Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
“STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS RISET”
CIREBON, 6 FEBRUARI 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Tim Prosiding Seminar Nasional Matematika Pendidikan Matematika
Tim Reviewer :
Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd
Cita Dwi Rosita, M.Pd
Anggita Maharani, M.Pd
Tonah, M.Si
Ika Wahyuni, S.Si., M.Pd
Ferry Ferdianto, ST., M.Pd
Wahyu Hartono, M.Si
Laelasari, M.Pd
M. Subali Noto, S.Si., M.Pd
Toto Subroto, S.Si., M.Pd
M. Dadan Sundawan, M.Pd
Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc
Surya Amami P., M.Si.,
Editor :
Toto Subroto, S.Si., M.Pd
Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc
Tri Nopriana, M.Pd
Sri Asnawati, M.Pd
Penyunting:
Toto Subroto, S.Si., M.Pd
ISBN: 978-602-71252-1-6
Link : http://goo.gl/6FDpE5
Penerbit:
FKIP Unswagati Press
Redaksi: Jl. Perjuangan No 1 Cirebon
Kampus 2 Unswagati Cirebon
Telp. (0231) 482115
Fax (0231) 487249
Email: [email protected]
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa ijin penerbit
i ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Program
studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Sambutan Ketua Panitia
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Program studi (prodi) di
Pendidikan Matematika FKIP Unswagati telah dilaksanakan pada tanggal 6 Februari
2016. Seminar tersebut ditindaklanjuti dengan menerbitkan prosiding sebagai bukti
otentik telah berlangsungnya komunikasi dan sharing gagasan ilmiah dari berbagai
kalangan yang bersifat nasional. Prosiding ini diharapkan dapat membantu dan
bermanfaat bagi semua insan pendidikan khususnya yang berkiprah dalam
pengembangan profesi. Tema ”Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran
Matematika Berbasis Riset” sangat tepat dipilih untuk memberikan sumbangan
dalam peningkatan kompetensi pada pengembangan profesi sebagai peneliti, dosen,
dan guru serta profesi lainnya.
Ketua Panitia menyampaikan penghargaan kepada para pembicara utama,
pemakalah, peserta, dan panitia Seminar Nasional Matematika 2016 yang telah
mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan seminar ini sangat penting
diadakan selain untuk pengembangan pribadi dan institusi sekaligus juga untuk
menjalin komunikasi ilmiah antar peneliti, dosen, guru, dan praktisi pendidikan
dalam rangka memperbaiki pendidikan serta kemajuan bangsa pada umumnya.
Akhirnya saya berharap semoga dengan terbitnya prosiding ini dapat bermanfaat
dalam rangka membangun insan profesional berkarakter kuat dan cerdas. Amin.
Sebagai akhir kata Wabillahi taufiq wal hidayah
wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ketua Panitia Seminar Nasional
Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd
NIP. 19570531 198303 1001
ii ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Program
studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
DAFTAR ISI
Sambutan Ketua Panitia i
Daftar Isi ii
Kode Nama Judul Hal.
P1 Didi Suryadi Didactical Design Research (DDR): Upaya
Membangun Kemandirian Berpikir Melalui
Penelitian Pembelajaran
1
P2 Widodo Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis
Riset Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran
Matematika
14
P3 A.K Uswatun
Hasanah
Problematika Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Alternatif
Penyelesaian Pada PembelajaranMatematika
29
P4 Dedek
Kustiawati
Pembelajaran Aljabar Linear Berbantuan
Perangkat Lunak Software Algeberator 4.02
37
P5 Abdul Muin1),
Damayanti2)
Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep
MatematikaSiswa Melalui Teknik Scaffolding
61
P6 Ika
Wahyuni1),
Ade Tia
Ariyani2)
Efektifitas Model Pembelajaran Scramble
Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Motivasi
Dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
SMA
78
P7 Ena Suhena
Praja
Penerapan Strategi REACT dalam Pembelajaran
Matematika
90
P8 Georgina
Maria
Tinungki
Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Assested Individualization Untuk
Meningkatkan Self Proficiency Mahasiswa
111
P9 Abdul Mujib Pengembangan Kemampuan Pembuktian
DalamMatematika Diskrit Menggunakan
Pengajaran Berbasis DNR
122
vii ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Program
studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
P50 Herri
Sulaeman1),
Dian Permana
Putri2)
Kajian Model Eksponensial dan Logistik dengan
Contoh Aplikasinya pada Pertumbuhan Populasi
Bakteri Pantoea Agglomerans di Medium Luria
Bertani Cair Sistem Batch Culture
685
P51 Jero Budi
Darmayasa
Ethnomathematics Sebagai Salah Satu Landasan
Pedagogik Pembelajaran Matematika Di Bali
701
P52 Joko
Soebagyo
Perbandingan Kemampuan Pemahaman
Matematis Antara SiswaYang Belajar Dengan
Pemanfaatan WKA Menggunakan Strategi
Scaffolding dengan Siswa Yang Belajar
Menggunakan Pembelajaran Konvensionaldi
SMA Negeri Jakarta Utara
711
P53 Muhammad
Wakhid
Musthofa
Permainan Dinamis Linear Kuadratik Berkendala
Lunak Berjumlah Nol Lingkar Terbuka Sistem
Deskriptor Dengan Kendali Tetap Untuk Pemain
Pertama
726
P54 Kadir1) Dan
Shifa
Fauziah2)
Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis
Melalui Pendekatan Matematika Realistik
741
P55 Khairunnisa Quantum Learning Dalam Pembelajaran
Matematika
757
P56 Muhammad
Win Afgani
Belajar Matematika Yang Menyenangkan
Melalui Aplikasi Permainan Android
772
P57 Mega Nur
Prabawati
Sistem Pendidikan Di Negara Finlandia Terbaik,
Kenapa?
783
P58 Muhammad
Prayito
Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran
Geometri Kelas 7 SMP
810
P59 Nandang Arif
Saefuloh
Alat Peraga Simulasi Banjir Pada Pembelajaran
Volume Bangun Ruang
817
P60 Nia Kania Penggunaan Alat Peraga Sebagai Upaya
Meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada
Konsep Bilangan Bulat Bagi Calon Guru Sekolah
Dasar
828
741 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS MELALUI
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
Kadir 1) and Shifa Fauziah 2)
Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jln. Ir. Juanda 95 [email protected] [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulis
matematika dan aktivitas siswa melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik.
Penelitian dilaksanakan di MIN Bantargebang Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan
dalam dua siklus dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan refleksi.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, catatan lapangan dan tes. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis matematis siswa.
Siswa secara bertahap meraih skor di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 pada akhir
siklus II. Peningkatan kemampuan menulis matematis tersebut meliputi dimensi ketepatan,
penggunaan istilah matematis, dan penjelasan berpikir matematis. Selain itu, hasil penelitian
juga menunjukkan peningkatan partisipasi aktif siswa dari 55,83% siklus I menjadi 77,78%
di siklus II.
Kata Kunci: Kemampuan Menulis Matematis, Aktivitas Siswa, Pendekatan
Matematika Realistik
A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang memiliki keunggulan daya saing adalah investasi masa
depan bangsa. Pendidikan mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis untuk
meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Hal sesuai dengan
Undang-undang RI tentang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003, yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
P54
742 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UUSN No. 20 Tahun 2003).
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah
melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, orangtua−sebagai “sekolah
pertama” bagi anak, para pendidik dan pengajar, serta masyarakat untuk
meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. Jika semua pihak tersebut
menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dan saling bersinergi dalam mendidik
generasi bangsa maka akan melahirkan generasi-generasi bangsa yang memiliki
daya saing dengan ciri-ciri sebagaimana termaktub dalam UU Sisdiknas.
