Upload
yayang-rachma
View
109
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
YAYANG RACHMAWATI/ 1101100107
TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS
ISTILAH-ISTILAH POST PARTUM NORMAL
Liquor amnii= air ketuban
Kolpaporeksi= robekan pada vagina atas pada persalinan.
Foeniculus= tali pusat
Ekspulsi= tindakan mendorong keluar, misalnya janin dari uterus.
Puerperium= periode waktu yang berlangsung 6 sampai 8 minggu setelah kelahiran, saat
tubuh mulai kembali ke kondisi sebelum kehamilan dan proses menyusui di mulai.
Proses involusi= proses regresi yang dialami beberapa organ setelah menjalankan fungsi yang
diharapkan. Proses ini dimulai setelah plasenta keluar akibat kontraksi.
Subinvolusi= lambatnya pengembalian uterus keukuran sebelum hamil, ini terjadi akibat
produk yang tertinggal, infeksi, atau seksio sesaria.
Expulsion placenta= tindakan mendorong keluar, misal janin dari uterus.
Lochia= rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir dan mengandung bekuan darah kecil.
Setelah 2 jam jumlah lochia yang keluar tidak boleh lebih dari darah menstruasi.
Evakuasi= pengosongan isi organ misalnya uterus atau usus besar.
Rugae= lipatan atau retakan yang ditemukan di lambung dan dinding vagina, yang
memungkinkannya meregang.
Striae, striae gravidarum= tanda di abdomen, payudara, dan paha, yang dapat timbul selama
kehamilan akibat robekan serat kolagen pada kulit. Awalnya tanda ini berwarna merah dan
selanjutnya berubah menjadi perak.
Diastasis= pemisahan bagian yang normalnya menyatu, misalnya diastasis simfisis pubis dan
diastasis abdominalis.
Spasm= gerakan involunter dan tidak terkendali pada otot. Gerakan tersebut tidak dibawa
hkontrol otak.
Sepsis= infeksi atau adanya organisme berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan
jaringan.
Sepsis puerperium= infeksi pada saluran genetalia setelah pelahiran.
Endometriosis= adanya jaringan endometrium fungsional pada tempat yang abnormal yaitu di
luar uterus.
Mastitis= radang payudara. Organisme dapat masuk melalui puting susu yang pecah, dan area
berbentuk baji menjadi merah, mengalami nyeri tekan, dan panas. Pengobatan segera
diperlukan untuk mencegah pembentukan abses. Menyusui tidak dikontraindikasikan dan
dapat membantu penyembuhan.
Supresi= menekan insting impuls atau hasrat.
Plasenta Sucenturiata= palsenta yang memiliki satu kotiledon tambahan yang timbul jauh dari
struktur plasenta utama. Dua komplikasi yang bisa ditimbulkan adalah lobus tambahan dapat
tertinggal dalam uterus sehingga terjadi perdarahan pospartum, menyebabkan anoksia
(keadaan tanpa oksigen)pada janin.
Obsesion= pikiran ide atau impuls untuk bertindak yang terjadi berulang-ulang, pada
dasranya tidak berdasrkan logika dan individu tidak dapat mengontrolnya sehingga
menggangu keseimbangan mental orang tersebut.
Distensi= penggelembungan atau pembesaran, biasanya mengacu pada perut.
Infeksi monilia= infeksi yang terjadi sebelum infeksi kandidiasis. Misalnya pada puting susu,
yang dapat menyebabkan puting susu lecet.
Tindakan klisma= suatu tindakan memasukkan cairan secara perlahan-lahan kedalam rektum
dan kolon sigmoid melalui anus dengan menggunakan kanul rektal.
Fase folikular= periode awal siklus menstruasi saat folikel de graaf tumbuh dan matang.
Skibala= tinja atau feses
Koprostase= skibala yang menumpuk di rektum
Febris=peningkatan suhu tubuh yang di tandai dengan kenaikan titik ambang reduksi
hipotalamus pusat regulasi atau pengaturan panas hipotalamus mengendalikan suhu tubuh
dengan mengimbangi sinyal dan reseptor- reseptor neuronal fesifel dingin dan panas factor
pengatur lainnya ialah suhu udara yang bersiklulasi dalam hipotalamus suhu tubuh mengikuti
irama sirkandian.
Sel desidua= lapisan uterus selama kehamilan. Ada 2 macam desidua, yaitu:
a. Desidua basalis= bagian desidua di bawah ovum yang terimplantasi.
b. Desidua capsularis= bagian desidua yang melapisi ovumyang melakukan
implantasi.
Mekonium= feses (tinja) pertama babi yang baru lahir, yang kental, lengket, dan berwarna
hitam kehijauan.
Lanugo= rambut tipis yang menyelubungi janin di dalam uterus dan rotok ke dalam
amniontepat sebelum cukup bulan.
Verniks kaseosa= zat berminyak yang disekresikan dari kelenjar keringat. Menyelubungi
janin di dalam uterus dan lepas ke dalam cairan ketuban saat cukup bulan.
Rugae= dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler, sedangkan ditengahnya ada
bagian yang lebih keras disebut kolum na rugarum.
Ekimosis= istilah lain dari memar. Bercak perdarahan yang kecil, dan lebih lebar dari petekie.
Rektokel= benjolan pada dinding belakang vagina disebabkan oleh kelemahan dinding depan
rektum.
Sistokel= benjolan pada dinding depan vagina yang disebabkan oleh kelemahan dinding
belakang kandung kemih.
Bruising= memar/lebam.
Trombophlebitis= pemebengkakan vena karena gumpalan darah yang terutama terjadi pada
vena di kaki, dan kurang umum pada vena di lengan atau di vena leher.
Forceps= instrument bedah dengan dua bilah yang digunakan untuk menggenggam atau
menekan jaringan tubuh atau objek.
Ekstrasi vakum= persalinan buatan yang dilakukan dengan cara membuat tekanan negatif
pada kepala janin sehingga terbentuk kaput buatan dan janin dapat dilahirkan pervagina.
Infeksi puerpeural= semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman
kedalam alat-alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas.
Sepsis peurperalis= infeksi pada traktus genetalia yang dapat terjadi setiap saat antara awitan
pecah ketuban (ruptur membran) atau persalinan dan persalinan 42 hari setelah persalinan
atau abortus dimana terdapat 2 atau lebih dan hal-hal berikut ini: Nyeri pelvik; demam 38,50C
atau lebih yang diukur melalui oral; vagina yang abnormal; rabas; vagina yang berbau busuk;
keterlambatan dalam kecepatan penurunan ukuran uterus (subinvolusi uterus).
Disproporsisefalopelvik= keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antar kepala janin
dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melaui vagina (panggul sempit).
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas, antara lain:
a. Fase taking in= fase ketergantungan, hari pertama sampai dengan hari ke 3 post
partum, fokus pada diri sendiri, berperilaku pasif dan ketergantungan menyatakan
ingin makan dan tidur, sulit ,membuat keputusan.
b. Fase taking hold= fase transisi dari ketergantungan kemandirian, dari hari ke3 sampai
dengan ke 10 post partum, fokus sudah ke bayi, mandiri dalam perawatan diri, mulai
memperhatikan fungsi tubuh sendiri dan bayi, mulai terbuka dalam menerima
pendidikan kesehatan.
c. Fase letting go= fase dimana sudah mengambil tanggung jawab peran yang baru,
mulai hari ke 10 sampai dengan 6 minggu post partum, ibu sudah melaksanakan
fungsinya, ayah berperan sebagai ayah dan berinteraksi dengan bayi.
