Upload
desira-mardatillah
View
223
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan
untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT… Bekerjasama
dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dilatar belakangi oleh hal tersebut, maka pada tanggal ………………., kami
melakukan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan di PT …………………………..
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1) Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.
2) Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di
lapangan khususnya di bidang Konstruksi & Pemadam Kebakaran
3) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum.
Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan
saran atau rekomendasi.
C. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Pemadam Kebakaran
1
D. DASAR HUKUM
1. Dasar Hukum K3 Konstruksi Bangunan
a. UUD 1945
b. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
d. UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
e. UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
f. Permenaker No. 01 Tahun 1980 Tentang K3 Kontsruksi Bangunan
g. SKB Menaker dan Mentri PU Kep. 174/104/1986 Tentang K3 Pada
Tempat Kegiatan serta Pedoman Pada Tempat Konstruksi
2. Dasar Hukum K3 Pemadam Kebakaran
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan
Alat Pemadam Api Ringan
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
c. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
d. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
e. SNI 03-6570-2001 Tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk
proteksi kebakaran.
2
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Tempat Kerja
PERUSAHAAN INI BERALAMAT DI……………………..
JUMLAH TENAGA KERJA……, LAKI-LAKI…….., PEREMPUAN…….
PROSES PRODUKSI APA YANG TERJADI DIPERUSAHAAN INI…….?
PERLATAN APA SAJA YANG DIPERGUNAKAN DI TEMPAT KERJA
POTENSI BAHAYA APA YANG TERJADI DI TEMPAT KERJA ?
Temuan-temuan di Lapangan
K3 Kontsruksi dan Pemadam Kebakaran
1. Temuan Positif
a. Petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan dapat dibaca
dengan jelas
b. Alat pemadam api ringan yang tersedia sudah sesuai dengan jenis dan
konstruksi bangunan
c. Alat pemadam api ringan pemeriksaan rutin dilakukan tiap bulan
d. Tersedianya 3 jenis sistem pompa air yang berkerja secara paralel
e. Sprinkler tersedia di setiap ruangan
f. Daftar Alat Perlindungan Diri (APD) yang wajib digunakan pada lokasi
tertentu
g. Kebijakan Perusahaan sehingga pekerja dapat melihat dan mengerti tentang
semua kebijakan perusahaan
h. Telah dibentuk Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (TPKD) Jam Dinas
dan Di Luar Jam Dinas (terlampir)
3
2. Temuan Negatif
a. Belum seragamnya penempatan tanda untuk menyatakan tempat alat
pemadam api ringan yang dipasang pada dinding
b. Tidak tersedianya martil/palu di setiap instalasi hidran
c. Dynamo Starter Diesel tidak tersedia sehingga pompa diesel tidak siap
beroperasi
d. Salah satu kaca Box Hydrant pecah dan tidak ada izin pemakaian.
4
BAB III
ANALISA TEMUAN POSITIF
6
No Foto Temuan Analisa Potensi Bahaya
Saran Dasar Hukum
1 Pekerja telah mengetahui cara menggunakan
APAR
Agar dapat dipertahankan dan sebaiknya dapat diperbanyak di
tempat apar yang lain
Permenaker No.04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan
danpemeliharaan alat
pemadam api ringan(BAB III Pemeliharaan,
pasal 14)
2 Dengan sesuainya jenis APAR yang tersedia
mempermudah proses pemadaman kebakaran
Agar dapat dipertahankan dan sebaiknya dapat diperbanyak
Permenaker No.04/MEN/1980
tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat
pemadam api ringan(BAB I Keterangan
Umum, pasal 3)
No Temuan Analisa Potensi Bahaya
Saran Peraturan Perundangan
3 Pemeriksaan APAR sudah rutin dilakukan
setiap bulan
Agar dapat dipertahankan Permenaker No.04/MEN/1980
tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat
pemadam api ringan(BAB III Pemeliharaan,
pasal 11)
4 3 (Tiga) jenis (pompa jockey, electric dan
Agar dijaga dengan baik SNI 03-6570-2001Tentang instalasi pompa
ANALISA TEMUAN NEGATIF
7
8
No Foto Temuan Analisa Potensi Bahaya
Saran Dasar Hukum
1 Tanda penunjukan APAR belum sesuai dengan
ketentuan permenaker No.04/MEN/1980
Agar tanda penunjukan diletakkan tepat diatas APAR
Permenaker No.04/MEN/1980
tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat
pemadam api ringan(BAB II Pemasangan,
pasal 4)
2 Dengan tidak ada alat pemecah kaca (martil)
akan menyulitkan penggunaan hydrant
tersebut
Agar disediakan alat bantu pemecah kaca untuk kondisi
darurat
Instruksi Menteri Tenaga Kerja
No. Ins.11/M/BW/1997 Tentang
Pengawasan khusus K3 penanggulangan
Kebakaran
Akibat tidak tersedianya dynamo starter, sehingga mesin genset tidak siap
dioperasi.
Agar dipasang kembali dynamo starter.
SNI 03-6570-2001Tentang instalasi pompa
yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. PT ……………………… untuk SEGERA Memasang alat pemadam api ringan
sudah sesuai dengan jenis klasifikasi kebakaran, serta telah menyediakan sarana
dan fasilitas tanggap darurat sebagai penunjang untuk menghadapi keadaan
darurat sepert APD, peralatan pemadaman kebakaran, kotak P3K, Sarana
Transportasi assembly point dan alat komunikasi, hal ini sudah sesuai dengan
Permenaker RI No. KEP-186/MEN/1999 Tentang Tugas dan Syarat Unit
Penanggulangan kebakaran.
2. PT ………………telah mensosialisasikan tindakan-tindakan apa saja yang akan
dilakukan dan jalur-jalur mana saja untuk melarikan diri sesuai jalur evakuasi
yang tersedia bila terjadi keadaan darurat kebakaran/ledakan.
B. SARAN
1. Agar tanda penunjuk APAR diletakkan tepat diatas tabung apar sesuai
Permenaker No.04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan
pemeliharaan alat pemadam api ringan (BAB II Pemasangan, pasal 4).
2. Agar disediakan alat bantu pemecah kaca apabila Box Hydrant nya terkunci serta
adanya izin pemakaian dari Depnaker Setempat, sesuai dengan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja No. KEP.186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran ditempat kerja.
9