuh di
sekitar
ata Pada Platform Mobile Android (Heryanto, 2009). Tugas akhir ini akan
membahas bagaimana cara menangani kendala transaksi basis data pada jaringan
mobile dengan cara membuat library atau API pada platform mobile Android
yang mendukung persistent database connection terhadap DBMS MySQL.
Persistent database connection adalah koneksi basis data yang mampu
melanjutkan transaksi dalam keadaan terputus. Untuk mengembangkannya, telah
dikaji dua buah solusi, namun solusi yang diimplementasikan hanya solusi
menggunakan API JDBC Android. Solusi ini selain memerlukan pembangunan
library di client, juga memerlukan modifikasi DBMS MySQL.
Pembuatan Aplikasi Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional Berbasis
Sistem Operasi Android (Manopo, 2010). Berbagai daya dan upaya dilakukan
orang untuk menjaga kesehatan, mulai dari tindakan preventif dan kuratif. Salah
satu dari tindakan kuratif itu adalah dengan menggunakan obat. Harga obat yang
mahal mulai membuat orang melirik ke obat dari tanaman tradisional yang lebih
murah. Tanaman tradisional dapat ditemukan dengan mudah di pasar bahkan
beberapa tanaman trad
kita. Informasi tanaman yang dapat digunakan menjadi obat tentu sangat
dibutuhkan. Aplikasi ensiklopedia tanaman obat tradisional ini dapat
59
menampilkan informasi berbagai tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat
tradisional. Informasi tersebut termasuk gambar tanaman, nama ilmiah, nama
daerah, penyakit yang dapat diobati, dan cara mengolah tanaman tersebut menjadi
obat. Aplikasi akan dibangun pada sistem operasi android yang merupakan sistem
operasi mobile menawarkan mobilitas dibandingkan aplikasi berbasis web.
Diharapkan dengan aplikasi ini dapat memberikan kemudahan untuk memperoleh
informasi tanaman obat tradisional.
Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Lokasi Friend Finder
Berbas
layanan serupa.
is Gps Pada Sistem Operasi Android (Raka, 2011). Pada tugas akhir ini,
akan dibangun sistem informasi lokasi pada suatu perangkat bergerak berbasis
sistem operasi Android yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui posisi
keberadaannya berdasarkan informasi lokasi dari sebuah built-in GPS, lalu
aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk berbagi koordinat lokasinya
dengan pengguna lain, selain itu aplikasi ini memungkinkan untuk mengetahui
alamat aktual dari suatu koordinat lokasi, mengetahui posisi pengguna lain,
mengetahui jarak dengan pengguna lain, dan menulis lokasi user pada status
Facebook. Dalam tugas akhir ini, hal-hal yang menjadi permasalahan adalah
bagaimana mengambil lokasi user melalui GPS, bagaimana menampilkan peta
lokasi dalam aplikasi, bagaimana berbagi lokasi dengan user lain, dan bagaimana
mendapatkan data dari server. Dengan adanya permasalahan di atas, maka akan
dibangun suatu sistem informasi lokasi dengan memanfaatkan perangkat bergerak
berbasis Android dan built-in GPS sehingga handphone android bisa menikmati
60
Aplikasi Bulletin Board Mobile Berbasis Android (Arya, 2011). Di era
yang semakin modern pemakaian internet sebagai salah satu media telah menjadi
salah s
Mobile System Android (Satria, 2011). Penentuan jalur (rute)
terpend
atu kebutuhan di berbagai kalangan. Tidak hanya sebagai media untuk
memperoleh informasi secara cepat dan mudah, internet juga kini telah mulai
berkembang menjadi sebuah sistem yang menyediakan perangkat lunak di
dalamnya dan bisa di akses oleh pengguna secara mudah. Aplikasi berbasis web
dan berbasis mobile ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
kampus, sehingga dapat mengetahui perkembangan kampus ataupun
perkembangan suatu mata kuliah secara online. Dengan menggunakan aplikasi
ini,pengguna dapat mengaksesnya di mana dan kapan saja melalui telepon
genggam ataupun laptop. Uji coba yang dilakukan pada aplikasi tugas akhir ini,
bertujuan untuk menunjukkan sinkronisasi antara aplikasi website dan aplikasi
mobile yang berjalan di android. Sehingga pengguna yang mengakses
menggunakan webiste ataupun menggunakan telepon genggam berbasis android
dapat mendapatkan data yang sama. Hasil uji coba yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa sinkronisasi telah berhasil dilakukan.
Penentuan Jalur Terpendek Menggunakan Teknologi Google Maps
Mashups Dengan
ek diperlukan karena dalam kehidupan sering dilakukan perjalanan dari
satu tempat ke tempat yang lain dengan mempertimbangkanefisiaensi waktu, jarak
tempuh dan biaya. secara umum, terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk
menentukan jalur terpendek, yaitu metode konvensional dan metode heuristik.
untuk menghitung rute yang lebih besar digunakan metode heuristik karena waktu
61
yang dibutukan lebih singkat . Salah satu mtode yang terkenal baik dalam
perhitungan rute terpendek yang termasuk dalam metode heuristik adalah metode
Ant Colony Optimization yang diambil dari perilaku koloni semut dalam
pencarian jalur terpendek antara sarang dan sumber makanan.Terinspirasi dari hal
tersebut dalam makalah ini akan diimplementasikan sebuah aplikasi yang berjalan
pada mobile system android. Aplikasi ini memanfaatkan metode ant colony
optimization dalam pencarian rute terpendek dengan menggunakan teknologi
Google Maps. User Google Map dirasa tepat mengingat google menyediakan
informasi map yang paling lengkap diantara penyedia map yang lain. Selain itu
Google Maps akan menghasilkan sebuah aplikasi pencarian rute terpendek yang
memudahkan user karena akan mendapat gambaran yang lebih detail tentang rute
yang dicari. User dapat melakukan pencarian rute jalur terpendek yang dituju
dengan memasukkan kota asal dan kota-kota tujuan. Uji coba ini di lakukan
melalui beberapa skenario, yang mencerminkan fitur fitur yang ada di aplikasi.
Hasil uji coba pada tugas akhir ini juga menunjukkan adanya efisiensi waktu
dengan menggunakan aplikasi karena terdapat perkiraan waktu yang disediakan
oleh Google Map sehingga berguna bagi user.
Sistem Pelaporan Dan Informasi Posisi Kereta Api Berbasis Global
Positioning System (Gps) Pada Device Berbasis Android (Adhitya, 2011). Kereta
api merupakan salah satu transportasi publik yang paling banyak memiliki
konsumen di Indonesia. Harga tiket yang relatif murah dan kemampuannya untuk
mengangkut orang dalam jumlah besar, membuat kereta api menjadi sarana
transportasi favorit publik. Namun, banyaknya jumlah konsumen tidak dibarengi
62
dengan peningkatan kualitas layanan perkeretaapian di Indonesia. Berbagai
masalah sering muncul. Mulai dari keterlambatan jadwal datang kereta di stasiun
sampai masalah kecelakaaan. Masalah keterlambatan jadwal seringkali
dikeluhkan pelanggan. Seringkali pelanggan harus menunggu cukup lama di
stasiun karena kereta api datang terlambat ke stasiun. Belum lagi akses informasi
masyarakat terhadap sarana kereta api masih cukup kurang. Masyarakat harus
bertanya langsung ke stasiun untuk mengetahui dimana posisi kereta sekarang.
Untuk masalah kecelakaan sendiri, pada tahun 2008 saja terdapat 117 kasus
kecelakaan kereta api dengan faktor terbesar adalah faktor SDM dan prasarana.
Oleh karena itu, sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengetahui posisi
akurat dari masing-masing kereta api yang terlibat dalam sistem. Dari data yang
didapat, dapat diolah oleh sistem. Jika jarak kereta mendekati suatu perlintasan
kurang dari 20 km, maka akan dikirim sms notifikasi ke penjaga pintu perlintasan
kereta api. Selain itu, dengan mengetahui posisi kereta api, calon penumpang
dapat mengetahui estimasi waktu sampai kereta api ke suatu stasiun, sehingga
mereka tidak perlu berlama-lama menunggu di tasiun. Dari hasil implementasi
dan pengujian, sistem yang dibangun dengan teknologi perangkat mobile berbasis
Android yang dilengkapi dengan GPS sudah dapat memenuhi kebutuhan untuk
melakukan proses update informasi posisi kereta api dari perangkat mobile
dengan GPS ke server penyimpanan data. Sistem yang dibuat juga telah
memenuhi kebutuhan pengguna untuk dapat mengakses peta dan posisi kereta api
melalui aplikasi berbasis mobile dan web. Selain itu, sistem juga sudah
terintegrasi dengan perangkat peringatan dengan teknologi sms gateway.Hasil
63
pengujian juga membuktikan bahwa sistem ini memiliki akurasi dan reliabilitas
yang cukup baik untuk menyediakan informasi yang akurat tentang posisi kereta
api.
Pengembangan Aplikasi Penentu Waktu Shalat Otomatis Pada Smartphone
Berbasis Android Dengan Penggunaan Global Positioning System (GPS) (Fauzi,
2011). Shalat fardhu lima waktu merupakan kewajiban setiap muslim. Dengan
perkembangan teknologi informasi saat ini, banyak aplikasi yang dapat membantu
muslim dalam mengatur waktu shalat. Akan tetapi, aplikasi penentu waktu shalat
yang ada selama ini belum bisa menyediakan layanan yang otomatis up to date
bila kita berpindah tempat ke kota atau negara lain. Kebanyakan aplikasi yang ada
harus mensetting ulang kota user. Padahal user yang memiliki mobilitas tinggi
membutuhkan aplikasi yang tidak perlu mengganti settingan apapun jika
berpindah ke tempat lain. Dalam Tugas Akhir ini penulis akan
mengimplementasikan sebuah aplikasi penentu waktu shalat otomatis pada
smartphone berbasis Android dengan menggunakan Global Positioning System
(GPS) yang diberi nama SholluDroid. Aplikasi ini dapat menentukan waktu shalat
di manapun user berada dengan cara yang sangat mudah dan tidak perlu
melakukan settingan apapun. Aplikasi SholluDroid ini memerlukan GPS untuk
mengambil koordinat lintang dan bujur lokasi user yang akan dipakai untuk
menghitung waktu shalat berdasarkan perhitungan secara astronomi. Hasil
perhitungan tersebut akan menghasilkan jadwal shalat tempat user berada. Hasil
uji coba menunjukkan bahwa perhitungan waktu shalat dengan menggunakan
aplikasi SholluDroid tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan
64
dengan jadwal shalat menurut Departemen Agama dan hampir sama persis dengan
jadwal shalat dari aplikasi penentu waktu shalat yang lain seperti Islamic Finder,
Saalat Time dan Prayer Time PC.
