4
Hand out etika 2011 ISUE ETIK REKAM MEDIS Isue etik dlm bid kesehatan biasanya dokumentasi pemberian code pengungkapan informasi pengungkapan manajemen mutu kesehatan masyarakat dan managed care informasi kesehatan yg sensitif dan tehnologi Secara etik dilarang Pencatatan mundur Pengubahan catatan dalam rekam medis - Agar dapat disesuaikan dengan hasil layanan yang terjadi 3 masalah etik 1. Pelanggaran prinsip kebutuhan tahu (need –to-know principle ) 2. Penyalah gunaan surat persetuuan atau otorisasi yang tidak tertentu ( blanket authorization) 3. Pelanggaran privasi yang terjadi sebagai akibat dari prosedur pengungkapan sekunder (secundary release) Bila terjadi pelanggaran atas prinsip ini akan terjadi kebocoran rahasia pasien memberikan informasi kepada pihak yang tidak berwenang MelanggSering pasien menandatangani otorisasi yang ttt (blanket authorization) tanpa memahami implikasinya sehingga terjadi kebocoran infomasi Terutama masalah yg sensitif Masalah genetik,obat-obatan alkohol (napza) Penyakit menular ( tbc,hiv dll ) Informasi ttg adopsiar privasi pasien ( prinsip otonomi) Aspek etik yang terjadi adalah Adanya diskriminasi dalam pekerjaan dan asuransi berkaitan dengan penyalah gunaan informasi tsb 1 | HANDOUT ETIKA KEDOKTERAN 2011

Isue Etika Rekam Medik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iih

Citation preview

Page 1: Isue Etika Rekam Medik

Hand out etika 2011 ISUE ETIK REKAM MEDIS

Isue etik dlm bid kesehatan biasanya

dokumentasi pemberian code pengungkapan informasi pengungkapan manajemen mutu kesehatan masyarakat dan managed care informasi kesehatan yg sensitif dan tehnologi

Secara etik dilarang

Pencatatan mundur

Pengubahan catatan dalam rekam medis

- Agar dapat disesuaikan dengan hasil layanan yang terjadi

3 masalah etik

1. Pelanggaran prinsip kebutuhan tahu (need –to-know principle )2. Penyalah gunaan surat persetuuan atau otorisasi yang tidak tertentu ( blanket authorization)3. Pelanggaran privasi yang terjadi sebagai akibat dari prosedur pengungkapan sekunder

(secundary release)

Bila terjadi pelanggaran atas prinsip ini akan terjadi kebocoran rahasia pasien memberikan informasi kepada pihak yang tidak berwenang

MelanggSering pasien menandatangani otorisasi yang ttt (blanket authorization) tanpa memahami implikasinya sehingga terjadi kebocoran infomasi

Terutama masalah yg sensitif

Masalah genetik,obat-obatan alkohol (napza)

Penyakit menular ( tbc,hiv dll )

Informasi ttg adopsiar privasi pasien ( prinsip otonomi)

Aspek etik yang terjadi adalah

Adanya diskriminasi dalam pekerjaan dan asuransi berkaitan dengan penyalah gunaan informasi tsb

1 |

Page 2: Isue Etika Rekam Medik

TERDAPAT ISUE HUKUM UTAMA BERKAITAN DENGAN REAM MEDIS

1. Komplikasi , pemeliharaan dan retensi Rekam Medis / Rekam Kesehatan2. Penggunaan dan pengungkapan informasi kesehatan 3. Penggunaan catatan pasien dan informasi kesehatan dalam proses peradilan

Komplikasi dan pemeliharan kesehatan Harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar, etika dan hukum . DImana UU dan permenkes telah mengatur kewajiban dan pokok pokok pembuat rekam medis . Pedoman dan standar profesi telah mengatur pelaksanaannya . TIdak mentaati standar dan hukum akan mengakibatkan diperolehnya sanki tertentu , spt dicabut ijin atau akreditasi, denda bahkan hukuman penjara. Sebagai contoh , dokter tidak membuat rekam medis dapat diancam pidana penjara satu tahun ( UU Pradoks )

Berikut acuan umum menentukan bentuk dan isi rekam medis kesehatan

Disusun secara sistematis untuk memudahkan pencarian dan kompilasi data Hanya orang yang ditunjuk oleh kebijakan RS saja yang diperbolehkan mendokumentasikan

dan menyimpan rekam medis Kebijakan RS dan atau peraturan internal staf medis hendaknya menspesikasikan siapa yang

berhak menerima dan menulis perintah verbal dokter dan tata caranya Masukan pada rekam mdis hendaknya dicata pada saat perawatan yang diuraikan

deiberikan ( tidak retrospektif) Penulis semua masukan harus tertera dengan jelas Singaktan dan symbol sebaiknya hanya digunakan dalam rekam medis bila sesuai dengan

ketentuan yang berlaku Semua masukan dalam rekam medis hendaknya permanen Untuk memperbaiki kesalahan yg terjadi dalam rekam medis , hendaknya digunakan tata

cara sebagaimana diatur dalam Permenkes No.269 than 2008 Untuk memperbaiki rekan medis mengikuti aturan dalam rekam meis No.269 th 2008 Bila pasien ingin merubah rekam medisnya hendaknya dibuat sebagai addendum . Sebaiknya

tidak ada perubahan pada masukan yang asli dan perubahan harsus jelas merupakan dokmen tambahan yg disertakan dalam rekam medis yang diatas permintaan pasien, selanjutknya bertanggung jawab untuk menjelaskan perubahan tsb

Petugas RS harus mengembangkan mengimplementasikan dan mengevaluasi kebijakan prosedur yang berkaitan dengan analisis kuantitatif atau kualitatifdari rekam medis

Permenkes 269/2008 juga mengatur tentang lamanya penyimpanan rekam medis yaitu 5 tahun sejak kunjungan pasien terakhir.

Selain hukum ,peraturan dan standar akreditasi rekam medis bergantung jugakepada penggunaannya dalam suatu institusi kesehatan.

2 |

Page 3: Isue Etika Rekam Medik

Perlindungan privasi, kerahasiaan dan kemananan

Privasi adalah hak inidvvidu untuk dibiarkan sendiri termasuk bebas dari campur tangan atau observasi terhadap hal-hal pribadi seseorang serta hak untk mengontrol informasi-informasi kesehatan

Kerahasiaan merupakan pembatasn pengungkapan informasi pribadi tertentu . Dalam hal ini mencakup tanggung jawab untuk mengungkaplan atau mengeluarkan informasi hanya dengan sepengetahan dan ijin individu . Informasi yang bersifat rahasia dapat berupa tulisan ataupun verbal

Keamanan meliputi perlindungan fisik dan elektronik untuk informasi berbasis computer secara utuh, sehingga menjamin ketersediaan dan kerahasiaan. Termasuk ke dalamnya sumber sumbel yang digunakan ntuk memasukkan menyimpan mengolah dan menyampaikan alat-alat untk mengatur akses dan melindungi informasi dari pengungkapan yang tak disengaja maupun disengaja

Kerahasiaan rekam medis diatur didalam pasal 47 (2) UU No.29 Th 2009 serta PP No 10 th 1966 (11)

Aspek Hukum Komputerisasi Informasi Medis

WMA konsil assosiasi dokter sedunia di bidang etik dan hukum menerbitkan ketentuan dibidang ini pd th 1994. Beberapa petunjuk yang penting adalah :

1. Informasi medis hanya dimasukkan ke dalam computer oleh personil yang berwenang2. Data pasien harus dijaga dengan ketat . Setiappersonil tertentu hanya mengakses

datatertentu yg sesuai dengan menggunakan security level ttt3. TIdak ada informasi yang dapat dibuka tanpa ijin pasien. Distribusi informasi medis harus

dibatasi hanya kepada orang orang yg berwenang saja dimana mereka juga tidak diperbolehkan memindahkan informasi tsb

4. Data yang lama dapat dihapus setalah memberitahukan kepada dokter dan pasiennya ( atau ahli warisnya)

5. Terminal online hanyadapat digunakan oleh orang yang berwenang

System ini harus memakai password dan dapat menunjukkan kapan data rekam medis ini dibuka dan oleh siapa.

Rekam medis elektronik ini masih dapat dikategorikan sebagai bukti hukum tetapi karena disetiap berkas harus ditanda tangani sedangkan elektronik akankah dapat dipakai pin atau electronic signature. UU Praktik kedokteran psl 46 mengisyaratkan demikian. Namun secara formil Hukum Indonesia belum mengatur admissibility dari dokumen elektronik .

3 |