ipi140949

  • Upload
    yuiche

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 ipi140949

    1/8

    ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

    1

    HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGANKONSEP DIRI PADA REMAJ A DI

    SMA NEGERI 1 MANADO

    Angelita A. Durado

     Tinneke A. TololiuDamajanti H. C. Pangemanan

    Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas KedokteranUniversitas Sam Ratulangi Manado

    Email : [email protected]

    Abstract: Adolescents is an age when individuals become integrated into adult society, anage when the child does not feel that he is under the level of older people but feel the same,or at least parallel. Self-concept is a person's perception of himself. The family as the smallestsocial groups in the community, has an important role in providing support, the outpouring of

    affection, guidance, and supervision to the child so that he grew confident. In the first knownfamily of children are their parents. The purpose of this study was to determine therelationship of parent support with self-concept in adolescents in SMA Negeri 1 Manado.This study uses quantitative analytic observational with cross sectional approach. Thesamples in this study was purposive sampling method with sample number 118 respondents.Techniques of data analysis using the chi-square test with significance level α = 0.05. The

    results showed that there is good parental support with positive self-concept as many as 78respondents (66.1%). Statistical analysis using the chi-square test showed p value = 0.026,which means that the value of p

  • 8/18/2019 ipi140949

    2/8

    ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

    2

    PENDAHULUAN Remaja adalah suatu usia ketika individumenjadi terintegrasi ke dalam masyarakat

    dewasa, ketika anak tidak merasa bahwa

    dirinya berada dibawah tingkat orang yanglebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar (Piaget, 1991 dalam Alidan Asrori, 2010). Fase remaja adalah fase perkembangan yang tengah berada pada

    masa amat potensial, baik dilihat dari aspekkognitif, emosi, maupun fisik (Ali danAsrori, 2011). Tugas perkembangan padamasa ini adalah pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda(Atkinson, Atkinson & Hilgard dalam

    Saam & Wahyuni, 2012).Menurut Shavelson dkk dalam

    Saam & Wahyuni (2012) konsep diriadalah persepsi seseorang terhadap dirinyasendiri. Stuart & Sundeen dalam Rahmadi(2010) mengungkapkan konsep diri

    merupakan pola inti kepribadian danmempengaruhi berbagai sifat. Remajamengawasi perubahan tubuhnya dan ketikamengamati perilakunya yang canggung,remaja semakin bertambah kecewa karenamelihat pada yang dilihat sangat berbeda

    dengan apa yang diharapkan. Hal ini akan berpengaruh terhadap konsep dirinya(Hurlock, 1980 dalam Saam dan Wahyuni,2012).

    Keluarga sebagai kelompok sosialterkecil dalam masyarakat, mempunyai

     peran penting dalam memberikandukungan, curahan kasih sayang, arahan,dan pengawasan kepada anak agar ia

    tumbuh percaya diri (Rahmadi, 2010).Dalam keluarga orang pertama yangdikenal anak adalah orang tuanya kemudian

    saudara kandung. Keluarga merupakanlingkungan sosial pertama dan utama bagianak (Saam dan Wahyuni, 2012).

    Hasil penelitian di Amerika Serikatmenunjukan bahwa remaja yang berkompetensi secara akademis memiliki

    konsep diri yang baik secara keseluruhandibandingkan remaja yang tidak

     berkompetensi (Nanda, 2012). Menuruthasil penelitian yang dilakukan oleh Parker

    (2000), secara keseluruhan dukungan dankewaspadaan dari orang tua berhubungan positif terhadap harga diri remaja dan

    hubungan remaja dengan teman sebaya.

    Dalam penelitian lain yang dilakukan diBangladesh menunjukkan bahwa dalam hal pelayanan orang tua, anak-anak yang berprestasi tinggi secara signifikanmemiliki konsep diri yang positif

    dibandingkan rekan mereka yang berprestasi rendah (Enam, Islam & Kayesh,2011).

    Menurut penelitian Setiabudi(2012), remaja dapat menunjukkan perandiri yang baik jika orang tua memberikan

    dukungan terhadap tugas perkem- bangannya. Hasil penelitian mendapatkan bahwa rata-rata dukungan keluarga dalamkategori baik (55,0%), rata-rata peran diriremaja dalam kategori sedang (64,2%), adahubungan yang bermakna antara dukungan

    keluarga dengan peran diri remaja.Berdasarkan hasil penelitian Rahmadi(2010) dengan menggunakan korelasi RankSpearman  dengan nilai koefisien korelasisebesar 0,466 dengan p sebesar 0,000 (p

  • 8/18/2019 ipi140949

    3/8

    ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

    3

    remaja menjadi kurang disiplin dancenderung melupakan tugas mereka sebagai pelajar. Masalah lain yang pernah timbuldalam sekolah adalah dalam pergaulannya

    dengan teman sebaya, remaja cenderung

    suka memilih-milih teman.Menurut pendapat yang

    dikemukakan langsung oleh 10 orang siswadan siswi yang dipilih secara acak,didapatkan bahwa 8 dari 10 siswa dan siswi

    SMA Negeri 1 Manado mengungkapkan bahwa perhatian yang diberikan orang tuamereka baik dan mereka merasa nyamandengan diri mereka sendiri. Menurutmereka hal ini mungkin dikarenakanmereka masih tinggal dengan orang tua.

    Sehingga mereka masih berada dibawah pengawasan orang tua.Sedangkan 2diantaranya mengungkapkan bahwa perhatian orang tua mereka biasa – biasasaja namun mereka merasa nyaman dengandiri mereka, walaupun tidak terlalu

    menyukai beberapa hal dari diri mereka.Berdasarkan latar belakang yang

    telah diuraikan, maka peneliti tertarik untukmelakukan penelitian guna mengetahuihubungan antara dukungan orang tuadengan konsep diri pada remaja di SMA

     Negeri 1 Manado.

    METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metodeobservasional analitik kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian inidilaksanakan padatanggal 11-13 Juni 2013diKelas X dan XI SMA Negeri 1 Manadotahun ajaran 2012/2013. Populasi yaitu

    seluruh remaja di Kelas X dan Kelas XI diSMA Negeri 1 Manado pada tahun ajaran2012/2013 yangvz berjumlah 1.182 siswa.

    Sample pada penelitian ini remaja yaitusiswa dan siswi SMA Negeri 1 Manadoyang masih berada dalam batas usia perkembangan remaja, yaitu 12-21 tahun.Pengambilan sampel dalam penelitian inimenggunakan metode Purposive Sampling.

    Jumlah sample pada penelitian ini adalah118 responden. Kriteria inklusi dalam

     penelitian ini adalah siswa Kelas X dan XISMA Negeri 1 Manado yang hadir pada

    saat penelitian dilaksanakan dan bersediamenjadi responden serta menandatanganiinformed consent.Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X dan XI

    SMA Negeri 1 Manado yang sedang sakit.

    Dalam penelitian ini instrumen yangdigunakan adalah lembar kuisioner, baikuntuk mengukur variabel bebas yaitudukungan orang tua dan variabel terikatyaitu konsep diri. Kuesioner yang

    digunakan dalam penelitian telah melaluiuji validitas dan reliabilitas. Uji dilakukanterhadap 10 responden diluar populasi penelitian yaitu di SMA Kristen AgapeManado pada tanggal 4 Juni 2013.Kuesioner dinyatakan valid dengan uji

    validitas menggunakan rumus CorrectedItem–total Correlation yang diperoleh nilaiantara 0,647–0,940 dan uji reliabilitasmenggunakan rumus Cronbach’s Alpha yang diperoleh nilai 0,771.

    Dalam penelitian ini kuesioner

    dibagi menjadi 3 bagian yaitu kuesionerdemografi untuk mendapatkan dataidentitas/karakteristik responden, kuesionertentang dukungan orang tua yangdidapatkan oleh responden yang terdiri dari18 pernyataan dengan skala pengukuran

    ordinal dan kuesioner tentang konsep diriyang didapatkan oleh responden yangterdiri dari 16 pernyataan dengan skala pengukuran nominal.

