Upload
david-yu
View
538
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jaringan Komunikasi
Citation preview
JARINGAN KOMUNIKASI
Oleh :
Abdullah M. Jaubah
Pendahuluan
Buku Principles of Management yang ditulis oleh Harold Koontz dan Cyril J. O'Donnell
pada 57 tahun yang lalu belum tersedia buku terjemahannya. Buku itu merupakan buku
wajib pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pembahasan mengenai
komunikasi telah menyajikan hasil penelitian atau eksperimen dari Alex Bavelas dan
muridnya yaitu Harold Leavitt. Mereka menyajikan jaringan komunikasi sebagai The
"Star" (aka "wheel"), The "Y", The "Line" (aka "Chain"), dan The "Circle". Jaringan-
jaringan komunikasi ini kemudian ditafsirkan sebagai komando, sentralisasi, dan
desentralisasi.
Pembahasan Para Pakar
Gagasan-gagasan dari Bavelas dan Leavitt sampai sekarang masih diacu oleh para
pakar teori dan analisis jaringan sosial. Struktur komunikasi dianggap mempunyai
beberapa pengaruh pada kinerja pelaksanaan tugas.
Bagan organisasi dalam suatu organisasi birokrasitis dapat dianggap sebagai jaringan.
Yang dapat disajikan dalam bentuk grafik diarahkan yang mencerminkan hubungan
sosial. Hubungan sosial cenderung menyalurkan berbagai ragam komunikasi dalam
suatu organisasi. Saluran komunikasi itu dapat mencerminkan komunikasi dari atas ke
bawah, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri, dari kiri ke kanan, atau berbentuk
diagonal. Komunikasi dalam organisasi dapat bersifat formal dan dapat juga bersifat
tidak formal.
Berbagai ragam cara mengatur organisasi. Hal ini telah menimbulkan pertanyaan
apakah pola komunikasi dalam organisasi itu mempengaruhi kinerja organisasi
tersebut?
1
Salah satu cara untuk meneliti pertanyaan ini adalah cara melakukan eksperimen
dalam laboratorium terawasi. Cara inilah yang dilakukan oleh Alex Bavelas dan Harold
Leavitt pada akhir tahun 1940-an dan tahun 1950-an.
Manuel Castells (2011), dalam tulisannya yang berjudul Introduction to the Workshop :
The Promise of Network Theory, yang dimuat dalam International Journal of
Communication 5 (2011), menyatakan bahwa kita telah menyaksikan peningkatan
minat dalam studi jaringan dalam akademik dan dalam masyarakat luas. Tema
terutama telah dikemukakan dalam media. Jaringan, dalam banyak hal, dipakai sebagai
suatu kiasan, bukan sebagai suatu konsep, suatu konsep yang akan dipakai dalam
penelitian. Maksud dari jaringan dari para peneliti yang disajikan dalam seminar ini
adalah untuk ikut serta dalam usaha untuk menyejiakan kemanfaatan melalui
pengembangan teori jaringan yang berasal dari berbagai bidang penelitian. Para
ilmuwan, termasuk para ilmuwan sosial, telah lama bekerja dalam jaringan. Para
ilmuwan biologi, para pakar jaringan saraf, para pakar komputer, para enginir jaringan,
para pakar fisika – mereka semua telah bekerja dalam jaringan sepanjang hidup
mereka. Pokok permasalahan dari penelitian mereka, bukan karena mereka mencari
teori jaringan, yang telah diobservasi oleh mereka, mengandung berbagai jenis
jaringan, sehingga mereka harus memasukkan teori tentang jaringan. Para pakar ilmu
sosial juga telah lama bekerja dalam jaringan, dimulai dengan para pakar antropologi.
Suatu jaringan internasional tersedia untuk Social Network Analysis. Para pakar ilmu
bumi, termasuk Peter Taylor dan Celine Rozenblat, telah lama bekerja dalam jaringan
perkotaan dan regional, dan telah mengembangkan penelitian tentang jaringan
perkotaan global. Para pakar komunikasi beberapa waktu yang lalu telah
mengidentifikasi jaringan sebagai jantung dari komunikasi (as the heart of
communication), sebagaimana dikemukakan dalam buku yang ditulis oleh Peter Monge
dan Noshir Conractor yang berjudul Theories of Communication Networks. Para pakar
ilmu sosial bekerja pada ilmu dan inovasi seperti Bruno Latour telah mengelaborasi
teori-teori jaringan untuk membuat pertimbangan atas tindakan sosial dalam konteks
yang diobservasi. Manuel Castells menyatakan bahwa ia telah memperluas realisme
teori jaringan ke analisis sosial-makro dengan melakukan penelitian yang akhirnya
2
dikonseptualisasikan sebagai jaringan masyarakat (network society). Manuel Castells
menyatakan bahwa “I did not start with it; I ended up with it. The title of my book came
only at the end of my 15 years of research, when I realized that the forms and
processes that I had discovered in every realm of economy, society, and culture, were
built as networks, and that this network form of organization was powered by digital
networks, a distinctive technology of what I termed as the Information Age. Quite
independently, in 1997, a few months after the publication of my book The Rise of the
Network Society, the Davos meeting of the World Economic Forum selected “The
Network Society” as the general theme of the meeting.
Inti dari gagasan Manuel Castells adalah bahwa jaringan telah dilakukan oleh para
ilmuwan dan para pakar dalam berbagai disiplin dan Manuel Castells sendiri
menamakan network society dan bukan social network.
Charles Kadushin (2004), dalam bukunya berjudul Introduction to Sosial Network
Theory, dalam bab 2 telah membahas Introduction, Further Elementary Social Attributes
of Nodes and Networks, dan Aspects of Complete Networks. Pembahasan dalam
Introducton mencakup pembahasan mengenai What is a Network?, Sociological
Questions about Relationships yaitu Connections, Homophily, Distance between two
nodes, Dyads and Mutuality, dan pembahasan mengenai Balance and Triads.
Pembahasan mengenai Further Elementary Social Attributes of Nodes and Networks
mencakup pembahasan mengenai Relationships, Positions, Positions and
Relationships, Multiplexity, dan pemahasan mengenai The Strength of Weak Ties.
Pembahasan mengenai Aspects of Complete Networks mencakup pembahasan
mengenai Positions and Social Capital, Thresholds, dan pembahasan mengenai
Network Segmentation. Pembahasan ini menekankan pada dasar-dasar dari teori
jaringan dan konsep-konsep pokok tentang teori jaringan termasuk pula teori grafik.
Konsep tentang modal sosial mulai banyak dibahas oleh mereka yang sedang
mempelajari sosiologi akan tetapi tanpa didukung dengan teori jaringan sosial.
Nancy Katz et al (2004) dalam tulisan mereka yang berjudul Network Theory and Small
Groups, telah membahas deskripsi mengenai pendekatan jaringan pada kelompok-
kelompok kecil. Konstruk-konstruk inti yang mencerminkan komposisi dari penelitian
3
jaringan sosial dijelaskan. Teori-teori utama yang menyediakan pendekatan jaringan
dideskripsikan juga termasuk teori-teori tentang self-interest, teori-teori tentang social
exchange atau dependency, teori-teori tentang kepentingan bersama atau kolektif,
teori-teori kognitif, dan teori-teori tentang homophily. Penekanan pada pekerjaan
empiris dipakai untuk menguji jaringan internal dan eksternal dari kelompok-kelompok
kecil secara ringkas. Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para peneliti jika
menerapkan perspektif jaringan pada kelompok-kelompok kecil dan manfaat-manfaat
utama yang dapat ditarik oleh para peneliti yang mengadopsi perspektif tersebut juga
dijelaskan. Mereka membahas para pakar analisis jaringan sosial dan teori-teori
bersangkutan dan juga membahas penelitian Bavelas dan Leavitt dan menyajikan lima
struktur jaringan komunikasi yang dihasilkan dari eksperimen mereka.
Linton C. Freeman telah banyak melakukan penelitian dan menulis makalah. Tulisan-
tulisannya terpusat pada sentralitias. Linton C. Freeman (1977) telah menulis makalah
dengan judul A Set of Measures of Centrality Based on Betweenness. Freeman
menyatakan bahwa “ Suatu keluarga dari ukuran-ukuran baru atas centralitas berdasar
atas intuisi-intuisi dari Bavelas (1948) diperkenalkan. Ukuran-ukuran ini mendefinisikan
sentralitas menurut derajat pada mana suatu aktor (point) jatuh pada jalur terpendek
antara para aktor lain dan karena itu mempunyai suatu potensi untuk melakukan
pengawasan atas komunikasi. Ukuran-ukuran itu mundkin dipakai untuk mengindeks
sentralitas dalam jaringan besar atau kecil dari hubungan-hubungan simetris, apakah
terkoneksi atau tidak terkoneksi. Linton C. Freeman adalah salah seorang pakar yang
telah mengembangkan paket program Ucinet. Ukurannya juga telah dipakai sebagai
salah satu ukuran dalam Ucinet sebagaimana telah disajikan di atas.
Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Forss (2009), telah menulis buku berjudul Theories
of Human Communication yang telah diterjemahkan oleh Mohammad Yusuf Hamdan
dengan judul Teori Komunikasi, telah membahas teori jaringan (2009 : 371-374).
Beberapa konsep telah dipakai oleh mereka antara lain adalah konsep mengenai
keterkaitan (connectedness), jaringan kelompok (group networks), jaringan organisasi
(organizational networks), dyads, global network, multiplexity, mata rantai (links),
peranan jaringan (network roles), jembatan (bridge), derajat (degree), pemisah (isolate),
4
derajat-dalam (InDegree), derajat luar (OurDegree), sentralitas (centrality), mata-rantai
langsung (direct link), mata-rantai tidak langsung (indirect link), derajat pemisah (degree
of separation), jaringan wewenang (autority network), desentralisasi, aliran atau arus
informasi (pesan), interaksi, dan hubungan.
