Upload
yai-el-barca
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
1/21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
1. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut,
istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respirator
Infection (ARI). Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan
atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran pernapasan atas)
sampai alveoli (saluran pernapasan baah) termasuk !aringan adneksanya
seperti sinus rongga telinga tengah dan pleura ("epkes, #$$1).
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran
pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru%paru yang
berlangsung kurang lebih 1& hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas
laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan
baah se'ara stimulan atau berurutan (uttain, #$$*).
+erdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan baha ISPA adalah
infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru%
paru yang berlangsung kurang lebih 1& hari, mengenai struktur saluran di atas
laring, kebanyakan mengenai bagian saluran atas dan baah se'ara stimulan
atau berurutan mulai dari hidung (saluran pernapasan atas) sampai alveoli
(saluran pernapasan baah) termasuk !aringan adneksanya seperti sinus rongga
telinga tengah dan pleura.
#. lasifikasi ISPA
lasifikasi ISPA menurut "epkes RI (#$$#) adalah -
a. ISPA ringan
Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan ge!ala batuk
pilek dan sesak.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
2/21
*
b. ISPA sedang
ISPA sedang apabila timbul ge!ala ge!ala sesak napas, suhu tubuh lebih
dari /0$ dan bila bernapas mengeluarkan suara seperti mengorok.
'. ISPA berat
2e!ala meliputi - kesadaran menurun, nadi 'epat atau tidak teraba, nafsu
makan menurun, bibir dan u!ung nadi membiru (sianosis) dan gelisah.
/. Penyebab ISPA
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke saluran
nafas. Penyebab lain adalah faktor lingkungan rumah, seperti halnya
pen'emaran udara dalam rumah, ventilasi rumah dan kepadatan hunian
rumah. Pen'emaran udara dalam rumah yang sangat berpengaruh terhadap
ke!adian ISPA adalah asap pembakaran yang digunakan untuk memasak.
"alam hal ini misalnya bahan bakar kayu. Selain itu, asap rokok yang
ditimbulkan dari salah satu atau lebih anggota yang mempunyai kebiasaan
merokok !uga menimbulkan resiko terhadap ter!adinya ISPA ("epkes RI,
#$$#).
enurut 3otoatmod!o (#$$), ventilasi rumah dibedakan men!adi
dua yaitu ventilasi alamiah dan ventilasi buatan. 4entilasi alamiah yaitu
dimana aliran udara di dalam ruangan tersebut ter!adi se'ara alamiah melalui
!endela, pintu, lubang angin, dan lubang%lubang pada dinding. 4entilasi
alamiah tidak menguntungkan, karena !uga merupakan !alan masuknya
nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. 4entilasi buatan yaitu dengan
menggunakan alat%alat khusus untuk mengalirkan udara misalnya kipas angin
dan mesin penghisap udara. 3amun alat ini tidak 'o'ok dengan kondisi rumah
di pedesaan.
4entilasi rumah yang kurang akan lebih memungkinkan timbulnya ISPA
pada bayi dan anak balita karena mereka lebih lama berada di rumah sehingga
dosis pen'emaran tentunya akan lebih tinggi.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
3/21
0
&. 5aktor Resiko ISPA
enurut "epkes RI (#$$#), faktor resiko ter!adinya ISPA se'ara
umum yaitu -
a. 5aktor lingkungan
1) Pen'emaran udara dalam rumah
Asap rokok dan asap hasil pembakaran bahan bakar untuk memasak
dengan konsentrasi tinggi dapat merusak mekanisme pertahanan paru
sehingga akan memudahkan timbulnya ISPA. 6al ini dapat ter!adi
pada rumah yang ventilasinya kurang dan dapur terletak di dalam
rumah, bersatu dengan kamar tidur, ruang tempat bayi dan balita
bermain.
#) 4entilasi rumah
4entilasi adalah proses penyediaan udara atau pengarahan udara ke
atau dari ruangan baik se'ara alami maupun se'ara mekanis. embuat
ventilasi udara serta pen'ahayaan di dalam rumah sangat diperlukan
karena akan mengurangi polusi asap yang ada di dalam rumah
sehingga dapat men'egah seseorang menghirup asap tersebut yang
lama kelamaan bisa menyebabkan terkena penyakit ISPA. 7uas
penghaaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 1$8 dari
luas lantai.
