Upload
adhytio-yasashii
View
223
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hmm
Citation preview
Identitas Pasien
No. Rekam Medis : 112.12.16
Tanggal Masuk RS : 14 Juli 2015
Riwayat Perawatan : Pasien Lama
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status : Belum menikah
Alamat : Keb. Lama, Jak Sel, DKI JKT
Riwayat Psikiatrik
Dilakukan auto dan allo anamnesis pada 18/7/2015
Keluhan utama : Gejala halusinasi, mood swing yang meliputi depresi, dan waham sejak 2 minggu SMRS
Riwayat Gangguan Sekarang
Kenapa dirawat?
Perjalanan penyakit pasien
Mengetahui istilah psikopatologi sederhana
Halusinasi auditorik dan visual
Waham grandiosa dan waham dipengaruhi
Riwayat Gangguan Sebelumnya
Sejarah munculnya penyakit sejak 13 tahun
Peristiwa mendorong adik
Melihat setan
Mendengar perintah jahat
Pengobatan teratur
Pemakaian narkoba
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat prenatal dan perinatal
Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)
Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Riwayat masa pubertas dan remaja
Riwayat masa dewasa Pendidikan, pekerjaan, kehidupan beragama,
sosial, pelanggaran hukum
Riwayat seksual
Status Mental3 September 2015
Deskripsi Umum Penampilan Perilaku dan aktivitas psikomotor Sikap terhadap pemeriksa
Pembicaraan
Mood dan Afek Mood Afek Keserasian
Status Mental Gangguan Persepsi
Halusinasi Ilusi Depersonalisasi Derealisasi
Proses Pikir Arus pikir (produktivitas, kontinuitas, hendaya
berbahasa)
Isi Pikir Preokupasi Waham
Status Mental Sensorium dan Kognisi
Kesadaran (neurologik dan psikologik) Intelegensia Orientasi (waktu, tempat, orang) Memori (pendek, panjang, sesaat, segera) Konsentrasi dan perhatian Kemampuan membaca dan menulis Kemampuan visuospasial Pikiran abstrak Kemampuan menolong diri sendiri
Status Mental
Pengendalian Impuls
Tilikan : level 5 sadar bahwa dirinya sakit tetapi tidak bisa menerapkan dalam mengatasinya
Taraf dapat dipercaya : dapat
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: sehat
Kesadaran : CM
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu Badan: 36,6 C
Pernafasan: 18x/menit
Tinggi Badan: 176 cm
Berat Badan: 68 kg
Bentuk Badan: kurus, normal
Pemeriksaan Fisik Sistem kardiovaskular : suara jantung S1S2 reguler,
gallop (-), murmur (-)
Sistem respiratorius : bunyi nafas vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
Sistem gastrointestinal : abdomen supel, timpani, nyeri tekan (-), massa (-)
Sistem muskuloskeletal : jalan normal, nyeri (-), deformitas (-)
Sistem urogenital : nyeri berkemih (-), urine kuning, jernih, kelainan (-)
Sistem dermatologi : tidak ada kelainan
Pemeriksaan FisikStatus Neurologikus
Nn. Kranialis : dalam batas normal
Gejala rangsang selaput otak : (-)
Gejala tekanan intrakranial : (-)
Mata : gerakan ke 8 arah normal, tidak ada kelumpuhan, nistagmus (-)
Pupil : bulat, isokor, refleks cahaya langsung +/+
Motorik : tonus baik, kekuatan 5/5/5/5, koordinasi baik, refleks fisiologis (+)
Sensibilitas : baik
Sistem saraf otonom : dalam batas normal
Fungsi luhur : terganggu
Ikhtisar Penemuan Bermakna
Pasien Tn. S usia 49 tahun, suku Batak dan Jawa
Pendidikan terakhir SMA
Dirawat karena: halusinasi auditorik dan visual, waham grandiosa dan dipengaruhi, dan mood swing (depresi)
Gejala sudah berlangsung selam 36 tahun
Serangan diantara fase stabil karena minum obat teratur
Tidak ditemukan kelainan organik, ataupun zat-zat psikoaktif
Memiliki riwayat diabetes mellitus tipe 2 terkontrol
Formulasi DiagnostikAksis 1 :
A. Berdasarkan gejala-gejala, terdapat pola perilaku atau psikologik yang secara klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu: Tilikan terganggu Kemampuan menilai realita terganggu (adanya
waham dan halusinasi) Lingkungan terganggu Aktivitas sehari-hari dan fungsi sosial
terganggu
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu psikosis.
Formulasi DiagnostikB. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut:
Kesadaran neurologis : Compos Mentis (E4V5M6)
Orientasi : Baik Daya ingat : Baik Kemunduran intelektual : Ada Tidak terdapat kelainan organik bersangkutan Penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada saat
ini atau dalam 5 tahun terakhir
TIDAK menderita suatu gangguan mental organik TIDAK menderita suatu gangguan mental dan gangguan perilaku akibat zat psikoaktif.
Formulasi DiagnostikC. Berdasarkan penemuan bermakna yang
didapat dari auto dan allo anamnesa, didapatkan: Waham grandiosa Waham dipengaruhi (delusion of influence) Halusinasi auditorik dan visual Berlangsung lebih dari 1 bulan Halusinasi dan waham sangat menonjol
dibandingkan gejala lainnya
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SKIZOFRENIA (F20)
Formulasi DiagnostikD. Berdasarkan penelahaan lebih dalam,
didapatkan: Memenuhi kriteria umum diagnosa skizofrenia Suara halusinasi memberi perintah (+) Halusinasi visual (+) Waham dipengaruhi (+) Waham grandiosa (+) Gangguan afektif, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik secra relatif tidak menonjol.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)
Formulasi Diagnostik
Aksis II
Berdasarkan auto dan alloanamnesis disimpulkan bahwa, pasien tidak memiliki gangguan kepribadian dan tidak ada retardasi mental.
Formulasi Diagnostik
Aksis III
Berdasarkan auto dan alloanamnesa, pemeriksaan fisik dan neurologis, dikatahui bahwa pasien tidak memiliki penyakit yang mempengaruhi kondisinya sekarang. Pasien memiliki diabetes mellitus tipe 2 yang terkontrol dengan Biguanide.
Formulasi Diagnostik
Aksis IV
Berdasarkan auto dan alloanamnesa, tidak ditemukan stresor psikososial dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kondisi pasien saat ini.
Formulasi Diagnostik
Aksis V
Berdasarkan skala Global Assessment of Functioning (GAF) pada kasus ini adalah 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang).
Evaluasi Multiaksial
Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Axis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis
Axis III : Diabetes Mellitus tipe 2
Axis IV : Tidak ada
Axis V : GAF = 60
Daftar Masalah
Organobiologik : Diabetes Mellitus tipe 2
Psikologik : Skizofrenia Paranoid
Sosial/Keluarga/Budaya: Tidak ada
Prognosis
A. Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis baik: Pasien sadar dengan kondisinya Pasien mau minum obat Pasien kooperatif
B. Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis buruk: Tidak ada penjaga khusus pasien dirumah Terkesan sendiri tanpa teman
TerapiA. Psikofarmaka
A. Aripiprazole 1 x 10 mg (tab)
B. Psikoterapi Konseling keluarga Terapi suportif Terapi sosial
C. Terapi OrganobiologikA. Metformin 2 x 500 mg (tab)
Pendahuluan
Pergi ke dokter gigi adalah sesuatu yang menakutkan
Dari 6.000 orang, 52% tidak mau ke dokter gigi kecuali darurat
Takut dan trauma karena rasa sakit
Menggunakan prinsip hipnosis untuk pengobatan gigi
Jarang diketahui orang
Hipnodonsia
Hypno (hypnosis) pendekatan dalam bidang terapi yang memanfaatkan kekuatan dan kehebatan pikiran – perasaan (mind) manusia terhadap perubahan perilaku
Dontia pengetahuan mengenai, proses perawatan dan teknik perawatan gigi
Hypnodontia pemanfaatan prinsip-prinsip hipnosis dalam kesehatan dan keindahan gigi
Prinsip Hipnosis
Menggunakan apa yang sudah kita miliki
Adanya suatu peta pikir yang berasal dari memori dan pengalaman
Properti melihat, mendengar, dan merasa disebut submodalitas
Jenis Hipnosis
Stage hypnosis
Medical hypnosis
Anasthesia hypnosis
Hypnoteaching
Forensic hypnosis
Metaphysical hypnosis
Hypnoselling
Hypnobirthing
Hypnoparenting
Hypnosoulmate
Hypnodontia
Manfaat Hipnodonsia
Manfaat untuk kedokteran gigi non-operatif• Relaksasi• Eliminasi ketegangan dan kecemasan• Adaptasi penggunaan alat-alat ortodontik• Membuat pasien nyaman• Meniadakan efek pemakaian benda asing• Modifikasi perilaku merugikan
Manfaat Hipnodonsia
Manfaat untuk kedokteran gigi operatif Memberikan efek analgesia dan analgetika Membuat amnesia terhadap tindakan
menyakitkan Pendukung premedikasi sebelum anastesi
umum Mencegah timbulnya gag reflex Mengontrol aliran saliva Mengontrol pendarahan Memberikan efek anastesi setelah tindakan Mengurangi syok setelah tindakan
Relaksasi
Rasa rileks membuat rasa nyaman
Saat sedang rileks, tanda-tanda vital pasien menjadi stabil
Bekerja dengan memberikan sugesti
Bahasa Program Pikiran
Menembus pemikiran pasien melalui pemahaman tanpa adanya analisa dari pendengar
Struktur bahasa yang dipakai menggunakan pola sebab-akibat dan efek
Suatu pernyataan A menyebabkan pernyataan B
Teknik Visualisasi Gambar
Menggunakan ilustrasi sebagai pengalih perhatian
Komposisi teknik praktis dalam visualisasi jauh lebih mudah demi menawarkan rasa takut dan enggan
Glove Anesthesia
Teknik yang berguna untuk menimbulkan efek anastesi
Memiliki prinsip Identifikasi Imajinasi rasa teranastesi Perbesar efek imajinasinya Lakukan tes
Penutup
Pentingnya masyarakat untuk tahu hipnodonsia
Hipnodonsia memiliki banyak keuntungan
Praktek harus dilakukan oleh hypnodentist yang teruji