Teori jaringan termasuk dalam tradisi sibernetika dan sibernetika termasuk dalam
pemikiran sistem. Pembahasan Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Forss mengenai
teori jaringan adalah sangat tidak lengkap. Teori jaringan biasa mengandung
pembahasan mengenai ukuran-ukuran secara lengkap dan mencakup Betweenness,
Bridge, Centrality, Centralization, Closeness, Proxemics, geodesic distance, Clustering
coefficient, Cohesion Cliques, Degree, Density, Flow betweenness centrality,
Eigenvector centrality, Local bridge, Path length, Prestige, Radiality, Reach, Structural
cohesion, dan konsep mengenai Structural equivalence
Sejarah pemikiran tentang teori jaringan
Ringkasan sejarah pemikiran jaringan sosial dan analisis jaringan sosial telah ditulis
oleh Linton C. Freman(2006) dalam bukunya yang berjudul The Development of Social
Network Analysis. Para perintis dari jaringan sosial dalam akhir tahun 1800-an
mencakup Émile Durkheim dan Ferdinand Tönnies. Tönnies menganggap bahwa
kelompok-kelompok sosial dapat timbul sebagai ikatan-ikatan sosial secara pribadi dan
langsung yang merupakan mata rantai dari individu-individu yang berbagi nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan (gemeinschaft) atau mata rantai sosial secara impersonal, formal,
dan instrumental (gesellschaft). Durkheim memberikan suatu penjelasan non-
individualistik dari fakta sosial yang menganggap bahwa fenomena sosial itu muncul
jika individu-individu yang berinteraksi itu membentuk suatu realitas yang tidak lagi
dipandang sebagai unsur-unsur dari para aktor secara individual. Émile Durkheim
membedakan antara suatu masyarakat tradisional dengan solidaritas mekanistik dan
masyarakat modern dengan solidaritas organik. Georg Simmel (1908 -1971),
merupakan pakar pertama yang berpikir secara langsung dalam istilah-istilah jaringan
sosial. Pembahasannya mengungkap hakikat dari ukuran jaringan atas interaksi seperti
jaringan yang dirajut secara bebas. Tiga tradisi utama muncul dalam jaringan sosial
dalam tahun 1930-an, J. L. Moreno merupakan perintis dari pencatatan dan analisis
5
secara sistematis atas interaksi sosial dalam kelompok-kelompok kecil terutama dalam
ruangan kelas dan kelompok-kelompok kerja (sosiometri) sedangkah kelompok
Harvard yang dipimpin oleh W. Lloyd Warner dan Elton Mayo telah mengungkap
hubungan-hubungan antarpribadi dalam pekerjaan yang diteliti dalam tahun 1940-an.
Ahli antropologi Inggris memulai penelitian secara sistematis atas jaringan setelah
pidato dari A. R. Radcliffe-Brown sebagaimana dikemukakan dalam ] A.R. Radcliffe-
Brown, "On Social Structure," Journal of the Royal Anthropological Institute: 70 (1940):
1–12.
Analisis jaringan sosial yang dikembangkan dari penelitian kekerabatan yang dilakukan
oleh Elizabeth Bott di Inggris pada tahun 1950 dan studi urbanisasi oleh kelompok
antropologi pada 1950-1960 dari University of Manchester yang terpusat di sekitar Max
Gluckman dan kemudian J. Clyde Mitchell telah menyelidiki jaringan komunitas di Afrika
Selatan, India, dan Inggris. Inggris S.F. Nadel mengkodifikasikan sebuah teori struktur
sosial yang berpengaruh dalam analisis jaringan selanjutnya.
Para sarjana makin banyak bekerja untuk menggabungkan trek dan tradisi yang
berbeda pada tahun 1960-1970-an. Satu kelompok berpusat di sekitar Harrison White
dan murid-muridnya di Universitas Harvard Departemen Hubungan Sosial yaitu Ivan
Chase, Bonnie Erickson, Harriet Friedmann, Mark Granovetter, Nancy Howell, Joel
Levine, Nicholas Mullins, John Padgett, Michael Schwartz dan Barry Wellman. Charles
Tilly juga secara independen aktif dalam Departemen Hubungan Sosial Harvard pada
saat itu, yang difokuskan pada jaringan dalam sosiologi politik dan masyarakat dan
gerakan sosial. Stanley Milgram mengembangkan tesis "enam derajat pemisahan"
Mark Granovetter dan Barry Wellman adalah salah satu mantan siswa Harrison White
yang telah mengelaborasi dan mempopulerkan analisis jaringan sosial.
Pekerjaan independen yang signifikan juga dilakukan oleh para pakar di mana-mana
antara lain para pakar di University of California yaitu Irene sebagai ilmuwan sosial
yang berminat dalam aplikasi-aplikasi matematika terpusat sekitar Linton C. Freeman,
termasuk John Boyd, Susan Freeman, Kathryn Faust, A. Kimball Romney dan Douglas
6
White; para pakar analisis kuantitatif di University of Chicago, termasuk Joseph
Galaskiewicz, Wendy Griswold, Edward Laumann, Peter Marsden, Martina Morris, dan
John Padgett. Para pakar komunikasi di Michigan State University, termasuk Nan Lin
dan Everett Rogers. A. Kelompok sosiologi di University of Toronto dikembangkan
dalam tahun 1970-an, terpusat pada mahasiswa dari Harrison White seperti S.D.
Berkowitz, Harriet Friedmann, Nancy Leslie Howard, Nancy Howell, Lorne Tepperman.
dan Barry Wellman, dan juga termasuk teori permainan dari Anatol Rapoport.
Eksperimen-eksperimen dalam komunikasi kelompok kecil menekankan pada
keputusan-keputusan atau tindakan-tindakan kolektif daripada memusatkan pada
maksimisasi kegunaan peribadi. Tradisi ini mencoba untuk menjelaskan dinamika
kelompok kecil ditinjau dari sudut proses dan hasil-hasil, misalkan pemecahan masalah
berorientasi tugas, moral kelompok, budaya kelompok dan identitas kolektif, konflik dan
penyelesaian konflik, evolusi besama dari orang-orang dan kelompok-kelmpok dalam
permainan kolektif.
Para peneliti juga melakukan studi lapanang dari pembentukan kelompok-kelompok
dan lokasi mereka di dalam organisasi yang lebih besar misalkan komunikasi di tempat
pekerjaan, pabrik, dan tim tingkat eksekutif, dan hubungan-hubungan pada masyarakat
yang lebih luas misalkan media massa dan pendapat publik, difusi dari inovasi, teori-
teori tentang barang-barang publik, dan masalah bebas berkendaraan.
Laboratorium kelompok kecil mencerminkan studi tentang akibat-akibat jaringan pada
komunikasi dimulai pada Small Group Network Laboratory dalam tahun 1940-1950-an
dengan eksperimen-eksperimen dari Alex Bavelas dan Harold Leavitt penyelesaian
tugas-tugas atas teka-tek kolektif di mana lima orang aktor menyalurkan informasi
melalui empat cubicle dengan konfigurasi berkendala.
7
Tiap aktor, pada saat awal memiliki suatu infor unik (5 sampai 6 simbol). Tiap aktor
harus menemukan simbol-simbol mana dari 5 simbol itu semua simbol yang
mempunyai kesamaan. Mereka, untuk memecahkan teka-teki itu, menyalurkan tulisan
melalui saluran yang tersedia dalam dinding cubicle. Eksperimen-eksperimen mengukur
apakah kelompok memecahkan teka-teki dan berapa lama. Waktu, pesan-pesan,
kepemimpinan, dan kepuasan menjadi inti dari penelitian Bavelas dan Leavitt.
Waktu: Struktur roda dan Y merupakan struktur yang lebih cepat dalam pemecahan
teka-teki secara tepat daripada struktur rantai dan struktur lingkaran.
Pesan-pesan: Struktur roda dan struktur Y menyampaikan pesan lebih sedikit daripada
struktur rantai dan struktur lingkaran.
Kepemimpinan: Kenaikan kepercayaan bahwa kelompok mempunyai pemimpin
tercermin dalam struktur lingkaran, struktur rantai, struktur Y, dan struktur roda (100%).
Kepuasan : Para anggota dalam struktur lingkaran menikmati tugas paling besarm
diikuti oleh struktur rantai, dan struktur Y sedangkan struktur roda adalah paling tidak
puas atau kepuasan mereka adalah paling kecil.
Suatu struktur lingkaran, secara teoretik, membutuhkan empat transmisi untuk
mengirimpan satu pesan ke pada semua anggota kelompok, akan tetapi struktur roda
membutuhkan paling sedikit enam transmisi. Hal ini mengakibatkan struktur lingkaran
adalah lebih lambat daripada struktur roda.
8
Paul Lazarsfeld telah melakukan penelitian atas pengaruh media masa atas pemberian
suara dalam suatu pemilihan berdasar atas suatu jembatan antara komunikasi tingkat
mikro dan komunikasi tingkat makro.
Eksperimen yang dilaksanakan oleh Bavelas dan Leavitt terdiri dari 5 orang. Mereka
melakukan permainan di mana mereka harus memecahkan teka-teki. Setiap orang,
pada awal permainan, diberi informasi sedikit dan unik. Kelima orang harus
dikumpulkan bersama-sama untuk memecahkan teka-teki itu. Mereka berkomunikasi
satu dengan lainnya dan transmisi informasi apa yang mereka miliki sampai teka-teki itu
terpecahkan. Gagasan yang terkandung dalam eksperimen ini adalah setiap pemain
tunggal untuk memperoleh jawaban. Jawaban yang tepat jika makin cepat maka
mereka makin efisien dan makin baik.