    Sebelum melakukan penelitian, peneliti memperoleh surat izin penelitian

    dari Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran Universitas SamRatulangi yang telah ditandatangani oleh

    Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan.Surat penelitian selanjutnya diserahkankepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1

    Manado, melalui staf tenaga kependidikan(tata usaha). Setelah memperoleh izin dariKepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado, peneliti mengambil data yang diperolehlangsung dari responden sesuai kriteriainklusi dan eksklusi.Data yang

    dikumpulkan dalam penelitian ini adalahdata tentang demografi/karakteristik

    responden, data tentang dukungan orangtua dan data tentang konsep diri

  • 8/18/2019 ipi140949

    4/8

    ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

    4

    remaja.Pernyataan-pernyataan dalamkuisioner dirumuskan untuk menjaring persepsi remaja terhadap dukungan orangtua pada remaja dan menggali bagaimana

    remaja mempersepsikan dan menilai

    dirinya sendiri sebagai seorang individu.Pengolahan data melalui tahap-

    tahap yaitu: editing, coding, tabulating,cleaning dan describing.Analisa univariatdigunakan untuk mendeskripsikan

    dukungan orang tua sebagai variabelindependen dan konsep diri sebagaivariabel dependen dengan tabel distribusifrekuensi yang dibuat berdasarkan datakategorik yang disajikan dalam bentukfrekuensi dan presentase. Analisa bivariat

    dilakukan untuk mengetahui hubunganantara dukungan orang tua dengan konsepdiri pada remaja di SMA Negeri 1 Manado,menggunakan uji statistik chi square (X

    2)

    dengan tingkat kemaknaan 95 % (α = 0,05).Menurut Nursalam (2008), masalah

    etika pada penelitian yang menggunakansubjek manusia,peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian meliputi: prinsip manfaat yaitu bebas dari penderitaan, bebas dari eksploitasi danresiko dan prinsip menghargai hak asasi

    manusia yaitu hak untuk ikut/tidak menjadiresponden, hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan,informed consent, prinsip keadilan,hakuntuk mendapatkan pengobatan yang adildan hak dijaga kerahasiaannya.

    HASIL dan PEMBAHASANAnalisis Univariat

    Tabel 2. Distribusi Responden BerdasarkanJenis Kelamin.

    Jenis Kelamin n %

    Laki – laki

    Perempuan

    50

    68

    42.4

    57.6

    Total 118 100Sumber: Data Primer

    Tabel 3. Distribusi Responden BerdasarkanUmur (tahun).

    Umur (tahun) n %

    13

    14

    1516

    1718

    1

    34

    3658

    163

    0.8

    3.4

    30.549.2

    13.62.5

    Total 118 100Sumber: Data Primer

    Tabel 4. Distribusi Responden BerdasarkanKelas

    Kelas n %

    X

    XI

    60

    58

    50.8

    49.2Total 118 100

    Sumber: Data Primer

    Tabel 5. Distribusi Responden BerdasarkanPekerjaan Orang Tua

    Pekerjaan Orang Tua n %

    PNS / PolriSwasta

    WiraswastaPetani/Buruh/Pedagang/Nelayan

    4638

    2410

    39.032.2

    20.38.5

    Total 118 100

    Sumber: Data Primer  

    Tabel 6. Distribusi Responden BerdasarkanUrutan Kelahiran

    Urutan Kelahiran n %

    PertamaKeduaKetiga

    KeempatKelima

    614111

    41

    51.734.79.3

    3.40.8

    Total 118 100

    Sumber: Data Primer

    Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan

    Tempat Tinggal

    Tempat Tinggal n %

    Tinggal dengan orang tuaTinggal dengan keluarga/ kerabat

    10018

    84.715.3

    Total 118 100

    Sumber: Data Primer

  • 8/18/2019 ipi140949

    5/8

    ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

    5

    Tabel 8. Distribusi Responden BerdasarkanKeberadaan Orang Tua

    Keberadaan Orang Tua n %

    Ayah dan Ibu masih hidup

    Ayah sudah meninggal

    Ibu sudah meninggal

    105

    10

    3

    89.0

    8.5

    2.5Total 118 100

    Sumber: Data Primer  

    Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarkan

    Dukungan Orang Tua

    Dukungan Orang Tua n %

    Baik

    CukupKurang

    91

    270

    77.1

    22.90

    Total 118 100

    Sumber: Data Primer  

    Tabel 10. Distribusi RespondenBerdasarkan Konsep Diri

    Konsep Diri n %

    Positif

     Negatif

    96

    22

    81.4

    18.6Total 118 100

    Sumber: Data Primer  

    Analisis Bivariat

    Analisis bivariat menggunakan ujichi-squaredengan melakukan peng-gabungan sel.Tabel 12. Hubungan Dukungan Orang Tua

    dengan Konsep Diri

    Dukungan

    Orang Tua

    Konsep Diri Total

     pPositif Negaifn %

    n % n %

    Baik

    Cukup

    Kurang

    78

    18

    0

    66.1

    15.3

    0

    13

    9

    0

    11.0

    7.6

    0

    91

    27

    0

    77.1

    22.9

    0

    0.026

    96 81.4 22 18.6 118 100

    Sumber: Data Primer  

    Hasil analisis statistik menggunakanuji chi-squaremenunjukkan nilai p = 0,026.Tingkat kemaknaan α= 0,05. Jadi p< αyang menunjukkan bahwa terdapathubungan antara dukungan orang tua

    dengan konsep diri. Dengan kata lain,hubungan antara dukungan orang tuadengan konsep diri signifikan berpengaruh pada tingkat kepercayaan 95%.

    Karateristik RespondenBerdasarkan hasil penelitian

    terhadap responden remaja di SMA Negeri1 Manado didapatkan bahwarata-

    rataresponden berjenis kelamin perempuan

    dan berada pada usia 16 tahun. Hal inimenunjukkan bahwa rata-rata respondensudah berada pada usia remaja yaitu padatahap remaja tengah. Hal ini seperti yangdiungkapkan olehHurlock (1978) dalam

    Saam dan Wahyuni (2012) bahwa remaja pertengahan dimulai sejak usia 16 – 18tahun. Pada usia remaja ini, bentuk fisiksemakin sempurna dan semakinmenyerupai orang dewasa. Demikian juga perkembangan intelektual, psikis, dan

    sosial.Urutan kelahiran atau posisi remaja

    dalam suatu keluarga merupakan salah satuaspek yang dapat menentukan danmemberikan pengaruh terhadap perkembangan diri remaja (Hapsari, 2012).

    Dari hasil penelitian didapatkan bahwarata-rata responden memiliki urutankelahiran sebagai anak pertama atau anaksulung.Pada urutan kelahiran pertama,remaja sebagai anak sulung memiliki peran penting dalam keluarga.Seperti yang

    diungkapkan Bigner dalam Hapsari (2012) bahwa pada anak sulung orang tua lebihmenaruh harapan yang tinggi danmemberikan tanggung jawab yang besardibandingkan anak-anak yang lahirsetelahnya.

    Orang yang pertama dikenal anakadalah orang tuanya. Orang tua dalamkeluarga berperan sebagai guru, penuntun,

     pengajar, serta sebagai pemimpin pekerjaandan pemberi contoh (Schocib, 1998 dalamRahmi, 2011). Dari hasil penelitian

    didapatkan bahwa rata-rata respondentinggal dengan orang tua dan rata-ratakedua orang tua responden masih hidup.Halini menunjukkan bahwa rata-rata respondenmasih berada dibawah bimbingan dan pengawasan kedua orang tua.

    Keluarga merupakan unit sosial-ekonomi terkecil dalam masyarakat. Dalam

    keluarga, orang tua memegang peranansebagai pencari nafkah dan bertanggung

  • 8/18/2019 ipi140949

    6/8

    ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

    6

     jawab memenuhi kebutuhan anak-anaknya.Pada hasil penelitian didapatkan bahwarata-rata pekerjaan orang tua respondenterdapat pada golongan PNS/Polri. Hal ini

    menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua

    responden rata-rata tergolong baik sehinggadapat dikatakan orang tua mampumemfasilitasi dan menciptakan suasanayang baik dan nyaman bagi anak. Sepertiyang diungkapkan oleh Hurlock (1973)

    dalam Puspitawati (2010) bahwa iklim dansuasana rumah ditunjukkan oleh statussosial ekonomi, aspirasi dan pekerjaanorang tua yang berpengaruh pada outcomeanak-anaknya.

    Hubungan Dukungan Orang Tuadengan Konsep Diri pada Remaja diSMA Negeri 1 Manado

    Dukungan orang tua adalahinteraksi yang dikembangkan orang tuayang dicirikan oleh perawatan, persetujuan,

    dan berbagai perasaan positif orang tuaterhadap anak. Dukungan orang tuamembuat anak merasa nyaman terhadapkehadiran orang tua dan menegaskan dalam benak anak bahwa dirinya diterima dandiakui sebagai individu (Elis, Thomas dan

    Rollins, 1979 dalam Lestari, 2012).Sarafino (2006) dalam Setiabudi

    (2012) menjelaskan bahwa orang tuamemiliki empat jenis dukungan yaitudukungan informasional yaitu orang tuamemberikansaran, sugesti, informasi yang

    dapat digunakanuntuk mengungkapkansuatumasalah.Dukungan penilaian yaituorang tua bertindak sebagai sebuah

     bimbingan umpan balik,membimbing danmenengahi pemecahan masalah, sebagaisumber danvalidator.Dukungan

    instrumental yaitu berupa penyediaansarana dan prasarana bagi pencapaian prestasi atau pencapaian kompetensi. Sertadukungan emosional yaitu orang tuasebagai tempat yang aman dan damai untukistirahat danpemulihan serta membantu

     penguasaan terhadap emosi.Peran dan dukungan orang tua

    merupakan hal yang sangat penting dandibutuhkan oleh anak. Peran orang tua

    sebagai sosok yang paling berpengaruhmemberikan dampak bagi perkembangankepribadian seseorang. Orang tua sebagaiorang pertama yang dikenal anak dalam

    keluarga menjadi sosok panutan dan

    sumber identifikasi bagi anak. Dukunganyang diberikan orang tua berfungsi sebagaialat untuk menyesuaikan diri dalamkehidupan serta mempengaruhi kepribadiananak melalui peran diri yang terbentuk. Hal

    ini seperti yang diungkapkan oleh Larsen &Dehle (2007) dalam Lestari (2010) bahwadukungan orang tua membuat anakmerasa nyaman terhadap kehadiran orangtua sekaligus menegaskan dalam benakanak bahwa dirinya diterima dan diakui

    sebagai individu. Yang perlu diperhatikanadalah dukungan orang tua yang baik berupa autonomy support yaitu orang tua bertindak sebagai fasilitator bagi anakuntuk menyelesaikan masalah, membuat pilihan dan menentukan nasib sendiri

    (Lestari, 2012).Hal ini diperkuat oleh penelitian

    Setiabudi (2012), yang menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang siginifikanantara dukungan orang tua dengan perandiri pada remaja. Hal ini menunjukkan

    semakin tinggi dukungan orang tua, makasemakin tinggi pula peran diri remaja.Sebaliknya semakin rendah dukunganorang tua, semakin rendah pula peran diriremaja.Penelitian lain yang dilakukan olehParker (2000) menunjukkan adanya

    hubungan positif yang kuat antaradukungan dan pengawasan orang tuadengan harga diri dan hubungan dengan

    teman sebaya pada remaja. Semakin tinggidukungan dan pengawasan orang tua,semakin tinggi harga diri dan semakin baik

     pula hubungan remaja dengan temansebayanya.

    Menurut Gibson (1980) dalam Saam& Wahyuni (2012) konsep diri adalah citradiri (self image) yang mempersatukangambaran mental tiap-tiap individu terjadap

    dirinya sendiri, termasuk aspek penilaiandiri dan penghargaan terhadap dirinya.

