7
TUGAS KIMIA JENIS – JENIS KOLOID Penyusun : Kukuh Eka k (21) SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7 SEMARANG

jenis jenis koloid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jenis jenis koloid

TUGASKIMIA JENIS – JENIS KOLOID

Penyusun :

Kukuh Eka k (21)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7 SEMARANGJalan Untung Suropati Semarang 5012 Telepon (024) 7605977

Tahun Ajaran 2013/2014

Page 2: jenis jenis koloid

Jenis – Jenis Koloid

Dialam ini setidaknya ada 5 jenis koloid. Jenis-jenis koloid tersebut dibedakan

berdasarkan fase zat terdispersi dan fase zat pendispersinya. Jika dua zat yang fasenya berbeda

atau sama membentuk koloid, maka diperoleh koloid yang mempunyai fase yang sama dengan

fase salah satu zat yang dicampurkan. Zat yang fasenya tetap disebut zat pendispersi atau

medium atau fase kontinu. Sedangkan zat yang berubah, kecuali jika zat yang dicampur

mempunyai fase yang sama disebut zat terdispersi atau fase diskontinu. Karena itu berdasarkan

fase zat terdispersi dan pendispersinya, koloid dibedakan menjadi 5 jenis. Jenis-jenis koloid

tersebut adalah:

1. Aerosol

Aerosol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Jika

zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat. Contoh aerosol padat : debu

buangan knalpot. Sedangkan zat yang terdispersi berupa zat cair disebutaerosol cair. Contoh

aerosol cair   : hairspray dan obat semprot. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan

pendorong (propelan aerosol). Contoh propelan aerosol yang banyak digunakan yaitu CFC dan

karbon dioksida.

Gambar contoh aerosol padat : asap dan debu dalam udara

Gambar contoh aerosol cair : kabut dan awan

Page 3: jenis jenis koloid

2. Sol

Sol dapat dibedakan menjadi tiga :

a. Sol Padat

Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat contoh: paduan logam, gelas

warna, dan intan hitam.

Gambar untuk panduan logam, gelas warna dan intan hitam:

b. Sol Cair

Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair contoh: cat dan tinta.

c. Sol Gas

Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas contoh: debu dan asap pembakaran.

Page 4: jenis jenis koloid

3. Emulsi

Emulsi adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam berbagai fase pendispersi

baik cair, padat maupun gas. Berdasarkan jenis perdispersinya emulsi terbagi menjadi 3 jenis,

yaitu:

Emulsi Padat adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat. Emulsi

padat disebut juga Gel. Contoh emulsi padat (gel) : Mentega, Keju, Jelly, dll.

Emulsi Cair adalah sistem koloid dimana zat cair terdispersi dalam zat cair juga. Emulsi

cair inilah yang biasa di sebut sebagai emulsi. Berdasarkan pendispersinya, emulsi

digolongkan menjadi 2, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam

minyak. Contoh emulsi minyak dalam air : santan, susu, lateks. Contoh emulsi air dalam

minyak   : mayonnaise, minyak ikan, minyak bumi. Untuk dapat terjadi emulsi diperlukan

suatu zat pengemulsi yang disebut emulgator. Contoh emulgator adalah sabun. Air dan

minyak tidak bisa bercampur secara baik, tetapi begitu ditambahkan sabun, maka akan

diproleh campuran minyak dan air yang stabil yang disebut emulsi.

Emulsi gas adalah sistem koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase gas.

Emulsi gas disebut juga Aerosol. Contoh emulsi gas : insektisida, kabut, hair spray, dll.

Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator). Contohnya adalah

sabun yang dapat mengemulsikan minyak ke dalam air. Jika campuran minyak dengan air

dikocok, maka akan diperoleh suatu campuran yang segera memisah jika didiamkan. Akan,

tetapi, jika sebelum dikocok ditambahkan sabun atau detergen, maka diperoleh campuran yang

stabil yamg kita sebut emulsi. Contoh lainnya adalah kasein dalam susu dan kuning telur dalam

mayonnaise.

4. Buih

Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan

emulsi untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnnya sabun, detergen. Dan

protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung

pembuih.

Page 5: jenis jenis koloid

Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya, pada pengolahan bijih logam, pada alat

pemadam kebakaran, kosmetik dan lain – lain. Adakalanya buih tidak dapat dikehendaki. Zat –

zat yang dapat memecah/mencegah buih antara eter dan isoamil alcohol. Zat pemecah buih

disebut agen anti buih (de-foaming agent).

Koloid buih terdiri dari dua macam yaitu :

Buih padat (gas-padat)

Buih padat adalah koloid dengan fase gas yang terdispersi dalam zat fase padat.

Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). Contoh koloid buih padat:

Busa jok, batu apung, lava, dll.

Buih cair (gas-cair)

Buih cair adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase cair. Contoh koloid

buih cair :   krim kocok (whipped cream), busa sabun. Contoh buih padat : lava, biskuit. Buih

cair memiliki struktur yang tidak beraturan. Strukturnya ditentukan oleh kandungan zat cairnya,

bukan oleh komposisi kimia atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat cair lebih dari 5%,

gelembung gas akan mempunyai bentuk hamper seperti bola. Jika kurang dari 5%, maka bentuk

gelembung gas adalah polihedral.

Struktur buih cair dapat berubah dengan waktu, karena:

pemisahan medium pendispersi (zat cair) atau drainase, karena kerapatan gas dan zat cair

yang jauh berbeda,

terjadinya difusi gelembung gas yang kecil ke gelembung gas yang besar akibat tegangan

permukaan, sehingga ukuran gelembung gas menjadi lebih besar,

rusaknya film antara dua gelembung gas.

5. Gel

Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Contoh : agar-agar, lem

kanji, selai, gelatin, gel sabun, gel silika. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang mengadsorbsi

medium pendispersinya, sehingga terjadi koloid yang agak padat.