107
KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SINDROM PREMENSTRUASI DI SMA WIDYAGAMA MALANG Oleh : EKA MAULID TIANA

Eka Maulid t

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rgasrg

Citation preview

Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI

TENTANG SINDROM PREMENSTRUASI

DI SMA WIDYAGAMA MALANG

Oleh :

EKA MAULID TIANA

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA - MALANG

MALANG

2006KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI

TENTANG SINDROM PREMENSTRUASI

DI SMA WIDYAGAMA MALANGDiajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Pendidikan Tinggi Diploma III Kebidanan

Oleh :

EKA MAULID TIANA

NIM. 0302.11

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA - MALANG

MALANG

2006LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Widyagama HusadaMalangPada Tanggal......................2006Mengesahkan

Akademi Kebidanan

Widyagama HusadaMalang

(Ummi Hani, S.KM)()(........./........./...........)

Penguji I

( Yuliyanik, S.KM)()(......./........../...........)

Penguji II

(Rita Yulifah, S.Kp)()(........./........./..........)

penguji III

Mengetahui

Direktur Akademi Kebidanan

Widyagama Husada-Malang

( Yuliyanik, S.KM )LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang

Malang, 2006

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

(Yuliyanik, S.KM) (Rita Yulifah, S.Kp)

Moving Though....

When youre born, youre criying and everyone around you was smiling

live your life so that when you die,

youre the one who smiling and everyone around you is criying

Never continou in a job you dont enjoy.If youre happy in what youre doing, youll like yourself.

And if you have that, along with physical health,

you will have had more success than you could possibly have imagined.

Dream what you want to dream, go where you want to go,

be what you want to be, because you have only one life and one chance

to do all the things you want to do

Kalau tak mungkin menjadi jalan raya,

maka jadilah jalan setapak

Kalau tak mungkin menjadi matahari,

Maka jadilah sebuah bintang

Bukan ukuran yang menentukan kita menang atau kalah

Tapi jadilah yang terbaik apapun peran kita

Dalam hidup,

ada kalanya kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan

Tapi bukan berarti kita harus berhenti berjalan

sementara langkah kita masih demikian panjang

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahNya, yang selalu melindungi dan menjagaku, yang tak pernah bosan mendengar doa dan keluh kesahku, semoga Engkau meridhoi setiap langkah kakiku. Amien....

Abah ibuku tercinta, ucapan terimakasihku takkan mampu membalas semua yang telah abah ibu beri untukku. Kerja keras, kesabaran doa serta limpahan kasih sayang abah dan ibu-lah yang menjadikanku seperti sekarang. Matur nuwun abah dan ibu tersayang, akan kuingat selalu nasehat-nasehat abah dan ibu. Untuk adikku Widodo, makasih banyak dah mau nganter aku kemana-mana, maaf kalau kakakmu ini tak pernah mau mengalah, (salah sendiri kenapa mau jadi anak terakhir =D).

Untuk seluruh keluargaku, pade Cholil, bude Mun, mba Ifa, mas polet, mas Kris makasih untuk doanya. Malaikat2 kecilku Zildan, fanani, Gilang, Aldin, Roy, bentar lalgi tante balik (kalian takkan bisa mencuri stoberryku lagi, he..he..)

Untuk masQ, makasih kamu dah ngasih warna baru dalam hidupku, buat msantos, msigit, mnur, mbudi,,didot, thanx u doa dan supportnya. Mherman, mpuput, eko, che, fitri, kapan kumpul2 lg, ucan aku tunggu traktiranmu, B.Enis, MEki (aditya komp.) matur nuwun sanget,mbambang (atlantict comp.) makasih atas bantuannya.

Sobat-sobatku di SMUNTI, winda, ayu dimana kalian? Eva, intan, njenk, Kapan main poker lagi?. Sobatku di Desperado, epen dan tante ijup (kangen ngrumpi ma kalian, ketemuan yo??) ikaz, apin, kadon, gemol, yaya, mbez, farid, tulang, i miss u all, hafiz (pa kabar ketua kelas TK Bunga Matahari, gambar kenshi mu masih aku simpan lho!).

Muchi (Ure my bez sister), merin, mulie makasih untuk smuanya, mbah, de sasha jangan nakal ya, mhendra, mniken dan semua yang ada di tamborin 19 maksih banyak.

Teman-temanku di kos pink, mbayu, kundro, myuni, debleng, genduk ratna dan semuanya makasih buanyak. Spesial thanx to nte candra (tanteku tercinta) aku akan merindukan nyanyian tidurmu sayang, Mba pitaku makasih buanget untuk kebaikan mba.

Temen-temanku di AKBID WIGAHUMA angkatan 2003, makasih untuk kebersamaan kita 3 tahun ini, maaf kalo aku banyak salah, nanti kalo dah sukses jangan lupain aku ya....

Untuk P.Mul maaf saya sering telat balikin buku tapi saya dah bayar denda lho pak, mas-mas office boy, pak satpam, p.Rahmad makasih atas bantuannya, dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah membantu saya selama ini.

Matur nuwun sanget.......

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sindrom Premenstruasi Di SMA Widyagama Malang sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Akademi Kebidanan widyagama Husada Malang.Dalam Karya Tulis Ilmiah ini dijabarkan bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Premenstruasi sehingga nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan konseling kesehatan reproduksi dalam mengatasi keluhan yang berhubungan dengan gejala-gejala yang timbul sebelum menstruasi di kalangan siswi SMA Widyagama Malang.Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada, Ibu Yuliyanik, S.KM, Selaku Pembimbing I dan Ibu Rita Yulifah, S.Kp, Selaku Pembimbing II yang telah memberikan petunjuk, koreksi dan saran sehingga dapat terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini.

