Inovasi Pedidikan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    1/17

    Judul :

    Sistem BelajarMoving Class di Sekolah Menengah

    Bentuk inovasi:

    Inovasi ini merupakan inovasi sistem, dan diterapkan pada sistem pembelajaran yang

    digunakan di sekolah, yaitu sistem moving class. Moving class merupakan sistem belajar

    mengajar yang mencirikan kelas berkarakter mata pelajaran, dengan demikian peserta didik

    akan berpindah tempat sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang telah ditentukan. Konsep

    moving class mengacu pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan

    lingkungan yang dinamis sesuai dengan yang dipelajarinya.

    Keadaan awal/Latar Belakang masalah :

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

    pada Lampiran Bab III Mengenai Beban Belajar menyebutkan bahwa Satuan pendidikan

    pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan

    menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Pada sistem kredit semester (SKS)

    diperlukan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik lebih aktif seperti

    sistem belajar kelas bergerak (moving class). Sekalipun sistem moving class lebih sesuai pada

    SKS namun tidak menutup kemungkinan dilaksanakn pada sistem paket.

    Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang

    mendatangi guru/pendamping di kelas. Konsep moving class mengacu pada pembelajaran

    kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan

    pelajaran yang dipelajarinya. Dengan moving class, pada saat subjek mata pelajaran berganti

    maka siswa akan meninggalkan kelas menuju ruang kelas lain sesuai mata pelajaran yang

    dijadwalkan, jadi siswa yang mendatangi guru/pendamping, bukan sebaliknya. Sementara

    para guru, dapat menyiapkan materi pelajaran terlebih dahulu.

    Pada kenyataanya, pelaksanaan moving class di Indonesia baru dilaksanakan oleh

    beberapa sekolah termasuk RSKM dan RSBI meskipun sistem belajarmoving class memiliki

    banyak kelebihan baik bagi peserta didik maupun bagi guru. Cara penerapan sistem moving

    class sendiri untuk setiap sekolah berbeda beda, tidak mengacu pada suatu aturan yang

    baku karena memang pemerintah tidak mengeluarkan peraturan yang wajib dilakukan pada

    sekolah untuk menerapkan sistem moving class. Biasanya sekolah yang menerapkan sistem

    1

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    2/17

    moving class tidak bertahan lama mengaplikasikannya. Moving class yang diterapkan dirasa

    tidak efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini disebabkan karena belum

    terpahami cara melaksanakan sistem belajarmoving class dengan baik, masih banyak sekolah

    yang menerapkan sistem moving class hanya agar para siswa tidak merasa jenuh di dalam

    kelas, atau sebagai sistem yang digunakan untuk mengatasi masalah kekurangan kelas tanpa

    memperdulikan apakah sistem moving class yang diterapkan benar benar efektif dan sesuai

    dengan apa yang seharusnya dilakukan, sehingga sistem belajarmoving class yang diterapkan

    bukan menjadi solusi atas permasalahan yang ada, tapi justru menimbulkan permasalahan

    baru di sekolah yang menerapkannya tersebut, misalnya masalah efektivitas dan efisiensi

    waktu, kebersihan dan kerapihan kelas, motivasi belajar siswa dan lain lain.

    Oleh karena itu, dengan melihat permasalahan tersebut, kami melakukan beberapa

    inovasi agar sistem moving class yang di terapkan di sekolah menengah, baik menengah

    pertama maupun menengah atas, dapat berjalan dengan baik dan efektif.

    Strategi Pelaksanaan

    Desain

    Desain yang kami lakukan merupakan perancangan bentuk inovasi sistem moving

    class murni. Dalam moving class murni setiap mata pelajaran memerlukan ruangan khusus

    sehingga setiap pergantian mata pelajaran siswa harus mencari ruangan yang telah

    ditentukan. Kebutuhan ruangan tergantung kepada jumlah jam pelajaran yang telah disusun

    dalam kurikulum.

    aKonsep

    Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

    Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara alamiah dalam proses

    belajar yang didukung lingkungan yang dirancang secara cermat dengan menggunakan

    konsep yang jelas. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bereksplorasi, mencipta,

    berpikir kreatif, dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki siswa, sekolah perlu

    menerapkan berbagai model pembelajaran yang dikelola dengan sistem moving class.

    Dalam sistem moving class ini, ruang-ruang kelas ditata khusus untuk mendukung

    pembelajaran mata pelajaran tertentu. Kelas-kelas ini ditata menjadi semacam home-room

    atau sentra belajar khusus. Meja, kursi, peralatan, media, dan berbagai aspek yang dibutuhkan

    2

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    3/17

    sesuai karakteristik mata pelajaran tertentu, diatur sedemikian rupa dalam kelas tersebut.

    Sehingga ada kelas matematika, kelas sains, kelas bahasa, kelas seni budaya, dan sebagainya.

    Pada jam pelajaran matematika misalnya, siswa akan memasuki ruang pembelajaran

    matematika dan ketika pergantian pelajaran seni budaya, siswa akan berpindah tempat

    memasuki ruang seni budaya untuk mengikuti pembelajaran, dan seterusnya.

    Kelas bergerak (moving class) adalah sistem belajar yang peserta didik/kelompok

    belajar berpindah ruangan setiap penggantian pelajaran sesuai mata pelajaran yang

    dipelajarinya. Guru mata pelajaran beserta perangkat pembelajarannya menetap di ruang

    mata pelajaran yang telah ditetapkan.

    Kelas menetap adalah sistem belajar yang peserta didik/kelompok belajar menetap di

    ruang kelas dan guru berpindah sewaktu pergantian jam pelajaran sesuai jadwal mengajarnya.

    Perbedaan antara sistem moving class dengan sistem kelas menetap

    Moving class Kelas Menetap

    Pendidik menetap dalam ruang mata

    pelajaran, peserta didik berpindah-pindah

    Peserta didik menetap dalam kelas, guru

    berpindah-pindah

    Alat peraga/alat bantu KBM berada dalam

    ruang mata pelajaran

    Alat peraga/alat bantu KBM harus dibawa

    guru berpindah-pindah kelas

    Ruang belajar mencirikan kekhasan matapelajaran

    Ruang belajar tidak mencirikan kekhasanmata pelajaran

    Identitas ruang belajar adalah ruang mata

    pelajaran

    Identitas ruang belajar adalah ruang kelas

    Setiap pergantian pelajaran tercipta suasana

    baru bagi peserta didik karena kondisi ruang

    mata pelajaran yang suasananya berbeda-

    beda

    Suasana baru peserta didik diperoleh sewaktu

    jam istirahat

    b Penetapan Tujuan

    Tujuan penerapan sistem moving class adalah untuk :

    1 memfasilitasi siswa yang memiliki beraneka macam gaya belajar baik visual, auditori,

    dan khususnya kinestetik untuk mengembangkan dirinya.

    2 menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana belajar yang sesuai dengan karakter

    mata pelajaran.

    3 meningkatkan kualitas proses pembelajaran.4 meningkatkan disiplin siswa dan guru (pendidik).

    3

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    4/17

    5 meningkatkan ketrampilan guru dalam memvariasikan metode dan media pembelajaran

    yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari.

    6 meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

    7 melatih siswa mandiri, kerjasama, serta komunikasi sosial. Karena moving class

    memungkinkan anak berkomunikasi dengan teman lain kelas.

    8 merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa (multiple intelegent)

    9 meningkatkan kualitas proses pembelajaran

    10 meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu pembelajaran karena pendamping

    selalu berada di ruang atau pun laboratorium, sehingga waktu pendamping mengajar

    tidak terganggu dengan hal-hal lain.

    11 meningkatkan keberanian siswa untk bertanya-jawab, mengemukakan pendapat serta

    bersikap terbuka dalam setiap pembelajaran.

    cUnsur yang Terlibat

    1 Kepala SMA

    2 Tim kerja persiapan moving class. Tim kerja persiapan moving class terdiri atas pendidik,

    wakil kepala sekolah bidang akademik sebagai ketua merangkap anggota, kepala sekolah

    sebagai penanggung jawab merangkap anggota. Dalam melakukan tugasnya, tim kerja

    persiapan moving class dapat melibatkan pengawas sekolah, komite sekolah, dan

    narasumber, serta pihak lain yang terkait.

    3Wakil Kepala SMA

    4 Guru, dan

    5 Penanggung jawab ruang mata pelajaran/koordinator guru mata pelajaran.

    d Rancangan

    Secara umum, rancangan sistem moving class dilakukan dengan tahapan antara lain :

    ; penyusunan draf pedoman sistem belajarmoving class;

    ; pembahasan, revisi, dan finalisasi draf pedoman sistem belajarmoving class;

    ; pengesahan pedoman sistem belajarmoving class.

    Secara terprinci, ketiga kegiatan tersebut dijabarkan dalam langkah langkah sebagai

    berikut:

    1 sebelum melaksanakan sistem belajarmoving class, sekolah terlebih dahulu menganalisis

    kebutuhan jumlah ruang mata pelajaran yang diperlukan dengan cara menghitung

    4

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    5/17

    keseluruhan jam setiap mata pelajaran misalnya untuk SMA dari kelas X sampai dengan

    kelas XII, hasilnya dibagi dengan jumlah jam yang ditetapkan dalam satu minggu.

    Contoh :

    Mata pelajaran Bahasa Matematika:

    jumlah rombongan belajar kelas X, XI dan XII masing-masing sebanyak 9 kelas dan

    jumlah jam per minggu adalah 4 jam pelajaran.

    jumlah jam belajar per minggu ditetapkan sekolah 42 jam

    jumlah jam belajar Matematika X = 9 x 4 = 36 jam

    jumlah jam belajar Matematika XI = 9 x 4 = 36 jam

    jumlah jam belajar Matematika XII = 9 x 4 = 36 jam

    jumlah jam belajar Matematika kelas X, XI, XII = 108 jam

    jumlah ruang mata pelajaran yang diperlukan untuk mata pelajaran Matematika

    adalah = 108/42 = 2,57 = 3. Artinya Matematika memerlukan 3 ruangan. Dengan

    menghitung jumlah ruang yang diperlukan setiap mata pelajaran seperti di atas maka

    dapat diketahui jumlah seluruh ruang mata pelajaran yang dibutuhkan.

    2 setiap ruang mata pelajaran diberi nomor dan nama mata pelajaran sebagai identitasruang.

    Contoh :

    Ruang 1. Matematika (untuk kelas 1)

    Ruang 2. Matematika (untuk kelas 2)

    Ruang 3. Matematika (untuk kelas 3)

    3 ruang mata pelajaran dilengkapi sarana/prasarana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan

    yang mengakomodir rombongan belajar terbanyak

    4pengaturan tempat duduk peserta didik dapat divariasikan sesuai dengan kekhasan mata

    pelajaran dan metode pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang

    menyenangkan, komunikatif, kondusif sehingga menunjang proses pembelajaran yang

    diinginkan dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

    5 Penanggung jawab ruang/koordinator mata pelajaran adalah guru mata pelajaran yang

    mengelola ruang mata pelajaran dan mengoordinasikan kegiatan pembelajaran bila ada

    guru yang tidak hadir di ruang tersebut.

    6pengelolaan kelas ini harus bersifat dinamis, artinya guru harus mampu menyerap

    perkembangan model-model pembelajaran yang mutakhir untuk diaplikasikan di ruang-

    ruang kelas yang telah menjadi tanggung jawab pengelolaannya tersebut guna

    memberikan pelayanan yang optimal kepada para siswa.

    5

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    6/17

    7 wali kelas seperti halnya pada kelas menetap. Setiap kelompok belajar ada guru yang

    ditugaskan sebagai wali kelas dan bertanggung jawab dalam pengelolaan administrasi

    kelas, hasil belajar peserta didik, dan membina peserta didik di dalam perwalian.

    8 untuk efektivitas dan efisiensi waktu, perpindahan kelompok/kelas diusahakan ke ruang

    mata pelajaran yang terdekat atau ruangan kelas didesain/dikelompokkan sesuai dengan

    angkatan. Misalnya untuk semua mata pelajaran kelas 1 ruangannya berada di lantai 1,

    untuk kelas 2 di lantai 2 dan untuk kelas 3 di lantai 3. Hal ini dilakukan agar perpindahan

    kelompok belajar tidak memerlukan waktu yang lama, dan tidak membuat siswa merasa

    lelah karena berpindah terlalu jauh.

    9 laboratorium terpisah. Laboratorium tetap digunakan sebagai tempat untuk melakukan

    praktek yang berkaitan dengan mata pelajaran (untuk menunjang mata pelajaran yang

    diajarkan) akan tetapi tidak dipergunakan sebagai kelas mata pelajaran yang

    bersangkutan.

    10 guru mata pelajaran sebagai pengelola utama kelas mata pelajaran yang bersangkutan,

    dalam menata ruang kelas, guru bekerjasama dengan klub (jika ada) yang terdapat di

    sekolah yang bersangkutan. Misalnya untuk kelas mata pelajaran matematika, guru

    mengelola dan menata, mengelola dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan (termasuk

    alat-alat kebersihan kelas) ruang kelas bekerja sama dengan klub matematika di sekolah

    tersebut.

    11 siswa diharuskan menyimpan barang barang ataupun peralatan yang tidak

    digunakan di dalam kelas mata pelajaran yang akan dipelajari di loker yang ada di depan

    kelas, peralatan yang boleh di bawa hanya yang berkaitan dengan mata pelajaran yang

    akan dipelajari saja. Jika tidak terdapat loker, maka siswa boleh membawa tas ataupun

    peralatannya ke dalam kelas.

    12 cleaning service membersihkan seluruh ruangan kelas sebelum mata pelajaran

    pertama dimulai

    13 jika tidak terdapat cleaning service, kelompok (kelas) siswa yang pertama mengisi

    ruang kelas suatu mata pelajaran bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan kelas

    tersebut (melaksanakan piket).

    14 bel tanda pelajaran berakhir dibunyikan 5 menit sebelum pelajaran tersebut selesai

    15 sebelum memulai pelajaran, siswa diberikan waktu 5 menit untuk melakukan operasi

    semut (membersihkan) ruangan kelas dan menata bangku sesuai keinginan dan

    kesepakatan bersama, serta untuk mengecek apakah ada barang yang tertinggal di kelas

    tersebut dari kelompok yang mengisi sebelumnya.

    6

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    7/17

    16 untuk barang barang yang tertinggal dilaporkan dan di serahkan pada guru yang

    bertanggung jawab atas kelas tersebut

    17 untuk perpindahan ruangan kelas, siswa di berikan waktu 5 menit.

    Pengembangan

    Pelaksanaan moving class akan berjalan dengan tertib dan lancar bila Setiap

    penanggung jawab ruang kelas berperan aktif terhadap penataan ruang, waktu, serta proses

    pembelajaran. Peran Tatib sangat diperlukan agar siswa tidak terlambat masuk.

    Meminimalisasi kehilangan waktu untuk perpindahan kelas. Hal ini harus diatasi dengan

    berbagai aturan yang dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran.

    Langkah langkah yang harus dilakukan antara lain :

    aSosialisasi Kegiatan

    Sosialisasi dilakukan pada rapat awal semester genap tahun pelajaran 2010/2011

    kepada para guru, staf, serta karyawan sekolah. Kemudian sosialisasi dilanjutkan pada siswa,

    wali siswa, serta komite secara menyeluruh.

    b Uji Coba

    Uji coba pelaksanaan moving class dilaksanakan secara serentak kelas pada kelas 1, 2

    ataupun 3. Pelaksanaan ini dilakukan selama satu semester, kemuadian akan dievaluasi

    diakhir semester agar terlaksana sistem moving class yang ideal.

    cPelaksanaanMoving Class

    Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran yang dilakukan secara

    moving class maka perlu ditetapkan strategi pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya, moving

    class ini memiliki penanggung jawab akademik dengan tugas yang harus dilaksanakan antara

    lain :

    ; Kepala sekolah : memberikan arahan teknis kepada warga sekolah tentang sistem

    belajarmoving class.

    ; Wakil kepala sekolah : menyusun draf rencana kegiatan yang berisi uraian kegiatan,

    sasaran, pelaksana kegiatan dan waktu/jadwal pelaksanaan yang meliputi:

    a menganalisis kebutuhan ruang mata pelajaran;

    b membuat denah ruang mata pelajaran;

    c

    merencanakan pengadaan sarana dan prasarana ruang mata pelajaran (bersamawaka sarana prasarana);

    7

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    8/17

    d menyusun pembagian tugas mengajar guru;

    e menyusun penanggung jawab ruang/koordinator mata pelajaran, penasihat

    akademik, wali kelas, tim kerja moving class;

    f menyusun jadwal pembelajaran;

    g memantau kelancaran proses belajar mengajar dibantu semua wakil kepala

    sekolah;

    h mensosialisasikan rencana kerja kepada warga sekolah

    ; Penanggung jawab ruang adalah guru mata pelajaran, bertanggung jawab atas ruang

    mata pelajaran mulai dari kelengkapan tiap ruang mata pelajaran, penataan ruang,

    proses pembelajaran yang berlangsung dari waktu ke waktu, ketertiban saat siswa

    berpindah ruang serta ketertiban selama proses pembelajaran berlangsung, saling

    mengingatkan pada guru mata pelajaran yang di ampuh dalam satu ruang.

    ; Wali Kelas, antara lain bertugas :

    a mengkoordinir kelas. Misalnya ketertiban kelas yang berawal dari ketertiban

    masing-masing siswa, keuangan buku/LKS

    bmengkoordinir kegiatan kelas seperti program widya wisata, lomba antar

    kelas/class meeting

    c mengadakan pertemuan/memberikan pengarahan pada siswa di luar jam pelajaran

    dmenginformasikan kegiatan kelas, presensi kelas, pembagian rapor

    ; Tim kerja moving class, yang terdiri atas Wakasek bidang akademik dan staf, wakasek

    bidang sarana prasarana, wakasek bidang kesiswaan dan staf, wakasek bidang humas,

    serta penanggung jawab ruang. Tim kerja antara lain bertugas :

    amelakukan analisis kebutuhan ruang, perabot, peralatan, dan bahan sesuai dengan

    mata pelajaran masing-masing.b tim kerja menyusun tata tertib pelaksanaan pembelajaran moving class untuk

    guru dan siswa yang tertuang dalam pedoman sistem belajarmoving class.

    ctim kerja menyempurnakan dan memfinalkan draf Pedoman Sistem Belajar

    Moving Class bersama kepala sekolah. Setelah final kepala sekolah

    menandatangani draf tersebut

    d tim kerja menggandakan dan mendistribusikan kepada pihak yang

    berkepentingan.

    8

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    9/17

    Pemanfaatan

    Sistem moving class yang dirancang ini dapat digunakan atau diterapkan pada sekolah

    menengah dan sederajat formal, baik Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah

    Menengah Atas (SMA) pada tiap jenjang kelas disesuaikan dengan manajemen berbasis

    sekolah yang diterapkan. Agar sistem moving class dapat dimanfaatkan dan berjalan dengan

    baik, maka perlu adanya prosedur kerja di sekolah yang menerapkan sistem moving class

    tersebut, prosedur kerja tersebut antara lain :

    a Kepala SMA memberikan arahan teknis kepada warga sekolah tentang sistem belajar

    moving class yang sekurang-kurangnya memuat:

    1 dasar pelaksanaan sistem belajarmoving class;

    2 tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan sistem belajarmoving class;

    3 manfaat sistem belajarmoving class;

    4 hasil yang diharapkan dari sistem belajarmoving class;

    5 unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam melaksanakan sistem

    belajarmoving class.

    b Kepala sekolah membentuk tim kerja persiapan moving class untuk menyusun rencana

    kegiatan dan rambu-rambu pelaksanaan sistem belajarmoving class.

    c Tim kerja bersama wakil kepala sekolah menyusun draf rencana kegiatan

    sekurangkurangnya berisi tentang uraian kegiatan, sasaran, pelaksana kegiatan dan

    waktu/ jadwal pelaksanaan, yang meliputi kegiatan:

    1 menganalisis jumlah kebutuhan ruang mata pelajaran;

    2 membuat denah ruang mata pelajaran;

    3 merencanakan pengadaan sarana/prasarana ruang mata pelajaran;

    4 menyusun pembagian tugas mengajar guru;

    5 menyusun penanggung jawab ruangan/koordinator mata pelajaran dan wali

    kelas;

    6 menyusun jadwal pembelajaran;

    7 mensosialisasikan rencana kerja kepada warga sekolah.

    d Kepala sekolah, tim kerja, wakil kepala sekolah, penanggung jawab ruang membahas

    draf rencana kegiatan pengembangan sistem belajarmoving class

    e Kepala sekolah menandatangani rencana kegiatan sistem belajarmoving class

    9

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    10/17

    f Tim kerja melakukan pembagian tugas kepada penanggung jawab ruang untuk

    melakukan analisis kebutuhan ruang, perabot, peralatan, dan bahan sesuai mata pelajaran

    masing-masing

    g Tim kerja dan wakil kepala sekolah menyusun draf pedoman sistem belajarmoving class

    h Kepala sekolah, tim kerja, wakil kepala sekolah dan penanggung jawab ruang membahas

    dan merevisi draf pedoman sistem belajarmoving class

    i Tim kerja dan wakil kepala sekolah menyempurnakan dan memfinalkan pedoman sistem

    belajarmoving class

    j Kepala sekolah menandatangani pedoman sistem belajarmoving class

    k Tim kerja menggandakan pedoman sistem belajar moving class dan mendistribusikan

    kepada pihak yang berkepentingan.

    Pengelolaan

    Pengelolaan moving class sesuai dengan rancangan awal yang dibuat. Selain itu juga

    pengelolaan sistem belajar dapat dipadukan atau disesuaikan dengan manajemen sekolah

    yang dilaksanakan. Dalam sistem belajar moving class ini, pengelolaan antara lain dibagi

    dalam beberapa bagian sebagai berikut :

    aPengelolaan Perpindahan Peserta didik

    1peserta didik berpindah ruang belajar sesuai mata pelajaran yang diikuti berdasarkan

    jadwal yang telah ditetapkan

    2peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan tempat duduknya sendiri

    3peserta didik perlu ditegaskan peraturan tentang penggunaan ruang dan tata tertib dalam

    pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta konsekuensinya

    4 kegiatan pembelajaran di Laboratorium dibuat peraturan tersendiri hasil kesepakatan

    guru dengan laboran

    5peserta didik diberi toleransi keterlambatan 10 menit, diluar waktu tersebut peserta didik

    tidak diperkenankan masuk kelas sebelum melapor kepada guru piket atau Penanggung

    Jawab Akademik

    6 keterlambatan berturut-turut lebih dari 3 (tiga) kali diadakan tindakan pembinaan yang

    dilakukan Penanggung Jawab akademik bersama dengan Guru Pembimbing.

    b Pengelolaan Ruang Belajar Mengajar

    10

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    11/17

    1 guru diperkenankan untuk mengatur ruang belajar sesuai karakteristik mata pelajarannya

    2 ruang belajar setidak-tidaknya memiliki sarana dan media pembelajaran yang sesuai,

    Jadwal Mengajar Guru, Tata Tertib Peserta didik dan Daftar Inventaris yang ditempel di

    dinding.

    3 ruang belajar dapat dilengkapi dengan perpustakaan referensi dan sarana lainnya yang

    mendukung proses Pembelajaran

    4 tiap rumpun Mata pelajaran telah disediakan prasarana multimedia. Penggunaan

    prasarana diatur oleh Penanggung Jawab Rumpun Mata Pelajaran

    5 guru bertanggung jawab terhadap ruang belajar yang ditempatinya. Dengan demikian

    setiap guru memiliki kunci untuk ruang masing-masing.

    cPengelolaan Administrasi Guru dan Peserta didik

    1 guru berkewajiban mengisi daftar hadir peserta didik dan guru

    2 guru membuat catatan-catan tentang kejadian-kejadian di kelas brerdasarkan format yang

    telah disediakan

    3 guru mengisi laporan kemajuan belajar peserta didik, absensi peserta didik,

    keterlambatan peserta didik dan membuat rekapan sesuai format yang disediakan

    4 guru membuat laporan terhadap hal-hal khusus yang memerlukan penanganan kepada

    Penanggung Jawab Akademik

    5 guru membuat jadwal topik/materi yang diajarkan kepada peserta didik yang ditempel di

    ruang belajar

    d Pengelolaan Remedial dan Pengayaan

    1 remedial dan pengayaan dilaksanakan diluar jam kegiatan tatap muka dan praktik.

    2 remedial dan pengayaan dilaksanakan secara TIM teaching, dimana kolaboran dapatmenjadi guru utama pada materi tertentu

    3 kegiatan remedial dan pengayaan dapat menggunakan waktu dalam kegiatan

    pembelajaran tugas terstruktur (25 menit) maupun tak terstruktur ( 25 menit ) .

    4 remedial dan pengayaan dilaksanakan dalam waktu berbeda maupun secara bersamaan

    jika memungkinkan, misal : guru utama memberi pengayaan, sedangkan kolaboran

    memberi remedial.

    11

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    12/17

    5 remedial dan pengayaan dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan hasil analisis

    postest , ulangan harian dan ulangan tengah semester.

    ePengelolaan Penilaian

    1penilaian dilakukan untuk mengukur proses dan produk hasil pembelajaran

    2penilaian proses dilakukan setiap saat untuk menilai kemajuan belajar peserta didik,

    sedangkan penilaian produk/hasil belajar dilakukan melalui ulangan harian, ulangan

    tengah semester maupun ulangan akhir semester.

    3penilaian meliputi kognitif, praktik dan sikap yang disesuaikan dengan peraturan yang

    telah ditetapkan serta mengacu pada karakteristik mata pelajaran

    4 hasil penilaian dimasukkan sesuai dengan format yang telah disediakan dalam bentuk file

    excel yang kemudian diserahkan kepada penanggung jawab akademik

    5 untuk memudahkan pengelolaan hasil penilaian maka hasil-hasil penilaian harian yang

    telah dilaksanakan segera diserahkan kepada penaggung jawab akademik agar dapat

    dimasukkan kedalam pengelolaan SIM sekolah oleh TIM TIK

    6 tidak diadakan remedial untuk ujian/ulangan semester. Remedial dilakukan sesuai

    dengan ketentuan pengelolaan remedial dan pengayaan.

    7 guru mata pelajaran bertanggung jawab dan memiliki kewenangan penuh terhadap hasil

    penilaian terhadap mata pelajaran yang diampunya. Segala perubahan terhadap hasil

    penilaian hanya dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan.

    Evaluasi (penilaian bentuk inovasi)

    Keterlaksanaan dan ketercapaian sistem belajarmoving classperlu diadakan evaluasi.

    Evaluasi meliputi pemanfaatan sarana prasarana penunjang, alat peraga, dan media

    pembelajaran, efesiensi waktu, dan minat dan hasil belajar peserta didik.

    Indikator yang digunakan antara lain :

    ; waktu yang terbuang setiap pergantian pelajaran

    ; semangat belajar peserta didik. misalnya peserta didik yang kurang bergairah

    selama berlangsungnya proses pembelajaran seperti ijin keluar, tidak perhatian/

    mengantuk

    ; hasil belajar peserta didik (prestasi)

    ; pemanfaatan laboratorium, ruang kesenian, ruang keterampilan, alat peraga, media

    pembelajaran, buku paket dan ruang belajar serta fasilitas lain yang mendukung

    12

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    13/17

    ; semangat dan kinerja para pendidik dalam melaksanakan tugas

    ; hubungan emosional antara guru dan peserta didik

    Evaluasi dilakukan oleh tim kerja moving class yang terdapat di sekolah tersebut.

    Pelaksanaan evaluasi moving class dilakukan secara kontinu, baik evaluasi setiap bulan,

    maupun pada saat akhir semester.

