19
62 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018 Program Pembelajaran Writingpreneurship Sebagai Salah Satu Cara dalam Menerapkan Literasi di Sekolah Keke Taruli Aritonang E-mail: [email protected] SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta Opini S Abstrak alah satu keterampilan pembelajaran diabad 21 yang harus dikuasai peserta didik adalah keterampilan berliterasi. Akan tetapi keterampilan berliterasi peserta didik di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Untuk mengatasi hal tersebut telah keluar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penum- buhan Budi Pekerti. Selain itu literasi juga dimasukkan dalam kurikulum 2013 revisi 2017 dan terdapat tiga hal yang harus dicapai, yaitu: karakter, kompetensi, dan literasi. Literasi yang dimaksud dalam kurikulum tersebut adalah bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari- hari dan gurulah yang harus menerapkan keterampilan literasi. Program Pembelajaran Writingpreneurship (PPW) merupakan salah satu cara yang tepat menerapkan literasi. Melalui kolabo- rasi berbagai mata pelajaran akan menghasilkan karya tulis yang dapat dipublikasikan dalam bentuk buku. Buku tersebut merupakan kumpulan teks-teks yang terdapat dalam materi bahasa Indonesia kelas 7, yaitu laporan hasil observasi, teks prosedur, teks deskripsi, dan teks puisi. Model pembelajaran PPW menggunakan modelProject Based Learning yang disingkat PBL. Dalam PPW menggunakan tahapan Learning Chain – 3DsE, yaitu: Discover, Design, Do, dan Evaluate. Hasil proyek writingpreneurship berupa buku dan produk yang dipersentasikan siswa dihadapan tim penguji. Kata-kata kunci: program pembelajaran writingpreneurship, literasi, project based learning Writingpreneurship Learning Programme as an Alternative Way to Implement Literacy in School Abstract Literacy is one of the skills needed by 21 st century learner. Unfortunately, Indonesian students still has low literacy skill. To overcome the problem, Kemendikbud released a regulation written in Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 about Character Education. On the six steps to build students’ fullest potential, students need to spend 15 minutes daily to read. On the other hand, literacy is also imbedded into the 2013 revised curriculum. There are three goals of the curriculum: character, competence and literacy. Literacy in that curriculum document is interpreted as how to implement core skills in daily activities. Teachers are tasked to implement it. Writingpreneurship program (PPW) is one of ways that can be used to build students’ literacy. Through collaboration of several subjects, student can produce research paper which can be published in the form of books or other product. The books will be a compilation of types papers related to Indonesian Language materials in grade 7, such as procedural writing, observation report writing, descriptive writing and poetic writing. PPW programme is based on Project Based Learning model. In its application, PPW used Learning Chain steps. They are 3DsE: Discover, Design, Do and Evaluate. Outcome of writingpreneurship is book or product which will be presented in front of a group of examiners consist of the collaborative teachers, principal and board member. Keywords: writingpreneurship learning programme, literature, project based learning

Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

62 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Program Pembelajaran Writingpreneurship Sebagai SalahSatu Cara dalam Menerapkan Literasi di Sekolah

Keke Taruli AritonangE-mail: [email protected]

SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta

Opini

SAbstrak

alah satu keterampilan pembelajaran diabad 21 yang harus dikuasai peserta didik adalahketerampilan berliterasi. Akan tetapi keterampilan berliterasi peserta didik di Indonesiamasih perlu ditingkatkan. Untuk mengatasi hal tersebut telah keluar Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penum-

buhan Budi Pekerti. Selain itu literasi juga dimasukkan dalam kurikulum 2013 revisi 2017 danterdapat tiga hal yang harus dicapai, yaitu: karakter, kompetensi, dan literasi. Literasi yang dimaksuddalam kurikulum tersebut adalah bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari dan gurulah yang harus menerapkan keterampilan literasi. Program PembelajaranWritingpreneurship (PPW) merupakan salah satu cara yang tepat menerapkan literasi. Melalui kolabo-rasi berbagai mata pelajaran akan menghasilkan karya tulis yang dapat dipublikasikan dalambentuk buku. Buku tersebut merupakan kumpulan teks-teks yang terdapat dalam materi bahasaIndonesia kelas 7, yaitu laporan hasil observasi, teks prosedur, teks deskripsi, dan teks puisi. Modelpembelajaran PPW menggunakan modelProject Based Learning yang disingkat PBL. Dalam PPWmenggunakan tahapan Learning Chain – 3DsE, yaitu: Discover, Design, Do, dan Evaluate. Hasil proyekwritingpreneurship berupa buku dan produk yang dipersentasikan siswa dihadapan tim penguji.

Kata-kata kunci: program pembelajaran writingpreneurship, literasi, project based learning

Writingpreneurship Learning Programme as an Alternative Way to Implement Literacy in SchoolAbstract

Literacy is one of the skills needed by 21st century learner. Unfortunately, Indonesian students still has lowliteracy skill. To overcome the problem, Kemendikbud released a regulation written in Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 about Character Education. On thesix steps to build students’ fullest potential, students need to spend 15 minutes daily to read. On the otherhand, literacy is also imbedded into the 2013 revised curriculum. There are three goals of the curriculum:character, competence and literacy. Literacy in that curriculum document is interpreted as how to implementcore skills in daily activities. Teachers are tasked to implement it. Writingpreneurship program (PPW) is oneof ways that can be used to build students’ literacy. Through collaboration of several subjects, student canproduce research paper which can be published in the form of books or other product. The books will be acompilation of types papers related to Indonesian Language materials in grade 7, such as procedural writing,observation report writing, descriptive writing and poetic writing. PPW programme is based on ProjectBased Learning model. In its application, PPW used Learning Chain steps. They are 3DsE: Discover, Design,Do and Evaluate. Outcome of writingpreneurship is book or product which will be presented in front of agroup of examiners consist of the collaborative teachers, principal and board member.

Keywords: writingpreneurship learning programme, literature, project based learning

Page 2: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

63Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Pendahuluan

Salah satu keterampilan pembelajaran diabad21 yang harus dikuasai oleh peserta didik adalahketerampilan berliterasi. Literasi yang harusdikuasai peserta didik berkaitan erat dengantuntutan keterampilan membaca dan menulisyang berujung pada kemampuan memahamiinformasi secara analitis, kritis, dan reflektif.

Dalam buku Panduan Gerakan LiterasiSekolah di Sekolah Menengah Pertama, bahwapembelajaran di sekolah belum mampumewujudkan kemampuan berliterasi pesertadidik. Pada tingkat sekolah menengah (usia 15tahun) pemahaman membaca peserta didikIndonesia (selain matematika dan sains) diujioleh Organisasi untuk Kerja Sama danPembangunan Ekonomi (OECD – Organizationfor Economic Cooperation and Development) dalamProgramme for International Student Assessment(PISA) (Kemendikbud, 2016: 1).

PISA 2009 menunjukkan peserta didikIndonesia berada pada peringkat ke-57 denganskor 396 (skor rata-rata OECD 493), sedangkanPISA 2012 menunjukkan peserta didik Indonesiaberada pada peringkat ke-64 dengan skor 396(skor rata-rata OECD 496) (OECD, 2013).Sebanyak 65 negara berpartisipasi dalam PISA2009 dan 2012. Dari kedua hasil ini dapatdikatakan bahwa praktik pendidikan yangdilaksanakan di sekolah belum memperlihatkanfungsi sekolah sebagai organisasi pembelajaranyang berupaya menjadikan semua warganyamenjadi terampil membaca untuk mendukungmereka sebagai pembelajar sepanjang hayat(Kemendikbud, 2016: 1).

Berdasarkan rendahnya literasi pesertadidik Indonesia, Kementerian Pendidikan danKebudayaan mengeluarkan Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentangPenumbuhan Budi Pekerti. Pada gerakan keenammengembangkan potensi diri peserta didiksecara utuh, dengan cara mewajibkan siswauntuk membaca selama 15 menit setiap hari.Melalui buku yang dibaca, minat dan bakatsiswa akan tumbuh dengan sendirinya.

Pada Kompas, 22 Agustus 2015 terdapat dihalaman 11, bahwa Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikandan Kebudayaan meluncurkan Gerakan LiterasiSekolah (GLS). Program ini bertujuan untukmembiasakan dan memotivasi siswa agar maumembaca dan menulis. Dalam jangka panjang,diharapkan anak-anak mempunyai kemampuanliterasi tinggi sekaligus berbudi pekerti yang baik(Aritonang, 2017:3).

Literasi berhubungan erat dengan membacadan menulis. Membaca dan menulis bagian daribahasa atau linguistik. Menurut Armstrong(2002:20), ada tujuh jenis kecerdasan, yaitukecerdasan linguistik (kecerdasan dalammengolah kata), kecerdasan logis-matematis,kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerda-san kinestetik-jasmani, kecerdasan antarpribadi,dan kecerdasan intrapribadi. Dari ketujuhkecerdasan itu, kecerdasan linguistik merupakankecerdasan yang paling universal dalam teorikecerdasan ganda. Dalam kebuda-yaan Amerika,kebudayaan berbahasa termasuk urutankecerdasan yang amat dihargai, sama halnyadengan pemikiran logis-matematis. Sayangnyapendidikan di Indonesia belum menerapkan halyang demikian. Pemerintah maupun masyarakatcenderung mengatakan ilmu bahasa maupunilmu sosial tidak penting alias nomor dua setelahilmu matematika dan sains (Aritonang, 2017:13).

Komponen kecerdasan linguistik yangpaling penting adalah kemampuan mengguna-kan bahasa untuk mencapai sasaran praktis(pragmatika). Dengan berbagai tujuan sepertikecerdasan linguistik untuk menarik pengikutbaru, untuk menghibur, untuk mengajar, untukmembangkitkan inspirasi, dan untuk menyakin-kan. Bahasa yang digunakan mungkin tidakterlalu menakjubkan atau kelas satu, tetapitujuan ke mana bahasa itu dibengkokkan untukmeningkatkan atau sekurang-kurangnya,mengubah kehidupan dengan suatu cara yangdapat dirasakan, inilah betapa pentingnyabelajar membaca dan menulis (Armstrong,2002:21).

Dalam buku Panduan Gerakan LiterasiSekolah di Sekolah Menengah Pertama yangditerbitkan oleh Direktorat Jenderal PendidikanDasar dan Menengah Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, Tahun 2016, pada halaman 2terdapat pengertian dan tujuan dariliterasi.Pengertian literasi sekolah dalam konteks

Page 3: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

64 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah kemam-puan mengakses, memahami, dan mengguna-kan sesuatu secara cerdas melalui berbagaiaktivitas, antara lain membaca, melihat, menyi-mak, menulis, dan/atau berbicara. GLS merupa-kan sebuah upaya yang dilakukan secaramenyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagaiorganisasi pembelajaran yang warganya literatsepanjang hayat melalui pelibatan publik. Tujuanumum dari GLS adalah menumbuhkembangkanbudi pekerti peserta didik melalui pembudayaanekosistem literasi sekolah yang diwujudkandalam Gerakan Literasi Sekolah agar merekamenjadi pembelajar sepanjang hayat(Kemendikbud, 2016 : 2).

Gerakan literasi sekolah tidak saja terdapatdalam Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan, namun literasi juga dimasukkandalam kurikulum 2013 revisi 2017. Terdapat tigahal yang harus dicapai oleh kurikulum tersebut,yaitu: karakter, kompetensi, dan literasi(Harosid, 2017 : 3).

Literasi yang dimaksud dalam kurikulumtersebut bagaimana menerapkan keterampilaninti untuk kegiatan sehari-hari (Harosid, 2017 :4). Berdasarkan hal ini, gurulah yang harusmenerapkan keterampilan literasi, sebab gurulahyang berhadapan langsung dengan siswa dikelas dalam kegiatan sehari-harinya. Gurumemiliki peran sentral dan strategis bagi setiappembaharuan pendidikan, salah satunyabagaimana menerapkan keterampilan intimelalui literasi yang dihubungkan dengan matapelajaran yang diajarkannya. Menurut (Doni K,2007:231), berhasil tidaknya pembaharuandalam pendidikan, baik di tingkat nasionalmaupun di tingkat lokal, sangat tergantung padainterpretasi para guru terhadap kebijakanpembaharuan tersebut dalam pengajaran dikelas. Pembaharuan kurikulum di tingkatnasional, tidak akan efektif jika para guru tidakpernah menerapkannya di dalam kelas.

Ada lima komponen literasi yang terdapatdalam kurikulum 2013 revisi 2017, yaitu:Pertama, literasi dasar yaitu kemampuanmendengarkan, berbicara, membaca, menulis,dan menghitung (counting) berkaitan dengankemampuan analisis untuk memperhitungkan(calculating), mempersepsikan informasi(perceiving), mengomunikasikan, serta menggam-

barkan informasi (drawing) berdasarkanpemahaman dan pengambilan kesimpulanpribadi. Kedua, literasi perpustakaan, yaitukemampuan pemahaman cara membedakanbacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksireferensi dan periodikal, memahami DeweyDecimal System sebagai klasifikasi pengetahuanyang memudahkan dalam menggunakanperpustakaan, memahami penggunaan katalogdan pengindeksan, hingga memiliki pengetahu-an dalam memahami informasi ketika sedangmenyelesaikan sebuah tulisan, penelitian,pekerjaan, atau mengatasi masalah. Ketiga,literasi media, yaitu kemampuan untukmengetahui berbagai bentuk media yang berbeda,seperti media cetak, media elektronik (mediaradio, media televisi), media digital (mediainternet), dan memahami tujuan penggunaan-nya. Keempat , literasi teknologi, yaitukemampuan memahami kelengkapan teknologi,kemampuan dalam memahami teknologi untukmencetak, mempresentasikan, mengaksesinternet, kemampuan menggunakan komputer,dan pemahaman yang baik dalam mengelolainformasi yang dibutuhkan masyarakat. Kelimaliterasi visual yaitu kemampuan memanfaatkanmateri visual dan audiovisual secara kritis danbermartabat juga kemampuan menafsirkanmateri visual baik dalam bentuk cetak, auditori,maupun digital atau perpaduannya (teksmultimodal).

Berkaitan dengan lima komponen literasi diatas, kerangka pengembangan kurikulumBahasa Indonesia yang terdapat dalam SilabusMata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTsadalah sebagai berikut.1. Pengembangan kompetensi kurikulum

Bahasa Indonesia ditekankan padakemampuan mendengarkan, membaca,memirsa (viewing), berbicara, dan menulis.Pengembangan kemampuan tersebutdilakukan melalui berbagai teks. Kegiatankomunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan,atau multimodal (teks yang menggabung-kan bahasa dan cara/media komunikasilainnya seperti visual, bunyi, atau lisansebagaimana disajikan dalam film ataupenyajian komputer);

2. Kompetensi dasar yang dikembangkandalam pembelajaran bahasa Indonesia

Page 4: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

65Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

dimaksudkan untuk mengembangkankemampuan peserta didik dalam men-dengarkan, membaca, memirsa (viewing),berbicara, dan menulis. Untuk mencapaikompetensi tersebut peserta didik melaku-kan kegiatan berbahasa dan bersastramelalui aktivitas lisan dan tulis, cetak danelektronik, laman tiga dimensi, serta citravisual lain;

3. Lingkup materi mata pelajaran bahasaIndonesia kelas I-XII merupakanpenjabaran 3 lingkup materi: bahasa, sastra,dan literasi;

4. Lingkup materi bahasa mencakup pengenal-an variasi bahasa sebagai bagian darimasyarakat Indonesia yang multilingual,bahasa untuk interaksi (bahasa yangdigunakan seseorang berbeda sesuai latarsosial dan hubungan sosial (pesertakomunikasi), aksen, gaya bahasa, penggu-naan idiom (sebagai bagian dari identitassosial dan personal, struktur dan organisasiteks (teks terstruktur untuk tujuan tertentu,bagaimana bahasa digunakan untukmenciptakan teks agar kohesif, tingkatkerumitan teks dan topik, pola dan ciri-cirikebahasaannya, berteks secara tepatdengan menggunakan kata, kalimat,paragraf secara efektif);

5. Lingkup materi sastra mencakup pembahas-an konteks sastra, tanggapan terhadapkarya sastra, menilai karya sastra, danmenciptakan karya sastra; dan

6. Lingkup materi literasi mencakup teks dalamkonteks, berinteraksi dengan orang lain,menafsirkan, menganalisis, mengevaluasiteks, dan mencipta teks(KementerianPendidikan dan Kebudayaan, 2016:4).Adapun kompetensi lulusan setelah

mempelajari bahasa Indonesia di PendidikanDasar dan Menengah, ditekankan pada kemam-puan mendengarkan, membaca, memirsa(viewing), berbicara, dan menulis. Pengembang-an kemampuan tersebut dilakukan melaluimedia teks (Kementerian Pendidikan danKebudayaan, 2016 : 3).

Berdasarkan hal di atas, dalam upayamenerapkan keterampilan berliterasi dalamkegiatan inti, sebagai guru mengajar mata pelaja-

ran bahasa Indonesia, penulis ingin memapar-kan hasil pembelajaran yang telah dilakukandalam menerapkan literasi yaitu melaluiProgram Pembelajaran Writingpreneurship.

Bahasa Indonesia adalah mata pelajaranyang menjadi sentral dalam pembelajaranwritingpreneurship, berdasarkan enamkerangka pengembangan kurikulum bahasaIndonesia dan kompetensi setelah mempelajaribahasa Indonesia yang telah disebutkan di atas.Selain hal di atas tujuan akhir dari proyekpembelajaran writingpreneurship akanmenghasilkan buku dan karya tulis yang berisikumpulan teks sesuai dengan kurikulum 2013mata pelajaran bahasa Indonesia.

Program Pembelajaran Writingpreneurshipmerupakan salah satu cara yang tepat dalammenerapkan literasi melalui berbagai matapelajaran yang menjadi inti dalam kegiatansehari-hari di sekolah. Untuk itu perlu disusuntahap-tahap pembelajaran writingpreneurshipyang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.

Pembahasan

Program Pembelajaran WritingpreneurshipProgram Pembelajaran Writingpreneurship(PPW) merupakan program yang dilaksanakandi SMPK 1 PENABUR Jakarta. Selain itu,program tersebut untuk menjalankan visi danmisi sekolah, yaitu “Sekolah yang dapatmembentuk pribadi Kristiani, berilmu tinggi, danberjiwa entrepreneur”. Jadi sekolah yang bercirikhas program pembelajaran entrepreneurship.

Untuk mengimplementasikan programpembelajaran entrepreneurship tersebut yangdilakukan adalah setiap guru membuat proyekpembelajaran entrepreneurship yangdiintegrasikan dalam materi pembelajaran.

Mulai tahun pelajaran 2015 – 2016,penulismengusulkan khusus kelas tujuh pembelajaranentrepreneurship dengan tema besar yaituProgram Pembelajaran Writingpreneurship. Haltersebut juga sesuai dengan gerakan literasisekolah yang telah dicanangkan dalamPeraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Page 5: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

66 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Menurut Ciputra (2009:57), untukmenciptakan manusia Indonesia yang memilikispirit entrepreneur adalah dengan pendidikanentrepreneurship. Pendidikan entrepreneurmemahami sosok entrepreneur sebagai seorangyang mempunyai ‘spirit atau mindset inovatif’ dandidukung dengan kemampuan tertentu dibidangnya. Contoh spirit dan mindset untukberinovasi di bidang Information and Technology(IT), maka orang yang memiliki keahlian dibidang IT disebut menjadi technopreneur. Bilaspirit dan mindset dikontekskan dalam bidangsosial, maka menjadi social entrepreneur. Bila dibidang pemerintahan, menjadi governmententreprenur (Pebruanto, 2009).

Berdasarkan hal di atas maka pengertianwritingpreneurship mengacu pada pendidikanentrepreneur yang memahami sosokentrepreneur sebagai seorang yang mempunyaispirit atau mindset inovatif dan didukungdengan kemampuan tertentu di bidangnya. Jadi,writingpreneur adalah seseorang yang memilikikeahlian dibidang tulis-menulis

Ada beberapa alasan mengapa penulismemilih program pembelajaran writing-preneurship yang diterapkan pada jenjang SMP,sebagai salah satu upaya membudayakanpendidikan entrepreneurship serta mendidiksiswa agar menjadi manusia entrepreneur .

Writing (menulis) adalah salah satu dariempat keterampilan berbahasa yang terdapatdalam kurikulum dan berperan penting dalamdunia pendidikan. Menulis juga merupakansalah satu skills pembelajaran diabad 21 ini.Menurut Marion van Horne, menulismerupakan alat utama untuk kita belajar.Menulis bukan hanya cerita yang dikodekan danditempatkan pada selembar kertas tetapimerupakan ide-ide, kearifan, dan inspirasi yangdiringkas dan ditempatkan ke dalam bentukyang dapat dibaca (Aritonang, 2017:18).

Menulis ialah menurunkan ataumelukiskan lambang-lambang grafik yangmenggambarkan suatu bahasa yang dipahamioleh seseorang. Orang lain dapat membacalambang-lambang grafik tersebut jika orang itumemahami bahasa dan gambaran grafiktersebut. Gambaran grafik yang dimaksudmenulis bukan huruf-huruf dalam poster ataumembuat karya-karya kaligrafi yang artistik

sifatnya. Menulis di sini dimaksudkan sebagaikemampuan seseorang untuk mengungkapkanide, pikiran, pengetahuan, ilmu, danpengalaman-pengalaman hidupnya dalambahasa tulis yang jelas, tuntun, ekspresif, enakdibaca dan dipahami orang lain. Menurutdefinisi Akademi Kepengarangan, dalamWidyamartaya, 1990, menulis dapat dipahamisebagai “keseluruhan rangkaian kegiatanseseorang mengungkapkan gagasan danmenyampaikannya melalui bahasa tulis kepadapembaca untuk dipahami tepat seperti yangdimaksudkan oleh penulis”.Dalam bukuTarigan (1985), pada prinsipnya fungsi utamadari sebuah tulisan adalah sebagai alatkomunikasi yang tidak langsung. Menulissangat penting bagi pendidikan karenamemudahkan para pelajar berpikir. Juga dapatmenolong kita berpikir kritis. Menurut Morsey,keterampilan menulis sangat dibutuhkan dalamkehidupan modern saat ini. Keterampilanmenulis merupakan suatu ciri dari orang yangterpelajar atau bangsa yang terpelajar(Aritonang, 2017: 16).

Sehubungan dengan hal itu, kegiatanmenulis dapat dilakukan dengan baik oleh orangyang dapat menyusun pikirannya danmengutarakannya dengan jelas. Kejelasan initergantung pada pikiran, organisasi, pemakaiankata-kata, dan struktur kalimat serta menuntutlatihan yang cukup, teratur, dan pendidikanyang terprogram.Menurut Peck dan Schulz,program kegiatan menulis yang diselenggara-kan di sekolah sangat penting karena untukmencapai tujuan berikut.a. Membantu peserta didik memahami

bagaimana caranya mengekspresikan idesecara tertulis, dapat melayani mereka,dengan jalan menciptakan situasi-situasi didalam kelas yang jelas memerlukan karyatulis dan kegiatan menulis.

b. Mendorong peserta didik mengekspresikandiri mereka secara bebas dalam tulisan.

c. Mengajar peserta didik menggunakan ben-tuk yang tepat dan serasi dalam ekspresitulis.

d. Mengembangkan pertumbuhan bertahapdalam menulis dengan cara membantupeserta didik menulis sejumlah maksuddengan sejumlah cara dengan penuh

Page 6: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

67Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

keyakinan pada diri sendiri secarabebas(Aritonang, 2017: 18).Dalam silabus mata pelajaran bahasa

Indonesia SMP/MTs, Kurikulum 2013, termuatbahwa terkait dengan konsep literasi, diartikansebagai kemampuan seorang peserta didikdalam menulis dan membaca. Kemampuanberliterasi merupakan bentuk integrasi darikemampuan menyimak, mewicara, membaca,menulis, dan berpikir kritis. Adapun dalampengembangannya literasi merupakan upayapeningkatan kemampuan membaca danmenulis peserta didik yang berhubungandengan keberhasilannya dalam meraih prestasiakademis. Hal itu ditandai dengan kegemarandan kemampuannya dalam membaca maknatersurat dan tersirat, kemampuan menulis secarabenar dan jelas; serta dapat mengembangakankemampuannya itu melalalui berbagai kegiatansehari-hari di sekolah, bermasyarakat, ataupundi dunia kerja nantinya (KementerianPendidikan dan Kebudayaan, 2016:2).

Definisi entrepreneur, menurut Ciputra(2009:93), menitikberatkan pada pemanfaatanpeluang, sehingga dapat disimpulkan bahwauntuk menjalankan entrepreneurship tidakharus memiliki modal yang besar. Karakter yangwajib dimiliki oleh seorang calon entrepreneurantara lain adalah kreatif dan inovatif sertamampu mengorganisasi dengan baik danmemiliki komitmen yang tinggi. Apabila budayakeentrepreneuran sudah tumbuh danpendidikan keentrepreneuran sudah berjalan,akan lahir ragam entrepreneur bidang di luarbisnis yang akan memperkaya pembangunanIndonesia. Adapun ragam entrepreneur menurutCiputra (2011:149) sesuai Tabel 1.

Berdasarkan pentingnya menulis yang telahdisebutkan di atas dan agar tercapainya literasiyang termuat dalam silabus tersebut, itulahpentingnya membuat Program PembelajaranWritingpreneurship.

Adapun lingkup materi mata pelajaranbahasa Indonesia kelas I-XII merupakanpenjabaran 3 lingkup materi: bahasa, sastra, danliterasi. Lingkup materi bahasa mencakup teksterstruktur untuk tujuan tertentu, bagaimanabahasa digunakan untuk menciptakan teks agarkohesif, tingkat kerumitan teks dan topik, pola

dan ciri-ciri kebahasaannya, berteks secara tepatdengan menggunakan kata, kalimat, paragrafsecara efektif. Lingkup materi sastra mencakuppembahasan konteks sastra, tanggapan terha-dap karya sastra, menilai karya sastra, danmenciptakan karya sastra. Lingkup materiliterasi mencakup teks dalam konteks,berinteraksi dengan orang lain, menafsirkan,menganalisis, mengevaluasi teks,dan menciptateks (Kemendikbud, 2016:4).

Berdasarkan tiga lingkup materi matapelajaran bahasa Indonesia di atas, dalamprogram pembelajaran writingpreneurship,peserta didik diharapkan menciptakan berbagaiteks sesuai dengan tema yang telah ditetapkan.Materi bahasa peserta didik akan menciptakanteks prosedur, teks deskripsi, dan teks laporanhasil observasi. Materi sastra peserta didik akanmenciptakan teks puisi. Materi literasi yaitu teks-teks yang telah dihasilkan oleh peserta didikdipublikasikan dalam bentuk buku dan karyatulis.

Konsep dan Implementasi ProgramPembelajaran WritingpreneurshipKonsep PPW dibangun berdasarkan mindsetketiga dari kurikulum 2013, yaitu mengembang-

Tabel 1:Ragam Bidang Entrepreneur

Bidang Contoh yang DapatDilakukan

BusinessEntrepreneur

Mengubah tanah keringkerontang menjadi sebuahkota mandiri yang sukses.

AcademicEntrepreneur

Mengubah sekolah yang"miskin" menjadi sekolahyang sukses dan mampumenjadi donor.

GovernmentEntrepreneur

Mengubah daerahterbelakang menjadi daerahyang sejahtera.

SocialEntrepreneur

Mengubah komunitas"sampah" masyarakatmenjadi komunitas yangproduktif

Page 7: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

68 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

kan keterampilan menalar, mengkomunikasi-kan, dan mencipta. Kurikulum tersebut akan di-anggap berhasil apabila para lulusannya memi-liki kemampuan menalar/menganalisis,mengkomunikasikan, dan mencipta. Mindsettersebut berdasarkan Badan Standar NasionalPendidikan (BSNP) Tahun 2010 (Yani, 2014:73).Gambaran ideal manusia Indonesia yang akandiciptakan oleh Kurikulum 2013, dikutip dari“21 stCentury Partnership Learning Frameeork”,yaitu sesuai Gambar 1, yang menyatakan,pengua-saan pengetahuan sebagai coresubjectstidaklah cukup. Pada abad 21, setiaporang, tak terkecuali guru maupun siswa,dituntut untuk memiliki kemampuan kreatif dankritis, memiliki karakter yang kuat (bertanggungjawab, sosial, toleran, produktif, adaptif, danpercaya diri), serta didukung oleh kemampuandalam memanfaatkan informasi dan berkomuni-kasi. Berdasarkan kerangka Kompetensi Manusiaabad 21, konsep program pembelajaranwritingpreneurship menuntut peserta didikmemiliki kemampuan menalar, kemampuanmengkomunikasikan dan berkolaborasi, sertakemampuan mencipta (Yani, 2014:74). Ketiga haltersebut dijelaskan sebagai berikut.

Kemampuan MenalarKonsep Program Pembelajaran writing-preneurship sebaiknya dikhususkan bagipeserta didik jenjang Sekolah MenengahPertama maupun Menengah Atas. Menurut teoriPiaget, (Kemendiknas, 2010:28), usia 11 sampai15 tahun termasuk dalam tahapan operasionalformal. Tahapan tersebut adalah periode terakhirperkembangan kognitif yang dimulai dari usiasebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjutsampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalahdiperolehnya kemampuan untuk berpikir secaraabstrak, menalar secara logis, dan menarikkesimpulan dari informasi yang tersedia. Usiatersebut juga menandai masuknya ke duniadewasa secara fisiologis, kognitif, penalaranmoral, perkembangan psikoseksual, danperkembangan sosial.

Pendapat Pieget di atas sangat sesuaidengan kerangka pertama yaitu peserta didikdituntun untuk memiliki kemampuan dalamberpikir kritis, terutama dalam pemecehanmasalah. Melalui program pembelajaranwritingpreneurship, peserta didik dituntutmemiliki kematangan dalam berpikir dan

Gambar 1:Kerangka kompetensi manusia abad 21(Sumber: BSNP, 2010, dalam Buku Mindset Kurikulum 2013, Tahun 2014:75)

Page 8: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

69Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

bertindak, sehingga tahap-tahap pembelajaranwritingpreneurship dapat dilakukan denganbaik sesuai dengan usia siswa.

Kemampuan Mengkomunikasikan danBerkolaborasiProgram pembelajaran writingpreneurshipdisekolah penulis khususkan untuk kelas 7.Dilakukan secara berkelompok. Proyek inijugagabungan dari berbagai mata pelajaran.Dengan adanya gabungan mata pelajaran itumeringankan tugas peserta didik.

Ketika peserta didik melakukan proyekwritingpreneurship siswa dituntun untukmampu bekerja sama dengan baik antar anggotakelompok sehingga proyek tersebut dapattercapai dengan baik. Peserta didik juga harusmemiliki kemampuan dalam berkomunikasiuntuk mempresentasikan hasil proyeknyaberupa buku kumpulan berbagai teks ataupunproduk-produk lainnya dihadapan gurumaupun orang lain. Peserta didik juga dapatmelihat makna dari materi pembelajaranberperan sebagai sarana atau alat untuk berbagiinspirasi bagi sesama melalui teks-teks yangdiciptakan.

Selain itu, program pembelajaran writing-preneurship diintegrasikan dengan mengguna-kan kolaborasi mata pelajaran, memiliki berbagaikeuntungan, yaitu dengan adanya gabunganmata pelajaran ada banyak guru yang bekerjasama sehingga proyek writingpreneurship dapatberjalan dengan baik, sesuai dengan tujuan yangakan dicapai. Pembelajaran writingpreneurshipmemerlukan banyak guru sebagai mentor bagipeserta didik dan memberikan masukan sesuaidengan ilmu yang dimiliki oleh guru. Selain itu,peserta didik juga akan memahami bahwamateri pembelajar-an writingpreneurshipmerupakan gabungan mata pelajaran yang satudengan yang lainnya dapat saling berhubungan.

Kemampuan MenciptaKonsep PPW mengharuskan peserta didikmemiliki kemampuan mencipta. Adapun Teks-teks yang akan diciptakan oleh peserta didikberdasarkan silabus mata pelajaran bahasaIndonesia kelas 7. Teks-teks tersebut berkola-borasi dengan berbagai mata pelajaran dan

disesuaikan dengan kompetensi dasar (KD)yang mendukung teks tersebut.

Kolaborasi mata pelajaran bahasa Inggris,dan IPS akan menghasilkan buku teks prosedurdengan tema: My Culture, My Identity. Kolaborasimata pelajaran bahasa Indonesia, Seni Budaya(seni rupa), dan IPS akan menghasilkan bukuteks deskripsi dengan tema: Indahnya AlamIndonesia. Kolaborasi mata pelajaran bahasaIndonesia, Pendidikan Agama Kristen, dan IPA(Biologi) akan menghasilkan karya tulis berupateks prosedur dengan tema: Lingkungan Bersih,Hidupku Sehat. Kolaborasi mata pelajaranbahasa Indonesia, PPKn, dan IPS akanmenghasilkan buku teks puisi dengan tema :Saya Indonesia Saya Pancasila. Kolaborasi matapelajaran IPA (Fisika) dan bahasa Indonesiaakan menghasilkan karya tulis berupa tekslaporan hasil observasi dengan tema : PerubahanFisika dan Perubahan Kimia.

Sebelum menghasilkan teks-teks tersebut,peserta didik dituntut untuk memilikikemampuan mengakses, memahami, danmenggunakan sesuatu secara cerdas melaluiberbagai aktivitas, antara lain membaca berbagaibuku yang berhubungan dengan tema, melihatsecara langsung hal-hal yang berhubungandengan tema yang akan ditulis atau melaluimedia elektronik, menyimak penjelasan dari guruataupun para mentor tentang hal-hal yangberhubungan dengan tema yang akan ditulis,menulis sesuai dengan tema yang telahditentukan, dan/atau berbicara dalam hal inipara peserta didik akan mempresentasikan hasildari teks yang mereka tulis.

PPW senantiasa dilakukan dalamkelompok-kelompok kecil di dalam kelas. Satukelompok dapat terdiri dari beberapa siswa.Tujuannya untuk memotivasi dan melatihpeserta didik agar dapat belajar secarakolaboratif dan koopera-tif. Hal yang samaditerapkan juga untuk guru, sehingga ProgramPembelajaran Writingpre-neurship yang dibuatmerupakan kolabo-rasi dari dua mata pelajaranatau lebih. Bersikap kolaboratif dan kooperatifmerupakan bagian dari lifeskills (keterampilanhidup) yang hendak dilatihkan kepada pesertadidik sejak dini. Kedua keterampilan inimerupakan bagian dari kecakapan hidup abad21 (21st Century Skills) yang sangat perlu dimiliki

Page 9: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

70 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

oleh peserta didik pada masakini(Mudarwan, 2017:65).

Kegiatan pembelajarantidak berhenti pada tahapevaluasi yang berisi tes atauujian saja, namun dapat diting-katkan sampai pada tahapanmencipta (creating) dari takso-nomi Bloom edisi revisi olehLorin W. Anderson dan DavidR. Krathwhol (2002). Terdapatenam kemampuan yang kemu-dian dikategorikan dalam 2(dua) kelompok besar, yaituLower Order Thinking Skills(LOTS) dan Higher OrderThinking Skills (HOTS).Pembagian kemampuan sesuaiyang terlihat pada Tabel 2.

Dalam PPW, project kelompok peserta didikharus diarahkan sampai pada tahapan tertinggidari revisi taksonomi Bloom tersebut, yaituCreating atau mencipta yang berada dalamcakupan HOTS. Peserta didik diharapkanmampu menciptakan karya dari pemahaman-nya tentang konsep atau prinsip-prinsipkeilmuan (atau topik) yang sedang dipelajarinya.Tidak cukup sampai pada ulangan harian, UjianSekolah (US) dan Ujian Nasional (UN) yanghanya sampai pada tahap Remembering danUnderstanding (yang merupakan LOTS) untukmenyatakan bahwa peserta didik sudahmenguasai konsep keilmuan tertentu. karenaumumnya yang diuji hanya aspek kognitif saja.Sejatinya peserta didik harus diarahkan sampaipada tahapan creating (mencipta) sebagai“bukti” pemahamannya tentang konsep danprinsip keilmuan tersebut. Tahap creating

Tabel 2: Lower Order Thinking Skills (LOTS)dan Higher Order Thinking Skills (HOTS)

LOTS HOTS

- Pengetahuan(Remembering)

- Analisa(Analyzing)

- Pemahaman(Understanding)

- Evaluasi(Evaluating)

mencakup bukan saja aspek kognitif, melainkandi dalamnya sudah mencakup aspek sikap(afektif) dan juga keterampilan (psikomotorik).Tahap creating tersebut sangat penting dansangat perlu dilatihkan kepada setiap pesertadidik agar menjadi habit (Mudarwan, 2017:66).

Langkah-Langkah ProgramPembelajaran Writingpreneurship

Langkah pertama: Tim guru menganalisis KIdan KD yang sesuai dengan PPWTim guru yang telah dibentuk bersama-samamenganalisis KI dan KD dari berbagai matapelajaran yang akan digunakan dalampembelajaran writingpreneurship. Hal inidilakukan untuk menentukan tema yang sesuaidengan KD setiap mata pelajaran yang akanberkolaborasi. PPW khusus tahun pelajaran2017-2018 ada lima tema. Adapun kolaborasimata pelajaran, tema, dan proyek yang akandilakukan oleh peserta didik sesuai Tabel 3. Padapembelajaran writingpreneurship gurumembagi kelompok kerja. Sebaiknya setiapkelompok terdiri dari 6 sampai 8 orang.Berdasarkan kelima tema di atas peserta didikakan dibagi menjadi lima kelompok dalam setiapkelas. Setiap peserta didik dalam anggotakelompok wajib menulis satu atau dua tekstulisan sesuai dengan tema yang didapat. Setiapkelompok akan mendapatkan satu temaberdasarkan undian. Setiap kelompok didam-

Gambar 2:Taksonomi Bloom edisi Revisi oleh Lorin W. Anderson danDavid R. Krathwhol (2002) (Sumber:Buku Panduan ProgramEntrepreneurship BPK PENABUR Jakarta, 2016)

Remembering

UnderstandingApplying

Analyzing

Creating

Evaluating

Low Order

Higher Order

Page 10: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

71Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

pingi satu mentor (guru) yang berfungsi meman-tau sampai sejauh mana proyek writingpre-neurship dilaksanakan peserta didik.

Langkah kedua: Membuat jadwal kegiatanpembelajaran writingpreneurshipPada langkah kedua tim guru yang tergabungdalam PPW membuat jadwal kerja. Hal inidilakukan agar proyek dapat berjalan sesuaidengan jadwal dan panduan yang sudah dibuat.

Jadwal kerja proyek writingpreneurshipwajib disosialisasikan oleh tim guru yangtergabung dalam PPW kepada peserta didik.

Langkah ketiga: Melaksanakan tahap-tahappembelajaran writingpreneurshipSalah satu model pendidikan yang dapatmengembangkan keterampilan menalar,mengomunikasikan, dan mencipta, yaitu modelpembelajaran Project Based Learning yang

Tabel 3:KI dan KD Mata Pelajaran, Tema, dan Proyek Pembelajaran WritingpreneurshipKelas 7

MataPelajaran Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Tema Statement of

Project

BahasaInggris

3. 4 Mengindentifikasi fungsisosial, struktur teks, danunsur kebahasaan teksinteraksi transaksional lisandan tulis yang melibatkantindakan memberi danmeminta informasi terkaitnama dan jumlah binatang,benda, dan bangunan publikyang dekat dengankehidupan siswa sehari-hari,sesuai dengan kontekspenggunaannya

4.4 Menyusun teksinteraksi transaksionallisan dan tulis sangatpendek dan sederhanayang melibatkan tindakanmemberi dan memintainformasi terkait namadan jumlah binatang,benda, dan bangunanpublik yang dekat dengankehidupan siswa sehari-hari, sesuai dengankonteks

MyCulture,My Identity

Menciptakanbarang-barangyang bergunayang memilikiinformasibudayaseputarwarisan Hindu- Buddha yangditampilkandalam bahasaInggris yangbenar

IPS 3.4Memahami berpikirkronologi, perubahan dankesinambungan dalamkehidupan bangsa Indonesiapada aspek politik, sosial,budaya, geografis, danpendidikan sejak masapraaksara sampai masaHindu, Buddha, dan Islam

4.4 Menyajikan hasilanalisis kronologi,perubahan dankesinambungan dalamkehidupan bangsaIndonesia pada aspekpolitik, sosial, budaya,geografis, dan pendidikansejak masa praaksarasampai masa Hindu,Buddha, dan Islam

PAK(Pendidik-an AgamaKristen)

3. 2 Mencari fakta yangberkaitan denganpemeliharaan Allah yangterus berlangsung bagimanusia dan alam

4.2 Melakukan berbagaiaktivitas yangmenunjukkan keterlibatanaktif dalam memeliharaalam dan lingkunganhidup

Lingkung-an Bersih,HidupkuSehat

Membuatrancangan/ma-ket sebuahkota yanglingkungannyabersih. Dankarya tulisberisi teksprosedur

IPA(Biologi)

3.8 Menganalisis terjadinyapencemaran lingkungan dandampaknya bagi ekosistem

4.8 Membuat tulisantentang gagasanpenyelesaian masalahpencemaran dilingkungannyaberdasarkan hasilpengamatan

Page 11: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

72 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

MataPelajaran Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Tema Statement of

Project

BahasaIndonesia

3.8 Menelaah struktur,kebahasaan, dan isi tekslaporan hasil observasi yangberupa buku pengetahuanyang dibaca ataudiperdengarkan

4.8 Menyajikan rangkum-an teks laporan hasilobservasi yang berupabuku pengetahuan secaralisan dan tulis denganmemperhatikan kaidahkebahasaan atau aspek lisan

PPKn 3. 1 Menganalisis prosesperumusan dan penetapanPancasila sebagai dasarNegara

4.1 Menyaji hasil analisisproses perumusan danpenetapan Pancasilasebagai dasar Negara

SayaIndonesiaSayaPancasila

Mengkampa-nyekan sayaIndonesia.Saya Pancasiladalam bentukbukukumpulan tekspusi

IPS 3.2 Menganalisis interaksisosial dalam ruang danpengaruhnya terhadapkehidupan sosial, ekonomi,dan budaya dalam nilai dannorma serta kelembagaansosial budaya

4.2 Menyajikan hasilanalisis tentang interaksisosial dalam ruang danpengaruhnya terhadapkehidupan sosial, ekono-mi, dan budaya dalamnilai dan norma sertakelembagaan sosial budaya

BahasaIndonesia

3.10 Menelaah struktur dankaidah kebahasaan puisirakyat (pantun, syair, danbentuk puisi rakyat setempat)yang dibaca dan didengar

4.10 Mengungkapkangagasan, perasaan, pesandalam bentuk puisi rakyatsecara lisan dan tulisdengan memperhatikanstruktur, rima, danpenggunaan bahasa

SeniBudaya(SeniRupa)

3. 1 Memahami unsur, prinsip,teknik dan prosedur meng-gambar flora, fauna dan alambenda dengan berbagai bahan

4.1 Menggambar flora,fauna dan alam benda

IndahnyaAlamIndonesia

Mendeskripsi-kan indahnyaflora dan faunaIndonesiadalam bentuklukisan dantulisan teksdeskripsi

IPS 3.1 Memahami konsep ruang(lokasi, distribusi, potensi,iklim, bentuk muka bumi,geologis, flora dan fauna) daninteraksi antarruang diIndonesia serta pengaruhnyaterhadap kehidupan manusiadalam aspek ekonomi, sosial,budaya, dan pendidikan

4.4 Menyajikan hasil tela-ah konsep (lokasi, distri-busi, potensi, iklim, bentukmuka bumi, geologis, floradan fauna) dan interaksiantarruang di Indonesia sertapengaruhnya terhadapkehidupan manusia dalamaspek ekonomi, sosial,budaya, dan pendidikan

IPA(Fisika)

3. 3 Menjelaskan konsepcampuran dan zat tunggal(unsur dan senyawa), sifatfisika dan kimia, perubahaanfisika dan kimia dalamkehidupan sehari-hari

4.3 Menyajikan hasilpenyelidikan atau karyatentang sifat larutan,perubahan fisika danperubahan kimia, ataupemisahan campuran

PerubahanFisika danPerubahanKimia

Melakukanpercobaan untukmenyelidikitentang sifatlarutan terhadapperubahanfisika dankimia .Hasilnya karyatulis berisiteks laporanhasil observasi

BahasaIndonesia

3.7 Mengindentifikasiinformasi dari teks laporanhasil observasi berupa bukupengetahuan yang dibacaatau diperdengarkan

4.7 Menyimpulkan isi tekslaporan hasil observasiyang berupa bukupengetahuan yang dibacadan di dengar

Page 12: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

73Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Tabel 4:Jadwal Kerja Proyek Pembelajaran Writingpreneurship Kelas VII SMPK 1 PENABUR TahunPelajaran 2017 - 2018

No Nama Kegiatan TanggalPelaksanaan Tim Guru

1. Pembagian kelompok kerja writingpreneurship 28 Juli 2017 Walikelas

2. Bagi Mentor untuk masing-masing kelompok

8 Agustus 2017 Keke danwali kelas

3. Menjelaskan materi tahap-tahap pembelajaranentrepreneurship (witingpreneurship) Keke

11 Agustus 2017

Keke

4. Pemberian materi masing-masing guru matapelajaran sesuai dengan tema :1.My Culture, My Identity2. Lingkungan Bersih, Hidupku Sehat3. Saya Indonesia Saya Pancasila4. Indahnya Alam Indonesia5. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

14 Agustus-29September 2017

Teamkolaborasiguru

5. Penyusunan proposal tahap Discover 1- 29 September 2017 Keke

6. Pengumpulan proposal tahap Discover 2 - Oktober 2017 Keke danwali kelas

7. Rapat para mentor tentang persetujuan proposaltahap Discover

6 Oktober 2017 Teamkolaborasiguru

8. Perbaiki proposal bagi yang belum memenuhisyarat

9 - 13 Oktober2017

Teamkolaborasiguru

9. Pengumpulan kembali perbaikan proposal tahapDiscover

17 Oktober 2017 Wali kelasVII dan Keke

10. Tahap Design: Pelaksanaan mendesain berbagiproduk dan tulisan sesuai dengan tema yangdipilih.

18 - 27 Oktober2017

Teamkolaborasiguru

11. Tahap Do: Proses pembuatan produk dan tulisansesuai dengan desain yang telah dibuat

27 Oktober -17November 2017

Teamkolaborasiguru

12. Tahap Do: Proses koreksi produk dan tulisan 17 -24 November2017

Teamkolaborasiguru

13. Tahap Do: Memperbaiki produk dan tulisan 24 November -8Desember 2017

Teamkolaborasiguru

Page 13: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

74 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

No Nama Kegiatan TanggalPelaksanaan

Tim Guru

14. Tahap Do: Pengumpulan produk dan tulisan dalambentuk buku

11 - 15 Desember2017

Wali kelasVII dan Keke

15. Tahap Do: Penyusunan laporan proyekwritingpreneurship dalam bentuk power point

8 - Januari 2018 Keke

16. Tahap Do: Pengumpulan laporan proyekwritingpreneurship lewat email dan buku

15 - 19 Januari2018

Wali kelasVII dan Keke

17. Tahap Evaluate :Latihan presentasi laporan proyekwritingpreneurship dan presentasi

Maret 2018 Team kolaborasiguru

18. Pameran dan presentasi Entrepreneurship(writingpreneurship)

Maret 2018 Panitia danwali kelas 7

disingkat PBL atau dikenal sebagai pembelajar-an berbasis proyek. Model PBL merupakansebuah model pembelajaran yang menggunakankegiatan berbasis proyek sebagai inti pembelajar-an. Untuk memudahkan proses PBL tersebut,bagian Kurikulum Evaluasi BPK PENABURJakarta telah menyusun Buku Panduan ProgramEntrepreneurship. Berdasarkan buku panduantersebut tahap-tahap pembelajaran writing-preneurship menggunakan diagram yangberbentuk siklus pembelajaran yang disebutsebagai Learning Chain – 3DsE sesuai Gambar 3.

Gambar 3:Diagram Learning Chain – 3DsE (Sumber:Buku Panduan Program EntrepreneurshipBPK PENABUR Jakarta, 2016)

Untuk melakukan proses pembelajaranyang berdasarkan Learning Chain - 3DsE, makaguru bertindak sebagai fasilitator sekaligusmentor bagi kelompok peserta didik. Kelompokperlu memahami dan menerapkan tahapanbelajar Learning Chain - 3DsE. Untukitu, guruharus menjelaskannya terlebih dahulu. Waktupelaksanan dimulai semester 1 siswa kelas 7.Pada semester 2 proyek tersebut diujikan. Waktupelaksanaan berdasarkan tahap-tahap LearningChain - 3DsE yang akan dijelaskan di bawah ini.

Tahap pertama: DiscoverDi dalam tahap ini peserta didik belajar denganmenggali dan menemukan berbagai fakta dankonsep (prinsip) keilmuan dari topik atau temayang sedang dipelajari. Termasuk di dalamtahapan Discover, yaitu explore, observe, get ideasdan fomulate. Guru berperan memberikan contohdan dorongan agar peserta didik dapat melaku-kan Explore (penggalian fakta dan data)sertaobserve (melakukan pengamatan), yaitu menggaliilmu selebar-lebarnya (horizontal) dan sedalam-dalamnya (vertical). Dalam tahap inipula gurumelontarkan pertanyaan-pertanyaan esensialatau suatu permasalahan, yang membutuhkanjawaban. Jawaban atas pertanyaan itulah yangkemudian akan mendorong siswa mendapatkanberbagai ide-ide unik (get ideas) dalam upayamencari solusi-solusi yang kreatif dan inovatifdalam proyek yang akan dibuatnya bersamadalam tim (kelompok). Bagian terakhir dari

Page 14: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

75Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

tahap discover adalah memformulasikanrencana kegiatan atau proyek yang akandilakukan (formulate).