    Menurut Sunaryo (2004) konsep diri adalahcara individu dalam melihat pribadinya

  • 8/18/2019 ipi140949

    7/8

    ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

    7

    secara utuh, menyangkut fisik, emosi,intelektual, sosial dan spiritual. Termasukdidalamnya adalah persepsi individutentang sifat dan potensi yang dimilikinya,

    interaksi individu dengan orang lain

    maupun lingkungannya, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objekserta tujuan, harapan dan keinginannya.

    Konsep diri bukan merupakanfaktor bawaan, tetapi merupakan hasil

    interaksi individu dengan lingkungannya(Symond, 1971 dalam Respati, Yulianto &Widianti, 2006). Konsep diri ini akan berkembang terus sepanjang hidup manusiakesadaran akan diferensiasi merupakanawal dari perkembangan konsep diri

    (Hurlock, 1979 dalam Saam & Wahyuni2012).

    Khususnya pada masa remaja, anaksudah masuk pada tahapan tugas perkembangan baru yaitu anak masuk padamasa identitas vs kekacauan identitas. Masa

    remaja yang baik adalah ketika remajamampu memenuhi tugas perkembangannyasebagai remaja dan mampu menemukan jatidirinya secara benar (Saam & Wahyuni,2012). Pada fase remaja pertumbuhan fisikyang pesat menjadi suatu awal bagi remaja

    dalam menilai dirinya sendiri. Remajacenderung tidak merasa bahagia bila adahambatan dalam penampilan fisiknya dandapat menimbulkan ketidakpuasan (Pieter,Janirwati & Saragih, 2011).

    Peran serta dukungan orang tua dan

    keluarga sangatlah berarti dalammemberikan perhatian dan mengarahkanremaja pada persepsi yang positif terhadap

    diri sendiri. Oleh karena itu konsep diri juga merupakan mirror image darikepercayaan anak kepada orang – orang

    dalam kehidupannya, sehingga hubungandan suasana yang baik dalam keluargadapat menimbulkan konsep diri yangmenguntungkan bagi anak (Saam &Wahyuni, 2012).

    Berdasarkan hasil penelitian dengan

    analisis statistik menggunakan uji chi-square  diperoleh hasil bahwa terdapat

    hubungan antara dukungan orang tuadengan konsep diri pada remaja di SMA

     Negeri 1 Manado. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa semakin baikdukungan orang tua maka konsep diriremaja semakin baik atau mengarah pada

    konsep diri positif.

    Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Hidayah (2010) pada penelitiannya tentang hubungan antaradukungan sosial orang tua dengan konsepdiri pada remaja awal, hasil  penelitianmenunjukkan bahwa terdapat hubungan

     positif antara konsep diri dengan dukungansosial pada remaja awal. Artinyasemakin

    tinggi dukungan sosial yang diberikan olehorang tua maka makin positif konsep diriremaja.Begitu juga dengan hasil penelitian

    Rahmadi (2010) yang menunjukkan bahwaterdapat hubungan yang signifikan antara

    dukungan keluarga dengan konsep diri padaremaja putri yang mengalami pubertas.Artinya semakin tinggi dukungan keluarga

    maka semakin baik pula konsep diri remaja putri yang mengalami masa pubertas.

    Dalam konsep diri, peranan orang

    tua sangatlah penting. Cara orang tuamengasuh anak mereka akan berpengaruhterhadap cara anak menilai dirinya. Jika

    anak mendapat pengalaman yang baikdalam keluarga, maka ia akan dapatmengembangkan dan menilai dirinya secara

     baik pula (Saam dan Wahyuni 2012).Menurut Johnson dan Medinus (1974)dalam Saam dan Wahyuni (2012) adanyarasa kehangatan dalam hubungan anak danorang tua membuat anak mempunyai sikapsosial yang kooperatif, emosi stabil,

    menerima dirinya sendiri dan menghargaiorang lain.

    SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dapat

    disimpulkan bahwa dukungan orang tua

    yang diberikan kepada remaja di SMA Negeri 1 Manado secara umum memilikidukungan orang tua yang baik dan konsepdiri pada remaja secara umumdikategorikan memiliki konsep diri positif.Sehingga terdapat hubungan antara

    dukungan orang tua dengan konsep diri pada remaja di SMA Negeri 1 Manado.

  • 8/18/2019 ipi140949

    8/8

    ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

    8

    DAFTAR PUSTAKAAli, M., & Asrori, M. (2010). Psikologi

    Remaja (Perkembangan PesertaDidik). Cetakan ke-6. Jakarta : PTBumi Aksara.

    Enam, S., Islam, S., & Kayesh, K.I. (2011).Formation of Self-Consept of EarlyAdolescent Boys and Girls as AFunction of Academic Achievementand Parental Profession. Journal ofPsychology University of RajshashiBangladesh Vol.6 : 97-103.

    Hapsari, C.W. (2012). PerbedaanKematangan Emosi BerdasarkanUrutan Kelahiran (Birth Order)Pada Remaja.

    http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah- publikasi-04320137.pdf. Diunduh pada tanggal 4 Juli 2013.

    Hidayah, N. (2010). Hubungan AntaraDukungan Sosial Orang TuaDengan Konsep Diri Remaja Awal.http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah- publikasi-02320183.pdf. Diunduh pada tanggal 4 Juli 2013.

    Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga :Penanaman Nilai dan PenangananKonflik Dalam Keluarga. Jakarta :Kencana Prenada Media Group.

     Nanda, S. (2012). Self-Consept : APsychosocial Study On Adolescent.Zenith International Journal of

    Multidiclinary Research Vol.2 No.(5) : 50-61.

     Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan

    Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan. Jakarta : SalembaMedika.

    Parker, J.S. (2010). Parent Stucture AndSupport And Adolescent Problem :Deliquency, Substance Abuse, AndPeer And Self-Esteem Deficits.Dissertation submitted to theFaculty of the Virginia Polythechnic

    Institute and State university inFamily and Child Development.

    Pieter, H.Z., Janirwati, B., & Saragih, M.(2011). Pengantar Psikopatologi

    Untuk Keperawatan. Edisi 1.Cetakan ke-1. Jakarta : Kencana.

    Puspitawati, H. (2010). PengaruhKarakteristik Sosial EkonomiKeluarga Terrhadap Pola Asuh

    Belajar Siswa Sekolah Dasar danMenengah Pertama. Jurnal IlmuKesehatan dan Konseling Vol.3 No.(1) : 46-55.

    Rahmadi. (2010). Hubungan AntaraDukungan Keluarga DenganKonsep Diri Pada Remaja Putri

     Yang Mengalami Pubertas DiMadrasah Aliyah Futuhiyah DesaPenggaron Lor Kecamatan GerukSemarang.

    http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimus-gdl-rahmadig2a-5561. Diunduh pada tanggal 4 Mei 2013.

    Rahmi, V.E. (2011). Pengaruh DukunganOrang Tua Dan Motivasi Belajar

     Terhadap Prestasi Belajar MusikPada Remaja.http://repository.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0700943_chapter1.pdf.Diunduh pada tanggal 4 Juli 2013.

    Respati, W.S., Yulianto, A., & Widiana, N.

    (2006). Perbedaan Konsep DiriAntara Remaja Akhir YangMempersepsikan Pola Asuh Orang

     Tua Authoritarian, Permissive DanAuthoritative. Jurnal PsikologiVol.4 No.(2) : 119-138.

    Saam, Z., & Wahyuni, S. (2012). PsikologiKeperawatan. Edisi 1. Cetakan ke-1. Jakarta : Rajawali Pers.

    Setiabudi, R.R. (2012). HubunganDukungan Orang Tua DenganPeran Diri Sebagai Siswa PadaRemaja Di SMK Pelita Nusantara 1Semarang.http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimus-gdl-rinirianas-6677. Diunduh pada tanggal 5 Mei 2013.