Upload
irvan-ramadhie
View
50
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Prolanis
Citation preview
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
DEFINISIInfeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat. ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawahISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari
SISTEM RESPIRASI
ANATOMI TENGGOROKAN (THROAT ANATOMY)
Types of Respiratory InfectionsInfluenzae (Flu)PharyngitisOtitis ExternaOtitis MediaSinusitisLaryngitis
BronchitisBronchiliolitisPneumonia (infection in alveoli)
Laryngotracheobronchitis (croup disease)
EPIDEMIOLOGI ISPA : penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. Penyebab kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % -60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
EPIDEMIOLOGIPrevalensi ISPA th 2007 di Indonesia adalah 25,5% (rentang: 17,5% - 41,4%) dengan 16 provinsi di antaranya mempunyai prevalensi di atas angka nasional. Prevalensi pneumonia tahun 2007 di Indonesia adalah 2,1% (rentang: 0,8% - 5,6%).
EPIDEMIOLOGIPrevalensi ISPA tertinggi pada balita (>35%), sedangkan terendah pada kelompok umur 15 - 24 tahun. Prevalensi antara laki-laki dan perempuan relatif sama, dan sedikit lebih tinggi di pedesaan. Prevalensi ISPA cenderung lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan dan tingkat pengeluaran RT per kapita lebih rendah.
Gejala & Tanda UmumDemamSakit kepalaNyeri tenggorokanHidung buntu, pilekBatukNafas cepat & dalam
KEGAWATAN ISPATanda-tanda klinis
Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea),retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.
Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.
Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
Secara umum terdapat 3 (tiga) faktor resiko terjadinya ISPA yaitu : faktor lingkungan faktor individu anak serta faktor perilaku.
1.Faktor lingkungana.Pencemaran udara dalam rumahb.Ventilasi rumahc.Kepadatan hunian rumah2.Faktor individu anaka.Umur anakb.Berat badan lahirc.Status gizid.Vitamin Ae.Status Imunisasi3.Faktor perilaku
Pneumonia proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak.
Pneumonia Pada Neonatus dan Bayi Kecil
Angka mortalitas sangat tinggi di negara maju, yaitu dilaporkan 20-50%Angka kematian di Indonesia dan di negara berkembang lainnya diduga lebih tinggi
Faktor resiko yang meningkatkan angka kematian pneumonia
Umur < 2 bulanTingkat sosial ekonomi rendahGizi kurangBerat badan lahir rendahTingkat pendidikan ibu yang rendahTingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendahKepadatan tempat tinggalImunisasi yang tidak memadaiMenderita penyakit kronis
DiagnosisPredikator paling kuat pneumonia adalah demam, sianosis, dan lebih dari satu gejala respiratori sebagai berikut : TakipneaBatukNapas cuping hidungRetraksiRonkiSuara napas melemah
Klasifikasi Takipnea
UsiaFrekuensi< 2 bulan 60 x/mnt2 12 bulan 50 x/mnt1 5 tahun 40 x/mnt5-12 tahun 30 x/mnt
PencegahanKeluarga perlu mengetahui serta mengamati tanda keluhan dini pneumonia dan kapan mencari pertolongan dan rujukan pada sistem pelayanan kesehatanDalam penanganan ISPA tingkat keluarga keseluruhannya dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu: perawatan penunjang oleh ibu balitatindakan yang segera dan pengamatan tentang perkembangan penyakit balitapencarian pertolongan pada pelayanan kesehatan
PencegahanPeran orang tua dalam pencegahan ISPA Mengetahui penyakit ISPA, orang tua harus mengerti tanda dan gejala ISPA, penyebab, serta faktor-faktor yang mempermudah balita untuk terkena ISPA. 2. Mengatur pola makan (menjaga keadaan gizi tetap baik, berfungsi : (1) memberi energi (2) pertumbuhan dan pemulihan jaringan tubuh
PencegahanMenciptakan kenyamanan lingkungan rumah , dengan memperhatikan :(1) Kepadatan hunian, jumlah anak yang tidur dalam satu kamar dengan balita tidak terlalu banyak. (2) Ventilasi, membuka jendela setiap pagi hari agar udara dapat bersirkulasi dan dapat membebaskan udara dari bakteri dan patogen.
4. Menghindari faktor pencetus Menghindari anak dari : pencemaran udara , keberadaan anggota keluarga yang merokok , paparan debu , dan keberadaan anggota keluarga yang terkena ISPA.
Pencegahan
Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan. ImunisasiMencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.Memakai masker Menutup mulut dan hidung dengan tissue atau tangan saat batuk dan bersin
TERIMA KASIH