Waktu yang digunakan selama dua bulan,mulai bulan Agustus sampai September. Semuaguru bidang studi yang terlibat dalam proyekPPW wajib menjelaskan materi sesuai dengantema yang telah dipilih oleh kelompok pesertadidik. Guru menjelaskan materi tersebut padajam mengajar guru tersebut dan guru harus dapatmengatur jadwal dengan baik.

Tahap kedua: DesignDi dalam tahap Design terdapat beberapa bagianyang saling terkait, yaitu: Develop, Plan, Estimatedan organize. Dari sekian banyak fakta, konsep(prinsip), serta ilmu pengetahuan yang telahdigali dalam tahap Discover, maka kelompokpeserta didik merumuskannya secara detailsebagai tanda pemahamannya yang dalam danluas tentang topik atau tema yang sedangdipelajarinya (Develop dan Plan) untuk meru-muskan secara detail proyek yang akan dilaku-kan. Rumusannya harus dilakukan secaratertulis dan dilengkapi dengan proposal proyek.Guru berperan sebagai mentor atau pelatih(coach) yang membimbing dan memberikanmasukan atau ide-ide agar proposal proyek yangdibuat kelompok siswa matang. Proposal proyekdilengkapi dengan perkiraan biaya yang akandiperlukan (estimate) serta organisasi sumberdaya manusianya (organize) yang akan bertindakmelakukan proyek pembelajaran tersebut.

Pada tahap design ini kelompok siswa diberiwaktu selama dua bulan, tepatnya Septembersampai Oktober. Mentor (guru) yang ditunjukterus menerus memantau dan menjalankankegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat padatahap desain ini.

Tahap ketiga: DoDalam tahap ini, kelompok siswa melakukanaksi (action) proyek yang telah dirumuskannyaserta mengkomunikasikan (communicate) hal-halyang terkait dengan proyek yang sedang dansudah dilakukannya kepada kelompok lain danjuga kepada guru pembimbing. Terkait denganproduk atau jasa yang dihasilkan (produce), makakegiatan tersebut harus mengaplikasikanberbagai standar yang berlaku (apply standard).Contoh, ketika proyek yang dilakukan adalah

membuat produk makanan olahan, maka produkmakanan yang dibuat itu dikerjakan denganstandar kebersihan, hygiene dan standar giziyang baik, sehingga menjamin produk yangdihasilkan itu bermanfaat dan berkualitas baik.Pada tahapan ini pula antar kelompok dapatsaling belajar dan berbagi ide atau inspirasiuntuk proyek-proyek pembelajaran berikutnya.

Waktu yang diberikan pada tahap iniselama dua bulan, tepatnya November sampaiDesember. Selainnya itu pada tahap do inikelompok peserta didik akan menyusun laporanproyek writingpreneurship dalam bentuk powerpoint yang akan digunakan dalam presentasi.Pengumpulan laporan tersebut dilakukan padabulan Januari.

Tahap keempat: EvaluatePada tahap ini peserta didik mempresentasikanhasil proyek pembelajaran writingpreneurship dijadwal khusus pada bulan Maret. Ada timpenilai dari guru dan kepala sekolah yang telahdibentuk untuk menguji proyek yang telahdilakukan peserta didik. Penilaian dilakukanuntuk membantu guru dalam mengukurketercapaian standar, berperan dalammengevaluasi kemajuan masing-masing pesertadidik, memberi umpan balik tentang tingkatpemahaman yang sudah dicapai peserta didik,membantu guru dalam menyusun strategipembelajaran berikutnya.

Pada tahapan ini juga peserta didikmembuat kesimpulan atas proyek pembelajaranyang telah dilakukan (summarize). Jugamelakukan refleksi (reflect) atas produk ataukarya yang sudah dibuatnya. Masukan dan saranjuga bisa didapatkan dari guru pembimbing danteman-temannya, baik dari kelompoknya sendirimaupun dari kelompok lainnya. Tujuan tahapanini adalah mendapatkan feedback yangmembangun, supaya proyek pembelajaran yangdilakukannya ke depan lebih baik (follow up).

Langkah keempat: Menyusun Rubrik PenilaianPada langkah keempat ini guru menyusun rubrikpenilaian yang akan digunakan untuk penilaianakhir PPW. Ada empat aspek yang dinilai dalamPPW, yaitu kepemimpinan, kreativitas, komuni-kasi, dan kepedulian sosial dan budaya. Keem-pat aspek tersebut dinilai berdasarkan indikatoryang telah disepakati bersama. Langkah ini

Page 15: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

76 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

terdiri atas (a) membuat jadwal tampil presentasi,(b) membuat undangan untuk orang tua muridyang akan diundang pada saat anaknya tampilpresntasi dan juga utusan dari Bagian Kuriku-lum dan Evaluasi Yayasan BPK PENABUR jugautusan dari yayasan, dan (c) membuat kuesioneryang akan diisi oleh orang tua maupun utusandari Bagian Kurikulum dan Evaluasi YayasanBPK PENABUR pada saat peserta didik tampilpresentasi. Adapun rubrik penilaian, jadwalpresentasi, dan kuesioner dapat seperti Tabel 5.

Berdasarkan Rubrik Penilaian ProyekPembelajaran Writingpreneurship pada Tabel 5

Tabel 5:Rubrik Penilaian Proyek Pembelajaran Writingpreneurship Aspek Kepemimpinan

Namakelompok-/Kelas

Kepemimpinan

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Total Nilai

Memilikiinisiatif

Mampu bekerjadengan/menge-lola orang yangberbedapendapat

Mampu mela-kukan pende-katan agarorang lainmengikutiidenya

Mampumengelolatimmencapaitujuan

TotalNilai

KonversiNilai

Aspek Kreativitas

Namakelompok-/Kelas

Kepemimpinan

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Total Nilai

Menghasil-kan idedenganunsurkebaruan

Mampu meman-faatkan bahan/sumber dayayang tersedia

Mampumenghubung-kan dua/lebihkonsep

Menghasil-kan produkatau laya-nan yangbermanfaat

TotalNilai

KonversiNilai

Aspek Komunikasi

Namakelompok-/Kelas

Kepemimpinan

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Total Nilai

Mampumengungk-apkangagasan

Mampumengomunikasi-kan data-datasesuai proedur

Mampumenanggapipendapatorang lainsecara positif

Mampu me-manfaatkanmedia yangtersediauntukmengomuni-kasikanproduk/la-yanan

TotalNilai

KonversiNilai

di atas khusus aspek kepemimpinan, aspekkreativitas, dan aspek kepedulian sosial danbudaya penilaian dilakukan selama prosespembelajaran berlangsung sesuai dengan jadwayang telah disusun dengan menggunakan lembarobservasi yang dilakukan oleh para mentor.Hanya aspek komunikasi saja yang dilakukanpada saat penilaian presentasi.

Langkah kelima: Memberikan pengarahan.Pada langkah kelima ini guru memberikanpengarahan kepada peserta didik mengenaikapan harus mengumpulkan laporan presentasi,

Page 16: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

77Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Tabel 6:Jadwal Tampil Presentasi ProyekPembelajaran Writingpreneurship

NomorUndian

Namakelompok/nama siswa

Kelas Waktu

Tabel 7:Kuesioner Presentasi Proyek Pembelajaran Writingpreneurship

Petunjuk Pengisian: Centanglah kriteria penilaian yang sesuai dengan penampilan kelompok

Fokus PenilaianNama

Kelompok/Nama Siswa

Kriteria Penilaian

Kurang Cukup Baik SangatBaik

Siswa menguasai materi presentasi

Suara terdengar dengan jelas

Presentasi dilakukan dengan lancar

Penyampaian ide hasil kerja (berupaproduk maupun buku kumpulan teks)mudah dimengerti

Mempresentasi materi dengan percayadiri

produk-produk inovasi yang telah dihasilkan,jadwal tampil, membagi surat undangan untukorang tua, memberitahu kriteria penilaianpresentasi, dan lain sebagainya yangberhubungan dengan penilaian akhir PPW.

Langkah keenam: Memberikan penilaian danevaluasiPada langkah keenam ini, tim penilai (guru,wakil bidang kurikulum, dan kepala sekolah),bersama orang tua siswa memberikan penilaiandan evaluasi untuk memberikan kritik, pujian,dan masukan agar lebih baik lagi kedepannyapada masing-masing kelompok yang sudahtampil presentasi. Memberikan apresiasi (berupahadiah) kepada kelompok terbaik dalampresentasi dan inovasi produk yang dihasilkan.

Aspek Kepedulian Sosial dan Budaya

Namakelompok-/Kelas

Kepemimpinan

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Total Nilai

Mampuberinterak-si denganorang lain

Mampu melihat/mengindentfikas-ikan permasalah-an di lingkungansekitar

Mampumelakukantindakan yangberdampakpositif

Mampumengangk-at budaya/keunggul-an lokal

TotalNilai

KonversiNilai

Keterangan :Terpenuhi empat indikator = 4Terpenuhi tiga indikator = 3Terpenuhi dua indikator = 2Terpenuhi satu indikator = 1

Page 17: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

78 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Hasil Proyek Pembelajaran Writingpreneurship

Adapun salah satu contoh hasil proyek pembelajaran writingpreneruship berupa karya tulis/buku dan produk SMPK 1 PENABUR Jakarta, tahun pelajaran 2017-2018, terdapat pada Tabel 8.

Tabel 8:Hasil Proyek Pembelajaran Writingpreneurship

Tema Karya tulis/buku Produk

Saya IndonesiaSaya Pancasila

Indahnya AlamIndonesia

Lingkungan BersihHidupku Sehat

My Culture MyIdentity

Perubahan Fisikadan PerubahanKimia

Page 18: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

79Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Hasil dari produk-produk di atasdipamerkan dalam rangkaian acara Pamerandan Presentasi Entrepreneurship yangdiselenggarakan oleh sekolah setiap satu tahunsekali. Peserta didik diperbolehkan menjualhasil produk tersebut kepada orang tua ataupunundangan saat pameran berlangsung.

Simpulan

KesimpulanProgram Pembelajaran Writingpreneurshipsebagai salah satu cara dalam menerapkanliterasi sekolah, diperoleh kesimpulan bahwapembelajaran ini memiliki beberapa keunggulansebagai berikut.

Pertama, tahapan Project Based Learning -Learning Chain - 3DsE senantiasa dilakukandalam kelompok kecil di dalam kelas. Satukelompok dapat terdiri dari beberapa siswa.Tujuannya untuk memotivasi dan melatihpeserta didik agar dapat belajar secarakolaboratif dan koope-ratif. Hal yang samaditerapkan juga untuk sang pengajar (guru),sehingga Program Pembelajaran Writingpre-neurship yang dibuat merupakan kolaborasi daridua mata pelajaran atau lebih. Bersikapkolaboratif dan kooperatif merupakan bagiandari lifeskills (keterampilan hidup) yang hendakdilatihkan kepada peserta didik sejak dini.Keterampilan ini merupakan bagian darikecakapan hidup abad 21 (21st Century Skills)yang sangat perlu dimiliki oleh peserta didikpada masa kini. Kedua, melalui tahapan ProjectBased Learning – Learning Chain - 3DsE yangdilakukan, peserta didik terlatih untuk memilikijiwa, sikap, dan perilaku entrepreneur, yaitu: (a)penuh percaya diri, ketika peserta didik tampildalam mempersentasikan hasil belajar mereka,penuh keyakinan, optimis, disiplin, berkomit-men, dan bertanggungjawab dalam mengerjakantugas-tugas yang diberikan; (b) memiliki inovasi,dalam menghasilkan teks-teks yang sesuai temayang dipublikasikan dalam bentuk bukukumpulan maupun produk berupa maketmaupun souvenir sehingga memiliki nilai jual;(c) memiliki motif berprestasi dengan membuatberagam tulisan yang baik sesuai denganlangkah-langkah yang telah diajarkan; (d)

memiliki jiwa kepemimpinan, siswa beranitampil beda dapat dipercaya, dan tangguh dalambertindak; dan (e) berani mengambil risiko, ketikasiswa harus memperhitungkan anggaran danayang dibutuhkan dalam mencetak hasil tulisandalam bentuk buku maupun produk. Ketiga,melalui tahap-tahap Project Based Learning –Learning Chain - 3DsE yang dilakukan, pesertadidik terlatih untuk berpikir kreatif dan bertindakinovatif sehingga tantangan yang dihadapiselama menjalankan tahap-tahap tersebut dapatteratasi dan terpecahkan. Keempat, ProgramPembelajaran writingpreneurship sangat mudahdilaksanakan apabila adanya kerjasama antaraguru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, sertaorangtua peserta didik yang mendukung.

SaranDalam menerapkan literasi sekolah melaluipembelajaran writingpreneurship, yang penulisdapat sarankan sebagai berikut.1. Dalam penyusunan rencana pembelajaran

writingpreneurship tim guru hendaknyamelakukannya dengan matang, terutamayang berkaitan dengan kebutuhan, karakter,dan minat peserta didik. Sedangkan dalampelaksanaan pembelajaran, guru hendak-nya dapat menyusun langkah-langkahpembelajaran secara sistematis, memberi-kan bimbingan yang maksimal, dan dapatmenciptakan suasana belajar yangmenyenangkan, sehingga proses pembel-ajaran writingpreneurship dapat berjalansesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.Sementara itu dalam penilaian, guruhendaknya terbuka kepada peserta didikagar peserta didik sungguh-sungguhmengerjakan tugas yang diberikan,sehingga hasilnya maksimal.

2. Program Pembelajaran Writingpreneurshipini tidak wajib hanya untuk peserta didikyang duduk di kelas 7 saja, namun dapatdigunakan pada peserta didik kelas 8 – 12,sebab materi mata pelajaran bahasaIndonesia terdiri dari berbagai jenis teks.

3. Dalam penilaian, guru harus terbukakepada peserta didik agar peserta didiksungguh-sungguh mengerjakan tugas yangdiberikan, sehingga hasilnya maksimal.

Page 19: Iman, Ilmu dan Pelayanan - Program Pembelajaran … · 2019. 11. 12. · kan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi,

80 Jurnal Pendidikan Penabur - No.30/Tahun ke-17/Juni 2018

Program Pembelajaran Writingpreneurship

Semoga Program PembelajaranWritingpreneurship dengan menggunakankolaborasi berbagai mata pelajaran yang terdapatdalam kurikulum 2013 jenjang SMP/MTs inidapat memberi manfaat dan menjadi contoh bagiteman-teman guru khususnya guru matapelajaran bahasa Indonesia dan pada umumnyaguru mata pelajaran lainnya.

Daftar Pustaka

Aritonang, Keke Taruli. (2017). Gegembatu, catatanharian guru dalam menggerakkan literasi disekolah. Bogor: Azkiya

Bagian Kurikulum dan Evaluasi BPKPENABUR. (2016). Buku panduan programentrepreneurship PENABUR. Jakarta:Yayasan BPK PENABUR

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar danMenengah. (2016). Panduan gerakan literasisekolah di Sekolah Menengah Pertama.Jakarta: Kementerian Pendidikan danKebudayaan

Harosid, Harun. (2017). Kurikulum 2013 revisi2017. Jakarta: Kementerian Pendidikandan Kebudayaan

Keke T. Aritonang. (2017). Pembelajarandesapreneurship untuk menumbuhkankarakter entrepreneur. Jurnal PendidikanPENABUR nomor 28 tahun ke-16, Juni2017, 69-83

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2016). Silabus mata pelajaran SekolahMenengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaranbahasa Indonesia. Jakarta : KementerianPendidikan dan Kebudayaan

Koesoema, Doni. (2007). Pendidikan karakter,strategi mendidik anak di zaman global.Jakarta: Grasindo

Mudarwan. (2017). Model pembelajaran berbasisproyek dan implementasinya di Sekolah.Jurnal Pendidikan PENABUR nomor 29tahun ke-16, Desember 2017, 57-67

Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015tentang Penumbuhan Budi Pekerti

Yani, Ahmad. (2014). Mindset kurikulum 2013.Bandung : Alfabeta

_____. (2016). Silabus mata pelajaran SekolahMenengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaran IPAJakarta : Kementerian Pendidikan danKebudayaan

_____ (2016). Silabus mata pelajaran SekolahMenengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaran IPS.Jakarta : Kementerian Pendidikan danKebudayaan

_____. (2016). Silabus mata pelajaran SekolahMenengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaranbahasa Inggris. Jakarta : KementerianPendidikan dan Kebudayaan

_____. (2016). Silabus mata pelajaran SekolahMenengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaran SeniBudaya. Jakarta : Kementerian Pendidikandan Kebudayaan

_____. (2016). Silabus mata pelajaran SekolahMenengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaranPendidikan Agama Kristen. Jakarta :Kementerian Pendidikan danKebudayaan

_____. (2016). Silabus mata pelajaran SekolahMenengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaranPPKn. Jakarta : Kementerian Pendidikandan Kebudayaan