Upload
kadek-widhiana-utami
View
104
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt
Citation preview
INTOKSIKASI ORGANOFOSFAT
Kadek Widhiana Utami(1061050026)
Definisi Organofosfat adalah nama umum ester dari
asam fosfat. Organofosfat adalah kelompok senyawa yang memiliki potensi dan bersifat toksik dalam menghambat cholinesterase yang mengakibatkan akumulasi asetilkolin pada reseptor muskarinik, nikotinik, SSP sehingga dapat menyebabkan kematian.
Contoh dari organofosfat termasuk insektisida (malathion, parathion, diazinon, fenthion, dichlorvos, chlorpyrifos, ethion), dan antihelmintik (trichlorfon).
Organofosfat
Menghambat aksi enzim kholinesterase dalam sel darah merah. Enzim tersebut secara normal menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan kholin
Saat enzim dihambat
jumlah asetylkholin meningkat
Berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik
pada system saraf pusat dan perifer
Timbulnya gejala keracunan
Gambar 1. Mekanisme intoksikasi organofosfat
Untuk mempermudah dalam mengingat gejala awal pada keracunan organofosfat secara akut, yaitu SLUDGE.
S- Salivation L- Lacrimation U- Urination D- Defecation G- GI Symptoms E- Emesis
Tabel : Efek Muskarinik, Nikotinik dan Saraf pusat pada toksisitas OrganofosfatEfek Gejala
1. Muskarinik Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diare (SLUD) Nausea dan vomitus Bradicardia Miosis Berkeringat
2. Nikotinik Pegal-pegal Tremor Paralysis Dyspnea Tachicardia
3. Sistem saraf pusat Bingung, gelisah, insomnia Sakit kepala, emosi tidak stabil Bicara terbata-bata Kelemahan umum konvulsi Depresi respirasi dan gangguan jantung, Koma
Efek Organofosfat dalam tubuh
PARU-PARUHATI
KARDIOVASKULARKULIT
NEUROLOGISESOPHAGUS
GINJALPANKREAS
DIAGNOSIS GEJALA KLINISTergantung dari jalan masuk nyaTertelan
Muscarinic effects (post ganglionic parasympathetic nerve ending), nicotinic effects (neuro muscular junction)
Terhirup Batuk, gangguan pernafasan, pnumonia
Kontak dengan mata Iritasi, nyeri, lakrimasi, miosis, pengelihatan
kabur, photophobia
Pemeriksaan penunjang LAB
Hiperglikemia, glikosuria Leukositosis Serum amilase meningkat
EKG Sinus bradikardi Blok atrioventrikular Perpanjangan interval QT Kelainan segmen ST dan gelombang T
Laboratory investigations Percentage of patientsSerum cholinesterase (markedly depleted)Neutrophil leukocytosisProteinuriaGliycosuriaHyperglycemiaAbnormal ECG (excluding bradycardia/tachycardia)
946191475
Tabel 2. Penemuan laboratorium yang diamati oleh hayes et al.1
• Stabilisasi Pasien
• Dekontaminasi
• Pemberian Antidotum
PENATALAKSANAAN INTOKSIKASI ORGANOFOSFAT
Stabilisasi Pasien
airway
circulation
Breathing
DEKONTAMINASI LAMBUNG Cuci lambung sering sekali digunakan sebagai
intervensi yang pertama di rumah sakit untuk kejadian intoksikasi organofosfat.
waktu yang efektif untuk cuci lambung cukup singkat. karena penyerapan yang cepat, terjadi dalam beberapa menit setelah mengkonsumsi senyawa OP tersebut , Guideline untuk penatalaksanaan keracunan untuk cuci lambung harus dipertimbangkan hanya jika pasien tiba dalam 1 jam setelah menelan racun.
ATROPINE Obat antikholinergik ini tetap menjadi andalan terapi
intoksikasi senyawa organofosfat diseluruh dunia. Dosis awal bolus atropine 1-3 mg (0,05 mg/Kg) IV
Target endpoints untuk terapi atropine adalah :
Clear chest on auscultation with no wheezeHeart rate > 80 beats/minPupil no longer pin pointDry axillaSystolic blood pressure > 80mmHg
OXIME Mereaktivasi enzim kholinesterase
WHO merekomendasikan dosis pemberian pralidoxime adalah 30 mg/kg loading dose selama 10-20 min
diikuti dengan pemberian ke dalam infus 8-10 mg/kg/jam sampai gejala klinis membaik atau 7 hari
BENZODIAZEPIN Pasien dengan intoksikasi organofosfat
biasanya akan terjadi gejala agitasi, delirium. Penyebabnya bisa karena senyawa organofosfatnya itu sendiri efek toksisitas pemberian aropin, hipoksia. Agitasi akut pada pasien dapat ditangani dengan pemberian diazepam.
mengurangkan cemas, gelisah (dosis: 5-10 mg IV)
mengkontrol kejang (dosis: sehingga 10-20 mg IV)
KESIMPULAN Organofosfat (OP) adalah insektisida yang
paling toksik dibandingkan insektisida lainnya dan sering menyebabkan keracunan pada orang, bahkan menyebabkan kematian pada manusia. Efek toksik senyawa ini adalah konsekuensi dari penghambatan dari acetylcholinesterase dalam sistem saraf, menyebabkan akumulasi neurotransmitter asetilkolin pada sinapsis dan kemudian terus menerus menstimulasi reseptor acetylcholine.
references Subash Vijaya kumar, Md. Fareedullah, Y. Sudhakar, B. Venkateswarlu1, E. Ashok Kumar. Current
review on organophosphorus poisoning, 2010, 2 (4): 199-215. Michael Eddleston, Nick A Buckley, Peter Eyer, Andrew H Dawson. Management of acute
organophosphorus pesticide poisoning, 2008; 371: 597–607. M. M. Murat harputluoglu, Ulvi demirel, hakan alan, fehmi atefi, murat aladag, melih karincaoglu, et
al. Pancreatic pseudocyst development due to organophosphate poisoning, 2007; 18 (2): 122-125. NK Sundaray, Ratheesh Kumar J, Trivandrum. Organophosphorus Poisoning: Current management
guidelines, 2010; 20: 5-2. Yurumez Y1, Durukan P, Yavuz Y, Ikizceli I, Avsarogullari L, Ozkan S, et al. Acute organophosphate
poisoning in university hospital emergency room patients. Intern Med. 2007;46(13):965-9 Mechanism of acute toxicity organophorphate. Available on:
http://depts.washington.edu/opchild/acute.html#top . diakses tanggal 11 November 2014 Katz, K.D., Sakamoto, K.M., Pinsky, M.R. 2011. Organophosphate Toxicity. Available on:
http://emedicine.medscape.com/article/167726-overview. Diakses pada tanggal 1 November 2014. Tina, E., Metka, F. 2011. Organophosphorous Pesticides-Mechanisms of Their Toxicity. Available on:
http://www.intwchopen.com/books/pesticides-the-impacts-of-pesticides-exposure/organophosphorous-pesticides-mechanisms-of-their-toxicity. Diakses pada tanggal 1 November 2013.
Ramazan Amanvermez,, Ahmet Baydın, Türker Yardan, Nurşah Başol, Murat Günay. Emergency Laboratory Abnormalities in Suicidal Patients with Acute Organophosphate Poisoning, 2010; 35 (1) ; 29–34.
Richard A. Trump, EMT-P. An In-Depth Review of Organophosphate Poisoning. Available on: http://www.emsvillage.com/articles/article.cfm?id=801 diakses tanggal 12 November 2014.
TERIMAKASIH