Upload
bintilatifatulmunawaroh
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM ALQURAN
MENYUSUI ANAK HINGGA USIA DUA TAHUN
I. Abstrak
Menyusui anak adalah salah satu kodrat perempuan selain
haid, mengandung dan melahirkan. Semua perempuan normal
pasti memiliki dan merasakan kodrat ini. Pada kodrat inilah
cinta kasih sayang dan perlindungan seorang perempuan dan
sebagai seorang ibu kepada anaknya terbentuk. Di dalam organ-
organ reproduksinya, Allah SWT meletakkan kehormatan dan
kemuliaan perempuan. Oleh karenanya perempuan yang bisa
menjaga baik organ-organ reproduksinya sesuai dengan
perintah Allah SWT dan rasulullah SAW maka kemuliaan diri
dan surga menjadi miliknya.
Banyak perempuan lebih memilih menyusukan anaknya
dengan susu buatan pabrik, dibanding memberikan air susunya
sendiri. Ada juga yang meminta (membayar) orang lain untuk
menyusui anaknya. Perilaku ini membuktikan lemahnya
kesadaran dan tanggungjawab dari seorang ibu. Organ
reproduksinya serta manfaatnya yang telah diberikan oleh Allah
SWT, telah berganti nilai dan tujuan. Dari yang semula menjadi
sumber kemuliaan dan kehormatan diri, dari yang bernilai
ibadah dan bertujuan memperoleh ridha Ilahi, menjadi
kepentingan selainnya. Kondisi seperti ini marak terjadi di
masyarakat perkotaan, banyak dilakukan oleh perempuan yang
tidak pandai membagi perhatiannya, antara kepentingan karir
dengan peran sebagai ibu.
Karena menyusui anak adalah suatu bentuk peribadatan
kepada Allah SWT maka Allah SWT menyediakan pahala dan
kemulian bagi perempuan yang melakukannya, karena
2
menyusui adalah tanggung jawab yang melelahkan dan
membutuhkan energi dan keikhlasan yang besar. Seluruh beban
diri yang menimpa perempuan akibat kodrat
keperempuanannya, Allah SWT gantikan dengan pahala dan
rahmat dari-Nya. Menyusui anak dengan tujuan beribadah,
mengandung unsur pendidikan. Di dalamnya terdapat nilai-nilai
ketaatan dan perbaikan keimanan kepada Allah SWT (Tarbiyah
Ruhiyah), dan pembinaan diri sendiri berdasarkan diri sendiri
(Tarbiyah Dzatiyah).
Seorang ibu yang menyusui anaknya, secara sadar pasti
menjaga dirinya untuk tidak mengkonsumsi makanan atau
minuman yang haram secara sifat dan materi serta cara
memperolehnya. Sebab ia tahu bahwa air susunya berasal dari
apa yang ia makan dan minum setiap hari, akan dimakan atau
diminum pula oleh anaknya sendiri. Bila ia memakan makanan
dan minuman haram, maka anaknya pun akan memakan dan
meminum yang haram.
Ibu yang menyusui anaknya dengan tujuan beribadah, maka
Allah SWT akan memberikan rahmat dan kasih sayang kepada
kehidupan anaknya. Allah SWT akan menanamkan kecintaan
anak kepada ibunya, dan memberikan kesadaran kepada anak di
usia dewasa untuk menghormati dan menghargai jasa dan jerih
payah ibunya. Anak menjadi terpaut hatinya dengan Tuhan-nya,
dan pandai mensyukuri nikmat
II. Kata kunci
Menyusui
Menyapih
Al Qur’an
3
III. Pendahuluan
QS Al Baqarah ayat 233
233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua
tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian
kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang
ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah
karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas
keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang
lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada
4
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan.
QS Luqman ayat 14
14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya
dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.
[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah
setelah anak berumur dua tahun.
QS Al Ahqaf ayat 15
5
15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik
kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya
dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh
bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai
empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan
kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya
aku Termasuk orang-orang yang berserah diri".
IV. Isi
Allah Swt menganjurkan kepada kaum ibu untuk menyusui
anaknya selama dua tahun secara sempurna. Maksud dibalik
penetapan waktu menyusui, memiliki pelajaran penting bagi
anak dan ibunya. Dua tahun masa bayi adalah fase dimana
seorang anak membutuhkan kedekatan emosi dengan ibunya.
Suatu fase dimana seorang anak mulai belajar mengenal
keluarganya dan lingkungannya. Inilah fase terpenting dalam
proses kehidupan seorang anak manusia, karena di dalamnya,
seorang anak manusia belajar dan berkenalan langsung dengan
salah satu fitrah utamanya selain bertauhid mengenal Allah SWT
yaitu bahwa ia diciptakan dengan memiliki sifat dasar dicintai
6
dan mencintai (ar-Rahmaan dan ar-Rahiim). Dengan menyusui
anak secara langsung, tanpa sadar, seorang ibu telah
mengajarkan dan mendidik anaknya mengenal cinta dan kasih
sayang. Di sinilah sebenarnya pesan bijak dari Rasulullah Saw.
dan para ulama, “bahwa ibu adalah madrazah pertama bagi
anaknya” bersumber. Sebab madrazah yang dimaksudkan
adalah memperkenalkan anak manusia tentang sifat utama
Allah SWT Allah Maha Esa dan Maha Ada, oleh karenanya Ia
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Mengenai fase menyusui anak selama masa dua tahun
lamanya, Allah Swt. telah menyatakan di dalam Al Qur’an:
“Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi orang yang ingin menyempurnakan penyusuannya.”
(QS. Al-Baqarah : 233).
Demikian bijaksananya Allah Swt, hingga Ia tidak
mewajibkan secara tegas menyusui anak sebagai bentuk
kewajiban mutlak bagi seorang ibu. Karena Allah Maha
Mengetahui, bahwa ada sebab lain yang bisa membuat seorang
ibu tidak bisa menyusui anaknya. Seperti sebab penyakit,
meninggal dunia, keadaan hamil, kesempatan, dsb.
Khusus untuk tidak boleh menyusui anak pada waktu
hamil, di dalam hadistnya, Rasulullah Saw. mengandaikan
seorang ibu yang secara sengaja menyusui anaknya sebagai
tindakan pembunuhan secara tidak langsung. Pesan ini lebih
mengedepankan aspek kesehatan dari air susu seorang ibu yang
sedang hamil:
7
“Dari Asma‟ binti Yazid, „janganlah di antara kalian membunuh anak
secara terselubung, demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya,
sesungguhnya air susu pada waktu hamil akan merusak ksatria dan
melemparkan(nya) dari kuda.‟” (Hadist Hasan dari HR. Abu Daud).
Sebab lain seperti yang telah disinggung sebelumnya, yang
membuat seorang ibu beralasan tidak menyusui anaknya, maka
sang ibu telah melakukan pengingkaran akan kodratnya, tidak
memenuhi kewajibannya memberi nafkah, tidak mensyukuri
nikmat, maka ia berdosa.Untuk seorang ibu yang secara sengaja,
tanpa memenuhi alasan syar’i, tidak menyusui anak
kandungnya, maka Allah Swt melaknatnya. Rasulullah Saw
telah bersabda:
“Kemudian Malaikat itu mengajakku melanjutkan perjalanan,
tiba-tiba aku melihat beberapa wanita yang payudaranya dicabik-cabik
ular yang ganas. Aku bertanya: „Kenapa mereka?‟ Malaikat itu
menjawab: „Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui
anak-anaknya (tanpa alasan syar‟i)‟.”(Dari Abu Umamah dalam
Shahihnya Ibnu Hibban).
Kewajiban menyusui anak, tetap melekat pada diri seorang
ibu. Bila terjadi perceraian, atau istri mendapat talak dari
suaminya, ia tetap berkewajiban menyusui anaknya. Hal ini
telah dinyatakan di dalam Al Qur’an:
“Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan
kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya.” (QS. Al Baqarah : 233).
8
Menyusui seorang anak memiliki banyak manfaat diantaranya:
1. Aspek Gizi.
a. Manfaat Kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA
untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
terutama diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi
bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari
pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu
kolostrum harus diberikan pada bayi. Kolostrum
mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan
mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga
sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama
kelahiran. Membantu mengeluarkan mekonium yaitu
kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
b. Komposisi ASI
ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat
gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk
mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI
tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi
yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan bayi/anak. Selain mengandung protein yang
tinggi ASI juga memiliki perbandingan antara Whei
Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whei dengan casein
merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan
dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak
yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih
mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai
9
perbandingan whey : casein adalah 20 : 80, sehingga tidak
mudah diserap.
c. Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang
terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-
transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi
sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa
defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada
retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan
Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh
rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang
diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.
Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi
untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak.
Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat
dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya
(precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam
linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
2. Aspek Imunologik
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas
kontaminasi. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum
atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap
tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan
berbagai virus pada saluran pencernaan.Laktoferin yaitu
sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan
yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.Lysosim,
enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan
salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali
lebih banyak daripada susu sapi.Sel darah putih pada ASI
10
pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri
dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue
(BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte
Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary
Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan
payudara ibu.Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang
mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri
lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora
usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan
bakteri yang merugikan.
3. Aspek Psikologik
a. Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu
mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi
untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan
kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi
hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan
meningkatkan produksi ASI.
b. Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan
psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi
tersebut.
c. Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang
ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti
sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa
aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh
ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah
dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
4. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI
sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak
11
yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian
menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki
IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point
lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi
pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak
diberi ASI.
5. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf
menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi
baru lahir dapat lebih sempurna.
6. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi
berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat
pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya.
7. Aspek Penundaan Kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda
haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat
kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai
Metode Amenorea Laktasi (MAL).
Menyusui lebih dari dua tahun hukumnya MUBAH /
BOLEH, karena hal ini merupakan perkara dunia. Sebagaimana
kaidah fiqhiyah,
األصل يف األشياء اإلباحة
“hukum asal urusan dunia adalah mubah/boleh”
12
Menurut WHO setiap ibu dianjurkan untuk menyusui
anaknya secara exclusive enam bulan, dan dilanjutkan sampai
satu tahun, dua tahun, atau sampai kapanpun ibu dan anak
menginginkannya. Karena hukumnya adalam Islam adalah
mubah/boleh maka bukanlah tindakan bijaksana jika
menganjurkan, menyebarkan dan menghimbau serta mengajak
para ibu-ibu agar menyusui lebih dari dua tahun dengan alasan
perintah dalam Islam,anjuran dalam islam atau membawa-bawa
nama syariat. Secara kedokteran boleh menyusui lebih dari dua
tahun, jika ibu dan anak mau. Jangan sampai ibu agak terkesan
memaksa ataupun anak dipaksa agar mau menyusui. Biarlah
mengalir alami karena keduanya ingin.
V. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi
“Menyusui Anak Hingga Usia Dua Tahun” ini. Penulis berharap
setelah membaca makalah ini, pembaca dapat lebih mengetahui
pentingnya menyusui anak. Semua wanita dapat menyusui
anaknya dengan maksimal penuh rasa ikhlas semata-mata untuk
kesehatan sang buah hati dan mengharap ridho Allah SWT.
Untuk semua laki-laki mendukung istrinya untuk menyusui
sang buah hati selama dua tahun.
Tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Kritik dan saran yang membangun kami perlukan
demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
13
Daftar Pustaka
Panduan Manajemen Laktasi.Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI,2001
http://intsia.wordpress.com/2013/09/06/menyusui-dalam-pandangan-syari/
http://id.theasianparent.com/14-manfaat-menyusui/#sthash.C8dWdhox.dpuf
http://muslimafiyah.com/bolehkah-menyusui-lebih-dari-dua-tahun-syariat
dan-medis.html
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/11/09/perihal-menyusui
anak-bayi-dalam-islam-607917.html
http://prahasti.wordpress.com/2011/02/23/menyapih-menurut-al
quran/