Aplikasi Sistem Informasi Kartu Tanda Penduduk (Ktp) Berbasis Sistem
Operasi Android Mobile (Murwanto, 2011). Di era modern seperti saat ini,
pengurusan administrasi kependudukan yang digunakan oleh pemerintahan masih
konvensional. Belum ada tanda-tanda perubahan teknologi yang dialami oleh
pemerintah saat ini terkait dengan administrasi kependudukan. Padahal dengan
adanya teknologi, proses birokrasi yang panjang dapat dikurangi. Penduduk saat
ini seharusnya mendapatkan kemudahan dalam mengurus perpindahannya. Sistem
Informasi Kependudukan (SIK) dapat menampilkan informasi penduduk yang
menghuni pada suatu wilayah RW tertentu. Informasi yang ditampilkan yaitu
daftar penghuni di setiap rumah. SIK juga menyediakan kemudahan bagi
pengguna dalam mengurus administrasi kependudukan.Untuk mengurus KTP,
pengguna cukup menggunakan aplikasi SIK yang terdapat pada ponsel Android-
nya lalu mengisi data diri yang sudah tersedia sesuai dengan KSK pengguna.
Setelah itu form terkirim via internet dan tersimpan di database server yang
dipegang oleh pejabat RT dan RW. Lalu pejabat RT dan RW tersebut mengisi
nomor surat untuk keperluan data historis. Setelah selesai, pengguna nantinya
akan diberi nomor tiket untuk kemudian mendaftar di kantor kelurahan yang juga
memiliki akses terhadap aplikasi web-server tersebut dengan menggunakan nomor
tiket tersebut. Setelah nomor tiket yang dibawa pengguna cocok dengan data yang
diakses pejabat kelurahan, maka pihak kelurahan akan mengeluarkan surat
65
pengantar menuju kantor kecamatan untuk proses selanjutnya (foto, cetak ktp, dan
lain lain).
Pembuatan Aplikasi Mobile Client Traffic Report System Berbasis Sistem
Operasi Android (Kusuma, 2011). Tingkat kepadatan arus lalu-lintas di daerah
perkotaan yang tidak pasti dan kerap berubah secara drastis mengakibatkan
kekhawatiran dari pengguna kendaraan bermotor di jalan atas kemungkinan
munculnya kemacetan arus lalu-lintas. Bagi masyarakat modern yang memiliki
aktifitas yang sangat banyak tentu saja kemacetan lalu-lintas adalah suatu hal yang
ingin dihindari. Cara terbaik untuk menghindari kemacetan adalah dengan
mengetahui daerah mana saja yang sedang terjadi kemacetan lalu-lintas dan
mengetahui tingkat kemacetannya. Namun hal tersebut bukanlah perkara mudah
karena belum ada sistem yang memungkinkan penguna jalan raya dalam
mengakses informasi kemacetan arus lalu-lintas tersebut. Informasi yang
disediakan oleh server Traffic Report System sendiri adalah data informasi arus
lalu-lintas di sekitar pengguna yang mengakses Traffic Report System. Untuk
menentukan posisi pengguna, penulis digunakan GPS dengan pertimbangan
tingkat keakuratan informasi yang tinggi.Aplikasi mobile client Traffic Report
System yang dibangun di atas sistem operasi android ini dapat mengirimkan
laporan kepada server berupa area yang dipantau serta tingkat kemacetan arus
lalu-lintasnya. Informasi yang diolah server kemudian dikembalikan ke aplikasi
grafis untuk diterjemahkan ke dalam tampilan antar muka yang memudahkan
pengguna dalam memahami informasi yang diberikan server. Sistem informasi
66
yang dimasukkan kepada server merupakan kumpulan dari informasi pengguna
lain sehingga arus informasi akan berjalan dari pengguna kepada pengguna.
Dari beberapa penelitian sejenis yang dijadikan sebagai perbandingan
dengan penelitian ini, terdapat beberapa kekurangan yang kemudian dijadikan
sebagai acuan untuk pengembangan yang lebih baik pada aplikasi yang dirancang
ini. Dari hasil studi penelitian sejenis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
beberapa kelebihan yang ada pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pengembangan aplikasi P3K yang pernah dibuat sebelumnya baik dalam
platform mobile (J2ME) memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan
diantaranya pada platform mobile memiliki kelebihan dimana aplikasi dapat
dibawa kemanapun pengguna pergi membawa perangkat mobile tersebut.
Namun memiliki kekurangan kurang leluasanya memasukkan elemen
multimedia kedalam platform J2ME ini.
2. Seperti halnya pengembangan aplikasi P3K dalam perangkat mobile,
pengembangan aplikasi pada platform desktop juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya yaitu pengembangan aplikasi pada platform
desktop memiliki keleluasaan pengembang dalam hal jumlah data storage
untuk memasukkan data-data maupun elemen multimedia didalamnya untuk
mendukung konten aplikasi. Sedangkan, kekurangannya yaitu dimana
a
platform android terdapat fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan dalam
plikasi ini tidak bersifat mobile sehingga aplikasi P3K ini kurang dapat
membantu jika si pengguna berada jauh dari platform desktop.
3. Pada studi sejenis lainnya dalam konteks pengembangan aplikasi melalui
67
aps yang
gkan
pengembangan aplikasi P3K yang peneliti lakukan, salah satunya yaitu
pemanfaatan fitur GPS (Global Positioning System) dan Googlem
terdapat pada smatrphone android.
Berdasarkan dari perbandingan di atas maka peneliti dapat mengetahui
kelebihan serta kekurangan penelitian sebelumnya. Maka peneliti mencoba
melengkapi kekurangan yang terdapat pada penelitian sebelumnya dengan cara
memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam smartphone android untuk
memaksimalkan aplikasi yang peneliti kemban
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti
sekaligus penerapannya dalam pembuatan skripsi.
3.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer
untuk keperluan penelitian. Menurut Moh. Nazir (2005) pengumpulan data adalah
prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga 3 cara untuk mengumpulkan data,
yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur sejenis.
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian
a. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini antara lain :
1. Data tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
2. Data Obat-obatan
3. Data Teknik Penyelamatan
4. Data nomor panggilan darurat.
b. Alat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Perangkat Keras, dengan spesifikasi :
a. Intel Pentium Dual Core 2,6 GHz
b. Memory 3 GB
68
69
c. Harddisk 250 GB
d. Monitor
e. Mouse dan Keyboard
f. Satu unit Handset Smartphone Android
g. Satu unit printer
2. Perangkat Lunak
a. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate 32 Bit
b. Eclipse Galileo, sebagai IDE (Integrated Development
Environment)
c. Sisi Native Application :
1. Android SDK (Software Development Kit)
2. Android Developer Tools (ADT)
3. Java
4. XML
d. Sistem Operasi Android : Froyo 2.2 dengan Google API SDK
Level 8
e. Implementasi, Terinstal pada handset Samsung Galaxy GIO
dengan sistem operasi Android Froyo (2.2).
3.1.2 Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah studi yang dilakukan dengan mempelajari
berbagai pustaka yang menyangkut dengan masalah yang akan dibahas dengan
menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang
berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam
70
mengumpulkan data atau dalam menganalisis data, yang telah pernah
dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu sehingga memperoleh orientasi yang
lebih luas dalam permasalahan yang dipilih dan diangkat (Nazir, 2005).
Peneliti melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari
buku-buku dan ebook yang berhubungan dengan P3K, pemrograman berbasis
android serta buku-buku maupun artikel yang diperoleh dari media cetak maupun
internet untuk mendukung topik yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini.
Buku-buku yang peneliti gunakan untuk mendukung pembuatan aplikasi yaitu ”
Membuat Aplikasi Untuk Android” yang ditulis oleh Mulyadi ST dan
”Pertolongan pertama Pada kecelakaan” yang ditulis oleh Ade Yunisa. Untuk
lebih jelasnya, judul dari buku-buku dan situs yang digunakan dapat dilihat pada
Daftar Pustaka.
3.1.3 Studi Lapangan
Pada metode pengumpulan data studi lapangan, peneliti membedakannya
menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan
langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. (Nazir, 2005)
Observasi ini peneliti lakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data
dan informasi selengkap-lengkapnya seputar P3K. Kegiatan observasi dilakukan
pada tanggal 21 - 23 Mei 2011 diisi dengan mendatangi organisasi PMI (Palang
Merah Indonesia) dan PMR (Palang Merah remaja) untuk menunjang informasi
71
serta untuk memastikan bahwa konten mengenai penanganan P3K yang ada dalam
aplikasi sudah sesuai standar.
b. Wawancara
Wawancara atau interview adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewancara dengan si penjawab atau responden (Nazir, 2005).
Metode wawancara ini dipilih karena mempunyai kekuatan mudah dalam
pengaplikasian dan penerapannya. Selain itu juga murah, efektif efisien serta
dapat mengetahui data informasi yang dibutuhkan secara langsung.
Proses wawancara ini dilakukan secara langsung dengan pihak yang
mangerti tentang tindakan dan penanganan P3K. Dalam hal ini peneliti
mewawancarai salah seorang dokter bernama Dr. Isna Huliyyah. Wawancara ini
dilakukan pada tanggal 28 Mei 2011 berlokasi di klinik tempat Dr. Isna Huliyyah
bekerja yaitu klinik ASY-SYIFA yang beralamat Jl. Raya Cisauk Lapan.
Berikut hasil wawancara yang sudah peneliti rangkum dalam beberapa
poin, yaitu:
1. Masih sangat banyak masyarakat yang belum mengenal apa itu P3K
dan bagaimana tatacara P3K.
2. Terbatasnya media penyaluran pengetahuan tentang P3K.
3. Metode sosialisasi penyampaian materi yang saat ini telah dilakukan
adalah:
a. Pengenalan melalui organisasi kesehatan bagi para anggotanya
72
b. Pengenalan pada bidang ekstrakurikuler yang ada di sekolah bagi
para siswa
c. Seminar-seminar kesehatan di masyarakat
c. Kuesioner
Selain melakukan observasi dan wawancara langsung, tahap selanjutnya
yang peneliti lakukan adalah menyebarkan kuesioner. Untuk mengetahui
permasalahan dan keinginan yang diharapkan oleh calon pengguna aplikasi, maka
dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang akan dijadikan sampel
data. Sampel yang diambil sebanyak 40, peneliti membaginya ke dalam dua
bagian yaitu 15 responden yang sudah mengetahui tentang hal seputar P3K untuk
kasus ini yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selanjutnya 25 responden ditujukan kepada masyarakat pengguna smartphone
android.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Sampling Purposive.
