Upload
fauziah-nabila
View
43
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jwb
Citation preview
LAPORAN TUTORIAL
BLOK X CARDIOCEREBROVASKULAR
SKENARIO B
KELOMPOK III
Tutor : dr.
Dewi Agustina (702009029)
Utin Kamila (702011042)
Putra Pandu Sentosa (702012005)
Armaliah Tiara Puspa (702012012)
Fauziah Nabila (702012037)
Monda Darma (702012040)
Almira Dina Mariski (702012039)
Muhammad Alif Pakubuana (702012040)
Siti Zalika (702012055)
Riska Anis Az-Zahra (702012056)
Bella Monica Putri (702012068)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2012/2013
KATA PENGANTAR
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 2
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang
berjudul Laporan Sementara Tutorial 7 Blok VIII Skenario B sebagai
tugas kompetensi kelompok. Shalawat serta salam senantiasa tercurah
kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Dr.Legiran,M.Kes selaku tutor kelompok 7
3. Teman-teman seperjuangan
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal perbuatan
kepada semua orang yang telah mendukung penulis, dan semoga laporan
turotial ini bermanfaat bagi kita serta perkembangan ilmu pengetahuan.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Palembang, 30 September 2013
Kelompok 7
BAB I
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Neuromuskuloskeletal adalah blok ke delapan semester III dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario B yang
memaparkan kasus Gaston, 28 tahun datang ke RS dengan keluhan luka tidak
sembuh-sembuh selama dua minggu yang disebabkan kecelakaan motor
sehingga menyebabkan luka robek dan fraktur.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakults Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan
metode analisis pembelajran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
BAB II
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 4
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : Yanti Rosita dr, M.Kes
Moderator : Almira Dina Mariski
Sekertaris meja : Fauziah Nabila
Sekertaris papan : Almaria Tiara Puspa
Waktu : 1. Senin, 13 Januari 2014
2. Rabu, 15 Januari 2013
Pukul. 08.00 10.30 WIB.
Rule : : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan
pendapat/ aktif
3. Mengacungkan tangan saat akan mengutarakan
pendapat,
4. Izin terlebih dahulu saat akan keluar ruangan,
5. Tidak boleh membawa makanan dan minuman
pada saat proses tutorial berlangsung
6. Dilarang memotong pembicaraan ketika ada
yang sedang memberikan pendapat
7. Dilarang berbisik-bisik dengan teman
2.2 Skenario B Blok X
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 5
Duta, anak laki-laki, usia 5 tahun datang ke puskesmas karena sering batuk
pilek. Sejak kecil, Duta sudah mengalami batuk pilek, namun menjadi lebih
sering dari pada biasanya sejak 1 tahun terakhir. Perawakan tubuh Duta lebih
kecil dari teman seusianya, padahal nafsu makan seperti biasa. Duta tampak
cepat lelah bila sedang bermain. Duta lahir dengan berat badan 3 kg, cukup
bulan, lahir langsung menangis. Pertumbuhannya normal hanya sampai usia 3
tahun, dan menjadi lebih lambat setelahnya. Perkembang Duta normal.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : baik
Keadaan vital : nadi : 100 x/menit, reguler, isi cukup, pernapasan 22x/menit,
suhu ; 36,8 C BB : 15 kg, TB ; 95 cm
Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher : pembesaran KGB (-) , JVP 5+0 cm H2O
Thoraks : simetris, retraksi intercostal -/-
Pulmo : vesikuler normal, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor : BJ wided fixed split, murmur ejeksi sistolik grade 3/6 di ICS 2-3 linea
parasternalis sinistra, murmur mid diastolik grade 3/6 di ICS 4-5 linea
parasternalis sinistra.
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : edema -/-, sianosis -/-, jari tubuh -/-
Pemeriksaan Penunjang : Foto rongent thoraks : kesan kardiomegali dengan
peningkatan corakan vaskular paru, pulmonal prominen, EKG : kesan
hipertrofi ventrikel kanan , IRBB.
