Upload
chimul-lavigne-l
View
36
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
*.
FILARIASIS
*Filariasis Penyebab filariasis / kaki gajah / elephantiasis:Nematoda darah / jaringan:Wuchereria bancroftiBrugia malayiBrugia timoriHabitat:Saluran limfeKelenjar limfeHospes antara:Nyamuk
*i
*i
*i
*Wuchereria bancroftiManusia: Urban: Culex quenquefasciatus (Jakarta, Bekasi, (Tangerang, Semarang)Rural: An. subpictus, An. vagus & An aconitus (Flores) Periodik nocturnalTipe lain: subperiodik nokturnal (Thailand) diurnal (Kep. Pasifik) HewanWuchereria kalimantani
*Wuchereria kalimantaniRural:An. balabacensisKalimantanPeriodik nocturnalPresbytis cristataDipakai sebagai model penelitian dilaboratorium:Uji in vivo obat filariasisPenelitian nyamuk: vektor percobaan
*Brugia malayiRural:NokturnalManusiaAn. barbirostris (anthropophylic): persawahan (Sulawesi)Selubung lepasSub-periodik nokturnalManusia, hewan (kera, kucing): zoonosisMa. uniformis, Ma. Indiana, Ma. anulifera, Ma.anulata, Ma.divesanthropozoophylic: swamp areaSumatra, Kalimantan & SulawesiNon-periodik: Kalimantan timur
*Brugia timoriRural:Nokturnal:ManusiaAn. barbirostris persawahanFlores, NTTBrugia pahangi:Menginfeksi hewan (kucing)NokturnalNyamuk MansoniaKalimantan / Sumatra
*i
*i
*Morfologi (dewasa, mikrofilaria, larva)Dewasa:Sistem limfe hospes difinitifJantan: seperti benang, panjang 4 cmBetina: seperti benang, panjang 10 cmBertahun-tahun (10 tahun): penyakit kronisMikrofilaria:Di dalam darah hospesDi dalam darah perifir saat tertentu (periodik)Mampu hidup 1 tahunLarva: di dalam hospes perantara nyamukAda 3 stadium: L1, L2 dan L3 L3 merupakan bentuk infektifnya
*CACING DEWASA FILARIA LIMFATIK HABITAT : KELENJAR & SALURAN LIMFE BENTUK SEPERTI BENANG WARNA PUTIH KEKUNINGAN UKURAN : BETINA, 65 100 mm x 0,25 MM JANTAN, 40 X 0,1 mm EKOR MELENGKUNG
*MIKROFILARIA34211 = KEPALA2 = EKOR3 = INTI4 = SELUBUNG3
*MF Wuchereria bancrofti UKURAN: 224 - 296m RUANG KEPALA: PANJANG = LEBAR PUNYA SELUBUNG UJUNG EKOR TAK ADA INTI HABITAT: DLM DARAH & CAIRAN HIDROKELEKOR MFKEPALA MF
*MIKROFILARIA Brugia malayi UKURAN : 177 233 m RUANG KEPALA : PANJANG = 2x LEBAR PUNYA SELUBUNG UJUNG EKOR ADA 2 INTI TERPISAH HABITAT DI DLM DARAH
*CIRI CIRI MORFOLOGIS MIKROFILARIA
HALW. bancroftiB. malayiB. timori1. UKURAN (m)224 - 296177 - 230265 - 3232. RUANG KEPALAPANJANG =LEBARPANJANG =2 KALI LEBARPANJANG =3 KALI LEBAR3. SELUBUNG+++4. UJUNG EKORTAK ADA INTIADA 2 INTITERPISAHADA 2 INTITERPISAH5. HABITATDALAM DARAH& CAIRAN HIDROKELDALAMDARAHDALAMDARAH
*i
*i
*i
*Siklus hidupHospes difinitif:Manusia, hewan (kera, kucing)Hospes antara:Nyamuk: Culex, Anopheles, Aedes, MansoniaHabitat:Sistem limfe (kelenjar limfe, saluran limfe)Bentuk infektif:Larva stadium tigaCara infeksi:Gigitan nyamuk yg mengandung larva stad. tigaLarva masuk kedalam tubuh hospes secara aktifInfeksi filariasis > sukar infeksi d/p plasmodium
*i
*LARVA INFEKTIF (L 3)FILARIA LIMFATIKPROBOSCISNYAMUKL3
*i
*ii
*i
*i
*Brugia malayi subperiodik nokturnal: zoonosis
*.
*Vektor filaria limfatik
*Perkembangan mikrofilaria dalam tubuh nyamukMf. nyamuk selubung lepas lambung thoraxLarva stadium satu:Tidak aktif, pendek, kutikula tebal, ekor memanjang (Brugia: 1-2 inti pada ujung ekor)Larva stadium dua:Gerakan lebih aktif, memanjang, melebar, kutikula tipisEkor memendek, papila pada ujung posteriorLarva stadium tiga:Bergerak sangat aktif, langsing dan panjangDitemukan pada abdomen, thorax, kepala dan proboscis
*Perkembangan mikrofilaria dlm nyamuk(lanjutan)Larva stadium tiga:Wuchereria: 3 caudal papila yang jelasBrugia : papila central > jelas papila ventro lateral < jelasPerkembangan larva (L1 L3):Temperatur (makin tinggi, makin cepat)Brugia malayi: 8-10 hariBrugia pahangi: 8-10 hariWuchereria bancrofti: 12-14 hariWuchereria kalimantani: 3 minggu
*i
*Perkembangan larva dalam tubuh hospesL3 hospes saluran limfe L4 L5 dewasa mfMikrofilaria menuju kedarah tepi secara periodik
Perkembangan L3 menjadi dewasa:Brugia malayi: 3 bulanBrugia pahangi: 3 bulanBrugia timori: 3 bulanWuchereria kalimantani: 9 bulanWuchereria bancrofti: 9 bulan
*i
*iPeriodisitas:Mekanisme belum jelasAdaftasi mf. dengan kebiasaan menggigit nyamukPerbedaan tekanan O2 antara darah vena dan arteriAktivitas hospes
Patogenesis (mikrofilaria, larva, dewasa hidup / mati):Mikrofilaria:Selubungnya: imunogenik bagi yag sensitifLarva:Hsl metabolisme (ES), moulting fluid: protein alergi / radangDewasa:Mati: kalsifikasi menyebabkan obstruksi saluran limfe
*Patogenesis (lanjutan)Dewasa (hidup):Iritasi mekanik: proliferasi endothel obstruksi saluran limfe kaki bengkak / kaki gajah / elefantiasisHasil metabolisme:Protein / benda asingProses radangParturition fluid:Protein / benda asingBerusaha mengeleminir: proses radang
*Gejala klinisParasit (nematoda):Dewasa (paling utama): elefantiasisLarva: radang / alergiReaksi hiperesponsif terhadap mikrofilaria:Occult filariasis / Tropical pulmonary eosinophilia:EosinophiliaIg E meninggiMf. dlm darah neg. (mf mati ok proses ADCC)Kelainan paru: sesak nafas, batuk bercak milier pada paru limfadenopati: sisa mf dikelilingi sel radang dsb. Meyers bodi,s
*.
*Gejala klinis(ok parasit / nematoda)AsimtomatisAkut: Brugia malayi / timori: fever berulang limfadenitis: abses non-purulenta limfangitis desendens Wuchereria bancrofti: fever, limfadenitis, limfangitis des. Epididimitis, funikulitis, orkitis gejala akut Brugia > WuchereriaKronis: limfudema, elefantiasis / elefantiasis scroti hidrokel testis dan chyluria
*Gejala klinis stadium awal
*.
*i
*Gejala klinis kronik(lanjutan)Limfedema: kaki bengkak, kulit halus, pitting oedemaElefantiasis grade I: > normalfibrosis + pitting oedema +sembuh +Elefantiasis grade II: >>normalfibrosis ++ pitting oedema - deformitas - sembuh: meragukan (+ / -)Elefantiasis grade III: >>>normal ( 3 x N / 2 x N) pitting oedema fibrosis +++ deformitas + sembuh -
*Gejala klinis kronis(lanjutan)Elefantiasis Brugia: di bawah lutut di bawah siku 2 x normalElefantiasis Wuchereria: seluruh tungkai seluruh lengan genital 3 x normal kulit kasar, menebal kulit melipat sec. infeksi: bacteria / jamur
*Gejala klinis kronis(lanjutan)Hidrokel:grade I : < kepalan tangangrade II : antara I dan IIIgrade III: > kepalaDD:Fever : infeksi bacteria / lainnyaBenjolan inguinal: herniaAbses : bacteria (mengandung pus)Limfangitis : bacteriaLimfoedema : kelainan jantungElefantiasis: obstruksi sal. limfe post operatif
*i
*.
*.
*.
CONTOH KASUS KRONIS FILARIASIS
Limfedema kaki
Limfedema kaki
Limfedema kaki
Hidrokel
Limfedema skrotum
Limfedema payudara
Limfedema payudara
Limfedema tangan
Limfedema tangan
*Gambaran populasi di daerah transmigrasiendemik filariasisAda beberapa kelompok populasi:Asimtomatis:sehat: hasil pemeriksaan darah mf. negatif sakit : hasil pemeriksaan darah mf positif penduduk asli: hasil pemeriksaan darah mf positif Akut: pendatang dari daerah non-endemisKronis: pendatang dari daerah non-endemisOccult filariasis / TPE:hiperesponsif terhadap mikrofilariagejala: sesak nafas, batuk
*Tropical pulmonary eosinophilia(Occult filariasis)Penyebab: human / non-human filaria (B. malayi/pahangiIndividu yg hiperesponsive thd mikrofilariaGejalanya:Hipereosinophilia, fever, berat badan turunProduksi IgE & IgG thd mikrofilaria berlebihanMikrofilaria dlm darah negativeBatuk & sesak nafas malam hari (seperti asma)Radiologis: infiltrasi pd paru spt TB milierPd lien, hepar, limfonodi dan paru: terlihat sisa-sisa mf yg mati dikelilingi sel eosinophil Terapi: dietilkarbamasin (DEK)Jika tidak diobati: fibrosis paru
*Dampak penderita filaria kronis di masyarakatProduktivitas kerja menurunMenjadi beban keluarga / masyarakat Sulit mencari jodohAngka perceraian meningkatTidak menyebabkan kematianKematian penderita: depresiDiderita: sosial ekonomi rendahLaki-laki > menderita d/p perempuanBanyak diderita pd orang dewasaCacat tubuh yg sulit disembuhkan
*DiagnosisKlinis: banyak kelemahannya: asimtomatis >>> simtomatis WuchereriaFarmakologi obat Disintegrasi mikrofilaria (matinya mf.)
*Pengobatan filariasis di IndonesiaTujuan khusus:Menurunkan angka kesakitan: ADR & CDRMenurunkan angka infeksi: mf. rate dan vektor rateSasaran:Daerah endemis lama: telah diobati mf rate tetapbaru: elefantiasisDaerah prioritas:mf rate > 1%endemis lama / baru: pembangunan, pariwisata transmigrasi, perbatasan
*Cara pengobatanSelective / individual: disiplin (kurang 1%)Mass treatment / community: kurang disiplinperlu penyuluhan tentang filariasis berkaitan dengan:penyebabnyagejalanyacara penularanpengobatanreaksi samping pengobatan
*Pemberian obat DEC utk mengurangi efek sampingPengobatan massal dosis rendah:Lebih 10 th: 1 tab / minggu selama 40 minggu Kurang 10 th: tab / minggu selama 40 mingguPerkecualian:Umur kurang dari 2 thSedang hamil / menyusuiOrang tua sekali / sakit beratPelaksanaan:Puskesmas: kader kesehatan / prinsip dasa wismaEvaluasi: 5 th sekaliParameter: angka transmisi (L3 pd nyamuk) angka infeksi (mf rate & deteksi antigen)
*Pengobatan filariasis di Indonesia yang pernah dilakukanI. 1970 -1983Dosis standar: 5 mg / kg BB/ hari 10 hari: B. malayi, B. timori 15 hari: W. bancroftiTimbul efek samping, tidak disukai pendudukII. 1984 -1990: dosis kombinasiUmur > 10 th: 100mg/hari selama 6 hari dilanjutkan dosis standar: 4 hariUmur < 10 th: 50mg/hari selama 6 hari dilanjutkan selama 4 hariMasih timbul efek samping
*Pengobatan (lanjutan)Dosis kombinasi yang lain:Umur > 10 th: 50 mg / minggu selama 6 bulanUmur < 10 th: 25 mg / minggu selama 6 bulandilanjutkan dosis standar: 5mg / kg BB / hariMasih timbul efek samping, walaupun sudah berkurangIII. 1991 sekarang:Umur > 10 th: 100 mg / minggu selama 40 mingguUmur < 10 th: 50 mg / minggu selama 40 minggu1997 sekarang: garam DEC 0,2%IV. 2002-sekarang: DEC 6mg/kgBB + albendazol 400mg + parasetamol setahun sekali selama 5 tahunEvaluasi:1970: mf rate 21,6% (0,6% - 37,6%)1996: mf rate 3,1% (0,5% - 19,7%)
*Obat filariasis selain DECSuramin:MicrofilaricideMacrofilaricideToksik: penggunaannya terbatasObat filariasis yg baik:Microfilaricide & macrofilaricideSingle doseOralTidak toksis
*Obat filariasis(lanjutan)Obat filariasis yg sedang dikembangkan:Inti benzimidazole: mebendazole,albendazol,flubendazol Inti avermectin (ivermectin)Inti benzothiazole (CGI 18401)Hasil penelitian:Mebendazol / flubendazol:dosis: 30 mg / kg BB / hari 150 mg / kg BB / hari hasilnya: kurang efektif
*Obat filariasis (lanjutan)Ivermectin:dosis: 220 420 g / kg BB / harisifatnya: microfilaricideside effect seperti pd DECBenzothiazol:dosis: 25 mg / kg BB / hari selama 5 hari 50 mg / kg BB / hari selama 1 hari dilakukan pd hewan coba (monkey): Mak, 1991sifatnya: microfilaricide
*Penatalaksanaan kasus klinis filariasis(pengobatan dan perawatan)Pengobatan:Kasus klinis akutDEC:1 tablet / minggu selama 40 mingguGaram DEC 0,2%DEC (6mg / kg BB) + albendasol 400mg + parasetamol sekali setahun selama lima tahun simtomatisPerawatan:Kasus klinis kronis
*Perawatan kasus klinis kronis(9 komponen)PencucianPengobatan luka / lesi di kulitLatihanMeninggikan tungkai / lenganPemakaian alas kaki yang cocokPemakaian verban elastikPemakaian salep antibiotika / anti jamurAntibiotika sistemikBedah kosmetik
*Komponen pokok perawatan kasus klinis kronis yg dpt dilakukan keluargaPencucianPengobatan luka / lesiMeninggikan tungkai / lenganLatihan bagian tubuh yang bengkakPemakaian alas kaki yang cocok
*Tahapan pembengkaan kaki (limfedema)Bengkak dan hilang pada saat bangun tidur pagi hariBengkak tidak hilang pada saat bangun tidur pagi hariLipatan kulit dangkalAdanya nodul / benjolan di kulitLipatan kulit kadang-kadang dalam / dangkalPada kulit terlihat gambaran seperti lumutTidak dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari
*Limfedema: stadium 1Gejala:Bengkak hilang saat bangun tidur pagi hariPitting edemaLipatan kulit tidak adaKulit masih halus dan normalPerawatan:Menjaga kebersihanPerawatan luka jika adaLatihan yg bengkakAlas kaki yg cocok
*Limfedema: stadium 2Gejala:Bengkak tidak hilang setelah bangun tidur pagiPitting edemaLipatan kulit tidak adaKulit halus & normalPerawatan:Seperti stad. 1Elevasi anggota yg bengkakMemakai verban elastis
* Limfedema: stadium 3Gejala:Bengkak menetapNon pitting edemaLipatan kulit / dangkalKulit halus & normal
Perawatan:Sama stadium 2
*Limfedema: stadium 4Gejala:Bengkak menetapLipatan kulit dangkalNodul / benjolan di kakiPerawatan:Seperti stadium 2Krem profilaksisAntibiotika sistemik (ada infeksi)Bedah kosmetik
*Limfedema: stadium 5Gejala:Bengkak menetap dan bertambah besar, meluasLipatan kulit dalam / kadang-kadang dangkalKadang-kadang ada benjolan / nodulPerawatan:Kebersihan ditingkatkan (2x sehari)Antibiotika sistemik jika ada serangan akutSeperti stadium 4
*Limfedema: stadium 6Gejala:Bengkak menetap bertambah besarDidapatkan mossy foot (gambaran seperti lumut)Lipatan kulit dalam / dangkalPerawatan:Seperti stadium 5Pembalutan tidak disarankanAntibiotika sistemik selalu diberikan
*Limfedema: stadium 7Gejala:Bengkak menetap bertambah besarLipatan kulit dangkal / dalamNodulMossy footTidak dpt melaksanakan kegiatan sehari-hariPerawatan:Seperti stadium 6
*i
*Hidrokel testisGejala:Kantong testis membesar berisi cairan limfeKulit scrotum normalPerawatan:Kebersihan scrotumPerawatan luka / lesiTerapi bedah
*Kiluria (urin mengandung cairan limfe)Gejala:Kencing seperti susu / bercampur darahKelelahan tubuhKehilangan berat badanPerawatan:Dieet rendah lemak / tinggi proteinBanyak minumIstirahat cukup
*Elefantiasis skrotumGejala:Skrotum membesarKulit skrotum menebal, mengeras, berbenjol-benjolLuka / lesi pada kulit skrotumPerawatan:Kebersihan skrotumPerawatan luka / lesiKrem antibiotika / anti jamurTerapi bedah
*i
*Hospes reservoir B. malayi di laboratorium(Meriones unguiculatus)