ISTILAH-ISTILAH POST PARTUM KOMPLIKASI
Abruptio plasenta= kondisi dimana plasenta (ari-ari) terlepas dari dinding rahim. Kondisi
ini merupakan komplikasi serius dan sangat berbahaya bagi janin dan Ibu serta harus
ditangani dengan segera. Dengan terlepasnya plasenta, terputuslah suplai oksigen dan nutrisi
bagi janin. Penyebab dari abruptio plasenta adalah luka / trauma fisik Ibu, tali pusar yang
pendek, hipertensi, kelainan bentuk rahim, dan riwayat operasi rahim sebelumnya.
Akreta= vili khoriaris tumbuh menembus miometrium sampai ke serosa.
Amniotomi= pemecahan ketuban.
Asidosis hiperkloremik= asidosis yang disebabkan oleh kehilangan natrium bikarbonat
terlalu banyak dari tubuh, biasanya karena diare berat.
Atonia uteri= ketidakmampuan uterus untuk ber involusi,dalam 15 detik setelah dilakukan
pemijatan fundus uteri atau masase (plasenta telah lahir).
Autolisis= penghancuran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh karena adanya hiperplasi,
dan jaringan otot yang membesar menjadi lebih panjang 10 kali dan menjadi 5 kali lebih tebal
dari sewaktu masa hamil akan susut kembali mencapai keadaan semula.
Baby blues= keadaan dimana ibu merasa sedih berkaiatan dengan bayinya disebut juga baby
blues. Penyebabnya antara lain yaitu perubahan perasan saat hamil, perubahan fisik dan
emosional.
Diskoid= bundar, pipih menyerupai cakram. Ini merupakan bentuk uterus akreta parsial.
Distosia bahu= kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas sacral promontory
karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul, atau bahu tersebut bisa lewat
promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang sacrum (tulang ekor). Lebih mudahnya
distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan
setelah kepala janin dilahirkan.
Emboli air ketuban= masuknya cairan ketuban beserta komponennya (lapisan kulit janin
yang terlepas, rambut janin, lapisan lemak janin, dan musin/ cairan kental) ke dalam sirkulasi
darah ibu.
Endometritis= suatu peradangan pada endrometrium yang biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri pada jaringan, merukan komplikasi paska partum,biasanya terjadi 48-72 jam setelah
melahirkan.
Grandemultipara= kelahiran lebih dari 5 kali.
Hipofibrinogenia= suatu keadaan kelaian pembekuan darah karena defisiensi fibrinogen,
sangat sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan.
Histerektomi= operasi pengangkatan kandungan (rahim dan uterus) pada seorang wanita,
sehingga setelah menjalani operasi ini dia tidak bisa lagi hamil dan mempunyai anak.
Idiopatik trombositopenia purpura (ITP)= suatu kelainan yang berupa gangguan autoimun
yang mengakibatkan trombositopenia oleh karena adanya penghancuran trombosit secara dini
dalam sistem retikuloendotel akibat adanya autoantibody terhadap trombosit yang biasanya
berasal dari Immunoglobulin G.
Infeksi ginjal (pyelonephritis)= jenis infeksi saluran urin spesifik yang umumnya dimulai
dari uretra atau kandung kemih dan menjalar ke ginjal.
Inkreta= menempelnya plasenta yang terlalu dalam ke dinding endometrium sampai ke
miometrium.
Inlet= pintu atas panggul
Inversi uterus= komplikasi kala 3 persalinan yang jarang terjadi, tetapi serius, yang
menyebabkan syok berat.
Inversi= pembalikan sehingga bagian dalam ke luar.
Katom pampers= singkatan dari kateter kondom pompa air es, yang merupakan alat untuk
penanganan PPH, katom pempers inilah yang digunakan sebagai ganti tampon, KBI, KBE
dan KKA.
Kolpotomi= atau pengirisan lubang peranakan (vagina) agar dapat dilakukan tindakan
pembedahan pada saluran atau indung telur, dengan kolpotomi dapat dikeluarkan isi
pembengkakan misalnya abses dalam panggul.
Kompresi bimanual internal= dimana tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam vagina
dan sambil membuat kepalan diletakkan pada formix anterior vagina dan tangan kanan
diletakan pada perut penderita dengan memegang fundus uteri dengan telapak tangan dan ibu
jari di depan serta jari-jari lain di belakang uterus. Hal ini dilakukan jika terjadi perdarahan
yang disebabkan oleh atonia uteri, sisa plasenta yang tertinggal dan inversio uteri.
Laserasi jalan lahir= luka yang disebabkan oleh rebekan, bukan bentuk yang teratur seperti
sayatan bedah.
Letarghi= suatu keadaan dimana terjadi penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta
kesiagaan.
Limmbung= hilangnya keseimbangan.
Makrosomia= bila berat badan janin lebih dari 4000 gram. Berat neonatus pada umumnya
kurang dari 4000 gram dan jarang melebihi 5000 gram.
Malpresentasi= semua presentasi lain dari janin, selain presentasi verteks/ kepala.
Manuver sekrup= tindakan untuk mengeluarkan plasenta bila prosedur anastesi tidak
tersedia tapi servix dapat dilalui oleh cunam cavum.
Mucopurulent= cairan yang mengandung mukus yang terinfeksi dan kekuningan karena
adanya pus.
Oligohidroamnion= jumlah air ketuban yang kurang dari 500 cc.
Outlet= pintu bawah panggul
Parametritis= infeksi jaringan pelvis yang dapat terjadi di sekitar uterus.
Partus lama= persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida dan lebih
dari 18 jam pada multigravida.
Partus presipitatus= persalinan berlangsung sangat cepat dan berlangsung kurang dari 3 jam
dari awitan kelahiran.
Partus terlantar= persalinan yang disertai komplikasi ibu atau janinnya, pada umumnya
telah berlangsung lebih dari 24 jam atau di tolong dengan paksa.
Plasenta adhesiv= plasenta yang melekat pada desidua endometrium lebih dalam.
Plasenta perkreta= vili khoriaris tumbuh menembus serosa atau peritonium.
Plasenta previa= plasenta yang tidak sesuai pada tempatnya, biasanya terdeteksi pada
kelahiran 24-28 minggu, tidak menimbulkan rasa nyeri serta tidak boleh dilahirkan spontan,
ataupun dilakukan VT.
Plasenta susenturia= anak dari plasenta yang apabila tidak dikeluarkan dapat
mengakibatkan hemorajic post partum.
Polihidramnion= kelebihan cairan pada rongga uterus saat kehamilan. Dapat menunjukkan
abnormalitas janin (misalnya ateresia esofagus).
Resusitasi cairan= pemberian cairan adekuat, dalam waktu relatif cepat, biasanya diberikan
pada kondisi pasien gawat akibat kekurangan cairan.
Retensio plasenta= tertahannya tau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30
menit setelah bayi lahir.
Ruptur uteri= bisa disebut robekan uterus, merupakan peristiwa yang berbahaya kadang-
kadang terjadi pada kehamilan tua.
Sindroma HELLP= preeklamsi dan eklamsi yang disertai dengan adanya hemolisis,
peningkatan enzim hepar , disfungsi hepar, dan trombositopenia. (H= hemolisis; EL= elevatet
liver enzim; LP= low platelets count).
Solusio plasenta= lepasnya plasenta saat bayi masih ada di dalam kandungan, biasanya
karena dipijat sehingga menyebabkan rasa nyeri pada perut ibu.
Syok hemoragic= syok yang terjadi pada pasien obstetrik atau genekologi yang terjadi
karena perdarahan akibat abortus, kehamilan ektopik terganggu, cidera pada pembedahan,
pembedahan antepartum, perdarahan post partum atau koagulopati.
Uterus couvelaire= ekstravasasi berlangsung hebat, dimana pada kondisi ini dapat dilihat
secara makroskopis seluruh permukaan uterus terdapat bercak-bercak berwarna biru atau
ungu.
Vitium kordis= gangguan jantung pada masa kehamilan.