2.3 Seven Jumps Step
2.3.1 Klarifikasi Istilah
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 6
1. Batuk
2. Pilek
3. Pertumbuhan
4. Perkembangan
5. Murmur
6. Perawakan
7. Sklera
8. Retraksi
9. Vesikuler
10. Wided fixed split
11. Wheezing
12. IRRB
: Ekfulsi udara dari dalam paru yang tiba-tiba
sambil mengeluarkan suara yang berisik
: Penyakit infeksi saluran pernapasan atas
yang peling sering terjadi.
: Proses kenaikan volume yang berfisat
ireversibel (tidak dapat balik) yang terjadi
karena adanya pertambahan sel
: Proses perubahan yang berlangsung secara
teratur dan terus menerus baik perubahn
bertambah jumlah / ukuran maupun
perubahan karena tu
: Bunyi auskultasi terutama bunyi periodik
berdurasi singkat berasal dari jantung/ pembuluh darah.
: Bentuk tubuh, sikap badan
: Lapisan luar bola mata yang putih dan keras
yang menutupi sekitar 5/6 perm bagi
belakangnya ke anterior
: Tindakan menarik kembali / keadaan tertarik
kembali : Bunyi nafas normal pada paru selama
ventilasi, memiliki frekuensi yang rendah. : Bunyi jantung yang lebar yang tidak di
pengaruhi oleh respirasi : Jenis bunyi kontiyu seperti bersiul : Pembesaran jantung yang abnormal.
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 7
2.3.2 Identifikasi Masalah
1. Duta, anak laki-laki, usia 5 tahun datang ke puskesmas karena sering batuk
pilek. Sejak kecil, Duta sudah mengalami batuk pilek, namun menjadi lebih
sering dari pada biasanya sejak 1 tahun terakhir
2. Perawakan tubuh Duta lebih kecil dari teman seusianya, padahal nafsu makan
seperti biasa. Duta tampak cepat lelah bila sedang bermain.
3. Pertumbuhannya normal hanya sampai usia 3 tahun, dan menjadi lebih lambat
setelahnya. Perkembang Duta normal.
4. Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : baik
Keadaan vital : nadi : 100 x/menit, reguler, isi cukup, pernapasan 22x/menit,
suhu ; 36,8 C BB : 15 kg, TB ; 95 cm
Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher : pembesaran KGB (-) , JVP 5+0 cm H2O
Thoraks : simetris, retraksi intercostal -/-
Pulmo : vesikuler normal, ronkhi -/-, wheezing -/-
13. Kardiomegali
14. Hipertropi
kelainan sistem konduksi jantung sebelah kanan.
: Pembesaran / pertumbuhan berlebihan dari
organ / bagian akibat penaikan ukuran se, pembentuknya
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 8
Cor : BJ wided fixed split, murmur ejeksi sistolik grade 3/6 di ICS 2-3 linea
parasternalis sinistra, murmur mid diastolik grade 3/6 di ICS 4-5 linea
parasternalis sinistra.
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : edema -/-, sianosis -/-, jari tubuh -/-
5. Pemeriksaan Penunjang : Foto rongent thoraks : kesan kardiomegali dengan
peningkatan corakan vaskular paru, pulmonal prominen, EKG : kesan
hipertrofi ventrikel kanan , IRBB.
2.3.3 Analisis Masalah 1. Duta, anak laki-laki, usia 5 tahun datang ke puskesmas karena sering
batuk pilek. Sejak kecil, Duta sudah mengalami batuk pilek, namun
menjadi lebih sering dari pada biasanya sejak 1 tahun terakhir
a) Sistem/oragan apa saja yang terganggu pada kasus ini ? kak dewi,
kak utin, pandu
Jawab :
System pernapasan
b) Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem yang terlibat ? kak
dewi,kak utin, pandu
Jawab : hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus,
alveolus, paru
Saluran pernapasan dari hidug sampai bronkus dilapisi oleh
mukosa bersilia. Sehingga dapat disaring, dilembabkan dan
dihangatkan.
System respirasi di bagi atas 2 bagian :
1. system konduksi : hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus terminalis.
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 9
Bagian ini relative kaku dan terbuka.
Penghubunga antara lingkungan luar dan paru
Fungsi bagian konduksi adlaah : sebagai mengalirkan udara dan
penyaring, menghangatkan dan melembabkan sebelum samapi ke
system respirasi
System respirasi
Alveolus dan bronkiolus respiratorius
Tempat pertukaran antara udara luar dan dalam.
Fisiologi
Ventilasi :
Proses masuk keluarnya udara atmosfer dan alveoli (berlangsung
disistem pernapasan)
Respirasi eksternal
Rangkaian kejadian yang terlibat dalam pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara lingkungan ekstrenal dan tubuh (system
pernapasan)
Transport gas
Pengangkutan oksigen dan CO2 di dlaam darah dan jaringan tubuh
terjadi di sirkulasi
Respirasi internal
Pertukaran gas pada metabolism energy yang terjadi di dalam sel.
(dijaringan).
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 10
c) Bagaimana hubungan usia dengan batuk pilek ?nabila tiara,almira
ISPA adalah saluiran pernapasan akut, 3 unsur yang mengikuti
yaitu infeksi, saluran pernapasan dan akut.
Infeksi : masuknya kuman atau mikroorganisme kedalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala
penyakit
Saluran eprnapasan : oragan dari hidung alveoli
Pada usia kecil, sangat rentan untuk terjadinya ISPA. Dikarenakan
system imunnya yang masih rendah.
d) Apa saja yang dapat menyebabkan batuk pilek pada anak usia 5
tahun ? monda,alif,eka
Daya tahan tubuh yang rendah (system imunitas) dan ukuran jalan
nafas yang kecil pada anak-anak yang lebih muda.
e) Bagaimana mekanisme dari batuk dan pilek ? riska bella tiara
Masuknya kuman atau virus ke tubuh lewat system pernapasan ->
terjadi rx antigen antibody di bagian saluran pernapasan atas (rx
radang)-> mucus secret banyak dihasilkan -> terangsanya vili2
saluran pernapasan -> batuk.
f) Mengapa batuk pilek menjadi lebih sering dari biasanya sejak 1
tahun terakhir ? nabila almira monda
Batuk berulang,
Jadi bila terjadi gangguan hemodinamik (seperti pada ASD) maka
akan menyebabkan ISPA berualang.
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 11
Perubahan dalam sirkulasi paru perubahan system pernapasan dan penurunan kekebalan seluler setempat memudahkan seseorang terkena ispa
Pencemaran udara , thdp saluran pernapasan -> silia kaku dan terhambat bahkan berhenti tidak memebrsihkan saluran pernapasan akibat iritas -> pengeluaran lender (penyempitan dan pengrusakan sel pembunuh bakteri) -> kesulitan bernapas -> benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dpat dikeluarkan dari pernapasan -> memudahkan terjadinya ISPA.
2. Perawakan tubuh Duta lebih kecil dari teman seusianya, padahal nafsu
makan seperti biasa. Duta tampak cepat lelah bila sedang bermain.
a) Bagaimana perawakan tubuh yang normal pada anak usia 5 tahun
?alif eka riska
Jawab :
Usia 1-6 tahun : usia *2 + 8 : 18
Usia *6 + 77 : 107
b) Mengapa perawakan tubuh duta lebih kecil dari teman seusianya
padahal nafsu makan seperti biasa ?bela ka dewi kak utin
Jawab :
ASD -> kebutuhan energy meningkat -> kerja jantung meningkat -
> metabolism meningkat -> pertumbuhan terganggu, cepat lelah
Jadi disini terjadi karena ketidak cukupan antara asupan yang
dibuthkan dengan jumlah yang di dapat.
Walaupun dalam kasus dikatakan nafsu makan seperti biasa.
Karena a
c) Apa hubungan perawakan tubuh lebih kecil dengan batuk pilek
dan mudah lelah ? pandu tiara nabila
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 12
d) Apa saja penyebab perawakan tubuh kecil ? mira monda alif
e) Apa saja kemungkinan yang menyebabkan duta cepat lelah saat
bermain ? eka riska bella
Penyakit jantung bawaan
DM
Penyakit tiroid
3. Pertumbuhannya normal hanya sampai usia 3 tahun, dan menjadi lebih
lambat setelahnya. Perkembang Duta normal.
a) Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak dari usia 0 bulan
5 tahun ? kak dewi kak utin pandu
b) Mengapa pertumbahan duta hanya sampai 3 tahun dan menjadi
lambat setelahnya ? tiara nabila mira
c) Apa saja faktor yang menyebabkan gangguan pertumbuhan ?
monda alif eka
Kurang gizi
Penyakit kronis
Kelainan hormonal
d) Apa makna pertumbuhan duta normal 3 tahun namun
perkembangan tetap normal ? riska bela kak dewi
4. Pemeriksaan fisik
a) Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan
fisik ?kak utin pandu tiara
Usia 1-6 tahun : usia *2 + 8 : 18
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 13
Usia *6 + 77 : 107
Kurang <
Cor:
Pada DSA, umumnya besar jantung normal, atau hanya sedikit
membesar dengan pulsasi ventrikel kanan yang teraba pada garis
sternum kiri,
Wided split : Komponen aorta dan pulmonal bunyi jantung II,
dapat terbelah lebar(wide split), yang disebabkan oleh beban
volume di ventrikel kanan, waktu ejeksi ventrikel kanan lama.
Split itu tidak berubah baik pada saat ekspirasi atau inspirasi.
(fixed split)
Pada keadaan normal, durasi ejeksi ventrikel kanan bervariasi
sesuai siklus pernapasan.
Yaitu : peningkatan volume ventrikel kanan dan penutupan katup
pulmunonal lambat saan inspirasi.
Pada DSA, volume ventrikel kanan meningkat secara konstan dan
waktu ejeksi memanjang sepanjang siklus pernapasan.
intensitas murmur : 1/6 sedikit terdengar 2/6 mudah didengar namun lembut 3/6 mudah didengar namun keras (nyaring) Murmurs derajat 4, 5 dan 6 mempunyai getaran yang berhubungan yang dirasakan ketika dinding dada diraba: 4/6 murmur yang nyaring 5/6 murmur yang nyaring yang daat didengar dengan hanya bagian dari stethoscope menyentuh dada 6/6 murmur yang nyaring yang dapat didengar dengan stethoscope diatas dada (tidak
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 14
menyentuh) murmur ejeksi sistolik grade 3/6 di ICS 2-3 linea parasternalis
sinistra,
murmur ejeksi sitolik : Peningkatan volume darah yang melintasi
katup pulmonal membuat murmur sistolik pada batas sternum kiri
atas. (saat jantung sedang memompa)
Pada ASD bising sistolik terjadi karena adanya stenosis relative
katup pulmonal
Dengan terjadinya penambahan volume di ventrikel kanan dan
arteri pulmonalis maka akan terjadi peningkatan tahanan di katup
pulmonal. Peningkatan tekanan ini akan terjadi bising sistolik.
katup pulmonal : terletak di antara ventrikel kana dan truncus
pulmonalis (katup seminularis)
batas ICS 2-3 parasternalis sinistra : dibentuk oleh pangkal
pembuluh-pembuluh darah besar dan terbentang dari perbatasan
kartilagocostalis II kiri (termasuklah arteri pulmonalis kiri)
jadi volume meningkat -> melewati katup pulmonal (murmur
sistolik)
terdengar di ICS 2-3 karena katup pulmonalis terletak di antara
ventrikel kanan dan arteri pulmonal . katup ini berada diantaranya
dan arteri pulmonalis berada disekitar ICS 2-3.
murmur mid diastolic grade 3/6 di ICS 4-5 linea parastrenalis
sinistra.
Murmur mid diastolic dpaat terdengar karena peningkatan aliran
draah yang melewati katup tricuspid.
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 15
Pada pirau dari kiri ke kanan besar dapat terdengar bising mid-diastolik pada tepi kiri sternum bagian bawah
Katup tricuspid : katup A-V yang terletak di antara atrium kanan
dan ventrikel kanan
Apabila pada katup triskupidalis terjadi perbedaan tekanan akan
terjadi stenosis katup trikuspidalis relative dan terdapat bising
diastolic
ICS 4/5 adalah
Letak katup trikuspid letaknya setinggi ICS IV parasternal kiri,
Letak katup trikuspid letaknya setinggi ICS IV parasternal kiri, katup bikuspid/ mitral letaknya setinggi ICS V medioklavikularis kiri, katup aorta letaknya setinggi ICS II parasternal kanan dan katup pulmonal letaknya ICS II parasternal kiri.
b) Apa saja indeks-indeks yang bisa digunakan untuk mengukur
pertumbuhan anak-anak ? nabila almira monda
c) Bagaimana antomi dan fisiologi jantung ? alif eka riska
Anatomi jantung :
Jantung terdiri atas 4 ruang :
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 16
d) Bagaimana fisiologi bunyi jantung ? bella kak dewi kak utin
e) Bagaimana fisiologi katup jantung ? pandu tiara nabila
Katup aorta dan katup pulmonalis (lebih tebal)
Cara kerjanya cukup beda dengan katup A-V
1. tekanan yang tinggi dalam arteri pada akhir sistolik akan
menyebabkan katup seminularis mengatup dengan keras sehingga
timbul keadaan tertutup, berlawanan dengan penutupan A-V yang
lebih lembut
2. karena pembukaan yang lebih kecil, kecepatan ejeksi darah
melewati katup aorta dan pulmonalis jauh lebih besar dari pada
ejeksi yang melewati katup A-V yang jauh lebih lebar.
Juga karena penutupan dan ejeksi yang berlangsung cepat, tepi
aorta dan pulmonalis cendrung mendapatkan abrasu mekanis yang
lebih besar dibandigkan katup A-V
Akhirnya katup A-V juga disokong oleh korda tendinae,
sedangkan katup seminularis tidak memilikinnya.
Katup A-V (lebih tipis)
Mencegah aliran balik dari ventrikel menuju atrium selama fase
sistolik.katup menutup sewaktu gradien tekanan balik mendorong
darah kembali ke belakang. Dan katup ini membuka bila gradien
tekanan kea rah depan mendorong ke depan.
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 17
Ada musukus papilaris yang melekat pada daun2 A-V melalui
korda tendine. Berkontraksi bila dinding ventrikel kontraksi, tapi
tidak membantu menutup katup.
Selama kontraksi ventrikel, muskulus papilaris menarik daun2
katup ke dalam menuju kea rah ventrikel mencegah agar tidak
menonjol jauh terlalu kebelakang. Ke araah atrium. Bila ini gagal
maka tembus jauh ke atrium -> kebocoran yang hebat -> payah
jantung (parah dan emmatikan)
f) Bagaimana fisiologi hemodinamika jantung (berhubungan dengan
jantung membesar ? mira monda alif
Gangguan hemodinamik yang terjadi pada DSA disebabkan oleh
pirau kiri ke kanan akibat adanya defek (lubang) pada dinding
atrium jantung. Akibatnya, darah dari atrium kiri yang seharusnya
masuk ke ventrikel kiri, akan masuk ke atrium kanan dan akhirnya
ke ventrikel kanan. Jika lubangnya cukup besar, dapat
meningkatkan beban volume di jantung kanan, di samping juga
meningkatkan beban volume di jantung kiri.33
Hemodinamik jantung
Jantung sebagai pemompa , berfungsi memompakan darah
keseluruh tubuh. Untuk memenuhi tubuh akan kebutuhan
metabolism.
Sebagai pompa, kerja jantung di pengaruhi
Preload, beban diastolic
Derajat peregangan serabut miokardium segera sebelum kontraksi.
Peregangan serabut miokardium bergantung pada aliran darah
yang meregangkan ventrikel pada akhir-diastolik. Aliran balik
darah vena ke jantung menentukan volume akhir diastolic
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 18
ventrikel. Peningkatan aliran balik vena meningkatkan volume
akhir-diastolik ventrikel, yang kemudian memperkuat peregangan
serabut miokardium.
Aliran balik vena ke jantung meningkat volume akhir diastolic ventrikel meningkat peregangan ventrikel pada akhir diastolic.
Afterload, beban sistolik. Beban akhir
Tegangan serabut miokardium yang harus terbentuk untuk
kontraksi dan pemompaan darah.
Bila tekanan intraventrikel maupun ukuran ventrikel meningkat peningkatan tekanan diding ventrikel
Tegangan dinding menurun bila ketebalan dinding ventrikel
meningkat.
Kontraktilitas jantung
Merupakan perubahan kekuatan kontraksi yang terbentuk yang
terjdi tanpa tergantung tanpa perubahan panjang serabut
miokardium.
Merupakan hasil intensifikasi hubungan jembatan penghubung
pada sarkomer. Kekuatan kontraksi ini berhubngan dengan
konsentrasi CA ++ di intrasel.
Kontraksi miokardium = kalsium intrasel.
Peningkatan denyut jantung -> kalsium tertimbun dalam sel jantung -> meningkatkan kekuatan kontraksi
Stimulasi lewat ss simpatis -> pengikatan norepi thdp B1 -> membebaskan kalsium intrasel -> kekuatan kontraksi ditingkatkan
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 19
Peningkatan kontraksi tanpa memandang penyebabnya,
meningkatkan volume sekuncup dan memperkuat curah jantung.
Mekanismenya
Peningkatan beban akhir -> darah sedikit dikeluarkan dari jantung
saat sistolik -> volume darah yang tetap berada di jantung saat
sistolik berperan dalam beban awal kontraksi jantung berikutnya. -
> peningkatan beban awal -> meregangkan serabut miokardium ->
kontraksi jadi lebih kuat. Denyut berikutnya.
g) Bagaimana embriologi dari jantung ? eka riska bella
Berkembang pada pertengahan minggu ke-3, yaitu pada hari ke 18 atau 19 setelah fertilisasi, dimana pada saat itu
embrio tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan atau nutrisi
dan oksigen melalui difusi saja. Berkembang dari
splanchnic mesoderm, paraxial dan lateral mesoderm, dan
sel2 neural crest.
Jaringan dari dinring atas primordial atrium turun menuju ke penyatuan endoardial cushion -> membentuk septum
primum -> membagi atrium ajdi kanan dan kiri secara tidak
sempurna -> terbentuk foramen primum -> sel2 pada
bagian atas sel primum mengalami apoptosis -> terbentuk
foramen sscundum -> jaringan lain dari dinding atas
primordial atrium turun kembali -> membentuk septum
scundum yang terletak di samping kanan septum primum -
> terbentuk foramen ovale-> foramen ovale tertutup setelah
kelahiran.
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 20
h) Bagaimana cara pemeriksaan fisik jantung ? ka dewi kak utin
pandu
i) Bagaimana fisologi dari sistem konduksi jantung ? tiara nabila
mira
5. Pemeriksaan Penunjang :
a) bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksan
penunjang ? monda alif eka
Foto rongent thoraks : kesan kardiomegali dengan peningkatan
corakan vaskular paru, pulmonal prominen,
EKG : kesan hipertrofi ventrikel kanan : Rekaman elektrokardiografi menunjukkan hipertrofi ventrikel kanan dan hipertrofi atrium kanan karena beban tekanan berlebih sedangkan ventrikel kiri dan atrium kiri berada dalam batas-batas normal, kecuali apabila terdapat kelainan jantung lainnya.
IRBB. menunjukkan adanya beban volume pada ventrikel kanan.
Kelebihan volume darah pada jantung kanan -> pembesaran atrium
dan ventrikel kanan serta dilatasi arteri pulmonalis. -> ditemukan
pada toraks, kardiomegali, EKG , dilatasi atrium kanan dan
hipertrovi ventrikel kanan.
b) bagaimana teknik pemeriksaan EKG ? riska bella kak dewi
c) bagaimana cara membaca dari hasil EKG ? kak utin pandu tiara
d) bagaimna gambaran dari hasil EKG yang normal ? nabila almira
monda
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 21
6. bagaimana cara diagnosis jantung ? alif eka riska
7. DD ? bela kak dewi kak utin
ADP :
DAP merupakan PJB non-sianotik yang relatif sering ditemukan.
Secara embriologis selama dalam kehidupan intrauterin semua janin
memiliki pembuluh darah ini, namun pada bayi normal pembuluh
darah ini akan menutup secara spontan umumnya dalam waktu 24 jam
sampai 7 hari setelah lahir
Penutupan duktus arteriosus terjadi dalam dua fase, yaitu fase pertama,
terjadi konstriksi otot pada duktus tersebut beberapa jam setelah lahir
dikarenakan menurunnya kadar prostaglandin dan meningkatnya kadar
oksigen dalam darah sesaat setelah lahir.12 Fase kedua, dilanjutkan
dengan involusi tunika intima dan pelipatan tunika media duktus yang
terjadi beberapa hari atau minggu setelah lahir sehingga terjadi
penutupan anatomi duktus.12,13 Duktus arteriosus persisten (DAP)
masih mungkin normal pada bayi baru lahir karena biasanya duktus
arteriosus akan menutup secara spontan pada hari keempat.13
DSV kecil umumnya menimbulkan gejala yang ringan, atau tanpa gejala (asimtomatik). Umumnya pasien dirujuk karena ditemukannya bising jantung (murmur) secara kebetulan. Anak tampak sehat. Pada auskultasi S1 dan S2 normal, teraba thrill, bising pansistolik derajat IV/6 dengan punktum maksimum di interkostal 3-4 pada garis parasternal kiri
DSV sedang dapat menimbulkan gejala yang ringan berupa takipnea dan takikardia ringan. Bayi sering mengalami kesulitan minum dan makan, dan sering mengalami ISPA. Pada pemeriksaan fisis ditemukan takipnea, retraksi interkostal atau suprasternal. Pertambahan berat badan sangat lambat. Ditemukan thrill. S1 dan S2 normal, ditemukan bising pansistolik intensitas keras di interkostal 3-4 parasternalis kiri. Bising mid-diastolik sering ditemukan di apeks
DSV besar, gejala timbul setelah 3-4 minggu. Terlihat gejala dan tanda gagal jantung kiri. Bayi mengalami takikardia, takipnea, hepatomegali. Pasien tampak sesak, tidak biru, gagal tumbuh, banyak
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 22
keringat dan sering mengalami ISPA berulang. Bising pansistolik akan terdengar bernada rendah dan tidak terlokalisasi
ASD VAD ADP gejala terl;ihat 2-5 bln
BB < + (lambat bertambahn)
Norml
Ispa berulang + + + Hipertrovi ventrikel kiri
+ (kecil) kedua ventrikel (besra)
Kardiomegali + (ventr kanan, atr kana)
+
Pembesaran atrium kiri
+
Peningkatan vascular paru
+
Mudah lelah + Pertumbuhan etrganggu
+
WS + RBBB + Murmur + + S2 + normal
8. Data pertambahan (pemeriksaan penunjang) ? putra tiara nabila
Wided split (gejala khas)
Foto toraks :
Dapat membantu mendiagnosis defek septum atrium : menunjukkan
atrium kanan yang menonjol, dan dengan konus pulmonalis yang
menonjol.
Dan terlihat jantung yang sedikit membesar dan vaskularisasi paru
yang bertambah sesuai dengan besarnya pirau.
Elektrokardiogram
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 23
Menunjukkan pola RBB, yang menunjukkan adanya beban volume
pada ventrikel kanan.
Adanya hipertrovi ventrikel kanan cukup sering ditemukan.
Elektrokardiografi trans torakal (ETT) dan Doppler berawarna dapat
ditentukan lokasi defek septum, arah pirau, ukuran atrium dan
ventrikel kanan, keterlibatan katup mitral misalnya prolaps yang
sering terjadi pada DSA.
Pada elektrokardioraf didapatkan kesan berupa ASD dengan left ->
right shunt pulmonal regugirtasi.
Kateterisasi jantung.
Dilakukan apabila terdapat keraguan akan adanya penyakit penyerta
atau hipertensi pulmonal.
9. WD ? mira monda alif
ASD
10. Epidemiologi ?eka riska bella
11. Etiologi ? kak dewi kak utin pandu
12. Patofisiologi ? tiara nabila mira
13. Manifestasi ? monda alif eka
14. Penatalaksanaan ? riska bella kak dewi
15. Komplikasi ? kak utin pandu tiara
Pembesaran jantung kanan dan penurunan komplians ventrikel kanan,
artimia.
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 24
Hipertensi pulmonal
Merupakan penyakit vascular paru yang mengakibatkan peningkatan
resistensi dan tahanan vascular paru.
Pirau dari kiri-kanan -> meningkatnya aliran darah pulmonal.
(hipertensi pulmonal sekunder)
Peningkatan aliran darah dalam sirkulasi, resistensi vascular, atau
k2nya -> hipertensi pulmonal -> vasokontriksi arteriol paru ->
peningkatan tahanan vascular paru.
Hipertensi yang disebabkan oleh peningkatan tahanan vascular paru
disebut sindrom eissenmanger.
Pada sindrom ini penutupan SDA tidak dapat di lakukan karena
merupakan kontraindikasi.
Pada DSA, akibat dinding ventrikel yang tipis dan dapat menampung
darah lebih banyak, maka hipertensi pulmonal yang terjadi bersifat
kronik. Mengakibatkan dilatasi dan hipertrofi ventrikel secara
perlahan-lahan . menyebabkan penurunan curah jantung melalui :
1. volume dan tekanan berlebih pada ventrikel kanan karena gangguan
perfusi koroner dan penurunan fungsi ventrikel kiri akibat desakkan ke
kiri septum interventricular yang disebabkan peningkatan volume
atrium kanan
2. peningkatan tahanan vascular mendadak menyebabkan penurunan
aliran balik pulmonal ke atrium kanan.
16. Prognosis ? nabila mira monda
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 25
ASD pada masa anak baik. Masalah akan tampak pada decade ke 2
dan ke 3. Dan hipertensi pulmonal dapat terjadi pada kurun tersebut.
17. KDU ? alif eka riska
18. PI ? bela kak dewi kak utin
2.3.4 Kerangka Konsep
2.3.5 Hipotesis Duta, anak laki-laki, usia
2.3.6 Learning Issues
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 26
No Pokok
Bahasan
What I know What I dont
know
What I have to
prove
How I will
learn
1. Trauma Text Book,
journal,
(internet)
2 Fraktur Text Book, journal,
(internet)
3. Ulkus Text Book, journal,
(internet)
4. Infeksi
Text Book, journal,
(internet)
5. Luka Text Book,
journal,
(internet)
6 Inflamasi Text Book, journal, (internet)
7 Osteomylitishematogenik
Text Book, journal, (internet)
8 Text Book, journal, (internet)
Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 27
9
No 1 : nabila rani
No2 : mala monda
No3 : iza nova
No4: pandu rachmi
No5: bunga santa
No6: mala pandu
No7: iza santa
KATA PENGANTAR