    Evaluasi tiap bulan dipimpin oleh tim kerja dengan cara melakukan pertemuan pada

    akhir bulan dengan civitas akademika (tidak termasuk siswa, komite sekolah, wali siswa, dan

    cleaning service), evaluasi ini dilaksanakan untuk membahas hasil pelaksanaan sistem belajar

    moving class selama satu bulan berjalan dan merumuskan apa yang seharusnya dilakukan

    pada bulan selanjutnya, maksudnya hal hal yang kurang atau belum terlaksana dirumuskan

    untuk dibahas pada bulan selanjutnya. Hal hal yang termasuk dalam pembahasan evaluasi

    bulanan ini antara lain mengenai optimalisasi sarana dan prasarana, efisiensi waktu, kinerja

    pendidik, dan hasil belajar peserta didik.

    Evaluasi dapat juga dilakukan dengan memberikan angket pada semua civitas

    akademika di sekolah yang bersangkutan mengenai sistem moving class yang dijalankan.

    Evaluasi akhir semester merupakan evaluasi besar yang melingkupi seluruh

    pelaksanaan sistem moving class yang dijalankan. Semua pihak yang terlibat dalam aktivitas

    sekolah tersebut diikutsertakan, termasuk komite sekolah dan wali siswa.

    Penerapan saat ini (fakta)

    aKondisi kelas Belum Ditata Sempurna

    Penerapan sistem moving class pada kebanyakan sekolah di Indonesia masih jauh dari

    sempurna. Dalam moving class, seharusnya ruangan kelas lengkapi dengan berbagai sarana-

    prasarana belajar sesuai mata pelajaran terkait. Dan ruangan kelas di desain dan di tata sesuai

    kebutuhan belajar sehingga murid bisa belajar dengan nyaman dan didukung dengan alat-alat

    yang dibutuhkan. Contohnya pada kelas Geografi dilengkapi dengan berbagai buku sumber,

    peta, globe, dan lain-lain. Begitu juga dengan pelajaran-pelajaran lainnya.

    b Sarana Belum Lengkap

    Beberapa sarana yang dibutuhkan dalam moving class, belum tersedia. Salah satunya

    almari/rak tas. Karena biasanya tiap sekolah berusaha melaksanakan sistem moving class

    seadanya dulu, ketika program berjalan kemudian baru dibenahi kekurangan-kekurangannya.

    cSifat Malas

    13

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    14/17

    Bagi siswa yang hobi mbolos, moving class bisa menjadi hal yang menyenangkan,

    karena peluang untuk kabur dan melarikan diri sangatlah besar.

    d Kebersihan Kelas

    Selama ini kebersihan kelas sepenuhnya menjadi tangung jawab kelas dibawah

    kordinasi wali kelas, dengan moving class maka kebersihan menjadi tanggung jawab guru

    mata pelajaran. Untuk menjaga kebersihan kelas bersama maka siswa yang menempati jam

    pertama dan atau jam terakhir untuk membersihkan kelas yang ditempati.

    Kemungkinan / keberlanjutan penerapan inovasi

    Keterlaksanaan dan ketercapaian sistem belajarmoving class dapat terus diterapkan

    apabila seluruh pihak sekolah ikut serta dalam mendukung keberhasilan sistem belajar

    moving class di setiap sekolah. Salah satu cara agar penerapan sistem belajarmoving class

    dapat terus diterapkan dengan cara mengadakan evaluasi. Evaluasi meliputi pemanfaatan

    sarana prasarana penunjang, alat peraga, dan media pembelajaran, efesiensi waktu, dan

    minat belajar peserta didik.

    Selain mengadakan evaluasi rutin, pihak sekolah juga harus menerapkan berbagai

    strategi untuk tercapainya system belajar moving class yang efektif. Adapun strategi

    berkelanjutan penerapan dari sistem belajar moving class ini dapat menggunakan cara:N

    o

    Masalah Antisipasi Masalah

    1 Banyak waktu yang

    terbuang sewaktu

    perpindahan pembelajaran

    aMembudayakan disiplin waktu

    perpindahan pembelajaran

    b Membudayakan peserta didik tepat

    waktu masuk kelas

    cMeningkatkan kepedulian guru bagi peserta

    didik yang terlambat hadir

    2 Keributan sewaktu

    perpindahan pembelajaran

    Jadwal disusun memperhatikan perpindahan pada

    kelas yang terdekat

    3 Kekurangan meja kursi

    peserta didik

    Disiapkan jumlah meja dan kursi setiap ruang

    mata pelajaran sebanyak kelompok peserta didik

    terbanyak

    4 Kebersihan ruang matapelajaran

    a

    Menjadwalkan piket peserta didik

    14

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    15/17

    ruang mata pelajaran

    b Meningkatkan kepedulian setiap guru

    mata pelajaran.

    c Pemeriksaan piket peserta didik setiap saat

    oleh penanggung jawab l/koordinator mata

    pelajaran.