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang
kondisi politik di suatu daerah, maka sampel datanya adalah orang yang ahli
politik (Sugiyono, 2009). Alasan penggunaan teknik ini karena peneliti akan
mengembangkan aplikasi P3K yang berhubungan dengan kesehatan, maka
responden yang dipilih merupakan orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
kesehatan. Kemudian aplikasi ini dikembangkan dalam media platform
73
smartphone android, maka peneliti perlu mengambil data sampel dari para
pengguna smartphone android yang nantinya sebagai pengguna aplikasi.
3.2 Metode Pengembangan RAD
Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah metode Rapid Application Development (RAD) yang diperkenalkan oleh
James Martin pada tahun 1991. RAD merupakan pengembangan siklus yang
dirancang untuk memberikan pengembangan jauh lebih cepat dan hasil yang
berkualitas tinggi dibandingkan yang dicapai dengan siklus hidup tradisional
(SHPS). Pemilihan metode ini dikarenakan sistem diharapkan mempunyai suatu
desain yang dapat diterima oleh konsumen dan dapat dikembangkan dengan
mudah karena perancangan sistem saat ini masih membutuhkan pengembangan
lebih lanjut. Alasan lain pemilihan metode ini adalah adanya batasan-batasan
sistem yang dibutuhkan yang bertujuan agar sistem tidak mengalami perubahan.
Selain itu, Rapid Application Development (RAD) dipilih karena aplikasi yang
akan dibangun merupakan aplikasi yang dibangun dalam jangka waktu yang
cukup pendek.
Rapid Application Development (RAD) yang dipakai peneliti memiliki
tahapan-tahapan berikut(Kendall, 2008) :
1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini peneliti melalukan langkah-langkah kegiatan, yaitu :
a. Gambaran Umum P3K, yang bertujuan untuk mengetahui data-data
seputar P3K yang akan dimasukkan dalam aplikasi yang akan dibuat.
74
b. Mempelajari culture atau budaya pengguna android melalui website
http://www.androidpaterns.com, buku-buku yang membahas Android
dan referensi pengembangan aplikasi Android
(http://developer.android.com)
c. Menganalisa beberapa aplikasi tentang P3K yang telah dibuat
sebelumnya.
d. Mengidentifikasi fitur-fitur berdasarkan tujuan-tujuan aplikasi atau
sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang
ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.
2. Workshop Design
Setelah disusun sistem yang ada termasuk penyelesaian kendala-kendala
atau permasalahan-permasalahan yang ada, tahap selanjutnya adalah mendesain
aplikasi yang diusulkan agar dapat berjalan lebih baik dan diharapkan dapat
mengatasi masalah-masalah yang ada.
Dalam fase ini peneliti membuat desain prototype aplikasi:
1. Perancangan spesifikasi proses yang dibutuhkan, dengan
menerjemahkan proses-proses yang terjadi di dalam sistem ini ke
dalam bentuk algoritma sederhana yang akan diimplementasikan
dalam bentuk program.
2. Perancangan interface, dengan membuat rancangan layar tampilan
yang berupa input-output yang bertujuan untuk memfasilitasi
komunikasi antara pengguna dengan sistem. Setelah rancangan layar
tampilan terbentuk maka dilakukan tahap implementasi.
75
Kemudian peneliti memulai merancang sistem informasi eksekutif dengan
tools Unified Modelling Language (UML), dengan tahapan sebagai berikut :
(Kendall, 2008)
a. Membuat Usecase Diagram
Ditahap ini peneliti mencoba untuk menangkap requirements aplikasi.
b. Membuat Usecase Scenario
Disini peneliti mendeskripsikan usecase yang telah dibuat pada tahap
pertama.
c. Membuat Activity Diagram
Peneliti membuat sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas
lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan
perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai
usecase berinteraksi.(Suhendar, 2002)
d. Membuat Sequence Diagram
Peneliti menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan
waktu. Penulis memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya
terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam usecase.
e. Membuat Class Diagram
Penulis memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan
memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap
kelas didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem.
76
3. Implementasi
Pada tahapan ini merupakan presentasi dari hasil perancangan ke dalam
program. Dalam tahap ini peneliti menggunakan Java JDK (Java Development
Kit) sebagai bahasa pemrograman yang di integrasikan kedalam Eclipse, serta
Android SDK (Software Development Kit). Dilanjutkan dengan Instalasi ke
handset Android serta melakukan penggujian atau testing aplikasi secara Blackbox
yaitu dengan mengetahui fungsi yang ditentukan dimana produk dirancang untuk
melakukan sesuatu, pengujiannya dapat dilakukan untuk memperlihatkan bahwa
masing-masing fungsi beroperasi sepenuhnya, pada waktu yang sama mencari
kesalahan pada setiap fungsi (Pressman, 2002). Untuk sisi native application akan
diinstal pada beberapa handset android dari berbagai merek dan beberapa level
operating system android.
3.3 Alasan Peneliti Menggunakan RAD
Beberapa alasan peneliti menggunakan RAD dalam pengembangan
aplikasi P3K pada smartphone android.
1. Aplikasi P3K ini merupakan aplikasi sederhana yang dikembangkan
oleh peneliti dan memerlukan waktu yang singkat. Ini dikarenakan
semua komponennya sudah disediakan dalam framework aplikasi
android. Sehingga metode RAD sangat tepat diterapkan karena
metode ini menekankan siklus pengembangan yang sangat pendek.
2. Kebutuhan yang ada dapat dipahami dengan baik, proses RAD
memungkinkan menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam
periode waktu yang pendek.
77
3. RAD dapat mengembangkan aplikasi dengan cepat dan secara
berkelanjutan mengimplementasikan perancangan dan spesifikasi
kebutuhan pengguna menggunakan tools seperti Java.
3.4 Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada analisis dan perancangan sistem ini, penulis menggunakan metode
pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) yang terdiri atas
fase perencanaan syarat-syarat, workshop design, dan fase implementasi.
4.1 Perencanaan Syarat – Syarat
Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, fase ini adalah fase
dimana peneliti mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta
mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan
tersebut.
4.1.1 Tujuan Pengembangan Prototype Sistem
Pengembangan prototype sistem bertujuan untuk membantu para
pengguna android dalam memberikan pertolongan pertama pada saat terjadi
kecelakaan baik itu terjadi kepada dirinya sendiri maupun orang lain.
4.1.2 Mencari Informasi Seputar P3K
Tujuan pencarian Informasi P3K bertujuan untuk memenuhi kelengkapan
data tindakan penanganan P3K. Di sini peneliti melakukan pencarian Informasi
P3K melalui buku-buku yang membahas tentang P3K, wawancara kepada orang-
rang yang paham tentang P3K, serta pencarian informasi pada website khusus
tentang tindakan P3K (first aid) (http://www.gotoaid.com).
78
79
4.1.3 Mempelajari Budaya Pengguna Smartphone Android
Tujuan mempelajari budaya pengguna smartphone Android adalah untuk
mengetahui kebiasaan pengguna smartphone Android ketika berinteraksi dengan
aplikasi dan untuk memaksimalkan perancangan user interface atau antar muka
aplikasi yang akan dikembangkan. Disini peneliti membaca banyak referensi baik
dari buku-buku cetak, ebook maupun dari website pendukung seperti
http://Admin.android.com dan http://www.androidpatterns.com.
4.1.4 Menganalisa Beberapa Aplikasi Tentang P3K
Disini peneliti melakukan analisis pada sejumlah aplikasi Android tentang
P3K dengan platform media yang berbeda, tujuannya adalah mendapatkan
gambaran awal mengenai fitur, user interface dan fungsionalitas sehingga
mempermudah peneliti melakukan inovasi-inovasi pada aplikasi yang akan
dikembangkan.
Setelah melakukan analisis, peneliti dapat menyimpulkan bahwa selain
fitur yang cukup lengkap diperlukan juga penyajian materi aplikasi yang menarik
agar pengguna dapat lebih tertarik dan mudah memahami materi yang ada pada
aplikasi.
4.1.5 Mengidentifikasikan Fitur-fitur Aplikasi
Disini peneliti mengidentifikasi fitur-fitur berdasarkan tujuan-tujuan
aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang
ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Dalam fase ini juga peneliti berdiskusi
dengan sumber yang kompeten di bidang P3K dan juga melibatkan pengguna dari
80
smartphone Android untuk memberikan masukan untuk aplikasi yang akan
dikembangkan.
Berikut adalah fitur – fitur yang akan dikembangkan dalam aplikasi :
a. Menampilkan informasi tindakan penanganan pertolongan pertama yang
dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
1. Pendarahan dan Luka
Pada kategori pendarahan dan luka berisi tindakan penanganan
untuk jenis-jenis cedera seperti : Pendarahan Eksternal, Pendarahan
Internal, Infeksi Luka, Benda yang Tertanam (Menusuk) dan Amputasi.
2. Luka Bakar
Pada kategori luka bakar berisi tindakan penanganan untuk jenis-
jenis cedera seperti : Luka Bakar Termal Derajat I, Luka Bakar Termal
Derajat II, Luka Bakar Termal Derajat III, Luka Bakar Kimiawi, Luka
Bakar Listrik.
3. Cedera Kepala dan Spinal
Pada kategori lendarahan dan luka berisi tindakan penanganan
untuk jenis-jenis cedera seperti : Luka Kulit Kepala, Fraktur Tulang
Tengkorak, Cedera Otak (Gegar Otak), Benda Asing dalam Mata, Cedera
Tembus Mata, Pukulan pada Mata, Avulsi Mata, Luka pada Mata atau
Kelopak Mata, Zat Kimia dalam Mata, Luka Bakar pada Mata Akibat
Cahaya, Hidung Berdarah, Hidung Patah, Gigi Copot Terkena Tinju,
Sakit Gigi, Cedera Spinal.
81
4. Dada, Pelvis dan Abdomen
Pada kategori dada, pelvis dan abdomen berisi tindakan
penanganan untuk jenis-jenis cedera seperti : Fraktur Iga, Benda
Menusuk Dada, Luka Dada Isap, Cedera Pelvis.
5. Sendi, Tulang dan Otot
Pada kategori sendi, tulang dan otot berisi tindakan penanganan
untuk jenis-jenis cedera seperti : Cedera Tulang, Cedera Sendi, Strain
Otot, Kontusio Otot, Kram Otot.
6. Penyakit Mendadak
Pada kategori penyakit mendadak berisi tindakan penanganan
untuk jenis-jenis cedera seperti : Serangan Jantung, Angina, Serangan
Stroke, Kesulitan Bernapas, Pingsan, Serangan Kejang, Kedaruratan
Selama Kehamilan.
7. Keracunan
Pada kategori keracunan berisi tindakan penanganan untuk jenis-
jenis cedera seperti : Racun yang Tertelan, Kedaruratan Akibat Alkohol
dan Obat lain, Overdosis Obat, Keracunan karbon Monoksida,
Keracunan Tanaman.
8. Sengatan dan Gigitan
Pada kategori lendarahan dan luka berisi tindakan penanganan
untuk jenis-jenis cedera seperti : Gigitan Hewan dan Manusia, Gigitan
Ular, Gigitan Lipan, Sengatan Kalajengking, Sengatan Hewan Laut,
Tusukan Duri Hewan Laut.
82
9. Kedaruratan Panas-Dingin
Pada kategori kedaruratan panas dan dingin berisi tindakan
penanganan untuk jenis-jenis cedera seperti : Kram Akibat Panas,
Kelelahan Akibat Panas, Heatstroke, Frostbite, Hipotermia.
10. Syok dan Anafilaksis
Pada kategori syok dan anafilaksis berisi tindakan penanganan
untuk jenis-jenis cedera seperti : Syok, Anafilaksis.
b. Menampilkan informasi obat-obatan yang mungkin diperlukan pada saat user
menangani atau mengalami cedera. Menu obat-obatan di tampilkan dalam
bentuk pengkategorian kedalam beberapa jenis obat-obatan berdasarkan
penyakit, yaitu :
1. Obat Demam dan Sakit Kepala
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Alpala, Bodrex, Sanmol 500 G, Pamol, Tempra, Panadol, Proris.
2. Obat Batuk
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Bisolvon, Laserin, Sanadryl, Mextril, Konidin, Cohistan, Inadryl,
Mixadin.
3. Obat Influenza (Pilek)
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Ultraflu, Procold, Fludane, Sanaflu, Koldex, Neoze Forte, Panadol Cold
dan Flu, Decolgen, Stopcold.
83
4. Obat Maag
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Mylanta, Promag, Polycrol, Polysilane, Neosanmag, Alumy Syrup.
5. Obat Pereda Rasa Sakit
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Alphamol, Antalgin, Antrain, Aspirin, Betamol, cargesik, Cataflame.
6. Obat Asthma
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Asthma-Soho, Asmasolon, Bufabron, Brondilex, Mediasma, Bronsolvan,
Bufakris, Retaphyl, Salbron, Salutamol.
7. Obat Anti Alergi
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Alleron Tablet, Alloris, Allerzin, Avil, Colergis, Claritin, Clatantin,
Dextamine Tablet, CTM Tablet ZACAMEX, Incidal.
8. Obat Diare
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Diapet, Neo Entrostop, Diatabs, Carbon Norit, Atagip, Arcapec,
Corosorb, Kaotin, Lacbon, Smecta.
9. Obat Tetes Mata
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Rotho, Insto, Braito, Visine, Cendo Augentonic, Aito, Alcon Tears
Natural, Alcon Betoptima.
84
10. Obat Cacing
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Albendazole 400Mg, Combantrin, Askamex, Vermox.
11. Obat Kulit karena Jamur
Pada kategori ini beberapa obat-obat yang di tampilkan seperti :
Daktarin, Fungiderm, Kalpanax, Canesten, Mikorex, Myconazole,
Mycozid, Fungares, Acifar.
c. Menampilkan informasi mengenai lokasi rumah sakit yang berada di sekitar
posisi pengguna berada dengan bantuan GPS dan google maps.
d. Menampilkan informasi mengenai lokasi apotek yang berada di sekitar posisi
pengguna berada dengan bantuan GPS dan google maps.
e. Menampilkan informasi nomor-nomor darurat yang diperlukan dalam kondisi
darurat, beberapa diantaranya yaitu panggilan darurat untuk ambulan,
kepolisian dan pemadam kebakaran.
f. Menampilkan informasi teknik-teknik yang diperlukan selama proses
pertolongan, diantaranya yaitu teknik penggunaan auto injektor epinefrin,
teknik pemberian perban, pembidaian serta teknik menggotong korban.
4.1.6 Kebutuhan Prototype Sistem
1. Aplikasi mampu memberi informasi pertolongan pertama (P3K) kepada
siapapun, dimanapun dan kapanpun.
2. Tampilan yang disajikan dibuat user friendly, sehingga memudahkan
pengguna untuk menggunakan fitur-fitur yang ada serta memahami materi
yang ada aplikasi tersebut.
85
4.2 Workshop Design
Dalam fase ini, peneliti secara aktif mengembangkan prototype system
dengan metode desain prototype aplikasi dan juga tools Unified Modelling
Language yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
4.2.1 Melakukan Perancangan Sistem
Di sini peneliti melakukan perancangan sistem yang akan diterapkan
dalam aplikasi. Aplikasi yang akan dikembangkan bernama “P3K on Mobile”
untuk mepresentasikan tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada
saat terjadi suatu kecelakaan serta dikombinasikan oleh beberapa teknologi seperti
pemanfaatan Google APIS, serta GPS yang di implementasikan ke dalam
smartphone android.
Data tindakan pertolongan pertama yang ada pada P3K on Mobile berasal
dari beberapa sumber penyedia seperti buku-buku yang membahas tentang
pertolongan pertama diantaranya yaitu Pertolongan Pertama (Kartono) diterbitkan
oleh Gramedia, Pertolongan Pertama (First Aid) Edisi Kelima diterbitkan oleh
EMS (Erlangga Medical Series), Semua Yang Harus Anda Ketahui Tentang P3K
(Nadine Saubers dengan kajian teknis oleh Vincent Ianelli) diterbikan oleh
PallMall, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (Ade Yunisa) diterbikan Victory
Inti Cipta, juga situs yang menampilkan konten tentang pertolongan pertama
(http://www.gotoaid.com). Dari sumber-sumber tersebut peneliti mengumpulkan
materi yang akan ditampilkan dalam aplikasi P3K on Mobile.
86
4.2.2 Melakukan Perancangan User Interface
Pada tahap ini, peneliti merancang User Interface atau tampilan Antar
Muka dari aplikasi.
a. Tampilan Menu Utama
Gambar 4.1 Rangcangan Tampilan Menu Utama
b. Tampilan Menu Tindakan P3K
Gambar 4.2 Rancangan Tampilan Menu Tindakan P3K
87
c. Tampilan Submenu Tindakan P3K
Gambar 4.3 Rancangan Tampilan List Jenis Tindakan P3K
d. Tampilan Detil Tindakan P3K
Gambar 4.4 Rancangan Tampilan Detil Tindakan P3K
88
e. Tampilan Menu Teknik Penyelamatan
Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Menu Teknik Penyelamatan
f. Tampilan Akhir Teknik Penyelamatan
Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Akhir Menu Teknik Penyelamatan
89
g. Tampilan Menu Obat-obatan
Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Menu Obat-obatan
h. Tampilan Akhir Obat-obatan
Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Akhir Menu Obat-obatan
90
i. Tampilan Menu Lokasi Rumah Sakit
Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Menu Lokasi Rumah Sakit
j. Tampilan Menu Lokasi Apotek
Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Lokasi Apotek
91
k. Tampilan Menu Panggilan Darurat
Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Panggilan Darurat
4.2.3 Membuat Use Case Diagram
Use Case mendeskripsikan interaksi actor di dalam aplikasi P3K yang
akan dikembangkan. Dalam konteks ini peneliti memilih pengguna Smartphone
Android (user) sebagai actor. Seperti dijelaskan pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Identifikasi Actor dan Use Case
No Actor Description
1 User
Orang yang melihat dan mengakses data tindakan
pertolongan pertama (P3K) yang ada melalui aplikasi
native yang terinstal pada smartphone android
Selanjutnya Tabel 4.2 berikut menggambarkan actor yang telah yang
dijelaskan pada tabel diatas akan berinteraksi dengan sistem yang peneliti
kembangkan.
92
Tabel 4.2 Daftar Diagram Use Case
No Use Case Description Actor
1 Tindakan P3K
Proses untuk menampilkan sub menu tindakan P3K
User
2 Obat-obatan Proses untuk menampilkan list jenis obat-obatan secara lebih spesifik
User
3 Lokasi Rumah Sakit
Proses untuk menampilkan detil jenis tindakan
User
4 Lokasi Apotek
Proses untuk menampilkan list jenis obat-obatan secara lebih spesifik
User
5 Paggilan Darurat
Proses untuk menampilkan detil dari jenis obat-obatan
User
6 Teknik Penyelamatan
Proses untuk menampilkan map berisi titik-titik lokasi rumah sakit terdekat dari koordinat posisi user berada
User
Berikut adalah use case diagram yang menggambarkan kegiatan.
Gambar 4.12 Use Case Diagram
93
Keterangan :
Dalam use case diagram di atas, user/pengguna sebagai actor yang mempunyai
use case tindakan p3k, obat-obatan, lokasi rumah sakit, lokasi apotek, panggilan
darurat, teknik penyelamatan
.
4.2.4 Membuat Use Case Scenario
Skenario Use Case berfungsi untuk menjelaskan lebih detail mengenai
modul-modul yang terdapat dalam Aplikasi P3K Berbasis Smartphone Android.
