22
ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi

Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Page 2: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi

Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

“STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS RISET”

CIREBON, 6 FEBRUARI 2016

Page 3: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi

Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Tim Prosiding Seminar Nasional Matematika Pendidikan Matematika

Tim Reviewer :

Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd

Cita Dwi Rosita, M.Pd

Anggita Maharani, M.Pd

Tonah, M.Si

Ika Wahyuni, S.Si., M.Pd

Ferry Ferdianto, ST., M.Pd

Wahyu Hartono, M.Si

Laelasari, M.Pd

M. Subali Noto, S.Si., M.Pd

Toto Subroto, S.Si., M.Pd

M. Dadan Sundawan, M.Pd

Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc

Surya Amami P., M.Si.,

Editor :

Toto Subroto, S.Si., M.Pd

Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc

Tri Nopriana, M.Pd

Sri Asnawati, M.Pd

Penyunting:

Toto Subroto, S.Si., M.Pd

ISBN: 978-602-71252-1-6

Link : http://goo.gl/6FDpE5

Penerbit:

FKIP Unswagati Press

Redaksi: Jl. Perjuangan No 1 Cirebon

Kampus 2 Unswagati Cirebon

Telp. (0231) 482115

Fax (0231) 487249

Email: [email protected]

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa ijin penerbit

Page 4: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

i ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Program

studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Sambutan Ketua Panitia

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Program studi (prodi) di

Pendidikan Matematika FKIP Unswagati telah dilaksanakan pada tanggal 6 Februari

2016. Seminar tersebut ditindaklanjuti dengan menerbitkan prosiding sebagai bukti

otentik telah berlangsungnya komunikasi dan sharing gagasan ilmiah dari berbagai

kalangan yang bersifat nasional. Prosiding ini diharapkan dapat membantu dan

bermanfaat bagi semua insan pendidikan khususnya yang berkiprah dalam

pengembangan profesi. Tema ”Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran

Matematika Berbasis Riset” sangat tepat dipilih untuk memberikan sumbangan

dalam peningkatan kompetensi pada pengembangan profesi sebagai peneliti, dosen,

dan guru serta profesi lainnya.

Ketua Panitia menyampaikan penghargaan kepada para pembicara utama,

pemakalah, peserta, dan panitia Seminar Nasional Matematika 2016 yang telah

mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan seminar ini sangat penting

diadakan selain untuk pengembangan pribadi dan institusi sekaligus juga untuk

menjalin komunikasi ilmiah antar peneliti, dosen, guru, dan praktisi pendidikan

dalam rangka memperbaiki pendidikan serta kemajuan bangsa pada umumnya.

Akhirnya saya berharap semoga dengan terbitnya prosiding ini dapat bermanfaat

dalam rangka membangun insan profesional berkarakter kuat dan cerdas. Amin.

Sebagai akhir kata Wabillahi taufiq wal hidayah

wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ketua Panitia Seminar Nasional

Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd

NIP. 19570531 198303 1001

Page 5: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

ii ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Program

studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

DAFTAR ISI

Sambutan Ketua Panitia i

Daftar Isi ii

Kode Nama Judul Hal.

P1 Didi Suryadi Didactical Design Research (DDR): Upaya

Membangun Kemandirian Berpikir Melalui

Penelitian Pembelajaran

1

P2 Widodo Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis

Riset Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran

Matematika

14

P3 A.K Uswatun

Hasanah

Problematika Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Alternatif

Penyelesaian Pada PembelajaranMatematika

29

P4 Dedek

Kustiawati

Pembelajaran Aljabar Linear Berbantuan

Perangkat Lunak Software Algeberator 4.02

37

P5 Abdul Muin1),

Damayanti2)

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep

MatematikaSiswa Melalui Teknik Scaffolding

61

P6 Ika

Wahyuni1),

Ade Tia

Ariyani2)

Efektifitas Model Pembelajaran Scramble

Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Motivasi

Dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa

SMA

78

P7 Ena Suhena

Praja

Penerapan Strategi REACT dalam Pembelajaran

Matematika

90

P8 Georgina

Maria

Tinungki

Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Assested Individualization Untuk

