Upload
nurul-komariah
View
219
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PTI
Citation preview
a. Definisi
Purpura trombosit idiopatis merupakan purpura trombositopenik yang paling
sering pada masa kanak-kanak, berhubungan dengan petekie, perdarahan dalam jaringan.
Hal ini merupakan defisiensi nyata dan trombosit sirkulasi walaupun terdapat sejumlah
megakaryosit yang memadai dalam sumsum.
b. Etiologi
Penyakit ini sering berhubungan dengan sensitasi terhadap infeksi virus,karena
pada hampir 70% kasusu ditemukan sebelumnya penyakit berupa rubella, rubeola dan
infeksi pernapasan oleh virus. Interval antara infeksi dan timbulnya purpura rata-rata 2
minggu. Sebagai analogi penyakit yang ditemukan pada dewasa ,tampaknya mekanisme
kekebalan merupakan dasar trombositopenia. Dengan menggunakan metode terbaru,
antibody trombosit jarang dideteksi pada kasus akut. Di lain pihak kadar igG yang tinggi
ditemukan terikat pada permukaan trombosit dan dapat merupakan komplek imun yang
diabsorpsi pada permukaan trombosit.
c. Manifestasi klinis
a) 1-4 minggu setelah infeksi virus atau tanpa penyakit sebelumnya.
b) Memar serta bercak-bercak
c) Pada kaki dapat terjadi perdarahan khas simetris.
d) Pendarahan pada membrane mukosa jelas dengan bula pendarahan pada gusi dan
gigi.
e) Perdarahan hidung dapat hebat dan sulit dikendalikan.
Penyakit paling serius adalah pendarahan intracranial yang terjadi pada kurang
dari 1% kasus. Hati, limfa, kalenjar-kalenjar limfe tidak membesar. Kecuali tanda-tanda
pendarahan penderita secara klinis baik. Fase akut penyakit yang berkaitan dengan
pendarahan spontan yang berlangsung selama 1-2 minggu. Trombositopenia dapat
menetap,tetapi pendarahan memungkinkan akan berhenti.
Data laboratorium.trombosit menurun dibawah 20.000/mm3. Sedikit trombosit
yang terlihat pada hapusan berukuran besar dan menggambarkan produksi sum-sum yang
meningkat. Tes-tes tersebut tergantung pada fungsi trombosit seperti uji torniket,waktu
pendarahan dan retraksi bekuan menunjukkan hasil abnormal. Hitung lekosit normal dan
tidak ditemukan anemia Kecuali pendarahan bermakna.
Pada aspirasi sum-sum tulang terjadi seri granulosit dan eritrositik dan sering
dijumpai eosinofilik gelap, budding trombosit jarang tetapi tidak ada morfologi
megakaryosit.
Diagnosis banding. Purpura melalui pemeriksan trombositopenik idiopatis harus
dibedakan proses infiltrasi dan aplastik sumsum tulang. Aplasia sumsum atau
pergantiannya tidak mungkin terjadi jika pemeriksaan fisik normal dan hitung darah
normal kecuali pada trombosit openea. Kadang-kadang, kegagalan melakukan
pemeriksaan sumsum dapat mengaranh pada diagnosis yang keliru sehingga menghambat
pemberian pengobatan yang benar .pembesaran limfa bermakna akan mengarah pada
penyakit primer hati dengan spelenomegali kongestif, lipidosi atau retikuloendoteleosis.
Purpura trombosit openik merupakan menefesti awal lupus eritematosus sistemik atau
limfoma. Tetapi urutan ini tidak biasa pada anak muda,pada remaja kemungkinannya
lebih besar dan pemeriksaan serelogis untuk lupus eritomatosus sistemik merupakan
indikasi. Trombosit openia yang ditentuka secara genitis harus dipertimbangkan pada
bayi (terutama laki-laki) yang ditemukan memiliki trombosit rendah.
d. Pengobatan
Purpura trombositopenik idipatis mempunyai prognosis yang sangat baik walaupun tidak
diberikan suatu pengobatan spesifik. 75% penderita sembuh dalam 3 bulan paling banyak
dalam 8 minggu. Perdarahan hebat spontan dan pendarahan intracranial biasanya terbatas
pada fase awal penyakit, setelah besar fase akut manifestasi spontan cenderung
menghilang. 9-12 bulan setelah awitan, kira-kira 90% anak yang terkena mencapai hitung
trombosit normal dan relaps jarang.
Darah segar atau konsentrat trombosit tidak bermanfaat atau bermanfaat
sementara karena trombosit yang ditranfusikan hanya memiliki daya tahan singkat, tetapi
harus diberikan jika terjadi pendarahan yang mengancam jiwa. Pengobatan kortikostiroid
bermanfaat besar walaupun tidak mengurangi kasu kronis, tidak menurunkan berat dan
memperpendek fase awal.
Jika penyakit ringan dan perdarahan retina atau mukosa tidak ada pengobatan
spesifik tidak merupakan indikasi. Anak yang terkena harus dilindungi dari trauma
karena jatuh. Infeksi bakteri harus diobati dengan antibiotika yang sesuai. Vitamin k dan
c tidak mempunyai efek pengobatan walaupun infuse plasma dan akhir ini gamaglobulin
intravena telah dilaporkan,kadang-kadang diikuti oleh peningkatan hitung trombosit.pada
kasus yang lebih berat pengobatan dengan kortikostiroid seperti prednisone dalam dosis
1-2 mg/kg atau Ekivalennya merupakan indikasi. Kebutuhan pengobatan kortikostiroid
pada kasus ringan masih diperdebatkan walaupun,dengan pengobatan ini hitung
trombosit lebih cepat kembali pada kadar hemostatik normal, jika manifestasi perdarahan
hebat atau diduga adanya perdarahan intracranial karena adanya sakit kepala
maningismus atau tanda neorologis lainnya, harus digunakan dosis awal prednisone yang
lebih besar (5-10 mg/kg). pengobatan diteruskan hingga hitung trombosit normal atau
selama 3 minggu mana yang lebih dulu. Pada saat ini pengobatan steroid harus dihentikan
walaupun hitung trombosit rendah. Pengobatan kortikosteroid jangka panjang tidak
dianjurkan karena akan menekan sumsum tulang , selain menimbulkan perubahan
Chusing dan kegagalan pertumbuhan. Jika trombositopenia bertahan selama 4-6 bulan
pengobatan kortikosteroid ke 2 dapat diberikan. Spelektomi hanya dicadangkan untuk
kasus kronis yang ditandai dengan trombositopenia menetap selama 1 tahun atau lebih
dan utuk keadaan berat yang tidak bereaksi terhadap kortikosteroid, perbaikan sedang
dalam banyak hal dapat diharapkan. Hanya kira-kira 2% kasus purpura trombositopenik
idiopatis pada anak-anak yang menjadi kronis dan refrakter. Pada kasus kronis dapat di
coba pengobatan dengan obat imunosupresif (azatioprin, vinkristin).