Bavelas dan Leavitt menentukan pengaturan bahwa setiap orang dimasukkan ke dalam
ruangan berwarna unik. Mereka diberi kartu berwarna untuk mencocokkan dengan
warna ruangan mereka masing-masing. Dinding mempunyai slot di mana mereka dapat
mengirim dan menerima pesan dalam tabung. Setiap orang diberi 5 simbol pada setiap
awal permainan. Tujuan pemberian 5 simbol ini adalah untuk menemukan simbol yang
sama yang dimiliki oleh kelima orang tadi. Setiap ruangan memiliki 6 switch di dinding,
diberi label berbentuk simbol. Seorang pemain ketika mempelajari jawabannya, dia
membalik saklar sesuai dengan simbol yang diyakini oleh setiap orang memiliki
kesamaan. Para peneliti mencatat waktu ketika permainan itu berlangsung. Panggilan
untuk menghentikan permainan dilakukan ketika semua pemain telah membalik saklar.
Hasil dari permainan ini adalah catatan mengenai para pemain yang sudah benar dan
yang masih salah. Jawaban masih dapat diubah jika permainan belum selesai. Pemain
dapat menulis apa saja yang diinginkan dan mengirimkan pesan sebanyak atau sedikit
mungkin.
Ruangan-ruangan itu tidak mengandung jumlah slot yang sama. Beberapa ruangan
mungkin hanya memiliki satu slot saja. Hal ini berarti bahwa pemain tersebut hanya
dapat memberikan pesan kepada satu pemain saja. Slot berfungsi untuk membatasi
komunikasi dalam pola-pola tertentu. Empat pola terpisah diuji yaitu pola bintang atau
9
roda, pola Y, pola rantai atau garis, dan pola lingkaran. Hasil penelitian Bavelas dan
Leavitt hingga kini masih diacu oleh para pakai teori dan analisis jaringan sosial di
samping para pakar komunikasi.
Ruang Eksperimen
Penjelasan mengenai ruangan-ruangan eksperimen itu sebagaimana dikemukakan di
atas dapat membingungkan sehingga penulis berusaha mencari gambar mengenai
ruang eksperimen tersebut dan gambar itu diperoleh dengan memanfaatkan internet.
Ruang-ruang itu adalah sebagai berikut :
Pola-pola Jaringan Komunikasi Bavelas-Leavitt
Pola-pola jaringan komunikasi sebagai hasil penelitian dari Bavelas dan Levit dapat
digambarkan sebagaimana disajikan di atas.
Para pemain tidak diberitahu pola apa yang dimainkannya, walau mereka melakukan
permainan dalam pola tertentu. Permainan berlangsung selama 15 menit.
Hasil-hasil dari permainan itu mencakup waktu, pesan-pesan, kesalahan-kesalah,
kepuasan, kepemimpinan, dan perbaikan. Pola roda dan pola Y adalah sangat cepat
daripada pola rantai dan pola lingkaran. Pesan-pesan mencerminkan bahwa pola roda
dan pola Y memakai jumlah pesan adalah paling sedikit, diikuti oleh pola rantai, dan
kemudian pola lingkaran. Pola lingkaran memakai lebih banyak pesan. Kesalahan-
kesalahan mencerminkan bahwa kesalaha didefinisikan sebagai pemakaian switch
10
secara tidak benar sebelum permainan berakhir. Pola roda, pola Y, dan pola rantai
melakukan kesalahan-kesalahan adalah lebih sedikit daripada pola lingkaran. Pola
lingkaran mencerminkan perbaikan kesalahan adalah paling banyak. Kepuasan
mencerminkan bahwa para pemain dalam jaringan lingkaran menikmati paling besar
diikuti oleh pola rantian, pola Y, dan pola roda. Kepemimpinan mencerminkan bahwa
kemungkinan kelompok mempunyai suatu pemimpin tercermin dalam pola lingkaran,
rantai, Y, dan pola roda. Persetujuan terhadap siapa yang menjadi pemimpin itu
mengalami peningkatan dalam urutan yang sama. Perbaikan mencerminkan bahwa
para peserta dalam pola lingkaran akan cenderung menyatakan bahwa mereka telah
dapat menyelesaikan permainan itu secara lebih efisien dan yang tidak terdapat adalah
suatu sistem. Para pemain dalam pola roda tidak merasa dapat memperbaiki.
Struktur manakah yang seharusnya tercepat? Struktur roda, secara teoretik,
seharusnya dapat memecahkan teka-teki dalam minimal 5 unit waktu, struktur Y adalah
4 unit waktu, struktur rantai adalah 5 unit waktu, dan struktur lingkaran hanya dalam 3
unit waktu. Struktur lingkaran seharusnya merupakan struktur tercepat. Hasil
eksperimen mencerminkan keadaan sebalknya.
Apakah terdapat pengaruh dari struktur komunikasi terhadap kinerja? Jawaban atas
pertanyaan ini tidak hanya satu jawaban yang diharapkan. Apakah hubungan terdapat
antara struktur komunikasi dan kinerja organisasi? Bavelas dan Leavitt memberikan
jawaban bahwa hal itu berhubungan dengan sentralisasi. Struktur komunikasi itu jika
makin terpusat maka kinerja organisasi akan makin bertambah baik. Bavelas dan
Leavitt memakai konsep "sentralisasi" untuk merujuk pada jarak keseluruhan bahwa
simpul atau aktor dari aktor yang paling sentral, bertindak sebagai integrator informasi.
Orang jika makin dekat dengan integrator itu, maka teka-teki itu makin cepa dapat
dipecahkan. Penyaluran semua informasi ke integrator tunggal bukanlah satu-satunya
strategi yang mungkin untuk memecahkan masalah, akan tetapi hal itu merupakan
strategi yang masuk akal, yang mudah diterapkan, dan yang dapat dikerjakan dengan
baik atas masalah sederhana. Orang-orang tertarik ke arah pemecahan secara alami,
sehingga struktur yang menyalurkan informasi ke pusat jelas cenderung mempunyai
kinerja yang lebih baik. Aktor paling sentral, dalam sistem sentralisasi, jelas lebih
11
sentral dari semua aktor lainnya. Hal ini dapat menjelaskan siapa pemimpin dan
mengakibatkan semua saluran informasi terarah ke aktor yang berfungsi sebagai
integrator. Sistem sentralisasi tidak membuang waktu mencari strategi atau berusaha
menempati posisi kepemimpinan. Penelitian telah menunjukkan bahwa sentralisasi
tidak selalu optimal.
Sentralisasi dan Desentralisasi
Variabel Tugas Sederhana Tugas Kompleks
Pesan adalah sedikit sentralisasi sentralisasi
Waktu terkecik sentralisasi desentralisasi
Kesalahan terkecil sentralisasi desentralisasi
Kepuasan desentralisasi mencerminkan bahwa sistem sentralisasi tidak akan bekerja
dengan baik jika tugas-tugas adalah kompleks karena beberapa masalah yang terlalu
besar bagi seorang individu untuk menangani: seluruh gagasan adalah dengan
memakai seluruh organisasi sebagai unit pengolahan terdistribusi untuk memecahkan
masalah yang tidak mungkin dipecahkan oleh satu orang. Sistem yang besar adalah
sistem yang mempunyai banyak aktor, sentralisasi dapat dipenuhi dengan komunikasi.
Sebagian besar jaringan, dalam sistem itu, tetap siaga sambil menunggu informasi
untuk menyaring kembali dari pusat. Analisis posisional yang dilakukan oleh Leavitt
juga menganalisis data dengan posisi dalam jaringan - yaitu, dengan aktor. Leavitt
menemukan bahwa:
1. Posisi paling tengah mengirim pesan paling banyak.
2. Mereka lebih menikmati pekerjaan mereka.
3. Posisi yang paling tengah mengirim pesan organisasi lebih sedikit dan
mengirimkan pesan informasi atau pemecahan lebih banyak dan dalam jaringan
yang sangat tersentralisasi, para aktor yang paling sentral mengirimkan sedikit
pesan informasi dan lebih banyak pesan pemecahan.
12
Implikasi menarik dari penelitian Bavelas-Leavitt adalah bahwa salah satu jalan menuju
kepemimpinan adalah sentralitas. Suatu percobaan kemudian dilakukan oleh Rogge
untuk memeriksa pertanyaan ini secara rinci. Dia memberi tes psikologis kepada orang-
orang untuk menentukan mana yang memiliki kepemimpinan yang tinggi, ekstroversi,
kecenderungan dominasi, dan mana yang memiliki kepemimpinan yang rendah. Dia
kemudian menempatkan non-pemimpin ke posisi sentral dari jaringan komunikasi dan
membiarkan mereka melakukan permainan. Pertanyaannya adalah, apakah mereka
tetap bukan-pemimpin atau apakah mereka berubah menjadi pemimpin. Jawabannya
adalah bahwa setelah awalnya menghindari tanggung jawab, mereka akhirnya menjadi
pemimpin.
Penelitian-penelitian ini semula menganggap bahwa jaringan yang memperoleh
kemenangan adalah jaringan dengan pola yang memungkinkan penyebaran informasi
dalam waktu minimum. Hal ini merupakan karakteristik struktural. Karakteristik
struktural lain yaitu sentralisasi ternyata mempunyai dampak lebih besar. Sistem
sentralisasi mencerminkan bahwa jumlah kemungkinan pola komunikasi jauh lebih
kecil. Para aktor dipaksa untuk mengadopsi strategi tertentu untuk memecahkan suatu
masalah. Struktur lingkaran mempunyai banyak kemungkinan, dan hanya beberapa
kemungkinan saja yang dapat dikerjakan dengan baik. Strategi yang memuaskan
dalam suatu organisasi adalah strategi yang mudah ditemukan, diterapan, dan strategi
optimal yang lebih unggul adalah sulit ditemukan dan diterapkan.
Studi tentang eksperimen yang dilakukan oleh Bavelas dan Leavitt sebagaimana telah
dikemukakan di atas telah dapat mengungkap konsep-konsep mengenai empat pola
atau jaringan komunikasi yang berbeda, konsep sentralitas, sentralisasi, desentralisasi,
kepemimpinan, dan kepuasan dalam hubungannya dengan kinerja organisasi.
Wibowo (2013 : 241-261), dalam bukunya yang berjudul Perilaku Dalam Organisasi,
telah membahas pengertian komunikasi, fungsi komunikasi, model komunikasi,
komunikasi interpersonal, komunikasi organisasional, memilih saluran komunikasi,
hambatan komunikasi, dan pembahasan mengenai memperbaiki komunikasi. Wibowo,
13
mengutip struktur jaringan komunikasi yang lebih terdistribusi sebagaimana
digambarkan oleh Colquitt, LePine, dan Wesson (2011 : 424), menyajikan struktur
jaringan komunikasi dalam bentuk All Channel, Circle, Y, dan Wheel yang
mencerminkan sentralisasi yang lebih rendah dan sentralisasi yang lebih tinggi
dikaitkan dengan efektivitas dalam tugas sederhana, efektivitas dalam tugas kompleks,
dan kepuasan para anggota.
Analisis Jaringan Komunikasi
Colquitt, LePine, dan Wesson belum mampu menjelaskan secara rinci mengenai
keempat struktur jaringan komunikasi itu ditinjau dari ukuran derajat sentralitas,
kedekatan sentralitas, kohesi, sentralitas dan kekuasaan, dan ukuran-ukuran lain dari
keempat struktur tersebut. Kritik ini menuntuk penulis membuktikan ukuran-ukuran dari
keempat struktur jaringan komunikasi tersebut berdasar atas analisis jaringan
komunikasi.
Jaringan di atas dinamakan All Channel. All Channel yang digambarkan oleh mereka
tidak diberi tanda anak panah sehingga struktur jaringan komunikasi All Channel itu
adalah tidak jelas. Hubungan antara para aktor itu jika dua arah maka ukuran derajat
sentralisasi tidak terdapat, kedekatan sentralisasi juga tidak terdapat. Ukuran kohesi
jamak (multiple cohesion measures) menghasilkan informasi sebagai berikut :
14
Derajat sentralitas dari kelima aktor adalah sama yaitu 4, Bonacichi Power adalah sama
yaitu 6, 2-step bernilai 4, ARD bernilai 4, Eigenvector centrality bernilai 0.447, dan
betweenness centrality adalah 0. Nilai beta adalah 0.24875
2-Step adalah ukuran yang dipakai untuk pengelompokan baris dan kolom secara
simultan, dihitung dengan cara menemukan pasangan aktor dalam kelompok
bersangkutan dengan harapan nilai yang lebih besar. Kecocokan merupakan korelasi
antara data matriks dan struktur matriks yang ideal dalam mana nilai-nilai yang besar di
dalam kelompok dan nilai-nilai yang kecil di antara kelompok dialami.
ADR dipakai untuk melakukan suatu Anova dengan suatu signifikansi berdasar atas
suatu perhitungan pengujian. ADR mencerminkan suatu analisis standar dari varians
dengan memakai suatu perhitungan pengujian untuk mencipta tingkat signifikansi
sehingga asumsi-asumsi standar atas atas sampling independen dan acak tidak
diperlukan.
15
Jaringan komunikasi di atas mencerminkan bahwa setiap aktor dari kelima aktor
tersebut mempunyai anak panah yang sama yaitu ke luar adalah dua dan masuk
adalah dua sehingga hal ini akan mencerminkan ukuran kohesi jamak sebagai berikut :
Derajat sentralitas dari kelima aktor adalah sama yaitu 2, Bonacichi Power adalah sama
yaitu 4, 2-step bernilai 4, ARD bernilai 2, Eigenvector centrality bernilai 0.447, dan
betweenness centrality adalah 1. Nila beta adalah 0.4975.
Struktur jaringan komunikasi ketiga adalah Y sebagaimana tercermin di bawah ini :
16
Derajat sentralitas aktor A berbeda dengan derajat sentralitas para aktor lain
sebagaimana disajikan di bawah ini :
Aktor A mempunyai outDegree adalah 3, InDegree adalah 3, NrmOutDeg adalah 75 an
NrmInDeg adalah 75. Nilai-nilai ini adalah lebih besar daripada para aktor lain. Hal ini
dapat disajikan dalam struktur jaringan komunikasi sebagai berikut :
17
Struktur jaringan komunikasi ini lebih jelas mencerminkan derajat sentralitas dari A, D,
B, C, dan E.
Struktur jaringan komunikasi Wheel adalah sebagai berikut:
Jaringan komunikasi di atas telah memperhitungkan derajat sentralitas. Aktor A
mempunyai derajat sentralitas terbesar, diikuti oleh D dan E, dan aktor B dan C
mempunyai derajat sentralitas terkecil. Struktur jaringan komunikasi yang digambarkan
oleh Colquitt, LePine, dan Wesson tidak secara jelas membedakan derajat komunikasi
antara para aktor.
18
Derajat sentralitas dari kelima aktor dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu
aktor A mempunyai derajat sentralitas terbesar, Bonacichi Power terbesar, 4, 2-step
mempunyai ARD terbesar, Eigenvector centrality terbesar, dan betweenness centrality
terbesar, diikuti oleh aktor D dan E, dan kemudian diikuti oleh aktor B dan C. Nila beta
adalah 0.424683169206128.
Pembahasan mengenai jaringan komunikasi tradisional atau konvensional jarang
membahas dimensi-dimensi mengenai Multiple Measures, Cohesion, Regions,
Subgroups, Paths, Ego Networks, Centrality and Power, Group Centrality,
Core/Prtiphery, Roles & Positions, Triad Census, P1, Balance counter, Compare
densities, Compare aggregate proximity matrices, 2-mode networks, Trajectories,
Extras, dan Tester. Tiap dimensi ini dirinci lebih lanjut ke dalam sub-sub dimensi.
Banyak pula ukuran yang telah dikembangkan dan ukuran-ukuran ini masih terlihat dan
terdengar sangat asing bagi mereka yang belum pernah mempelajari teori dan analisis
jaringan sosial yang dapat dipakai untuk melakukan analisis jaringan komunikasi,
analisis jaringan politik, analisis jaringan perdagangan, analisis jaringan hubungan
internasional, analisis jaringan hubungan publik, dan sebagainya.
Rangkuman
19
Alex Bavelas dan Harold Leavitt telah melakukan eksperimen dan menyajikan jaringan
komunikasi sebagai The "Star" (aka "wheel"), The "Y", The "Line" (aka "Chain"), dan
The "Circle". Jaringan-jaringan komunikasi ini kemudian ditafsirkan sebagai komando,
sentralisasi, dan desentralisasi. Gagasan mereka dikemukakan 63 tahun yang lalu akan
tetapi masih dipakai sebagai acuan hingga kini. Banyak struktur jaringan komunikasi
disajikan dan mengacu pada hasil-hasil eksperimen tersebut tanpa diberi tanda panah
sehingga komunikasi yang terjadi itu adalah tidak jelas.
Analisis kini mengenai jaringan komunikasi telah dapat mengungkap beberapa ukuran
dan ukuran-ukuran ini dapat dipakai untuk melakukan analisis lebih lanjut atas waktu,
pesan, kepemimpinan, dan kepuasan yang tercipta.
Banyak ukuran yang tersedia belum terjamah oleh Stephen W. Littlejohn dan Karen A.
Foss dalam pembahasan mereka mengenai teori jaringan. Pembahasan mengenai
ukuran-ukuran secara lengkap dan mencakup Betweenness, Bridge, Centrality,
Centralization, Closeness, Proxemics, geodesic distance, Clustering coefficient,
Cohesion Cliques, Degree, Density, Flow betweenness centrality, Eigenvector
centrality, Local bridge, Path length, Prestige, Radiality, Reach, Structural cohesion,
dan konsep mengenai Structural equivalence
Hasil-hasil penelitian dari Alex Bavelas dan Harold Leavitt telah dipakai di sini untuk
melakukan analisis lebih lanjut ke dalam multiple centrality measures yang mencakup
ukuran-ukuran mengenai Freeman Degree Centrality Measures yang mencakup
OutDegree, InDegree, NrmOutDeg, dan NrmInDeg, dan Multiple Centrality Measures
mencakup ukuranukuran Degree, BonPwr, 2Step, ARD, Eigenve, dan Between.
Analisis dan teori jaringan komunikasi sedang mengalami perkembangan pesat dan
perkembangan ini perlu ditanggapi secara positif.
Daftar Kepustakaan
Coleman, James S., Elihu Katz, and Herbert Menzel. 1966. Medical Innovation: A Diffusion Study. Indianapolis: Bobbs-Merrill.
20
Burt, Ronald S. 1987. “Social Contagion and Innovation: Cohesion Versus Structural Equivalence.” American Journal of Sociology 92:1287-1335.
Katz, Elihu, and Paul F. Lazarsfeld. 1955. Personal Influence: The Part Played by People in the Flow of Mass Communication. Glencoe, IL: Free Press.
Lazarsfeld, Paul F., Bernard Berelson and Hazel Gaudet. 1944. The People’s Choice. NY: Columbia University Press.
Monge, Peter R. and Noshir S. Contractor. 2003. Theories of Communication Networks. NY: Oxford University Press.
Sandell, Rickard and Charlotta Stern. 1998. “Group Size and the Logic of Collective Action: A Network Analysis of a Swedish Temperance Movement 1896-1937.” Rationality and Society 10:327-345.
Weimann, Gabriel. 1982. “On the Importance of Marginality: One More Step into the Two-Step Flow of Communication.” American Sociological Review 47:764-773.
Weimann, Gabriel. 1983. “The Strength of Weak Conversational Ties in the Flow of Information and Influence.” Social Networks 5:245-267.
21