8
By N-vicky Jalan itu Luka itu kembali teringat ketika aku melewatinya meski berharap sudah berakhir dan anggap hanya putaran nasib tapi bisakah itu terlewati semudah itu? Sakit, pedih dan rasa tersakitiku? Yang buat semuanya berubah jadikan diri yang ceria hilang sudah berganti senyum tanpa rasa bahagia. “nai kamu harus pulang sayang!”pinta ibuku ketika aku menghubunginya melalui telfon “iya ma, nai akan pulang begitu desertasi nai selesai” “nai” ucap ibuku menyiratkan kesedihan “kamu belum bisa melupakannya?” “maafkan nai ma” “pulanglah ketika kau sudah selesai disertasi”akhirnya ibuku memecah kesunyian diantara kami sebelum beliau meletakkan telfonnya sedangkan aku masih memegang ponselku sambil memandangi jalan raya didepan apartemenku keadaan di sini sangat berbeda dengan Indonesia. “nairwana, aku ingin mempersuntingmu segera”ucap galih ketika ia berkunjung ke rumahku setelah kesekian kalinya tidak kuhiraukan. “tapi mas bukannya kamu akan pergi ke berlin?” “iya nai, aku akan pergi ke berlin dengan dua kemungkinan, denganmu atau pergi untuk melupakanmu” “nai belum bisa jawab mas”ucapku tidak bisa memberikan jawaban atas permintaannya yang sangat tidak kuduga. “jawablah ketika kau sudah yakin nai, jangan lupa sholat istikhoroh” “iya mas semoga dapat yang terbaik” Setelah berfikir dengan masak dan mendapat keyakinan atas apa yang akan kuambil, kuterima pinangan mas galih. Orang tua kami bertemu dan bersepakat tentang pernikahan kami mas galih resmi telah mengkhitbahku. Dan kami akan menikah seusai aku

Jalan itu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Thank you Allah you give me husband like as him. By: N-vicky

Citation preview

By N-vickyJalan ituLuka itu kembali teringat ketika aku melewatinya meski berharap sudah berakhir dan anggap hanya putaran nasib tapi bisakah itu terlewati semudah itu? Sakit, pedih dan rasa tersakitiku? Yang buat semuanya berubah jadikan diri yang ceria hilang sudah berganti senyum tanpa rasa bahagia.nai kamu harus pulang sayang!pinta ibuku ketika aku menghubunginya melalui telfoniya ma, nai akan pulang begitu desertasi nai selesainai ucap ibuku menyiratkan kesedihankamu belum bisa melupakannya?maafkan nai mapulanglah ketika kau sudah selesai disertasiakhirnya ibuku memecah kesunyian diantara kami sebelum beliau meletakkan telfonnya sedangkan aku masih memegang ponselku sambil memandangi jalan raya didepan apartemenku keadaan di sini sangat berbeda dengan Indonesia.nairwana, aku ingin mempersuntingmu segeraucap galih ketika ia berkunjung ke rumahku setelah kesekian kalinya tidak kuhiraukan.tapi mas bukannya kamu akan pergi ke berlin?iya nai, aku akan pergi ke berlin dengan dua kemungkinan, denganmu atau pergi untuk melupakanmunai belum bisa jawab masucapku tidak bisa memberikan jawaban atas permintaannya yang sangat tidak kuduga.jawablah ketika kau sudah yakin nai, jangan lupa sholat istikhorohiya mas semoga dapat yang terbaikSetelah berfikir dengan masak dan mendapat keyakinan atas apa yang akan kuambil, kuterima pinangan mas galih. Orang tua kami bertemu dan bersepakat tentang pernikahan kami mas galih resmi telah mengkhitbahku. Dan kami akan menikah seusai aku diwisuda baru kemudian berangkat ke berlin dengannya, sehingga aku belajar sangat keras agar bisa mendapat beasiswa juga ke berlin.nai, kamu tidak usah memforsir diri dengan belajar begitu keras beasiswa hanya salah satu cara, mas tetap bisa membiyayai kuliahmu meski kamu tidak mendapat biasiswamas galih, nai tahu mas mampu, nai hanya ingin pantas berada disamping mas galih kalau mas pintar masa nai harus santai-santai dan mengagap udah cukup?ucapku ketika ia mengingatkanku untuk tidak memforsir diri melalui telfon.Pertemuan kami terjadi ketika ia kerumahku bersama mas reza mereka teman SMU dulu dan berpisah ketika kuliah kebetulan kakakku kuliah di jogja sedangkan ia di Jakarta, meski berpisah mereka sangat akrab bahkan sudah dianggap anak oleh mama. Aku lulus SMU dan tinggal di kos sehingga jarang pulang selain sibuk kuliah aku juga mengajar prifat anak SD untuk meringankan beban ayah.assalamualaikum ma ucapku sambil mengetuk pintuwaalaikum salamucap seseorang dari dalam rumah disusul dengan terbukanya pintu rumah oleh seorang. Langsung saja aku masuk dan mencari-cari mama didapur tanpa menghiraukan orang yang membuka pintu untukku karena kupikir aku sudah berterima kasih tadi saat masuk rumah.assalamualaikum maaaa ucapku sambil mencium tangan sambil melihat isi dapur dan merengut melihat makanan kesukaanku tidak ada.sana cuci kaki kamu baru pulang sudah mencari-cari makananTanpa membantah aku berganti baju dan mencuci kaki baru kemudian ke ruang makan disana sudah ada mas reza, mama dan seseorang yang langsung kutebak sebagai teman mas reza karena seumuran dan lagi kalau saudara mana mungkin aku tidak mengenalnya, but what my problem??? Dia teman mas reza kok.Seusai makan mas reza memperkenalkan kami namanya galih dan bla..bla yang aku jawab hanya dengan senyuman baru kemudian meninggalkan mereka yang asik ngobrol sedangkan aku ngacir ke dapur ternyata mama tidak memasakkan makanan specialku tapi beliau membuatkanku roti spons faforitku I love my mom you are the bestSejak saat itu aku serig dicekoki dengan pertanyaan dan pernyataan mengenai temannya yang bernama galih semua kelebihan dan kekurangannya hingga membuatku sebal.mas kamu ini niat ngejodohin aku sama mas galih temanmu yaa??? Tanyaku dengan nada sebal yang kutahan. Bukannya ia menjawab ia malah balik bertanya:kamu tidak punya cowok khan???ihhhhhh maz khan tahu nai belum ingin memikirkan cinta ntar juga datang sendiriucapku sambil menimpuknya dengan bantal kursi.maka dari itu, galih baik kok dia pasti bisa ngebahagiain kamu dan ngejaga kamukalau mas reza tetap bersikeras, aku akan memasang tampang jutek ke mas galih kalau ia kesini..dan belum sempat aku selesai berbicara mas reza membukakan pintu dan benar mas galih yang datang. Huh sebel orang yang dari tadi dibahas ternyata muncul mending aku ke kamar aja dech inisiatifku sebelum mas reza menyadari kepergianku ternyata dugaanku meleset.nai kalau mau ke kamar buatin minum dulu yaaa buat galihucap mas reza sambil tersenyum kearahku yang ingin kubalas dengan menimpuknya dengan bantal.***Aku tersenyum sendiri mengingat kejadian lucu antara aku, mas galih, dan mas reza, beriringan dengan senyum itu tak terasa ai mataku menetes mengingat mas galihSeusai aku menerima khitbahnya dan aku meraih keinginanku untuk mendapat biasiswa ke berlin atau swiss untuk melanjutkan S2 dan pilihanku jatuh ke berlin bersama mas galih. Ia membantuku mengurus visa pelajar, mengantarku ketika mas reza sibuk dengan urusannya, bahkan menemaniku berbelanja dan mengurusi undangan pernikahan kami karena seminggu setelah menikah kami akan langsung terbang ke Negara hitler.***Semuanya berjalan sebaliknya ketika badai itu datang. Tiba-tiba saja datang seorang wanita kerumahku ketika kami sedang melakukan persiapan untuk menyambut perkawinan kami, namanya sesilia ia adalah mantan tunangan mas galih yang dianggap meninggal karena kecelakaan dan secara tiba-tiba juga ia mengatakan bahwa mas galih tidak akan menikah denganku.maksud mba lia apa?iya secara aku masih tunangan mas galih jadi aku yang akan menikah dengannyaiya kalau mba lia mengatakannya dari dulu sebelum mas galih mengkhitbahku? Dan mana mungkin pernikahan ini dibatalkan sedangkan semuanya sudah selesai? Mbak lia jangan bercanda, ijab kabulnya bulan depan mba.ucapku tidak habis fikir denga sesosok wanita didepanku.jika galih menikahimu maka keluarganya akan sengsaraapa maksud perkataan mba lia?ucapku meminta penjelasan yang hanya dijawab olehnya dengan kepergiannya meninggalkan rumahku.Benar ucapannya keluarganya memutuskan untuk membatalkan pernikahan kami bahkan membayar semua kerugian yang kami tanggung, mas reza sangat kecewa dengan mas galih sedangkan aku???Dijalan itu dibawah pohon cemara kami bertemu aku ingin mendengar penjelasannya mengapa ia setuju membatalkan pernikahan yang hanya tinggal satu bulan lagi ternyata.maafkan aku nai, aku bersalah melukai reza, keluargamu terlebih lagi kamuaku g butuh ucapan maaf mas! Aku Cuma ingin penjelasan dan aku akan segera pergi setelah mendengarnyaia menceritakan tentang kecelakaan tunangannya yang membuatnya sedih dan sakit, setelah beberapa lama akhirnya ia bangkit dan kembali bersemangat lagi ketika itu ia bertemu denganku dan merasa aku seperti tunangannya mba lia meski wajah kami berlainan tapi entah mengapa ia mengagapku dapat menggantikan mba lia. Kutahan air mataku dan berlari meninggalkannya menyampaikan rasa sedihku pada pantai selama semalam sehingga membuat mas reza kebingungan aku pulang pagi dengan wajah masih merasa sedih dan jatuh sakit.maafkan mas reza yaa nai, kalau bukan gara-gara mas mungkin kamu g bakal sedih seperti ini ucap mas reza sambil menagis memegang tanganku.sudahlah mas, nai g papa kok, nai Cuma shok sebentar doain aja agar nai cepet sembuhSetelah kesembuhanku ternyata mas reza sudah mengurus semua masalah kepergianku ke berlin yang ia ganti dengan swiss karena tidak ingin membuatku teringat mas galih. Hingga saat ini meski sudah berlalu aku belum bisa pulang meski sebenarnya disertasiku sudah selesai minggu lalu hanya tinggal menerima ijazah.naiii, kamu harus pulang dek!ucap mas reza ditelfonku iya mas nai akan pulang, tapi tidak sekarang ucapku menguatkan diri karena selain terluka aku juga merindukan keluargaku.de sampai kapan kamu akan terus disana? Mas minggu depan mau menikah, apa kamu tidak mau menyaksikannya?ucap mas reza dengan suara sedih yang tidak sanggup disembunyikannya aku terisak mendengarnya.baik mas nai pulang, nai pulangucapku akhirnya masih denga suara terisakterima kasih nai, kamu mau pulang mas, mama, ayah dan semuanya disini merindukanmu ucap mas reza dengan bahagia mersi kutahu ia disana juga menangis.***Setelah semua persiapanku selesai aku melangkahkan kakiku memasuki bandara internasional ini kubawa sedikit oleh-oleh untuk keluargaku terutama mama, ayah, mas reza dan calon istrinya. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan akhirnya aku tiba di Indonesia setelah sekian tahun aku meninggalkannya untuk belajar dan menyembuhkan lukaku, kunaiki taksi yang akan membawaku menuju rumah yang sudah lama tidak kulihat dan tentu saja melewati jalan itu dibawah pohon pinus itu dapat kulihat bayanganku disana meminta mas galih memberikan penjelasan yang sangat menyakiti hatiku, meski sedih aku tak menangis aku harus bisa tegar dan berjalan lagi aku akan bertemu dengan orang-orang yang kurindukan dan pantang untuk bersedih.Taksi yang membawaku berhenti di depan sebuah rumah yang meski agak berbeda dengan saat aku pergi dapat kukenali itu rumahku dan lucunya karena ini menjelang pernikahan mas reza aku jadi teringat dengan peristiwa yang menyakitkan itu.***Meski taksi sudah pergi tapi aku masih belum melangkahkan kakiku mendekati rumahku dan karena penampilanku juga agak berubah tetap berkerudung hanya saja aku memakai kaca mata hitam yang membuatku sulit dikenali meski oleh para tetanggaku sendiri yang mondar-mandir masuk rumah. Dengan penuh tekat kuberanikan diri masuk ke halaman yang telah berhiaskan aneka hiasan dan tulisan selamat datang mohon doa restu.assalamualaikum ucapku didepan pintu yang meski telah terbuka aku tidak langsung masuk sebelum ada yang menjawab salamku.waalaikum salamucap mama yang menyambutku dengan tersenyum menganggapku tamu kak reza. Tanpa dapat kutahan aku menangis dan memeluknya.maa, nai pulang ma ucapku sambil terus terisak dipelukannya. Ditegakkannya badanku dan dilepaskannya kaca mata hitamku.naii,,, terima kasih sayang kamu telah pulang, ayah., reza ., nai pulang!!!! Ucap mama sambil berteriak memanggil masih dengan menangis. Mereka datang dan memandangiku seolah tidak percaya didepannya adalah aku.maafin nai ayah, mas reza ucapku sambil memeluk mereka berduakami rindu kamu nai ucap mas reza memelukku sangat erat, setelah selesai berpelukan aku menyalami tetangga dan sanak saudara yang hadir untuk membantu keluargaku menyiapkan pernikahan mas reza.Aku beristirahat dikamarku yang tetap sama seperti saat aku tinggalkan. Mama, kak reza, ayah. Memaksaku untuk beristirahat meski aku ingin membantu mereka.tidak kamu harus beristirahat perjalanan dari bandara kemari jauh apalagi didalam pesawat selama berjam-jamucap mas reza tegas***Saat resepsi mas reza aku sempat bertemu muka secara tidak sengaja dengan mas galih dan mba lia, meski sakit dan pedih aku paksakan untuk tersenyum karena aku tahu mereka bahagia meski aku tersakiti mas reza menggengam tanganku untuk memberiku kekuatan dan support.Sekarang mas reza sedang ke bali untuk berbulan madu, sedangkan aku tetap dirumah dengan segala introgasi mama dan ayah mengenai calon suamiku.masih dengan jawaban yang sama ketika aku ditanya mengenai calon suami ditelfon oleh mama dan ayah belum ada ma, yahapa perlu ayah carikan pemuda yang cocok denganmu? Tanya mama gemas melihat aksiku yang hanya menjawab dengan tersenyum geli.kamu itu sudah S2 apa lagi yang kamu kejar kalau bukan menikah nai?Tanya mamatenang saja ma, nai akan menikah tapi bukan tahun ini. Doain nai saja yaaapintaku pada kedua orang tuaku.*** Aku melangkahkan kaki melewati jalan itu sebelum meninggalkan Indonesia besok dan berhenti tepat ditempat itu ketika kulihat seseorang yang menungguku disana. Mas galihapa kabarmu nai?baik mas, mas sendiri bagaimana?mba lia?kami baik naimas nunggu nai disini? Untuk apa?untuk minta maaf nai, mas sudah sangat menyakiti kamusudahlah mas nai tidak ingin mengingatnya, nai ingin melangkah kedepan besok nai akan kembali ke swiss, titip salam buat mba lia yaa ucapku sambil berjalan tenang meski meneteskan air mata dan merasa siap untuk berjalan kedepan. ***Setiba di swiss aku menerima tawaran universitas untuk menjadi dosen selama beberapa tahun meskipun begitu aku rutin pulang ke Indonesia setahun dua kali. Kini hidupku lebih baik karena aku sudah menemukan orang yang benar-benar menjadi imamku namanya ramadhan bin Abdullah pria keturunan muslim swiss dan arab yang kebetulan menjadi teman baikku sejak aku pertama di swiss. Mas ramadhan orag yang sangat perhatian dan baik ia benar-benar menjadi cintaku yang sebenarnya cintaku karena ia dikirim oleh Dia.my loving lady I love u because Allah ucapnya ketika kami selesai sholat malam secara berjamaah.sorry my man you r number third after Allah N my prophet ucapku sambil mencium keningnya Sedangkan ia membalas dengan senyum yang tak kalah indahnya.Thank you Allah you give me husband like as him.