    5 Peserta didik yang

    membolos belajar

    a Pengecekan kehadiran peserta didik oleh guru

    mata pelajaran

    b Pemeriksaan kehadiran (presensi) peserta

    didik setiap saat oleh guru piket.

    Kemudian untuk menghasilkan sistem belajar moving class yang efektif, pihak

    sekolah juga meminta dukungan dari pemerintah kabupaten/kota bagi sekolah negeri dan

    dukungan yayasan pendidikan bagi sekolah swasta soal pengadaan sarana dan prasarana

    untuk menunjang pelaksanaannya. Oleh karena itu, sekolah yang ingin melaksanakan system

    belajar moving class harus berusaha mendapatkan dukungan pemerintah daerah

    kabupaten/kota, yayasan, dan masyarakat setempat, kemudian sekolah melakukan berbagai

    persiapan. Salah satunya adalah mempersiapkan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan

    keperluan lainnya dilengkapi dengan perlengkapannya.

    Agar sistem belajarmoving class dapat terus diterapkan, sekolah memerlukan bantuan

    dan partisipasi dari semua pihak, karena dengan dukungan yang kuat segala hambatan yang

    ada dapat diatasi dengan mudah. Apabila semua pihak sekolah telah berpartisipasi dan

    mendapatkan dukungan dari semua pihak, kunci selanjutnya untuk keberhasilan system

    belajar moving class sendiri adalah tergantung komitmen dan strategi manajemen yang

    diterapkan di setiap sekolah.

    Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi kelemahan penerapan sistem moving class

    antara lain:

    a membudayakan disiplin waktu perpindahan pembelajaran bagi siswa maupun guru.

    b meningkatkan kepedulian guru bagi siswa yang terlambat hadir.

    c mengusahakan jadwal perpindahan antar kelas yang terdekat.

    d menjadwalkan piket siswa ruang mata pelajaran.

    e meningkatkan kepedulian guru terhadap kebersihan ruang kelas.

    15

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    16/17

    f pengecekan kehadiran siswa oleh guru mata pelajaran maupun guru piket.

    g menjaga agar jadwal yang dibuat tidak berubah-ubah. Jika terpaksa ada perubahan,

    maka perubahan jadwal tersebut tidak terlalu memberatkan siswa dalam melaksanakan

    moving class.

    h mengupayakan sendiri media-media yang dapat diusahakan oleh guru dan sekolah.

    i selalu memonitoring kehadiran guru di sekolah oleh guru piket.

    Hikmah

    Dalam penerapan sistem moving class yang telah dirancang ini, ada beberapa hikmah

    yang didapatkan, antara lain :

    ; melatih kedisipilinan kita siswa

    ; secara tidak sadar siswa berolahraga setiap harinya

    ; siswa bisa menguasai konsep pelajaran dengan sepenuhnya

    ; melatih siswa untuk bisa mengatur dan lebih menghargai waktu

    ; melatih siswa agar selalu tepat waktu setiap masuk jam pelajaran

    ; melatih agar terbiasa pada saat kuliah nanti, karena kuliah memakai sistem moving class

    ; memotivasi siswa karena sistem belajar yang inovatif/efektif

    ; mengurangi tingkat kejenuhan siswa

    ; dapat memaksimalkan fungsi ruangan sesuai dengan mata pelajarannya

    ; siswa bisa berpapasan dengan teman-teman kelas lain, kakak kelas dan adik kelas

    ; menumbuhkan sikap kemandirian bagi siswa

    ; kita lebih bisa bertanggung jawab atas tugas-tugasnya yang diberikan guru

    ; rata-rata siswa yang bersekolah disekolah yang menerapkan sistem moving class

    cenderung siswa yang rajin dan aktif walaupun tidak pintar

    ; siswa menjadi rajin untuk mencari bahan pelajaran yang kuran dimengerti

    ; siswa dapat memaksimalkan waktu untuk fokus kepada pelajaran

    ; siswa yang tadinya pasif menjadi lebih aktif karena diterapkannya moving class

    Kesimpulan

    ; penerapan sistem moving class di lingkungan sekolah membawa banyak dampak positif

    baik untuk siswa, guru, maupun pihak sekolah.

    ; dengan adanya sistem moving class maka suatu sekolah sudah memenuhi salah satu

    kriteria sebagai Sekolah Kategori Mandiri.

    16

  • 7/22/2019 Inovasi Pedidikan

    17/17

    ; kekurangan yang terjadi pada sistem moving class dapat diatasi dengan berbagai solusi

    demi terciptanya suasana belajar yang kondusif.

    ; sistem moving class yang baik dapat terlaksana dengan adanya kerjasama dari berbagai

    pihak dan manajemen yang baik dalam sekolah.

    17