/) epadatan hunian rumah
epadatan tempat tinggal yang padat dapat meningkatkan faktor
polusi dalam rumah yang telah ada. +egitu !uga keadaan !umlah kamar
yang penghuninya lebih dari dua orang, karena bisa menghalangi
proses pertukaran udara bersih sehingga men!adi penyebab ter!adinya
ISPA.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
4/21
1$
b. 5aktor individu anak
1) 9mur anak
Insiden penyakit pernapasan oleh virus melon!ak pada bayi dan usia dini
pada anak%anak dan tetap menurun terhadap usia. Insiden ISPA tertinggi
pada umur :%1# bulan.
#) +erat badan lahir
Anak%anak dengan riayat berat badan lahir rendah akan mengalami
lebih berat infeksi pada saluran pernapasan. 6al ini dikarenakan
pembentukan ;at anti kekebalan kurang sempurna sehingga lebih
mudah terkena penyakit infeksi, terutama pneumonia dan sakit saluran
pernapasan lainnya.
/) Status gi;i
+alita dengan gi;i yang kurang akan lebih mudah terserang ISPA
dibandingkan balita dengan gi;i normal karena faktor daya tahan
tubuh yang kurang. Penyakit infeksi sendiri akan menyebabkan balita
tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gi;i. Pada
keadaan gi;i kurang, balita lebih mudah terserang < ISPA berat < bahkan
serangannya lebih lama.
'. 5aktor perilaku
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia,
baik yang diamati se'ara langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar. Perilaku terdiri dari persepsi (perseption)! respon terpimpin
("uided respon)! mekanisme (#ec$anis#e)! dan adopsi
(adoption)
(3otoatmod!o, #$$/). Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. "ilihat dari bentuk respon
terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan men!adi dua, yaitu -
1) Perilaku tertutup (co%ert &e$a%ior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (co%ert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
5/21
11
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan
sikap yang ter!adi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan
belum dapat diamati se'ara !elas oleh orang lain.
#) Perilaku terbuka (o%ert &e$a%ior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau
terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah !elas dalam bentuk
tindakan atau praktek yang mudah dan dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
Selain itu, Skinner (dalam 3otoatmod!o, #$$/) !uga
mengemukakan baha perilaku adalah hasil hubungan antara sti#ulus
(perangsang) dan respon (tanggapan). "alam perilaku kesehatan, respon
seseorang terhadap stimulus akan berkaitan dengan sakit atau penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, serta lingkungan. Sedangkan perilaku orang
terhadap penyakit adalah 'ara manusia berespon, baik se'ara pasif
(mengetahui, bersikap, dan mempersepsikan tentang suatu penyakit yang
ada pada dirinya dan diluar dirinya) yang dilakukan sehubungan dengan
penyakit tersebut maupun se'ara aktif yaitu dengan melakukan tindakan
tersebut.
"eterminan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku
merupakan hasil dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal
(lingkungan). 5aktor internal men'akup pengetahuan, persepsi, emosi, dan
motivasi, yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar. Sedangkan
faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik,
seperti manusia dan sosial ekonomi (3otoadmod!o, #$$/). Perilaku
manusia dapat dilihat dari tiga aspek yaitu aspek fisik, psikis, dan sosial.
Se'ara lebih terperin'i perilaku manusia merupakan refleksi dari
berbagai ge!ala ke!iaan, seperti- pengetahuan, sikap, keinginan,
kehendak, minat dan motivasi (3otoatmod!o, #$$/). onsep umum yang
digunakan untuk mendiagnosis perilaku adalah konsep dari 7aren'e
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
6/21
1#
2reen yang dikutip oleh 3otoatmod!o (#$$/). 7aren'e 2reen
menyatakan baha perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu -
1) 5aktor predisposisi (predisposin" factors)
5aktor%faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi
ter!adinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat adalah
pengetahuan dan sikap seseorang atau masyarakat tersebut terhadap
apa yang akan dilakukan. isalnya, dengan pengetahuan yang dimiliki
ibu tentang penyakit ISPA maka dia akan dapat mengambil sikap
mengenai apa yang harus dilakukan untuk men'egah penyakit
tersebut.