Salah satu kemampuan yang dapat meningkatkan daya saing generasi bangsa adalah
kemampuan matematika. Mata pelajaran matematika memegang peranan yang sangat
penting untuk pengembangan potensi dan karakter peserta didik. Muatan atau isi
matematika selain memiliki karakteristik yang logis, kritis, dengan pola dan
keteraturan juga mengandung nilai seni, bahasa dan komunikasi, yang tidak hanya
mendukung pengembangan ilmu dan teknologi tetapi juga berguna bagi
pembentukan keuletan, kepribadian, kemandirian, dan jiwa problem solver peserta
didik. Melalui pembekalan pendidikan matematika yang profesional, khususnya
pada satuan pendidikan, peserta didik mampu dan siap untuk hidup menghadapi
tantangan dan permasalahan kompleks.
Kemampuan matematika yang dapat mendukung daya saing tersebut di atas, sesuai
dengan tujuan pembelajaran matematika sekolah, sebagaimana dinyatakan
Permendiknas Nomor 20 tahun 2006 tentang Standar Isi, bahwa pembelajaran
matematika di sekolah bertujuan supaya siswa memiliki beberapa kemampuan
sebagai berikut: 1) memahami konsep matematika; 2) menggunakan penalaran pada
pola dan sifat; 3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah dan merancang model matematika; 4) mengkomunikasikan gagasan; dan 5)
743 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan (Standar Isi:
BSNP, 2006: 148).
Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
matematika di sekolah dalam rangka membekali kemampuan matematika bagi
peserta didik siswa, namun ternyata hasilnya belum memuaskan. Hasil survai yang
dirilis TIMSS dan PIRLS tahun 2011, melaporkan bahwa kemampuan rata-rata
siswa bidang matematika dan sains, serta literasi masih tergolong rendah. Hasil
survai tersebut menunjukkan bahwa dari 43 negara partisipan, kemampuan
matematika siswa-siswi Indonesia menduduki peringkat 39, dengan skor sebesar 386
poin dari skor ideal 500 ditetapkan TIMSS. Untuk kemampuan sains, siswa
Indonesia menduduki peringkat 41 dengan skor sebesar 406 poin. Selanjutnya, untuk
kemampuan literasi, siswa Indonesia menempati urutan ke 43 dari 46 partisipan
dengan skor 428 dari skor ideal 500 ditetapkan PIRLS (Overview TIMSS and PIRLS
2011 Achievement.pdf. http://timssandpirls.bc.edu./data-release-2011. Diakses pada
10 Mei 2014 pukul 06:38).
Apabila dicermati, terhadap berbagai kebijakan kurikulum yang telah dikeluarkan
pemerintah dan implementasinya di sekolah-sekolah, khususnya untuk mata
pelajaran matematika, nampak bahwa walaupun belum mencapai hasil yang
memuaskan, kurikulum pendidikan matematika di Indonesia telah memperhatikan
pengembangan kemampuan matematika siswa. Salah satu kemampuan matematika
itu adalah komunikasi matematis, sebagaimana tercantum pada tujuan ketiga dan
keempat dari pembelajaran matematika sekolah.
Fokus pada kemampuan komunikasi matematika, menyadarkan kita bahwa esensi
dari matematika juga merupakan bahasa, lebih tepatnya bahasa simbol. Fungsi utama
bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan proses
mengungkapkan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, penolakan, keinginan,
744 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
wacana (disourse), dan penyampaian informasi tentang suatu peristiwa. Dalam
kegiatan pembelajaran matematika, pengungkapan pikiran atau gagasan matematis
akan mudah disampaikan dengan menggunakan bahasa matematis.
Terkait kemampuan komunikasi matematis, Baroody (1993) menyatakan bahwa ada
lima aspek dalam kegiatan komunikasi, yaitu representasi (representing), mendengar
(listening), membaca (reading), diskusi (discussing), dan menulis (writing). Hal ini,
berarti menulis (writing) merupakan salah satu aspek dari komunikasi, tidak
terkecuali dalam komunikasi matematis.
Menulis merupakan bagian dari representasi mental. Representasi merupakan bentuk
baru sebagai hasil translasi suatu diagram/model fisik ke dalam simbol atau kata-kata
(NCTM, 1989). Aktivitas menulis matematis merupakan representasi dari pola pikir
seseorang yang divisualisasikan dalam bentuk simbol-simbol matematis atau
penuangan ide-ide secara tertulis yang berkaitan dengan matematika, merupakan
bagian dari menulis matematika. Dengan demikian menulis matematik adalah
kegiatan memaparkan ide matematik dan proses berpikir dalam menyelesaikan suatu
masalah matematika dengan mengikuti prinsip-prinsip penulisan dalam matematika.
Dalam penelitian ini kemampuan menulis matematika yang diamati yaitu ketepatan
siswa dalam merespon masalah matematik, penggunaan istilah matematika dan
kejelasan siswa dalam menyampaikan refleksi pikiran.
Kemampuan menulis sebagai bagian dari aspek komunikasi matematis merupakan
salah satu kemampuan yang harus dilatih dan dikembangkan, terutama dalam
pembelajaran matematika di sekolah dasar. Namun kenyataannya, pembelajaran
yang menekankan pada kemampuan menulis matematika belum banyak dilakukan
guru di sekolah dasar. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas III,
dalam pembelajaran aspek menulis matematis tidak ditekankan, baik dalam mencatat
maupun dalam mengerjakan soal. Siswa tidak terbiasa mengerjakan soal esai yang
dapat membiasakan mereka untuk menuliskan ide-ide yang muncul dalam pikiran
745 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
mereka, sehingga mereka tidak terbiasa mengeksplorasi ide-ide dan mengasah
kemampuan menulis matematisnya. Dalam penyelesaian soal, sering ditemukan
siswa menuliskan simbol atau bahasa matematika yang kurang tepat. Hal yang
terlihat sepele ini dapat menimbulkan masalah serius jika dibiarkan. Pasalnya,
menulis matematis merupakan sarana penanaman sekaligus sebagai refleksi dari
pemahaman konsep siswa. Jika terdapat penulisan yang salah maka akan
menimbulkan kesalahan dalam menerima informasi yang seharusnya. Jadi,
diperlukan strategi atau pendekatan dalam pembelajaran matematika yang dapat
membantu siswa memahami konsep-konsep dasar matematika, mengasah
kemampuan menulis matematis serta meningkatkan aktivitas siswa.
Salah satu pendekatan alternatif yang diduga dapat meningkatkan kemampuan
menulis matematis siswa adalah pendekatan matematika realistik Indonesia (PMRI).
PMRI merupakan adaptasi dari pendekatan Realistic Mathematic of Education
(RME) adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa (Anisa, 2014). Menurut
Van den Heuvel-Panhuizen (dalam Wijaya, 2012) mengungkapkan bahwa
penggunaan kata “realistic” tidak sekadar menunjukkan adanya keterkaitan dengan
dunia nyata (real-world) tetapi lebih mengacu pada fokus pedagogik matematika
yang menekankan penggunaan situasi yang bisa dibayangkan atau nyata oleh siswa.
Suatu masalah realistik tidak harus selalu berupa masalah yang ada di dunia nyata
(real-world problem) dan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa, tapi
suatu masalah disebut realistik jika masalah tersebut dapat dibayangkan atau nyata
dalam pikiran siswa.
Pendekatan realistik berorientasi pada masalah-masalah matematika yang
kontekstual dengan aktivitas siswa atau terkait dengan apa yang dipikirkan secara
nyata oleh siswa. Penerapan pembelajaran pendekatan realistik dapat memfasilitasi
siswa dalam meningkatkkan kemampuan menulis matematis siswa.
746 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Berdasarkan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimanakah Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan
menulis matematis siswa MIN? Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika dengan pendekatan Matematika Realistik?”
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Adapun rancangan
penelitian menggunakan model Kurt Lewin. Secara garis besar, terdapat 4 (empat)
tahapan yang harus dilalui dalam setiap siklus, yaitu 1) perencanaan, 2) tindakan, 3)
pengamatan dan 4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MIN
Bantargebang yang berjumlah 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik tes, yaitu tes kemampuan menulis matematis dan teknik
observasi partisipatif terstruktur terhadap aktivitas siswa. Adapun teknik wawancara,
catatan lapangan dan dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tambahan.
Analisis data meliputi dekriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis
dengan statistik deskriptif berupa skor rata-rata, persentase, modus, median dan
standar deviasi, skor tertinggi dan skor terendah dan diasjikan dalam bentuk
histogram, poligon dan tabel. Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi proses
pembelajaran dan hasil wawancara terhadap guru dan siswa dianalisis menggunakan
tahapan reduksi dan paparan data, serta penyimpulan.
C. HASIL PENELITIAN
Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Data kemampuan menulis matematis siswa setelah pembelajaran dengan pendekatan
matematika realistik pada siklus I dan siklus II, disajikan pada Tabel 1.
747 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Tabel 1. Kemampuan Menulis Matematis Siklus I dan II
Statistik Deskriptif Siklus ke-
I II
Rata-rata (Mean) 59,91 70,43
Skor Maksimum 100 100
Skor Minimum 12,50 35
Modus (Mo) 46,50 78,50
Median (Md) 57,75 73,79
Standar Deviasi (Sd) 21,62 18,77
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 1, terlihat bahwa nilai rata-rata kemampuan
menulis matematis siswa pada siklus II lebih tinggi daripada nilai rata-rata pada
siklus I, dengan selisih 10,52. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis matematis
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II pada pembelajaran dengan
Pendekatan Matematika Realistik. Hasil pada siklus II, ternyata telah mencapai tolok
keberhasilan yang ditetapkan yaitu KKM sebesar 70.
Secara visual, kecenderungan data kemampuan menulis matematis pada siklus I dan
Siklus II, disajikan pada histogram berikut.
Gambar 1: Histogram Kemampuan
Menulis Matematis
Siklus I
Gambar 2: Histogram Kemampuan
Menulis Matematis Siklus
II
748 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Selanjutnya kemampuan menulis matematis berdasarkan tiga dimensi dalam
kemampuan menulis matematis, terlihat dari persentase rata-rata ketiga dimensi
kemampuan menulis matematis siswa pada siklus I dan siklus II, sebagaimana
disajikan pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Persentase Kemampuan Menulis Matematis Siswa Perdimensi
No. Dimensi Indikator Max Skor %
Sik
lus
I
1. Ketepatan
Membaca dan menuliskan
lambang bilangan pecahan
132
88
66,67
Menyajikan nilai pecahan
sederhana menggunakan
model
132 91 68,9
Rata-rata 132 89,5 67,80
2. Penggunaan
Istilah
Matematis
Menuliskan pecahan dan
unsur-unsurnya
132 84 63,64
Membilang pecahan
sederhana
132 68 51,52
Rata-rata 132 76 57,58
3. Penjelasan
Berpikir
Matematis
Menyajikan nilai pecahan
sederhana menggunakan
model
132 75 56,82
Menuliskan pecahan dan
unsur-unsurnya
132 69 52,27
Rata-rata 132 72 54,55
Rata-rata Total 132 79,17 59,98
No. Dimensi Indikator Max Skor %
Sik
lus
II
1. Ketepatan
Membandingkan pecahan
sederhana pembilangnya
sama
120 105
87,50
Membandingkan pecahan
sederhana penyebut sama
120
91 75,83
Rata-rata 120 98 81,67
2. Penggunaan
Istilah
Matematis
Memecahkan masalah
kontekstual berkaitan
dengan pembandingan
pecahan sederhana
120
83
69,17
Rata-rata 120 83 69,17
749 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
3. Penjelasan
Berpikir
Matematis
Memecahkan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan
pembandingan pecahan
sederhana
120 85
70,83
Membandingkan pecahan
sederhana yang kedua
unsur berbeda
120
63
52,50
Rata-rata 120 74 61,67
Rata-rata Total 120 85 71,17
Secara visual, perbandingan persentase skor per-dimensi kemampuan menulis
matematis siswa siklus I dan II disajikan pada diagram berikut:
Gambar 3: Persentase Dimensi Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2., diperoleh informasi bahwa perolehan skor
siswa yang menjawab benar pada dimensi ketepatan mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II, sebesar 13,87%. Rata-rata dimensi ketepatan pada siklus II
mengenai perbandingan nilai dua pecahan sederhana sudah tergolong baik. Untuk
dimensi penggunaan istilah matematis mengalami peningkatan sebesar 11,59%.
Temuan ini didukung oleh kegiatan pada setiap pertemuan kedua siklus dengan
pemberian soal yang menuntut siswa untuk menggunakan istilah matematis.
750 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Selanjutnya pada dimensi penjelasan berpikir matematis, mengalami peningkatan
sebesar 7,12% dari siklus I ke siklus II. Temuan pada siklus II ini, mengenai
pemahaman konsep membandingkan nilai dua pecahan sederhana dengan salah satu
atau kedua unsurnya berbeda masih tergolong kurang. Hal didukung hasil
wawancara, yang mengungkapkan bahwa siswa terkadang menemui kasus pembilang
dan penyebut tertukar. Selain itu, ternyata umumnya siswa tidak mencatat simpulan
saat pembelajaraan berlangsung sehingga mereka lupa pembahasan soal serupa yang
telah dijelaskan.
Temuan penelitian berkaitan dimensi ketepatan, mengungkapan bahwa rata-
rata siswa dalam membaca dan menuliskan lambang bilangan pecahan serta
menyajikan nilai pecahan sederhana menggunakan model matematis sebesar 67,80%
pada siklus I dan 81,67% siklus II. Jadi pada dimensi ketepatan, sudah mencapai
kategori baik. Berikut adalah contoh jawaban siswa pada soal dimensi ketepatan.
Siklus I Siklus II
Gambar 4: Jawaban Dimensi Ketepatan
751 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Gambar 4 menunjukkan bahwa pada siklus I, 2a siswa dapat menuliskan
nilai dan lambang pecahan berdasarkan daerah yang diarsir dengan tepat, namun
pada 2.b, siswa masih keliru dalam menuliskan nilai dan lambang pecahan
berdasarkan daerah yang diarsir. Sedangkan pada siklus II terlihat bahwa siswa
menjawab cukup tepat dalam mengurutkan pecahan yang pembilangnya sama.
Namun pada membandingkan pecahan penyebut sama, siswa masih ada yang keliru.
Selanjutnya dengan memanfaatkan garis bilangan siswa dapat membandingkan dua
pecahan dengan salah satu unsur senilai dengan yang sudah disediakan.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan siswa pada dimensi
penggunaan istilah matematis meningkat dari 57,58% pada siklus I menjadi 69,17%
siklus II, sudah tergolong cukup baik. Temuan ini bermakna bahwa kemampuan
siswa cukup baik dalam menuliskan pecahan dan unsur-unsurnya serta membilang
pecahan sederhana. Berikut contoh dimensi penggunaan istilah matematis.
Siklus I
Siklus II
Gambar 5: Jawaban Dimensi Penggunaan Istilah Matematis
Selanjutnya temuan berkaitan dengan penjelasan berpikir matematis
mengungkapkan bahwa persentase pada siklus I sebesar 54,55% dan meningkat
menjadi 61,67% pada siklus II. Capaian pada siklus II sudah tergolong cukup baik.
Berikut ini jawaban siswa untuk dimensi penjelasan berpikir matematis.
752 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Siklus I
Siklus II
Gambar 6: Jawaban Dimensi Penjelasan Berpikir Matematis
Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Realistik
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa siklus I dan II disajikan pada Tabel 3
berikut.
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No Aktivitas Siklus I Siklus II
1 Mendengarkan penjelasan guru 95% 93,33%
2 Menanggapi apersepsi yang diberikan guru 50% 73,33%
3 Mengajukan pertanyaan atau tanggapan 35% 66,67%
4 Mengaitkan masalah dengan konteks dunia nyata 50% 80,00%
5 Memecahkan masalah kontekstual 55% 80,00%
6 Melakukan matematisasi horizontal 45% 60,00%
7 Mempresentasikan hasil diskusi 30% 53,33%
8 Membandingkan jawaban siswa lain 60% 86,67%
9 Mendiskusikan jawaban siswa lain 60% 86,67%
10 Menyimpulkan konsep yang baru dipelajari 40% 86,67%
11 Mencatat inti pembelajaran yang telah dijelaskan guru 60% 73,33%
12 Memperhatikan penguatan yang diberikan guru 90% 93,33%
Rata-rata Persentase 55,83% 77,78%
753 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Berdasarkan hasil analisis persentase pada Tabel 3, diperoleh informasi bahwa terjadi
peningkatan kualitas proses pembelajaran berupa partisipasi aktif siswa, yang
awalnya hanya 55,83% meningkat secara signifikan menjadi 77,78%. Hasil
observasi tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat mengikuti dengan baik setiap
tahap dalam pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik.
D. PEMBAHASAN
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis
matematis siswa pada siklus I ialah 59,91 dan pada siklus II menjadi 70,43. Temuan
ini bermakna kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik mengalami peningkatan. Selain itu,
temuan penelitian juga mengungkapkan persentase rata-rata aktivitas siswa pada
siklus I sebesar 58,83% dan siklus II menjadi 77,78%, yang bermakna bahwa bahwa
aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik juga
mengalami peningkatan.
Secara umum, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa pendekatan matematika
realistik pada materi pecahan yang diterapkan mampu meningkatkan kemampuan
menulis matematis dan aktivitas siswa pada kelas III MI. Temuan penelitian ini
serupan dengan penelitian Husna, dkk. (2012) yang melaporkan ada peningkatan
kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik siswa dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik dibandingkan dengan siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional. Begitupula dengan penelitian Anggraeni,
dkk (dalam Utari, 2014: 425), yang menemukan bahwa terdapat peningkatan
kemampuan komunikasi matematis yang tergolong cukup baik, dari pre-tes ke pos-
tes pada kelas pembelajaran kontekstual dengan strategi formulate-share-listen-
create.
754 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Implementasi pembelajaran matematika realistik ditunjukkan dari kegiatan setiap
setiap tahap berisi masalah kontekstual, penyelesaian masalah kontekstual,
membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan. Tahap pertama,
memahami masalah kontekstual. Pada tahap ini, guru memberikan masalah
kontekstual dan meminta siswa memahaminya. Masalah yang disajikan tidak harus
konkret, tetapi dapat dibayangkan siswa. Guru menjelaskan situasi-kondisi masalah
dengan memberikan petunjuk atau pertanyaan pancingan seperlunya. Melalui
kegiatan bertanya, siswa dapat secara aktif berusaha mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri dengan mengaitkan penjelasan guru dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki. Karakteristik yang muncul pada fase ini yaitu penggunaan masalah
kontekstual (prinsip fenomenologi didaktis).
Tahap kedua, menyelesaikan masalah kontekstual, yaitu guru memberi bantuan
terbatas, selebihnya guru mendorong siswa secara mandiri menghasilkan
penyelesaian masalah melalui proses layaknya konsep-konsep matematika ditemukan
sehingga dapat “menemukan kembali” sifat, definisi, teorema, atau prosedur. Siswa
didorong menyelesaikan masalah kontekstual dengan caranya sendiri, baik secara
individual-kelompok. Guru mendorong siswa membangun kerjasama interaktif agar
proses pemecahan masalah dapat diselesaikan lebih baik. Dalam menyelesaikan
masalah digunakan model atau benda manipulatif, skema/ diagram untuk
menjembatani kesenjangan konkret dan abstrak ke abstraksi lanjutannya.
Karakteristik yang muncul pada fase ini yaitu penggunaan model matematisasi dan
prinsip guided reinvention.
Tahap ketiga ialah Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membandingkan, mendiskusikan, mengemukakan dan menanggapi pendapat siswa
lain dalam kelompok kecil. Guru mendorong siswa berpartisipasi dan berkontribusi
selama diskusi. Selanjutnya, perwakilan setiap kelompok memaparkan strategi
pemecahan masalah hasil diskusi kelompok. Melalui tahap ini siswa dapat
755 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
menemukan pemecahan yang lebih baik sekaligus media untuk meningkatkan level
belajar. Karakteristik yang muncul pada fase ini yaitu adanya interaktivitas.
Selanjutnya, tahap keempat adalah menyimpulkan. Guru mengarahkan siswa
melakukan refleksi dan menarik kesimpulan. Jika kesimpulan kurang tepat, guru
mengarahkan ke arah kesimpulan benar. Karakteristik yang muncul pada fase ini
adalah pemanfaatan hasil konstruksi siswa.
E. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian ini:
1. Pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dapat
meningkatkan kemampuan menulis matematis siswa. Peningkatan kemampuan
menulis matematis tersebut meliputi dimensi ketepatan jawaban siswa,
penggunaan istilah matematis, dan dimensi penjelasan berpikir matematis.
2. Pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan matematika realistik
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika.
Peningkatan aktivitas pembelajaran matematika tersebut antara lain: mengajukan
pertanyaan dan tanggapan, mengaitkan masalah konteks dunia nyata,
memecahkan masalah kontekstual, mempresentasikan hasil diskusi, dan
menyimpulkan konsep baru.
Berdasarkan kesimpulan, maka saran dari penelitian adalah:
1. Bagi para guru yang ingin meningkatkan kemampuan menulis matematis
sebaiknya menerapkan pendekatan matematika realistik dan menggunakan soal
esai terbuka, guna mengeksplorasi ide-ide matematis dan kemampuan menulis
matematis siswa.
2. Bagi para siswa, dapat menggunakan model pembelajaran (LKS dan Soal-soal)
dari penelitian ini sebagai model belajar di rumah.
756 ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 “Strategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
3. Bagi sekolah, mendukung pembelajaran matematika dengan penerapan
pendekatan matematika realistik, dengan penyedian perangkat dan bahan ajar
yang berbasis pendekatan matematika realistik.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, W. N. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi
Matematik Melalui Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Untuk
Siswa SMP Negeri di Kabupaten Garut. Jurnal Pendidikan dan Keguruan,
Vol.1 No.1.
Utari, S. (eds.). 2014. Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik Serta
Pembelajarannya. Bandung: Jurusan PMIPA UPI Bandung.
Baroody, A. J. 1993. Problem Solving, Reasoning, and Communication, K-8 Helping
Children Think Mathematically. New York: Macmillan Publishing Company.
Husna, R., dkk. 2012. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Komunikasi Matematik Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa
SMP Kelas VII Langsa. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, 6, 175-
186.
Overview TIMSS and PIRLS 2011 Achievement.pdf.
http://timssandpirls.bc.edu./data-release-2011.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
SD/MI. Jakarta: BSNP.
Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sistem Pendidikan Nasional. 2009.
Bandung: Fokusmedia.
NCTM. 1989. Curriculum and Evaluation Standars for School Mathematics. Reston:
Virginia. INC.
Wijaya, A. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika. Jogjakarta: Graha Ilmu.