Meningkatkan Self Proficiency Mahasiswa

111

P9 Abdul Mujib Pengembangan Kemampuan Pembuktian

DalamMatematika Diskrit Menggunakan

Pengajaran Berbasis DNR

122

Page 6: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

vii ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Program

studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

P50 Herri

Sulaeman1),

Dian Permana

Putri2)

Kajian Model Eksponensial dan Logistik dengan

Contoh Aplikasinya pada Pertumbuhan Populasi

Bakteri Pantoea Agglomerans di Medium Luria

Bertani Cair Sistem Batch Culture

685

P51 Jero Budi

Darmayasa

Ethnomathematics Sebagai Salah Satu Landasan

Pedagogik Pembelajaran Matematika Di Bali

701

P52 Joko

Soebagyo

Perbandingan Kemampuan Pemahaman

Matematis Antara SiswaYang Belajar Dengan

Pemanfaatan WKA Menggunakan Strategi

Scaffolding dengan Siswa Yang Belajar

Menggunakan Pembelajaran Konvensionaldi

SMA Negeri Jakarta Utara

711

P53 Muhammad

Wakhid

Musthofa

Permainan Dinamis Linear Kuadratik Berkendala

Lunak Berjumlah Nol Lingkar Terbuka Sistem

Deskriptor Dengan Kendali Tetap Untuk Pemain

Pertama

726

P54 Kadir1) Dan

Shifa

Fauziah2)

Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis

Melalui Pendekatan Matematika Realistik

741

P55 Khairunnisa Quantum Learning Dalam Pembelajaran

Matematika

757

P56 Muhammad

Win Afgani

Belajar Matematika Yang Menyenangkan

Melalui Aplikasi Permainan Android

772

P57 Mega Nur

Prabawati

Sistem Pendidikan Di Negara Finlandia Terbaik,

Kenapa?

783

P58 Muhammad

Prayito

Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran

Geometri Kelas 7 SMP

810

P59 Nandang Arif

Saefuloh

Alat Peraga Simulasi Banjir Pada Pembelajaran

Volume Bangun Ruang

817

P60 Nia Kania Penggunaan Alat Peraga Sebagai Upaya

Meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada

Konsep Bilangan Bulat Bagi Calon Guru Sekolah

Dasar

828

Highlight
Highlight
Highlight
Page 7: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

741 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS MELALUI

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

Kadir 1) and Shifa Fauziah 2)

Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jln. Ir. Juanda 95 [email protected] [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulis

matematika dan aktivitas siswa melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik.

Penelitian dilaksanakan di MIN Bantargebang Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode

penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan

dalam dua siklus dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan refleksi.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, catatan lapangan dan tes. Hasil

penelitian mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis matematis siswa.

Siswa secara bertahap meraih skor di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 pada akhir

siklus II. Peningkatan kemampuan menulis matematis tersebut meliputi dimensi ketepatan,

penggunaan istilah matematis, dan penjelasan berpikir matematis. Selain itu, hasil penelitian

juga menunjukkan peningkatan partisipasi aktif siswa dari 55,83% siklus I menjadi 77,78%

di siklus II.

Kata Kunci: Kemampuan Menulis Matematis, Aktivitas Siswa, Pendekatan

Matematika Realistik

A. PENDAHULUAN

Sumber daya manusia yang memiliki keunggulan daya saing adalah investasi masa

depan bangsa. Pendidikan mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis untuk

meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Hal sesuai dengan

Undang-undang RI tentang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003, yang berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

P54

Page 8: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

742 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UUSN No. 20 Tahun 2003).

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah

melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, orangtua−sebagai “sekolah

pertama” bagi anak, para pendidik dan pengajar, serta masyarakat untuk

meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. Jika semua pihak tersebut

menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dan saling bersinergi dalam mendidik

generasi bangsa maka akan melahirkan generasi-generasi bangsa yang memiliki

daya saing dengan ciri-ciri sebagaimana termaktub dalam UU Sisdiknas.

Salah satu kemampuan yang dapat meningkatkan daya saing generasi bangsa adalah

kemampuan matematika. Mata pelajaran matematika memegang peranan yang sangat

penting untuk pengembangan potensi dan karakter peserta didik. Muatan atau isi

matematika selain memiliki karakteristik yang logis, kritis, dengan pola dan

keteraturan juga mengandung nilai seni, bahasa dan komunikasi, yang tidak hanya

mendukung pengembangan ilmu dan teknologi tetapi juga berguna bagi

pembentukan keuletan, kepribadian, kemandirian, dan jiwa problem solver peserta

didik. Melalui pembekalan pendidikan matematika yang profesional, khususnya

pada satuan pendidikan, peserta didik mampu dan siap untuk hidup menghadapi

tantangan dan permasalahan kompleks.

Kemampuan matematika yang dapat mendukung daya saing tersebut di atas, sesuai

dengan tujuan pembelajaran matematika sekolah, sebagaimana dinyatakan

Permendiknas Nomor 20 tahun 2006 tentang Standar Isi, bahwa pembelajaran

matematika di sekolah bertujuan supaya siswa memiliki beberapa kemampuan

sebagai berikut: 1) memahami konsep matematika; 2) menggunakan penalaran pada

pola dan sifat; 3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah dan merancang model matematika; 4) mengkomunikasikan gagasan; dan 5)

Page 9: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

743 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan (Standar Isi:

BSNP, 2006: 148).

Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran

matematika di sekolah dalam rangka membekali kemampuan matematika bagi

peserta didik siswa, namun ternyata hasilnya belum memuaskan. Hasil survai yang

dirilis TIMSS dan PIRLS tahun 2011, melaporkan bahwa kemampuan rata-rata

siswa bidang matematika dan sains, serta literasi masih tergolong rendah. Hasil

survai tersebut menunjukkan bahwa dari 43 negara partisipan, kemampuan

matematika siswa-siswi Indonesia menduduki peringkat 39, dengan skor sebesar 386

poin dari skor ideal 500 ditetapkan TIMSS. Untuk kemampuan sains, siswa

Indonesia menduduki peringkat 41 dengan skor sebesar 406 poin. Selanjutnya, untuk

kemampuan literasi, siswa Indonesia menempati urutan ke 43 dari 46 partisipan

dengan skor 428 dari skor ideal 500 ditetapkan PIRLS (Overview TIMSS and PIRLS

2011 Achievement.pdf. http://timssandpirls.bc.edu./data-release-2011. Diakses pada

10 Mei 2014 pukul 06:38).

Apabila dicermati, terhadap berbagai kebijakan kurikulum yang telah dikeluarkan

pemerintah dan implementasinya di sekolah-sekolah, khususnya untuk mata

pelajaran matematika, nampak bahwa walaupun belum mencapai hasil yang

memuaskan, kurikulum pendidikan matematika di Indonesia telah memperhatikan

pengembangan kemampuan matematika siswa. Salah satu kemampuan matematika

itu adalah komunikasi matematis, sebagaimana tercantum pada tujuan ketiga dan

keempat dari pembelajaran matematika sekolah.

Fokus pada kemampuan komunikasi matematika, menyadarkan kita bahwa esensi

dari matematika juga merupakan bahasa, lebih tepatnya bahasa simbol. Fungsi utama

bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan proses

mengungkapkan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, penolakan, keinginan,

Page 10: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

744 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

wacana (disourse), dan penyampaian informasi tentang suatu peristiwa. Dalam

kegiatan pembelajaran matematika, pengungkapan pikiran atau gagasan matematis

akan mudah disampaikan dengan menggunakan bahasa matematis.

Terkait kemampuan komunikasi matematis, Baroody (1993) menyatakan bahwa ada

lima aspek dalam kegiatan komunikasi, yaitu representasi (representing), mendengar

(listening), membaca (reading), diskusi (discussing), dan menulis (writing). Hal ini,

berarti menulis (writing) merupakan salah satu aspek dari komunikasi, tidak

terkecuali dalam komunikasi matematis.

Menulis merupakan bagian dari representasi mental. Representasi merupakan bentuk

baru sebagai hasil translasi suatu diagram/model fisik ke dalam simbol atau kata-kata

(NCTM, 1989). Aktivitas menulis matematis merupakan representasi dari pola pikir

seseorang yang divisualisasikan dalam bentuk simbol-simbol matematis atau

penuangan ide-ide secara tertulis yang berkaitan dengan matematika, merupakan

bagian dari menulis matematika. Dengan demikian menulis matematik adalah

kegiatan memaparkan ide matematik dan proses berpikir dalam menyelesaikan suatu

masalah matematika dengan mengikuti prinsip-prinsip penulisan dalam matematika.

Dalam penelitian ini kemampuan menulis matematika yang diamati yaitu ketepatan

siswa dalam merespon masalah matematik, penggunaan istilah matematika dan

kejelasan siswa dalam menyampaikan refleksi pikiran.

Kemampuan menulis sebagai bagian dari aspek komunikasi matematis merupakan

salah satu kemampuan yang harus dilatih dan dikembangkan, terutama dalam

pembelajaran matematika di sekolah dasar. Namun kenyataannya, pembelajaran

yang menekankan pada kemampuan menulis matematika belum banyak dilakukan

guru di sekolah dasar. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas III,

dalam pembelajaran aspek menulis matematis tidak ditekankan, baik dalam mencatat

maupun dalam mengerjakan soal. Siswa tidak terbiasa mengerjakan soal esai yang

dapat membiasakan mereka untuk menuliskan ide-ide yang muncul dalam pikiran

Page 11: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

745 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

mereka, sehingga mereka tidak terbiasa mengeksplorasi ide-ide dan mengasah

kemampuan menulis matematisnya. Dalam penyelesaian soal, sering ditemukan

siswa menuliskan simbol atau bahasa matematika yang kurang tepat. Hal yang

terlihat sepele ini dapat menimbulkan masalah serius jika dibiarkan. Pasalnya,

menulis matematis merupakan sarana penanaman sekaligus sebagai refleksi dari

pemahaman konsep siswa. Jika terdapat penulisan yang salah maka akan

menimbulkan kesalahan dalam menerima informasi yang seharusnya. Jadi,

diperlukan strategi atau pendekatan dalam pembelajaran matematika yang dapat

membantu siswa memahami konsep-konsep dasar matematika, mengasah

kemampuan menulis matematis serta meningkatkan aktivitas siswa.

Salah satu pendekatan alternatif yang diduga dapat meningkatkan kemampuan

menulis matematis siswa adalah pendekatan matematika realistik Indonesia (PMRI).

PMRI merupakan adaptasi dari pendekatan Realistic Mathematic of Education

(RME) adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang dapat

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa (Anisa, 2014). Menurut

Van den Heuvel-Panhuizen (dalam Wijaya, 2012) mengungkapkan bahwa

penggunaan kata “realistic” tidak sekadar menunjukkan adanya keterkaitan dengan

dunia nyata (real-world) tetapi lebih mengacu pada fokus pedagogik matematika

yang menekankan penggunaan situasi yang bisa dibayangkan atau nyata oleh siswa.

Suatu masalah realistik tidak harus selalu berupa masalah yang ada di dunia nyata

(real-world problem) dan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa, tapi

suatu masalah disebut realistik jika masalah tersebut dapat dibayangkan atau nyata

dalam pikiran siswa.

Pendekatan realistik berorientasi pada masalah-masalah matematika yang

kontekstual dengan aktivitas siswa atau terkait dengan apa yang dipikirkan secara

nyata oleh siswa. Penerapan pembelajaran pendekatan realistik dapat memfasilitasi

siswa dalam meningkatkkan kemampuan menulis matematis siswa.

Page 12: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

746 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Berdasarkan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan

menulis matematis siswa MIN? Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran

matematika dengan pendekatan Matematika Realistik?”

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Adapun rancangan

penelitian menggunakan model Kurt Lewin. Secara garis besar, terdapat 4 (empat)

tahapan yang harus dilalui dalam setiap siklus, yaitu 1) perencanaan, 2) tindakan, 3)

pengamatan dan 4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MIN

Bantargebang yang berjumlah 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan teknik tes, yaitu tes kemampuan menulis matematis dan teknik

observasi partisipatif terstruktur terhadap aktivitas siswa. Adapun teknik wawancara,

catatan lapangan dan dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tambahan.

Analisis data meliputi dekriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis

dengan statistik deskriptif berupa skor rata-rata, persentase, modus, median dan

standar deviasi, skor tertinggi dan skor terendah dan diasjikan dalam bentuk

histogram, poligon dan tabel. Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi proses

pembelajaran dan hasil wawancara terhadap guru dan siswa dianalisis menggunakan

tahapan reduksi dan paparan data, serta penyimpulan.

C. HASIL PENELITIAN

Kemampuan Menulis Matematis Siswa

Data kemampuan menulis matematis siswa setelah pembelajaran dengan pendekatan

matematika realistik pada siklus I dan siklus II, disajikan pada Tabel 1.

Page 13: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

747 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Tabel 1. Kemampuan Menulis Matematis Siklus I dan II

Statistik Deskriptif Siklus ke-

I II

Rata-rata (Mean) 59,91 70,43

Skor Maksimum 100 100

Skor Minimum 12,50 35

Modus (Mo) 46,50 78,50

Median (Md) 57,75 73,79

Standar Deviasi (Sd) 21,62 18,77

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 1, terlihat bahwa nilai rata-rata kemampuan

menulis matematis siswa pada siklus II lebih tinggi daripada nilai rata-rata pada

siklus I, dengan selisih 10,52. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis matematis

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II pada pembelajaran dengan

Pendekatan Matematika Realistik. Hasil pada siklus II, ternyata telah mencapai tolok

keberhasilan yang ditetapkan yaitu KKM sebesar 70.

Secara visual, kecenderungan data kemampuan menulis matematis pada siklus I dan

Siklus II, disajikan pada histogram berikut.

Gambar 1: Histogram Kemampuan

Menulis Matematis

Siklus I

Gambar 2: Histogram Kemampuan

Menulis Matematis Siklus

II

Page 14: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

748 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Selanjutnya kemampuan menulis matematis berdasarkan tiga dimensi dalam

kemampuan menulis matematis, terlihat dari persentase rata-rata ketiga dimensi

kemampuan menulis matematis siswa pada siklus I dan siklus II, sebagaimana

disajikan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Persentase Kemampuan Menulis Matematis Siswa Perdimensi

No. Dimensi Indikator Max Skor %

Sik

lus

I

1. Ketepatan

Membaca dan menuliskan

lambang bilangan pecahan

132

88

66,67

Menyajikan nilai pecahan

sederhana menggunakan

model

132 91 68,9

Rata-rata 132 89,5 67,80

2. Penggunaan

Istilah

Matematis

Menuliskan pecahan dan

unsur-unsurnya

132 84 63,64

Membilang pecahan

sederhana

132 68 51,52

Rata-rata 132 76 57,58

3. Penjelasan

Berpikir

Matematis

Menyajikan nilai pecahan

sederhana menggunakan

model

132 75 56,82

Menuliskan pecahan dan

unsur-unsurnya

132 69 52,27

Rata-rata 132 72 54,55

Rata-rata Total 132 79,17 59,98

No. Dimensi Indikator Max Skor %

Sik

lus

II

1. Ketepatan

Membandingkan pecahan

sederhana pembilangnya

sama

120 105

87,50

Membandingkan pecahan

sederhana penyebut sama

120

91 75,83

Rata-rata 120 98 81,67

2. Penggunaan

Istilah

Matematis

Memecahkan masalah

kontekstual berkaitan

dengan pembandingan

pecahan sederhana

120

83

69,17

Rata-rata 120 83 69,17

Page 15: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

749 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

3. Penjelasan

Berpikir

Matematis

Memecahkan masalah

kontekstual yang

berkaitan dengan

pembandingan pecahan

sederhana

120 85

70,83

Membandingkan pecahan

sederhana yang kedua

unsur berbeda

120

63

52,50

Rata-rata 120 74 61,67

Rata-rata Total 120 85 71,17

Secara visual, perbandingan persentase skor per-dimensi kemampuan menulis

matematis siswa siklus I dan II disajikan pada diagram berikut:

Gambar 3: Persentase Dimensi Kemampuan Menulis Matematis Siswa

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2., diperoleh informasi bahwa perolehan skor

siswa yang menjawab benar pada dimensi ketepatan mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus II, sebesar 13,87%. Rata-rata dimensi ketepatan pada siklus II

mengenai perbandingan nilai dua pecahan sederhana sudah tergolong baik. Untuk

dimensi penggunaan istilah matematis mengalami peningkatan sebesar 11,59%.

Temuan ini didukung oleh kegiatan pada setiap pertemuan kedua siklus dengan

pemberian soal yang menuntut siswa untuk menggunakan istilah matematis.

Page 16: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

750 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Selanjutnya pada dimensi penjelasan berpikir matematis, mengalami peningkatan

sebesar 7,12% dari siklus I ke siklus II. Temuan pada siklus II ini, mengenai

pemahaman konsep membandingkan nilai dua pecahan sederhana dengan salah satu

atau kedua unsurnya berbeda masih tergolong kurang. Hal didukung hasil

wawancara, yang mengungkapkan bahwa siswa terkadang menemui kasus pembilang

dan penyebut tertukar. Selain itu, ternyata umumnya siswa tidak mencatat simpulan

saat pembelajaraan berlangsung sehingga mereka lupa pembahasan soal serupa yang

telah dijelaskan.

Temuan penelitian berkaitan dimensi ketepatan, mengungkapan bahwa rata-

rata siswa dalam membaca dan menuliskan lambang bilangan pecahan serta

menyajikan nilai pecahan sederhana menggunakan model matematis sebesar 67,80%

pada siklus I dan 81,67% siklus II. Jadi pada dimensi ketepatan, sudah mencapai

kategori baik. Berikut adalah contoh jawaban siswa pada soal dimensi ketepatan.

Siklus I Siklus II

Gambar 4: Jawaban Dimensi Ketepatan

Page 17: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

751 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Gambar 4 menunjukkan bahwa pada siklus I, 2a siswa dapat menuliskan

nilai dan lambang pecahan berdasarkan daerah yang diarsir dengan tepat, namun

pada 2.b, siswa masih keliru dalam menuliskan nilai dan lambang pecahan

berdasarkan daerah yang diarsir. Sedangkan pada siklus II terlihat bahwa siswa

menjawab cukup tepat dalam mengurutkan pecahan yang pembilangnya sama.

Namun pada membandingkan pecahan penyebut sama, siswa masih ada yang keliru.

Selanjutnya dengan memanfaatkan garis bilangan siswa dapat membandingkan dua

pecahan dengan salah satu unsur senilai dengan yang sudah disediakan.

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan siswa pada dimensi

penggunaan istilah matematis meningkat dari 57,58% pada siklus I menjadi 69,17%

siklus II, sudah tergolong cukup baik. Temuan ini bermakna bahwa kemampuan

siswa cukup baik dalam menuliskan pecahan dan unsur-unsurnya serta membilang

pecahan sederhana. Berikut contoh dimensi penggunaan istilah matematis.

Siklus I

Siklus II

Gambar 5: Jawaban Dimensi Penggunaan Istilah Matematis

Selanjutnya temuan berkaitan dengan penjelasan berpikir matematis

mengungkapkan bahwa persentase pada siklus I sebesar 54,55% dan meningkat

menjadi 61,67% pada siklus II. Capaian pada siklus II sudah tergolong cukup baik.

Berikut ini jawaban siswa untuk dimensi penjelasan berpikir matematis.

Page 18: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

752 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Siklus I

Siklus II

Gambar 6: Jawaban Dimensi Penjelasan Berpikir Matematis

Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Realistik

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa siklus I dan II disajikan pada Tabel 3

berikut.

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No Aktivitas Siklus I Siklus II

1 Mendengarkan penjelasan guru 95% 93,33%

2 Menanggapi apersepsi yang diberikan guru 50% 73,33%

3 Mengajukan pertanyaan atau tanggapan 35% 66,67%

4 Mengaitkan masalah dengan konteks dunia nyata 50% 80,00%

5 Memecahkan masalah kontekstual 55% 80,00%

6 Melakukan matematisasi horizontal 45% 60,00%

7 Mempresentasikan hasil diskusi 30% 53,33%

8 Membandingkan jawaban siswa lain 60% 86,67%

9 Mendiskusikan jawaban siswa lain 60% 86,67%

10 Menyimpulkan konsep yang baru dipelajari 40% 86,67%

11 Mencatat inti pembelajaran yang telah dijelaskan guru 60% 73,33%

12 Memperhatikan penguatan yang diberikan guru 90% 93,33%

Rata-rata Persentase 55,83% 77,78%

Page 19: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

753 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Berdasarkan hasil analisis persentase pada Tabel 3, diperoleh informasi bahwa terjadi

peningkatan kualitas proses pembelajaran berupa partisipasi aktif siswa, yang

awalnya hanya 55,83% meningkat secara signifikan menjadi 77,78%. Hasil

observasi tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat mengikuti dengan baik setiap

tahap dalam pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik.

D. PEMBAHASAN

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis

matematis siswa pada siklus I ialah 59,91 dan pada siklus II menjadi 70,43. Temuan

ini bermakna kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan

menggunakan pendekatan matematika realistik mengalami peningkatan. Selain itu,

temuan penelitian juga mengungkapkan persentase rata-rata aktivitas siswa pada

siklus I sebesar 58,83% dan siklus II menjadi 77,78%, yang bermakna bahwa bahwa

aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik juga

mengalami peningkatan.

Secara umum, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa pendekatan matematika

realistik pada materi pecahan yang diterapkan mampu meningkatkan kemampuan

menulis matematis dan aktivitas siswa pada kelas III MI. Temuan penelitian ini

serupan dengan penelitian Husna, dkk. (2012) yang melaporkan ada peningkatan

kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik siswa dengan

menggunakan pendekatan matematika realistik dibandingkan dengan siswa yang

memperoleh pembelajaran konvensional. Begitupula dengan penelitian Anggraeni,

dkk (dalam Utari, 2014: 425), yang menemukan bahwa terdapat peningkatan

kemampuan komunikasi matematis yang tergolong cukup baik, dari pre-tes ke pos-

tes pada kelas pembelajaran kontekstual dengan strategi formulate-share-listen-

create.

Page 20: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

754 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

Implementasi pembelajaran matematika realistik ditunjukkan dari kegiatan setiap

setiap tahap berisi masalah kontekstual, penyelesaian masalah kontekstual,

membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan. Tahap pertama,

memahami masalah kontekstual. Pada tahap ini, guru memberikan masalah

kontekstual dan meminta siswa memahaminya. Masalah yang disajikan tidak harus

konkret, tetapi dapat dibayangkan siswa. Guru menjelaskan situasi-kondisi masalah

dengan memberikan petunjuk atau pertanyaan pancingan seperlunya. Melalui

kegiatan bertanya, siswa dapat secara aktif berusaha mengkonstruksi pengetahuannya

sendiri dengan mengaitkan penjelasan guru dengan pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki. Karakteristik yang muncul pada fase ini yaitu penggunaan masalah

kontekstual (prinsip fenomenologi didaktis).

Tahap kedua, menyelesaikan masalah kontekstual, yaitu guru memberi bantuan

terbatas, selebihnya guru mendorong siswa secara mandiri menghasilkan

penyelesaian masalah melalui proses layaknya konsep-konsep matematika ditemukan

sehingga dapat “menemukan kembali” sifat, definisi, teorema, atau prosedur. Siswa

didorong menyelesaikan masalah kontekstual dengan caranya sendiri, baik secara

individual-kelompok. Guru mendorong siswa membangun kerjasama interaktif agar

proses pemecahan masalah dapat diselesaikan lebih baik. Dalam menyelesaikan

masalah digunakan model atau benda manipulatif, skema/ diagram untuk

menjembatani kesenjangan konkret dan abstrak ke abstraksi lanjutannya.

Karakteristik yang muncul pada fase ini yaitu penggunaan model matematisasi dan

prinsip guided reinvention.

Tahap ketiga ialah Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

membandingkan, mendiskusikan, mengemukakan dan menanggapi pendapat siswa

lain dalam kelompok kecil. Guru mendorong siswa berpartisipasi dan berkontribusi

selama diskusi. Selanjutnya, perwakilan setiap kelompok memaparkan strategi

pemecahan masalah hasil diskusi kelompok. Melalui tahap ini siswa dapat

Page 21: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

755 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

menemukan pemecahan yang lebih baik sekaligus media untuk meningkatkan level

belajar. Karakteristik yang muncul pada fase ini yaitu adanya interaktivitas.

Selanjutnya, tahap keempat adalah menyimpulkan. Guru mengarahkan siswa

melakukan refleksi dan menarik kesimpulan. Jika kesimpulan kurang tepat, guru

mengarahkan ke arah kesimpulan benar. Karakteristik yang muncul pada fase ini

adalah pemanfaatan hasil konstruksi siswa.

E. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian ini:

1. Pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dapat

meningkatkan kemampuan menulis matematis siswa. Peningkatan kemampuan

menulis matematis tersebut meliputi dimensi ketepatan jawaban siswa,

penggunaan istilah matematis, dan dimensi penjelasan berpikir matematis.

2. Pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan matematika realistik

dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika.

Peningkatan aktivitas pembelajaran matematika tersebut antara lain: mengajukan

pertanyaan dan tanggapan, mengaitkan masalah konteks dunia nyata,

memecahkan masalah kontekstual, mempresentasikan hasil diskusi, dan

menyimpulkan konsep baru.

Berdasarkan kesimpulan, maka saran dari penelitian adalah:

1. Bagi para guru yang ingin meningkatkan kemampuan menulis matematis

sebaiknya menerapkan pendekatan matematika realistik dan menggunakan soal

esai terbuka, guna mengeksplorasi ide-ide matematis dan kemampuan menulis

matematis siswa.

2. Bagi para siswa, dapat menggunakan model pembelajaran (LKS dan Soal-soal)

dari penelitian ini sebagai model belajar di rumah.

Page 22: ISBN 978-602-71252-1-6...ISBN 978-602-71252-1-6 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis

756 ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi

Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan

Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

3. Bagi sekolah, mendukung pembelajaran matematika dengan penerapan

pendekatan matematika realistik, dengan penyedian perangkat dan bahan ajar

yang berbasis pendekatan matematika realistik.

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, W. N. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi

Matematik Melalui Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Untuk

Siswa SMP Negeri di Kabupaten Garut. Jurnal Pendidikan dan Keguruan,

Vol.1 No.1.

Utari, S. (eds.). 2014. Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik Serta

Pembelajarannya. Bandung: Jurusan PMIPA UPI Bandung.

Baroody, A. J. 1993. Problem Solving, Reasoning, and Communication, K-8 Helping

Children Think Mathematically. New York: Macmillan Publishing Company.

Husna, R., dkk. 2012. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan

Komunikasi Matematik Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa

SMP Kelas VII Langsa. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, 6, 175-

186.

Overview TIMSS and PIRLS 2011 Achievement.pdf.

http://timssandpirls.bc.edu./data-release-2011.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi untuk satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

SD/MI. Jakarta: BSNP.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sistem Pendidikan Nasional. 2009.

Bandung: Fokusmedia.

NCTM. 1989. Curriculum and Evaluation Standars for School Mathematics. Reston:

Virginia. INC.

Wijaya, A. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan

Pembelajaran Matematika. Jogjakarta: Graha Ilmu.