Tabel 4.3 Use Case Scenario Tindakan P3K
Use Case Name Tindakan P3K
Use Case Id 1
Actor User
Description Proses untuk menampilkan tindakan-tindakan P3K
Precondition User membuka halaman utama
Typical Course
of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
tindakan P3K
2. Sistem merespon dengan
cara menampilkan
kategori dari tindakan
P3K
3. Memilih kategori 4. Sistem merespon dengan
cara menampilkan list
jenis-jenis tindakan P3K
berdasarkan kategori
terpilih
94
5. Memilih salah satu
jenis tindakan P3K
6. Sistem merespon dengan
cara menampilkan detil dari
jenis tindakan P3K terpilih
Post Condition User dapat melihat detil dari jenis-jenis tindakan P3K
berdasarkan jenis tindakan terpilih
Tabel 4.4 Use Case Scenario Obat-obatan
Use Case Name Obat-obatan
Use Case Id 2
Actor User
Description Proses untuk menampilkan jenis obat-obatan
Precondition User membuka halaman utama
Typical Course
of Events Actor Action System Response
1. Memilih obat-obatan 2. Sistem merespon dengan
cara menampilkan list
jenis-jenis obat
3. Memilih salah satu
jenis obat
4. Sistem merespon dengan
cara menampilkan detil
dari jenis obat terpilih
Post Condition User dapat melihat detil informasi obat-obatan
berdasarkan jenis obat terpilih
Tabel 4.5 Use Case Scenario Lokasi Rumah Sakit
Use Case Name Detil tindakan P3K
Use Case Id 3
Actor User
95
Description Proses untuk menampilkan lokasi rumah sakit terdekat
melalui google maps
Precondition User membuka halaman utama
Typical Course
of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu Lokasi
Rumah Sakit
2. Sistem merespon dengan
melakukan koneksi ke
server API google
dengan search query
rumah sakit
3. Sistem menampilkan map
yang berisi titik-titik loka-
si rumah sakit terdekat
dengan posisi user berada
Post Condition User dapat mengetahui lokasi-lokasi rumah sakit terdekat
yang berada di sekitar
Tabel 4.6 Use Case Scenario Lokasi Apotek
Use Case Name Obat-obatan
Use Case Id 4
Actor User
Description Proses untuk menampilkan lokasi apotek terdekat melalui
google maps
Precondition User membuka halaman utama
Typical Course
of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
Lokasi Apotek
2. Sistem menampilkan map
yang berisi titik-titik
lokasi apotek terdekat
96
dengan posisi user berada
3. Sistem menampilkan map
yang berisi titik-titik lokasi
apotek terdekat dengan
posisi user berada
Post Condition User dapat mengetahui lokasi-lokasi apotek terdekat yang
berada di sekitar
Tabel 4.7 Use Case Scenario Panggilan Darurat
Use Case Name Panggilan Darurat
Use Case Id 5
Actor User
Description Proses untuk menampilkan serta memanggil nomor-
nomor panggilan darurat
Precondition User membuka halaman utama
Typical Course
of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
panggilan darurat
2. Sistem merespon dengan
menampilkan daftar
nomor-nomor panggilan
darurat
3. Memilih salah satu
nomor darurat yang
dituju
4. Sistem merespon dengan
memanggil nomor darurat
yang dituju
Post Condition User dapat melihat daftar nomor-nomor panggilan darurat
dan memanggil nomor darurat yang dituju
97
Tabel 4.8 Use Case Scenario Teknik Penyelamatan
Use Case Name Teknik Penyelamatan
Use Case Id 6
Actor User
Description Proses untuk menampilkan tindakan teknik penyelamatan
Precondition User membuka halaman utama
Typical Course
of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu teknik
penyelamatan
2. Sistem merespon dengan
menampilkan list jenis
teknik penyelamatan
3. Memilih salah satu
dari list teknik
penyelamatan
4. Sistem merespon dengan
menampilkan detil dari tek-
nik penyelamatan terpilih
Post Condition User dapat melihat jenis dan detil dari teknik
penyelamatan terpilih
4.2.5 Membuat Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam
aplikasi P3K dari aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti.
98
1. Activity Diagram Use Case Tindakan P3K
Gambar 4.13 Activity Diagram Tindakan P3K
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram use case Tindakan P3K hal yang
pertama user lakukan adalah dengan memilih menu Tindakan P3K kemudian
sistem meresponnya dengan menampilkan kategori Tindakan P3K, kemudian user
memilih salah satu kategori tindakan dan sistem meresponnya dengan
menampilkan list jenis tindakan, lalu saat user memilih salah satu jenis tindakan
maka sistem akan merespon dengan menampilkan detil dari jenis Tindakan P3K
terpilih.
99
2. Activity Diagram Use Case Obat-obatan
Gambar 4.14 Activity Diagram Obat-obatan
Keterangan Gambar : Didalam activity diagram use case Obat-obatan, user
memilih menu Obat-obatan, sistem merespon menampilkan list jenis-jenis obat,
user memilih salah satu jenis obat dari list, sistem merespon menampilkan
informasi detil dari jenis obat terpilih.
3. Activity Diagram Use Case Lokasi Rumah Sakit
Gambar 4.15 Activity Diagram Lokasi Rumah Sakit
100
Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram use case Lokasi Rumah Sakit,
pengguna memilih menu Lokasi Rumah Sakit, kemudian aplikasi melakukan
proses parsing data berdasarkan keyword ke native android maps application
(google maps) yang akan melakukan pencarian data lokasi Rumah Sakit terdekat
yang berada di sekitar user berada dan ditampilkan dalam bentuk peta.
4. Activity Diagram Lokasi Apotek
Gambar 4.16 Activity Diagram Obat-obatan
Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram use case Lokasi Apotek,
pengguna memilih menu Lokasi Apotek, kemudian aplikasi melakukan proses
parsing data berdasarkan keyword ke native android maps application (google
maps) yang akan melakukan pencarian data lokasi apotek terdekat yang berada di
sekitar user berada dan ditampilkan dalam bentuk peta.
101
5. Activity Diagram Panggilan Darurat
Gambar 4.17 Activity Diagram Panggilan Darurat
Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram Panggilan Darurat, user memilih
menu Panggilan Darurat, aplikasi menampilkan list nomor-nomor panggilan
darurat, kemudian user memilih salah satu nomor darurat dan aplikasi
memparsing data nomor telepon ke native android phone application.
6. Activity Diagram Teknik Penyelamatan
Gambar 4.18 Activity Diagram Teknik Penyelamatan
102
Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram use case teknik penyelamatan,
pengguna memilih tombol menu teknik penyelamatan, kemudian aplikasi akan
merespon request tersebut dengan menampilkan list jenis-jenis teknik
penyelamatan, pada saat pengguna memilih salah satu jenis teknik penyelamatan,
aplikasi akan menampilkan pada layar data detil teknik penyelamatan.
4.2.6 Membuat Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram Interaksi yang dinyatakan dengan
waktu, atau dapat dikatakan dengan diagram dari atas ke bawah. Setiap Sequence
diagram menyatakan salah satu dari beberapa aliran yang melalui sebuah use
case.
1. Diagram sequence Tindakan P3K
TindakanP3K JenisTindakanP3K DetilTindakanP3K : user
kategori_tindakan_P3K
show_list_jenis_tindakan_P3K
show_detil_tindakan_P3K
detil_tindakan_P3K()
jenis_tindakan_P3K()
tindakan_P3K()
Gambar 4.19 Diagram Sequence Tindakan P3K
103
Keterangan Gambar : Pada diagram di atas, terlihat keseluruhan proses dari menu
tindakan P3K dimana proses dimulai dari user membuka menu Tindakan P3K
yaitu pemanggilan metode tindakan_P3K() dan sistem merespon dengan
menampilkan kategori. Dilanjutkan dengan metode jenis_tindakanP3K() dimana
sistem menampilkan output berupa list menu dan metode terakhir yaitu
detil_tindakan_P3K() dimana sistem member output kepada pengguna berupa info
detil tindakan P3K.
2. Diagram sequence Obat-obatan
: user ObatObatan
show_detil_obat
detil_obat()
show_list_jenis_obat
obat_obatan()
DetilObat
Gambar 4.20 Diagram Sequence Obat-obatan
Keterangan Gambar : Didalam diagram sequence obat-obatan, pengguna
menjalankan metode obat_obatan(), kemudian aplikasi menampilkan list jenis
obat-obatan yang ada, ketika pengguna mengklik salah satu jenis obat-obatan
maka aplikasi menampilkan detil dari jenis obat-obatan yang terpilih.
104
3. Diagram sequence Lokasi Rumah Sakit
: user Lokasi Rumah Sakit NativeAndroidMapsApp
search_rumah_sakit()
tampil peta lokasi rumah sakit terdekat
lokasi_rs()
Gambar 4.21 Diagram sequence Lokasi Rumah Sakit
Keterangan Gambar : Didalam diagram sequence lokais rumah sakit, pengguna
menjalankan metode lokasi_rs(), kemudian aplikasi menampilkan lokasi rumah
sakit terdekat yang ada disekitar pengguna melalui google maps application.
4. Diagram sequence Lokasi Apotek
: user Lokasi Apotek
Tampil_peta lokasi_apotek_terdekat
search_apotek()
lokasi_apotek()
NativeAndroidMapsApp
Gambar 4.22 Diagram Sequence Lokasi Apotek
105
Keterangan Gambar : Didalam diagram sequence lokasi rumah sakit, pengguna
menjalankan metode lokasi_rs(), kemudian aplikasi menampilkan lokasi rumah
sakit terdekat yang ada disekitar pengguna melalui google maps application.
5. Diagram sequence Panggilan Darurat
: user PanggilanDarurat NativePhoneApp
panggilan_daruat()
show_list_nomor_darurat
telepon()
telepon_nomor_darurat
Gambar 4.23 Diagram Sequence Panggilan Darurat
Keterangan Gambar : Didalam diagram sequence panggilan darurat, pengguna
menjalankan metode panggilan_darurat(), kemudian aplikasi menampilkan list
nomor telepon darurat, ketika pengguna mengklik salah satu telepon darurat maka
akan memparsing data ke native android phone application.
106
6. Diagram sequence Teknik Penyelamatan
: user TeknikPenyelamatan DetilTeknikPenyelamatan
detil_teknik_penyelamatan()
show_detil_teknik Penyelamatan
show_video_streaming_via_android_browser_app
lihat_viedo_teknik_penyelamatan
show_list_teknik_penyelamatan
teknik_penyelamatan()
LihatVideo
Gambar 4.24 Diagram Sequence Teknik Penyelamatan
Keterangan Gambar : Didalam diagram sequence teknik penyelamatan, pengguna
menjalankan metode teknik_penyelamatan(), kemudian aplikasi menampilkan list
menu jenis teknik penyelamatan yang ada, ketika pengguna mengklik salah satu
jenis teknik penyelamatan maka aplikasi menampilkan detil dari teknik
penyelamatan, kemudian ketika pengguna mengklik tombol lihat video maka
aplikasi menampilkan video streaming via native android web browser.
107
4.2.7 Merancang Class Diagram
Gambar 4.25 Class Diagram Aplikasi
108
4.3 Implementasi
Sebelum program diimplementasikan, maka program harus bebas dari
kesalahan. Kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain karena kesalahan
penulisan (coding), kesalahan proses, atau kesalahan logika.
Dalam tahap implementasi “Pengembangan Aplikasi P3K Berbasis
Smartphone Android” ini, analisis kebutuhan perangkat pendukung menjadi hal
yang sangat penting. Sistem ini dapat berjalan dengan baik, apabila mampu
berjalan lancar pada hardware (handset smartphone android). Selain itu
kebutuhan perangkat lunak pendukung juga harus tersedia demi kelancaran tahap
implementasi program.
Dalam proses mengimplementasi ini ada beberapa langkah - langkah yang
dilakukan, yaitu :
1. Menuliskan kode program (coding), tahap ini dilakukan dengan
menggunakan program pengembang apikasi android, yaitu Android
Developer Tools (ADT), Android SDK (Software Development Kit).
2. Melakukan proses pemaketan dengan menggunakan fasilitas yang
disediakan oleh Android SDK.
3. Menguji program dengan menggunakan handset smartphone android,
serta melakukan debuging atau perbaikan program jika diperlukan.
4.3.1 Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada dalam membangun aplikasi ini adalah
sebagai berikut :
109
1. Sistem Operasi Windows 7 32 bit
2. Android SDK (Software Development Kit)
3. IDE (Integrated Development Environment) menggunakan Eclipse
Galileo
4. Android Developer Tools (ADT)
5. Tipe Sistem Operasi Android : Froyo 2.2 dengan Google API SDK
Level 8
6. Java
7. XML
4.3.2 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan pada dalam membangun aplikasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Intel Pentium Dual Core 2.6 GHz
2. Memori 3GB
3. VGA 1GB
4. Harddisk 250GB
5. Monitor
6. Mouse dan Keyboard
7. Handset Smartphone Android (Samsung GT-S5660 Galaxy Gio)
110
4.3.3 Implementasi Antar Muka
Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada
tahap yang sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang telah dibuat
benar-benar sesuai dengan yang direncanakan. Pada implementasi perangkat
lunak ini akan dijelaskan bagaimana program sistem ini bekerja, dengan
memberikan tampilan sistem atau aplikasi yang dibuat.
a. Tampilan Splash Screen
Setelah menekan icon launcher aplikasi P3K pada layar smartphone,
maka pertama kali akan ditampilkan splash screen yang berupa animasi teks dan
gambar.
Gambar 4.26 Tampilan Splash Screen
111
b. Tampilan Menu Utama
Tampilan menu utama terdiri atas 6 tombol, yaitu tombol tindakan P3K,
Obat-obatan, Info Lokasi RS, Info Lokasi Apotek, Teknik Penyelamatan, dan
Panggilan Darurat. Tampilannya seperti pada gambar 4.27.
Gambar 4.27 Tampilan Menu Utama
c. Tampilan Kategori Tindakan P3K
Jika user memilih menu Tindakan P3K pada aplikasi ini, maka sistem
akan menampilkan beberapa kategori tindakan.
Gambar 4.28 Tampilan Menu Tindakan P3K
112
d. Tampilan Jenis Tindakan P3K
Jika user memilih salah satu kategori tindakan pada aplikasi ini, maka
sistem akan menampilkan list kategori jenis tindakan.
Gambar 4.29 Tampilan Jenis Tindakan P3K
e. Tampilan Detil Tindakan P3K
Jika user memilih salah satu dari list tindakan pada aplikasi ini, maka
sistem akan menampilkan detil dari jenis tindakan yang dipilih.
Gambar 4.30 Tampilan Detil Tindakan P3K
113
f. Tampilan Jenis Obat-obatan
Jika user memilih menu Obat-obatan pada aplikasi ini, maka sistem akan
menampilkan list kategori obat-obatan.
Gambar 4.31 Tampilan Jenis Obat-obatan
g. Tampilan Detil Obat-obatan
Jika user memilih salah satu dari list obat-obatan pada aplikasi ini, maka
sistem akan menampilkan liast info detil dari obat-obatan.
Gambar 4.32 Tampilan Detil Obat-obatan
114
h. Tampilan Lokasi Rumah Sakit
Jika user memilih menu Lokasi Rumah Sakit pada aplikasi ini, maka
hasil yang akan ditampilkan oleh sistem akan seperti pada gambar 4.46.
Gambar 4.33 Tampilan Lokasi Rumah Sakit
i. Tampilan Lokasi Apotek
Jika user memilih menu Lokasi Apotek pada aplikasi ini, maka hasil
yang akan ditampilkan oleh sistem akan seperti pada gambar 4.47.
Gambar 4.34 Tampilan Lokasi Apotek
115
j. Tampilan Teknik Penyelamatan
Jika user memilih menu Teknik Penyelamatan, maka hasil yang akan
ditampilkan oleh sistem berupa list dari jenis tindakan penyelamatan terpilih.
Gambar 4.35 Tampilan Teknik Penyelamatan
k. Tampilan Detil Teknik Penyelamatan
Jika user memilih menu Detil Teknik Penyelamatan pada aplikasi ini,
maka hasil yang akan ditampilkan oleh sistem detil dari jenis tindakan
penyelamatan yang dipilih.
Gambar 4.36 Tampilan Detil Teknik Penyelamatan
116
l. Tampilan Panggilan Darurat
Jika user memilih menu Panggilan Darurat, maka hasil yang akan
ditampilkan oleh sistem berupa list nomor panggilan darurat yang tersedia.
Gambar 4.37 Tampilan Panggilan Darurat
4.4 Pengujian Sistem
Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang baru dibangun
adalah dengan menggunakan metode black box berfokus pada persyaratan
fungsional perangkat lunak.
4.4.1 Rencana Pengujian
Rencana pengujian yang akan dilakukan yaitu dengan menguji sistem
secara alpha dan betha. Rencana pengujian dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Pengujian Konten Menu
Item Uji Detail Pengujian Jenis Uji
Tindakan P3K Kategori Tindakan
Jenis Tindakan Black Box
117
Detil Tindakan
Obat-obatan Jenis Obat
Detil Obat Black Box
Lokasi Rumah Sakit Lokasi Rumah Sakit Terdekat Black Box
Lokasi Apotek Lokasi Apotek Terdekat Black Box
Teknik Penyelamatan Jenis Teknik Penyelamatan
Detil Teknik Penyelamatan Black Box
Panggilan Darurat List Nomor Darurat
Memanggil Nomor Darurat Black Box
4.4.2 Pengujian Alpha
Berdasarkan rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat dilakukan
pengujian alpha, yaitu merupakan pengujian yang dilakukan secara sendiri oleh
peneliti :
1. Pengujian Tindakan P3K
Tabel 4.10 Pengujian Tindakan P3K
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukkan User memilih menu tindakan p3k kemudian
memilih kategori tindakan dan dilanjutkan memilih
jenis tindakan penanganan P3K berdasarkan kriteria
cedera
Yang Diharapkan Dapat menampilkan informasi cara tindakan
penanganan P3K sesuai kriteria cedera yang dipilih
Pengamatan Sistem dapat menampilkan Informasi tindakan P3K
sesuai dengan criteria yang dipilih oleh user
Kesimpulan Berhasil
118
2. Pengujian Obat-batan
Tabel 4.11 Pengujian Obat-obatan
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukkan User memilih menu obat-obatan kemudian memilih
jenis obat-obatan berdasarkan kriteria
Yang Diharapkan Dapat menampilkan informasi obat-
obatanberdasarkan kriteria yang dipilih
Pengamatan Sistem dapat menampilkan Informasi obat-obatan
sesuai dengan kriteria yang dipilih oleh user
Kesimpulan Berhasil
3. Lokasi Rumah Sakit
Tabel 4.12 Pengujian Lokasi Rumah Sakit
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukkan User memilih menu lokasi rumah sakit
Yang Diharapkan Dapat menampilkan informasi lokasi rumah sakit
terdekat yang ada disekitar user yang
memanfaatkan google maps API service dan GPS
ditampilkan melalui google maps.
Pengamatan Sistem dapat menampilkan informasi lokasi rumah
sakit terdekat di sekitar user berada yang
ditampilkan dalam google maps.
Kesimpulan Berhasil
119
4. Lokasi Apotek
Tabel 4.13 Pengujian Lokasi Apotek
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukkan User memilih menu lokasi apotek
Yang Diharapkan Dapat menampilkan informasi lokasi apotek
terdekat yang ada disekitar user yang
memanfaatkan google API service dan GPS
ditampilkan melalui google maps.
Pengamatan Sistem dapat menampilkan informasi lokasi apotek
terdekat di sekitar user berada yang ditampilkan
dalam google maps.
Kesimpulan Berhasil
5. Teknik Penyelamatan
Tabel 4.14 Pengujian Teknik Penyelamatan
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukkan User memilih menu teknik penyelamatan lalu
memilih jenis teknik penyelamatan sesuai kriteria
Yang Diharapkan Dapat menampilkan informasi teknik penyelamatan
sesuai dengan kriteria user dan juga dapat
menampilkan video secara streaming melalui web
browser smartphone android
Pengamatan Sistem dapat menampilkan informasi lokasi apotek
terdekat di sekitar user berada yang ditampilkan
dalam google maps.
Kesimpulan Berhasil
120
6. Panggilan Darurat
Tabel 4.15 Pengujian Panggilan Darurat
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukkan User memilih menu panggilan darurat
Yang Diharapkan Dapat menampilkan informasi nomor-nomor
darurat yang dibutuhkan jika terjadi suatu
kecelakaan
Pengamatan Sistem dapat menampilkan informasi nomor-nomor
panggilan darurat
Kesimpulan Berhasil
4.4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sampel uji yang telah dilakukan
memberikan kesimpulan bahwa secara fungsional sistem dapat menghasilkan output
yang diharapkan.
4.4.4 Pengujian Betha
Pengujian betha merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana
dilakukan pengujian langsung ke lapangan yaitu masyarakat luas dan tidak terbatas
hanya pada kalangan tertentu saja. Pengujian ini dilakukan dengan membuat
kuesioner untuk mengetahui pendapat responden terhadap Aplikasi P3K On Mobile
ini, dan selanjutnya dibagikan kepada sebagian user untuk diisi yang nantinya akan
dijadikan sebagai sample dan akan dilakukan perhitungan untuk diambil
kesimpulannya terhadap hasil dari pembuatan aplikasi sistem pakar ini. (Format
kuesioner dilampirkan).
121
Tabel 4.16 Tabel Kuisioner
No Beberapa Point Yang Diteliti
Rumus Persentase
Yang Digunakan
1. Apakah tampilan dari aplikasi sistem
pakar ini terlihat menarik?
Y = P/Q * 100%
2. Apakah aplikasi P3K yang dibangun
mudah digunakan?
Keterangan:
P = Banyaknya
jawaban responden
tiap soal.
Q = Jumlah
responden
Y = Nilai persentase
3.
Apakah aplikasi P3K yang dibangun
memberikan informasi medis yang
diperlukan?
4. Apakah aplikasi p3k yang dibangun
mudah dipelajari?
5. Apakah aplikasi sistem pakar yang
dibangun bermanfaat?
Hasil pengujian betha sebagai berikut :
1. Apakah tampilan dari aplikasi P3K ini terlihat menarik?
Menarik = 5 Responden
onden
Cukup Menarik = 3 Responden
Biasa Saja = 2 Responden
Tidak Menarik = 0 Resp
Kategori Jawaban 1 2 3 4
Jumlah Responden 10 10 10 10
Frekuensi Jawaban 6 1 2 1
Jumlah Presentase 60% 10% 20% 1%
122
2. Apakah aplikasi P3K yang dibangun mudah digunakan?
Mudah digunakan = 6 Responden
Cukup mudah digunakan = 3 Responden
Biasa saja = 1 Responden
Sulit digunakan = 0 Responden
Kategori Jawaban 1 2 3 4
Jumlah Responden 10 10 10 10
Frekuensi Jawaban 8 1 1 0
Jumlah Presentase 80% 10% 10% 0
3. Apakah aplikasi P3K yang dibangun memberikan informasi medis yang
diperlukan?
Informatif = 6 Responden
Cukup informatif = 4 Responden
Biasa saja = 0 Responden
Tidak Informatif = 0 Responden
Kategori Jawaban 1 2 3 4
Jumlah Responden 10 10 10 10
Frekuensi Jawaban 8 2 0 0
Jumlah Presentase 80% 20% 0 0
123
4. Apakah aplikasi p3k yang dibangun mudah dipelajari?
Mudah dipelajari = 7 Responden
Cukup mudah dipelajari = 3 Responden
Biasa Saja = 0 Responden
Sulit Dipelajari = 0 Responden
Kategori Jawaban 1 2 3 4
Jumlah Responden 10 10 10 10
Frekuensi Jawaban 7 3 0 0
Jumlah Presentase 70% 30% 0 0
5. Apakah aplikasi sistem pakar yang dibangun bermanfaat?
Bermanfaat = 6 Responden
Cukup bermanfaat = 3 Responden
Biasa Saja = 1 Responden
Kurang bermanfaat = 0 Responden
Kategori Jawaban 1 2 3 4
Jumlah Responden 10 10 10 10
Frekuensi Jawaban 7 2 1 0
Jumlah Presentase 70% 20% 10% 0
124
4.4.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha
Dari pengujian betha yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian
perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan
dilapangan, didapat kesimpulan bahwa Aplikasi P3K berbasis Smartphone
Android ini tampilannya menarik, mudah digunakan, memberikan informasi,
mudah dipelajari dan bermanfaat bagi user.
125
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan
serta saran-saran yang bermanfaat bagi pengembangan aplikasi selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Aplikasi P3K merupakan aplikasi smartphone android yang dikembangkan
berdasarkan aturan-aturan tindakan medis P3K sebagai basis pengetahuannya.
2. Aplikasi P3K mampu memberikan informasi tentang tindakan P3K beserta
informasi pendukung yaitu informasi obat-obatan, lokasi rumah sakit dan
apotik, nomor darurat dan teknik penyelamatan yang dibutuhkan dalam
melakukan tindakan pertolongan pertama.
5.2 Saran
Sistem yang dibangun masih memiliki beberapa kekurangan, oleh karena
itu ada beberapa hal yang perlu dikembangkan agar menjadi lebih baik, antara lain
:
1. Aplikasi dapat dikembangkan sebagai sebuah aplikasi berbasis web yang tetap
berfungsi sebagai aplikasi mobile. Aplikasi web digunakan sebagai media
pengembangan basis pengetahuan sistem yang berfungsi sebagai media update.
2. Pengembangan aplikasi sejenis dalam bentuk platform mobile lainnya, seperti
Symbian atau Blackberry.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim S, Rachmad. Ir. Sutarto, M.Si . 2009. Mastering JAVA. Elex Media
Komputindo: Jakarta
Kendall & Kendall. 2008. System Analysis And Design. London: Pearson
International Edition 7th Edition.
Meier, Reto. Profesional Android 2 Application Development. Willey Publishing,
Inc : London.
Mohamad, Kartono. 2005. Pertolongan Pertama. PT Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Moris, James. 2011. Android User Interface Development, Beginner’s Guide.
Packt Publisihing: Birmingham.
Mulyadi, Adi. 2010. Membangun Aplikasi Android. Multimedia Center
Publishing: Yogyakarta.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta.
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu.
Murphy, Mark. 2009. Begining Android 2. APRESS: Barkeley.
Murphy, Mark. 2008. The Busy Coder’s Guide To Android Development.
CommonsWare: United States Of America.
Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor :
PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di
Tempat Kerja.
Saubers, Nadine. 2011. Semua Yang Harus Anda Ketahui Tentang P3K.
PallMall: Yogyakarta.
Siregar, Ivan Michael. 2010. Membongkar Source Code Berbagai Aplikasi
ANDROID. Gava Media: Yogyakarta.
ST, Mulyadi. 2010. Membuat Aplikasi Untuk Android. Multimedia center
Publishing: Yogyakarta.
Steele, James. 2010. The Android Developer’s Cookbook : Building Applications
with the Android SDK. Addison Wesley: New York.
Sudirman, Sulistro. 2008. Panduan P3K. Restu Agung: Jakarta.
Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Thygerson, Alton. 2011. First Aid : Pertolongan Pertama Edisi Kelima. Erlangga:
Jakarta
Undang-undang Ristek No. 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Yunisa, Ade. 2010. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Victory Inti Cipta:
Jakarta.
Yusuf, Ronald. 2010. Aplikasi Enterprise Berbasis Android. Gava Media :
Yogyakarta.
Zheing, Pei dan Ni, Lionel. 2006. Smartphone & Next Generation Mobile
Computing. Morgan Kaufman: San Fransisco.
DAFTAR PUSTAKA ONLINE (Web)
http://agusharyanto.net
Diakses pada tanggal 23 Juli 2011 Pkl. 16:17 WIB
http:// androidpeople.com
Diakses pada tanggal 22 September 2011 Pkl. 19:34 WIB
http://androidpatterns.com
Diakses pada tanggal 19 Mei 2011 Pkl. 17:18 WIB
http://www.bps.go.id/
Diakses pada tanggal 19 Mei 2011 Pkl. 17:18 WIB
http://developer.android.com
Diakses pada tanggal 25 Mei 2011 Pkl. 14:15 WIB
http://diskusiandroid.com
Diakses pada tanggal 27 April 2011 Pkl. 16:17 WIB
http://farmasiku.com Diakses pada tanggal 25 Mei 2011 Pkl. 14:15 WIB
http://gotoaid.com
Diakses pada tanggal 2 Juni 2011 Pkl. 11:15 WIB
Lampiran Wawancara
Nama Responden : Dr. Isna Hulliyyah
Jabatan : Staff Dokter Klinik AS-SYIFA
Tempat : Klinik AS-SYIFA
Tanggal : 28 Mei 2011
Penulis : Assalamualaikum wr.wb dok. Selamat siang saya Imamul
Huda mahasiswa dari UIN Jakarta.
Dokter Ully : Walaikumsalam wr.wb, saya dokter Isna Hulliyyah. Tapi
panggil aja dokter ully. Ada yang saya bisa bantu?
Penulis : Baiklah... dalam kesempatan ini saya ingin menanyakan
beberapa hal yang berhubungan dengan tema skripsi saya
yang bertema P3K.
Dokter Ully : Oke... silahkan.
Penulis : Pertanyaan pertama, sebenarnya seberapa penting
pengetahuan tentang P3K bagi kita?
Dokter Ully : Sebenarnya pengetahuan tentang P3K sangatlah penting,
karena hal tersebut dapat membantu jika terjadi kejadian
yang tidak terduga yang bersangkutan dengan masalah
kesehatan.
Penulis : Menurut pengamatan anda sejauh mana pengetahuan
masyarakat tentang P3K?
Dokter Ully : Masyarakat belakangan ini kurang memahami ilmu P3K,
bahkan sangat sedikit yang mengetahui dasar-dasar P3K
itu sendiri.
Penulis : Hingga saat ini, kira-kira apa saja yang dijadikan sebagai
media penyalur pengetahuan tentang P3K ini?
Dokter Ully : Media yang dipakai untuk mendistribusikan pengetahuan
P3k masih sangat terbatas pada buku-buku kesehatan,
penyuluhan, dan beberapa terdapat di internet.
Penulis : Sebenarnya saya akan membuat sebuah aplikasi mobile
pada smartphone android tentang P3K ini, bagaimana
menurut anda?
Dokter Ully : Wah, kalau ada suatu aplikasi yang mudah digunakan oleh
masyarakat, apalagi dalam media telepon genggam yang
notabene-nya sebagian besar masyarakat memilikinya,
tentunya hal tersebut merupakan suatu sarana yang
memudahkan.
Penulis : Kalau begitu, jika saya ingin menciptakan aplikasi tentang
P3K ini, menurut anda sebagai dokter dan misalkan anda
mengalami suatu kecelakaan dan mendapat cedera, kira-
kira informasi P3K seperti apa yang harus ditampilkan?
Dokter Ully : Informasi yang paling penting adalah cara penanganan
cepat terhadap masalah kesehatan maupun kecelakaan, dan
jangan lupa hal ini juga sebaiknya ditunjang dengan
informasi-informasi pendukung lainnya
Penulis : Informasi pendukung seperti apa misalnya dok?
Dokter Ully : Misalnya lokasi rumah sakit, apotik, obat-obat yang dapat
digunakan dsb.
Penulis : Begitu ya dok.. Kalau begitu mungkin pertanyaan dari saya
cukup sekian dulu dok. Terima kasih atas informasinya dan
akan menemui dokter lagi jika aplikasi saya telah selesai.
Staff Dokter Klinik AS-SYIFA
Dr. Isna Hulliyyah
KUESIONER PRA DEVELOPING Assalamu’alaikum Wr Wb.
Saya Imamul Huda, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Nomor Induk Mahasiswa 106091002934 sedang melakukan penelitian yang berjudul PENGEMBANGAN APLIKASI P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) BERBASIS SMARTPHONE ANDROID. Saya mohon kesediaannya untuk mengisi kuisioner di bawah ini dengan lengkap sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan.
Nama : ……………………………………… Pekerjaan : ………………………………………. Pilihlah salah satu jawaban dari alternatif yang diberikan di bawah ini! SMARTPHONE ANDROID 1. Apakah anda pengguna Smartphone Android?
a. Ya b. Tidak (lanjut ke no.3) 2. Berapa lama anda membawa smartphone bersama anda?
a. < 5 Jam b. < 10 Jam c. > 10 Jam KECELAKAAN 3. Apakah anda pernah menyaksikan kecelakaan?
a. Pernah b. Tidak Pernah 4. Apa reaksi yang anda lakukan jika anda melihat kecelakaan?
a. Menolong korban ( lanjut ke no.5 ) b. Diam karena tidak tahu harus berbuat apa ( lanjut ke no.6 ) c. Acuh tak perduli ( lanjut ke no.6 )
5. Tindakan apa yang anda lakukan jika ingin menolong korban? a. Dengan tindakan P3K b. Menelepon Nomor Darurat c. Lainnya : ………………….
6. Apakah kurangnya pengetahuan anda tentang tata cara penolongan menjadi kendala bagi anda untuk menolong korban? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
P3K 7. Apakah anda mengenal tentang P3K?
a. Ya b. Tidak
8. Sejauh mana anda tahu tentang peralatan P3K? a. Sangat tahu b. Cukup Tahu c. Tidak Tahu
9. Sejauh mana anda tahu tentang tata cara penanganan dalam P3K? a. Sangat Tahu b. Cukup Tahu c. Tidak Tahu
10. Bagaimana menurut anda jika terdapat sebuah aplikasi smartphone android yang memberikan informasi mengenai tata cara tindakan P3K? a. Sangat membantu b. Membantu c. Mungkin membantu
11. Selain info P3K, fitur apa saja yang ingin anda tambahkan kedalam aplikasi selular ini? centang [ √ ]yang dirasa diperlukan.
Info lokasi Rumah Sakit Info obat-obatan ringan Info lokasi Apotek Info nomor telepon darurat Lainnya : ……………………..
========= Terima Kasih =========
KUESIONER PASCA DEVELOPING
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Saya Imamul Huda, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Nomor Induk Mahasiswa 106091002934 sedang melakukan penelitian yang berjudul PENGEMBANGAN APLIKASI P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) BERBASIS SMARTPHONE ANDROID. Saya mohon kesediaannya untuk mengisi kuisioner di bawah ini dengan lengkap sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan.
Nama : ……………………………………… Pekerjaan : ………………………………………. Pilihlah salah satu jawaban dari alternatif yang diberikan di bawah ini!
1. Apakah tampilan dari aplikasi P3K ini terlihat menarik? a. Menarik c. Biasa Saja b. Cukup Menarik d. Tidak Menarik
2. Apakah aplikasi P3K yang dibangun mudah digunakan?
a. Mudah Digunakan c. Biasa Saja b. Cukup Mudah Digunakan d. Sulit Digunakan
3. Apakah aplikasi P3K yang dibangun memberikan informasi medis yang diperlukan?
a. Informatif c. Biasa Saja b. Cukup Informatif d. Tidak Informatif
4. Apakah aplikasi p3k yang dibangun mudah dipelajari?
a. Mudah Dipelajari c. Biasa Saja b. Cukup Mudah Dipelajari d. Sulit Dipelajari
5. Apakah aplikasi sistem pakar yang dibangun bermanfaat?
a. Bermanfaat c. Biasa Saja b. Cukup Bermanfaat d. Kurang Bermanfaat
========= Terima Kasih =========
Lampiran Screenshot Aplikasi
Tampilan Splash Screen
Tampilan Menu Utama
Tampilan Kategori Tindakan P3K
Tampilan List Jenis Tindakan P3K
Tampilan Detil Tindakan P3K
Tampilan Panggilan Darurat
Tampilan List Jenis Obat-obatan
Tampilan Detil Obat-obatan
Tampilan Lokasi Rumah Sakit
Tampilan Lokasi Apotik
Tampilan List Teknik Penyelamatan Tampilan Detil Teknik Penyelamatan
Lampiran Coding
1. Class Menu Utama
package com.mamul.p3konmobile; import android.app.Activity; import android.content.Intent; import android.net.Uri; import android.os.Bundle; import android.view.Menu; import android.view.MenuInflater; import android.view.MenuItem; import android.view.View; import android.view.View.OnClickListener; import android.widget.ImageButton; public class menu_utama extends Activity { /** Called when the activity is first created. */ private ImageButton button_menu3a; private ImageButton button_menu4a; @Override public void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.main); ImageButton menu1 = (ImageButton) findViewById(R.id.button_menu1a); menu1.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { public void onClick(View view) { Intent myIntent = new Intent(view.getContext(), menu_tindakan_p3k.class); startActivityForResult(myIntent, 0); } }); ImageButton menu2 = (ImageButton) findViewById(R.id.button_menu2a); menu2.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
public void onClick(View view) { Intent myIntent = new Intent(view.getContext(), menu_obat_obatan.class); startActivityForResult(myIntent, 0); } }); button_menu3a = (ImageButton) this.findViewById(R.id.button_menu3a); button_menu3a.setOnClickListener(new OnClickListener() { @Override public void onClick(View arg0) { // TODO Auto‐generated method stub Uri uri = Uri.parse("http://maps.google.com/maps?q=rumah sakit"); Intent i = new Intent(Intent.ACTION_VIEW, uri); startActivity(i); } }); button_menu4a = (ImageButton) this.findViewById(R.id.button_menu4a); button_menu4a.setOnClickListener(new OnClickListener() { @Override public void onClick(View arg0) { // TODO Auto‐generated method stub Uri uri = Uri.parse("http://maps.google.com/maps?q=apotek"); Intent i = new Intent(Intent.ACTION_VIEW, uri); startActivity(i); } }); ImageButton menu5 = (ImageButton) findViewById(R.id.button_menu5a); menu5.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { public void onClick(View view) { Intent myIntent = new Intent(view.getContext(), menu_panggilan_darurat.class); startActivityForResult(myIntent, 0); }
}); ImageButton menu6 = (ImageButton) findViewById(R.id.button_menu6a); menu6.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { public void onClick(View view) { Intent myIntent = new Intent(view.getContext(), menu_teknik_penyelamatan.class); startActivityForResult(myIntent, 0); } }); } @Override public boolean onCreateOptionsMenu(Menu menu) { /*Menu ini buat menu , menu ini javanya */ MenuInflater inflater = getMenuInflater(); inflater.inflate(R.menu.option, menu); /*menu pertama javanya menu kedua xmlnya menu ketiga javanya juga */ return true; } @Override public boolean onOptionsItemSelected(MenuItem item) { switch (item.getItemId()) { case R.id.tentang_aplikasi: Intent i = new Intent(this, tentang_aplikasi.class); startActivity(i); break; } return true; } }
2. Class Pendarahan dan Luka
package com.mamul.p3konmobile; import org.json.JSONArray; import org.json.JSONObject; import android.app.Activity; import Adapters.Variables; import Adapters.pp1_list_adapter;
import android.content.Intent; import android.graphics.Color; import android.os.Bundle; import android.view.View; import android.widget.AdapterView; import android.widget.ListView; import android.widget.Toast; public class p3k_pendarahan_dan_luka extends Activity { /** Called when the activity is first created. */ ListView lv; String c[][]; @Override public void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.pp1); pp1_list_adapter la = new pp1_list_adapter(p3k_pendarahan_dan_luka.this); lv = (ListView)findViewById(R.id.lv); lv.setAdapter(la); lv.setCacheColorHint(Color.TRANSPARENT); try { JSONArray array = new JSONArray(Variables.pendarahan_dan_luka); c = new String[array.length()][6]; for (int i = 0; i < array.length(); i++) { JSONObject jo = array.getJSONObject(i); c[i][0] = jo.getString("id_pp"); c[i][1] = jo.getString("pp"); c[i][2] = jo.getString("penjelasan"); c[i][3] = jo.getString("tanda‐tanda"); c[i][4] = jo.getString("perawatan"); c[i][5] = jo.getString("gambar"); } } catch (Exception e) { // TODO: handle exception Toast.makeText(p3k_pendarahan_dan_luka.this, e.getMessage(), Toast.LENGTH_LONG).show(); }
lv.setOnItemClickListener(new AdapterView.OnItemClickListener() { @Override public void onItemClick(AdapterView<?> arg0, View arg1, int arg2, long arg3) { // TODO Auto‐generated method stub Intent i = new Intent(p3k_pendarahan_dan_luka.this, pp_viewer.class); i.putExtra("pp", c[arg2][1]); i.putExtra("penjelasan", c[arg2][2]); i.putExtra("tanda‐tanda", c[arg2][3]); i.putExtra("perawatan", c[arg2][4]); i.putExtra("gambar", c[arg2][5]); startActivityForResult(i, 0); } }); } }
3. Class Obat Diare
package com.mamul.p3konmobile; import java.util.ArrayList; import Adapters.obat_view_adapter; import android.app.Activity; import android.os.Bundle; import android.widget.ListView; public class obat_diare extends Activity { ListView lview; obat_view_adapter adapter; private ArrayList<Object> itemList; private items item; @Override public void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.obat_inflate_view);
prepareArrayLits(); lview = (ListView) findViewById(R.id.listView1); adapter = new obat_view_adapter(this, itemList); lview.setAdapter(adapter); } /* Method used to prepare the ArrayList, * Same way, you can also do looping and adding object into the ArrayList. */ public void prepareArrayLits() { itemList = new ArrayList<Object>(); AddObjectToList(R.drawable.ob8_diapet, "Diapet NR ", "Dewasa, 2‐3 x 1 Kapsul/hari ", "6‐12thn, 2‐3 x 1 Kapsul/hari "); AddObjectToList(R.drawable.ob8_entrostop, "Neo Entrostop ", "Dewasa, 2 Tablet sehabis BAB ", "6‐12thn, 1 Tablet sehabis BAB "); AddObjectToList(R.drawable.ob8_diatabs, "Diatabs ", "Dewasa, 2 Tablet sehabis BAB ", "6‐12thn, 1 Tablet sehabis BAB "); AddObjectToList(R.drawable.ob8_norit, "Carbon Norit ", "3 x 6‐9 Tablet/hari ", "‐"); AddObjectToList(R.drawable.ob8_atagip, "Aatagip ", "Dewasa, 2 Tablet sehabis BAB ", "6‐12thn, 1 Tablet sehabis BAB "); AddObjectToList(R.drawable.ob8_arcapec, "Arcapec ", "Dewasa, 2 Sdt sehabis BAB ", "6‐12thn, 1 Sdt sehabis BAB "); AddObjectToList(R.drawable.ob8_corosorb, "Corosorb ", "Dewasa, 2 Tablet sehabis BAB ", "6‐12thn, 1 Tablet sehabis BAB "); AddObjectToList(R.drawable.ob8_kaotin, "Kaotin ", "Dewasa, 4 x 2‐4 Sdt/hari ", "6‐12thn, 4 x 1‐2 Sdt/hari "); AddObjectToList(R.drawable.ob8_lacbon, "Lacbon ", "Dewasa, 3 x 2‐4 Tablet/hari ", "6‐12thn, 3 x 1‐2 Tablet/hari "); AddObjectToList(R.drawable.ob8_smecta, "Smecta ", "Dewasa, 3 Bungkus/hari ", "6‐12thn, 3 x 1‐2 Bungkus/hari "); }
public void AddObjectToList(int image, String title, String desc, String desc2) { item = new items(); item.setDescription(desc); item.setDescription2(desc2); item.setImage(image); item.setTitle(title); itemList.add(item); } }
4. Class Splash Screen
package com.mamul.p3konmobile; import android.app.Activity; import android.content.Intent; import android.os.Bundle; import android.os.Handler; public class splash extends Activity{ public static int time = 3000; public void onCreate (Bundle savedInstanceState){ super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.splash); new Handler().postDelayed(new Runnable() { public void run() { // TODO Auto‐generated method stub Intent intent = new Intent(splash.this, menu_utama.class); splash.this.startActivity(intent); splash.this.finish(); } },time); } }