Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Intra Cytoplasmic Sperm
Injection (ICSI)
IVF
Konvensional
Embryo Splitting
ICSI
Clonning
TE
Therapeutic Reproductive
Steam Cell
ICSI
• Suatu proses fertilisasi in vitro dengan
cara memasukan satu sperma
langsung ke dalam nukleus ovum
Kepentingan ICSI
• Untuk membantu dalam proses
fertilisasi pada kasus pejantan
mengalami INFERTILITAS
• Adanya hambatan pada saluran
kelamin betina dalam menerima
spermatozoa
• Adanya reaksi penolakan (blok) yang
sifatnya abnormal pada dari ovum saat
terjadi fertilisasi
Faktor Betina
• Faktor uterus
Adanya produksi Progesteron yg
berlebihan,uterus yg abnormal
• Faktor servik
Adanya sumbatan pada servik, lendir yg
abnormal, infeksi pada servik
• Faktor tuba falopii
Servix
UTJ
Blok ZP
SALURAN KELAMIN
BETINA
Hambatan Saluran
Kelamin Betina Betina
OVUM
Infertilitas Pada Pejantan
• Oligozoospermia : Jumlah Sel Sperma
sedikit
• Asthenozoospermia : Motilitas Sel
Sperma rendah
• Teratozoospermia : Jumlah Sel
Sperma yang normal rendah
• Tingginya jumlah sel sperma yang
immature
Jantan
Spermatogenesis
Tidak Sempurna
Sperma Immature
Sel Sperma
Abnormalitas
Spermatozoa
Oligozoospermia
Asthenozoospermia
Teratozoospermia
Normal Sperm Morphology
Abnormal Morphology
Abnormal Morphology
Oocytes with
granulosa cells
"Naked" Oocyte
Intracytoplasmic Sperm
Injection
(ICSI)
Peralatan :
• Mikromanipulator
Proses IVF-ICSI
Diinkubasi Selama 24 Jam
ZYGOTE
Sperma untuk ICSI
Pengamatan
Embryo
Treatment Spz
Injeksi Kepala Spz
Lsg Pada Nukleus
OVUM
Oosit yg dimaturasikan
Hasil Koleksi Oosit
Maturasi
Dalam Inkubator CO2
selama 1-2 Jam
B
GT
Apa dampak
Biotek/Genetika ?:
Contoh:
Jumlah sperma
untuk fertilisasi ?
Kawin alam: 1,0
Milyard.
IB : 25 juta
IVF : 300 ribu
ICSI : 1
Kloning : o
Keuntungan dan Kerugian Keuntugan:
•Dapat memberikan peluang kebuntingan pada hewan yg
tingkat fertilitas nya rendah.
•Dapat menentukan jenis kelamin anak yang kita inginkan
Kerugian:
•1.Tingkat keberhasilannya belum mencapai 100 persen.
•2.Waktu preparing cukup lama cukup lama.
•3.Memerlukan biaya yang mahal.
•4.Tidak dapat dilakukan jika betina tidak dapat
menghasilkan sel telur dan jantan yang tidak dapat
menghasilkan sperm
SPLITTING EMBRIO
Somatic Cell
Nuclear Transfer
Clonning
Stem Cells
therapeutic
Reproductive
Clonning
Clonning Suatu kemampuan atau proses
untuk menghasilkan embrio tanpa
melewati proses fertilisasi hanya
dengan cara mentransferkan inti sel.
Manfaat :
• Memultiplikasi genotip hewan
yang memiliki keunggulan
tertentu dan preservasi hewan
yang hampir punah.
Konsep Kloning :
• Dalam perkembangan, suatu
sel berdeferensiasi menjadi
bentukan sel yang berbeda
dengan sel asal sesuai dengan
tempat dan fungsinya
• Jika nukleus suatu sel
ditransplantasikan ke dalam
ovum yang teraktivasi,
akankah ovum tersebut
berkembang menjadi individu
baru ????
Hal tersebut merupakan
KONSEP KLONING
Komponen : 1. Inti sel donor
2. Ovum resepien non nukleus
Tahapan Penting :
• Menghilangkan inti telur host
• Isolasi inti donor
• Pemindahan inti ke dalam
telur host tanpa merusak inti
maupun zigot
Pemanfaatan teknik Kloning : 1. Reproduktif : Teknik ini digunakan untuk
kepentingan kloning embryonal dengan tujuan
untuk menghasilkan atau mebuat individu
baru dengan genotip unggul
2. Terapeutik : Teknik ini digunakan untuk
kepentingan kloning embryonal dengan tujuan
untuk menghasilkan atau membuat stem cells
yang digunakan untuk keperluan pengobatan
CLONNING REPRODUCTIVE
Kloning hewan lewat SomaticCell Nuclear Transfer
(SCNT) melibatkan beberapa tahap, dengan
Rincian Tahapan sbb :
1) penyediaan ovum yang sudah matang,
2) pengeluaran kromosom yang terdapat dalam ovum
(enucleation),
3) transfer inti sel hewan yang dikloning ke dalam ovum
enuklease,
4) aktivasi embrio yang baru terbentuk sehingga
menginisiasi perkembangan embrionik,
5) kultur embrio in vitro, dan
6) transfer embrio yang dikloning ke induk resipien
PROSEDUR SCNT
• Keberhasilan produksi hewan kloning lewat transfer
inti sel somatic (Somatic Cell Nuclear Transfer) telah
dicapai pada berbagai spesies, dengan efisiensi yang
masih sangat rendah yakni kurang dari 1 persen,
dengan sekitar 10 persen yang lahir hidup .
Salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan kloning adalah spesies
Kloning Mamalia Keberhasilan kloning pada mamalia lebih kecil
daripada kloning pada hewan rendah
Hal in karena, pada mamalia, embrio tahap
blastula telah terdeferensiasi menjadi dua sel :
• Sel tropoblast calon plasenta
• Sel inner cell mass calon embryo
• Sehingga sel blastomere mamalia telah
mengalami deferensiasi
(setiap sel blastomere tidak sama persis)
• Keberhasilan produksi hewan kloning lewat
transfer inti sel somatic (Somatic Cell Nuclear
Transfer) telah dicapai pada berbagai spesies,
seperti domba, sapi, mencit, kambing, babi,
kucing, dan kelinci, dengan efisiensinya masih
sangat rendah yakni kurang dari 1 persen,
sekitar 10 persen yang lahir hidup .
Wiladasen (1986) :
Telah berhasil menghasilkan domba dari transplantasi
blastomere tahap 8 sel
Inti dari embryo pre implantasi pada babi, kelinci
(Parther, 1988, Wiladasen 1989)
Wilmut (1997) :
Kloning domba dari inti sel kelenjar mamae dewasa
Tampak tidak ada gen yang rusak atau hilang
• Kegiatan transfer inti pertama dilaksanakan dengan mengoleksi
ovum yang matang in vitro (maturasi oosit in vitro) Metaphase II
(Polar Body I)
• Disamping itu kita juga mempersiapkan nuclear donor yang berasal
dari sel blastomer sapi atau karyoplast yang telah mengalami
transfection untuk digunakan sebagai nuclear transfer
• Dilakukan enucleation dengan cara mengambil PB I dan meiotic
spindle Lakukan identifikasi
• Insertkan nuclear donor atau karyoplast kedalam oocyte host
• Fusi blastomer transferkan ke resepien
Kloning Pada Domba
Dolly (1996-2003)
Kloning Pada Babi
CLONNING THERAPEUTIC
STEM CELLS PROCEDURE
FOR THERAPEUTIC USE
ZIGOT
EMBRIO
STEM SEL
EMBRIO
BLASTOSIT PANEN
STEM SEL
MUSCLE
TISSUES
NERVE
TISSUES BONE
TISSUES
SEKIAN
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR