7
1). DNA bertempat di inti terlalu besar untuk bergerak melalui membran nuklir sehingga harus disalin oleh yang lebih kecil, yaitu RNA beruntai tunggal. Pada saat transkripsi RNA beruntai tunggal bergerak keluar dari inti untuk menuju ke retikulum endoplasma kasar untuk mengarahkan perakitan protein. Selanjutnya mRNA bergerak ke ribosom dan “dibaca” oleh tRNA, yang menganalisis kodon dan membawa asam amino yang sesuai untuk dirakit menjadi rantai polipeptida. Setelah protein dibuat, maka protein akan dikemas dan diangkut ke tujuan akhir mereka, dalam hal ini melibatkan tiga organel yaitu sebagai berikut. - Vesikel mengangkut protein dari ribosom ke aparatus Golgi, alias kompleks Golgi, di mana mereka dikemas ke dalam vesikel baru. - Vesikel bermigrasi ke membran dan melepaskan protein mereka ke luar sel. - Lisosom mencerna dan mendaur ulang bahan limbah untuk digunakan kembali oleh sel. 2). S. Singer dan E.Nicolson (1972) menyampaikan teori tentang membrane sel yang berstruktur lipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak dan protein , membran sel mengandung kira- kira 50% lipid dan 50% protein. Lipid yang menyusun membran sel itu berupa fosfolipid dan kolesterol. Struktur Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran panjang. Struktur

JAWABAN BIOSEL.docx

Embed Size (px)

Citation preview

1). DNA bertempat di inti terlalu besar untuk bergerak melalui membran nuklir sehingga harus disalin oleh yang lebih kecil, yaitu RNA beruntai tunggal. Pada saat transkripsi RNA beruntai tunggal bergerak keluar dari inti untuk menuju ke retikulum endoplasma kasar untuk mengarahkan perakitan protein. Selanjutnya mRNA bergerak ke ribosom dan dibaca oleh tRNA, yang menganalisis kodon dan membawa asam amino yang sesuai untuk dirakit menjadi rantai polipeptida. Setelah protein dibuat, maka protein akan dikemas dan diangkut ke tujuan akhir mereka, dalam hal ini melibatkan tiga organel yaitu sebagai berikut. Vesikel mengangkut protein dari ribosom ke aparatus Golgi, alias kompleks Golgi, di mana mereka dikemas ke dalam vesikel baru. Vesikel bermigrasi ke membran dan melepaskan protein mereka ke luar sel. Lisosom mencerna dan mendaur ulang bahan limbah untuk digunakan kembali oleh sel.

2). S. SingerdanE.Nicolson(1972) menyampaikan teori tentang membrane sel yang berstrukturlipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak dan protein , membran sel mengandung kira-kira 50% lipid dan 50% protein.Lipid yang menyusun membran sel itu berupa fosfolipid dan kolesterol. Struktur Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran panjang. Struktur yang disampaikan Singer dan Nicholson ini kemudian dikenal dengan Teori membran mosaik cair.

GAMBAR

Gambar 2.1 Model Membran Mosaik Cair Singer dan NicholsonDijelaskan bahwa membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid. Matriks membrane yang terdiri atas dua lapisan lipida dan protein globular itu tidak berkesinambungan dan saling menyesuaikan menurut susunan yang teratur atau tidak teratur.Gugusan polarnya terletak pada permukaan membrane yang kontak dengan cairan intra atau ekstraseluler, sedangkan gugusan nonpolarnya menghadap ke arah dalam.Pori-pori yang tampak pada sumbu utama protein globuler tebalnya 85.Model mosaik cair konsisten tentang aksistensi dari chanel ion khusus dan reseptor-reseptor di dalam dan di sepanjang membrane-membran permukaan.Dalam gambar yang disampaikan Nicholson dan Singer protein dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.1. Protein Ekstrinsik (Perifer)2. Protein Intrinsik (Integral )Protein ekstrinsik bergabung dengan permukaan luar membrane. Protein Intrinsik (Integral) Protein ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik bergabung dengan membran dalam.Penyusun membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul protein yang bersifat hidrofilik sehingga disebut denganglikoprotein.Adapun karbohidrat yang berikatan dengan lipid yang bersifat hirofilik disebut denganglikopolid.Sifat dari membran sel ini adalah semi permiabel artinya adalah dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya melalui struktur protein yang hidrofilik dan Selektif permeable yang hanya bisa dilalui zat tertentu saja yang terlarutkan dalam fosfolipid yang hidrofobik.

3). Dinding sel gram negatif pada tumbuhan tingkat tinggi:-Memiliki lapisan peptidoglikan tebal berupa asam teikoat- dinding sel yang lebih kompleks- Memiliki Lipopolisakarida (LPS). - mengandung protein Porin.GAMBAR

Dinding sekunder pada tumbuhan tingkat tinggi:- mengandungberbagai senyawa tambahan yang memodifikasi sifat mekanik dan permeabilitas. -Polimer utama yang membentuk kayu, meliputi selulosa, hemiselulosa, lignin, dan pektin.-mikrofibrilnya sejajar, tetapi arahnya berbeda pada setiap lapisan.

GAMBAR

4). Sel merupakan unit terkecil yang mampu melaksanakan aktivitas kehidupan (solomon). Sel juga memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawi yang berfungsi untuk menyimpan menterjemahkan informasi, mensintesis protein, serta menggunakan sumber energi untuk melakukan kegiatan (yoni, 2004:5) Selain berukuran kecil, sel memiliki kerumitan tersendiri dalam organisasinya, sehingga menyulitkan para peneliti untuk mempelajarinya. Menurut Subowo (1995), ada lima metode dalam mempelajari sel, antara lain yaitu: 1. MikroskopiSaat ditemukannya mikroskop, jaringan tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi kelompok sel, hal ini dikenal dengan doktrin sel yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann pada tahun 1935. Sebuah sel sebagian besar terdiri atas air, akibatnya apabila ada sel segar diamati dimikroskop maka sel tersebut tidak akan terlihat. Oleh sebab itu agar peneliti bisa melihat struktur dari sel tersebut maka sel itu diberi warna dengan zat warna organik tertentu.Ada 2 macam mikroskop yang digunakan dalam metode mikroskopi ini, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya sebagai sumber penerangan, sedangkan mikroskop elektron menggunakan berkas elektron sebagai penerangannya sehingga bayangan yang dihasilkan lebih besar daripada mikroskop cahaya.

2. Biakan selSebuah sel mampu bertahan hidup, membelah diri, dan bahkan dapat menunjukkan ciri-ciri diferensiasi selama dalam sel biakan apabila sel tersebut mendapatkan suatu kondisi yang sesuai. Akan tetapitidak semua sel mampu menguasai teknik biakan, hal ini dikarenakan setiap sel memerlukan jenis kondisi yang berbeda-beda.

3. Fraksinasi sel dan isinyaDengan metode mikroskopi kita mampu menjelaskan dengan pasti dimana letak sususan organel-organel di dalam sel, diperlukan analisis kimia untuk mengetahui lebih dalam mengenai struktur molekul yang bersangkutan, yaitu dengan menggunakan cara pemisahan (fraksinasi). Teknik pemisahan menggunakan proses sentrifugasi. Sentrifugasi meupakan pemisahan komponen-komponen sel dengan cara diputar dengan kecepantan yang tinggi.

4. Pelacakan molekulDalam metode ini, pelacakan molekul menggunakan sinar radioaktif. Metode ini digunakan untuk mengetahui kondisi / keadaan kimia di dalam sel ketika sel yang bersangkutan masih hidup.