#) 5aktor pemungkin (ena&lin" factors)
5aktor pemungkin atau pendukung (ena&lin") perilaku adalah fasilitas,
sarana atau prasarana yang mendukung atau yang memfasilitasi
ter!adinya perilaku seseorang atau masyarakat. isalnya, untuk
pengobatan ke!adian ISPA pada anak maka diperlukan tenaga
kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan
rumah sakit.
/) 5aktor penguat (reinforcin" factors)
Pengetahuan, sikap, dan fasilitas yang tersedia kadang%kadang belum
men!amin ter!adinya perilaku seseorang atau masyarakat. "engan
adanya pengalaman pribadi serta adanya pengaruh dari luar seperti
teman maka akan dapat memperkuat ter!adinya perilaku.
Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, dalam diri orang
tersebut ter!adi proses berurutan, yaitu-
1)
esadaran (a'areness), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).
#) etertarikan (interest) terhadap stimulus tersebut bagi dirinya. 6al ini
sikap subyek sudah mulai timbul.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
7/21
1/
/) Penilaian (e%aluation) terhadap baik buruknya stimulus tersebut bagi
dirinya.
&) Trial, dimana subyek sudah mulai men'oba melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang dikehendaki stimulus.
=) Adoption, dimana subyek telah berperilaku sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikap terhadap stimulus.
"ari hasil penelitian sebelumnya, Roger menyimpulkan baha
perubahan perilaku tidak selalu meleati tahap%tahap tersebut diatas.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses
seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif,
maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (lon" lastin"). Sebaliknya,
apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap
tersebut maka tidak akan berlangsung lama (3otoatmod!o, #$$/).
2reen dalam 3otoatmod!o (#$$) menyatakan baha perilaku
kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi (pendahulu) yang teru!ud
dalam pengetahuan, sikap, dan praktik, maka dapat di!abarkan sebagai
berikut -
1) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini ter!adi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu ob!ek tertentu.
Penginderaan ter!adi melalui pan'a indera manusia yaitu penglihatan,
pendengaran, peraba, pembau, dan perasa. Sebagian besar
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (o%ert &e$a%ior). arena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (3otoatmod!o, #$$/).
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang
kita ketahui tentang suatu ob!ek tertentu dan setiap !enis pengetahuan
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
8/21
1&
mempunyai 'iri%'iri spesifik mengenai apa (ontolo")! bagaimana
(episte#olo") dan untuk apa(aksiolo") pengetahuan tersebut
(3otoatmod!o, #$$$).
#) Sikap
+anyak teori yang mendefinisikan sikap antara lain adalah
sikap seseorang adalah predisposisi untuk memberikan tanggapan
terhadap rangsang lingkungan yang dapat memulai atau
membimbing tingkah laku orang tersebut. Se'ara definitif sikap berarti suatu
keadaan !ia dan keadaan berfikir yang disiapkan untuk
memberikan tanggapan terhadap suatu obyek yang diorganisasikan
melalui pengalaman serta mempengaruhi se'ara langsung atau tidak
langsung pada praktik > tindakan (3otoatmod!o, #$$/).
3e omb (3otoadmod!o, #$$/) salah seorang ahli psikologi
sosial mengatakan baha sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi
merupakan prodisposisi tindak suatu perilaku, sikap itu masihmerupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau
tingkah laku yang terbuka, sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap obyek%obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu
penghayatan terhadap obyek.
Sikap !uga terdiri dari berbagai tingkatan, menurut
3otoatmod!o (#$$/) -
a. enerima (Recei%in")
enerima diartikan baha orang (obyek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan.
b. erespon (respondin")
emberikan !aaban apabila ditanya menger!akan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
9/21
1=
sikap. arena itu suatu usaha untuk men!aab suatu pertanyaan
atau menger!akan tugas yang diberikan itu benar atau salah, berarti
orang menerima ide tersebut.
'. enghargai (aluin")
enga!ak orang lain untuk menger!akan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi bersikap.
d. +ertanggung ?aab (responsible)
+ertanggung !aab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
5aktor%faktor mempengaruhi pembentukan sikap menurut
A;ar (#$$/) antara lain -
a. Pengalaman Pribadi
Apa yang dialami seseorang akan mempengaruhi penghayatan
dalam stimulus sosial. @anggapan akan men!adi salah satu dasar
dalam pembentukan sikap, untuk dapat memiliki tanggapan dan
penghayatan seseorang harus memiliki tanggapan dan penghayatan
seseorang harus memiliki pengamatan yang berkaitan dengan
obyek psikologis. enurut +re'kler dan iggins (A;ar, 100*)
baha sikap yang diperoleh leat pengalaman akan menimbulkan
pengaruh langsung terhadap perilaku berikutnya. Pengaruh
langsung tersebut dapat berupa predisposisi perilaku yang akan
direalisasikan hanya apabila kondisi dan situasi memungkinkan.
b. Brang lain
Seseorang 'enderung akan memiliki sikap yang disesuaikan atau
se!alan dengan sikap yang dimiliki orang yang dianggap
berpengaruh antara lain adalah C Brang tua, teman dekat, teman
sebaya, rekan ker!a, guru, suami atau istri.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
10/21
1:
'. ebudayaan
ebudayaan dimana kita hidup akan mempengaruhi pembentukan
sikap seseorang.
d. edia assa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, mempunyai pengaruh yang 'ukup besar
terhadap pembentukan opini dan keper'ayaan seseorang. "alam
membaa pesan%pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarah
pada opini yang kemudian dapat mengakibatkan adanya landasan
kognisi sehingga mampu membentuk sikap.
e. 7embaga Pendidikan dan 7embaga Agama
7embaga pendidikan serta lembaga agama suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap, dikarenakan
keduanya meletakkan dasar dan pengertian dan konsep moral
dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk antara
sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
pendidikan dan pusat keagamaan serta a!aran%a!arannya.
f. 5aktor Dmosional
@idak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. adang%kadang suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi, yang berfungsi
sebagai sema'am penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan
sikap yang sementara dan segera berlalu. +egitu frustasi telah
hilang, akan tetapi dapat pula merupakan sikap lebih persisten dan
bertahan lama.
/) Praktik atau @indakan (Practice)
Suatu sikap yang baik terhadap ke!adian ISPA belum otomatis
teru!ud dalam suatu tindakan. 9ntuk teru!udnya sikap agar men!adi
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
11/21
1
suatu perbuatan diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. @ingkat%tingkat praktik -
a. Persepsi (Perseption)
engenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat
pertama.
b. Respon @erpimpin (uided Respons)
"apat melakukan praktik $"iene perseorangan untuk men'egah
keputihan sesuai dengan urutan yang benar dengan 'ontoh adalah
merupakan indi'ator praktik tingkat dua.
'. ekanisme (*ecanis#)
Apabila seseorang telah melakukan praktik personal hygiene untuk
men'egah keputihan dengan benar otomatis, maka sudah men'apai
praktik tingkat tiga .
d. Adaptasi (Adaptation)
Adalah suatu praktik yang sudah berkembang dengan baik, artinya
sesuatu itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut.
5aktor perilaku dalam pen'egahan dan penanggulangan penyakit
ISPA pada bayi dan balita dalam hal ini adalah praktek penanganan ISPA
di keluarga baik yang dilakukan oleh ibu ataupun oleh anggota keluarga
lainnya. Peran aktif keluarga atau masyarakat dalam menangani ISPA
sangat penting karena penyakit ISPA merupakan penyakit yang ada
sehari%hari di dalam masyarakat atau keluarga. 6al ini perlu mendapat
perhatian serius oleh kita semua karena penyakit ini banyak menyerang
balita, sehingga itu balita dan anggota keluarganya yang sebagian besar
dekat dengan balita mengetahui dan terampil menangani penyakit ISPA
ketika anaknya sakit.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
12/21
1*
=. @anda ge!ala ISPA
enurut "epkes RI (#$$/) tanda dan ge!ala penyakit ISPA dapat berupa
batuk, kesulitan bernafas, sakit tenggorokan, pilek, demam, dan sakit kepala.
enurut 4ietha ( #$$0 ), tanda dan ge!ala dari ISPA adalah pilek biasa, keluar
sekret 'air dan !ernih dari hidung, kadang bersi % bersin, sakit tenggorokan,
batuk, sakit kepala, skret men!adi kental, demam, neusea, muntah, dan
anoreksia.
Sebagian besar anak dengan infeksi saluran pernafasan bagian atas
memberikan ge!ala yang sangat penting yaitu batuk. Infeksi saluran nafas
bagian baah memberikan beberapa tanda lainnya seperti nafas yang 'epat
dan retratesi dada. Selain batuk ge!ala ISPA pada anak !uga dapat dikenali
yaitu flu, demam, dan suhu tubuh anak meningkat lebih dari /*,= E dan
disetai sesak nafas. enurut dera!at keparahannya, ISPA dapat dibagi men!adi
/ golongan yaitu - ISPA ringan (bukan pneumonia), ISPA sedang
(pneumonia) dan ISPA berat (pneumonia berat). usus untuk bayi di baah #
bulan, hanya dikenal ISPA berat dan ISPA ringan ( tidak ada ISPA sedang ).
+atasan ISPA berat untuk bayi kurang dari # bulan adalah bik frekuensi
nafasnya sepat ( :$ kali > menit ) atau adanya tarikan dinding dada yang kuat.
Pada dasarnya ISPA ringan dapat berkembang men!adi ISPA sedang > ISPA
berat !ika keadaan memungkinkan misalnya pasien kurang mendapat
peraatan > daya tahan tubuh pasien sangat kurang. 2e!ala ISPA ringan dapat
dengan mudah diketahui orang aam sedangkan ISPA sedang dan berat
memerlukan beberapa pengamatan sederhana (Fasir, #$$0).
:. e!adian ISPA
Setiap tahun diperkirakan & !uta anak balita meninggal karena ISPA
(terutama pneumonia dan bronkiolitis) antara 1%1&$ per 1$$$ kelahiran
hidup. Pada tahun #$$ penyebab kematian dengan kasus pnemonia sebanyak
/,*8. "iperkirakan baha proposi penyakit menular di Indonesia dalam 1#
tahun ini telah menurun, sepertiganya dari &&8 men!adi #*8 ("epkes, #$$*).
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
13/21
10
"ata dari "inas esehatan ota Semarang menyebutkan baha !umlah
penderita ISPA pada tahun #$11 ter'atat =*.:# kasus. "ata tersebut di
antaranya berasal dari / Puskesmas yang ada di kota Semarang. @er'atat
Puskesmas +angetayu Semarang terdapat &.=1# kasus penyakit ISPA. Angka ini
merupakan angka tertinggi di seluruh Puskesmas kota Semarang ("inas
esehatan ota Semarang, #$11).
. Pen'egahan ISPA
Pengobatan pasien ISPA menurut buku pedoman penatalaksanaan.
penderita ISPA untuk "epartemen esehatan RI (#$1$) menyatakan baha
penyelenggaraan Program P# ISPA dititikberatkan pada penemuan dan
pengobatan penderita sedini mungkin dengan melibatkan peran serta aktif
masyarakat terutama kader, dengan dukungan pelayanan kesehatan dan
ru!ukan se'ara terpadu di sarana kesehatan yang terkait.
a. Pen'egahan @ingkat Pertama (Pri#ar Pre%ention)
Intervensi yang ditu!ukan bagi pen'egahan faktor risiko dapat dianggap
sebagai strategi untuk mengurangi kesakitan (insiden) pneumonia.
@ermasuk disini ialah -
1) Penyuluhan, dilakukan oleh tenaga kesehatan dimana kegiatan ini
diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap
hal%hal yang dapat meningkatkan faktor resiko penyakit ISPA.
egiatan penyuluhan ini dapat berupa penyuluhan penyakit ISPA,
penyuluhan ASI Dksklusif, penyuluhan imunisasi, penyuluhan gi;i
seimbang pada ibu dan anak, penyuluhan kesehatan lingkungan
rumah, penyuluhan bahaya rokok.
#)
Imunisasi, yang merupakan strategi spesifik untuk dapat mengurangi
angka kesakitan (insiden) pneumonia.
/) 9saha di bidang gi;i yaitu untuk mengurangi malnutrisi, defisiensi
vitamin A.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
14/21
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
15/21
#1
demam, obati mengi, peraatan suportif, hati%hati pada pemberian
terapi 'airan, nilai ulang setiap hari.
') Pneumonia- obati di rumah, terapi antibiotik dengan memberikan
kotrimoksasol, ampisilin, amoksilin oral, atau suntikan penisilin
prokain intramuskular per hari, nasihati ibu untuk memberikan
peraatan di rumah, obati demam, obati mengi, nilai ulang setelah
# hari.
d) +ukan Pneumonia (batuk atau pilek) - obati di rumah, terapi
antibiotik sebaiknya tidak diberikan, terapi spesifik lain (untuk
batuk dan pilek), obati demam, nasihati ibu untuk memberikan
peraatan di rumah.
e) Pneumonia Persisten - raat (tetap opname), terapi antibiotik
dengan memberikan kotrimoksasol dosis tinggi untuk mengobati
kemungkinan adanya infeksi pneumokistik, peraatan suportif,
penilaian ulang.
'. Pen'egahan @ingkat etiga ( Tertiar Pre%ention)
@ingkat pen'egahan ini ditu!ukan kepada balita penderita ISPA agar tidak
bertambah parah dan mengakibatkan kematian.
1) Pneumonia Sangat +erat- !ika anak semakin memburuk setelah
pemberian kloram fenikol selama &* !am, periksa adanya komplikasi
dan ganti dengan kloksasilin ditambah gentamisin !ika diduga suatu
pneumonia stafilokokus.
#)
Pneumonia +erat- !ika anak tidak membaik setelah pemberian
ben;ilpenisilin dalam &* !am atau kondisinya memburuk setelah
pemberian ben;ipenisilin kemudian periksa adanya komplikasi dan
ganti dengan kloramfenikol. ?ika anak masih menun!ukkan tanda
pneumonia setelah 1$ hari pengobatan antibiotik maka 'ari penyebab
pneumonia persistensi.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
16/21
##
/)
Pneumonia- oba untuk melihat kembali anak setelah # hari dan
periksa adanya tanda%tanda perbaikan (pernafasan lebih lambat,
demam berkurang, nafsu makan membaik. 3ilai kembali dan
kemudian putuskan !ika anak dapat minum, terdapat penarikan dinding
dada atau tanda penyakit sangat berat maka lakukan kegiatan ini yaitu
raat, obati sebagai pneumonia berat atau pneumonia sangat berat.
?ika anak tidak membaik sama sekali tetapi tidak terdapat tanda
pneumonia berat atau tanda lain penyakit sangat berat, maka ganti
antibiotik dan pantau se'ara ketat.
B. Pen"eta$uan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
17/21
#/
#. @ingkatan%tingkatan pengetahuan
@ingkatan pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai :
tingkatan, yaitu -
a. @ahu (kno')
@ahu merupakan tingkatan pengetahuan paling rendah. @ahu artinya
dapat mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang telah dipela!ari
sebelumnya. 9kuran baha seseorang itu tahu, adalah ia dapat
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan.
b. emahami (co#pre$ension)
emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men!elaskan
se'ara benar tentang ob!ek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan
materi tersebut se'ara benar.
'. Penerapan (application)
Penerapan artinya suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipela!ari pada situasi atau kondisi nyata (sebenarnya), dengan
menggunakan hokum%hukum, rumus, metode, dan sebagainya dalam
situasi yang lain.d. Analisis (analsis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk men!abarkan materi atau
suatu ob!ek ke dalam komponen%komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 9kuran
kemampuan adalah ia dapat menggambarkan, membuat bagan,
membedakan, memisahkan, mengelompokkan.
e. Sintesis (snt$esis)
Sintesis menun!uk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian%bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. "engan kata lain sintesis adalah suatu bentuk kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi%formulasi yang ada.
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
18/21
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
19/21
#=
&. ara memperoleh pengetahuan
Ada berbagai ma'am 'ara untuk men'ari atau memperoleh kebenaran
pengetahuan sepan!ang se!arah, yaitu - (3otoatmod!o, #$$)
a. ara tradisional
9ntuk memperoleh pengetahuan, 'ara kuno atau tradisional dipakai orang
memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode
ilmiah untuk metode penemuan se'ara sistematik dan logis.
b. ara 'oba%salah ( Trial and error)
ara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban. Pada aktu itu seseorang apabila
menghadapi persoalan untuk masalah, upaya peme'ahannya dilakukan
dengan 'ara 'oba%'oba sa!a. "imana metode ini telah digunakan orang
dalam aktu yang 'ukup lama untuk meme'ahkan berbagai masalah.
+ahkan sekarang ini metode 'oba%'oba masih sering dipergunakan
terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui 'ara
meme'ahkan masalah.
'. ekuasaan atau otoritas
ehidupan manusia sehari%hari, banyak sekali kebiasaan dan tradisi%tradisi
yang dilakukan oleh orang tanpa melakukan penalaran apakah yang
dilakukan tersebut baik atau tidak. ebiasaan ini biasanya diariskan
turun temurun dari generasi berikutnya. "imana pengetahuan, diperoleh
berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah,
otoritas pemimpin agama, otoritas ilmu pengetahuan.
d. +erdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, dimana pengalaman itu merupakan
sumber pengetahuan, atau pengetahuan itu merupakan suatu 'ara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadipun dapat
digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Perlu diperhatikan
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
20/21
#:
baha tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk
menarik kesimpulan dengan benar, maka perlu berfikir kritis dan logis.
e. ara modern dalam memperoleh pengetahuan
ara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian,
dimana 'ara ini mula%mula mengadakan pengamatan langsung terhadap
ge!ala%ge!ala alam atau kemasyarakatan kemudian hasil pengamatannya
tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan dan akhirnya diambil
kesimpulan umum.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan aan'ara atau
angket yang bertu!uan untuk mengetahui atau menanyakan tentang isi materi
yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden (3otoatmod!o, #$$).
@ingkat pengetahuan yang akan ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkat pengetahuan yang akan kita ketahui, dalam hal ini
tentang penyakit ISPA.
+. Keran"ka Teori
5aktor penyebab ISPA-a. 5aktor lingkungan1) Pen'emaran udara dalam
rumah
#) 4entilasi rumah
/) epadatan hunian rumah b. 5aktor individu anak
1) 9mur anak
#) +erat badan lahir /) Status gi;i
'. 5aktor perilaku (dipengaruhi oleh
sikap, pen"eta$uan i&u,ketersediaan sarana dan prasarana, pengaruh media masa,
pembinaan tenaga kesehatan, dankeyakinan).
Pen"eta$uanI&u tentan"
ISPA
e!adianISPA
Perilaku
kesehatan
a#&ar ,.- erangka @eoriSumber - "epkes RI (#$$#)
8/18/2019 ISPA ISPA.doc
21/21
#
. Keran"ka Konsep
Pengetahuan Ibu
tentang ISPA e!adian ISPA
a#&ar ,., erangka @eori
/. aria&el Penelitian
1. 4ariabel bebas (independent %aria&le) dalam penelitian ini adalah
pengetahuan ibu tentang ISPA.
#. 4ariabel terikat (dependent %aria&le) dalam penelitian ini adalah ke!adian
ISPA.
0. 1ipotesa
6ipotesa yang dia!ukan dalam penelitian ini adalah