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada yang terhormat : 1.Ibu Yuliyanik, S.KM, Selaku Direktur Akademi kebidanan Widyagama Husada Malang.2.Bapak Drs. Susanto, Selaku Kepala Sekolah SMA Widyagama Malang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian3.Ibu Ummi Hani, S.KM, Selaku Penguji I yang telah memberikan koreksi dan saran demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

4.Bapak Ibu Dosen Akbid Widyagama Husada Malang beserta staf perangkatnya yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan pendidikan di Akademi kebidanan Widyagama Husada Malang5.Kedua Orang Tua saya tercinta yang dengan tulus ikhlas memberikan dorongan baik berupa materiil maupun spirituil, sehingga penulis dapat melaksanakan pendidikan di Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang dan terselesaikannya Proposal Karya Tulis Ilmiah ini6.Rekan-rekan mahasiswa Akademi kebidanan Widyagama Husada Malang dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan Semoga Karta Tulis Ilmiah ini berguna baik bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkan.

Malang, Oktober 2006

Penulis

ABSTRACT

Tiana, Eka Maulid. 2006. Teenagers knowledge level for Premenstual Syndrome in Senior High School of Widyagama Malang. Scientific Research. Midwifery Academic of Widyagama Husada-Malang

Advisor : (1) Yuliyanik, S.KM (2) Rita Yulifah. S.Kp

Premenstual Syndrome is the existency of woman that is temporally having emotional physical change during previous menstruation. The teenagers have this syndrome is 70%-90%. Someone realizes that it is not effect to them, but most of them know that it is one acute effected. From first study, it is done by some of teenagers among to Senior High School of Widyagama Malang. It is about 80% of them that experienced to Prementual Syndrome, but 75% of them, they are not understanding about Prementual Syndrome yet.

The method of this research is descriptive, purposing to get the describe of teenagers knowledge of Prementual Syndrome in Senior High School of Widyagama Malang. The amount of the analysis 336 students of 67 students. The way of sampling technique is used by proporsional sistematic random sampling.

Based on descriptive analyzed that is presented by the level of teenagers knowledge of Prementual Syndrome that is one them is excelent (71%). Nevertheless, the point of half of understanding is good (59%). Normally, the level of teenagers knowledge in Senior High School of Widyagama Malang about it is good (64,2%) by average of reaching 67,8%, but it has lack of understanding (22,4%) it is pointed to 50,00% and it is not good (6%) by reached point 33,33%.

The conclusion of this research is the knowledge of the teenagers about Prementual Syndrome in Senior High School of Widyagama Malang are good. It is caused by the knowledge of someone is affected by some factors. They are ages, intelegencies, and social-cultural. Beside that, a knowledge is also able to adopt through the varieties of way that is presented by experiences and suggestions. The suggestion is reproduction healthy that is especially of Prementual Syndrome may be more attained, it throughs to non-formal education it is like inspection or formal education in school.

Bibliographies : 27 references (in 1995 up to 2006)

Key words

: a knowledge level, Prementual SyndromeABSTRAKTiana, Eka Maulid. 2006. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sindrom Premenstruasi Di SMA Widyagama Malang. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Widyagama Husada-Malang.

Pembimbing : (1) Yuliyanik, S.KM (2) Rita Yulifah S.Kp

Sindrom Premenstruasi merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita mengalami perubahan emosional dan fisik sementara waktu menjelang datangnya menstruasi. Sekitar 70-90% remaja putri mengalami sindrom ini. Ada yang menyadari gejala ini tapi tidak tergaggu karenanya, namun ada juga yang merasakannya sebagai gejala yang berat. Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada sejumlah remaja putri di SMA Widyagama Malang, 80% dari remaja tersebut mengalami Siondrom Premenstruasi, tetapi 75% dari mereka masih belum mengerti tentang Sindrom Premenstruasi.

Jenis penelitian adalah deskriftif, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan remaja putri di SMA Widyagama Malang tentang Sindrom Premenstruasi. Populasi penelitian 336 siswi dengan jumlah sampel 67 siswi dan menggunakan teknik sampling proporsional sistematik random sampling.

Berdasarkan analisa deskriftif diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Premenstruasi pada tingkat tahu sebagian besar cukup baik (71,6%). Demikian juga pada tingkat paham lebih dari separuh memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (59,7%). Secara umum tingkat pengetahuan remaja putri di SMA Widyagama Malang tentang Sindrom Premenstruasi adalah cukup baik (64,2%) dengan nilai pencapaian rata-rata 67,8%, tetapi masih ada remaja putri yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (22,4%) dengan nilai pencapaian 50,00% dan tidak baik (6%) dengan nilai pencapaian 33,33%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ternyata pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Widyagama Malang rata-rata adalah cukup baik. Hal ini dikarenakan pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya usia, intelegensia dan sosial budaya. Selain itu pengetahuan juga dapat diperoleh melalui berbagai cara antara lain melalui pengalaman dan jalan pikiran (penalaran). Saran yang dapat diberikan adalah agar pengetahuan kesehatan reproduksi khususnya tentang Sindrom Premenstruasi dapat lebih ditingkatkan, baik melalui pendidikan nonformal seperti penyuluhan maupun melalui pendidikan formal di sekolah.

Kepustakaan : 27 kepustakaan (tahun 1995-2006)

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Sindrom Premenstruasi

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL

iHALAMAN PERSETUJUAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iiiKATA PENGANTAR

ivABSTRACT

vi

ABSTRAK

viiDAFTAR ISI

viii DAFTAR TABEL

xDAFTAR GAMBAR

xiDAFTAR LAMPIRAN

xiiBAB1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

4

1.3 Tujuan Penelitian

41.4 Manfaat Penelitian

4BAB2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

6

2.2 Konsep Remaja

11

2.3 Konsep Menstruasi

14

2.4 Konsep Sindrom Premenstruasi

17BAB3METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

22

3.2 Disain Penelitian

23

3.3 Populasi, Sampel, Sampling

23

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

25

3.5 Variabel Penelitian

26

3.6 Definisi Variabel

26

3.7 Tempat Dan Waktu Penelitian

27

3.8 Teknik Pengumpulan Data

28

Halaman

3.9 Alat Ukur Yang Digunakan

28

3.10 Teknik Analisa Data

29

3.11 Etika Penelitian

33

3.12 Jadwal Kegiatan Penelitian

33BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

34

4.2 Pembahasan

41

4.3 Keterbatasan

45BAB 5PENUTUP

5.1 Kesimpulan

46

5.2 Saran

47DAFTAR PUSTAKA 49LAMPIRAN 51DAFTAR TABEL

Nomor

Judul Tabel

Halaman

1 Definisi Operasional 27

2 Distribusi Frekuensi Remaja Putri Berdasarkan Usia di

SMA Widyagama Malang 37

3 Distribusi Frekuensi Remaja Putri Berdasarka Menarch di

SMA Widyagama Malang37

4 Distribusi Frekuensi Remaja Putri Berdasarkan Pendidikan

Orang Tua di SMA Widyagama Malang38

5 Distribusi Frekuensi Remaja Putri Berdasarkan Pekerjaan

Orang Tua di Sam Widyagama Malang38

6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Widyagama

Malang Pada tingkat Tahu39

7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Widyagama

Malang Pada tingkat Paham 40

8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Widyagama Malang40DAFTAR GAMBAR

Nomor

Judul Gambar

Halaman

1 Kerangka Konsep Penelitian 22DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul Lampiran

Halaman1.Permohonan ijin pengambilan data dari kampus51

2.Permohonan ijin penelitian dari kampus

523.Bukti Melakukan Penelitian

534.Pengantar Informed Consent545.Lembar Persetujuan Menjadi responden (Informed Consent)

556.Kisi-kisi Kuesioner

567.Kuesioner

578.Kunci Jawaban Kuesioner

619.Data Uji Validitas

6210.Rekapitulasi Instrumen Setelah Dilakukan Uji validitas

6911.Master Sheet Hasil penelitian

7012.Jadwal Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah

79BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menstruasi merupakan peristiwa pengeluaran darah dari rahim yang dialami oleh seorang wanita pada waktu tertentu setiap bulannya. Ketika seorang gadis telah mencapai pubertas, banyak ovum (telur) mulai matang didalam ovarium setiap bulan, akan tetapi hanya satu yang menjadi matang penuh. Dibawah pengaruh hormon esterogen dan progesteron, selaput lendir rahim (endometrium) menjadi tebal sebagai persiapan untuk tempat berkembangnya sel telur yang telah dibuahi sel sperma. Bila ovum yang matang tersebut tidak dibuahi dalam perjalanan melalui tuba falopii ke uterus, maka ovum tersebut pecah dan mati dan tidak tertanam dalam endometrium, sebagai akibatnya selaput lendir tersebut menjadi hancur dan sel-selnya mati. Rahim (uterus) berkontraksi dan melepaskan lapisan atas endometrium kedalam serviks dan selanjutnya dikeluarkan melalui vagina sebagai cairan merah bercampur selaput tipis yang disebut menstruasi atau haid (cybermed.cbn.net.id).

Masa sebelum menstruasi biasanya diikuti dengan gejala-gejala awal yang tidak diketahui penyebabnya dan berbeda-beda pada tiap wanita. Ada sebagian wanita yang menyadari gejala tersebut tetapi tidak merasa terganggu karenanya, akan tetapi ada pula sebagian wanita yang merasakannya sebagai gejala yang sangat berat. Gejala tersebut biasanya berupa payudara kencang dan nyeri, menginginkan makanan tertentu, perubahan mood, mudah marah dan tersinggung, merasa depresi, perubahan nafsu makan, sakit kepala ringan, sulit berkonsentrasi, bermasalah dengan kulit wajah (timbulnya jerawat), mudah lelah dan sulit tidur (www.menstruasi.com) keadaaan seperti ini disebut dengan Sindrom Premenstruasi dan biasanya terjadi pada wanita yang berusia akhir dua puluhan atau awal tiga puluhan (Derek Llewellin, 2001 hal.213). Tetapi dapat juga terjadi pada sembarang waktu dalam tahun-tahun reproduksi (Rayburn, 2001 hal.286) termasuk pada masa remaja dimana seorang anak perempuan telah mendapatkan menstruasi sebagai pertanda sistem reproduksinya telah aktif.

Remaja merupakan masa transisi yaitu peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Umumnya masa ini berkisar antara umur 12-21 tahun (www.smu-net.com) . Pada masa ini terjadi banyak sekali perubahan-perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Pertumbuhan pada payudara, tumbuhnya rambut pada kemaluan dan ketiak, bagian pinggul dan paha semakin berisi diikuti melebarnya bagian tubuh disekitar panggul serta terjadinya menstruasi menandai kematangan organ reproduksi seorang remaja putri. Secara fisik pertumbuhan remaja putri sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya. Pada masa ini pengendalian emosi masih kurang dan mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat (www.smu-net.com).

Dalam sebuah artikel yang dimuat dalam www.menstruasi.com disebutkan bahwa sekitar 70-90% remaja putri mengalami Sindrom Premenstruasi, 10-20% diantaranya benar-benar terganggu sampai tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Masalah lain yang ditimbulkan oleh Sindrom Premenstruasi adalah terganggunya hubungan sosial (dengan teman) atau pribadinya terutama hubungan dengan pasangan dan keluarga (Derek Llewellin, 2001 hal 213).

Sebenarnya Sindrom Premenstruasi ini tidak perlu terjadi apabila remaja putri mengerti dan memiliki pengetahuan yang baik tentang Sindrom Premenstruasi, karena dengan pengetahuan yang baik seorang remaja putri mampu mengidentifikasi gejala-gejala yang mungkin timbul sebelum menstruasi dan melakukan penanganan yang tepat sehingga tidak sampai menimbulkan masalah seperti yang tersebut diatas.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 Maret 2006 dengan cara pemberian angket dan wawancara terhadap 25 siswi di SMA Widyagama Malang diketahui 80% (20 siswi) mengalami Sindrom Premenstruasi (dengan gejala mudah marah dan tersinggung, suasana hati sering berubah-ubah, payudara terasa kencang dan nyeri, mudah lelah dan penurunan daya konsentrasi) dan 20% (5 siswi) belum pernah mengalami Sindrom Premenstruasi. Dari 20 siswi yang mengalami Sindrom Premenstruasi didapatkan 75% (15 siswi) belum mengerti tentang Sindrom Premenstruasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tingkat pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Prementruasi di SMA Widyagama Malang dengan harapan dapat memberikan gambaran tentang Sindrom Premenstruasi serta cara pencegahan dan penanganannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu : Bagaimana Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sindrom Premenstruasi Di SMA Widyagama Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Widyagama Malang

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik siswi SMA Widyagama Malang

2.Mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Prementruasi di SMA Widyagama Malang dalam tingkat tahu.

3.Mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Widyagama Malang dalam tingkat paham.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

Merupakan kesempatan untuk menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah, mengenai Sindrom Premenstruasi, cara pencegahan dan cara penanganannya. Setelah dilakukan penelitian dan diketahui hasilnya, melalui kerjasama dengan pihak sekolah dapat dilakukan penyuluhan oleh peneliti mengenai Sindrom Premenstruasi.

1.4.2 Bagi Siswi SMA

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi siswi SMA tentang Sindrom Premenstruasi.

1.4.3 Bagi Instansi

1.Bagi Pihak SMA

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memasukkan materi Sindrom Premenstruasi sebagai muatan lokal pada pelajaran biologi.

2.Bagi Pihak AKBID

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk menambah materi tentang Sindrom Premenstruasi secara spesifik pada mata kuliah kesehatan reproduksi.

1.4.4 Bagi Penelitian Selanjutnya

Sebagai bahan penelitian selanjutnya dalam bidang kesehatan reproduksi khususnya tentang Sindrom Premenstruasi.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek. Pengindraan disini yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003 hal.128).

Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia yang sekedar jawaban pertanyaan what misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya sedangkan ilmu bukan sekedar menjawab what melainkan akan menjawab pertanyaan why dan how (Notoatmodjo, 2005 hal.3).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003 hal.128) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1. Tahu (know)

Artinya kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk diantaranya mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2.Memahami (Comprehension)

Artinya kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar.

3.Aplikasi (Aplication)

Artinya kemampuan untuk mengguanakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang nyata, yaitu menggunakan hukum-hukum, rumus-rumus, prinsip dan sebagainya.

4.Analisa (Analysis)

Artinya kemampuan unntuk menjabarkan materi suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitan satu sama lain.

5.Sintesis (Synthesis)

Artinya kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian ke dalam bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6.Evaluasi (Evaluation)

Artinya kemampuan untuk melakukan penilaian tehadap suatu materi atau obyek. Penelitian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003 hal.10), cara yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1.Cara tradisional atau non ilmiah

Cara ini dipakai sebelum ditemukannya metode ilmiah. Cara tradisional antara lain meliputi

1)Cara coba-salah (trial and error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan. Pada waktu ini upaya pemecahan masalah dilakukan dengan coba-coba saja dengan menggunakan kemungkinan-kemungkinan. Apabila kemungkinan pertama tidak berhasil maka dicoba kemungkinan yang kedua dan kemungkinan yang lainnya.

2)Cara kekuasaan atau otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli ilmu pengetahuan. Orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji kebenarannya karena menganggap bahwa apa yang dikemukakan adalah sudah benar.

3)Berdasarkan pengalaman pribadi

Sumber pengetahuan diperoleh dari pengalaman atau pengalaman merupakan cara untuk memperoleh suatu kebenaran.

4)Melalui jalan pikiran

Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan penalaran baik melalui induktif dan deduktif. Induktif merupakan proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum dengan proses berfikir beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata. Deduktif merupakan pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum ke khusus dengan pola berfikir bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi dalam kelas itu.

2.Cara modern atau cara ilmiah

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut juga metode penelitian.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1.Usia

Dengan bertambahnya usia maka tingkat pengetahuan akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang pernah didapat (Notoatmodjo, 2005 hal.13).

2.Pendidikan

Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya terhadap diri dan lingkungannya, sehingga akan berbeda sikap orang yang bependidikan tinggi dan berpendidikan rendah (Latipun, 2005 hal. 233).

3.Intelegensia

Pengetahuan yang dipengaruhi intelegensia adalah intelegen dimana seseorang dapat bertindak cepat, tepat, dan mudah dalam mengambil keputusan. Seseorang yang mempunyai intelegensia rendah akan lambat dalam mengambil keputusan.

4.Pekerjaan

Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan banyak mempunyai informasi dan pengalaman.

5.Media Masa

Dengan masuknya teknologi akan tersedia pula bermacam-macam media masa. Media masa tersebut merupakan alat saluran (chanel) untuk menyampaikan sejumlah informasi sehingga mempermudah masyarakat menerima pesan. Dengan demikian akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru (Notoatmodjo, 2003 hal. 116).

6.Sosial Budaya

Kebudayaan berpindah dari setiap generasi manusia. Setiap generasi selalu melanjutkan apa yang telah mereka pelajari dan juga apa yang mereka sendiri tambahkan dalam budya tersebut. Kebudayaan juga sebagi jalan arah didalam bertindak dan berfikir sesuai dengan pengalaman yang sudah dimilikinya. Dengan demikian seseorang akan bertambah pula pengetahuannya (Ahmadi, 1997 hal. 54).

2.1.5 Kategori Pengetahuan

Menurut Arikunto (1998 hal.245) untuk mengetahui secara kuantitatif tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dibagi menjadi 4 tingkat :

1.Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76-100%

2.Tingkat pengetahuan cukup baik bila skor atau nilai 56-75%

3.Tingkat pengetahuan kurang baik bila skor atau nilai 40-55%

4.Tingkat pengetahuan rendah bila skor atau nilai < 40%

2.2Konsep Remaja

2.2.1 Pengertian Remaja

Periode remaja merupakan periode strum and drung, yaitu peralihan masa anak-anak menuju masa dewasa yang penuh gejolak (Sarwono, 2000; yang dikutip Pratiwi, 2004).

Remaja adalah usia antara 11-24 tahun dan belum menikah, yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu remaja awal (12-15 tahun), remaja tengah (16-18 tahun), remaja akhir (19-23 tahun) (Sarwono, 2000; yang dikutip pratiwi, 2004)

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12-21 tahun (www.smu-net.com).

Pada hakekatnya masa remaja merupakan tahap berlangsungnya perubahan-perubahan fisik, mental maupun sosial (McGhie, 1996 hal.65)

Remaja adalah individu yang mengalami masa peralihan yang dari segi kematangan biologis, seksual sedang berangsur-angsur memperlihatkan karakteristik seks sekunder sampai mencapai kematangan seks. Dari segi perkembangan kejiwaan, jiwanya sedang berkembang dari sifat anak-anak menjadi dewasa. Dari segi sosial ekonomi ia adalah individu yang beralih dari ketergantungan menjadi relatif bebas (WHO, 1974, yang dikutip Damarini, 2001).

2.2.2 Proses pertumbuhan dan perkembangan remaja putri

Proses pertumbuhan

1. Remaja Awal (12-15 tahun)

Selama masa pubertas, tubuh kita mengalami perubahan-perubahan dramatis, karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon wanita yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan sistem reproduksi (Flora dkk, 2000 hal.A2)

1) Tumbuhnya rambut halus pada kemaluan dan ketiak

2) Tumbuhnya payudara, puting susu sedikit menonjol

3) Panggul semakin melebar

4) Datangnya menstruasi pertama kali (menarche)

5) Penambahan berat badan dan tinggi badan

2.Remaja Tengah (15-18 tahun)

1) Perubahan suara menjadi lebih penuh (tidak melengking)

2) Rambut kemaluan semakin gelap, lebih tebal dan keriting

3) Payudara dan bagian berwarna hitam disekitar puting susu (areola mamae) semakin besar

4) Menstruasi mulai teratur

5) Tinggi badan dan berat badan terus bertambah

6) Postur tubuh mulai berbentuk

3.Remaja Akhir (18-21 tahun)

1) Rambut kemaluan seperti pada perempuan dewasa, yaitu bebentuk segitiga terbalik

2) Bentuk payudara seperti orang dewasa, puting susu dan areola mamae bertambah besar dan membentuk tonjolan kedua diatas payudara

3) Menstruasi teratur

4) Penambahan tinggi badan sudah mulai berkurang dan akhirnya berhenti pada usia 20 tahun

5) Organ-organ reproduksi telah mengalami kematangan, baik organ reproduksi luar seperti gunung venus (mons veneris), bibir besar (labia mayora),bibir kecil (labia minora), dan selaput dara (hymen), maupun organ reproduksi bagian dalam seperti vagina, rahim (uterus), saluran telur (tuba fallopii), indung telur (ovarium) (Dianawati, 2002).

Perkembangan

Masa ini adalah masa dimana individu mencari identitas diri secara terus menerus, identitas seksual, identitas dalam pekerjaan, dan identitas etnik. Krisis diselesaikan pada saat perasaan terhadap diri sendiri sudah terintegrasi yaitu remaja sekarang tahu apa yang ingin dan akan dilakukan.

(Erikson,1980 yang dikutip oleh Niven, 2000 hal.145)

1.Remaja Awal (12-15 tahun)

1) Mulai cemas dan bingung dengan perubahan fisiknya

2) Mulai memperhatikan penampilan

3) Sikapnya tidak menentu atau plin-plan

4) Suka berkelompok dengan teman sebaya

5) Mulai tertarik pada lawan jenis

2. Remaja Tengah (15-18 tahun)

1) Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat

2) Dalam hal kesadaran diri juga mengalami perubahan yang sangat drastis

3) Sangat rentan terhadap pendapat orang lain

4) Menganggap dirinya sangat unik

5) Menganggap diri mereka serba mampu sehingga sering kali mereka terlihat tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka.

6) Kontrol emosi masih rendah dan kedewasaan psikologis belum tercapai sepenuhnya

3. Remaja Akhir (18-21 tahun)

1) Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis

2) Sikapnya mulai jelas tentang hidup

3) Mulai menyadari akan realitas

4) Mulai nampak bakat dan minatnya

5) Mulai dapat mengontrol emosi (www.smu-net.com).

2.3 Konsep Menstruasi

2.3.1 Pengertian

Menstruasi adalah pengeluaran darah secara periodik, cairan jaringan dan debris sel-sel endometrium dari uterus dalam jumlah bervariasi (Derek Lliewellyn,2001 hal.13).

Menstruasi merupakan peristiwa perdarahan secara periodik dan siklik (bulanan) dari rahim (uterus) disertai pelepasan selaput lendir rahim (endometrium) (cybermed.cbn.net.id).

2.3.2 Siklus Menstruasi

Lamanya siklus menstruasi yang normal atau yang dianggap sebagai siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda-beda pada wanita yang normal dan sehat (Sarwono,2002).Pada tiap siklus dikenal 3 fase utama yaitu :

1. Fase Menstruasi

Berlangsung selama dua sampai delapan hari pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran hormon-hormon ovarium rendah (minimum).

2. Fase Proliferasi

Berlangsung sampai hari ke-14. Pada waktu itu endometrium tumbuh kembali, disebut juga endometrium mengadakan proliferasi. Antara hari ke-12 dan ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi

3. Fase Sekresi (Luteal)

Pada fase ini korpus luteum yang mengeluarkan progesteron. Dibawah pengaruh progesteron ini, kelenjar endometrium yang tumbuh berkeluk-keluk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini stroma endometrium berubah ke arah sel-sel desidua, terutama berada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan adanya nidasi.

Pada tiap-tiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh Lobus Anterior Hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium. Umumnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dari satu, berkembang menjadi Folikel de Graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH sehingga Lobus anterior hipofisis mengeluarkan LH (Leuteinising Hormon). Produksi LH dan FSH dibawah pengaruh RH (Releasing Hormon) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus dan juga pengaruh dari luar seperti cahaya, bau-bauan, melalui bulbus olfaktorius dan hal-hal psikologik.

Bila penyaluran RH normal berjalan baik, maka produksi gonadotropin-gonadotropin akan baik pula. Sehingga folikel de Graaf selanjutnya makin lama makin matang dan makin banyak berisi likuor folikuli yang mengandung estrogen. Estrogen ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yaitu menyebabkan endometrium tumbuh atau berproliferasi.

Dibawah pengaruh LH, folikel de Graaf menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi (ovum dilepas oleh ovarium). Pada ovulasi ini kadang-kadang terdapat perdarahan sedikit yang akan merangsang peritonium dipelvis, sehingga akan timbul rasa sakit yang disebut intermenstrual pain (Mittel schemerz). Pula dapat diikuti oleh adanya perdarahan vagina sedikit. Setelah ovulasi terjadi terbentuklah korpus rubrum (berwarna merah oleh karena perdarahan tersebut diatas), yang akan menjadi korpus luteum (warnanya menjadi kuning) dibawah pengaruh hormon-hormon LH dan LTH (Luteothropic hormones) suatu hormon gonadotropin juga. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk dan bersekresi (masa sekresi)

Bila tidak ada pembuahan, korpus lutheum berdegenerasi dan ini mengakibatkan bahwa kadar estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan progesteron menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hipermia yang diikuti oleh spasme dan ischemia. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses ini disebut Haid atau Mensis (Sarwono, 2002).2.4 Konsep Sindrom Premenstruasi / Premenstual Syndrom (PMS)

2.4.1 Pengertian

Premenstrual Syndrome adalah sindrom dengan penyebab yang tidak diketahui, terjadi secara khas pada periode antara ovulasi dan onset menstruasi ditandai dengan beberapa atau semua gejala berikut ini : perasaan depresi, keputusasaan, letargi, perubahan nafsu makan atau menginginkan makanan tertentu, kemarahan, emosi yang labil, kembung, edema, sakit kepala, pembengkakan dan nyeri tekan payudara, konstipasi dan penurunan daya konsentrasi (Dorlan, 2000).

Premestrual Syndrome merupakan kondisi dimana seorang wanita mengalami perubahan emosional dan fisik sementara waktu menjelang datangnya menstruasi. (www.menstruasi.com).

Sindrom Premenstruasi merupakan gangguan alam perasaan (mood) negatif dan gangguan fisik pada fase luteal yang berlangsung cukup berat sehingga mengganggu hubungan sehari-hari dan hubungan sosial atau pribadinya, terutama hubungan dengan pasangan atau keluarganya. Gangguan ini terjadi hampir setiap bulan. Pada saat menstruasi mulai atau selama menstruasi gejala-gejala tersebut hilang (Derek Llewellin, 2001 hal.213).

Sindrom Premenstruasi berhubungan dengan Ovulasi dan tidak terjadi sebelum pubertas, selama hamil atau setelah menopause, ini tidak terjadi pada wanita yang anovulatori (Hacker, 2001 hal.367).

2.4.2 Etiologi

1. Estrogen (kadar tinggi atau rendah)

2. Progesteron (kadar tinggi atau rendah)

3. Defisiensi Vitamin B6 (C.scoott, 2004)

Sampai saat ini penyebab premenstrual syndrome belum begitu jelas diketahui. Tapi ada kemungkinan hal tersebut erat kaitannya dengan perubahan hormonal dalam tubuh (www.menstruasi.com) Mungkin terdapat faktor genetik, tetapi teori sekarang adalah premenstrual syndrome bersifat multifaktoral. Salah satu kelainan penyebabnya mungkin adalah fluktuasi kadar estradiol pada fase luteal yang menyebabkan gejala secara langsung atau dengan mengurangi aktivitas serotinin (Derek Llewellin, 2001 hal 214).

2.4.3 Gejala

Gejala PsikologisGejala Fisik

Ansietas (marah)

Letargi (lemah)

Depresi (sedih atau murung)

Perubahan mood (suasana hati)

Sukar berkonsentrasi

Kelelahan

Menginginkan makanan tertentu

Susah tidurKembung

Pembengkakan, nyeri pada payudara

Kenaikan berat badan

Sakit kepala ringan

Nafsu makan meningkat

Nyeri punggung

Nausea (mual)

Timbulnya jerawat

2.4.4 Pencegahan

1. Buatlah semacam diary atau jurnal yang mencatat kapan gejala-gejala itu muncul, dengan demikian kita dapat mempunyai patokan waktu yang tepat untuk mengatasinya

2. Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi seminggu sebelum menstruasi

3. Mengurangi makanan bergaram beberapa hari menjelang menstruasi karena garam mudah menyerap air sehingga mempermudah penimbunan cairan

4. Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak seperti gorengan, makanan berbumbu merangsang untuk menghindari terjadinya rasa mual

5. Memperbanyak makan makanan berserat dan perbanyak minum air putih untuk mencegah terjadinya konstipasi (www.menstruasi.com)

6. Perbanyak waktu istirahat untuk menghindari kelelahan dan menghindari situasi yang dapat memicu stress.

7. Hindari mengkonsumsi kopi, coklat, minuman bersoda dan makanan yang banyak mengandung gula sementara waktu menjelang menstruasi

8. Melakukan olahraga ringan atau yang disukai secara teratur karena dengan olah raga dapat memacu tubuh untuk memproduksi hormon endorphin yang dapat menimbulkan rasa senang (raybeezaholic.dogspot.com)

2.4.5 Penanganan

Untuk mengatasi Sindrom Premenstruasi

1. Mendengarkan musik favorit untuk mengalihkan perhatian dan memperbaiki suasana hati (mood) yang buruk

2. Coba bicarakan perasaan kita pada sahabat, keluarga atau orang terdekat yang dipercaya dan dapat mendengarkan keluhan kita

3. Tarik nafas dalam-dalam, hitung sampai 10 lalu keluarkan secara berlahan-lahan saat emosi mulai naik (raybeezaholic.dogspot.com)

4. Coba lakukan relaksasi yang melibatkan jasmani dan pikiran (mind-body) seperti yoga

5. Konsumsilah pisang karena kandungan vitamin B6-nya mampu merangsang stabilitas kadar gula darah sehingga menjadikan suasana hati menjadi lebih nyaman (www.kapanlagi.com)

6. Konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti kentang,jagung, kacang-kacangan, sayur polong-polongan, gandum dan roti kerena dapat membantu mempertahankan kadar serotinin sehingga mampu mengendalikan suasana hati (mood)

7. Minumlah susu, karena kandungan kalsium dalam susu dan produk olahannya seperti yogurt (susu fermentasi) mampu membantu tubuh melepaskan hormon endhorphin (hormon yang dapat memberikan rasa nyaman)

8. konsumsilah makanan yang mengandung vitamin B6 (piridoksin) seperti ikan tuna, hati ayam / sapi dan kedelai karena mampu mengontrol produksi hormon serotinin (hormon yang bersifat antidepresan) sehingga otak merasa lebih rileks dan tenang (www.mensteruasi.com).

Untuk mengobati Sindrom Premenstruasi yang sangat terganggu1.Terapi Simptomatik (menghilangkan gejala-gejala Sindrom Premenstruasi)

Pemberian deuretika untuk mengurangi penimbunana cairan dalam tubuh, anti depresan dan penghilang cemas (anxiolytics) untuk perubahan suasana hati (mood) dan depresi, bromokriptin untuk nyeri payudara.

2.Terapi Spesifik (mengobati penyebab Sindrom Premenstruasi)

Pemberian vitamin B6. Vitamin ini diduga menyebabkan terjadinya suatu proses atas dua bahan kimia perantara otak penting, yaitu dopamin dan serotinin. Bahan kimia tersebut terlibat dalam keteraturan daur haid dan diduga terlibat dalam Sindrom Premenstruasi. Dosis biasa vitamin B6 adalah 50 mg per hari dimulai dari sebelum terjadinya gejala dan terus dilanjutkan sampai haid.

3Terapi Ablasi (mengobati dengan jalan menghentikan menstruasi)

Untuk menghentikan haid dapat diberikan progestin seperti medoksi progesteron asetat depo (Rayburn, 2001 hal.289).

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005 hal.69).

Menurut Notoatmodjo (2003 hal.129) mengemukakan bahwa tingkat pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti sampai tingkat tahu dan paham. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka konsep penelitian :

Keterangan :

: Yang diteliti

: Yang tidak diteliti

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Disain Penelitian

Disain penelitian adalah rencana atau rancangan yang akan dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Disain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif yaitu penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas (Notoatmodjo, 2005 hal.26). Dalam hal ini penelitian bertujuan menggambarkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Widyagama Malang.

3.3. Populasi, Sampel dan Sampling

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005 hal.79). Populasi pada penelitian ini adalah siswi SMA yang sekolah di SMA Widyagama Malang yang berjumlah 336 siswi.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005 hal.79). Sampel penelitian ini diambil 20% dari keseluruhan populasi (Arikunto, 2002 hal.112) yaitu berjumlah 67 siswi dengan perhitungan :

Kelas 1:

n =

n = 20,6

n = 21

Kelas 2:

n =

n = 21,4

n = 21

Kelas 3:

n =

n = 25

Jumlah sampel adalah 67

Keterangan :

N 1: Besar populasi kelas 1 (103 siswi)

N 2: Besar populasi kelas 2 (108 siswi)

N 3: Besar populasi kelas 3 (125 siswi)

n : Besar sampel

3.3.3. Sampling

Teknik sampling adalah cara atau teknik tertentu dalam mengambil sampel penelitian sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasinya (Notoatmodjo, 2005 : 79). Pada penelitian ini menggunakan teknik random yang berbentuk proposional sistematik random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sistematis (Notoatmodjo, 2005 hal.85).

Caranya yaitu pertama-tama menyusun daftar anggota populasi kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Setelah itu menentukan interval sampel dengan cara membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel dan hasilnya adalah 5. Kemudian membuat undian dengan jumlah nomer sesuai interval yaitu 1 sampai 5. Lalu mengambil nomer undian secara acak dan nomer yang keluar adalah nomer 4. Maka anggota populasi yang menjadi sampel adalah anggota yang mempunyai nomor kelipatan 4 yaitu 4,8,12, dan seterusnya sampai mencapai jumlah sampel yang diinginkan yaitu 21 sampel untuk kelas 1. Demikian juga untuk pengambilan sampel kelas 2 dan kelas 3 menggunakan cara yang sama. Pada saat pengambilan sampel ada anggota populasi yang tidak hadir, maka anggota populasi tersebut tidak dapat dijadikan sampel dan diganti dengan anggota populasi yang lain yang memiliki nomer kelipatan 4.

3.4.Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.4.1.Kriteria Inklusi

1.Siswi SMA yang bersedia menjadi responden dan hadir pada saat penelitian

2.Remaja putri yang berusia 15-18 tahun

3.Sudah mengalami menstruasi

3.4.2.Kriteria Eksklusi

1.Siswi SMA yang tidak bersedia menjadi responden dan tidak hadir pada saat penelitian

2.Remaja putri yang berusia kurang dari 15 tahun atau lebih dari 18 tahun

3.Remaja putri yang belum mengalami menstruasi3.5 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2005 hal.70). Variabel pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja putri tentang Sindrom Premenstruasi.

3.6 Definisi Variabel

3.6.1 Definisi Konsep

Tingkat pengetahuan adalah merupakan jenjang hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2003 hal.127). Sub variabel :

1. Tahu adalah kemampuan untuk menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk diantaranya mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima (menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan , menyatakan).

2.Paham adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar (menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan).

(Notoatmodjo, 2003 hal.128)

3.6.2 Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam pengukuran maka variabel yang akan diukur di operasionalkan atau didefinisikan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1Tabel 3.1. Definisi Operasional

NoSub VariabelDefinisi OperasionalCara UkurAlat UkurSkala UkurKategori

1

2Tingkat pengetahuan remaja putri tentang sindrom premenstruasi pada tingkat tahu

Tingkat pengetahuan remaja putri tentang sindrom premenstruasi pada tingkat paham

Kemampuan untuk menyebutkan dan mengingat materi tentang Sindrom Premenstruasi yang meliputi pengertian, penyebab, gejala, pencegahan dan penanganan.

Kemampuan untuk memahami dan menjelaskan materi tentang sindrom premenstruasi yang meliputi pengertian, penyebab, gejala, pencegahan dan penanganan.Menjawab pertanyaan langsung atau tertutup

Menjawab pertanyaan langsung atau tertutup

Kuesioner

Kuesioner

Ordinal

Ordinal

Baik (76-100%)

Cukup baik (56-75%)

Kurang baik (40-55%)

Tidak baik (< 40%)

Baik (76-100%)

Cukup baik (56-75%)

Kurang baik (40-55%)

Tidak baik (< 40%)

3.7 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Widyagama Malang dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2006 sampai dengan bulan Oktober 2006.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah jenis data primer dan data sekunder.

3.8.1 Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari responden, yaitu dengan cara peneliti datang ke instansi pendidikan (SMA Widyagama Malang) untuk melakukan penelitian. Kemudian memberikan surat pernyataan persetujuan menjadi responden untuk ditanda tangani. Setelah itu peneliti memberikan penjelasan tentang teknik pengisian kuesioner. Selanjutnya peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden. Selama pengisian kuesioner peneliti mendampingi sehingga apabila ada hal-hal yang kurang jelas dapat langsung ditanyakan kepada peneliti. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.

3.8.2 Data Sekunder

Data Sekunder diperoleh dari arsip dokumen instansi pendidikan (SMA Widyagama Malang) yang berupa data jumlah siswa yang sekolah di SMA Widyagama Malang pada tahun ajaran 2005/2006 dan data Geografis SMA Widyagama Malang.

3.9 Alat Ukur Yang Digunakan

Alat ukur dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang diberikan kepada responden berupa pertanyaan tertulis dengan bentuk pilihan tunggal (a, b, c) dan memilih secara obyektif. Responden diharapakan menjawab satu pertanyaan dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling benar. Yang sebelumnya dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitasnya. Setelah dilakukan uji coba dengan jumlah responden 10 orang dengan korelasi Pearson, diperoleh nilai validitasnya yaitu nilai terkecil r = 0,677 nilai terbesar r = 0,873 dan nilai reliabilitasnya = 0,9662 (Lampiran 10).

3.10 Teknik Analisa Data

3.10.1 Editing

Memeriksa kembali semua data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner dan memastikan semua jawaban responden terisi sesuai pertanyaan.

3.10.2 Coding

Memberi tanda kode pada jawaban secara angka. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Kode yang diguinakan dalam penelitian ini adalah :

Tingkat pengetahuan tahu: C1

Tingkat pengetahuan paham: C2

Responden

: R

3.10.3Scoring

Memberi nilai pada jawaban yang benar dengan nilai 1 dan jawaban yang salah dengan nilai 0.3.10.4Transfering

Memindahkan jawaban atau kode jawaban ke dalam media tertentu (master sheet)

3.10.5 Tabulating

Yaitu dengan menyusun data dalam bentuk tabel-tabel, sedangkan untuk mengetahui tingkat pengetahuan maka dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi bentuk persentase.

Rumus : P = =

Keterangan

P: Nilai pencapaian (%)

x: Jumlah jawaban benar

n: Seluruh pertanyaan (24)

Selanjutnya dikatakan:

Baik apabila nilai pencapaian

: 76 100%.

Cukup baik apabila nilai pencapaian: 56 75%.

Kurang baik apabila nilai pencapaian: 40 55 %.

Tidak baik apabila nilai pencapaian: